Anda di halaman 1dari 12

KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN PADA FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

DALAM ASURANSI KESEHATAN DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

KRISTIYANA DWI NAWAWI (J410160058)

FENY SUCI RAHMAWATI (J410160062)

AULIA ZUMROTUS SHOLIKAH (J410160067)


PENGERTIAN SUMBER DAYA
1 MANUSIA KESEHATAN
MUTU SDMK PADA FASKES 1
DALAM ERA JKN

4
MACAM – MACAM SUMBER
DAYA MANUSIA
2 KESEHATAN
PERKEMBANGAN DAN

5
HAMBATAN SDMK

JAMINAN KESEHATAN
3 NASIONAL
FASILITAS KESEHATAN

6
TINGKAT PERTAMA
Sumber Daya Manusia
Kesehatan (SDM
Tenaga kesehatan
Kesehatan/SDMK)
adalah setiap orang
adalah tenaga
yang mengabdikan diri
kesehatan profesi
dalam bidang kesehatan
termasuk tenaga
serta memiliki
kesehatan strategis dan PENGERTIAN SUMBER DAYA MANUSIA pengetahuan dan/atau
tenaga kesehatan non KESEHATAN keterampilan melalui
profesi serta tenaga
pendidikan di bidang
pendukung atau
kesehatan yang untuk
penunjang kesehatan
jenis tertentu
yang terlibat dan
memerlukan
bekerja serta
kewenangan untuk
mengabdikan dirinya
melakukan upaya
seperti dalam upaya
kesehatan.
dan manajemen
kesehatan.
TENAGA MEDIS TENAGA KESLING

TENAGA PSIKOLOGIS KLINIK TENAGA GIZI

TENAGA KEPERAWATAN TENAGA KETERAPIAN FISIK

MACAM – MACAM
SUMBER DAYA
MANUSIA KESEHATAN
Menurut undang – undang nomer 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan

TENAGA KEBIDANAN TENAGA KETEKNISAN MEDIS

TENAGA KEFARMASIAN TENAGA TEKNIK BIOMEDIKA

TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT TENAGA KESEHATAN TRADISIONAL


Fasilitas Kesehatan adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang digunakan
FASILITAS
untuk menyelenggarakan upaya pelayanan KESEHATAN
kesehatan perorangan, baik promotif, TINGKAT
preventif, kuratif maupun rehabilitatif
yang dilakukan oleh Pemerintah,
PERTAMA
Pemerintah Daerah, dan/atau Masyarakat

Fasilitas Kesehatan tingkat pertama dapat Fasilitas Kesehatan tingkat pertama yang bekerja
berupa: sama dengan BPJS Kesehatan harus
Puskesmas atau yang setara menyelenggarakan pelayanan kesehatan
Praktik dokter komprehensif. Pelayanan kesehatan komprehensif
Praktik dokter gigi berupa pelayanan kesehatan promotif, preventif,
Klinik pratama atau yang setara kuratif, rehabilitatif, pelayanan kebidanan, dan
Rumah Sakit Kelas D Pratama atau yang Pelayanan Kesehatan Darurat Medis, termasuk
pelayanan penunjang yang meliputi pemeriksaan
setara
laboratorium sederhana dan pelayanan kefarmasian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama merupakan pelayanan
kesehatan non spesialistik yang meliputi:
FASILITAS
KESEHATAN
- Administrasi pelayanan
TINGKAT - Pelayanan promotif dan preventif
PERTAMA - Pemeriksaan, pengobatan, dan
konsultasi medis
-Tindakan medis non spesialistik, baik
operatif maupun non operatif
- Pelayanan obat dan bahan medis habis
pakai
- Transfusi darah sesuai dengan
kebutuhan medis
- Pemeriksaan penunjang diagnostik
laboratorium tingkat pratama
- Rawat Inap Tingkat Pertama sesuai
dengan indikasi medis.
FASILITAS
KESEHATAN
TINGKAT
PERTAMA

Rawat Jalan Tingkat Pertama


Untuk mendapatkan pelayanan, Peserta menunjukkan Rawat Inap Tingkat Pertama
kartu identitas yang berlaku (proses administrasi). Persyaratan mendapatkan pelayanan :
Setelah mendapatkan pelayanan Peserta Menyerahkan surat pengantar untuk dirawat dari
menandatangani bukti pelayanan pada lembar yang Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.
disediakan.
Kewajiban sesudah pelaksanaan pelayanan :
Bila hasil pemeriksaan dokter ternyata Peserta
memerlukan pemeriksaan ataupun tindakan Fasilitas Kesehatan membuat surat bukti rawat
spesialis/sub-spesialis sesuai dengan indikasi medis, yang menyatakan bahwa Peserta telah mendapat
maka Fasilitas Kesehatan tingkat pertama akan perawatan, dimana tercantum tanggal masuk,
memberikan surat rujukan ke Fasilitas Kesehatan tingkat tanggal keluar dan diagnosa penyakit.
lanjutan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan sesuai Peserta menandatangani surat bukti perawatan.
dengan Sistem Rujukan yang berlaku.
JAMINAN KESEHATAN
NASIONAL

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)


merupakan bagian dari Sistem JKN (Jaminan Kesehatan
Sesuai Undang-undang
Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Nasional) adalah program Nomor 40 tahun 2004
yang diselenggarakan dengan pelayanan kesehatan dari tentang Sistem Jaminan
menggunakan mekanisme asuransi pemerintah yang berwujud BPJS Sosial Nasional (SJSN),
kesehatan sosial yang bersifat wajib Kesehatan dan BPJS maka peserta JKN adalah
seluruh masyarakat
(mandatory) berdasarkan Undang- Ketenagakerjaan dan sistemnya
Indonesia. Kepesertaanya
Undang Nomor 40 Tahun 2004 menggunakan sistem asuransi. JKN sendiri adalah bersifat
tentang SJSN dengan tujuan untuk Dengan adanya JKN ini maka wajib, tidak terkecuali juga
memenuhi kebutuhan dasar seluruh warga Indonesia masyarakat tidak mampu
kesehatan masyarakat yang layak berkesempatan besar untuk karena metode pembiayaan
kesehatan individu yang
yang diberikan kepada setiap orang memproteksi kesehatan mereka
ditanggung pemerintah.
yang telah membayar iuran atau dengan lebih baik.
iurannya dibayar oleh Pemerintah.
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2013 jenis
Iuran dibagi menjadi: Sementara bagi peserta perorangan akan
1. Iuran Jaminan Kesehatan bagi penduduk yang ditentukan ketentuan iuran sesuai dengan
didaftarkan oleh Pemerintah daerah dibayar oleh
Pemerintah Daerah (orang miskin dan tidak
kemampuan dan kebutuhannya. Untuk
mampu). saat ini sudah ditetapkan bahwa:
2. Iuran Jaminan Kesehatan bagi peserta Pekerja 1. Untuk mendapat fasilitas kelas I
Penerima Upah (PNS, Anggota TNI/POLRI, Pejabat
Negara, Pegawai pemerintah non pegawai negeri dikenai iuran Rp 59.500 per orang per
dan pegawai swasta) dibayar oleh Pemberi Kerja bulan
yang dipotong langsung dari gaji bulanan yang
diterimanya.
2. Untuk mendapat fasilitas kelas II
3. Pekerja Bukan Penerima Upah (pekerja di luar dikenai iuran Rp 42.500 per orang per
hubungan kerja atau pekerja mandiri) dan Peserta bulan
bukan Pekerja (investor, perusahaan, penerima
pensiun, veteran, perintis kemerdekaan, janda, 3. Untuk mendapat fasilitas kelas III
duda, anak yatim piatu dari veteran atau perintis dikenai iuran Rp 25.500 per orang per
kemerdekaan) dibayar oleh Peserta yang
bersangkutan.
bulan
MUTU SDMK PADA FASKES 1 DALAM ERA JKN
Perencanaan SDM Kesehatan adalah
proses estimasi terhadap jumlah
SDM berdasarkan tempat,
keterampilan, perilaku yang Dasar dari peningkatan perencanaan mutu SDM
dibutuhkan untuk memberikan upaya kesehatan yaitu kebijakan peningkatan akses
kesehatan. Perencanaan dilakukan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
menyesuaikan dengan kebutuhan berkualitas, yang dilaksanakan melalui :
pembangunan kesehatan, baik lokal, a. Peningkatan jumlah jaringan dan kualitas
nasional, maupun global dan Puskesmas, termasuk mengembangkan desa siaga
memantapkan keterkaitan dengan b. Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga
unsur lain dengan maksud untuk kesehatan
menjalankan tugas dan fungsi c. Pengembangan jaminan kesehatan bagi penduduk
institusinya yang meliputi : jenis, miskin
jumlah dan kualifikasi. d. Peningkatan sosialisasi kesehatan lingkungan dan
pola hidup sehat
e. Peningkatan pendidikan kesehatan pada
masyarakat seak usia dini
f. Pemerataan dan peningkatan kualitas fasilitas
kesehatan dasar
Peningkatan perencanaan SDM Kesehatan sedang
Perencanaan terdiri dari 3 kelompok
diupayakan :
yaitu :
a. Implementasi Kepmenkes RI No. 81/MENKES/SK/I/2004
a. Perencanaan tingkat Institusi
tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan SDM Kesehatan
meliputi : Puskesmas, Rumah Sakit
di Tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota, dan Rumah Sakit
(RS), poliklinik, dan lain sebagainya.
b. Penyusunan rencana kebutuhan SDM kesehatan dalam
b. Perencanaan tingkat Wilayah
pencapaian sasaran pembangunan jangka pendek, menengah,
meliputi : institusi + organisasi.
dan jangka panang bidang kesehatan
c. Perencanaan untuk bencana
meliputi :  pra-, pada saat dan pasca
bencan
Peningkatan Mutu SDM Kesehatan dapat
Prospek ke depan Perencanaan dan
dilakukan dengan cara :
Pendayagunaan SDM Kesehatan (SDMK) : a. Pengembangan karir dokter/ dokter gigi/
a. Peningkatan, pembinaan, dan pengawasan apoteker
PPSDMK
b. Peningkatan perencanaan SDM kesehatan
b. Pengembangan sistem penilaian kinera
c. Peningkatan pendayagunaan SDM pada unit kerja independent
kesehatan c. Peningkatan kompetensi melalui tugas
d. Peningkatan sumber daya pendukung
belajar (Pendidikan dan Pelatihan)
a.Ketenagaan
Tenaga kesehatan merupakan bagian terpenting didalam peningkatan pelayanan kesehatan di Kabupaten
SDMK
PERKEMBANGAN DAN HAMBATAN
Tangerang, peningkatan kualitas harus menjadi prioritas utama mengingat tenaga kesehatan saat ini belum
sepenuhnya berpendidikan D-III serta S-1 sedangkan yang berpendidikan SPK serta sederajat minim terhadap
pelatihan tehnis, hal ini juga berkaitan dengan globalisasi dunia dan persaingan terhadap kualitas ketenagaan
harus menjadi pemicu.

b. Pembiayaan Kesehatan
Pembiayaan terhadap pelayanan kesehatan menjadi salah satu faktor utama didalam peningkatan
pelayanan kesehatan, baik untuk belanja modal maupun belanja barang. Didalam upaya
peningkatan pembiayaan terhadap sektor kesehatan dianggarkan melalui dana APBN, APBD
Provinsi dan Kabupaten, serta sumber lainnya

c. Sarana Kesehatan Dasar


Komponen lain didalam sumber daya kesehatan yang paling penting adalah ketersedian sarana kesehatan
yang cukup secara jumlah/kuantitas dan kualitas bangunan yang menggambarkan unit sarana pelayanan
kesehatan yang bermutu baik bangunan utama, pendukung dan sanitasi kesehatan lingkungan. Pembangunan
sarana kesehatan harus dilengkapi dengan peralatan medis, peralatan nonmedis, peralatan laboratorium
beserta reagensia, alat pengolah data kesehatan, peralatan komunikasi, kendaraan roda empat dan kendaraan
roda dua.

Anda mungkin juga menyukai