Anda di halaman 1dari 5

Bab 1- Akuntansi Sektor Publik / Pemerintah

Akuntansi Pemerintah termasuk didalam Akuntansi Sektor Publik

Akuntansi sektor publik, adalah:


Akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat di pemerintah pusat,
pemerintah daerah, partai politik, dan lembaga swadaya masyarakat, yayasan,
lembaga pendidikan dan kesehatan dan tempat peribadatan serta organisasi sektor
publik lainnya. Pengelolaan dana masyarakat diatas menunjukkan bahwa dana
tersebut bukan dimiliki secara individual.

Ciri-ciri organisasi sektor publik:


● Tujuan: menyejahterakan masyarakat baik jasmani maupun rohani.
● Aktivitas: pelayanan publik (public services)
● Sumber pembiayaan: berasal dari masyarakat dan pendapatan lain yang sah.
● Pertanggungjawaban: bertanggung jawab pada masyarakat (melalui lembaga
perwakilan masyarakat).

Notes:
Sumber dana pemerintah adalah dari masyarakat, yaitu dalam bentuk pajak.
Sumber dana pemerintah dibagi 2 ada yang untuk pemerintah pusat (dipegang oleh
Presiden) dan pemerintah daerah (dipegang oleh Gubernur)
Sumber dana pemerintah daerah dari masyarakat dalam bentuk pajak daerah, contoh
nya pajak restoran, pajak kendaraan bermotor, pajak hotel, pajak parkir, pajak
reklame, dll
Sumber pendapatan lain yang sah → misal Bali ada resort ada air terjun, pas masuk
harus bayar. Maka uang tersebut jadi pendapatan bagi daerah. Contoh lainnya adalah
museum.

Akuntansi Sektor Publik (“ASP”) dan Akuntansi Pemerintahan (“AP”) :


● Akuntansi pemerintahan merupakan bagian dari Akuntansi Sektor Publik (ASP)
● AP diatur oleh standar akuntansi pemerintah, ASP diatur oleh Standar Akuntansi
Keuangan. Kalo Akuntansi Komersil/ Keuangan (DDA, Inter Advance) yang sifatnya
profit menggunakan PSAK atau IFRS.
PSAK ada 5, yaitu PSAK Umum (Contoh : IFRS) , PSAK ETAP (Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik) , PSAK EMKM (Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah), SAP
(Standard Akuntansi Pemerintah), PSAK Syariah (untuk Bank” Syariah).
● Lembaga pendidikan dan kesehatan yang organisasinya di bawah Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan atau Departemen Kesehatan atau Pemda, akuntansinya
tergolong AP.
Misal Rumah Sakit Pemerintah menggunakan Akuntansi Pemerintah. Kalo RS umum
menggunakan akuntansi keuangan PSAK Umum karena masih mengambil untung
● Standar Akuntansi Keuangan disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI); standar
akuntansi pemerintahan disusun oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP)
yang diperkuat dengan Peraturan Pemerintah.
● BUMN/BUMD adalah milik pemerintah, yang merupakan kekayaan Negara atau Daerah
yang dipisahkan dan akuntansi nya tergolong akuntansi keuangan. Biasanya
perusahaan BUMN/BUMD selain melayani juga mencari profit.

AKUNTANSI PEMERINTAHAN VS AKUNTANSI KOMERSIAL


1. Laporan Keuangan
Akuntansi Pemerintahan tidak mengenal Laporan Laba-Rugi seperti halnya pada
Akuntansi Komersial, yang disebabkan tujuan pemerintah tidak untuk mencari
laba selain meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sebagai gantinya, dikenal Laporan Realisasi Anggaran (LRA) yang menyajikan
anggaran dan realisasinya; hasilnya bukan laba atau rugi, melainkan Defisit
atau Surplus dan Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran (SILPA(Sisa lebih
pembayaran anggaran)/SIKPA(Sisa kurang pembayaran anggaran)).
2. Anggaran
APBN/D merupakan dokumen yang sangat penting, yang menggambarkan
rencana kerja pemerintah, dan harus disetujui oleh badan legislatif; bagi sektor
swasta anggaran meskipun penting, tetapi bukan untuk pengguna eksternal.
Karenanya, di pemerintah terdapat anggaran dan akuntansi anggaran
(budgetary accounting); di swasta terdapat anggaran, tetapi tidak ada budgetary
accounting.
3. Standar Akuntansi
Akuntansi Pemerintahan mengacu pada standar akuntansi pemerintahan,
sedangkan akuntansi komersial dan akuntansi sektor publik non pemerintahan
mengacu pada Standar Akuntansi Keuangan.
4. Cara Pencatatan Transaksi
Pertama-tama dicatat dalam budgetary accounting, bila mengakibatkan
perubahan aset atau kewajiban (kecuali kas Negara atau kas Daerah),
selanjutnya diperlukan pencatatan korolari. Pada akuntansi komersial tidak ada
tidak terdapat budgetary accounting dan juga tidak ada pencatatan korolari.
Notes:
Jadi kalo ada pembayaran untuk sesuatu yang sudah ada rencana kerja dan
aggarannya maka akan mempengaruhi/ nge hit Cash dan harus dibuat jurnal
di budgetary accounting dan mempengaruhi Laporan Realisasi Anggaran
(LRA)
Kalo nge hit Asset, Hutang, Ekuitas maka harus di tambah Jurnal Korolari
dan mempengaruhi Neraca
5. Basis Akuntansi
Pada akuntansi pemerintahan, berlaku basis kas untuk pendapatan, belanja dan
pembiayaan, akrual untuk pencatatan aset, kewajiban, dan ekuitas.
Basis akuntansi tersebut disebut basis kas menuju akrual (cash toward accrual).
Pada akuntansi komersial pada dasarnya adalah basis akrual untuk neraca dan
laporan laba rugi.
Notes:
Akuntansi Keuangan/ Komersial → Basis Akrual
Akuntansi Pemerintah (AP) → Basis Kas Menuju Akrual. Kenapa? Kalo ngehit
cash pake Cash Basis, dan kalo nge hit asset, hutang dan ekuitas pake
Accrual basis.
Kalo pedagang kecil → Basis Kas

6. Pengukuran Basis Kas


Pada pemerintahan pengeluaran dibukukan sebagai belanja, apabila telah
dikeluarkan dari Bendahara Umum Negara/Daerah, dan penerimaan dibukukan
sebagai pendapatan apabila lebih disetor/diterima oleh Bendahara Umum
Negara/Daerah.
Dengan penerimaan pendapatan oleh Bendahara penerimaan bukan sebagai
pendapatan, kecuali bila telah disetor ke Bendahara Umum; juga pengeluaran
belanja oleh Bendahara, Pengeluaran beban dicatat sebagai belanja, kecuali
kalau sudah diterima penggunaannya dari Bendahara Umum.

Notes:
Kalo di pemerintah, kalo ngeluarin biaya disebut belanja tapi kalo komersil
disebutnya expense. Misal kalo kita beli alat tulis kantor. Jurnal komersil nya:
ATK Expense
Bank
Kalo di pemerintah (kas udah keluar dari bendahara umum):
Belanja
Kas di bendahara umum
Kalo di pemerintah (kas belom keluar dari bendahara umum): Belom boleh di
Jurnal!
Kalo jurnal pendapatan di pemerintah (udah dapat uang nya):
Kas
Pendapatan
Kalo jurnal pendapatan di pemerintah (belum dapat uang nya): Belom boleh di
Jurnal!
Pada akuntansi komersial, yang penting Cash-nya diperlakukan sebagai imprest
fund, mirip dengan pemerintahan; tetapi di komersial dapat petty cash sebagai
fluctuating fund, yang tidak berlaku di pemerintahan.

Petty Cash di Komersial ada 2 metode:


A. Imperest Fund System → saldonya tetap. Misal kalo saldonya 5 juta hanya
boleh 5 juta itu aja gk boleh lebih gak boleh kurang. → Pemerintah hanya
menggunakan ini.
B. Fluctuating Fund System → saldonya berfluktuasi/ gk tentu

Kalo komersil yg pegang uang hanya satu orang yaitu kasir. Tapi kalo pemerintah
berbeda, ada bendahara umum pengeluaran dan bendahara umum penerimaan.
Jadi yang mengeluarkan dan menerima beda orang.

7. Penyusunan Laporan Arus Kas (LAK)


Pada akuntansi pemerintahan, karena pengakuan pendapatan dan belanja
setelah diterima atau diganti oleh Bendahara Umum, maka penggunaan LAK
disusun oleh Bendahara Umum; sedangkan pada akuntansi komersial yang
mempunyai cabang, LAK disusun oleh cabang dan selanjutnya oleh Kantor
Pusat disusun LAK Konsolidasian.
8. Bukti Kepemilikan
Pada akuntansi pemerintahan terdapat ekuitas dana tanpa adanya bukti
kepemilikan, berbeda dengan akuntansi komersial yang terdapat bukti
kepemilikan pada ekuitasnya.
Notes:
Kalo di komersial pemilik nya jelas bisa dilihat dari saham, mayoritas saham yg
punya siapa.
Tapi kalo pemerintah gak ada pemiliknya
9. Proses Pertanggungjawaban
Pemerintah menyusun laporan keuangan yang terdiri atas LRA, neraca, LAK
dan Catatan atas Laporan Keuangan (Calk) kepada DPR (untuk pemerintah
pusat), dan kepada DPRD Provinsi (untuk pemerintah provinsi), DPRD
Kabupaten (untuk pemerintah kabupaten), dan DPRD Kota (untuk pemerintahan
kota).
Namun, sebelum disampaikan pada badan legislatif masing-masing, baik
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah harus menyampaikan terlebih
dahulu pada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selaku auditor eksternal.
Notes:
Laporan Keuangan di komersil ada:
1. Laporan Laba Rugi/ Hasil Usaha
2. Laporan Stockholders Equity
3. Laporan Neraca / Posisi Keuangan/ Financial Position (potrait keuangan
perusahaan)
4. Laporan Arus Kas/ Cash Flow
5. Catatan atas Laporan Keuangan/ Notes to financial position
Kalo Lap. Keuangan di Pemerintah:
1. Laporan Laba Rugi/ Hasil Usaha
2. Laporan Neraca / Posisi Keuangan (potrait keuangan perusahaan)
3. Laporan Arus Kas/ Cash Flow
4. Catatan atas Laporan Keuangan

10.Pemeriksaan Laporan Keuangan


Laporan Keuangan pemerintah diperiksa oleh BPK dalam rangka pemberian
opini atas laporan yang disusun pemerintah; KAP yang ditunjuk BPK dapat pula
memberi opini.

Anda mungkin juga menyukai