Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH BIOLOGI

USUS BESAR DAN ANUS

Kelompok 5 Mawar Pranciss (Rosa Galicia)


➢ Dimaz Adrian
➢ Lilis
➢ Nadia
➢ Shezyllia Aura Azhara
➢ Yesa Oktaviani
➢ Zahra Zahabia Nabila
Kelas XI.2
Guru Pembimbing : Destri Fani, S.Pd

SMAN 01 OGAN ILIR


TAHUN AJARAN 2023/2024
Kata Pengantar

Alhamdulillahi robbil 'alamin, segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang telah
menganugerahkan keimanan, keislaman, kesehatan, dan kesempatan sehingga kami dapat
menyusun makalah ini dengan baik. Makalah dengan judul “Usus Besar dan Anus” ini disusun
dalam rangka penjelasan materi biologi.
Penyusunan makalah ini tak lepas dari campur tangan berbagai pihak yang telah
berkontribusi secara maksimal. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya.
Meski demikian, kami meyakini masih banyak yang perlu diperbaiki dalam penyusunan
makalah ini, baik dari tata bahasa, dan bahkan tanda baca sehingga sangat diharapkan kritik dan
saran dari pembaca serta pendengar sekalian sebagai bahan evaluasi penulis.
Demikian, besar harapan kami agar makalah ini dapat menjadi bacaan menarik bagi
pembaca dan pendengar.

Indralaya 29, Oktober 2023

Kelompok 5
Daftar Isi

Kata Pengantar............................................................................................................................................... 2
Daftar Isi ......................................................................................................................................................... 3
Pendahuluan .................................................................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................................ 5
1.3 Tujuan Pembahasan materi ................................................................................................................. 5
Pembahasan Materi....................................................................................................................................... 6
A. Usus Besar ............................................................................................................................................. 6
1. Pengertian Usus Besar ....................................................................................................................... 6
2. Bagian-bagian Usus Besar .................................................................................................................. 7
3. Fungsi Usus Besar .............................................................................................................................. 8
5. Cara Menjaga Kesehatan Usus Besar ..............................................................................................12
B. Anus .....................................................................................................................................................13
1.Pengertian Anus ................................................................................................................................13
2. Bagian-Bagian Anus .........................................................................................................................13
3. Fungsi Anus ......................................................................................................................................15
4. Gangguan Kesehatan Pada Anus .....................................................................................................15
5. Cara Menjaga Kesehatan Anus ........................................................................................................16
Kesimpulan ..................................................................................................................................................17
Daftar Pustaka .............................................................................................................................................18
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Sistem pencernaan adalah bagian tubuh manusia yang berfungsi untuk mencerna serta
mengolah makanan. Anatomi sistem pencernaan ini terdiri dari beberapa organ tubuh, di
antaranya mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, hingga rektum dan anus.
Setiap organ pencernaan tersebut akan bekerja dengan menghaluskan, menyerap nutrisi, serta
membuang limbah dari sisa proses pengolahan makanan.

Sistem pencernaan merupakan sekumpulan jaringan organ yang berfungsi mencerna dan
mengolah makanan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Sistem pencernaan ini berupa
saluran yang memanjang mulai dari mulut hingga anus.

Dalam menjalankan fungsinya, sistem pencernaan akan dikendalikan oleh sistem saraf,
aliran darah, serta berbagai macam hormon di dalam tubuh. Bagian tubuh ini juga dibantu
oleh enzim untuk mengoptimalkan proses penguraian makanan menjadi molekul yang lebih
kecil.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja fungsi dari usus besar dalam pencernaan?
2. Apa saja gangguan kesehatan yang mempengaruhi fungsi usus besar?
3. Apa saja bagian-bagian usus besar?
4. Fungsi anus
5. Bagian-bagian anus

1.3 Tujuan Pembahasan materi


Siswa dapat lebih mengetahui dan memahami apa itu usus besar dan anus, fungsinya serta
cara menjaga kesehatan usus besar dan anus. Pembahasan ini juga bertujuan untuk lebih
memperjelas materi biologi, salah satunya juga ialah mengetahui bagian-bagian yang
terdapat pada usus besar dan anus.
Pembahasan Materi
A. Usus Besar
1. Pengertian Usus Besar

Usus besar merupakan bagian akhir di ujung saluran pencernaan. Fungsi usus
besar ini juga sangat penting bagi proses pencernaan manusia. Usus besar berpereran
untuk mengeluarkan zat sisa makanan yang sudah dicerna. Usus besar juga membantu
penyerapan cairan dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh.
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus
buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses.
Pada mamalia, kolon terdiri dari kolon menanjak (ascending), kolon melintang
(transverse), kolon menurun (descending), kolon sigmoid, dan rektum. Bagian kolon
dari usus buntu hingga pertengahan kolon melintang sering disebut dengan "kolon
kanan", sedangkan bagian sisanya sering disebut dengan "kolon kiri".
2. Bagian-bagian Usus Besar
Usus besar terdiri dari beberapa bagian, yaitu sekum, kolon, rektum, dan anus.
Berikut adalah penjelasan lengkap dari bagian-bagian usus besar.
a. Sekum
Sekum adalah bagian usus besar yang berbentuk menyerupai kantong dan
berfungsi menghubungkan ileum atau bagian akhir dari usus halus dengan usus besar.
Bagian ini akan membantu proses penyerapan sisa air dan nutrisi yang terdapat di
dalam kimus.

b. Kolon
Kolon merupakan bagian terpanjang dari usus besar yang terdiri dari beberapa
bagian, yaitu kolon asenden, kolon transversum, kolon desenden, dan kolon sigmoid.
Pada sistem pencernaan, kolon bertugas mencampur kimus dengan enzim saluran
cerna serta menyerap air dan elektrolit untuk membentuk feses.

c. Rektum
Rektum merupakan bagian ujung dari usus besar yang berfungsi menerima serta
menyimpan feses dari kolon. Jika rektum telah penuh, feses akan bergerak menuju
anus untuk dikeluarkan dari tubuh.

d. Anus
Anus adalah bagian paling akhir pada usus besar yang bertugas mengeluarkan
feses dari dalam tubuh.
3. Fungsi Usus Besar
Berikut fungsi utama usus besar dalam pencernaan:

1. Menyerap air dan elektrolit


Fungsi utama usus besar adalah menyerap air dari sisa-sisa makanan yang telah
dicerna oleh usus halus. Air berfungsi menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.
Selain air, usus besar juga menyerap garam elektrolit, seperti natrium dan kalium.
Penyerapan garam berperan penting dalam menjaga keseimbangan elektrolit dalam
tubuh.

2. Memadatkan dan menyimpan tinja


Setelah menyerap air, sisa-sisa makanan yang tinggal di usus besar akan
menjadi lebih kental. Proses ini membantu memadatkan tinja yang akan keluar
melalui anus. Sebelum keluar, usus besar juga menyimpan tinja ementara waktu. Hal
ini memungkinkan kamu mengatur waktu dan tempat untuk buang air besar sesuai
dengan kebutuhan dan kenyamanan. Usus besar memiliki sel-sel khusus yang
membantu mengendalikan proses buang air besar. Fungsi ini membantu tubuh agar
tinja tidak keluar begitu saja.

3. Mencerna serat dan selulosa


Usus besar memiliki kemampuan untuk mencerna sebagian serat dan selulosa
yang tidak dapat dicerna oleh usus halus.Fungsi ini memungkinkan tubuh
mendapatkan nutrisi tambahan dari makanan yang mengandung serat, seperti sayuran
dan buah-buahan.

4. Menyeimbangkan mikroorganisme
Organ ini adalah rumah bagi berbagai mikroorganisme, termasuk bakteri baik.
Bakteri dalam usus besar membantu dalam mencerna sisa-sisa makanan yang sulit
tercerna dan menghasilkan beberapa vitamin penting, seperti vitamin K dan beberapa
jenis vitamin B. Keseimbangan mikroorganisme ini mendukung kesehatan
pencernaan dan sistem kekebalan tubuh.
4. Gangguan Kesehatan yang Memengaruhi Fungsi Usus Besar
1. Diare
Diare adalah keluhan buang air besar encer atau berair yang terjadi lebih dari 3
kali dalam sehari. Diare umumnya disebabkan oleh konsumsi makanan atau minuman
yang terkontaminasi virus, bakteri, atau parasit. Meski umumnya bisa sembuh dengan
perawatan mandiri, diare kadang perlu ditangani dokter. Biasanya diare disebabkan
oleh infeksi, keracunan makanan, alergi makanan, atau penyakit lain yang dapat
memicu terjadinya diare.

2. Divertikulitis
Divertikulitis adalah peradangan atau infeksi pada divertikula, yaitu kantung-
kantung yang terbentuk di sepanjang saluran percernaan, terutama di usus besar
(kolon). Penyebab terbentuknya kantung divertikula belum diketahui secara pasti.
Namun, pola makan rendah serat dan sembelit (konstipasi) diduga berhubungan
dengan terbentuknya divertikula dalam usus besar.
Karena alasan terbentuknya divertikula belum jelas, maka belum diketahui
pula apa yang menyebabkan divertikulitis. Namun, kondisi ini diduga terjadi
ketika feses atau makanan tidak tercerna dengan baik sehingga terjebak di dalam
divertikula dan menyebabkan divertikula tersumbat.
Penyumbatan tersebut menyebabkan divertikula membengkak dan
menimbulkan robekan-robekan kecil di dinding usus besar sehingga
memungkinkan bakteri dari usus besar masuk ke divertikula. Hal itulah yang
diduga mengakibatkan terjadinya peradangan atau infeksi pada divertikula.

3. Polip Usus Besar

Polip usus atau polip kolon atau polip usus besar adalah gumpalan kecil
yang terbentuk pada lapisan usus, terutama usus besar atau rektum. Kebanyakan
pertumbuhan polip yang timbul tidak berbahaya. Namun pada beberapa kasus,
polip ini dapat berkembang menjadi kanker usus besar, yang dapat berakibat fatal
jika ditemukan pada stadium lanjut.

Polip ini seringkali tidak menimbulkan gejala. Penting untuk melakukan tes
skrining secara teratur, seperti kolonoskopi, agar ditemukan pada tahap awal
sehingga penanganannya dapat dilakukan dengan aman dan mudah. Maka dari itu,
pastikan untuk melakukan pemeriksaan rutin.

Ada dua kategori utama polip yang bisa terjadi, yaitu:


• Polip non-neoplastik, termasuk polip hiperplastik, polip inflamasi dan polip
hamartomatous. Jenis polip ini biasanya tidak menjadi kanker.

• Polip neoplastik, termasuk adenoma dan tipe bergerigi. Polip ini berpotensi
menjadi kanker jika tidak segera diatasi. Sebagian besar polip usus ini disebut
adenoma. Untuk polip bergerigi juga bisa menjadi kanker, tergantung pada ukuran
dan lokasinya di usus besar. Secara umum, semakin besar polip, semakin besar
risiko kanker, terutama dengan polip neoplastik.

4. Kolitis Ulseratif
Kolitis ulseratif adalah suatu peradangan kronis yang terjadi pada usus
besar (kolon) dan rektum. Pada penyakit ini, terdapat tukak atau luka di dinding
usus besar, sehingga menyebabkan tinja bercampur dengan darah. Kondisi ini
dapat menimpa siapa pun, tetapi lebih sering menyerang mereka yang berusia di
bawah 30 tahun.Terkadang, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi yang
mengancam jiwa jika tidak segera ditangani. Meskipun tidak ada obat yang
diketahui mampu mengobatinya, perawatan yang telah tersedia dapat sangat
mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup pengidapnya.

Penyebab kolitis ulseratif belum diketahui secara pasti, tetapi diduga


disebabkan oleh respons autoimun, yaitu sistem kekebalan tubuh yang bekerja
secara tidak normal. Akibatnya, sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sistem
pencernaan itu sendiri.Riwayat keluarga juga tampaknya berperan dalam penyakit
ini. Sebab, kondisi ini tampaknya bisa terjadi pada orang yang memiliki keluarga
dengan riwayat penyakit ini. Namun, kebanyakan pengidap kolitis ulseratif jarang
memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ini.

5. Kanker Usus Besar

Kanker usus besar adalah tumor ganas di usus besar yang ditandai dengan
perubahan pola buang air besar secara terus-menerus. Penyakit ini sering kali
berawal dari tumor jinak yang disebut polip.
Penyebab kanker usus besar belum diketahui dengan jelas, namun ada
beberapa hal yang diduga dapat meningkatkan risiko seseorang menderita kanker
usus besar, antara lain jarang makan serat, jarang berolahraga, dan memiliki
kebiasaan merokok.

Kanker usus besar disebabkan oleh perubahan atau mutasi gen pada
jaringan usus besar. Akan tetapi, penyebab mutasi gen tersebut belum diketahui
dengan pasti. Meski penyebabnya tidak diketahui, ada beberapa gaya hidup yang
diduga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit kanker usus besar,
antara lain:

1. Pola makan kurang serat

2. Terlalu banyak mengonsumsi daging merah dan lemak

3. Kebiasaan merokok

4. Konsumsi minuman beralkohol

5. Jarang berolah raga

Selain itu, ada beberapa kondisi atau penyakit yang juga meningkatkan
risiko seseorang terkena kanker usus besar, yaitu

1. Memiliki orang tua atau saudara kandung yang menderita kanker usus besar

2. Menderita polip usus

3. Menderita berat badan berlebih atau obesitas

4. Menderita diabetes

5. Menderita penyakit radang usus

6. Pernah menjalani radioterapi di bagian perut


7. Menderita kelainan genetik yang disebut familial adenomatous polyposis
(FAP) atau sindrom Lynch

8. Berusia di atas 50 tahun

5. Cara Menjaga Kesehatan Usus Besar


Berikut adalah sejumlah cara alami maupun medis yang dapat dilakukan
demi menjaga kesehatan usus.
1. Pola makan yang sehat. Menerapkan pola makan sehat merupakan cara termudah
untuk membersihkan usus.
2. Perbanyak air putih.
3. Olahraga.
4. Konsumsi probiotik.
5. Konsumsi obat pencahar.
6. Hidroterapi.
B. Anus
1.Pengertian Anus

Anus adalah lubang di mana saluran pencernaan berakhir. Fungsi anus


dalam sistem pencernaan sangat penting, karena ini menjadi jalan keluar feses dari
tubuh. Organ ini terletak di bagian bawah rektum, bagian terakhir dari usus besar.
Garis anorektal memisahkan anus dari rektum.

Di sekitar anus, ada jaringan keras bernama fasia. Jaringan ini mengelilingi
anus dan menempelkannya ke struktur di dekatnya. Selain itu, ada juga otot
melingkar bernama sfingter ani eksternal, yang membentuk dinding anus dan
menahannya agar tetap tertutup. Kelenjar melepaskan cairan ke dalam anus untuk
menjaga permukaannya tetap lembap.

2. Bagian-Bagian Anus
a. Kanalis Anal
Adalah saluran dengan panjang sekitar 4 cm yang dikelilingi oleh sfingter
anus. Bagian atasnya dilapisi oleh mukosa glandular rektal. Fungsi kanalis anal
adalah sebagai penghubung antara rektum dan bagian luar tubuh sehingga feses
bisa dikeluarkan.
b. Rektum
Adalah sebuah ruangan dengan panjang sekitar 12 sampai 15 cm yang
berada di antara ujung usus besar (setelah kolon sigmoid/turun) dan berakhir di
anus. Fungsi rektum adalah menyimpan feses untuk sementara waktu,
memberitahu otak untuk segera buang air besar, dan membantu mendorong feses
sewaktu buang air besar. Ketika rektum penuh dengan feses, maka rektum akan
mengembang dan sistem saraf akan mengirim impuls (rangsangan) otak sehingga
timbul keinginan untuk buang air besar.

c. Sfingter anal internal


Adalah sebuah cincin otot lurik yang mengelilingi kanalis anal dengan
keliling 2,5 sampai 4 cm. Sfingter anal internal ini berkaitan dengan sfingter anal
eksternal meskipun letaknya cukup terpisah. Tebalnya sekitar 5 mm. Fungsi
sfingter anal internal adalah untuk mengatur pengeluaran feses saat buang air
besar.

d. Sfingter anal eksternal


Adalah serat otot lurik berbentuk elips dan melekat pada bagian dinding
anus. Panjangnya sekitar 8 sampai 10 cm. Fungsi sfingter anal eksternal adalah
untuk membuka dan menutup kanalis anal.

e. Pectinate line
Adalah garis yang membagi antara bagian dua pertiga (atas) dan bagian
sepertiga (bawah) anus. Fungsi garis ini sangatlah penting karena bagian atas dan
bawah pectinate line memiliki banyak perbedaan. Misalnya, jika wasir terjadi di
atas garis pectinate, maka jenis wasir tersebut disebut wasir internal yang tidak
menyakitkan. Sedangkan jika di bawah, disebut wasir eksternal dan menyakitkan.
Asal embriologinya juga berbeda, bagian atas dari endoderm, sedangkan bagian
bawah dari ektoderm.

f. Kolom anal
Adalah sejumlah lipatan vertikal yang diproduksi oleh selaput lendir
dan jaringan otot di bagian atas anus. Fungsi kolom anal adalah sebagai pembatas
dinding anus.
3. Fungsi Anus
Fungsi anus yang utama adalah sebagai jalan keluar feses atau tinja. Jika ada
masalah pada anus, maka ini bisa mengganggu sistem pencernaan secara keseluruhan.

4. Gangguan Kesehatan Pada Anus


1. Ambeien
Wasir atau ambeien adalah kondisi medis yang terjadi ketika pembuluh darah vena
pada rektum bagian bawah dan anus membengkak. Beberapa gejala yang umum dialami
oleh penderita ambeien di antaranya nyeri dan gatal pada anus, BAB berdarah, serta rasa
perih saat buang air besar. Adapun sejumlah faktor yang dapat memicu terjadinya
ambeien adalah sebagai berikut:
• Sembelit atau diare kronis.
• Hamil
• Minim konsumsi makanan berserat.
• Mengejan terlalu keras saat buang air besar.
• Obesitas.
• Kebiasaan duduk di toilet terlalu lama.

2. Fisura Ani
Salah satu masalah kesehatan yang kerap mengganggu fungsi rektum adalah fisura
ani. Fisura ani merupakan luka atau robekan yang terjadi pada jaringan mukosa pada
anus. Kondisi ini dapat terjadi karena adanya cedera pada anus yang dipicu oleh beberapa
faktor, seperti sembelit, diare kronis, penyakit menular seksual, melakukan seks anal,
serta memiliki riwayat inflammatory bowel disease atau kanker usus besar. Fisura ani
kerap dialami oleh bayi serta orang dewasa berusia 20–40 tahun. Meski umum terjadi,
fisura ani perlu ditangani dengan tepat agar tidak menimbulkan berbagai komplikasi,
seperti fisura kronis, robeknya otot anus, hingga kanker anus.

3. Fistula Ani
Fistula ani adalah kondisi medis berupa terbentuknya saluran abnormal pada kulit
di sekitar anus. Kondisi ini biasanya terjadi karena adanya infeksi yang berkembang
menjadi abses di sekitar anus. Fistula ani dapat dipicu oleh beberapa faktor, seperti
cedera anus, divertikulitis, fisura ani, penyakit Crohn, infeksi bakteri, dan efek samping
radioterapi.

4. Prolaps Rektum
Prolaps rektum adalah kondisi ketika dinding rektum menonjol keluar melalui anus.
Prolaps rektum dapat terjadi karena melemahnya otot dan jaringan di sekitar rektum
sehingga tidak mampu mempertahankan posisi rektum. Adapun sejumlah faktor yang
dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami prlolaps rektum adalah:
• Melahirkan secara normal.
• Pertambahan usia.
• Mengidap batuk rejan.
• Mengidap cystic fibrosis.
• Pernah menjalani operasi panggul.
• Mengidap hernia.

5. Inkontinensia Alvi
Inkontinensia alvi merupakan gangguan kesehatan yang terjadi ketika seseorang
tidak mampu mengendalikan buang air besar. Inkontinensia alvi terjadi akibat
terganggunya fungsi rektum, anus, dan sistem saraf yang berperan dalam mengendalikan
proses buang air besar.

5. Cara Menjaga Kesehatan Anus


Berikut beberapa cara untuk menjaga kesehatan anus :
• Bersihkan area anus dengan lembut. Bersihkan area anus dengan lembut setelah
buang air besar atau setiap kali mandi.
• Kenakan pakaian yang nyaman.
• Hindari menggaruk anus.
• Jauhi makanan atau minuman tertentu.
• Hindari penyebab iritasi.
• Gunakan pelembap.
Kesimpulan

Usus buntu dan anus adalah dua bagian penting dari sistem pencernaan manusia.
Usus Buntu:
Usus buntu adalah organ kecil yang terletak di dekat pertemuan usus halus dan usus
besar. Fungsi utamanya belum sepenuhnya dipahami, tetapi beberapa anggapan mengatakan itu
berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Usus buntu dapat mengalami penyumbatan oleh tinja
atau infeksi, menyebabkan radang usus buntu, yang memerlukan perawatan segera.
Anus:
Anus adalah bagian akhir dari saluran pencernaan yang berfungsi sebagai tempat
keluarnya sisa-sisa pencernaan dari tubuh. Anus juga memiliki otot-otot yang membantu
mengontrol buang air besar, yaitu proses pengeluaran feses dari tubuh.
Keduanya memiliki peran penting dalam sistem pencernaan dan eliminasi tubuh.
Kesimpulannya, usus buntu adalah organ kecil yang terletak di antara usus halus dan besar,
sedangkan anus adalah pintu keluar terakhir dari saluran pencernaan yang mengatur pengeluaran
feses. Keduanya memiliki peran yang berbeda dalam sistem pencernaan manusia.
Daftar Pustaka
https://www.halodoc.com/artikel/ketahui-fungsi-penting-usus-besar-dalam-sistem-
pencernaan?hl=in_ID ; Fungsi Usus Besar, diakses pada 28 Oktober 2023
https://www.halodoc.com/artikel/kenali-fungsi-anus-dalam-sistem-pencernaan-manusia ; Fungsi
Anus, diakses pada 28 Oktober 2023
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/fungsi-usus-besar ; Fungsi Usus
Besar, Bagian- bagian usus besar, diakses pada 28 Oktober 2023
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/anatomi-sistem-pencernaan ;
Pengertian sistem pencernaan, diakses pada 29 Oktober 2023
https://id.wikipedia.org/wiki/Usus_besar; Pengertian Usus besar, diakses pada 29 Oktober 2023
https://www.alodokter.com/diare; Pengertian diare, diakses pada 29 Oktober 20233
https://www.alodokter.com/divertikulitis; Pengertian divertikulitis, diakses pada 29 Oktober
2023
https://www.halodoc.com/kesehatan/polip-usus; Pengertian polip usus, diakses pada 29 Oktober
2023
https://www.halodoc.com/kesehatan/kolitis-ulseratif; Pengertian kolitis ulseratif, diakses pada 29
Oktober 2023
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2092/kanker-usus-besar; Pengertian kanker usus besar,
diakses pada 29 Oktober 2023
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20220601102618-260-803494/tips-menjaga-
kebersihan-usus-tuntaskan-masalah-pencernaan; Cara mejaga kesehatan usus, diakses pada 29
Oktober 2023
https://id.wikipedia.org/wiki/Anus; Bagian-bagian anus, diakses pada 29 Oktober 2023
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-rektum; Gangguan kesehatan
pada anus, diakses pada 29 Oktober 2023
https://www.alodokter.com/anus-gatal-dapat-diatasi-melalui-perawatan-di-rumah; Cara menjaga
kesehatan anus, diakses pada 29 Oktober 2023
https://katadata.co.id/sitinuraeni/berita/61c916e70101c/fungsi-usus-besar-dalam-sistem-
pencernaan-yang-perlu-diketahui; Gambar usus besar, diakses pada 28 Oktober 2023
https://www.idntimes.com/health/medical/andarin-astaria/abses-anus-c1c2; Gambar anus,
diakses pada 28 Oktober 2023

Anda mungkin juga menyukai