Anda di halaman 1dari 21

P O LT E K K E S K E M E N K E S M E D A N

PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN KESEHATAN
UU KESEHATAN
( NO 36 TAHUN 2009 )

Terdiri atas :
UU. Kesehatan terdiri atas :
XII BAB
205 Pasal
( 2 pasal ketentuan Peralihan)
BAB 1
Ketentuan Umum

 Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental pengertian


spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang
untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi >

<
 Tenaga kesehatan adalah setiap orang yg mengabdikan
diri dlm bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan
dan/atau ketrampilan melalui pendidikan di bidang
kesehatan yg untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan
BAB 1
Ketentuan Umum

 Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat Pasal 1


dan/atau tempay yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik >
promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitataif yang
<
dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah,
dan/atau masyarakatTehnologi kesehatan adalah
segala bentuk alat dan/atau metode yang ditujukan
untuk membantu menegakkan diagnosa, pencegahan
dan penanganan permasalahan kesehatan manusia
BAB III
HAK DAN KEWAJIBAN
Setiap orang berhak :
 atas kesehatan
 mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas
sumber daya di bidang kesehatan
 Pelayanan kesehatan yg aman, bermutu dan terjangkau
Pasal 4
 Secara mandiri dan bertanggung jawab menentukan sendiri
pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi dirinya
 Mendapat lingkungan yang sehat bagi pencapaian derajat
kesehatan
 Mendapat informasi dan edukasi tentang kesehatan yang
seimbang dan bertanggung jawab
 Memperoleh informasi ttg data kesehatan dirinya termasuk
tindakan dan pengobatan yang telah maupun akan diterimanya
dari tenaga kesehatan
BAB IV
TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH

PASAL 14 – 20
Bagian keempat
Tehnologi dan
BAB V
SUMBER DAYA DIBIDANG KESEHATAN
produk teknologi
Pasal 21 –
Pasal 29
Pasal 42 –
Pasal 45
Bagian kesatu
tenaga kesehatan
>
V <
Pasal 30 –
Pasal 35

Bagian kedua
fasilitas pelayanan
Pasal 36 – kesehatan
Pasal 41

Bagian ketiga perbekalan kesehatan


BAB VI
UPAYA KESEHATAN BAGI KEATU UMUM
Bagian kedua Pelayanan Kesehatan (psl )  terdiri atas delapan belas
bagian :
 pemberian pelayanan
 perlindungan pasien- pelayanan kesehatan tradisional
 peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit-
 penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan-
 kesehatan reproduksi- kesehatan sekolah
 kesehatan olah raga- pelayanan kesehatan pada bencana
PASAL 46 - 41  pelayanan darah- kesehatan gigi dan mulut
 penanggulangan gangguan penglihatan dan gangguan pendengaran
 kesehatan matra
 pengamanan dan penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan
 pengamanan makanan dan minuman
 pengamanan zat adiktif- bedah mayat
KESEHATAN IBU, BAYI, ANAK, REMAJA,
LANJUT USIA DAN PENYANDANG CACAT

PASAL 126 –
PASAL 140 Bagian kesatu kesehatan ibu,
bayi dan anak
>
VBagian kedua kesehatan <
remaja
Bagian ketiga kesehatan lanjut
usia dan penyandang cacat
BAB VIII
GIZI PASAL 141 – PASAL 143

BAB IX >
KESEHATAN JIWA V PASAL 144 – PASAL 151 <

BAB X
PENYAKIT MENULAR DAN PASAL 152 – PASAL 161
TDK MENULAR
BAB XI
KESEHATAN PASAL 162 – PASAL 163
LINGKUNGAN

BAB XII >


KESEHATAN V PASAL 164 – PASAL 166 <
KERJA

BAB XIII PASAL 167


PENGELOLAAN KESEHATAN
BAB XIV
INFORMASI PASAL 168 – PASAL 169
KESEHATAN

BAB XV >
PEMBIAYAAN
KESEHATAN
V PASAL 170 – PASAL 173 <

BAB XVI PASAL 174


PERAN SERTA MASYARAKAT
BAB XVII
BADAN PASAL 175 – PASAL 177
PERTIMBANGAN
PENGAWASAN

BAB XVIII >


PEMBINAAN &
PENGAWASAN V PASAL 178 – PASAL 187 <

BAB XIX
PASAL 189
PENYIDIKKAN

BAB XX
KETENTUAN PIDANA PASAL 190 – PASAL 201
BAB XXI
KETENTUAN PASAL 202 – PASAL 203
PERALIHAN

BAB XXII >


KETENTUAN PENUTUP
V PASAL 204 – PASAL 205 <
FASILITAS PELAYANAN Jenis pelayanan
KESEHATAN
 pelayanan kesehatan perorangan
 pelayanan kesehatan masyarakat

Fasilitas meliputi >


V pelayanan kesehatan tingkat pertama <
 pelayanan kesehatan tingkat kedua
 pelayanan kesehatan tingkat ketiga Pelaksana
oleh pihak pemerintah , pemerintah daerah dan
swastaPerizinan dan fasilitas akan ditetapkan oleh
PP
FASILITAS PELAYANAN  Memberikan akses yang luas bagi kebutuhan
KESEHATAN WAJIB
penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan,
 Mengirimkan laporan hasil penelitian dan
pengembangan kepada pemerintah daerah atau
Menteri >
V
 Dalam keadaan darurat, fasilitas pelayanan kesehatan
<
baik pemerintah maupun swasta wajib memberikan
pelayanan kesehatan bagi penyelamatan nywa pasien
dan pencegahan kecacatan terlebih dahulu
 Dalam keadaan darurat fasilitas pelayanan kesehatan
baik pemerintah maupun swasta dilarang menolak
pasien dan/atau meminta uang muka
PIMPINAN PENYELENGGARA Setiap pimpinan penyelenggaraan fasilitas pelayanan
FASILITAS KESEHATAN
kesehatan harus:
 memiliki kompetensi manajemen kesehatan masyarakat
yg dibutuhkan-
 dilarang memperkerjakan tenaga kesehatan yang tidak
>
memilki kualifikasi dan izin melakukan pekerjaan profesi
V <
 Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan
pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitataif yang
dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan

UPAYA KESEHATAN  Pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat bertanggung jawab


atas penyelenggaraan upaya kesehatan
 Penyelenggaraan upaya kesehatan harus memperhatikan fungsi
sosial, nilai dan norma agama, sosial; budaya, moral dan etika
profesi
Setiap orang berhak menerima atau menolak sebagian atau seluruh
tindakan pertolongan yang akan diberikan kepadanya setelah menerima
PERLINDUNGAN PASIEN
dan memahami informasi mengenai tindakan tsb secara lengkapHak
menerima tau menolak tidak berlaku pada :
 penyakit dapat secara cepat menular ke dalam masyarakat yang lebih
luas
 keadaan seseorang yang tidak sadarkan diri, atau
>
V
 gangguan mental bera

<
Setiap orang berhak atas rahasia kondisi kesehatan pribadinya yang telah
dikemukakan kepada penyelenggara pelayanan kesehatanKetentuan mengenai
hak atas rahasia kondisi kesehatan pribadi tidak berlaku dalam hal :
HAK ATAS RAHASA  perintah undang undang
KONDISIONAL KESEHATAN
 perintah pengadilan
 zin ybs
 kepentingan masyarakat, atau
 kepentingan orang tsb
Setiap orang berhak menuntut ganti rugi terhadap seseorang, tenaga
kesehatan, dan/atau penyelenggara kesehatan yang menimbulkan kerugian
akibat kesalahan atau kelalaian dalam pelayanan kesehatan yang
diterimanyaTuntutan ganti rugi tidak berlaku bagi tenaga kesehatan yang
melakukan tindakan penyelamatan nyawa atau pencegahan kecacatan
seseorang dalam keadaan darurat

PENYIDIKKAN
Selain penyidik polisi negara RI, kepada pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu dilingkungan
pemerintahan yang menyelenggarakan urusan di bidang kesehatan juga diberi wewenang
khusus sebagai penyidik sebagaimana dimaksud dalam Undang undang Nomor 8 thun 1981
tentang Hukum Acara Pidana untuk melakukan penyidikan tindak pidana di bidang kesehatan

PENYIDIKKAN BERWENANG
Melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan serta keterangan tentang tindak pidana di
bidang kesehatanMelakukan pemeriksaan terhadap orang yg diduga melakukan tindak
pidana di bidang kesehatanMeminta keterangan dan bahan bukti dari orang atau badan
hukum sehubungan dengan tindak pidana di bidang kesehatanMelakukan pemeriksaan atas
surat dan/atau dokumen lain tentang tindak pidana di bidang kesehatan
WEWENANG
Melakukan pemeriksaan atau penyitaan bahan atau barang bukti dalam perkara tindak pidana di
bidang kesehatanMeminta bantuan ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak
pidana di biang kesehatanMenghentikan penyidikan apabila tidak terdapat cukup bukti yang
membuktikan adanya tindak pidana di bidang kesehatanKewenangan dilaksanakan oleh penyidik
sesuai dengan ketentuan Undang Undang Hukum Acara Pidana

KETENTUAN PIDANA
Psl 190
Pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan dan/atau tenaga kesehatan yg melakukan praktik atau
pekerjaan pada fasilitas pelayanan kesehatan yg dgn sengaja tidak memberikan pertolongan
pertama terhdp pasien yg dlm keadaan gawat darurat dipidana penjara paling lama 2 thn dan
denda paling banyak Rp (dua ratus juta rupiah)

PASAL 192
Setiap orang yg dgn sengaja memperjual belikan organ atau jaringan tubuh dgn dalih apapun
dipidana penjara paling lama 10 (sepuluh) thn dan denda paling banyak Rp ,- (satu milyar
rupiah)
P O LT E K K E S K E M E N K E S M E D A N

THANKS

Anda mungkin juga menyukai