NIM : 170221100220
KELAS : Akuntansi Sektor Publik B
BAB 1
Organisasi jika dilihat dari tujuannya dapat digolongkan pada organisasi yang
berorientasi mencari laba (Akuntansi Bisnis) dan berorientasi nonprofit (Akuntansi Sektor
Publik). Dengan demikian Akuntansi Sektor Publik didefinisikan sebagai proses
pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan)
dari entitas publik seperti pemerintah, LSM, dan lain lain yang dijadikan sebagai informasi
dalam rangka mengambil keputusan ekonomi oleh pihak pihak yang terkait atau memerlukan.
Akuntansi erat kaitannya dengan audit. Pada sektor publik, akuntansi adalah uang
atau dana rakyat. Dengan kata lain ada lembaga pemeriksa atas pengelolaan uang rakyat yaitu
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Audit BPK lebih dikenal dengan audit keuangan,
walaupun juga melakukan audit non keuangan (kinerja)
BAB 2
2.1 Pendahuluan
Tujuan organisasi publik mempengaruhi misi, strategi dan program yang akan
dilaksanakan. Organisasi sektor publik lebih menekankan pencapaian kinerja nonkeuangan
karena idak berorientasi pada laba. Dalam proses organisasinya, organisasi sektor publik
lebih bernuansa politis sehingga pelaku didalamnya juga dituntut memiliki kemampuan
berpolitik. Adanya nuansa politis yang tinggi menyebabkan lingkungan organisasi sektor
publik diliputi ketidakpastian yang tinggi dikarenakan benturan kepentingan dalam interaksi
sosial dala organisasi sektor publik. Secara struktural, organisasi sektor publik bersifat
birokratis, kaki, dan hirearkis.
Entitas pemerintahan merupakan entitas dalam sektor publik yang memiliki domain
dan ruang lingkup paling luas sehingga pembahasan dala akuntansi sektor publik didominasi
oleh pembahasan akuntansi pemerintah. Entitas dalam akuntansi pemerintahaan dibagi
menjadi 2:
1. Entitas Pelaporan Unit dalam struktur pemerintahan yang terdiri atas satu atau
lebih entitas akuntansi yang menurut peratura perundang - undangan wajib
menyampaikan laporan keuangan.
BAB 3
3.1 Pendahuluan
3.2 Keterkaitan Keuangan Negara Dan Daerah Dengan Akuntansi Sektor Publik
Keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan
uang demikian pula segala sesuatu baik yang berupa uang maupun barang yang dapat
dijadikan milik negara sehubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban dimaksud.
Kewajiban negara adalah kewajiban pemerintah untuk menyelenggarakan tugas negara,
sebangaimana tercantum dalam Pembukuan UUD 1945, RPJP, RPJM, RKP, serta UU APBN
yang pada prinsipnya adalah untuk menyejahterakan rakya, melayani masyarakat umum dan
sebagai aparat pembangunan.
3.3 Sistem Akuntansi Keuangan Sebagai Bagian Dari Penganggaran Sektor Publik
Input akuntansi adalah transaksi keuangan yang tercermin dalam bukti transaksi
pada suatu entitas yang mengalami proses pengidentifikasian, mengukur, dan mencatat yang
menghasilkan output berupa laporan keuangan. Output adalah berupa laporan keuangan yang
berisi tentang informasi akuntansi yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan
ekonomis.
Anggaran dalam ASP tidak hanya masuk dalam bidang akuntansi manajemen,
melainkan juga akuntansi keuangan karena adanya LRA yang merupakan bagian dari laporan
keuangan pemerintah untuk pihak eksternal. Laporan Pelaksanaan Anggaran akan dijadikan
evaluasi kinerja pemerintah sehingga hasil evaluasi tersebut akan menjadi pertimbangan
untuk merumuskan dan merencanakan program dan kegiatan tahun berikutnya.
BAB 5
4.1 Pendahuluan
Anggaran bagi sektor publik adalah alat untuk mencapai tujuan dalam rangka
memberikan pelayanan kepada masyarakat/rakyat yang tujuannnya adalah untuk
meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat.
1. Pendekatan tradisional
2. Pendekatan new public manegement yaitu :
a. Pendekatan kinerja
b. Pendekatan penganggaran progam
c. PPBS
d. ZBB
BAB 12
5.1 Pendahuluan
Dua abad terakhir, perubahan radikal terjadi dalam alat manajemen, teknologi
informasi, cara pengambilan keputusan, pengukuran kinerja, prosedur dan sistem akuntansi.
Perubahan ini lebih transparan di sektor swasta dibandingkan dengan sektor publik. Dalam
rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas di banyak bagian sektor pulik, khususnya
pemerintahan pusat, mereka masih menggunakan alat manajemen, teknologi informasi, cara
pengambilan keputusan, pengukuran kinerja yang digunakan selama lebih dari satu abad lalu.
Karena alat - alat baru dan lebih informatif pada sistem akuntansi tersebut sesuai untuk
organisasi bisnis yang bertujuan memperoleh keuntungan. Untuk efisien dan efektif
pemerintah harus ada penekana pada pengendalian strategis dari pengeluaran agregat dan
pengajuan prioritas. Untuk mencaoai semua itu membutuhkan informasi yang akurat
sehingga mendorong pemerintah melakukan perubahan yang radikal. Perubahan radikal
merupakan konsekuensi dari beberapa alasan. Salah satunya tantangan yang timbul dari
intergrasi ekonomi global.
Dalam akuntansi pemeritahan, salah reformasi yang dipilih oleh banyak negara
adalah penerapan dasar akrual yang merupakan angkah pertama menuju adopsi dasar akrual
dalam penganggaran.
Anggaran adalah sebuah proses yang dilakukan organisasi sektor publik untuk
mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya kedalam kebutuhan-kebutuhan yang tidak
terbatas(the process of allocating resources to unlimited demands). Prinsip anggaran :
3. Keutuhan
5. Periodik
6. Akurat
7. Jelas
8. transparan
Penganggaran sektor publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana
untuk tiap - tiap program dan aktivitas dalam satuan moneter. Aspek - aspek yang harus
tercakup dalam anggaran :
1. Aspek perencanaan
2. Aspek pengendalian
Organisasi sektor publik sering kali merujuk pada organisasi pemerintahan karena
organisasi pemerintahan memiliki ruang lingkup paing banyak dari pada organisasi publik
lainnya. Aktivitas pemerintah tertuang dalam dokumen perencanaan pembangunan yang
nantinya menjadi pedoman dalam menyusun aktivitas keuangan pemerintah dan dituangan
pada sebuah rancangan anggaran. Setiap tahapan dalam sistem penganggaran publik
menuntut adanya akuntabilitas dan transparansi kepada publik sebagai bentuk dari sistem
pengendalian dan pengawasan, sehingga rancangan anggaran dan pelaporan tersebut
merupakan bagian dari informasi publik dan terbuka untuk diakses oleh publik. akuntansi
anggaran mencatat dan menyajikan akun reaisasi kegiatan dalam format yang sama dan
sejajar dengan anggarannya.
NAMA : Faiza Aulia S.P.
NIM : 170221100220
KELAS : Akuntansi Sektor Publik B
BAB 13
6.1 Pendahuluan
Barang publik adalah komoditas, yang diproduksi sekali, yang bisa dikonsumsi
tanpa mengurangi kesempatan untuk dikosumsi oleh yang lain. Barang publik tidak
diproduksi pada pasar bebas yang memiliki apa yang dinamakan eksternalitas. Yang
eksternalitas terjadi jika produsen tidak bisa mengintarnalisasi biaya produksi kepada semua
pengguna barang.
Pada pernyataan SAP Nomor 11 berbasis Akrual menjelaskan karakteristik dari
entitas pelaporan yaitu :
a) Entitas tersebut dibiayai oleh APBN / APBD atau mendapat pemisahan kekayaan dari
anggaran
b) Entitas tersebut dibentuk dengan perpu
c) Pimpinannya adalah pejabata pemerintah yang diangkat atau yang dipilih rakyat
d) Membuat pertanggung jawaban baik langsung maupun tidak langsung kepada wakil
rakyat sebagai pihak yang menyetujui anggaran
Pada tahun 1990, Rutherford (1990) menuliskan bahwa efisiensi dan efektivitas
merupakan indikator kinerja yang harus menjadi perhatian dalam pelaporan keuangan sktor
publik di Inggris.
Dengan adanya dua basis akuntansi yang berlaku pada SAP, sehingga menyebabkan
entitas pemerintah wajib menyusun dan menyajikan tujuh laporan keuangan pokok.
Tentunya, hal ini berat bagi entitas pemerintah karena dengan empat laporan keuangan saja,
sesuai dengan PP Nomor 24 Tahun 2005, mereka sulit menyajikan laoran keuangan yang
berkualitas.
BAB 14
7.1 Pendahuluan
Pada dasarnya hanya ada 2 basis akuntansi atau dasar akuntansi yang dikenal dalam
akuntansi, yaitu akuntansi berbasi kas (kas basis) dan akrual (acrual basis).
Tahap Ke-2 (2000 - 2005) Reformasi akuntansi tahap pertama pada era
otonomi daerah. Regulasi acuannya adalah UU No. 22 Tahun 1999 dan UU
No. 25 Tahun 1999. Pada masa ini mulai dilakukannya akuntansi dalam
pengelolaan keuangan daerah. Sistem akuntansinya berubah dari singel entry
berbasis kas menjadi double entry berbasis modifikasi.
7.3 Basis Kas Versus Basis Akrual: Konsep dan Implementasinya dalam Akuntansi
Anggaran
Sejak 2002 hanya 3 anggota uni eropa yang sukses melkukan peralihan ke arah
akuntansi akrual. Setelah 2005, reformasi akuntansi akrual dimulai secara gradual di Eropa.
Manfaat penerapan akuntansi akrual masih belum jelas terbukti namun, biaya atas
perubahan ke akuntansi akrual telah jelas signifikan. Untuk dapat menerapkan akuntansi basis
akrual tidak dilakukan secara radikal melainkan ecara gradual.
7.6 Akuntansi Pemerintaha Berbasis Akrual Di Indonesia: Tinjauan Atas PP No. 71 Thn
2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerontahan
BAB 15
Basis kas merupakan prinsip akuntansi yang penting untuk menentukan kapan suatu
transaksi harus diakui dan di catat dalam siklus akuntansi suatu organisasi.
Menurut Mardiasmo (2009) basis akuntansi yang disebut juga dengan sistem
akuntansi, dalam akuntansi sektor publik selama ini menggunakan akuntansi berbasis kas,
namun demikian, untuk meningkatkan kinerja pemerintahan dimulailah perubahan
penggunaan bais akuntansi yang digunakan dalam pemrintahan, yaitu akuntansi berbasis
akrual. Terkait dengan penetapan akrualisasi telah dicanangkan sejak diterbitkan UU No. 17
Tahun 2003. PP No. 24 Tahun 2005 hingga PP No. 71 Tahun 2010.
Dilematika lain yang terjdai terkait dengan penerapan adopsi penuh akuntansi
berbasis akrual yakni adanya tekanan akibat reformasi akuntansi sektor publik untuk
mendorong diberlakukannya pengelolaan keuangan yang akuntabel dan juga ada tekanan dari
lembaga-lembaga internasional seperti World Bank, UNDP, IMF, serta adanya standarisasi
internasional / IPSAS.
8. 5 Kelebihan dan kelemahan basis akrual-basis kas
BAB 16
Basis Akuntansi
Perlakuan pengakuan atas hak dan kewajiban yang timbul dari transaksi keuangan.
Dalam akuntansi ada dua basis yaitu basis kas dan basis akrual. Basis kas adalah basis yang
mengakui timbulnya hak atau kewajiban pada saat kas diterima atau dikeluarkan. Basis
akrual adalah basis yang mengakui adanya hak atau kewajiban pada saat perpindahan hak
lepas dari saat kas diterima atau dikeluarkan.
Laporan Keuangan pokok yang wajib disusun dan disajikan entitas pelaporan
menurut SAP berbasis kas menuju akrual yaitu
1. Laporan Realisasi Anggaran
2. Neraca
3. Laporan Arus Kas
4. Catatan atas Laporan Keuangan
Laporan Keuangan menurut SAP Berbasis Akrual yaitu
- Pelaporan Finansial
1. Neraca
2. Laporan Operasional
3. Laporan Arus Kas
4. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Aktivitas
Laporan aktivitas difokuskan pada organisasi secara keseluruhan dan menyajikan
perubahan jumlah aset neto selama suatu periode