ROOM 2
Disusun Oleh :
F. Klasifikasi Anggaran
a) Line Item Budgeting
b) Incremental Busgeting
c) Planning Programming Budgeting System
d) Zero Based Budgeting (ZBB)
e) Perforance Budgeting
f) Medium Term Budgeting Framework (MTBF)
ROOM 6 :
A. Pengertian
Audit Sektor Publik adalah suatu proses sistematik yang secara objektif terkait evaluasi
bukti-bukti berkenaan dengan asersi tentang kegiatan dan kejadian ekonomi guna memastikan
derajat atau tingkat hubungan anatara asersi tersebut dengan kriteria yang ada, serta
mengomunikasikan hasil yang diperoleh kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Mengutip dari Indra Bastian (2007), audit sektor publik adalah jasa penyelidikan bagi
masyarakat atau lembaga masyarakat dan politisi yang sudah didanai. Dalam konteks ini, dana
yang digunakan oleh pihak tersebut merupakan retribusi pajak yang ditarik pemerintah dari
masyarakat.
Begitu pentingnya audit sektor publik, hingga diletakkan dalam dasar Undang-Undang
Nomor 15 Tahun 2004 mengenai Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara. Dengan ini, audit sektor publik diharapkan dapat lebih transparan dan akuntabel tanpa
terkontaminasi dengan korupsi dan lain-lain.
Audit sektor publik memiliki beberapa karakteristik yang cukup berbeda dengan audit yang
dilakukan secara privat. Audit secara privat acap kali dilakukan dalam konteks perusahaan
swasta dan sejenisnya.
• Pelaksanaan Audit
Pertama, audit sektor publik dilakukan oleh lembaga audit yang terafiliasi oleh pemerintah dan
beberapa kantor akuntan publik yang bekerja sama dengan pemerintah. Sedangkan audit sektor
privat dilakukan oleh kantor akuntan publik swasta yang lebih dinamis.
• Objek Audit
Kedua, objek dari audit sektor publik adalah variabel-variabel yang terkandung di dalam sektor
kelembagaan negara. Seperti, program, kegiatan, tupoksi, dan hal-hal lain yang berkaitan
dengan keuangan negara. Sedangkan audit sektor privat tentu yang menjadi objek adalah
perusahaan dan lembaga swasta yang membutuhkan jasa auditor di bawah kantor akuntan
publik. Fleksibilitas ini yang dimiliki oleh audit sektor privat daripada audit sektor publik.
• Standarisasi Audit
Ketiga, ada diferensiasi yang cukup mencolok antara audit sektor publik dan audit sektor privat.
Dimana audit sektor publik memiliki standarisasi yang dilandaskan pada Standar Pemeriksaan
Keuangan Negara (SKPN) yang langsung dibuat oleh BPK. Di sisi lain, audit sektor privat
yang memang berimplikasi terhadap sektor swasta mengikuti Standar Profesional Akuntan
Publik (SPAP) yang langsung di bawah arahan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
• Landasan Konstitusional
Keempat, audit sektor publik memang telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun
2004 mengenai Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. Sehingga
dalam segala kegiatan prosesnya diatur dan harus patuh terhadap konstitusi ini. Berbeda dari
audit sektor publik, audit sektor privat cenderung lebih bebas dan tidak wajib mengikuti
peraturan konstitusional tersebut. Sebab dalam konteks ini, audit sektor privat sifatnya swasta
bukan di bawah struktur kenegaraan.
▪ Audit Keuangan
Seperti tujuannya, audit sektor publik akan melakukan proses audit terhadap laporan keuangan
yang dikeluarkan oleh pemerintah dan lembaga negara. Audit ini difokuskan terhadap
pengecekan terhadap akumulasi laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip akuntansi.
▪ Audit Kinerja
Selain audit mengenai laporan keuangan, ternyata audit sektor publik juga mengecek mengenai
kinerja dari pemerintah dan lembaga negara. Audit ini melingkupi efisiensi, efektivitas, dan
ekonomi.
Audit kinerja ini adalah pelebaran dari audit keuangan yang lebih menitikberatkan pada
prosedur dan hasil dari kinerja pemerintah serta lembaga negara. Selain itu, audit kinerja juga
memeriksa tindakan pemerintah dan lembaga negara yang berkaitan dengan sektor ekonomi.
Organisasi sektor publik mendapatkan amanah dan kepercayaan dari masyarakat untuk
menggunakan sumber daya publik. Oleh karena itu, organisasi atau perusahaan dituntut untuk
mengelola sumber daya tersebut secara akuntabel dan transparan, untuk meningkatkan
akuntabilitas dan transparansi pengelolaan sumber daya tersebut, diperlukan audit sektor
publik. Informasi yang diperoleh dari hasil audit sektor publik dapat digunakan oleh pihak
internal (entitas yang diaudit) untuk melaksanakan perbaikan internal. Di samping itu, hasil
audit juga diperlukan oleh pihak eksternal (diluar entitas yang diaudit) untuk mengevaluasi
apakah :
1) Sektor publik mengelola sumber daya publik dan menggunakan kewenangannya secara
tepat dan sesuai dengan ketentuan dan peraturan,
2) Program yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan hasil yang diinginkan,
Tujuan audit sektor publik dipertegas dalam UU No. 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. UU ini menyatakan bahwa pemeriksaan
berfungsi untuk mendukung keberhasilan upaya pengelolaan keuangan negara secara tertib dan
taat pada peraturan perundang- undangan yang berlaku.
REKAP TANYA JAWAB KELOMPOK 4 AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Nama Anggota :
1. Fina Alfiani ( B.231.21.0038)
2. Ainun Safitri ( B.231.21.0039)
3. Aurel Alma Kusuma Q. ( B.231.21.0046)
4. Rizma Maulidatun N . ( B.231.21.0057)
5. Risma Anjani ( B.231.21.0068)
6. Fadhilah Alya F. ( B.231.21.0070)
7. Widya Kurnia Sari ( B.231.21.0113)
8. Fakhria Adila ( B.231.21.0158)
Daftar Pertanyaan :
Kelompok 1 (Wachidatunnisya – B.231.21.0033)
Dari teknik-teknik akuntansi yang digunakan didalam akuntansi sektor publik dapatkah teknik-
teknik tersebut dapat diadopsi dari akuntansi sektor bisnis?
Jawaban : Dari teknik-teknik akuntansi yang digunakan dalam sektor publik. Dapatkah teknik-teknik
tersebut diadopsi dalam akuntansi sektor bisnis. Jelaskan!
Teknik-teknik akuntansi yang digunakan di sektor publik dapat diadopsi dalam akuntansi sektor bisnis,
tergantung pada tujuan dan sifat bisnis tersebut. Berikut ini adalah beberapa teknik-teknik akuntansi yang
biasa digunakan di sektor publik dan bisa diadopsi di bisnis:
1. Akuntansi kas: Teknik ini berkaitan dengan pengendalian uang kas, mencatat transaksi yang melibatkan
uang yang masuk dan keluar dari kas bisnis. Teknik ini penting dengan tujuan untuk memastikan bahwa
sumber kas bisnis tidak habis dan untuk menentukan apakah bisnis tersebut membuat keuntungan atau rugi.
2. Akuntansi biaya: Teknik ini berkaitan dengan pengendalian biaya yang ditanggung oleh bisnis, seperti
biaya produksi, biaya gaji, biaya transportasi, dll. Teknik ini penting dengan tujuan untuk memastikan
bahwa biaya-biaya yang ditanggung oleh bisnis telah tercatat dengan benar dan untuk menaksir laba atau
rugi bisnis.
3. Akuntansi keuntungan dan rugi: Teknik ini berkaitan dengan pencatatan keuntungan dan rugi bisnis
dalam suatu periode tertentu. Teknik ini penting untuk menentukan apakah bisnis tersebut memberikan
keuntungan atau rugi.
4. Akuntansi aset dan liabilitas: Teknik ini berkaitan dengan pencatatan aset dan liabilitas bisnes, termasuk
aset dan liabilitas jangka pendek seperti simpanan kas dan hutang dagang, serta aset dan liabilitas jangka
panjang seperti aset dan liabilitas modal. Teknik ini penting dengan tujuan untuk memastikan bahwa aset
dan liabilitas bisnis telah dicatat dengan benar dan untuk menaksir kondisi keuntungan atau rugi bisnis.
5. Akuntansi laba rugi: Teknik ini berkaitan dengan pencatatan laba dan rugi bisnis dalam suatu periode
tertentu. Teknik ini penting untuk menentukan apakah bisnis tersebut memberikan keuntungan atau rugi.
Jika sebuah perusahaan memiliki kebijakan yang mengatur komitmen anggaran atau perintah,
maka manajer diharapkan untuk mematuhi kebijakan tersebut. Melanggar komitmen yang telah
ditetapkan oleh perusahaan dapat dianggap sebagai pelanggaran terhadap kewajiban kerja dan
dapat berdampak pada tanggung jawab dan akuntabilitas manajer tersebut. Selain itu, jika
terdapat peraturan atau undang-undang yang mengatur pengelolaan keuangan perusahaan,
manajer juga harus mematuhi ketentuan-ketentuan tersebut. Pelanggaran terhadap peraturan atau
undang-undang tersebut dapat berpotensi menghadapi konsekuensi hukum, termasuk sanksi dan
tuntutan hukum.
Oleh karena itu, penting bagi seorang manajer untuk melaksanakan tugasnya dengan cermat,
teliti, dan mematuhi kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan serta
peraturan hukum yang berlaku. Jika terdapat ketidaktelitian dalam melaporkan anggaran,
sebaiknya manajer segera mengatasi kesalahan tersebut, mengkomunikasikan kepada atasan, dan
berupaya memperbaiki situasi agar tidak berdampak buruk pada perusahaan.
Perusahaan sering kali menggunakan akuntansi berbasis akrual untuk tujuan internal dan
eksternal, sementara akuntansi berbasis kas mungkin digunakan oleh perusahaan yang lebih kecil
atau dalam situasi khusus. Penting untuk memahami perbedaan ini agar dapat menganalisis
laporan keuangan dengan benar dan membuat keputusan yang tepat berdasarkan informasi
keuangan.
KELOMPOK 1
FAKULTAS EKONOMI
S1 AKUNTANSI
UNIVERSITAS SEMARANG
A. Pertanyaan Dari Kelompok 2
Mengapa investor melakukan analisis return dan resiko sebelum melakukan investasi
publik ?
Jawaban :
Investor melakukan analisis return dan risiko sebelum melakukan investasi publik karena
hal ini sangat penting dalam pengambilan keputusan investasi yang cerdas dan rasional.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa analisis return dan risiko penting dalam
investasi publik:
1
data. Investor dapat menggunakan alat analisis seperti rasio keuangan, analisis
pasar, dan model peramalan untuk mengukur potensi return dan risiko suatu
investasi. Dengan menggunakan pendekatan berbasis data ini, investor dapat
mengurangi keputusan yang didasarkan pada spekulasi atau emosi.
Secara keseluruhan, analisis return dan risiko merupakan langkah penting dalam proses
pengambilan keputusan investasi yang cerdas. Dengan memahami potensi return dan
risiko suatu investasi, investor dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi dan
meningkatkan peluang kesuksesan dalam investasi mereka.
Jelaskan faktor yang mempengaruhi perubahan ekonomi dan lingkunan proyek publik!
Jawaban :
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perubahan ekonomi dan lingkungan
proyek publik. Berikut adalah beberapa faktor utama yang mempengaruhinya:
1) Faktor Ekonomi:
o Pertumbuhan Ekonomi: Tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara atau wilayah
dapat mempengaruhi proyek publik. Saat ekonomi tumbuh, ada kemungkinan
lebih banyak dana yang tersedia untuk proyek infrastruktur dan pembangunan
lainnya.
o Kondisi Pasar: Perubahan dalam kondisi pasar, seperti fluktuasi harga komoditas,
suku bunga, atau nilai tukar, dapat mempengaruhi biaya dan keuntungan proyek
publik.
o Ketersediaan Sumber Daya: Ketersediaan sumber daya manusia, teknologi, dan
material memainkan peran penting dalam pelaksanaan proyek publik. Jika terjadi
perubahan dalam ketersediaan sumber daya ini, dapat mempengaruhi waktu dan
biaya proyek.
2) Faktor Lingkungan:
o Peraturan Lingkungan: Peraturan lingkungan yang ketat atau perubahan kebijakan
terkait lingkungan dapat mempengaruhi perencanaan dan pelaksanaan proyek
2
publik. Proyek-proyek yang berdampak signifikan pada lingkungan mungkin
perlu mengikuti persyaratan lingkungan yang lebih ketat.
o Perubahan Iklim: Perubahan iklim dapat mempengaruhi desain, konstruksi, dan
pemeliharaan proyek publik, terutama yang berhubungan dengan infrastruktur
seperti tanggul, jalan, dan jembatan. Perubahan pola cuaca, peningkatan suhu,
atau perubahan tingkat curah hujan dapat mempengaruhi keberlanjutan dan
kehandalan proyek.
3) Faktor Sosial dan Politik:
o Perubahan Demografi: Perubahan dalam komposisi penduduk, pertumbuhan
populasi, migrasi, dan tren demografi lainnya dapat mempengaruhi permintaan
dan kebutuhan infrastruktur publik.
o Kestabilan Politik: Kestabilan politik dan kebijakan pemerintah memiliki dampak
signifikan pada proyek publik. Perubahan dalam kebijakan publik, perubahan
pemerintahan, atau ketidakstabilan politik dapat mempengaruhi perencanaan,
pendanaan, dan pelaksanaan proyek.
4) Faktor Teknologi:
o Kemajuan Teknologi: Kemajuan teknologi dapat mengubah cara proyek publik
direncanakan, dikembangkan, dan dioperasikan. Inovasi teknologi seperti
kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), atau teknologi terbarukan dapat
mempengaruhi kualitas, efisiensi, dan biaya proyek.
Semua faktor ini saling terkait dan dapat berdampak pada proyek publik. Penting bagi
para pemangku kepentingan dalam proyek untuk memantau perubahan-perubahan ini dan
mengadaptasi rencana dan strategi mereka sesuai dengan lingkungan yang berubah.
Mengapa perlu dilakukan analisis investasi secara mndalam dalam program investasi
sektor public??
Jawaban :
Analisis investasi yang mendalam dalam program investasi sektor publik penting karena
alasan-alasan berikut:
3
1) Penggunaan sumber daya yang terbatas: Program investasi sektor publik sering
melibatkan penggunaan sumber daya publik yang terbatas, seperti dana publik,
lahan, infrastruktur, dan tenaga kerja. Analisis investasi yang mendalam
membantu memastikan bahwa sumber daya ini digunakan secara efisien dan
efektif, serta menghasilkan manfaat optimal bagi masyarakat.
2) Transparansi dan akuntabilitas: Program investasi sektor publik melibatkan dana
dan keputusan yang signifikan dari pemerintah atau lembaga publik. Analisis
investasi yang mendalam membantu mendorong transparansi dalam penggunaan
dana publik dan memungkinkan akuntabilitas yang lebih baik. Dengan
menganalisis investasi dengan cermat, keputusan investasi dapat
didokumentasikan dan dipertanggungjawabkan kepada publik.
3) Evaluasi manfaat dan biaya: Analisis investasi dalam program sektor publik
memungkinkan penilaian yang lebih baik terhadap manfaat yang diharapkan dan
biaya yang terkait dengan program tersebut. Analisis ini dapat meliputi penilaian
dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dari program investasi, serta perkiraan
biaya investasi, operasional, dan pemeliharaan jangka panjang. Hal ini membantu
pemerintah atau lembaga publik membuat keputusan yang cerdas dan berdasarkan
pemahaman yang komprehensif tentang manfaat dan biaya yang terlibat.
4) Identifikasi risiko dan mitigasi: Program investasi sektor publik juga melibatkan
risiko yang harus diidentifikasi dan dikelola dengan baik. Analisis investasi yang
mendalam membantu mengidentifikasi risiko-risiko yang mungkin timbul dalam
pelaksanaan program, seperti risiko teknis, keuangan, politik, atau lingkungan.
Dengan pemahaman yang mendalam tentang risiko ini, dapat diambil
langkah-langkah mitigasi yang tepat untuk meminimalkan dampak negatif dan
meningkatkan keberhasilan program investasi.
5) Prioritisasi dan alokasi sumber daya: Analisis investasi yang mendalam
membantu dalam proses prioritisasi dan alokasi sumber daya publik yang terbatas.
Dengan menganalisis dan membandingkan nilai investasi yang relatif dari
berbagai program, pemerintah atau lembaga publik dapat memilih program yang
paling penting dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat.
4
Secara keseluruhan, analisis investasi yang mendalam dalam program investasi sektor
publik memainkan peran penting dalam memastikan penggunaan sumber daya publik
yang efisien, menghasilkan manfaat yang maksimal, mengidentifikasi dan mengelola
risiko, serta memastikan akuntabilitas dan transparansi dalam penggunaan dana publik.
Jawaban :
5
4) Evaluasi Kinerja Proyek dan Program: Analisis manfaat membantu dalam
evaluasi kinerja proyek dan program pembangunan. Dengan membandingkan
manfaat yang dicapai dengan target yang ditetapkan, pemerintah dapat menilai
efektivitas dan efisiensi pelaksanaan proyek, serta melakukan perbaikan dan
penyesuaian yang diperlukan.
5) Pengukuran Dampak Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan: Analisis manfaat
memungkinkan pemerintah untuk mengukur dan memahami dampak sosial,
ekonomi, dan lingkungan dari proyek atau program pembangunan. Ini mencakup
manfaat ekonomi seperti peningkatan pendapatan dan lapangan kerja, manfaat
sosial seperti peningkatan kualitas hidup dan akses terhadap layanan publik, serta
manfaat lingkungan seperti peningkatan keberlanjutan dan pengurangan dampak
negatif terhadap lingkungan.
Dengan melakukan analisis manfaat, pemerintah dapat membuat keputusan yang lebih
baik, memaksimalkan penggunaan sumber daya, mendapatkan dukungan dan legitimasi,
serta memahami dampak proyek atau program pembangunan terhadap masyarakat secara
lebih komprehensif.
6
REKAP JAWABAN PRESENTASI TEMA
KELOMPOK 2
FAKULTAS EKONOMI
S1 AKUNTANSI
UNIVERSITAS SEMARANG
A. Pertanyaan kelompok 1
Apakah dana BOS dari APBN?
Jawaban:
Dana BOS dialokasikan dari Dana Transfer Daerah, yaitu dana yang bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan kepada daerah
tertentu dengan tujuan untuk mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah.
B. Pertanyaan kelompok 3
Mengapa pemerintah perlu menentukan harga pelayanan publik?
Jawaban :
Pemerintah menentukan harga pembebanan tarif pelayanan bertujuan untuk mendorong
efisiensi ekonomi karena setiap orang dihadapkan pada masalah pilihan karena adanya
kelangkaan sumber daya. Jika diberlakukan tarif, maka setiap orang dipaksa berpikir
ekonomis dan tidak boros. prinsip bahwa yang tidak menikmati manfaat tidak perlu
membayar.
C. Pertanyaan kelompok 4
Apa saja biaya yang relevan dipertimbangkan untuk penetapan harga pelayanan publik?
Jawaban:
Biaya relevan dipertimbangkan untuk penentuan harga pelayanan publik yaitu:
1. Opportunity cost untuk staf, pelengkapan dll
2. Ooportunity cost of capital
3. Accounting price untuk input ketika harga pasar tidak menunjukan value to society
(opportunity cost)
4. Pooling, ketika biaya berbeda-beda antara setiap individu
D. Pertanyaan kelompok 5
Dalam penentuan harga pelayanan publik terdapat macam aturan. Aturan mana yang digunakan
pemerintah Indonesia dalam penetapan harga pelayanan publik dan alasannya?
Jawab :
1. Aturan Biaya Ditambah (Cost-Plus Rule): Aturan biaya ditambah merupakan pendekatan
yang paling umum dalam penetapan harga pelayanan publik. Dalam aturan ini, harga
ditentukan dengan menambahkan keuntungan yang adil (biasanya persentase tertentu) ke
atas biaya produksi atau penyediaan layanan. Alasan di balik penggunaan aturan ini adalah
untuk memastikan bahwa penyedia layanan dapat mencakup biaya operasional, investasi,
dan memperoleh keuntungan yang wajar. Hal ini juga dapat membantu mendorong efisiensi
dalam penyediaan layanan publik.
2. Aturan Persaingan (Competition Rule): Aturan persaingan berlaku ketika ada persaingan
dalam pelayanan publik. Dalam aturan ini, harga ditentukan oleh mekanisme pasar dan
persaingan antara penyedia layanan. Alasan penggunaan aturan ini adalah untuk
mempromosikan efisiensi dan inovasi dalam penyediaan layanan publik melalui persaingan
yang sehat. Ketika terdapat pesaing yang bersaing dalam memberikan pelayanan yang
1
serupa, aturan persaingan dapatmemastikan bahwa harga tetap kompetitif.
3. Aturan Keadilan Sosial (Social Equity Rule): Aturan keadilan sosial digunakan untuk
memastikan akses pelayanan publik yang adil dan terjangkau bagi seluruh masyarakat.
Dalam aturan ini, harga ditentukan dengan mempertimbangkan kemampuan membayar
masyarakat yang lebih lemah secara ekonomi atau kelompok yang membutuhkan akses yang
lebih terjangkau. Alasan penggunaan aturan ini adalah untuk mengurangi kesenjangan sosial
dan memberikan akses yang setara terhadap pelayanan publik penting.
2
Kelompok 2
Nama kelompok:
Akuntansi manajemen sektor publik memiliki peran penting dalam memberikan informasi biaya
kepada pihak-pihak yang membutuhkannya. Peran tersebut antara lain:
-Menentukan dan menghitung biaya produksi atau operasional dari suatu program atau kegiatan di
sektor publik.
-Membantu pihak manajemen dalam melakukan pengendalian biaya dan pengelolaan sumber daya
keuangan dengan lebih baik.
-Memberikan informasi biaya yang jelas dan terperinci kepada pihak-pihak yang berkepentingan,
seperti pemerintah, masyarakat, dan donor.
Biaya cost dalam akuntansi sektor publik dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok yaitu:
a. Biaya input
Adalah sumber daya yang dikorbankan untuk memberikan pelayanan. Biaya input bisa berupa biaya
tenaga kerja atau biaya bahan baku.
b. Biaya output
Biaya output adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengantarkan produk hingga sampai ke tangan
pelanggan. Pada organisasi sektor publik output diukur dengan berbagai cara tergantung pada
pelayanan yang dihasilkan.
c. Biaya proses
Biaya proses dapat dipisahkan berdasarkan fungsi organisasi. Biaya diukur dengan
mempertimbangkan fungsi organisasi.
a. Cost finding
Tahap ini, pemerintah mengakumulasi data mengenai biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan
produk/jasa pelayanan.
b.Cost recording
Setelah berhasil melakukan cost finding, tahap berikutnya melakukan kegiatan pencatatan data
kedalam sistem akuntansi organisasi.
c. Cost analyzing
Setelah melakukan pencatatan biaya, tahap berikutnya adalah melakukan analisis biaya, yaitu
mengidentifikasi jenis dan perilaku biaya, perubahan biaya, dan volume kegiatan.
Setelah melakukan analisis biaya, tahap berikutnya adalah menentukan strategi penghematan biaya
agar tercapai value for money.
e.Cost reporting
Tahap terakhir adalah memberikan informasi biaya secara lengka kepada pimpinan dalam bentuk
internal report yang kemudian di agregasikan ke dalam suatu laporan yang akan disampaikan ke
pihak eksternal.
REKAP TANYA JAWAB PRESENTASI
TEMA “PENGUKURAN KINERJA SEKTOR PUBLIK”
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Dosen pengampu:
1. Yohanes Suhardjo, S.E., M.Si., Akt. CA
2.Liafatra Nurlaily, S.Ak., M.Acc., Akt., ACPA.
KELOMPOK 3
NAMA ANGGOTA:
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
TANYA JAWAB PRESENTASI KELOMPOK 3
1. (Kezia Ninasari NIM B.231.21.0028) Dalam slide ke 6 dijelaskan kendala dalam pengukuran
kinerja publik disebabkan oleh faktor eksternal, tolong jelaskan lebih rinci lagi faktor
eksternalnya apa saja!
(Dijawab oleh Anik Jihan_B.231.21.0100)
Jawaban: Pengukuran kinerja publik dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal
kendala. Berikut beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi pengukuran kinerja publik:
a. Kebijakan dan regulasi: Perubahan kebijakan atau regulasi pemerintah dapat
mempengaruhi pengukuran kinerja publik. Jika terjadi perubahan kebijakan yang
signifikan, parameter pengukuran kinerja yang digunakan mungkin tidak lagi relevan atau
perlu disesuaikan.
b. Anggaran terbatas: Keterbatasan anggaran dapat menjadi kendala dalam mengukur
kinerja publik. Ketika sumber daya terbatas, mungkin sulit untuk melaksanakan
pengukuran kinerja yang komprehensif dan mendetail.
c. Teknologi dan infrastruktur: Kualitas infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi
yang buruk atau terbatas dapat menghambat pengukuran kinerja publik. Kurangnya
aksesibilitas atau kehandalan sistem teknologi informasi dapat mempengaruhi
pengumpulan data dan pelaporan kinerja.
d. Partisipasi masyarakat: Keberhasilan pengukuran kinerja publik sering bergantung pada
partisipasi dan keterlibatan masyarakat. Jika masyarakat tidak aktif dalam memberikan
umpan balik atau melaporkan masalah, maka pengukuran kinerja publik mungkin tidak
mencerminkan pandangan yang lengkap dan akurat tentang kinerja organisasi atau
program.
e. Perubahan sosial dan politik: Perubahan dalam dinamika sosial dan politik dapat
mempengaruhi pengukuran kinerja publik. Misalnya, perubahan opini publik atau
perubahan kebijakan pemerintah dapat mempengaruhi cara organisasi atau program
dinilai dan diukur.
f. Ketidakpastian ekonomi: Kondisi ekonomi yang tidak stabil atau perubahan dalam
kondisi ekonomi dapat mempengaruhi pengukuran kinerja publik. Ketidakpastian
ekonomi dapat mengubah prioritas dan sumber daya yang tersedia untuk mengukur
kinerja publik.
g. Faktor lingkungan: Faktor lingkungan, seperti bencana alam atau perubahan iklim, dapat
memiliki dampak langsung atau tidak langsung pada pengukuran kinerja publik.
Misalnya, bencana alam dapat menghancurkan infrastruktur atau mengganggu layanan,
yang dapat mempengaruhi kinerja publik.
Dalam mengukur kinerja publik, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor ini agar
pengukuran dapat dilakukan dengan akurat dan dapat dipahami secara kontekstual.
KELOMPOK 5
FAKULTAS EKONOMI
S1 AKUNTANSI
UNIVERSITAS SEMARANG
A. Pertanyaan Dari Kelompok 1
Bagaimana cara mencegah praktik manipulasi laporan keuangan yang ditujukan untuk
tindakan korupsi, serta bagaimanakah strategi pemerintah dalam meningkatkan
akuntabilitas laporan keuangan untuk meminimalisir peluang korupsi dalam organisasi
sektor publik ?
Jawaban :
Untuk mencegah praktik manipulasi laporan keuangan yang ditujukan untuk tindakan
korupsi, ada beberapa langkah yang dapat diambil::
1) Penegakan hukum yang tegas: Pemerintah harus memiliki sistem hukum yang kuat
dan efektif untuk menangani tindakan korupsi dalam sektor publik. Hal ini
termasuk pengadilan yang independen dan proses hukum yang adil. Penegakan
hukum yang tegas akan memberikan efek jera bagi pelaku korupsi dan menjadi
pengingat bagi para pejabat publik..
2) Transparansi dan aksesibilitas informasi: Pemerintah harus memastikan bahwa
laporan keuangan sektor publik mudah diakses oleh publik secara transparan.
Meningkatkan transparansi akan mengurangi kesempatan bagi pelaku korupsi
untuk memanipulasi atau menyembunyikan informasi keuangan yang tidak akurat.
3) Penguatan sistem pengendalian internal: Organisasi sektor publik harus memiliki
sistem pengendalian internal yang kuat untuk memastikan integritas dan keandalan
laporan keuangan. Hal ini meliputi pemisahan tugas, verifikasi dan validasi data,
serta pengawasan yang ketat terhadap proses keuangan. Audit internal yang efektif
juga perlu dilakukan secara teratur.
4) Pelatihan dan kesadaran pegawai: Pemerintah harus memberikan pelatihan yang
memadai kepada pegawai sektor publik mengenai etika dan integritas dalam
pelaporan keuangan. Pegawai juga harus diberikan pemahaman yang baik tentang
risiko korupsi dan pentingnya menjaga integritas laporan keuangan.
Apa saja kriterian laporan keuangan pada sektor publik dapat dikatakan berkualitas
Jawaban :
Laporan keuangan pada sektor publik dapat dikatakan berkualitas apabila memenuhi
kriteria-kriteria berikut::
3
daya publik.
Dengan memenuhi kriteria-kriteria di atas, laporan keuangan sektor publik dapat dianggap
berkualitas karena memberikan informasi yang andal, relevan, dan bermanfaat bagi
pengguna yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan.
Bagaimana catatan atas laporan keuangan dapat memberikan informasi tambahan tentang
transaksi laporan keuangan?
Jawaban :
o Catatan atas laporan keuangan adalah catatan atau informasi tambahan kepada
pembaca.
o Fungsi lain dari catatan ini membantu menjelaskan perhitungan item tertentu yang
ada dilaporan keuangan sehingga bisa memberikan nilai komprehensif terhadap
kondisi finansial sebuah perusahaan.
o Melalui catatan keuangan perusahaan bisa menyajikan informasi tentang hutang
piutang, kelangsungan usaha, kewajiban kotinjensi, dan informasi kontekstual
lainnya.
4
5
CamScanner
CamScanner
KELOMPOK : ROOM 5
Nama :
Laporan keuangan sektor publik merupakan representasi posisi keuangan dari transaksi-transaksi
yang dilakukan oleh suatu entitas sektor publik. Laporan keuangan sektor publik ini menjadi
komponen penting untuk menciptakan akuntabilitas sektor publik tersebut.
Fungsi Laporan Keuangan Sektor Publik Fungsi laporan keuangan sektor publik adalah sebagai
bentuk kepatuhan dan pengelolaan (compliance and stewardship),
Laporan keuangan sektor publik menyediakan informasi mengenai sumber-sumber alokasi, dan
penggunaan sumber daya keuangan atau financial, informasi mengenai bagaimana entitas
mandanai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya, informasi yang berguna untuk
mengevaluasi kemampuan entitas dalam pendanaan aktivitasnya dan memenuhi kewajiban
serta komitmennya, informasi mengenai kondisi financial suatu entitas dan perubahan
didalamnya, dan juga informasi agregat yang berguna untuk mengevaluasi kinerja entitas dalam
hal bidang jasa, efisiensi, dan pencapaian tujuan.
Komponen Laporan Keuangan Sektor Publik Beberapa komponen yang diperlukan untuk
membuat laporan keuangan sektor publik antara lain adalah laporan posisi keuangan atau yang
juga disebut dengan neraca yang terdiri dari property, aktiva tak berwujud, aktiva financial,
persediaan, cadangan, kewajiban tidak lancar, kas dan setara kas, partisipasi minor, dan masih
banyak lagi lainnya. Selanjutnya untuk komponen keuangan sektor publik adalah kinerja
keuangan yang meliputi surplus atau defisit, perubahan aktiva atau ekuitas netto, arus kas yang
memberikan informasi mengenai pemasukan dan pengeluaran keuangan dalam suatu periode
tertentu, kebijakan akuntansi serta catatan laporan keuangan.
Namun untuk lembaga sektor publik seperti pemerintahan, laba bukan merupakan ukuran yang
relevan karena organisasi pemerintah bukan entitas bisnis yang mencari laba. Pemerintah
bertanggungjawab atas produksi dan distribusi barang dan jasa publik
Kelompok 6
1. Gita Anggraeni / B.231.21.0011
2. Indah Gunawan / B.231.21.0099
3. Ayudhia Viandra Septiani / B.231.21.0133
4. Grace Emanuella Hindarto / B.231.21.0172
Penilaian Kinerja
Akuntansi manajemen juga dapat digunakan untuk menilai kinerja. Seperti mengukur seberapa
besar tingkat efektivitas dan efisiensi organisasi dalam mencapai tujuan yang sudah
direncanakan. Dengan kata lain, akuntansi manajemen dapat digunakan sebagai system
pengendalian suatu organisasi. Penilaian kinerja merupakan bagian dari system pengendalian.
Penilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas organisasi dalam
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dalam tahap penilaian kinerja, akuntansi manajemen
berperan dalam pembuatan indicator kinerja kunci dan satuan ukur untuk masing-masing
aktifitas yang dilakukan.
Peran akuntansi sektor public di Indonesia semakin pesat, seiring dengan :
a) Tap MPR No. XV/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah
b) UU No. 22/1999 tentang Otonomi Daerah
c) UU No. 33/2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah
adalah desentralisasi
Yang dimaksud dari akuntansi manajemen dapat digunakan untuk mengatur seberapa efektif
dan efisiensi organisasi dalam mencapai tujuan yang telah direncanakan dalam penilaian
kinerja, akuntansi berperan dalam pembuatan indicator kinerja kunci dan satuan ukur untuk
masing-masing aktifitas yang dilakukan.
Manfaat dari penilaian kinerja perusahaan:
1. Memudahkan pengawasan dan pengendalian kinerja perusahaan
2. Sebagai acuan dalam melakukan kegiatan perusahaan
3. Sebagai alat pengamatan kinerja perusahaan
4. Sebagai tempat untuk mnenyediakan informasi yang akurat
ROOM 4
Anggota :
(B.231.21.0172)
(B.231.21.0036)
Pengadaan barang dan jasa (procurement) perlu diprogramkan oleh pemerintah atau
institusi swasta dikarenakan adanya kebutuhan akan suatu barang atau jasa.
Misalkan alat tulis kantor (ATK) yang dibutuhkan oleh sebuah instansi, obat untuk
kebutuhan puskesmas dan rumah sakit, bahan bakar kendaraan milik pemerintah,
perlengkapan perang untuk instansi militer, pembangunan untuk jasa konsultansi, dan
kebutuhan jasa lainnya.
Pengadaan barang dan jasa tersebut diikat dengan sebuah kontrak antara pemerintah
(Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah) sebagai pihak Pengguna dan perusahaan (baik
milik negara atau swasta) bahkan perorangan sebagai Penyedia.
▪ Efisien
Pelaksanaan pengadaan barang/jasa harus memperhatikan penggunaan
dana APBN/APBD yang terbatas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan
dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggung jawabkan.
▪ Efektif
Dalam pengadaan barang/jasa harus didasarkan pada kebutuhan yang telah
ditetapkan (yang ingin dicapai) dan dapat memberikan manfaat yang tinggi
dan sebenar-benarnya sesuai dengan sasaran yang dimaksud.
▪ Transparansi
K/L/PD menyampaikan semua informasi dan ketentuan mengenai
pengadaan barang/jasa, termasuk syarat teknis administrasi pengadaan,
tata cara evaluasi, hasil evaluasi, penetapan calon penyedia barang/jasa,
yang sifatnya terbuka kepada seluruh peserta penyedia barang/jasa, serta
bagi masyarakat luas pada umumnya.
▪ Bersaing
Memberikan kesempatan kepada semua penyedia barang dan jasa yang
setara dan memenuhi persyaratan sesuai ketentuan, untuk menawarkan
barang/jasanya berdasarkan etika dan norma pengadaan yang berlaku dan
tidak terjadi kecurangan dan praktek KKN.
▪ Adil/tidak diskriminatif
Pemberian perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barang/jasa
yang berminat mengikuti pengadaan barang/jasa dan tidak mengarah
untuk memberikan keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan
atau alasan.
▪ Akuntabel
Pertanggung jawaban pelaksanaan pengadaan barang/jasa kepada pihak
yang terkait dan masyarakat berdasarkan etika, norma dan ketentuan
peraturan perundang-undangna yang berlaku. Dalam arti bahwa pengadaan
barang/jasa harus mencapai sasaran, baik secara fisik, maupun
keuangannya serta manfaat atas pengadaan tersebut terhadap tugas umum
pemerintahan dan/atau pelayanan masyarkat sesuai dengan prinsip-
prinsip serta ketentuan yang berlaku dalam pengadaan barang/jasa.
Hal ini menunjukkan bahwa pengadaan barang dan jasa merupakan suatu kegiatan untuk
mendapatkan atau mewujudkan barang dan jasa yang diinginkan dengan cara dan waktu
sesuai peraturan yang berlaku serta dilaksanakan oleh pihak-pihak yang memiliki
keahlian dalam melakukan proses pengadaan.
Menurut Perpres No. 16 Tahun 2018 terdapat pihak yang terlibat dalam proses pengadaan
barang dan jasa, yakni:
Pejabat yang ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN atau ditetapkan oleh Kepala
Daerah untuk menggunan APBD. KPA pada Kementerian/Lembaga/Institusi pusat lainnya
merupakan pejabat yang ditetapkan oleh PA.
Sedangkan KPA pada Pemerintah Daerah merupakan pejabat yang ditetapkan oleh Kepala
Daerah atau usul PA. KPA untuk dana dekonsetrasi dan tugas pembantuan ditetapkan
oleh PA pada K/L/I pusat lainnya atau usul Kepala Daerah. KPA memiliki kewenangan
sesuai pelimpahan oleh PA.
Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ) adalah unit kerja organisasi pemerintah di
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah yang menjadi pusat keunggulan Pengadaan
Barang/Jasa. UKPBJ diisi oleh pejabat pengadaan dengan status pegawai negeri sipil
(PNS) yang merupakan personel yang memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa
yang melaksanakan pengadaan barang/jasa.
5. Pejabat Pengadaan
Penyedia barang dan jasa adalah badan usaha atau orang perseorangan yang
menyediakan barang/pekerjaan konstruksi/jasa konsultasi/jasa lainnya.
Akuntansi Sektor Publik
Nama Kelompok Room 7:
Makna Istilah
1. Presidensial
System presidensial atau disebut juga dengan system kongresional, merupakan system
pemerintahan
Negara republik dimana kekuasaan eksekutif dipilin melalui pemilu dan terpisah dengan
kokuasaan legislatif.
2. Parlemen
System parlementer adalah sebuah system pemerintatian dimana parlemen (dewan perwakilan
rakyat) memiliki peranan penting dalam pementahan
3. Komunis
Negara komunis adalah istilah yang digunakan oleh imwan public untuk mendeskripsikan
bentuk perrerintahan, dimana negera tersebut berada dibawah satu partai dan
mendeklarasikan kesetiaan kepada Marxismo-Leninisme, Maoisme.
4. Demokrasi liberal
Demokrasi liberal adalah satu bentuk kerajaan demokrasi melalul perwakilan yang membuat
keputusan berdasarkan undang-undanng yang tunduk pada perlembagaan yang liberal.
5. Liberal
Liberalism lalah falsafah yang meletakkan kebebasan individu sebagai nilal politik tartinggi.
6. Kapital
Kapitalisme adalah system perekonomian yang menekankan peran capital (modal), yaitu
kekayaan dalam segala jenisnya, formasuk barang-barang yang digunakan dalam pembuatan
barang lainnya.
1. Teknik kuantitatif
• Metode survey
• Metode eksperimen
2. Teknik kualitatif
• Metode observasi
3. Metode gabungan
a. Presentasi
Presentasi kepada lembaga legislatif/ parlemen, dapat dilakukan secara tatap muka langsung
dengan publik/ konstituen tau forum kelembagaan organisasi yang telah ditetapkan.
b. Publikasi
Melalui publikasi laporan kepada pihak yang berkepentingan (media yang dapat digunakan
antara lain televisi, media cetak, dan radio).
c. Pengiriman surat
Surat berisi laporan pertanggungjawaban pihak pelaksana atas program atau kegiatan yang
diamanatkan ole pihak pemberi amanat/ tanggung jawab.
a. Pemerintah Pusat
b. Pemerintah daerah
Syarat utama terciptanya penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan demokratis adalah
transparansi (oleh pemerintah dan masyarakat).
1. Wachidatunnisya’ (B.231.21.0033)
2. Ainun Safitri (B.231.21.0039)
3. Aurel Alma Kusuma Q (B.231.21.0046)
4. Angelya Cahya Qurnia Dewi (B.231.21.0086)
5. Olyvia Agustine S.P (B.231.20.0270)
PERENCANAAN
A. Pengertian Perencanaan