Anda di halaman 1dari 19

NAMA : Faiza Aulia S.P.

NIM : 170221100220
KELAS : Akuntansi Sektor Publik B

KEDUDUKAN AKSP DALAM AKUNTANSI DAN ASP

BAB 1

1.1. Akuntansi dan Akuntansi Sektor Publik

Definisi akuntansi dari perspektif “proses”. Akuntansi adalah suatu proses


pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari
suatu organisasi atau entitas yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka mengambil
keputusan ekonomi oleh pihak pihak yang terkait dan memerlukan (American Accounting
Association, 1996)

Organisasi jika dilihat dari tujuannya dapat digolongkan pada organisasi yang
berorientasi mencari laba (Akuntansi Bisnis) dan berorientasi nonprofit (Akuntansi Sektor
Publik). Dengan demikian Akuntansi Sektor Publik didefinisikan sebagai proses
pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan)
dari entitas publik seperti pemerintah, LSM, dan lain lain yang dijadikan sebagai informasi
dalam rangka mengambil keputusan ekonomi oleh pihak pihak yang terkait atau memerlukan.

1.2. Pengguna Informasi Akuntansi

Pengguna Informasi akuntansi dikelompokkan menjadi pengguna internal


(Akuntansi Manajemen) dan pengguna eksternal (Akuntansi Keuangan). Dalam tingkatan
manajemen memerlukan sebuah Sistem Pengendalian Manajemen (SPM) baik disektor bisnis
ataupun publik.

1.3. Audit Dalam Organisasi Sektor Publik

Akuntansi erat kaitannya dengan audit. Pada sektor publik, akuntansi adalah uang
atau dana rakyat. Dengan kata lain ada lembaga pemeriksa atas pengelolaan uang rakyat yaitu
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Audit BPK lebih dikenal dengan audit keuangan,
walaupun juga melakukan audit non keuangan (kinerja)
BAB 2

2.1 Pendahuluan

Akuntansi adalah suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan dan


pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari suatu organisasi atau entitas yang dijadikan
sebagai informasi dalam rangka mengambil keputusan ekonomi oleh pihak - pihak yang
memerlukan. Akuntansi yang berhubungan dengan organisasi perusahaan sering disebut
akuntunasi sektor privat atau akuntansi komersial, sedangkan akuntansi yang berkaitan
dengan organisasi pemerintahan atau nonprofit dikenal dengan akuntansi pemerintahan atau
sektor publik.

2.2 Organisasi Sektor Publik

Tujuan organisasi publik mempengaruhi misi, strategi dan program yang akan
dilaksanakan. Organisasi sektor publik lebih menekankan pencapaian kinerja nonkeuangan
karena idak berorientasi pada laba. Dalam proses organisasinya, organisasi sektor publik
lebih bernuansa politis sehingga pelaku didalamnya juga dituntut memiliki kemampuan
berpolitik. Adanya nuansa politis yang tinggi menyebabkan lingkungan organisasi sektor
publik diliputi ketidakpastian yang tinggi dikarenakan benturan kepentingan dalam interaksi
sosial dala organisasi sektor publik. Secara struktural, organisasi sektor publik bersifat
birokratis, kaki, dan hirearkis.

2.3 Peran Akuntansi Dalam Organisasi Sektor Publik

Akuntansi sektor publik mencakup proses manajerial dan pertanggungjawaban.


Proses manajerial mencakup proses perencanaan, penganggaran, dan ratifikasi anggaran yang
mencakup penentuan pos - pos kegiatan beserta dana anggarannya. Pertanggungjawaban
mencakup samua laporan mengenai realisasi anggaran dan kegiatan. Akuntansi sektor publik
menjadi sarana pengeolaan sumber daya publik yang terbatas untuk usaha pemenuhan
kebutuhan masyarakat yang tak terbatas.

2.4 Entitas Dalam Akuntansi Sektor Publik

Entitas pemerintahan merupakan entitas dalam sektor publik yang memiliki domain
dan ruang lingkup paling luas sehingga pembahasan dala akuntansi sektor publik didominasi
oleh pembahasan akuntansi pemerintah. Entitas dalam akuntansi pemerintahaan dibagi
menjadi 2:
1. Entitas Pelaporan  Unit dalam struktur pemerintahan yang terdiri atas satu atau
lebih entitas akuntansi yang menurut peratura perundang - undangan wajib
menyampaikan laporan keuangan.

2. Entitas Akuntansi  Entitas akuntansi unit pemerintah pengguna anggaran yang


berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan
untuk digabungkan pada entiras keuangan.
NAMA : Faiza Aulia S.P.
NIM : 170221100220
KELAS : Akuntansi Sektor Publik B
PROSES BISNIS ORGANISASI SEKTOR PUBLIK DAN PENGARUHNYA
TERHADAP AKUNTANSI

BAB 3

3.1 Pendahuluan

Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai


selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial (Mardiasmo, 2009).
Lebih rinci lagi suatu organisasi sektor publik dikatakan mempunyai kinerja yang baik jika
segala kegiatannya berada dalam kerangka anggaran dan tujuan yang ditetapkan serta mampu
mewujudkan strategi yang dimiliki.

3.2 Keterkaitan Keuangan Negara Dan Daerah Dengan Akuntansi Sektor Publik

Keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan
uang demikian pula segala sesuatu baik yang berupa uang maupun barang yang dapat
dijadikan milik negara sehubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban dimaksud.
Kewajiban negara adalah kewajiban pemerintah untuk menyelenggarakan tugas negara,
sebangaimana tercantum dalam Pembukuan UUD 1945, RPJP, RPJM, RKP, serta UU APBN
yang pada prinsipnya adalah untuk menyejahterakan rakya, melayani masyarakat umum dan
sebagai aparat pembangunan.

Ruang lingkup keuangan negara dapat dikelompokkan menjadi yang dikelola


langsung oleh pemerintahdan yang dipisahkan pengurusannya. Keterkaitan keuangan negara
dengan anggaran negara (pemerintah), memang sangat erat karena bertambah atau
berkurangnya keuangan negara berdasarkan pelaksanaan anggaran negara sehingga
pengurusan keuangan negara juga dilaksanakan pada pelaksanaan anggaran negara.

3.3 Sistem Akuntansi Keuangan Sebagai Bagian Dari Penganggaran Sektor Publik

Input akuntansi adalah transaksi keuangan yang tercermin dalam bukti transaksi
pada suatu entitas yang mengalami proses pengidentifikasian, mengukur, dan mencatat yang
menghasilkan output berupa laporan keuangan. Output adalah berupa laporan keuangan yang
berisi tentang informasi akuntansi yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan
ekonomis.

Anggaran dalam ASP tidak hanya masuk dalam bidang akuntansi manajemen,
melainkan juga akuntansi keuangan karena adanya LRA yang merupakan bagian dari laporan
keuangan pemerintah untuk pihak eksternal. Laporan Pelaksanaan Anggaran akan dijadikan
evaluasi kinerja pemerintah sehingga hasil evaluasi tersebut akan menjadi pertimbangan
untuk merumuskan dan merencanakan program dan kegiatan tahun berikutnya.

BAB 5

4.1 Pendahuluan

Sistem penganggaran merupakan instrumen dari mekanisme birokrasi pada suatu


organisasi yang berfungsi sebagai alat untuk mengaloksikan sumber daya dalam bentuk
barang dan jasa yang ada ke dalam anggota organisasi. Anggaran merupakan alat
akuntabilitas atas pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program-program yang dibiayai
dengan uang publik.

4.2 Pengertian Anggaran Sektor Publik

Anggaran adalah untuk periode waktu tertentu di masa mendatang, menegaskan


bahwa anggaran disusun atau hanya menggambarkan kondisi yang ingin dicapai di masa
mendatang selama periode waktu tertentu. Anggaran dapat digunakan sebagai alat
pengendalian apabila data yang direncanakan telah dibandingkan dengan data kinerja
akrualnya, dan penilain kinerja anggaran dapat dilakukan jika diketahui hasil pencapaian
targetnya.

4.3 Fungsi Anggaran Sektor Publik


 Anggaran sebagai alat perencanaan : untuk mencapai tujuan organisasi sehingga
organisasi akan tahu apa yang harus dilakukan dan ke arah mana kebijakan akan
dibuat
 Anggaran sebagai alat pengendalian : untuk mengawasi kondisi keuangan dan
pelaksanaan operasional program atau kegiatan pemerintah
 Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal : Digunakan untuk menstabilkan ekonomi dan
mendorong pertumbuhan ekonomi
 Anggaran sebagai alat politik : sebagai bentuk komitmen eksekutif dan kesepakatan
legislatif atas penggunaan dana publik untuk kepentinga tertentu
 Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi : sebuah bagian atau unit kerja atau
departemen yang erupakan sub-organisasi dapat mengetahui apa yang harus dilakukan
dan apa yanga kan dilakukan oleh bagian/unit kerja lainnya.
 Anggran sebagai alat penilaian kinerja : kinerja manajer publik diniai berdasarkan
berapa hasil yang dicapai dikaitkan dengan anggaran yang telah ditetapkan
 Anggaran sebagai alat motivasi : memotivasi manajer dan stafnya agar dapat bekerja
secara ekonomis, efektif, dan efisien dalam mencapai target dan tujuan organisasi
yang ditetapkan
 Anggaran sebagai alat untuk menciptakan ruang publik

4.4 Tujuan Dan Karakteritsik Anggaran Sektor Publik

Anggaran bagi sektor publik adalah alat untuk mencapai tujuan dalam rangka
memberikan pelayanan kepada masyarakat/rakyat yang tujuannnya adalah untuk
meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat.

4.5 Prinsip-Prinsip Dlam Penganaggaran Sektor Publik


 Otorisasi oleh legislatif
 Koprehensif/menyeluruh
 Keutuhan anggaran
 Nondiscretionary appropiation
 Periodik
 Akurat
 Jelas
 Transparan

4.6 Pendekatan Penganggaran Pada Sektor Publik

Pada dasarnya terdpat beberapa jenis pendekatan dalam perencanaan dan


penyusunan anggaran sektor publik. Sebagai berikut :

1. Pendekatan tradisional
2. Pendekatan new public manegement yaitu :
a. Pendekatan kinerja
b. Pendekatan penganggaran progam
c. PPBS
d. ZBB

4.7 Perkembangan Teori Penganggaran Sektor Publik


Teori sistem terbuka memulai analisis dengan organisasi secara keseluruhan dan
meneliti perilaku individu dengan melihat lokasi dan fungsi pada sistem yang lebih besar.
Dalam konteks pemerintahan di Indonesia, teori & konsep penganggaran yang digunakan
adalah penganggaran berbasis kinerja. Implementasi anggaran berbasis kinerja mensyaratkan
adanya analisis ASB dan SPM. Meskipun penganggaran berbasis kineeja memiliki
kelemahan secara teoritis sebagaimana dijelaskan, namun konsep penganggaran ini yang
dianggap relevan untuk diterapkan di Indonesia sesuai kondisi saat ini.
NAMA : Faiza Aulia S.P.
NIM : 170221100220
KELAS : Akuntansi Sektor Publik B
PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK

BAB 12

5.1 Pendahuluan

Dua abad terakhir, perubahan radikal terjadi dalam alat manajemen, teknologi
informasi, cara pengambilan keputusan, pengukuran kinerja, prosedur dan sistem akuntansi.
Perubahan ini lebih transparan di sektor swasta dibandingkan dengan sektor publik. Dalam
rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas di banyak bagian sektor pulik, khususnya
pemerintahan pusat, mereka masih menggunakan alat manajemen, teknologi informasi, cara
pengambilan keputusan, pengukuran kinerja yang digunakan selama lebih dari satu abad lalu.
Karena alat - alat baru dan lebih informatif pada sistem akuntansi tersebut sesuai untuk
organisasi bisnis yang bertujuan memperoleh keuntungan. Untuk efisien dan efektif
pemerintah harus ada penekana pada pengendalian strategis dari pengeluaran agregat dan
pengajuan prioritas. Untuk mencaoai semua itu membutuhkan informasi yang akurat
sehingga mendorong pemerintah melakukan perubahan yang radikal. Perubahan radikal
merupakan konsekuensi dari beberapa alasan. Salah satunya tantangan yang timbul dari
intergrasi ekonomi global.

5.2 Situasi Internasional Atas Penggunaan Basis Akrual.

Dalam akuntansi pemeritahan, salah reformasi yang dipilih oleh banyak negara
adalah penerapan dasar akrual yang merupakan angkah pertama menuju adopsi dasar akrual
dalam penganggaran.

5.3 Pengelolaan Keuangan Negara/Daerah Di Indonesia

Untuk tertatanya pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara di indonesia,


pemerintah menetapkan satu paket perundang - undangan yakni UU No. 17 thn 2003 tentang
Keuangan Negara, UU No. 1 Thn 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan UU No. 15 Thn
2004 tentang Pemeriksaan Pengeolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. Selanjutnya
UU No. 33 thn 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah, UU
No. 15 thn 2006 tentang BPK, PP No. 53 Thn 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
dan sebagainya.

5.4 Anggaran Sektor Publik

Anggaran adalah sebuah proses yang dilakukan organisasi sektor publik untuk
mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya kedalam kebutuhan-kebutuhan yang tidak
terbatas(the process of allocating resources to unlimited demands). Prinsip anggaran :

1. Otorisasi oleh legisatif

2. Komprehensif atau menyeluruh

3. Keutuhan

4. Nondiscretionary apropiasi, jumlah yang disetujui legislatif haru termanfaatnkan


secara ekonomis.

5. Periodik

6. Akurat

7. Jelas

8. transparan

5.5 Konsep Anggaran Sektor Publik (Pemerintahan)

Penganggaran sektor publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana
untuk tiap - tiap program dan aktivitas dalam satuan moneter. Aspek - aspek yang harus
tercakup dalam anggaran :

1. Aspek perencanaan

2. Aspek pengendalian

3. Aspek akuntabilitas publik

Penganggaran sektor pubik harus diawasi mulai tahap perencanaan, pelaksanaan,


dan pelaporan dan akan lebih efektif jika diawasi oleh embga pengawasan khusus.
5.6 Akuntansi Anggaran Sebagai Bagian Dari Akuntansi Sektor Publik

Organisasi sektor publik sering kali merujuk pada organisasi pemerintahan karena
organisasi pemerintahan memiliki ruang lingkup paing banyak dari pada organisasi publik
lainnya. Aktivitas pemerintah tertuang dalam dokumen perencanaan pembangunan yang
nantinya menjadi pedoman dalam menyusun aktivitas keuangan pemerintah dan dituangan
pada sebuah rancangan anggaran. Setiap tahapan dalam sistem penganggaran publik
menuntut adanya akuntabilitas dan transparansi kepada publik sebagai bentuk dari sistem
pengendalian dan pengawasan, sehingga rancangan anggaran dan pelaporan tersebut
merupakan bagian dari informasi publik dan terbuka untuk diakses oleh publik. akuntansi
anggaran mencatat dan menyajikan akun reaisasi kegiatan dalam format yang sama dan
sejajar dengan anggarannya.
NAMA : Faiza Aulia S.P.
NIM : 170221100220
KELAS : Akuntansi Sektor Publik B

KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK : ARTI


PENTINGNYA GUNA PENGEMBANGAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

BAB 13

6.1 Pendahuluan
Barang publik adalah komoditas, yang diproduksi sekali, yang bisa dikonsumsi
tanpa mengurangi kesempatan untuk dikosumsi oleh yang lain. Barang publik tidak
diproduksi pada pasar bebas yang memiliki apa yang dinamakan eksternalitas. Yang
eksternalitas terjadi jika produsen tidak bisa mengintarnalisasi biaya produksi kepada semua
pengguna barang.
Pada pernyataan SAP Nomor 11 berbasis Akrual menjelaskan karakteristik dari
entitas pelaporan yaitu :
a) Entitas tersebut dibiayai oleh APBN / APBD atau mendapat pemisahan kekayaan dari
anggaran
b) Entitas tersebut dibentuk dengan perpu
c) Pimpinannya adalah pejabata pemerintah yang diangkat atau yang dipilih rakyat
d) Membuat pertanggung jawaban baik langsung maupun tidak langsung kepada wakil
rakyat sebagai pihak yang menyetujui anggaran

6.2 Kerangka konseptual sebagai acuan pengembangan akuntansi sektor publik


Lingkungan pemerintahan memiliki dua ciri utama, yaitu ciri struktur pemerintahan
dan pelayanana yang diberikan, serta ciri keuangan pemrintah yang penting bagi
pengendalian. Adapun ciri utama struktur pemerintahan adalah :
 Bentuk umu pemerintahan dan pelayanan yang diberikan
 Sistem pemrintahan yang otonomi dan transfer pendapatan antar pemrintah
 Adanya pelayanan pengaruh proses politik
 Hubungan antara pelayanan pajak dan pelayanan pemerintah

Kerangka konseptual (KK) merupakan konsep dasar penyusunan dan pengembangan


SAP, dan merupakan acuan bagi KSAP, penyusunan laporan keuangan, pemeriksa, dan
pengenal laporan keuangan dalam mencari pemecahan atas sautu masalah yang belum diatur
dalam PSAP.

Kerangka konseptual menjadi pijakan untuk mennetukan berkualitas atau tidaknya


suatu laporan keuangan. Untuk menilai kualitas tersebut, maka laporan keuangan harus
memnuhi karakteristik kulitatif seperti yang telah disebutkan dalam kerangka konseptual
sebagai berikut :

 Relevan yaitu apabila informasi di dalamnya dapat mempengaruhi keputusan.


 Andal berarti informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang
menyesatkan dan kesalahan material.
 Dapat dibandingkan
 Dapat dipahami

Pada tahun 1990, Rutherford (1990) menuliskan bahwa efisiensi dan efektivitas
merupakan indikator kinerja yang harus menjadi perhatian dalam pelaporan keuangan sktor
publik di Inggris.
Dengan adanya dua basis akuntansi yang berlaku pada SAP, sehingga menyebabkan
entitas pemerintah wajib menyusun dan menyajikan tujuh laporan keuangan pokok.
Tentunya, hal ini berat bagi entitas pemerintah karena dengan empat laporan keuangan saja,
sesuai dengan PP Nomor 24 Tahun 2005, mereka sulit menyajikan laoran keuangan yang
berkualitas.

MEMAHAMI BASIS KAS VERSUS BASIS AKRUAL PADA AKUNTANSI


ANGGARAN

BAB 14

7.1 Pendahuluan

Pada dasarnya hanya ada 2 basis akuntansi atau dasar akuntansi yang dikenal dalam
akuntansi, yaitu akuntansi berbasi kas (kas basis) dan akrual (acrual basis).

7.2 Perjalanan Perform Akuntansi Keuangan Pemerintah Di Indonesia

Konteks akuntansi pemerintah daerah dibagi 4 tahap:

 Tahap pertama (1974 - 1999)  Masa akuntansi tradisional (Prareformasi).


Regulasi acuannya adalah UU No. 5 Tahun 1974, PP No. 5 Tahun 1975 dan
PP No. 6 Tahun 1974. Sistem pencatatannya menggunakan sistem tata buku
tunggal berbasis kas.

 Tahap Ke-2 (2000 - 2005)  Reformasi akuntansi tahap pertama pada era
otonomi daerah. Regulasi acuannya adalah UU No. 22 Tahun 1999 dan UU
No. 25 Tahun 1999. Pada masa ini mulai dilakukannya akuntansi dalam
pengelolaan keuangan daerah. Sistem akuntansinya berubah dari singel entry
berbasis kas menjadi double entry berbasis modifikasi.

 Tahap Ke-3 (2005 - 2010)  Reformasi Akuntansi Tahap Lanjutan (Kedua).


Regulasinya adala PP No. 24 Tahun 2005 dan PP No. 58 Tahun 2005. Pada
tahap ini diperlukan penyusunan sistem akuntansi keuangan daerah yang
mensyaratkan adanya standar akunatansi pemerintah dan prosedur akuntansi
keuangan daerah untuk menjamin konsistensi laporan keuangan.

 Tahap Ke-4 (2010 - sekarang)  tahap penerapan akuntansi pemerintahan


berbasis akrual sesuai yang diamanatkan Pasa 36 UU No. 17 Tahun 2003.

7.3 Basis Kas Versus Basis Akrual: Konsep dan Implementasinya dalam Akuntansi
Anggaran

Perbedaan mendasar antara 2 dasar akuntansi tersebut adalah waktu/periode


pencatatan transaksi. Basis kas mencatat pendapatan saat kas benar - benar diterima. Basis
akrual mencatat pendapatan ketika pendapatan tersebut diperoleh walau tidak ecara kas
sampai waktu mendatang.

7.4 Perkembangan Akuntansi Berbasis Akrual di Berbagai Negara

Sejak 2002 hanya 3 anggota uni eropa yang sukses melkukan peralihan ke arah
akuntansi akrual. Setelah 2005, reformasi akuntansi akrual dimulai secara gradual di Eropa.

7.5 Pro-Kontra mengadopsi Akuntansi Akrual Dalam Sektor Publikmanfaat

Manfaat penerapan akuntansi akrual masih belum jelas terbukti namun, biaya atas
perubahan ke akuntansi akrual telah jelas signifikan. Untuk dapat menerapkan akuntansi basis
akrual tidak dilakukan secara radikal melainkan ecara gradual.

7.6 Akuntansi Pemerintaha Berbasis Akrual Di Indonesia: Tinjauan Atas PP No. 71 Thn
2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerontahan

Pada Pernyataan Pasal 1 ayat 8 mengesankan adanya 2 perlakuan terhadap


pengakuan pendapatan, serta adanya 2 jenis pelaporan yang dihasilkan dengan perlakuan
yang berbeda pula. Penyataan pada kerangka konseptual paragraf 42 menjelaskan bahwa
basis akrual hanya diterapkan untuk akun tertentu saja.

7.7 Kendala - Kendal Yang Dihadapi

Kondisi - kondisi yang medukung sekaligus permasalahan yang dihadapi

 Dukungan SDM yang berkompeten dan profesional.

 Dukungan dari pemeriksa laporan keuangan

 Tersedianya sistem teknologi informasi yang memadai

 Adanya sistem penganggaran berbasis akrual

 Komitmen dan dukungan politik

Alasan sulit penganggaran basis akrual diterapkan

 Berisiko dalam disiplin anggaran.

 Adanya resistensi dari lembaga legislatif untuk mengadopsi penganggaran


akrual.

DILEMATIKA FULL ADOPTION PADA AKRUALISASI SEKTOR PUBLIK

BAB 15

8.1 Latar belakang

Basis kas merupakan prinsip akuntansi yang penting untuk menentukan kapan suatu
transaksi harus diakui dan di catat dalam siklus akuntansi suatu organisasi.
Menurut Mardiasmo (2009) basis akuntansi yang disebut juga dengan sistem
akuntansi, dalam akuntansi sektor publik selama ini menggunakan akuntansi berbasis kas,
namun demikian, untuk meningkatkan kinerja pemerintahan dimulailah perubahan
penggunaan bais akuntansi yang digunakan dalam pemrintahan, yaitu akuntansi berbasis
akrual. Terkait dengan penetapan akrualisasi telah dicanangkan sejak diterbitkan UU No. 17
Tahun 2003. PP No. 24 Tahun 2005 hingga PP No. 71 Tahun 2010.

8.2 Akuntansi berbasis akrual

Menurut Mardiasmo (2011) dalam pengaplikasianya akuntansi berbasis akrual


memiliki tujuan dalam penentuan biaya layanan dan penentuan harga / tarif pelayanan.
Menurut Ritonga akuntanis berbasis akrual memiliki konsep sebgaia berikut :

1) Pengakuan pendapatan, perusahaan mempunyai hak melakukan penagihan transaksi


da yang terpentig adalah tentang kas kapan benar-benar diterima
2) Pengakuan biaya, pengakuan saat kewajiban sudah terjadi, namun biaya belum
dibayarkan.

8.3 Penerapan adopsi akuntansi akrual secara penuh (full adoption)

Menurut Simanjuntak (2010) proses penyusunan standar akuntansi pemerintahan


disesuaikan dengan standar internasional yang meiliki kewenangan dlam penyusunan PSAP
mendasari implementasinya pada :

a) International Federation Of Accountants


b) International Accounting Standars Commiter
c) International Monetary Fund
d) Ikatan Akuntansi Indonesia
e) Financial Accounting Standard Board
f) Govermental Accounting Standard Board
g) Organisasi Profesi Lainnya Di Berbagai Negara Yang Membidangi Pelaporan
Keuangan Akuntansi, Dan Audit Pemerintahan

8. 4 Dilematika akrualisasi sektor publik

Dilematika lain yang terjdai terkait dengan penerapan adopsi penuh akuntansi
berbasis akrual yakni adanya tekanan akibat reformasi akuntansi sektor publik untuk
mendorong diberlakukannya pengelolaan keuangan yang akuntabel dan juga ada tekanan dari
lembaga-lembaga internasional seperti World Bank, UNDP, IMF, serta adanya standarisasi
internasional / IPSAS.
8. 5 Kelebihan dan kelemahan basis akrual-basis kas

Standar akuntansi akrual basis Standar akuntansi cash basis

kelebihan Digunakan untuk mengukur Pencatatan pendapatan, belanja dan


aset, kewajiban dan ekuitas pembiayaan
dana

Beban diakui saat terjadi Beban biaya belum diakui sampai


transaksi, informasi yang adanya pebayaran secara kas, tidak
diberikan andal dan terpercaya menyebabkan penguragan
penghitungan pendapatan

kekurangan Digunakan untuk pencatatan Tidak mencerminkan besarnya kas


yang tersedia

Biaya yg belum dibayarkan Akan dapat menurunkan pendapatan


secara kas, akan dicatat efektif bank, karena adanya pengakuan
sebagai biaya, jadi mengurangi pendapatan sampai diterimanya uang
pendapatan perusahaan kas

STANDAR AKUNTANSI DALAM AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK ATAU


PEMERINTAH

BAB 16

9.1 PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 71 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR


AKUNTANSI PEMERINTAH (SAP)

 Perkembangan Penyusunan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)


Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) pertama kali yang diterbitkan oleh Komite
Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP) adalah ditetepkan dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 24 Tahun 2005
Lingkup pengaturan PP Nomor 71 Tahun 2010 adalah meliputi SAP berbasis Akrual
dan SAP berbasis kas menuju akrual. Laporan keuangan yang dihasilkan dari penetapan SAP
berbasis akrual dimaksudkan untuk memberi manfaat lebih baik bagi para pemangku
kepentingan, pengguna maupun pemeriksa laporan keuangan pemerintah.
 Sistematika SAP
Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) Berbasis Akrual yang ditetapkan dengan PP
Nomor 71 tahun 2010 terdiri atas kerangka konseptual (KK) Akuntansi Pemerintah dan
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah (PSAP). PSAP terdiri atas 12 pernyataan:
PSAP 01: Penyajian Laporan Keuangan
PSAP 02: Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Berbasis kas
PSAP 03: Laporan Arus Kas
PSAP 04: Catatan atas Laporan Keuangan
PSAP 05: Akuntansi Persediaan
PSAP 06: Akuntansi Investasi
PSAP 07: Akuntansi Aset Tetap
PSAP 08: Akuntansi Konstruksi dalam Pengerjaan
PSAP 09: Akuntansi Kewajiban
PSAP 10: Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi
Akuntansi, dan Operasi yang Tidak Dilanjutkan
PSAP 11: Laporan Keuangan Konsolidasian
PSAP 12: Laporan Operasional

 Basis Akuntansi
Perlakuan pengakuan atas hak dan kewajiban yang timbul dari transaksi keuangan.
Dalam akuntansi ada dua basis yaitu basis kas dan basis akrual. Basis kas adalah basis yang
mengakui timbulnya hak atau kewajiban pada saat kas diterima atau dikeluarkan. Basis
akrual adalah basis yang mengakui adanya hak atau kewajiban pada saat perpindahan hak
lepas dari saat kas diterima atau dikeluarkan.

 Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi


Entitas akuntansi menurut PP Nomor 71 tahun 2010 adalah unit pemerintahan yang
mengelola anggaran, kekayaan, dan kewajiban yang menyelenggarakan akuntansi dan
menyajikan laporan keuangan atas dasar akuntansi yang diselenggarakan. Entitas Pelaporan
adalah unit pemerintahan yang terdiri atas satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut
ketentuan peraturan perundang undangan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban
berupa laporan keuangan.

 Penyusunan Laporan Keuangan Menurut PP Nomor 71 Tahun 2010

 Laporan Keuangan pokok yang wajib disusun dan disajikan entitas pelaporan
menurut SAP berbasis kas menuju akrual yaitu
1. Laporan Realisasi Anggaran
2. Neraca
3. Laporan Arus Kas
4. Catatan atas Laporan Keuangan
 Laporan Keuangan menurut SAP Berbasis Akrual yaitu

- Pelaporan Finansial

1. Neraca
2. Laporan Operasional
3. Laporan Arus Kas
4. Laporan Perubahan Ekuitas

-Laporan Pelaksanaan Anggaran

1. LRA berbasis kas


2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih

9.2 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) NOMOR 45


TENTANG PELAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA

 Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba


Meliputi laporan posisi keuangan pada akhir periode pelaporan, laporan aktivitas
serta laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan dan catatan atas laporan keuangan.

 Laporan Aktivitas
Laporan aktivitas difokuskan pada organisasi secara keseluruhan dan menyajikan
perubahan jumlah aset neto selama suatu periode

 Laporan Arus Kas


Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan
dan pengeluaran kas dalam suatu periode.

9.3 PENINGKATAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL

 Proses Peningkatan Standar oleh IPSASB


IPSASB memulai sebuah proses pengembangan IPSAS yang didasarkan IAS pada
tahun 1997. IPSASB mengembangkan persyaratan persyaratan IAS yang relevan untuk
sektor publik.

 Basis Akuntansi Keuangan dan Anggaran


Basis akuntansi yang digunakan dalam standar yang dikeluarkan IPSAS adalah basis
akrual. Penyajian laporan keuangan sektor publik harus terkait dengan anggarannya.
Anggaran meliputi pendapatan dan belanja.

Anda mungkin juga menyukai