Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIKUM VII

KEGIATAN I
A. Judul
Golongan darah
B. Tujuan
Mempelajari cara – cara untuk menentukan golongan darah A, B, AB, O dan
Rh.
C. Dasar Teori
Darah merupakan bagian penting pada systemtransportasi di dalam tubuh
manusia. Darah adalah cairan yang bersirkulasi melewati jantung, pembuluh
arteri, vena dan kapiler. Darah membawa nutrisi, elektrolit, hormon, vitamin,
antibody, serta oksigen untuk jaringan tubuh dan membawa sisa yang tidak
berguna dan karbon dioksida (CO2) ke organ-organ pembuangan. Pada dunia
kedokteran,golongan darah manusia dibagi 4 yaitu: A, B, AB dan O. dengan
demikian dalam pemeriksaan darah juga dilakukan pengujian untuk
menentukan golongan darah ( Andiani, 2011).
Menurut Sasmita (2008), darah merupakan salah satu elemen penting
dalam kehidupan kita. Dan darah di tubuh kita di pompa oleh jantung melalui
jaringan arteri dan vena. Darah adalah semacam cairan yang melakukan
sirkulasi ke seluruh tubuh. Darah terdiri dari berbagai jenis sel, yaitu:
1) Sel darah merah (erytrosit) yang membawa gas pernapasan dan
berwarna merah karena adanya hemoglobin.
2) Sel darah putih (leukosit) yang memerangi penyakit.
3) Keping darah (trombosit) yang sangat berperan penting dalam
pembekuan darah.
Manusia mempunyai golongan darah yang disebut herediter (keturunan)
yang ditentukan oleh alel ganda. Akan tetapi pada orang lain, campuran tadi
tidak mangakibatkan pengumpulan darah. Berdasarkan reaksi tadi, maka
Landsteiner membagi orang menjadi 3 golongan, ialah A, B dan O. Golangan
darah yang ke empat jarang sekali dijumpai, yaitu golongan darah AB dalam
tahun 1902 (Suryo, 1992).

1
Pengujian darah secara manual umumnya dilakukan dengan metode ABO.
Pada metode ABO digunakan suatu antisera, yaitu antisera A dan antisera B.
Sample darah yang diletakan di atas kaca preparat ditetesi antisera dengan
perbandingan darah dan antisera 1: 2, lalu akan terjadi penggumpalan. Untuk
hasil pembacaan yang lebih akurat dapat digunakan mikroskop dalam
mengamati aglutinasi yang terjadi.Karena setiap golongan darah mempunyai
suatu zat anti tertentu. Seperti pada golongan darah A mempunyai anti B, jika
golongan darah A diberikan antisera A maka darah tersebut akan menggumpal,
sedangkan untuk darah golongan B mempunyai anti A, darah golongan AB
mempunyai anti A dan anti B dan golongan darah O tidak mempunyai zat anti
( Azhar, 2014).
Golongan darah AB adalah resipien umum, golongan darah A dapat
menerima dari golongan A dan O, golongan B dapat menerima dari golongan
B dan O, dan golongan O dari O. sel darah merah memerlukan protein karena
strukturnya terbentuk dari asam amino. Mereka juga memerlukan zat besi,
sehingga untuk membentuk penggantinya diperlukan diit seimbang yang berisi
zat besi. Sel darah putih rupanya bening dan tak berwarna, bentuknya lebih
besar dari sel darah merah (Soewolo, 2008).
Fungsi penggolongan darah manusia sangat besar manfaatnya, yaitu untuk
transfusi darah dan membantu penyelidikan tindak kriminal. Transfusi darah
adalah pemberian darah dari seseorang yang disebut dengan donor. Kepada
orang yang memerlukan yang disebut dengan resipien. Dalam proses transfusi
darah diusahakan agar aglutinogen pada darah donor tidak berjumpa dengan
zat antinya yang terdapat di dalam plasma darah resipien. Pada umumnya
transfusi darah dapat dilakukan dalam keadaan sebagai berikut : kecelakaan
dan tubuh luka parah, tubuh yang terbakar, penyakit kronis, kekurangan darah
yang akut, pada saat tubuh kehilangan banyak darah, misalnya pada waktu
operasi (Prawirohartono, 1995).
Denyut nadi dan tekanan darah merupakan faktor-faktor yang dipakai
sebagai indikator untuk menilai sistem kardiovaskuler seseorang. Selain dua
hal tersebut, biasanya dapat dilakukan pengukuran kolesterol dalam darah –

2
yakni dengan mengukur rasio LDL atau kolesterol jahat terhadap HDL atau
kolesterol baik serta tes doppler. Tes ini digunakan untuk menentukan seberapa
baik sirkulasi darah ke seluruh sistem kardiovaskular. Denyut nadi (pulse rate)
menggambarkan frekuensi kontraksi jantung seseorang. Pemeriksaan denyut
nadi sederhana, biasanya dilakukan secara palpasi. Palpasi adalah cara
pemeriksaan dengan meraba, menyentuh, atau merasakan struktur dengan
ujung-ujung jari; sedangkan pemeriksaan dikatakan auskultasi, apabila
pemeriksaan dilakukan dengan mendengarkan suara-suara alami yang
diproduksi dalam tubuh (Saladin, 2003).
Aliran darah mengalir melalui arteri di bawah manset dengan cepat dan
mempercepat kolom darah di cabang arteri perifer, menghasilkan turbulensi
dan suara khas, yang dapat didengar melalui stetoskop. Sebagian tekanan
dalam manset dikurangi lebih lanjut. Perbedaan antara tekanan sistolik dan
tekanan manset semakin melebar dan arteri terbuka selama beberapa waktu.
Secara umum, jumlah darah bergelombang di bawah manset juga sama
meningkatnya, dan suara jantung melalui stetoskop cenderung mengeras.
Ketika tekanan dalam manset turun di bawah tekanan minimal gelombang
nadi, arteri tetap terbuka terus menerus dan suara yang dipancarkan menjadi
teredam karena darah terus mengalir dan derajat percepatan darah oleh
gelombang pulsa tiba-tiba dikurangi. Pada masih rendah manset tekanan, suara
hilang sama sekali sebagai aliran laminar dan aliran darah menjadi normal
kembali (Rushmer, 1970).
D. Alat dan Bahan
a) Alat
1. Blood Lancet
2. Tusuk gigi
3. Gelas obyek
4. Kapas
b) Bahan
5. Alkohol 70%
6. Satu set antisera ABO

3
E. Prosedur Kerja
Menentukan golongan darah A,
B, dan O

Menghapus ujung jari anda dengan menggunakan


kapas yang telah direndam dalam alkohol 70%

Menusuk jari tersebut dengan menggunakan


blood lancet steril

Menghapus tetesan darah pertama dengan


menggunakan kapas beralkohol hingga bersih

Kemudian pijit jari tersebut dengan perlahan


hingga keluar darah dari luka tadi, kemudian
teteskan darah yang keluar pada gelas obyek
didua tempat yang berbeda

Meneteskan satu tetes antisera A pada salah satu


tetes darah tersebut, dengan cara yang sama
teteskan satu tetes antisera B pada saat tetesan
darah yang satunya lagi.

Mengaduk tetesan masing – masing antisera


dengan darah tersebut dengan menggunakan
ujung tusuk gigi

Setelah diaduk biarkan beberapa saat,


perhatikanlah apa yang terjadi pada masing –
masing campuran darah dan antisera tersebut,
campuran mana yang terjadi penggumpalan
darah dan mana yang tidak terjadi
penggumpalan.

4
F. Hasil Pengamatan

No Nama Anti A Anti B Keterangan


1 Frandika K. Toiyo   AB
2 Deansi Hulinggi  - A
3 Mei Cin   AB
4 Amalia R. Abas - - O

G. Pembahasan
Darah merupakan komponen yang sangat penting dalam tubuh manusia,
mengapa demikian, dilihat dari segi fungsi dan urgennya dalam tubuh manusia.
Dalam dunia kesehatan khususnya dalam pelayanan di dalam rumah sakit,
ketersedian darah merupakan hal yang sagat penting untuk tetap dijaga,
mengapa demikian, apabila terjadi kecelakaan yang menyebabkan terjadinya
luka dan kehilngan darah, tentunya diperlukan ketersediaan darah dengan
jangka waktu penanganan sesegera mungkin. Mengapa demikian, karena
apabila seseorang kehilangan banyak darah dalam jang waktu yang lama dapat
menyebabkan kematian bagi diri seseorang.
Praktikum kali ini, dilakukan penentuan golongan darah dan kadar glukosa
darah. Penentuan gologan darah dilakukan dengan pemberian antigen A dan B
pada sampel darah dengan ketentuan sebagai berikut.
1) Darah diberi antigen A hasilnya menggumpal, sedangkan diberi antigen B
hasilnya tidak mengumpal, maka termasuk golongan darah A.
2) Darah diberi antigen A hasilnya tidak menggumpal, sedangkan diberi
antigen B hasilnya mengumpal, maka termasuk golongan darah B.
3) Darah diberi antigen A hasilnya menggumpal, sedangkan diberi antigen B
hasilnya mengumpal, maka termasuk golongan darah AB.
4) Darah diberi antigen A hasilnya tidak menggumpal, sedangkan diberi
antigen B hasilnya tidak mengumpal, maka termasuk golongan darah 0

5
H. Kesimpulan
Dalam setiap tubuh makhluk hidup memiliki darah, terutama manusia.
Dalam tubuh manusia memiliki sel darah merah, sel darah putih, plasma darah,
dan keping darah. Dalam sel darah merah dikelompokkan menjadi 4 golongan,
yaitu golongan darah A, golongan darah B, golongan darah AB dan golongan
darah O. Dalam golongan darah manusia ada yang memiliki antigen dan ada
yang tidak memiliki antigen. Golongan darah A memiliki antigen B, golongan
darah B memiliki antigen A, golongan darah O memiliki antigen A dan B,
sedangkan golongan darah AB tidak memiliki antigen. Oleh sebab itu
seseorang yang memiliki golongan darah O dapat mendonorkan darahnya
kesemua golongan darah, sedangkan golongan darah AB dapat menerima
donoran dari semua golongan darah.

Anda mungkin juga menyukai