PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN KESEHATAN
UU KESEHATAN
( NO 36 TAHUN 2009 )
Terdiri atas :
UU. Kesehatan terdiri atas :
XII BAB
205 Pasal
( 2 pasal ketentuan Peralihan)
BAB 1
Ketentuan Umum
<
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yg mengabdikan
diri dlm bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan
dan/atau ketrampilan melalui pendidikan di bidang
kesehatan yg untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan
BAB 1
Ketentuan Umum
PASAL 14 – 20
Bagian keempat
Tehnologi dan
BAB V
SUMBER DAYA DIBIDANG KESEHATAN
produk teknologi
Pasal 21 –
Pasal 29
Pasal 42 –
Pasal 45
Bagian kesatu
tenaga kesehatan
>
V <
Pasal 30 –
Pasal 35
Bagian kedua
fasilitas pelayanan
Pasal 36 – kesehatan
Pasal 41
PASAL 126 –
PASAL 140 Bagian kesatu kesehatan ibu,
bayi dan anak
>
VBagian kedua kesehatan <
remaja
Bagian ketiga kesehatan lanjut
usia dan penyandang cacat
BAB VIII
GIZI PASAL 141 – PASAL 143
BAB IX >
KESEHATAN JIWA V PASAL 144 – PASAL 151 <
BAB X
PENYAKIT MENULAR DAN PASAL 152 – PASAL 161
TDK MENULAR
BAB XI
KESEHATAN PASAL 162 – PASAL 163
LINGKUNGAN
BAB XV >
PEMBIAYAAN
KESEHATAN
V PASAL 170 – PASAL 173 <
BAB XIX
PASAL 189
PENYIDIKKAN
BAB XX
KETENTUAN PIDANA PASAL 190 – PASAL 201
BAB XXI
KETENTUAN PASAL 202 – PASAL 203
PERALIHAN
<
Setiap orang berhak atas rahasia kondisi kesehatan pribadinya yang telah
dikemukakan kepada penyelenggara pelayanan kesehatanKetentuan mengenai
hak atas rahasia kondisi kesehatan pribadi tidak berlaku dalam hal :
HAK ATAS RAHASA perintah undang undang
KONDISIONAL KESEHATAN
perintah pengadilan
zin ybs
kepentingan masyarakat, atau
kepentingan orang tsb
Setiap orang berhak menuntut ganti rugi terhadap seseorang, tenaga
kesehatan, dan/atau penyelenggara kesehatan yang menimbulkan kerugian
akibat kesalahan atau kelalaian dalam pelayanan kesehatan yang
diterimanyaTuntutan ganti rugi tidak berlaku bagi tenaga kesehatan yang
melakukan tindakan penyelamatan nyawa atau pencegahan kecacatan
seseorang dalam keadaan darurat
PENYIDIKKAN
Selain penyidik polisi negara RI, kepada pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu dilingkungan
pemerintahan yang menyelenggarakan urusan di bidang kesehatan juga diberi wewenang
khusus sebagai penyidik sebagaimana dimaksud dalam Undang undang Nomor 8 thun 1981
tentang Hukum Acara Pidana untuk melakukan penyidikan tindak pidana di bidang kesehatan
PENYIDIKKAN BERWENANG
Melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan serta keterangan tentang tindak pidana di
bidang kesehatanMelakukan pemeriksaan terhadap orang yg diduga melakukan tindak
pidana di bidang kesehatanMeminta keterangan dan bahan bukti dari orang atau badan
hukum sehubungan dengan tindak pidana di bidang kesehatanMelakukan pemeriksaan atas
surat dan/atau dokumen lain tentang tindak pidana di bidang kesehatan
WEWENANG
Melakukan pemeriksaan atau penyitaan bahan atau barang bukti dalam perkara tindak pidana di
bidang kesehatanMeminta bantuan ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak
pidana di biang kesehatanMenghentikan penyidikan apabila tidak terdapat cukup bukti yang
membuktikan adanya tindak pidana di bidang kesehatanKewenangan dilaksanakan oleh penyidik
sesuai dengan ketentuan Undang Undang Hukum Acara Pidana
KETENTUAN PIDANA
Psl 190
Pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan dan/atau tenaga kesehatan yg melakukan praktik atau
pekerjaan pada fasilitas pelayanan kesehatan yg dgn sengaja tidak memberikan pertolongan
pertama terhdp pasien yg dlm keadaan gawat darurat dipidana penjara paling lama 2 thn dan
denda paling banyak Rp (dua ratus juta rupiah)
PASAL 192
Setiap orang yg dgn sengaja memperjual belikan organ atau jaringan tubuh dgn dalih apapun
dipidana penjara paling lama 10 (sepuluh) thn dan denda paling banyak Rp ,- (satu milyar
rupiah)
P O LT E K K E S K E M E N K E S M E D A N
THANKS