Anda di halaman 1dari 5

AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK

A. Definisi Akuntansi Manajemen Sektor Publik


Akuntansi manajemen adalah salah satu bidang ilmu akuntansi yang mempelajari
bagaimana cara menghasilkan informasi keuangan untuk pihak manajemen yang
selanjutnya akan digunakan untuk pengambilan keputusan (Sujarweni, 2015; 19). Sektor
publik adalah semua yang berhubungan dengan kepentingan publik dan tentang
penyediaan barang dan jasa yang ditujukan untuk publik, dibayarkan melalui pajak dan
pendapatan negara lainnya yang sudah diatur dalam hukum. Adapun tujuan akuntansi
manajemen sektor publik adalah untuk menyediakan informasi akuntansi yang akan
digunakan oleh manajer sektor publik dalam melakukan fungsi perencanaan dan
pengendalian organisasi.
Akuntansi manajemen sektor publik menghasilkan informasi yang berguna untuk
perencanaan dan pengendalian organisasi. Fungsi manajemen merupakan bagian yang
integral dari sistem pengendalian. Akuntansi manajemen sektor publik berbeda dengan
akuntansi keuangan sektor publik. Akuntansi manajemen sektor publik terkait
pemberian informasi kepada pihak intern organisasi, sedangkan akuntansi keuangan
terkait pelaporan dan pengkomunikasian informasi kepada pihak eksternal organisasi.
Akuntansi manajemen cenderung memberikan laporan yang sifatnya prospektif yaitu
digunakan untuk perencanaan di masa yang akan datang, sedangkan akuntansi
keuangan memberikan informasi yang bersifat laporan historis dan retrospektif, yaitu
berupa laporan kinerja masa lalu.
B. Akuntansi sebagai alat perencanaan organisasi
Dalam hal perencanaan organisasi, akuntansi manajemen berperan dalam pemberian
informasi historis dan perspektif untuk memfasilitasi perencanaan. Proses perencanaan
juga melibatkan aspek perilaku yaitu partisipasi dalam pengembangan sistem
perencanaan, penetapan tujuan, dan pemilihan alat yang paling tepat untuk monitor
perkembangan pencapaian tujuan. Perencanaan organisasi sangat penting dilakukan
untuk mengantisipasi keadaan di masa yang akan datang. Tiga jenis informasi akuntansi
sebagai alat perencanaan :
1. Informasi sifatnya rutin atau ad hoc
2. Informasi kuantitatif atau kualitatif
3. Informasi disampaikan melalui saran formal atau informal
C. Akuntansi sebagai pengendalian organisasi
Pengendalian organisasi bisnis lebih bertumpu pada mekanisme negosiasi. Pengendalian
untuk manajemen level bawah lebih bersifat tegas dan memaksa, sedangkan untuk
manajemen level atas lebih bersifat normatif. Di sisi lain, pengendalian organisasi sektor
publik berupa peraturan birokrasi. Fungsi utama informasi akuntansi adalah sebagai alat
pengendalian. Dalam memahami akuntansi sebagai alat pengendalian dibedakan
penggunaan informasi akuntansi sebagai alat pengendalian keuangan dan sebagai alat
pengendalian organisasi.
D. Proses perencanaan dan pengendalian manajerial organisasi sektor publik
Perencanaan dan pengendalian pada dasarnya merupakan dua sisi mata uang yang
sama, sehingga keduanya harus dipertimbangkan secara bersamaan. Tanpa
pengendalian, perencanaan tidak akan berarti karena tidak ada tindak lanjut untuk
mengidentifikasi apakah rencana organisasi telah tercapai. Sebaliknya, tanpa
perencanaan maka pengendalian tidak akan berarti karena tidak ada target atau
rencana yang digunakan sebagai pembanding. Perencanaan dan pengendalian
merupakan suatu proses yang membentuk suatu siklus, sehingga 1 akan terkait dengan
tahap yang lain dan terintegrasi dalam satu organisasi. Jones and Pendlebury membagi
proses perencanaan dan pengendalian manajerial pada organisasi sektor publik menjadi
5 tahap yaitu :
1. Perencanaan tujuan dan sasaran kerja
2. Perencanaan operasional
3. Penganggaran
4. Pengendalian dan pengukuran, dan
5. Pelaporan, analisis, dan umpan balik
E. Peran Akuntansi Manajemen Sektor Publik
Peran perencanaan adalah untuk membuat informasi akuntansi bagi sektor publik yang
relevan dan handal yang ditujukan pada pimpinan. Perencanaan tersebut terdiri dari:
1. Perencanaan strategik
Perencanaan Strategik adalah sebuah alat manajemen yang digunakan untuk
mengelola kondisi saat ini dalam melakukan proyeksi kondisi pada masa depan,
sehingga rencana strategis menjadi sebuah petunjuk yang dapat digunakan
organisasi dari kondisi saat ini untuk mereka yang bekerja menuju 5 sampai 10 tahun
ke depan. Adapun hasil dari perencanaan strategik adalah:
a. Sasaran strategik
b. Inisiatif strategik
c. Target
Tiga Alasan Pentingnya Perencanaan Strategis:
a. Perencanaan strategis merupakan dasar dari perencanaan lainnya.
b. Pemahaman terhadap perencanaan strategis perlu dipahami agar
mempermudah perencanaan lainnya.
c. Perencanaan strategis adalah awal dari penilaian kinerja manajer dan
organisasi sektor publik.
2. Pemberian informasi biaya
Biaya-biaya tersebut adalah sebagai berikut:
a. Biaya input, adalah segala sumber dana dan sumber daya yang dikorbankan
untuk menyelenggarakan pelayanan publik. Biaya input biasanya adalah biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik.
b. Biaya output, adalah biaya oleh organisasi sektor publik yang dikeluarkan untuk
mengantarkan produk hingga sampai ke tangan pelanggan. Contoh pada
organisasi sektor publik PLN, biaya output adalah biaya pemasangan listrik.
c. Biaya proses, adalah biaya yang dapat dipisahkan berdasarkan fungsi organisasi,
misalnya biaya yang timbul dari departemen-departemen yaitu pada
departemen personalia ada biaya gaji karyawan, pada departemen promosi ada
biaya promosi.
Ada 5 aktivitas yang harus dilakukan ketika organisasi sektor publik melakukan
proses penentuan biaya yaitu:
a. Cost dinding
b. Cost recording
c. Cost analizing
d. Strategic cost reduction
e. Cost reporting
3. Penilaian investasi
Ada 2 jenis investasi, yaitu:
a. Investasi securitas utang dapat berupa pembelian obligasi.
b. Investasi saham adalah kepemilikan modal dalam perusahaan.
Penilaian investasi yang dilakukan pemerintah dapat menggunakan:
a. Metode biaya yaitu investasi dicatat sebesar biaya perolehan.
b. Metode ekuitas yaitu investasi awal dicatat sebesar biaya perolehan
ditambah ataupun dikurangi laba atau rugi pemerintah setelah tanggal
perolehan.
c. Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan yaitu metode yang dapat
digunakan terutama untuk kepemilikan yang akan dilepas/dijual dalam
jangka waktu dekat.
Penggunaan metode tersebut di atas didasarkan pada kriteria sebagai
berikut:
a. Kepemilikan kurang dari 20% menggunakan metode biaya.
b. Kepemilikan 20% sampai 50%, atau kepemilikan kurang dari 20% tetapi
memiliki pengaruh yang signifikan menggunakan metode ekuitas.
c. Kepemilikan lebih dari 50% menggunakan metode ekuitas.
d. Kepemilikan bersifat nonpermanen menggunakan metode nilai bersih
yang direalisasikan.
4. Anggaran
Anggaran sektor publik adalah penanggungjawaban dari pemegang manajemen
organisasi untuk memberikan informasi tentang segala aktivitas dan kegiatan
organisasi kepada pihak pemilik organisasi atas pengelolaan dana publik dan
pelaksanaan berupa rencana-rencana program yang dibiayai dengan uang publik.
Menurut National Committee on Governmental Accounting (NCGA), saat ini
Governmental Accounting Standarts Board (GASB), definisi anggaran (budget) adalah
rencana operasi keuangan, yang mencakup estimasi pengeluaran yang diusulkan,
dan sumber pendapatan yang diharapkan untuk membiayainya dalam periode
waktu tertentu. Akuntansi manajemen sektor publik salah satunya berperan sebagai
pemberi fasilitas terciptanya anggaran.
5. Penentuan biaya pelayanan dan penentuan tarif pelayanan
Berdasarkan tuntutan masyarakat tentang pemberian pelayanan yang baik dan biaya
yang rendah untuk mendapatkan pelayanan itu, organisasi sektor publik selalu
berusaha meningkatkan mutu pelayanan. Dengan pemberian pelayanan yang
berkualitas maka akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan kesejahteraan
akan semakin meningkat pula. Akuntansi manajemen sektor publik bertugas
menentukan biaya pelayanan dan menentukan tarif pelayanan.
6. Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efektifitas dan
efisien pencapaian tujuan organisasi sektor publik Peran akuntansi manajemen
sektor publik adalah membuat indikator-indikator penilaian dan pengukuran kinerja
organisasi sektor publik. Penentuan indikator kinerja tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Biaya pelayanan diukur dengan unit.
b. Penggunaan; Indikator penggunaan membandingkan antara pelayanan yang
ditawarkan dengan permintaan publik.
c. Kualitas dan Standar pelayanan; indikator kualitas dan standar pelayanan dengan
menetapkan standar.
d. Cakupan pelayanan; indikator cakupan pelayanan adalah banyaknya masyarakat
yang sudah diberi layanan organisasi setor publik.
e. Kepuasan Indikator; kepuasan biasanya diukur melalui metode jajak pendapat
secara langsung ataupun juga dengan kuisioner yang diberikan pada masyarakat.
F. Peran Pengendalian
Akuntansi manajemen sektor publik mempunyai peran melakukan pengendalian, dalam
hal ini mengukur pencapaian kinerja manajemen dengan cara pencapaian target yang
sesuai dengan program yang sudah direncanakan. Tipe pengendalian manajemen dapat
dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. Pengendalian preventif
Pengendalian manajemen terkait dengan perumusan strategi perencanaan strategik
yang dijabarkan dalam bentuk program-program.
2. Pengendalian operasional
Dalam tahapan ini adalah pengendalian manajemen yang berkaitan dengan
pengawasan pelaksanaan program yang sudah ditetapkan. Dasar pelaksanaan
dengan menggunakan anggaran. Anggaran digunakan untuk menghubungkan
perencanaan dengan pengendalian.
3. Pengendalian kinerja
Pada tahap ini pengendalian manajemen berupa analisis evaluasi kinerja
berdasarkan pengukuran kinerja yang telah ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai