Anda di halaman 1dari 4

Pencucian Eritrosit Terhadap Derajat Aglutinasi Pada Pemeriksaan Golongan

Darah Metode Tabung

Rani Handriani1, Herna Kania Sumarna2, Opik Taufiqurohman3


1,2,3
Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih
Jl. Padasuka atas no.233, telp/fax dari tempat bekerja

e-mail : ranihandriani@gmail.com

Abstrak

Golongan darah adalah hasil dari pengelompokkan darah berdasarkan substansi antigen pada permukaan
eritrosit. Pemeriksaan golongan darah metode tabung dilakukan dengan menggunakan suspensi eritrosit yang
terlebih dahulu harus dicuci dengan larutan NaCl 0,9% sebanyak 3 kali dengan tujuan untuk menghilangkan
protein yang tidak spesifik pada permukaaan eritrosit yang dapat mempengaruhi hasil. Pada penelitian ini
dilakukan eritrosit tanpa pencucian, pencucian eritrosit 1 kali, 2 kali dan 3 kali dan kemudian dibandingkan
hasil derajat aglutinasi diantara variasi frekuensi pencucian eritrosit tersebut. Penelitian ini bersifat
eksperimen dengan sampel golongan darah A, B, AB dan O. Pengamatan diamati secara makroskopis dengan
cara melihat aglutinasi yang terbentuk sebagai hasil reaksi antara antigen dan antibodi, dengan parameter
yang mengacu pada derajat aglutinasi. Data hasil penelitian diuji dengan menggunakan perhitungan statistik
Kruskal Wallis. Kesimpulan dari penelitian ini adalah variasi frekuensi pencucian eritrosit dan tanpa
pencucian pada metode tabung, dalam menentukan derajat aglutinasi pada golongan darah A, B, AB dan O
tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Dalam kondisi tertentu pada saat pemeriksaan golongan darah
metode tabung memerlukan waktu yang cepat dan terdesak dapat dilakukan pencucian eritrosit kurang dari
tiga kali.

Kata kunci : Derajat Aglutinasi, Golongan Darah, Suspensi Eritrosit.

Abstract
Blood type is the result of the classification of blood based of antigenic substances on the surface of
erythrocytes. Blood type tube method is done by using a suspension of red cells must first be washed with
0.9% NaCl solution 3 times with the goal of eliminating non specific proteins on the surface erythrocytes,
that can influence result. In this research, erythrocytes without washing, washing erythrocytes 1 times, 2
times and 3 times in order to compare the results between the degree of agglutination of the erythrocytes
washing frequency variation. This research is an experiment with a sample of blood groups A, B, AB and O.
Observation is macroscopically by looking agglutination formed as a reaction between antigens and
antibodies, with a parameter which refers to the degree of agglutination. Data were tested using Kruskal
Wallis statistical calculations. The conclusion of this study is the frequency variations of erythrocyte washing
and without washing the tube method, in determining the degree of agglutination of the blood group A, B, AB
and O are not a significant difference. Under certain conditions when the blood type tube method requires a
fast time and forced to do the washing erythrocytes less than three times.

Key words : degree of agglutination, blood group, erythrocytes suspension.

JAB – STABA | VOL.02 NO.02 | Agustus 2018 27


1. Pendahuluan menjadi kurang baik, karena akan terjadi netralisasi
sehingga hasil pemeriksaan dapat keliru .[4]
Transfusi merupakan pemindahan darah dari orang
yang sehat (donor) kepada orang yang memerlukan
(resipien). Sebelum dilakukan transfusi, sangat perlu 2. Metode Penelitian
melakukan pencocokan darah dengan cara melakukan
Seleksi sel darah merah sebelum transfusi dan ini Penelitian ini bersifat Eksperimen yaitu suatu penelitian
merupakan hal yang paling penting dilakukan sebagai dengan melakukan kegiatan percobaan, dengan
pencegahan reaksi transfusi. Proses seleksi sel darah melakukan suatu perlakuan beberapa kali proses
merah dilakukan melalui 2 tahapan. Tahap pertama pencucian sel darah merah sebelum dilakukan
yaitu pengelompokkan darah, dengan melakukan pemeriksaan yang bertujuan untuk mengetahui
penentuan golongan darah ABO dan Rhesus (Rh) pada pengaruh yang timbul, sebagai akibat dari adanya
spesimen darah donor dan pasien. Tahap kedua perlakuan tertentu.
dilakukan uji crossmatch secara invitro untuk Adapun variable bebas dari penelitian ini yaitu variasi
menentukan apakah sel darah donor cocok dengan jumlah pencucian sel darah merah dan sebagai variable
plasma pasien atau tidak.[1] terikatnya yaitu hasil derajat aglutinasi
Penentuan golongan darah berdasarkan Kriteria inklusi Responden dengan golongan darah
pengelompokkan darah, ada atau tidaknya substansi ABO.
antigen pada permukaan sel darah merah. Identifikasi Kriteria eksklusi : responden tidak sedang
pemeriksaan golongan darah ABO dapat dilakukan mengkonsumsi obat-obatan
dengan metode tabung dan metode slide, baik penentuan
antigen pada permukaan eritrosit (forward Grouping) \Spesimen :Darah EDTA( darah vena yang
dan penentuan antibodi dalam plasma (reverse typing). ditambahkan antikoagulan Na. EDTA) dari sampel
Interpretasi hasil forward dan reverse typing harus responden golongan darah A, B, AB dan O masing-
selalu sesuai, bila tidak, maka akan terjadi masing sebanyak 5 ml ( 3 mL digunakan untuk eritrosit
ketidakcocokan golongan darah yang dapat yang dicuci, 2 mL untuk eritrosit yang tidak dicuci,
menyebabkan reaksi transfusi. menurut Standar World Reagen : suspensi eritrosit 10% golongan darah A, B,
Health Oganization (WHO) pemeriksaan golongan dan O, serum /plasma, antisera (Anti-A, Anti-B, Anti
darah yang sensitif yaitu dengan metode tabung, AB) , NaCl 0,9%, aquadest dan Na.EDTA 10%.
dikarenakan pada reaksi aglutinasi lemah masih dapat
dibaca.[2]
Teknik pemeriksaan golongan darah ABO metode
tabung yaitu dengan melakukan pencucian sel darah
merah dan sentrifugasi, sehingga reaksi aglutinasi Persiapan Sampel
tampak kuat dan nyata. Sel darah merah yang tidak Diambil darah vena sebanyak 5 mL dimasukan kedalam
beraglutinasi dapat kembali membentuk suspensi yang tabung yang telah berisi antikoagulan Na.EDTA 10%
mudah tercampur ketika dilakukan pengocokan, sebanyak 50 µL,kemudian darah dihomogenkan
sementara sel darah merah yang beraglutinasi akan
membentuk gumpalan yang kuat dan tidak akan Pencucian Eritrosit
tersuspensi walaupun mengalami pengocokan.[3] 1) Diambil darah EDTA sebanyak ±5 ml.
Terjadinya hasil positif palsu bisa dihindari karena 2) Dimasukkan ke dalam tabung sentrifus,
reaksinya dilakukan dalam sebuah tabung sehingga kemudian dilakukan sentrifus selama 15 menit
penguapan bisa diperkecil dan mudah untuk pembacaan dengan kecepatan 3000 rpm.
derajat aglutinasi yaitu penggumpalan eritrosit oleh 3) Diambil plasmanya dan dimasukkan ke dalam
antibodi dapat dilihat dari kekuatan aglutinasinya. tempat yang terpisah.
Reaksi antigen-antibodi diukur secara kualitatif dan 4) Sisa eritrosit diambil sebanyak 3 mL untuk
dideteksi dengan melihat aglutinasi sel darah merah dilakukan pencucian ( sisa darah 2ml eritrosit
(hemaglutinasi).Derajat aglutinasi dipengaruhi oleh tidak dicuci)
antigen sites. Antigen sites merupakan antigen yang 5) Darah yang akan dicuci ditambahkan dengan
berada di permukaan eritrosit sebagai tempat NaCl 0,9% dicampur dan dilakukan sentrifus
perlekatannya molekul antigen dengan antibodinya dengan kecepatan 3000 rpm selama 1 menit.
sendiri 6) Dibuang supernatan (cairan bagian atas) dan
ditambahkan NaCl 0,9%.
Pencucian sel darah merah terlebih dahulu dengan 7) Setelah cairan NaCl 0.9% dibuang, maka sisa
larutan NaCl 0,9% dianjurkan sekurang-kurangnya 1 sel darah merahnya merupakan eritrosit
kali untuk menghilangkan faktor protein yang terdapat 100%.(pencucian sesuai dengan varibel
di dalam plasma. Apabila protein tersebut tidak dibuang penelitian yaitu 1 kali, 2 kali, 3 kali).
akan mengakibatkan hasil pemeriksaan golongan darah

28 JAB – STABA | VOL.02 NO.02 | Agustus 2018


Pembuatan suspensi eritrosit 100%. signifikan atau tidak pada golongan darah A, B, AB dan
Dari Eritrosit yang sudah dilakukan pencucian dan O dengan metode tabung.
sudah terpisah dari plasma (eitrosit 100%) Diambil 1
bagian sel 100% + 9 bagian NaCl 0,9%.
Tabel 1. Data Hasil Penelitian Golongan Darah A
Pemeriksaan Golongan Darah
1) Disiapkan 7 buah tabung serologi.
2) Dibuat suspensi eritrosit 10% dari sampel
darah yang akan diperiksa kemudian
dipisahkan bagian plasma.
3) Diteteskan masing-masing 1 tetes sebagai
berikut : Tabel 2.Data Hasil Penelitian Golongan darah B
4) Tabung 1 : Anti A + Suspensi Eritrosit 10%
responden
5) Tabung 2 : Anti B + Suspensi Eritrosit 10%
responden
6) Tabung 3 : Anti AB + Suspensi Eritrosit 10%
responden
7) Tabung 4 : Suspensi Eri A 10% + plasma Tabel 3. Data Hasil Penelitian Golongan Darah AB
responden
8) Tabung 5 : Suspensi Eri B 10% + plasma
responden
9) Tabung 6 : Suspensi Eri O 10% + plasma
responden
10) Tabung 7 : Suspensi Eritrosit responden 10% +
plasma responden
11) Dihomogenkan dan dibiarkan selama 5 menit Tabel 4. Data Hasil Penelitian Golongan Darah O
pada suhu kamar.
12) Disentrifugasi dengan kecepatan 1000 rpm
selama 1 menit.
13) Digoyangkan tabung dengan hati-hati dan
perhatikan adanya aglutinasi dengan
mikroskop (perbesaran objektif 10x)

3.2 Pembahasan
3. Hasil dan Pembahasan Pengelompokkan darah dengan cara menentukan
3.1 Hasil Penelitian antigen pada permukaan sel darah merah. Antigen
Jenis penelitian ini adalah eksperimen yakni dengan tersebut dapat berupa karbohidrat, protein, glikoprotein,
memvariasikan jumlah pencucian eritrosit pada metode atau glikolipid.Secara teknik, pemeriksaan serologi
tabung untuk menganalisa derajat aglutinasi yang terjadi golongan darah merupakan teknik yang sangat
pada golongan darah A, B, AB dan O. Berdasarkan sederhana dan tidak memerlukan peralatan yang rumit.
Pelatihan Transfusi darah (2010) bahwa pada metode Namun demikian, pemeriksaan serologi golongan darah
standar dilakukan tiga kali pencucian eritrosit. memiliki nilai yang tinggi dan diperlukan kehati-hatian
Jenis data yang dihasilkan adalah data non parametrik dan ketelitian yang tinggi.[5]
dengan menggunakan likert scale (skoring) pada derajat Pada penelitian ini, pengamatan dilihat secara
aglutinasi yang terjadi. Variabel independen (bebas) makroskopis dengan cara melihat aglutinasi yang
adalah variasi jumlah pencucian eritrosit pada tujuh terbentuk sebagai hasil reaksi antara antigen dan
metode tabung pada golongan darah A, B, AB dan O, antibodi. Penggumpalan sel darah merah oleh antibodi
sedangkan variabel dependent (tidak bebas) adalah hasil dilihat dari kekuatan aglutinasinya. Pengamatan diamati
derajat aglutinasi yang bersifat ordinal dengan lima (5) oleh beberapa orang verifikator dengan parameter yang
kriteria. Kriteria yang digunakan adalah negatif (-), plus mengacu pada derajat aglutinasi. Berdasarkan hasil
satu (+1), plus dua (+2), plus tiga (+3) dan plus empat pengamatan tersebut, terdapat perbedaan derajat
(+4). aglutinasi pada variasi frekuensi pencucian eritrosit
Pengolahan data menggunakan uji non parametrik pada setiap golongan darah. Namun, pada hasil uji
Kruskal Wallis bertujuan untuk menganalisa apakah statistik, hasil derajat aglutinasi pada pemeriksaan
derajat aglutinasi pada setiap proses pencucian berbeda golongan darah A, B, AB dan O tidak terdapat
perbedaan yang signifikan.

JAB – STABA | VOL.02 NO.02 | Agustus 2018 29


Terdapat kesamaan golongan darah antara eritrosit Daftar Pustaka
tanpa pencucian dengan variasi pencucian ini, tetapi
kesamaan golongan darah ini tidak diikuti dengan [1] D. Hoffman, Ronald, Reid, Marion E,
kesamaan derajat aglutinasi. Terjadi perubahan Hematology Basic Principles and Practive,
positivitas derajat aglutinasi eritrosit pada golongan Fourth Edi. Pensylvania, 2005.
darah A,B, O dan AB. Perubahan derajat aglutinasi
yang terlihat bervariasi, mulai dari derajat aglutinasi [2] M. Mayank Seth, BVetMed, Karen V. Jackson,
lemah (+1 dan +2) sampai kuat (+3 dan +4). BVSc, and Urs Giger, Dr med vet, “Comparison
Perbedaan grade aglutinasi dipengaruhi oleh antigen of five blood-typing methods for the feline AB
sites. Antigen sites merupakan antigen yang berada di blood group system,” Am J Vet Res, vol. 72, no.
permukaan eritrosit sebagai tempat perlekatannya June 2008, pp. 203–209, 2011.
molekul antigen dengan antibodinya sendiri. Biasanya
setiap manusia memiliki jumlah antigen sites yang [3] V. K. Mutiawati, “Perbedaan derajat Aglutinasi
berbeda. Semakin banyak jumlah antigen sites maka Pemeriksaan Golongan Darah antara Eritrosit
aglutinasi akan semakin jelas dan apabila jumlah Tanpa Pencucian dengan Pencucian Pada
antigen sites sedikit maka aglutinasi yang terjadi terlihat Penderita Talasemia,” J. Kedokt. Syiah Kuala,
sedikit [6] vol. 13, no. 2, pp. 65–70, 2013.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sampel
plasma pada tahapan serum grouping. Plasma sering [4] Maisura, “Hasil Pemeriksaan Uji Silang Serasi
digunakan untuk keperluan transfusi. Metode Tabung Menggunakan Eritrosit
Pada suspensi eritrosit yang tidak dilakukan pencucian, Perbandingan Tidak Dicuci Dengan Variasi
menunjukkan hasil derajat aglutinasinya sama dengan Frekuensi Pencuciaan Di Bank Darah RSUD
yang dilakukan pencucian. Hal ini menunjukan bahwa Kabupaten Subang. Bandung,” 2014.
meskipun tidak dilakukan pencucian, kemungkinan
antibodi yang menempel pada sel darah merah telah [5] N. Agarwal, R. M. Thapliyal, and K. Chatterjee,
dapat dihilangkan melalui proses sentrifugasi Whole “Blood group phenotype frequencies in blood
Blood dan dilakukan pemisahan segera antara sel darah donors from a tertiary care hospital in north
merah dengan plasmanya. Namun, eritrosit yang India,” J. Blood Res, vol. 48, no. 1, pp. 1–4,
mengalami pencucian memiliki kelebihan yaitu tidak 2013.
ada lagi protein pengganggu yang dapat menyebabkan
[6] M. H. and M. A. Keith, “Journal of Blood
hasil positif palsu pada proses aglutinasi sel eritrosit
Group Serology and Molecular Genetics V,” J.
yang diperiksa golongan darahnya sehingga dapat
Blood Res, vol. 30, no. 3, 2014.
menyebabkan reaksinya tertutupi oleh antibodi
Analisis data yang digunakan pada penelitian ini
yaitu uji non parametrik Kruskal Wallis. Berdasarkan
hasil pengolahan data dapat diketahui bahwa variasi
frekuensi pencucian eritrosit pada pemeriksaan
golongan darah sistem ABO metode tabung untuk
semua jenis golongan darah tidak berbeda signifikan.

4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pemeriksaan golongan darah
metode tabung dengan melakukan variasi frekuensi
pencucian eritrosit dan tidak dilakukan pencucian, dapat
disimpulkan bahwa : Tidak terdapat perbedaan derajat
aglutinasi pada pemeriksaan golongan darah sistem
ABO metode tabung dengan variasi frekuensi pencucian
eritrosit dan tanpa pencucian.
Dalam kondisi tertentu pada saat pemeriksaan
golongan darah metode tabung memerlukan waktu
yang cepat dan terdesak maka dapat dilakukan
pencucian eritrosit kurang dari 3 kali.

30 JAB – STABA | VOL.02 NO.02 | Agustus 2018

Anda mungkin juga menyukai