Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI

SISTEM DIGESTI (PENCERNAAN)

Dosen Pembimbing:

Dewi Zuniawati, S.Kep, Ners, M.Kes

DISUSUN OLEH:
1. FRISKA MAULIDINA APRILIA
2. HESTINA PUTRI WINAHYU
3. IMELDA DHEA PRATIKA
4. INDANA ZULFA AURELYA SARI

PROGRAM STUDI D4 TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

STIKes HUTAMA ABDI HUSADA

TULUNGAGUNG

2022-2023
Kata Pengantar

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayahNya kepada kita semua, sehingga makalah Anatomi Fisiologi dengan judul “Sistem Digesti” ini
dapat terselesaikan dengan lancer

Mengingkat masih kurangnya pengetahuan mahasiswa mengenai Sistem Digesti. Oleh karena itu
selain pemenuhan tugas mata kuliah, penulis mencoba menyusun makalah ini, dengan harapan dapat
memberikan informasi tentang salah satu Anatomi Fisiologi yaitu Sistem Digesti. Penulis berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa secara khusus yang belum pernah mengetahui
tentang Sistem Digesti.

Penulis menyadari bahwa penyusun makalah in masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis
mengharapkan masukan beberapa saran dan kritik yang bersifat membangun agar makalah ini lebih baik
lagi. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak pihak yang telah membantu dalan
penyusunan makalah ini, dan penulis berharap semoga makalah ini dapat membantu menambah wawasan
bagi kita semua.

Tulungagung, 24 November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Digesti...............................................................................2
B. Bagian Sistem Digesti.....................................................................................2
C. Fungsi Sistem Digesti......................................................................................10
D. Absorbsi Karbohidrat, Lemak, Protein.............................................................10

BAB III PENUTUP


1. Kesimpulan ................................................................................................... 12
2. Saran ............................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bahan makanan yang kita makan belum dapat dimanfaatkan oleh sel-sel tubuh manakala makanan
tersebut belum mengalami proses pencernaan (digesti), kecuali: air, vitamin, dan mineral. Bahan makanan
mengandung unsur-unsur yang diperlukan oleh tubuh kita antara lain:
1. Karbohidrat yang dapat dibedakan menjadi; glukosa (C6H12O6), glikogen (C6H10O5)m, pati
(amilum, starch), dan molekul sangat panjang (selulose).
2. Lemak dibedakan menjadi; asam lemak, gliserol, lipoprotein, dan kolesterol.
3. Protein dapat dibedakan menjadi; protein sederhana, peptida, asam nukleat (DNA dan RNA), dan asam
amino.
4. Air, dapat dibedakan menjadi air yang didapat secara langsung dari air minum atau air yang berasal
dari makanan yang mengandung air dan yang diproduksi oleh sel tubuh pada proses pembakaran seluler.
5. Vitamin dapat dibedakan menjadi: kelompok vitamin yang larut lemak (ADEK) dan larut air (B, C).
6. Mineral; natrium, kalium, klorida, iodium, zat besi.
B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, rumusan masalah makalah ini adalah:

1. Apa pengertian dari Sistem Digesti?


2. Apa saja bagian Sistem Digesti?
3. Apa saja fungsi dari Sistem Digesti?
4. Apa pengertian Absorbsi Karbohidrat, Protein, Lemak?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui pengertian dari Sistem Digesti.
2. Mengetahui bagian bagian Sistem Digesti.
3. Mengetahui fungsi Sistem Digesti.
4. Mengetahui absorbs karbohidrat, protein, lemak.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SISTEM DIGESTI(PENCERNAAN)


Digesti (pencernaan) adalah proses pemecahan zat-zat makanan sehingga dapat
diabsorpsi oleh saluran pencernaan. Proses digesti meliputi: (1) pengambilan makanan
(prehensi), (2) memamah (mastikasi), (3) penelanan (deglutisi), (4) pencernaan (digesti),
dan (5) pengeluaran sisa-sisa pencernaan (egesti). Berdasarkan proses pencernaannya
dapat dibedakan menjadi digesti makanan secara mekanis, enzimatis, dan mikrobiotis.
Hasil akhir proses pencernaan adalah terbentuknya molekul-molekul atau
partikel-partikel makanan yakni: glukosa, asam lemak, dan asam amino yang siap diserap
(absorpsi) oleh mukosa saluran pencernaan. Selanjutnya, partikel-partikel makanan
tersebut dibawa melalui sistem sirkulasi (tranportasi) untuk diedarkan dan digunakan oleh
sel-sel tubuh sebagai bahan untuk proses metabolisme (assimilasi) sebagai sumber tenaga
(energi), zat pembangun (struktural), dan molekul-molekul fungsional (hormon, enzim)
dan keperluan tubuh lainnya.

B. BAGIAN SISTEM DIGESTI(PENCERNAAN)


1. Oral Cavity atau Mulut

2
1.1 Fungsi Mulut
a. Ingestion, makanan yang berupa padatan atau cairan dimasukkan ke dalam tubuh, ke dalam
saluran pencernaan melalui pintu pertama dan utama yaitu mulut atau oral cavity.
b. Taste, sebagai perasa makanan yang berada pada papila lidah.
c. Mastication, pergerakan dari rahang bawah (mandibula) yang dibantu oleh otot mastikasi
menyebabkan gigi dapat menghancurkan makanan menjadi bagian yang lebih kecil. Lidah
dan pipi (cheeks) membantu dalam menempatkan makanan diantara mulut.
d. Digestion, enzim amilase yang ada di dalam ludah memulai pencernaan karbohidrat
(starch).
e. Swallowing, lidah dapat membantu membentuk makanan menjadi bolus dan
mendorongnya bolus menuju faring.
f. Communication, bibir, pipi, gigi, dan lidah merupakan salah satu organ yang membantu
daam berkomunikasi atau berbicara.
g. Protection, Mucin dan air yang berada di dalam ludah memberikan lubrikasi, dan ensim
lysozyme dalam membunuh mikroorganisme yang tidak baik bagi tubuh
1.2 Bagian-bagian mulut
a. Bibir dan Pipi
Bibir atau labia, merupakan strukutur yang banyak terbentuk dari muskular oleh
orbiculari oris. Lapisan terluar bibir ditutupi oleh kulit. Sedangkan pipi terbentuk di dinding
bagian lateral di oral cavity. Bagian dari pipi adalah termasuk otot buccinator, yang
meratakan pipi terhadap gigi, dan buccal fat pad yang berada mengelilingi sisi wajah (Mc
Graw Hill, 2004). bagian bibir dan pipi sangatlah penting dalam proses mastikasi dan
berbicara atau berkomunikasi. Bagian ini dapat membantu menggerakkan makanan di dalam
mulut dan menahannya di dalam mulut selama makanan dihancurkan menjadi bagian-bagian
kecil.
b. Palate and Palatine Tonsils
Palate atau langit-langit mulut memiliki dua bagian yang terdiri dari bagian anterior yang
bertulang (hard palate) dan bagian posterior yang tak bertulang (soft palate), yang terdiri
dari otot dan jaringan (connective tissue). Fungsi dari langit-langit mulut (palate) sangatlah
penting dalam proses menelan dan mencegah makanan masuk ke dalam nasal cavity.
Sedangkan palatin tonsil terletak di dinding lateral dari fauces.
c. Lidah
Lidah terletah ditenga mulut yang dipenuhi dengan otot skeletal yang ditutupi dengan
mukosa membran. Lidah berfungsi menggerakkan makanan di dalam mulut, membantu dalam

3
mendorong makanan ke dalam esofagus (menelan), sebagai peran utama artikulasi dalam
berbicara dan berkomunikasi, sebagai perasa. Dalam proses menggerakkan makanan di dalam
mulut, lidah bekerja bersama dengan bibir dan gusi, sehingga mampu menahan makanan di dalam
mulut selama pengunyahan atau mastikasi.
d. Gigi
Secara normal, orang dewasa memiliki jumlah total gigi adalah 32 gigi secara
kelesuruhan. Tiap gigi memiliki crown (di atas gusi), neck dan root (di bawah gusi). Dibagi
menjadi dua bagian, yaitu bagaian rahang atas (maxillary) dan bagian rahang bawah
(mandibular). Selain pembagian gigi yaitu terdiri dari bagian atas sebelah kanan dan kiri dan
bagian bawah sebelah atas dan bawah. Tiap empat kuadran memiliki gigi seri, gigi taring,
premolars, molars, dan wisdom teeth. Fungsinya hampir sama dengan lidah, berperan dalam
proses mastikasi dan berbicara.
e. Kelenjar Saliva

Kelenjar saliva ini diproduksi secara terus menerus oleh tubuh. Aliran saliva (ludah) ini
berasal dari kelenjar saliva dan tersebar di mulut melalui pembuluh (duct). Sebagian besar
saliva diproduksi oleh kelnjar saliva yaitu, [1] Kelenjar parotid (bagian terbesar, saliva
banyak terdiri atas amilase, berada di dekat telinga), [2] Kelenjar submandibular
(memprodukasi saliva yang kental (sulit untuk mengalir) dan berada di dekat mulut (floor)),
[3] Kelenjar sublingual (berukuran paling kecil, mensekresi mukus dan berada di bawah
mulut).
Fungsi kelenjar saliva adalah membersihkan gigi dan menghancurkan bahan kimia yang
terkandung dalam makanan sehinggan dapat dirasakan. Kelenjar saliva ini memiliki enzim
yang membantu dalam mencerna makanan dan mukus. Selain itu, kelenjar saliva juga
membantu dalam melubrikasi faring untuk membantu dalam menelan makanan.

4
2. Faring
2.1 Fungsi Faring
a. Swallowing, fase involutari dari menelan menggerakkan bolus dari mulut ke esofagus.
Makanan dicegah agar tidak masuk ke dalam nasal cavity oleh soft palate dan mencegah
masuk ke dalam sistem pernafasan bagian bawah.
b. Breathing, udara masuk melalui hidung atau mulut melewati faring menuju ke saluran
pernafasan bawah.
c. Protection, mukus menyediakan lubrikasi.
2.2 Bagian-bagian Faring
Faring terdiri dari tiga bagian yaitu nasofaring, orofaring, dan laringofaring. Secara
normal, makanan dapat masuk melalui orofaring dan laringofaring. Nasofaring berfungsi
sebagai saluran dalam masuknya udara selama bernafas dan berhubungan dengan fungsi
pendengaran. Orofaring berada dibagain posterior mulut, sebagai saluran masuknya mulut dan
menuju ke lambung dan juga berfungsi sebagai saluran udara untuk pernafasan. Laringofaring
berada di bawah orofaring, memanjang dari epiglotis ke bagian bawah kartilago kortikoid dari
laring dan memiliki fungsi yang sama dengan orofaring.

3. Esofagus
3.1 Fungsi Esofagus
d. Propulsion, kontraksi peristaltik menggerakkan bolus dari faring menuju abdomen. Bagian
bawah sfingter esofagus membatasi refluks dari isi abdomen kembali ke esofagus.
e. Protection, kelenjar yang berada di dalam mukus membantu dalam lubrikasi dan
melindungi esofagus inerior dari asam (stomach acid).
3.2 Bagian-bagian Esofagus
Esofagus merupakan bagian sistem pencernaan yang memanjang dari faring hingga
lambung. Panjangnya sekitar 25 cm dan berada di mediastinum, anyerior hingga vertebrae,
posterior hingga trakea. Esofagus melewati esophageal hiatus dari diafragma dan berkahir di
lambung. Fungsi dari esofagus adalah membawa makanan dari faring menuju ke lambung.
Mekanisme dari menelan antara lain : [1] makanan tercampur dengan saliva dan didorong
masuk ke dalam faring, [2] refleks involunter menggerakkan makanan masuk ke dalam
esofagus, dan [3] gerakan peristaltik mentransport makanan ke dalam lambung.
4. Abdomen
4.1 Fungsi Lambung

5
a. Storage, Rugae dapat membantu abdomen untuk meluaskan area perut dan menahan
(menyimpan) makanan hingga dapat dicerna.
b. Digestion, terjadinya proses pencernaan dimana pencernaan protein dimulai sebagai hasil
dari proses asam hidroklorik dan pepsin. Faktor intrinsik mencegah pecahnya vitamin
B12 oleh asam lambung. Proses pencernaan terdiri dari fisik dan kimia (protein).
c. Absorption, kecuali untuk beberapa produk (air, alkohol, aspirin) penyerapan kecil
berada di dalam lambung.
d. Mixing and propulsion, terjadi gerakan peristaltik dan membentuk cairan putih seperti
susu yang disebut dengan chyme.
e. Protection, mukus memberikan lubrikasi dan mencegah pencernaan dari dinding
lambung. Asam lambung dapat membunuh kebanyakan mikroorganisme.
4.2 Bagian-bagian Lambung

Terdapat empat bagian utama di dalam lambung yaitu :


a. Cardia, atau cardiac region merupakan poin dimana esofagus menghubungkan dan
melewati lambung, dimana makanan masuk ke dalam lambung. Terdapt di bagian inferior
dari diafragma.
b. Fundus, berada di atas sebelah kiri dari cardia. Berbentuk seperti kubah.

6
c. Tubuh, berada di bawah fundus, yang merupakan bagian utama dari lambung.
d. Pylorus, bagian lambung yang berbentuk corong, menghubungkan lambung dengan
duodenum. Bagian yang semakin lebar dari corong, dinamakan pyloric antrum yang
menghubungkan tubuh (bagian lambung “body”) dengan lambung. Kemudian bagian akhir
yang paling dangkal dinamakan pyloric canal, yang menghubungkan ke duodenum.
Sedangkan otot halus yaitu phyloric sphincter yang berada di ujung saluran dan berfungsi
mengkontrol pengosongan lambung.

5. Usus Kecil
5.1 Fungsi Usus Kecil
a. Neutralization, ion bikarbonat dari pankreas dan bili-bili dari hati menormalkan asam lambung
dari membentuk pH sesuai dengan keadaan pankratik dan enzim usus.
b. Digestion, enzim yang berada di pankreasdan berada di sepanjang usus kecil menyempurnakan
pecahnya molekul makanan.
c. Absorption, kebanyakan nutrisi diserap baik secara aktif maupun pasif, penyerapan paling banyak
dilakukan pada air.
d. Mixing and propulsion, kontraksi segmental mencampur chyme dan gerakan peristaltik
menggerakan makanan yang sudah dicerna ke dalam usus besar.
e. Excretion, bili-bili usus dari hati mengandung bilirubin, kolestrol, lemak, dan hormon yang dapat
larut dalam lemak.
f. Protection, mukus membantu dalam lubrikasi, mencegah pencernaan dari dinding usus, dan
melindungi usus kecil dari asam lambung. Peyer patches melindungi dari serangan
mikroorganisme.
5.2 Bagian-bagian Usus Kecil
a. Duodenum
Merupakan bagian usus kecil yang paling pendek dan awal bagian usus kecil, dimulai di
bagian pyloric sphincter. Berbentuk huruf “C”. Sebagian besar duodenum berbentuk retro
peritoneal. Duodenum juga merupakan tempat dimana empedu dan cairan pankreas
memasuki saluran usus. Berfungsi sebagai tempat pecernaan kimia dari makanan.

b. Jejunum
Merupakan bagian usus kecil yang berada diantara bagian akhir distal dari duodenum dan
bagian proksimal dari ileum. Jejunum memiliki bagian dalam yang bernama membran

7
mukosa yang telah ditutupi oleh vili. Dimana vili tersebut dapat meningkatkan area
permukaan dari jaringan yang dapat mengabsorbsi nutrisi dari usus. Berfungsi sebagai
absorbsi dari makanan yang sudah dicerna.
c. Ileum
Memiliki fungsi dalam penyerapan vitamin B12 dan garam empedu. Memiliki dinding
yang terdiri dari vili di seluruh permukaannya. Sel yang berada di ileum mengandung enzim
protease dan karbohidrat yang berguna dan tahap akhir dari pencernaan protein dan
karbohidrat. Bagian ileum secara terus menerus mengabsorbsi garam empedu, dan juga
menyerap vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K. Jika terjadi absorbsi
pada vitamin yang larut dalam air, maka dibutuhkan asam empedu untuk melakukan proses
absorbsi. Berfungsi sebagai absorbsi dari makanan yang sudah dicerna.

d. Liver
Merupakan organ yang paling besar diantara semua organ, berkisar sekitar 1,36 kg atau 3
ponds yang berada di bawah sebelah kanan bagian abdomen di bawah diafragma. Memiliki
dua bagian utama yaitu lobus sebelah kanan dan kiri serta lobus minor yaitu caudate dan
quadrate.
e. Kandung Kemih
Merupakan organ yang memiliki panjang sekitar 8 cm dan lebar 4 cm. Empedu
disekresikan oleh hati dan mengalir ke kandung kemih sekitar 40-70 ml emoedu dapat

8
disimpan. Sementara empedu berada di kandung kemih, air dan elektrolit diabsorbsi dan
garam empedu serta pigmen menjadi 5-10 kali lebih terkontrasi dibandingkan saat diskresi
oleh hati.
f. Pankreas
Merupakan organ yang kompleks baik dari jaringan endokrin (hormon sekresi) ataupun
eksokrin (fungsi pencernaan) yang memiliki beberapa fungsi. Sebagian besar pencernaan di
dalam tubuh dilaksanakan oleh enzim pankreatik.

6. Usus Besar
6.1 Fungsi Usus Besar

a. Absorption, bagian proksimal sebagian dari kolon mengabsorbsi garam (sodium klorida),
air, dan vitamin (K) yang diproduksi bakteria. Mengabsorbsi air tambahan (additional)
yang dibutuhkan oleh tubuh. Kemudian mengabsorbsi nutri tambahan dalam jumlah
yang kecil, seperti vitamin K dan B yang dibuat oleh bakteri di daluran pencernaan.
b. Storage, sebagian bagian distal dari usus menahan feses hingga feses dikeluarkan.
Mengumpulkan, mengkonsentrasi dan membuang sisa-sisa makanan.
c. Mixing and propulsion, pergerakan massa mendorong feses menuju ke anus dan
terjadinya defekasi dari feses
d. Protection, mukus dan ion bikarbonat melindungi untu melawan asama yang diroduksi
oleh bakteria
6.2 Bagian-bagian Usus Besar
a. Cecum

9
Merupakan bagian pertama dari usus besar, berbentuk seperti sac. Panjangnya sekitar 6
cm (2.4 inchi), dapat terhubung dari ileum dan meneruskan absorbsi dari air dan garam.
b. Kolon
Makanan yang masuk ke dalam kolon, makanan akan masuk ke dalam kolon asending
pada bagian sisi kanan dari abdomen. Pada permukaan inferior dari hati, kolon memanjang
dan berliku dan membentuk hepatic flexure dan diteruskan menjadi kolon transversal.
Kemudian memasuki kolon desending yang berada dibagian pelvis yang kemudian akan
memasuki bagian kolon sigmoid. Kolon sigmoid yang berbentuk “S” yang berada mulai dari
pelvis dan berakhir di rektum.
c. Rektum
Sisa-sisa makanan meninggalkan kolon sigmoid yang kemudian memasuki bagian rektum
yang berad di pevis, berada di dekat tulang sakral vetrebrata. Di dalam rektum terdapat katu
rektal yang dapat membantu memisahkan feses dari gas untuk mencegah melintasnya
bersamaan antara feses dan gas.
d. Anal Kanal
Pad tahap akhir, sisa-sisa makanan mencapai bagian akhir dari usus besar, yang disebut
dengan anal kanal. Berada di perineum, yang berada di luar kavitas abdominopelvis.
Memiliki panjang 3,8-5 cm yang terbuka secara esksterior yang berada di anus. Anal kanal
memiliki dua sfingter yaitu sfingter internal, yang terdiri dari otot halus dan berkontraksi
secara involunter. Kemudian terdapat sfingter eksternal yang terdiri dari otot skeletal yang
berada dalam kontrol volunter.
C. FUNGSI SISTEM DIGESTI(PENCERNAAN)
Fungsi sistem pencernaan adalah memecah makanan yang Anda makan, melepaskan
nutrisi, dan menyerap nutrisi tersebut ke dalam tubuh. Meskipun usus kecil adalah merupakan
organ yang berkerja kera dalam sistem pencernaan, di mana sebagian besar pencernaan terjadi,
dan di mana sebagian besar nutrisi yang dikeluarkan dan diserap ke dalam darah atau getah
bening, setiap organ sistem pencernaan berperan penting dalam proses ini.
D. ABSORPSI KARBOHIDRAT, PROTEIN, LEMAK
1.KARBOHIDRAT
1.1 Pencernaan KH di mulut: kelenjar air liur mengeluarkan saliva yang mengandung enzim
ptyalin (amilase). Perannya untuk mengubah amilum menjadi sakarida sederhana.
1.2 Pencernaan KH di lambung: Karbohidrat dalam makanan ditampung, disimpan, dan dicampur
dengan asam lambung, lendir dan pepsin.
1.3 Pencernaan KH di Usus halus: di dalam duodenum terdapat amylase untuk memecah amilum
menjadi monosakarida. Maltosa ⎯⎯⎯→ glukosa + glukosa maltase Sukrosa ⎯⎯⎯→ fruktosa +
glukosa sukrase Laktosa ⎯⎯⎯→ galaktosa + glukosa laktase
1.4 Proses penyerapan (absorpsi) KH melalui mekanisme difusi fasilitasi oleh hormon insulin,
terutama di duodenum dan jejunum.

10
2. LEMAK
Unsur lemak dalam makanan yang memiliki peranan penting dalam proses fisiologis
adalah: trigliserida, fosfolipid, dan kolesterol. Trigliserida terusun atas asam lemak dan gliserol.
Kolesterol dalam makanan kebanyakan berasal dari kolesterol hewan, sedangkan kolesterol dari
tumbuhan sukar diserap oleh mukosa usus.Digesti lemak makanan meliputi:
1. Pencernaan lemak di mulut oleh enzim lipase yang dihasilkan kelenjar Ebner’s yang terdapat
pada permukaan dorsal lidah dikenal sebagai enzim lipase lingual. Enzim lipase ini bekerja aktif
di lambung dan mencerna lemak sekitar 20-30%.
2. Pencernaan lemak di lambung oleh enzim lipase lambung (gastric lipase). Enzim lipase
lambung ini kurang memiliki peranan penting kecuali bila terjadi gangguan pankreas.
3. Pencernaan lemak di usus halus: Pada duodenum terdapat muara dari duktus choledokus dan
duktus pankreatikus. Cairan empedu dikeluarkan lewat duktus choledokus, sedangkan cairan
pankreas dikeluarkan lewat duktus pankreatikus. Lemak setelah diemulsifikasikan oleh garam
empedu menjadi larut air sehingga memungkinkan enzim lipase pankreas bekerja. Enzim lipase
pankreas memegang peranan penting pada digesti lemak di dalam usus halus sebagai pemecah
ikatan antara asam lemak dengan gliserol pada rantai 1 dan 3 dari trigliserida sehingga dihasilkan
asam lemak dan 2 mol monogliserida.
4. Asam lemak, gliserol, dan kolesterol di dalam lumen usus halus bersatu membentuk butiran-
butiran (agregat) yang disebut micelle.
5. Kolesterol yang terdapat dalam makanan dalam wujud ester kolesterol yang akan dihidrolisis
oleh enzim ester-kolesterol hidrolase yang terdapat dalam cairan pankreas menjadi kolesterol.
6. Proses penyerapan (absorpsi) lemak makanan: micelle diserap oleh sel mukosa usus halus
dengan cara difusi pasif. Di dalam sel mukosa usus asam lemak dan gliserol mengalami
reesterifikasi (bergabung lagi) menjadi trigliserida. Demikian juga kolesterol mengalami
reesterifikasi menjadi ester kolesterol.
7. Trigliserida dan ester kolesterol bersatu diselubungi oleh selaput protein sehingga disebut
lipoprotein atau disebut kilomikron. Hal ini untuk mencegah agar antar molekul lemak tidak
bersatu sehingga membentuk bulatan besar. Kilomikron keluar dari sel mukosa usus secara
eksositosis (kebalikan pinositosis) kemudian diangkut lewat sistem limfatik (duktus thoracikus,
cysterna chili) selanjutnya masuk ke dalam sirkulasi darah. Kadar kilomikron dalam plasma darah
meningkat 2-4 jam setelah makan. Sedangkan gliserol langsung diabsorpsi ke pembuluh darah
porta hepatika.
Absorpsi lemak paling banyak terjadi di usus halus bagian atas (duodenum dan yeyenum)
dan sebagian kecil di ileum.
3. PROTEIN
• Bukan hanya protein dari makanan, tetapi protein endogen (20-40 g) yang masuk ke lumen
• Protein diubah menjadi asam amino dan fragmen peptide kecil
• Asam amino diserap menembus sel usus melalui transport aktif
• Peptida kecil masuk melalui pembawa lain dan diuraikan menjadi asm amino oleh
aminopeptidase di brush border atau oleh peptidase intrasel
• Proses penyerapan produk akhir karbohidrat dan protein melibatkan sistem transportasi khusus
yang diperantarai oleh pembawa dan memerlukan pengeluaran energi serta transportasi Na +

11
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sistem pencernaan merupak sistem yang berfungsi mencerna makanan yang nantinya
nutrisi yang terkandung di makanan tersebut akan diedarkan ke seluruh tubuh. Organ yang
termasuk ke dalam sistem pencernaan adalah mulut, faring, esofagus, lambung, usus besar dan
usus kecil. Untuk organ tambahan yaitu hati, kandung kemih, dan pankreas. Masing-masing
organ memiliki fungsi yang dapat membantu untuk mencerna makanan. Seperti di dalam mulut
ternjadi pencernaan mekanik yang memecah bagian makanan menjadi partikel kecil yang nantiny
akan dibawa ke lambung melalui faring dan esofagus. Di dalam lambung makanan yang
berbentuk bolus akan dicerna kembali. Kemudian terjadi absorbis di sepanjang saluran
pencernaan.
Tahap selanjutnya memasuki usus besar dan usus kecil, makanan kembali dicerna
kembali dan nantinya akan dipisahkan nutrisi dan produk sisa-sisa makanan yang akan dibuang
melalui defekasi berupa feses.

B. SARAN
Sistem pecncernaan merupakan salah satu sistem yang sangat penting bagi tubuh untuk
penyerapan nutrisi. Sehingga makalah ini membutuhkan kritik dan saran terkait penjelasan
tentang sistem pencernaan di dalamnya. Untuk ke depannya referensi yang digunakan untuk lebih
baik lagi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Dianingrum.Trirezika.2016.Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan.Malang:


Universitasi Brawijaya. Malang

Nurcahyono.Heru.2015.Sistem Pencernaan Makanan(Digesti).Yogyakarta: Universitas


Negeri Yogyakarta.

Kemdikbud.2021.Peranan dan Fungsi Pencernaan.


https://lmsspada.kemdikbud.go.id/mod/page/view.php?id=93505, diakses 26 November 2022.

13

Anda mungkin juga menyukai