Panjaitan
NIM :2025100429
KELAS :Reg 2L20 A J/S
DOSEN :Rahmania br.purba
Sedangkan Audit pada sektor pemerintah (publik) adalah kegiatan yang ditujukan terhadap
entitas yang menyediakan pelayanan dan penyediaan barang yang pembiayaannya berasal dari
penerimaan pajak dan penerimaan negara lainnya. Pelaksana audit sektor publik adalah lembaga
pemerintah dan KAP yang ditunjuk. Objek auditnya adalah entitas, program, kegiatan, dan
fungsi yang terkait dengan pelaksanaan tanggung jawab keuangan negara.
3. Coba anda jelaskan ragam opini yang diberikan oleh BPK RI.
Jawab:
4 (empat) jenis Opini yang diberikan oleh BPK RI atas Pemeriksaan atas Laporan Keuangan
Pemerintah:
Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atau unqualified opinion: Menyatakan bahwa
laporan keuangan entitas yang diperiksa, menyajikan secara wajar dalam semua hal yang
material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) atau qualified opinion: Menyatakan bahwa laporan
keuangan entitas yang diperiksa menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi
keuangan, hasil usaha dan arus kas entitas tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia, kecuali untuk dampak hal-hal yang berhubungan dengan yang dikecualikan.
Opini Tidak Wajar atau adversed opinion: Menyatakan bahwa laporan keuangan entitas
yang diperiksa tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas
tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Pernyataan menolak memberikan opini (disclaimer of opinion) atau Tidak Memberikan
Pendapat (TMP): Menyatakan bahwa Auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan apabila
lingkup audit yang dilaksanakan tidak cukup untuk membuat suatu opini.
Keempat jenis opini yang dapat diberikan oleh BPK tersebut dasar utamanya adalah kewajaran
penyajian pos pos Laporan Keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
1. Ekonomi
Ekonomi terkait dengan pengkonversian input primer berupa sumber daya keuangan (uang / kas)
menjadi input sekunder berupa tenaga kerja, bahan, infrastruktur, dan barang modal yang
dikonsumsi untuk kegiatan operasi organisasi. Organisasi harus memastikan bahwa dalam
perolehan sumber daya input tidak terjadi pemborosan.
2. Efisiensi
Efisiensi terkait dengan hubungan antara output berupa barang atau pelayanan yang dihasilkan
dengan sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan output.
3. Efektivitas
Efektivitas terkait dengan hubungan antara hasil yang diharapkan dengan hasil yang
sesungguhnya tercapai. Efektivitas merupakan hubungan antara output dengan tujuan. Semakin
besar kontribusi output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin efektif organisasi, program,
atau kegiatan.
Penjelasan:
Konsep VFM menekankan pada hasil atau pelayanan terhadap publik. Organisasi tidak hanya
berfokus pada pendapatan saja, tetapi bagaimana meningkatkan pelayanan terhadap publik.
Untuk mengukur tingkat ekonomi, efisiensi dan efektivitas diperlukan pengembangan indikator
kinerja dalam desain sistem pengukuran kinerja organisasi.