Praktikum kali ini bertujuan untuk mengenal bentuk sel, menentukan waktu
lisis darah, menentukan larutan isotonic, hipotonik, hipertonik. Menghitung
jumlah eritrosit, dan leukosit,menghitung kadar hematokrit, menghitung jumlah
jenis leukosit. Dengan menggunakan alat hemositometer,hemometer dan papan
bilik. Hemasitometer adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk melakukan
perhitungan sel secara cepat dan dapat digunakan untuk konsentrasisel yang
rendah. Hemometer alat yang digunakan untuk mengukur atau menghitung kadar
hemoglobin darah dengan metode sahli. Dan papan bilik digunakan untuk
menghitung jumalah eritrosit dan leukosit
A. Pendahuluan
B.
Darah adalah
anjing
sangat
bikonkav,
eritrosit
diantara
sangat
bervariasi
berbagai
hewanmammalia
maupun
jenis
non
individu
dalam
putih
platelet
(leukosit
),
dan
ukurannya
tetap
konstan,
eritrosit
faktor
tubuh
penting
dalam
relative
konstan
dan
turun
mengenal
menentukan
waktu
menentukan
hipotonik,
jumlah
bentuk
lisis
larutan
hipertonik.
sel,
darah,
isotonic,
Menghitung
eritrosit,
dan
semi
terjadi
ini
dan
di
dewasa
4000-1000/mm3,
Normal
eritosit
wanita
jt/mm3
bahwa
permeable
pembengkakan
hemoglobin
sehingga
dikatakan
banyak,
berada
dalam
sehingga
sel.
Hal
menyebar
larutan
isotonis.
Larutan
4,2-5,4
P.
kelinci,
NaCl
mikroskop,
praktikan,
hemometer,
hayem,larutan
lahan
0,1
Na
sitrat,larutan sabun.
Q.
R.
Prosedur Percobaan :
Mengenal bentuk sel
S.
Dibersihkan objek glas
Turk,
hemositometer,
,larutan
giemsa,
HCl
N,
dengan
mengetahui
alcohol
dan
gigi.
mikroskop,
dibawah
isotonic,
hentikan
mikroskop.diperhatikan
lisis,
diamati
akhir
hipotonik, hipertonik.
V.
Diteteskan 1- 2 tetes
glas.,
menggoyang
cover
cara
dengan
Diamati
dibawah
dibandingkan
Ditentukan
ukuran
mana
larutan
akan
dalamnya.
keluar,
Dimasukkan
ke
dalam
diambil
darahnya
ditempelkan
eritrosit(dengan
(manusia)
ujung
tanda
pipet
merah
didalamnya)
diisap
sampai
angka
kemudian
diencerkan
darah
dipersipkan
bilik
menghitung
jumlah
pipet
0,5
darah
terlebih
dahulu
leukosit,ditempelkan
ujung
0,5,kemudian
diencerkan
tidak
perlahan-
keluar
lahan
dan
dikocok
dengan
putaran
Kotak
yang
digunakan
menjadi
AI.
AJ.
arutan
%
AO.
AP.
,2
darah
Z.
Diisi
tabung
sahli
AT.
AU.
,4
coklat.kemudian
AK.
L AL.
AM.
AN.
Waktu k
Lisis
AQ.
0 AR.
04
AS.
:
26
AV.
0 AW.
03 :01
AX.
Bentu
AY.
AZ.
BA.
0 BB.
,6
BD.
BE.
CP.
CQ.
02: 01
BF.
0 BG.
,9
02
BI.
BJ.
41
BK.
2 BL.
CU.
CV.
BH.
qua
dest
BX.
BY.
CW.
CX.
CY.
,4
CZ.
Menghitung jumlah eritrosit dan
BW.
202.000.0000 + 688.000.000 / 2 =
BZ.
L CA.
10
Sabun
30
CC.
CD.
Menetapkan
CB.
:
larutan
isotonis,
445.000.000/ cc
DG.
DH.
Menghitung kadar hemoglobin
DI.
Hb : 10,6 gr/%
DJ.
DK.
Pembahasan
DL. Pada
percobaan
hipotonis,hipertonik
CG.
Jeni CH.
praktikum
CI.
K CJ.
s larutan
adar
uk
CK.
CL.
(%)
CM.
CN.
CO.
ntonis
Hip
21.400 / cc
DC. Jumlah leukosit rata rata :
51 :80
arutan
CE.
CF.
CT.
10.500 /cc
DB. Jumlah leukosit : 428 x 50 =
BR.
BU.
A BV.
leukosit
DA. Jumlah leukosit : 210 x 50 =
09 :00
BS.
BT.
CR.
CS.
ertonis
BM.
54
BP.
5 BQ.
Hip
otonis
02
BN.
BO.
BC.
Iso
,9
melakukan
Bent
anfisman
uji
ini,
coba
kami
dengan
bentuk
waktu
sel
darah,
lisis
darah,
Dalam
percobaan
yang
yang
menunjukkan
eritrosit
berbentuk
bulat
cekung
dan CO2.
dalam
rahim), Sum-sum
terjadi
krenasi
pada
darah.
berinti,
hipotonik
limfe.
trombosit
berinti,
sebagai
tulang.
darah
tidak
teratur
Sedangkan
memiliki
DN.
dan
pada
fungsi
konsentrasi
dan
hipertonik..
tergolong
Dalam
pekat,
jika
hasilkan
apabila
eritrosit
NaCl
dengan
konsentrasi
eritrosit
cenderung
diberikan
0,4%
mengalami
leukosit
hemolisis,
mungkin
praktikan
percobaan
menyebabkan
pecah
menghitung
eritrosit
membran
jumlah
pada
itu
leukosit
darah.
dan
Leukosit
dihitung
percobaan
yang
jumlah
telah
selnya,
dilakukan
jt/mm3.
Sedangkan
pada
karena
sebanyak
ketidak
dalam
melihat
selanjutnya
telitian
dan
adalah
tidak
stabil
atau
normal
krenasi.
larutan
isotonik,
hipotonik
dan
DT.
DU.
DV.
DW.
DX.
Eritrosit
dan
Kadar
2013. Penuntun
Dipajan
DY.
Kuantitatif
Data
Citra
Sel
Gajah
Mada,
Yogyakarta, 1994
EA.
Jurnal
-45
Isnanto, R.R., Analisis
Kuantitatif
Darah,
Data
Citra
Jurusan
Universitas
Sel
Teknik
Gajah
Mada,
Yogyakarta, 1994
ED.
UV
EC.
Sinar
Manusia
Faal
Fakultas
Kedokteran,
Universitas Hasanudin.
EB.
dan
Mekanisme
EGC
Suhartono, E, Fujiati
EF. Hardjoeno,
Interpretasi
dkk
Hasil
.2003.
Tes
Laboratorium
Diagnosa
EG.
Intrumentasi
Universitas Hasanudin
Departemen
Republik Indonesia.
Jakarta
Kesehatan
EH.
EI.
EJ.
EK.
EL.
EM.
EN.
EO.
EP.
EQ.
ER.
ES.
ET.
EU.
EV.
EW.
EX.
DARAH
FA.
Disusun oleh :
FB.
FC.
FD.
161)
Kelompok 6
Ketua
(0661 12 169)
FE.
FF.
3. Yesi Restina
FG.
144)
(0661 12 152)
(0661 12 134)
(0661 12
FH.
FI.
Dosen Pembimbing
FJ.
FK.
Asisten Dosen
FL.
FM.
3. Rian Agustian
FN.
FO.
FP.LABORATORIUM FARMASI
FQ.
FR.
FV.
2013