Anda di halaman 1dari 2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pemeriksaan golongan darah mempunyai berbagai manfaat dan


mempersingkat waktu dalam identifikasi. Golongan darah penting untuk diketahui dalam hal
kepentingan transfusi, donor yang tepat serta identifikasi pada kasus kedokteran forensik
seperti identifikasi pada beberapa kasus kriminal. Golongan darah yang berbeda yaitu A,
B, AB dan O. ditentukan oleh sepasang gen, yang diwarisi dari kedua orang tua.
Setiap golongan darah dapat dikenal dari zat kimia yang disebut antigen, yang terletak di
permukaan sel darah merah. Ketika seseorang membutuhkan transfusi darah, maka
darah yang disumbangkan haruslah sesuai dengan golongan darah tertentu. Kesalahan
dalam melakukan transfusi akan dapat menimbulkan komplikasi yang serius. (Australia
Red Cross, 2008). Kesesuaian golongan darah sangatlah penting dalam transfusi darah.
Jika darah donor mempunyai faktor (A atau B) yang dianggap asing oleh resipien,
protein spesifik yang disebut antibodi yang diproduksi oleh resipien akan
mengikatkan diri pada molekul asing tersebut sehingga menyebabkan sel-sel darah yang
disumbangkan menggumpal. Penggumpalan ini dapat membunuh resipien (Azmielvita,
2009).1

Golongan Darah Antigen Antibodi


A A α (Anti B)

B B β (Anti A)

AB A dan B Tidak Ada

O - α dan β (Anti A dan B)

Rh-positif (Rh+), berarti darahnya memiliki antigen-Rh yang ditunjukkan dengan


reaksi positif atau terjadi penggumpalan eritrosit pada waktu dilakukan tes dengan anti-Rh
(antibodi Rh). Rh-negatif (Rh-), berarti darahnya tidak memiliki antigen-Rh yang
ditunjukkan dengan reaksi negatif atau tidak terjadi penggumpalan saat
dilakukan tes dengan antiRh (antibodi Rh). Individu dengan golongan darah A memiliki
sel darah merah dengan antigen A dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B. Maka,
golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan
darah A-negatif atau O-negatif. Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B dan
menghasilkan antibodi terhadap antigen A. Maka, orang dengan golongan darah B-
negatif hanya dapat menerima darah golongan B-negatif atau O-negatif. Individu
dengan golongan darah AB memiliki antigen A dan B serta tidak menghasilkan
antibodi terhadap antigen A maupun B. Maka, golongan darah AB-positif dapat menerima
darah A-B-O apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah
AB positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif. Individu
dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi
antibodi terhadap antigen A dan B. Maka, golongan darah O-negatif dapat mendonorkan
darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal.
1
Pratmanto, Dany, et al. "Rancang Alat Pendeteksi Golongan Darah Berbasis Arduino Uno." Indonesian Journal
on Software Engineering (IJSE) 6.1 (2020): 145-151.
Tapi, golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif
(Azhar, 2014). 2
Sekitar 400 antigen golongan darah yang mana antigen-antigen golongan darah
yang berbeda tersebut memiliki makna klinis yang sangat bervariasi, dan yang
terpenting adalah golongan darah ABO dan rhesus (Rh). Antigen golongan darah dikontrol
oleh tiga alel (A, B, dan O); A dan B dominan terhadap O dan kodominan dengan
masing-masingnya. Alel ini menghasilkan enzim transferase yang menambah terminal
residu gula di permukaan eritrosit pada struktur parental-nya. Sedangkan gen O
tidak aktif dalam mengode alloantigen apapun pada eritrosit. Tetapi golongan darah O
memiliki glikoprotein pada permukannya (Rasyid, 2010).3

2
Bastian, Bastian. "EDUKASI PENTINGNYA PEMERIKSAAN RHESUS PADA SISWA SMA AISIYAH 1
PALEMBANG." Khidmah 3.2 (2021): 313-319.
3
Cahyono, Jujuk Anton. "BAB 4 GOLONGAN DARAH RHESUS." Imunohematologi dan Bank Darah
(2022): 51.

Anda mungkin juga menyukai