Anda di halaman 1dari 12

Pengertian Laporan Realisasi Anggaran

Kita awali artikel ini dengan mengenal tentang laporan realisasi anggaran atau
biasa disingkat LRA ini, ya. 

Laporan realisasi anggaran adalah laporan yang menyediakan berbagai


informasi mengenai realisasi anggaran, pembiayaan, belanja dan lain
sebagainya. Kemudian membandingkannya dengan jumlah anggaran di dalam
suatu periode.

Secara umum, laporan tersebut menyajikan berbagai macam hal yang


berhubungan dengan anggaran keuangan. Antara lain berkaitan dengan alokasi,
sumber serta penggunaan sumber daya keuangan yang biasanya dikelola
pemerintah pusat maupun daerah.

Di lain pihak, perusahaan juga dapat menyusun laporan ini dengan tujuan yang
kurang lebih sama. Laporan ini dapat menunjukkan bahwa laporan keuangan
yang disajikan valid dan sesuai dengan kenyataan di lapangan.

Dalam memenuhi kewajiban seperti yang sudah diatur di dalam undang-undang, bahkan di
level pemerintah pun harus membuat laporan keuangan dan salah satunya adalah laporan
realisasi anggaran.

Tujuan dilakukannya pembuatan laporan realisasi anggaran untuk instansi pemerintahan


adalah untuk memenuhi maksud akuntabilitas yang telah ditetapkan oleh peraturan negara.
Sementara untuk masyarakat pada umumnya, laporan realisasi anggaran bertujuan untuk
memberikan informasi realisasi anggaran pemerintah. Pengelolaan anggaran perusahaan ini
dapat dilakukan secara manual atau menggunakan aplikasi RAB (Rencana Anggaran dan
Biaya) yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Manfaat Laporan Realisasi Anggaran

Banyak hal yang tercantum pada sebuah laporan realisasi anggaran. LRA
menyajikan informasi terkait pendapatan, transfer, belanja, defisit, surplus, serta
pembiayaan pada suatu entitas.
Dari hasil terkumpulnya informasi ini, instansi terkait dapat menjadikan LRA
sebagai acuan untuk mengevaluasi berbagai jenis pengambilan keputusan.

Keputusan yang dimaksud antara lain meliputi pengalokasian sumber daya


ekonomi, ketaatan entitas pelaporan pada anggaran, dan akuntabilitas.

Di bawah ini adalah manfaat laporan realisasi anggaran yang dibuat, antara lain:

1. Menyajikan informasi mengenai alokasi, sumber, dan pemakaian sumber daya


ekonomi.
2. Sebagai bahan proyeksi sumber daya ekonomi untuk pendanaan kegiatan
pemerintah pusat dan daerah dalam periode berikutnya.
3. Digunakan oleh pengguna laporan dalam melakukan evaluasi terhadap
keputusan yang akan dibuat. Keputusan tersebut diambil ketika hendak
menggunakan sumber daya ekonomi, akuntabilitas, dan ketaatan dalam entitas
pelaporan agar proses pengelolaan uang dapat berjalan lancar.
4. Gunanya laporan realisasi anggaran untuk melengkapi rincian terhadap catatan
kondisi keuangan secara menyeluruh. Lengkapnya laporan dapat menjadi
sumber informasi paling akurat untuk mengetahui efektifitas perolehan
pendapatan dan realisasi dari sumber daya ekonomi.
5. LRA juga bisa dimanfaatkan untuk membandingkan pendapatan dari pemakaian
anggaran dan mengeceknya kembali. Apakah sudah sesuai dengan peraturan
UU atau belum? Laporan ini bermanfaat untuk mengambil keputusan soal
alokasi sumber daya ekonomi lengkap dengan akuntabilitasnya pada periode
mendatang.

Kamu perlu mengetahui bahwa LRA pun dapat menyajikan informasi terkait
berbagai perolehan dan penggunaan sumber daya ekonomi yang sudah
dilaksanakan. Apakah pemakaian tersebut efektif, efisien, hemat serta sesuai
dengan anggaran dan peraturan dalam undang-undang atau tidak?

Unsur-Unsur Laporan Realisasi Anggaran

Kita beralih ke poin selanjutnya. Di dalam sebuah laporan, terdapat beberapa


unsur yang harus diuraikan. Apa saja unsur-unsur yang tercantum di dalam
sebuah laporan realisasi anggaran? Hal-hal yang harus ada di dalam pelaporan
ini setiap tahunnya yaitu:

1. Pendapatan
Sudah jelas, dong, ya, pendapatan adalah hal pertama yang harus ada di dalam
laporan realisasi anggaran. Alasannya karena pendapatan adalah sejumlah
pemasukan yang diterima oleh suatu instansi pemerintahan untuk dapat
melakukan dan menyesuaikan beberapa program pemerintahan. Dari jumlah
pendapatan yang diperoleh sebuah instansi ini kemudian dapat disesuaikan
dengan unsur-unsur laporan yang lainnya.

2. Belanja
Apa yang dimaksud dengan belanja? Belanja adalah semua pengeluaran yang
dilakukan oleh Bendahara dalam suatu instansi yang dapat mengurangi Saldo
Anggaran Lebih dalam suatu periode. Segala sesuatu yang telah dikurangkan
dari Saldo Anggaran Lebih tidak akan mendapatkan Pembayaran kembali,
sehingga harus dilakukan dengan seksama.

Unsur ini memiliki tiga macam, yaitu belanja secara ekonomi, organisasi, dan
fungsi. Belanja secara ekonomi meliputi hal yang diperlukan dalam melakukan
suatu aktivitas, misalnya: perbelanjaan bagi pegawai dan barang, bunga, subsidi,
bantuan sosial, dan hibah yang dilakukan oleh pemerintah demi aktivitas yang
dijalani untuk masyarakat.

Belanja secara organisasi diklasifikasikan berdasarkan unit atau organisasi di


bawahnya yang memakai anggaran tersebut. Contohnya, belanja secara
organisasi pada Pemerintah Pusat mencakup perbelanjaan yang dilakukan oleh
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD.

Belanja menurut fungsi yaitu perbelanjaan yang dilakukan berdasarkan pada


fungsi utama suatu instansi atau pemerintahan tersebut. Seperti belanja untuk
pelayanan umum, pertahanan, ekonomi, kesehatan, pariwisata, dan lain
sebagainya sesuai dengan fungsi umum instansi tersebut.

3. Transfer
Transfer meliputi kegiatan yang meliputi penerimaan atau pengeluaran suatu
dana dari satu instansi ke instansi yang lain yang juga membuat laporan
realisasi anggaran. Dana bagi hasil dan dana perimbangan juga masuk ke dalam
unsur transfer dalam laporan realisasi anggaran.

Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban untuk memenuhi peraturan yang


berlaku, tidak jarang terjadi suatu kerjasama antara salah satu instansi dengan
instansi terkait lainnya. Hal inilah yang mendasari unsur transfer dalam
melakukan pelaporan.

4. Pembiayaan
Pembiayaan atau  financing merupakan setiap penerimaan atau pengeluaran
yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan tanpa memiliki pengaruh terhadap
kekayaan bersih suatu instansi atau entitas tersebut dalam setiap periode.
Contoh penerimaan pembiayaan diperoleh dari penerimaan pinjaman,
penjualan investasi permanen, penjualan obligasi pemerintah dan lain
sebagainya.

Selain empat unsur yang telah diuraikan, terdapat unsur-unsur lain yang juga
dapat diperhatikan dalam menyusun sebuah laporan realisasi anggaran, seperti
surplus atau defisit, sisa lebih maupun sisa kurang pembiayaan anggaran,
pembiayaan neto, serta transaksi yang dilakukan dengan mata uang asing.

Cara Membuat Laporan Realisasi


Anggaran

Kita lanjutkan ke poin yang perlu kamu perhatikan, nih, Majoopreneurs. Ada
beberapa langkah yang harus diperhatikan saat membuat LRA. Pentingnya
langkah yang diambil berpengaruh terhadap keakuratan sebuah laporan dan
memudahkan pemahaman bagi pembaca laporan tersebut. 

Berikut ini langkah-langkah yang dapat diperhatikan dalam membuat LRA::

1. Membandingkan Anggaran dan Realisasi Keuangan


Dari anggaran yang telah diterima, harus dibandingkan dengan realisasi
keuangan yang berikutnya akan dilakukan sesuai dengan anggaran tersebut.
Hasil perbandingan ini dapat diketahui dengan lebih baik dengan menggunakan
tabel dan grafik, sehingga pembaca pun dapat memahami laporan lebih dalam.

Penting bagi pembuat laporan dalam membuat perbandingan antara kinerja


anggaran dengan realisasinya untuk mengetahui ketepatan dalam penggunaan
anggaran yang telah didapatkan dengan meningkatkan efektivitas dan efisiensi.

2. Membandingkan Anggaran Kas dan Realisasi Keuangan


Anggaran kas yang didapatkan oleh suatu instansi diharapkan dapat
memperlancar kegiatan perusahaan terkait dengan arus masuk dan arus keluar
dari instansi maupun perusahaan tersebut. Maka anggaran tersebut harus
dibandingkan dengan kinerja realisasi keuangan supaya dapat mengetahui
secara akurat atas pencatatan laporan yang berlangsung.

3. Membandingkan Anggaran dengan Realisasi Belanja


Kegiatan belanja menjadi penting bagi kelangsungan kegiatan instansi.
Terjadinya kegiatan perbelanjaan tersebut harus dibandingkan dengan
pendapatan anggaran yang telah masuk ke dalam rekening instansi atau entitas
pelaporan.

Di dalam membuat laporan realisasi anggaran, harus dicantumkan identifikasi


jelas di setiap halaman laporan.

Misalnya nama dari entitas atau pun sarana entitas, mata uang yang dipakai,
cakupan entitas pelaporan, periode cakupan, serta satuan angka yang
digunakan.

4. Membuat Grafik Realisasi Keuangan pada Setiap Program di Setiap


Bulannya
Adanya grafik dapat mempermudah pembacaan catatan laporan. Perbandingan
antara beberapa unsur laporan terhadap pendapatan anggaran pun dapat lebih
mudah dipahami.

Selain uraian dan tabel, grafik merupakan faktor laporan yang sangat penting
karena lebih ringkas dan tidak memakan banyak waktu untuk dapat memahami
suatu laporan. 
Contoh Laporan Realisasi Anggaran

Di bawah ini adalah contoh laporan realisasi anggaran yang dapat kamu pelajari
agar kamu dapat membuatnya untuk kebutuhan bisnismu.

Jikuk dewe yo gambare ben hd

Link :

https://majoo.id/solusi/detail/laporan-realisasi-anggaran

Beda iki unsure :

Laporan Realisasi Anggaran (LRA) menyajikan ikhtisar sumber, alokasi,

dan pemakaian sumber daya eknomi yang dikelola Pemerintahan Pusat/Daerah,

yang menggambarkan perbandinga antara anggaran dan realisasinya dalam


satu

periode pelaporan.Laporan Realisasi Anggaran (LRA) menungkapkan kegiatan

keuangan Pemerintah Pusat/Daerah yang menunjukan jabatan terhadap APBD.

Unsur-unsur yang mencakup secara langsung dalam Laporan Realisasi

Anggaran (LRA) menurut standar Akuntansi Pemerintah Pusat dan Daerah

(KSAP) yang mencakup komite yang dibentuk oleh Departemen Keuangan RI

yaitu untuk memecahkan berbagai kebutuhan yang muncul dalam pelaporan

keuangan, akuntansi, dan audit di Pemerintahan (2009;21).terdiri dari:

a. Pendapatan (Basis Kas) adalah Hak penerimaan oleh Bendaharawan

Umum Negara/Bendahara Umum Daerah atau entitas Pemerintah lainnya

yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran


yangbersangkutan menjadi hak Pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali
oleh Pemerintah.

b. Pendapatan (Basis Akrual) adalah hak Pemerintah yang diakui sebagai

penambahan nilai kekayaan bersih.

c. Belanja (Basis Kas) adalah Semua pengeluaran oleh Bendaharawan

Umum Negara/Bendahara Umum Daerah yang mengurangi ekuitas dana

lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak diperoleh

pembayarannya kembali ke Pemerintah.

d. Belanja (Basis Akrual) adalah Kewajiban Pemerintah yang diakui

sebagai pengurang nilai kekayaan bersih.

e. Transfer adalah Pemerimaan/Pengeluaran uang dari suatu entitas

pelaporan kepada entitas pelaporan lain, termasuk dana perimbangan dan

dana bagi hasil.

f. Pembiayaan (financing) adalah Setiap penerimaan yang perlu dibayar

kembali atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun

anggaran bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya, yang

dalam pengganggaran. Pemerintahan terutama dimaksudkan untuk

menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran.

g. Penerimaan pembayaran antara lain dapat berasal dari pinjaman dan hasil

investasi. Pengeluaran penerimaan antara lain digunakan untuk

pembayaran kembali pokok pinjaman, pemberian pinjaman kepada

entitas lain, dan penyertaan modal oleh Pemerintah.

Periode Pelaporan Realisasi Anggaran

Laporan Realisasi Anggaran (LRA) disajikan sekurang-kurangnya sekali


dalam setahun.Selain itu Laporan Realisasi Anggaran ini juga disajikan 2 kali

setahun, yaitu laporan semesteran dan laporan tahunan. Dalam situasi tertentu,

tanggal laporan suatu entitas berubah dan Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

tahunan disajikan dengan satu periode yang berubah lebih panjang atau pendek

dari satu tahun, entitas mengungkapkan informasi sebagai berikut:

a. Anggaran alasan penggunaan periode pelaporan tidak satu tahun.

b. Fakta bahwa jumlah-jumlah komparatif dalam Laporan Realisasi

Anggaran dalam catatan-catatan terkait tidak dapat diperbandingkan.

2.3.4 Ketepatan Waktu Pelaporan

Ketetepatan waktu merupakan hal yang harus diperhatikan sekali dalam

pelaporan keuangan, karena dapat mengefisiensi waktu pengambilan


keputusan

berdasarkan hasil pelaporan keuangan, semesteran atau laporan keuangan

Unsur meneh ketoe mending jikuk iki:

Menurut peraturan Bupati dalam bukunya berjudul system dan prosedur


pengelolaan keuangan Daerah Pemerintahan Kabupaten Bandung (2009;6)
menyatakan bahwa:

a. Pendapatan

Pendapatan adalah semua penerimaan rekening kas umum Negara/Daearah


yang menambah ekuitas dana lancer dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan yang menjadi hak Pemerintah, dan perlu dibayar oleh Pemerintah
serta Pemerintah daerah yang diakui sebagai penerimaan nilai kekayaan bersih,
pendapatan terdiri dari :

A. Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan asli daerah adalah semua penerimaan yang berasal dari sumber
ekonomi asli daerah.
B. Pendapatan Pajak Daerah

Pendapatan pajak daerah adalah pendapatan daerah yang berasal dari pajak.

C. Pendapatan Retribusi pajak adalah pendapatan daerah yang diperoleh dari


retribusi.

D. Pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan adalah


pendapatan yang diperoleh dari kekayaan daerah.

E. Lain-lain pendapatan asli daerah yang sahadalah pendapatan yang diperoleh


selain dari pendapaan pajak, retribusi, dan pendapatan hasil pengelolaan
kekayaan daerah yang dipisahkan.

F. Pendapatan Transfer

Pendapatan transfer adalah dan perimbangan dari pemerintah pusat dan dari
pemerintahan provinsi.

Dana dari pusat antara lain :

a) Dana bagi hasil pajak

b) Dana bagi hasil sumber daya alam

c) Dana alokasi umum

d) Dana alokasi khusus

Dana perimbangan dari pemerintah pusat lainnya terdiri dari:

a) Dana otonomi daerah khusus

b) Dana penyesuaian

Pendapatan transfer dari pemerintah provinsi diantaranya:

a) Pendapatan bagi hasil

b) Pendapatan bagi hasil lainnya.

G. Lain-lain pendapatan yang sah

Lain-lain pendapatan yang sah adalah pendapatan yang diperoleh dari dana
bantuan kontijensi, dan darurat dan dana bantuan Provinsi.
b. Belanja

Belanja adalah semua pengeluaran dari rekening kas umum Negara/Daerah


yang mengurangi ekuitas danalancer dalam periode tahun anggaran
bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayaran kembali oleh Pemerintah.

1. Belanja Operasi

Belanja operasi adalah Pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari-hari


pemerintah pusat/daerah yang memberikan manfaat jangka pendek, belanja
operasi antara lain meliputi belanja pegawai, belanja barang, bunga, subsidi,
hibah, bantuan sosial.Belanja operasi terdiri dari:

a) Belanja pegawai merupakan belanja kompensasi, dalam bentuk gaji da


tunjangan, serta penghasilan lainnya yang diberikan keapda pegawai negeri sipil
yang ditetapkan sesuai dengan perundang-undangan.

b) Belanja barang merupakan belanja yang digunakan untuk pengeluaran


pembeliann/pengadaan barang yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (dua belas)
tahun.

c) Belanja bantuan sosial merupakan belanja yang digunakan untuk


menganggarkan pemberian bantuan dalam bentuk uang atau barang kepada
masyarakat yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Transfer terdiri dari:

a) Bagi hasil pajak.

b) Bagi hasil retribusi.

c) Bagi hasil Pendapatan lainnya

D. Pembiayaan

Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah, baik penerimaan


maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang
dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup deficit
dan atau memanfaatkan surplus anggaran.

E. Penerimaan Pembiayaan adalah semua penerimaan rekening kas


umumNegara/daerah antara lain berasal dari penerimaan pinjaman, penjuakan
obligasi pemerintah, hasil privatisasi perusahaan Negara/daerah, penerimaan
kembali pinjaman yang diberikan kepada pihak ketiga, investasi permanen
lainnya, dan pencairan dana cadangan. Penerimaan pembiyaan terdiri atas:

a) Penggunaan Silpa.

b) Pencairan Dana Cadangan.

c) Hasil Penjualan Kekayaan Darah yang Dipisahkan.

d) Penerimaan Kembali Pinjaman.

e) Pengeluaran Pembiayaan

Pengeluaran Pembiayaan adalah rekening kas umum Negara/Daerah antara lain


pemberian pinjaman kepada pihak ketiga penyertaan modal Pemerintahan,
pembayaran kembali pokok pinjaman dalam periode tahun anggaran tertentu,
dan pembentukan dana cadangan.

Pengeluaran pembiayaan terdiri atas:

a) Silpa Tahun Berjalan.

b) Pembentukan Dana Cadangan.

c) Penyertaan Modal Pemerintah Daerah.

d) Pembayaran Pokok Pinjaman.

e) Pembayaran Utang Kepada Pihak Ketiga.

Tujuan Standar Laporan Realisasi Anggaran (LRA) adalah menetapkan dasar-


dasar Penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk Pemerintah dalam rangka
memenuhi tujuan akuntabilitas sebagaimana ditetapkan oleh peraturan
perundang-undangan.

Tujuan Pelaporan Realisasi Angaran adalah memberikan informasi tentang


realisasi dan anggaran entitas pelaporan secara tersanding. Penyandingan
antara anggaran dan realisasinya menunjukan tingkat ketercapaian target-target
yang telah disekapati antara legislatif dan eksekutif sesuai dengan peraturan
perundan-undangan.
(Moedasir, 2023)

Fitra, H. (2019). Analisis Neraca dan Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Daerah.
Malang: CV IRDH.
Moedasir, A. (2023, Januari 9). majoo. Diambil kembali dari Laporan Realisasi Anggaran:
Unsur, Contoh, dan Cara Membuatnya: https://majoo.id/solusi/detail/laporan-
realisasi-anggaran

(Fitra, 2019)

Anda mungkin juga menyukai