Anda di halaman 1dari 98

AKUNTANSI ANGGARAN, PENDAPATAN

DAN PIUTANG

PERTEMUAN KE-2

TIM DOSEN AKPEM II


PKN STAN JAKARTA
Pokok Bahasan
• Referensi
• Akuntansi Anggaran
• Akuntansi Pendapatan
• Akuntansi Piutang

2
Referensi
• Bab 3 dan 4, Seri Akuntansi Pemerintah Indonesia: Akuntansi
Pemerintah Pusat (Suryanovi, 2014)
• Bab 4, Modul Bahan Ajar Akuntansi Bendahara Umum Negara
(Wibowo, et al)
• PMK 225/2019 jo PMK 234/2020 ttg Kebijakan Akuntansi Pemerintah
Pusat
• PMK 271/2014 ttg Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Hibah
• PMK 212/2019 ttg Jurnal Akuntansi Pemerintah pada Pemerintah Pusat
• PMK 69/2014 jo PMK 207/2019 ttg Penentuan Kualitas Piutang dan
Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih pada K/L dan BUN
• KepDirjen Perbendaharaan 211/2018 dan perubahannya

3
Akuntansi
Anggaran
Politeknik Keuangan Negara STAN

4
Apa itu Anggaran?
Dokumen formal hasil kesepakatan antara eksekutif dan legislatif
tentang belanja yang ditetapkan untuk melaksanakan kegiatan
pemerintah dan pendapatan yang diharapkan untuk menutup
keperluan belanja tersebut, atau pembiayaan yang diperlukan bila
diperkirakan akan terjadi defisit atau surplus. (KK PSAP)

5
Apa Pengaruh Anggaran terhadap
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan?

Pernyatan Landasan
Target Fiskal
Kebijakan Publik Pengendalian

Landasan Penilaian Pertanggung-


Kinerja jawaban Publik

6
Bagaimana Struktur APBN?

Sumber: APBN KITA Edisi Februari 2021 7


Bagaimana Struktur APBN?
BELANJA NEGARA

Jenis
Organisasi Fungsi
Belanja

Kementerian/Lembaga Klasifikasi
dan Satker di bawahnya Ekonomi
Fungsi Utama
Pemerintahan

BAGAN AKUN STANDAR 8


Bagaimana Struktur APBN?
Fungsi Utama Pemerintahan
Belanja Operasi

Belanja Modal

Belanja Lain-lain

9
Dokumen Sumber dan Akun
dalam Akuntansi Anggaran
Kementerian Keuangan Kementerian
selaku BUN Negara/Lembaga selaku PA

• Dokumen Sumber: UU • Dokumen Sumber: DIPA


APBN/APBN-P termasuk revisinya

• Estimasi Pendapatan • Estimasi Pendapatan yang


Dialokasikan
• Estimasi Penerimaan
Pembiayaan • Estimasi Penerimaan
Pembiayaan yang
• Appropriasi Belanja/Transfer Dialokasikan
• Appropriasi Pengeluaran • Allotment Belanja/Transfer
Pembiayaan
• Allotment Pengeluaran
Pembiayaan
10
Jenis jurnal sesuai PMK 212/2019
Jurnal standar
a. Jurnal anggaran
b. Jurnal transaksi pendapatan
c. Jurnal transaksi belanja
d. Jurnal transaksi pembiayaan
e. Jurnal transaksi transitoris
f. Jurnal penyesuaian
g. Jurnal penutup

Buku Besar Buku Besar


Akrual Kas

LO, Neraca, LPE LRA, LPSAL, LAK


11
Jurnal Anggaran
✓ Pencatatan secara single entry
✓ Tidak dimaksudkan dalam rangka penyusunan dan
penyajian laporan keuangan pemerintah yang bertujuan
umum
✓ Untuk tujuan manajemen anggaran : pengendalian nilai
pagu, dan realisasi anggaran secara manajerial
✓ Mencatat APBN/APBN-P, DIPA, Komitmen
✓ Khusus komitmen belanja dan/atau pengeluaran
pembiayaan terdapat dua mekanisme yaitu single entry dan
double entry.

Sumber: PMK 212/PMK.05/2019 12


Jurnal Standar Anggaran
Jurnal Standar Anggaran dilakukan pada saat diterbitkannya UU APBN
atau UU APBN-P dan DIPA. Jurnal Standar Anggaran terdiri dari Jurnal
Standar APBN dan Jurnal Standar DIPA

Jurnal Standar Anggaran

Jurnal Standar APBN Jurnal Standar DIPA


✓ Pada saat diterbitkannya UU ✓ Pada saat diterimanya DIPA
APBN atau UU APBN-P ✓ Oleh setiap satker selaku entitas
✓ Oleh Menkeu selaku Pengelola akuntansi yang menerima DIPA
Fiskal c.q. DJPB q.q. Dit. APK ✓ Mencatat estimasi pendapatan
✓ Mencatat estimasi yang dialokasikan, allotment
pendapatan, apropriasi belanja belanja/transfer, estimasi
negara, estimasi penerimaan penerimaan pembiayaan yang
pembiayaan dan apropriasi dialokasikan, dan allotment
pengeluaran pembiayaan pengeluaran pembiayaan
✓ Dicatat dalam BB Akrual dan BB ✓ dicatat dalam BB Akrual dan BB
Kas Kas

13
Jurnal Standar Anggaran
UNTUK APBN/APBN-P
Estimasi Pendapatan

Sumber: PMK 212/PMK.05/2019

14
Jurnal Standar Anggaran
UNTUK APBN/APBN-P
Apropriasi Belanja

Sumber: PMK 212/PMK.05/2019


15
Jurnal Standar Anggaran
UNTUK APBN/APBN-P

Sumber: PMK 212/PMK.05/2019


16
Jurnal Standar Anggaran
UNTUK DIPA
Estimasi Pendapatan Yang Dialokasikan

Sumber: PMK 212/PMK.05/2019

17
Jurnal Standar Anggaran
untuk DIPA
Allotment Belanja

Sumber: PMK 212/PMK.05/2019


18
Jurnal Standar Anggaran
untuk DIPA

Sumber: PMK 212/PMK.05/2019


19
Jurnal Standar Anggaran
UNTUK KOMITMEN
✓ Mencatat komitmen atas belanja dan pengeluaran
pembiayaan pemerintah
✓ Tidak dimaksudkan dalam rangka penyusunan dan penyajian
laporan keuangan pemerintah
✓ Melainkan untuk tujuan manajemen anggaran dan
pengelolaan kas dalam memperhitungkan ketersediaan dana
✓ Pada entitas akuntansi/ pelaporan K/L menggunakan single
entry
✓ Pada entitas akuntansi/ pelaporan BUN menggunakan
double entry
✓ Pencatatan di BB Akrual
Sumber: PMK 212/PMK.05/2019
20
Jurnal Standar Anggaran
Untuk Komitmen
Pada entitas akuntansi/ pelaporan K/L

Sumber: PMK 212/PMK.05/2019


21
Jurnal Standar Anggaran
Untuk Komitmen
Pada entitas akuntansi/ pelaporan K/L

Sumber: PMK 212/PMK.05/2019


22
Jurnal Standar Anggaran
Untuk Komitmen
Pada saat terdapat resume tagihan di K/L

Sumber: PMK 212/PMK.05/2019


23
Jurnal Standar Anggaran
Untuk Komitmen
Pada saat terdapat resume tagihan di K/L

Sumber: PMK 212/PMK.05/2019


24
Akuntansi
Pendapatan
Politeknik Keuangan Negara STAN

25
Apa yang Anda Ketahui tentang Pendapatan?

✓ Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan rekening


kas umum negara yang menambah Saldo Anggaran
Lebih (SAL) dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan yang menjadi hak pemerintah dan tidak
perlu dibayar kembali.
✓ Pendapatan-LO adalah hak pemerintah Perolehan
yang diakui
sebagai penambah ekuitas dalam periode
Aset Tetap tahun
anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar
kembali.

PMK No. 234/PMK.05/2020

Penjualan Investasi
(Sekuritas)

26
Klasifikasi Pendapatan

Pajak
PNBP

Hibah

Pendapatan Pemerintah Pusat

27
Klasifikasi Pendapatan
Pajak PNBP
❖ Dipungut oleh ❖ Dipungut oleh K/L dan
Kementerian Keuangan BUN
❖ Kontribusi wajib ❖ Kontribusi atas barang/jasa
❖ Kelompok pajak dari Pemerintah
▪ PPh ❖ Kelompok PNBP
▪ PPN, PPnBM ▪ Perizinan
▪ PBB, BPHTB ▪ Layanan
▪ Cukai, Bea Masuk/Bea ▪ Eksploitasi/pemanfaatan SDA
Keluar ▪ Hasil Investasi
▪ Pajak lainnya ▪ Pemanfaatan aset
▪ Lainnya
PPh
Nonmigas
PPh
Migas

PPh DTP

Pajak Penghasilan (PPh)

29
Pendapatan hibah
❖ Pendapatan hibah LO adalah hak Pemerintah Pusat
yang diakui sebagai penambah ekuitas yang berasal
dari pemberi hibah baik dalam bentuk uang, barang,
dan/ atau jasa.

❖ Pendapatan Hibah LRA adalah seluruh penerimaan


uang yang masuk ke kas negara yang berasal dari
hibah yang diterima pemerintah pusat yang diakui
sebagai penambah SAL dalam periode tahun
anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar
kembali.
30
Klasifikasi Pendapatan
Kriteria pendapatan hibah (Bultek 13: 11)
1) Berasal dari pemerintah negara asing,
badan/lembaga asing, badan/lembaga
internasional, dan pemerintah lain atau berasal dari
badan/lembaga dalam negeri atau perseorangan;
2) Tidak dimaksudkan untuk dibayarkan kembali
kepada pemberi hibah;
3) Tidak ada timbal balik/balasan secara langsung dari
penerima hibah kepada pemberi hibah
4) Dituangkan dalam suatu naskah perjanjian antara
pemberi dan penerima hibah.

31
Klasifikasi Pendapatan

HIBAH

TERENCANA LANGSUNG

BUN K/L

32
Klasifikasi Pendapatan
Proses penarikan hibah yang direncanakan dapat melalui
beberapa mekanisme sebagai berikut:
a) Transfer tunai ke RKUN atau rekening lain yang ditentukan
Bendahara Umum Negara;
b) Pembukaan LC ( letter of credit );
c) Pembayaran langsung (Direct Payment );
d) Pembukaan Rekening khusus (Special account )
e) Pembiayaan pendahuluan ( pre financing )

Jika tidak melalui salah satu mekanisme di atas,


hibah akan dikategorikan sebagai hibah langsung

33
Klasifikasi Pendapatan
Proses penarikan hibah langsung dapat melalui beberapa mekanisme sebagai berikut:
a) Pendapatan Hibah langsung diterima oleh Satker kementerian negara/lembaga.
b) Satker kementerian negara/lembaga dapat langsung menggunakan uang hibah
yang diterima tersebut sesuai dengan tujuan pemberian hibah;
c) Satker kementerian negara/lembaga mengajukan pengesahan atas pendapatan
hibah langsung tersebut kepada BUN atau Kuasa BUN;
d) Seluruh pendapatan hibah yang diterima kementerian negara/lembaga disajikan
sebagai pendapatan BUN,
e) Satker kementerian negara/lembaga wajib menyajikan sisa dana atas
pendapatan hibah langsung dalam bentuk uang pada neraca.
f) Apabila pada akhir tahun masih sisa pendapatan hibah berbentuk uang/kas,
maka dapat:
▪ disetor ke Kas Negara;
▪ digunakan untuk kegiatan di tahun anggaran berikutnya sepanjang sesuai dengan
perjanjian hibahnya;
▪ dikembalikan kepada donor dalam hal naskah perjanjian hibah menyatakan demikian.

34
Asas Bruto

❖ Pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan asas bruto, yaitu dengan


membukukan pendapatan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya
(setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

❖ Dalam hal besaran pengurang terhadap pendapatan-LO bruto (biaya)


bersifat variabel terhadap pendapatan dimaksud dan tidak dapat di
estimasi terlebih dahulu dikarenakan proses belum selesai, maka asas
bruto dapat dikecualikan.

35
Pengakuan Pendapatan-LRA
❖ Pendapatan-LRA baik pendapatan perpajakan, pendapatan
PNBP, maupun pendapatan hibah dicatat pada saat kas dari
pendapatan tersebut diterima di rekening kas umum negara
kecuali Pendapatan BLU.

❖ Pendapatan BLU diakui oleh pemerintah pada saat


pendapatan tersebut dilaporkan atau disahkan oleh
Bendahara Umum Negara.

36
Pengakuan Pendapatan-LO
Terdapat 3 (tiga) metode/sistem pemungutan pajak, yaitu
1) Self Assesment : sistem pemungutan pajak yang memberikan wewenang,
kepercayaan dan tanggung jawab kepada Wajib Pajak (WP) untuk
menghitung, memperhitungkan, membayar/menyetor, dan melaporkan
sendiri besarnya pajak yang harus dibayar/pajak terutang.
2) Official Assesment : sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang
kepada pemerintah untuk menentukan besarnya pajak yang terutang
kepada WP.
3) Withholding tax system : sistem pemungutan yang memberi kewenangan
kepada pihak ketiga untuk menentukan, memotong/memungut, dan
menyetorkan besarnya pajak terutang oleh WP.

37
Pengakuan Pendapatan-LO
Pendapatan Perpajakan LO
❑ Pendapatan Perpajakan LO yang dipungut dengan metode
official assessment diakui pada saat timbulnya hak untuk
menagih pendapatan dimaksud.

❑ Timbulnya hak menagih adalah pada saat otoritas


perpajakan telah menerbitkan surat ketetapan yang
mempunyai kekuatan hukum mengikat dan harus dibayar
oleh wajib pajak sesuai ketentuan peraturan perpajakan
yang berlaku.

❑ Surat ketetapan tersebut menjadi dokumen sumber untuk


mencatat pendapatan perpajakan LO.
38
Pengakuan Pendapatan-LO
Pendapatan Perpajakan LO
❑ Pengakuan pendapatan perpajakan-LO yang dipungut
oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dengan metode
self assessment maupun sistem withholding assesment
diakui pada saat realisasi kas diterima oleh bendahara
penerimaan atau di kas negara dan telah mendapatkan
nomor pendaftaran tanpa terlebih dahulu Pemerintah
menerbitkan ketetapan.

❑ Apabila pada akhir periode pelaporan masih terdapat


penerimaan yang belum mendapatkan nomor pendaftaran
pada dokumen kepabeanan, maka diungkapkan dalam
CaLK.
39
Pengakuan Pendapatan-LO
Pendapatan Perpajakan LO
❑ Dokumen sumber pencatatan pendapatan perpajakan-LO
dengan sistem self assessment maupun withholding
assessment antara lain bukti pembayaran pajak yang
telah dilakukan oleh WP ke kas negara melalui tempat
pembayaran yang ditunjuk Menteri Keuangan.

❑ Contoh dokumen sumber antara lain Surat Setoran


Pabean, Cukai, dan Pajak (SSPCP) dan/ atau bukti
penerimaan negara yang telah divalidasi oleh pihak yang
berwenang.

40
Pendapatan Pajak-LO

Diakui Diakui
Diakui
ketika ketika
Withholding Official ketika Self
system masuk Assessment Assessment masuk
timbul hak
kas kas
negara
negara negara

41
Pendapatan PNBP-LO

PNBP Perizinan

PNBP Layanan

PNBP Eksploitasi SDA

PNBP dari Investasi Pemerintah

PNBP dari Pemanfaatan Aset Pemerintah

Pendapatan lainnya

Bagaimana pendapatan PNBP-LO di atas diakui?

42
PNBP-Perizinan LO
❖ Diakui pada saat diterimanya kas oleh Pemerintah pada saat
wajib bayar mengajukan permohonan izin; atau

❖ Pada saat diterbitkannya tagihan oleh Pemerintah apabila


berdasarkan ketentuan pembayaran dilakukan oleh wajib
bayar setelah izin diterbitkan.

43
PNBP-Layanan LO & Eksploitasi SDA - LO

❖ Pendapatan PNBP-LO layanan diakui pada saat


timbulnya hak atas pendapatan tersebut, atau ada
aliran masuk sumber daya ekonomi.
❖ Pengakuan pendapatan SDA yang terkait dengan
pemberian izin eksplorasi maupun eksploitasi SDA
dapat mengacu pada proses pengakuan pendapatan
dari perizinan.

44
PNBP-LO yang diperoleh dari Investasi & Pemanfaatan Aset

❖Pendapatan PNBP-LO yang diperoleh dari Investasi Pemerintah jangka


pendek berupa bunga deposito dan bunga obligasi serta dividen tunai
diakui pada saat diterima di Rekening Kas Umum Negara.

❖Pendapatan PNBP-LO yang diperoleh dari pemanfaatan aset (yakni aset


non keuangan) pemerintah diakui sesuai dengan hak yang dapat diakui
oleh entitas sesuai dengan perjanjian atau perikatan yang dibuat oleh
entitas pemerintah dengan pihak ketiga yang melakukan kerja sama
tersebut atau pada saat diterima oleh entitas.

45
PNBP Lainnya - LO

❑ Pendapatan PNBP-LO lainnya yang berasal dari keuntungan penjualan aset diakui pada saat
diterima oleh entitas;
❑ Pendapatan PNBP-LO yang berasal dari bunga/jasa perbankan diakui pada saat diterima oleh
entitas;
❑ Pendapatan PNBP-LO yang berasal dari pengembalian kembali belanja tahun sebelumnya diakui
pada saat diterima oleh entitas;
❑ Pendapatan PNBP-LO yang berasal dari denda akibat perjanjian atau peraturan diakui pada saat
menjadi hak entitas;
❑ Pendapatan PNBP-LO yang berasal dari putusan pengadilan atau pelanggaran hukum lainnya
diakui pada saat salinan putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap (inkhract) diterima
oleh eksekutor yang dijadikan dasar penagihan; dan
❑ Pendapatan PNBP-LO yang berasal dari penghapusan utang diakui pada saat telah ada penetapan
dari pemberi pinjaman bahwa utang entitas telah dihapuskan oleh pemberi pinjaman.

46
Pendapatan Hibah-LO

❖Pendapatan Hibah-LO dalam bentuk uang, diakui pada


saat kas diterima di RKUN atau reksus, tanggal penarikan
(valuta) yang tercantum dalam NoD, atau pengesahan
oleh kuasa BUN.
❖Pendapatan Hibah-LO dalam bentuk barang/jasa
dan/atau surat berharga diakui dan dicatat pada saat
pengesahan oleh kuasa BUN.

47
Pengukuran Pendapatan-LRA

❖Pendapatan-LRA diukur dengan menggunakan nilai nominal kas


yang masuk ke kas negara dari sumber pendapatan dengan
menggunakan asas bruto, yaitu pendapatan dicatat tanpa
dikurangkan / dikompensasikan dengan belanja yang dikeluarkan
untuk memperoleh pendapatan tersebut.
❖Pengecualian azas bruto dapat terjadi jika penerimaan kas dari
pendapatan tersebut lebih mencerminkan aktivitas pihak lain dari
pada pemerintah atau penerimaan kas tersebut berasal dari
transaksi yang perputarannya cepat, volume transaksi banyak dan
jangka waktunya singkat.

48
Pengukuran Pendapatan-LO
❖ Pendapatan-LO diukur sebesar nilai bruto dan jumlah tersebut tidak
boleh dikompensasikan dengan beban-beban yang ada. Misalnya,
pemerintah menerima pendapatan PBB dan harus mengeluarkan upah
pungut. Atas penerimaan pendapatan PBB tersebut tidak boleh
dikurangi dengan jumlah upah pungut tersebut.

❖ Dalam hal besaran pengurang terhadap pendapatan-LO bruto (biaya)


bersifat variabel terhadap pendapatan dimaksud dan tidak dapat di
estimasi terlebih dahulu dikarenakan proses belum selesai, maka asas
bruto dapat dikecualikan.

49
Pengukuran Pendapatan-LO
Pengukuran Pendapatan Perpajakan-LO
❖ Pendapatan-LO perpajakan diukur dengan nilai nominal yaitu nilai
aliran masuk yang telah diterima oleh pemerintah untuk self
assessment system dan Withholding tax system. Sementara itu untuk
official assessment, pendapatan-LO perpajakan diukur dengan nilai
yang ditetapkan oleh Pemerintah.
❖ Pendapatan-LO perpajakan yang dikelola oleh Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai diukur dengan nilai nominal yang akan diterima oleh
Pemerintah sebesar yang tercantum pada pemberitahuan pabean
dan cukai, dokumen pelengkap pabean, dan surat
penetapan/tagihan.

50
Pengukuran Pendapatan-LO
Pengukuran Pendapatan PNBP-LO melalui beberapa cara:
❖ Jumlah yang diterima dari wajib bayar atas pendapatan bukan pajak-
LO yang diakui berdasarkan aliran uang masuk yang diterima di Kas
Umum Negara;
❖ Jumlah yang menjadi hak entitas atas pendapatan bukan pajak yang
berasal dari kontrak kerjasama dalam rangka perikatan;
❖ Tarif PNBP dengan menggunakan formula tertentu. PNBP ini diukur
dengan memasukkan variabel tertentu yang dimasukkan ke dalam
formula yang tertera dalam peraturan pemerintah tentang jenis dan
tarif pendapatan bukan pajak.

51
Pengukuran Pendapatan-LO
Pendapatan Hibah LO diukur sebagai berikut
❖ Pendapatan hibah dalam bentuk kas dicatat
sebesar:
✓ Nilai nominal hibah yang diterima di RKUN atau Reksus;
✓ Nilai nominal yang tercantum dalam NoD; atau
✓ Nilai nominal yang tercantum dalam SP2HL/SPHL yang
disahkan oleh Kuasa BUN.
❖ Pendapatan hibah dalam bentuk barang/jasa/surat
berharga yang menyertakan nilai hibah, dicatat
sebesar nilai barang/jasa dan/atau surat berharga
yang diterima berdasarkan BAST;

52
Pengukuran Pendapatan-LO
Pendapatan Hibah LO diukur sebagai berikut
❖ Pendapatan hibah dalam bentuk barang/jasa/surat
berharga yang tidak menyertakan nilai hibah, pengukuran
dilakukan dengan berdasarkan hal di bawah ini dengan
urutan menandakan prioritas sebagai berikut:
✓ menurut biayanya,
✓ menurut harga pasar,
✓ atau menurut perkiraan/taksiran harga wajar
berdasarkan hasil penilaian.
❖ Apabila pengukuran nilai hibah tidak dapat dilakukan, maka
hibah dalam bentuk barang/jasa cukup diungkapkan dalam
Catatan atas Laporan Keuangan.

53
Penyajian dan Pengungkapan
❖ Entitas Pemerintah menyajikan pendapatan-LO yang
diklasifikasikan menurut sumber pendapatan, yang terdiri
dari pendapatan perpajakan, pendapatan bukan pajak, dan
pendapatan hibah. Rincian lebih lanjut sumber pendapatan
disajikan pada Catatan atas Laporan Keuangan.
❖ Pendapatan-LO disajikan dalam mata uang rupiah.
Penjabaran mata uang asing menggunakan kurs transaksi
Bank Sentral pada tanggal transaksi.
❖ Disamping disajikan pada laporan operasional, pendapatan-
LO juga harus diungkapkan pada Catatan atas Laporan
Keuangan sehingga dapat memberikan semua informasi
yang relevan mengenai bentuk dari pendapatan-LO.

54
Penyajian dan Pengungkapan
❖ Pendapatan-LRA disajikan pada laporan realisasi anggaran
dan laporan arus kas.

❖ Pendapatan LRA disajikan dalam mata uang rupiah.


Penjabaran mata uang asing tersebut menggunakan kurs
pada tanggal transaksi.

55
Perlakuan Khusus Pendapatan LO
❖ Akuntansi untuk koreksi Pendapatan-LO diatur melalui pembukuan koreksi atas
pendapatan-LO sebagai pengurang ekuitas pada periode ditemukannya koreksi
tersebut.
❖ Apabila berdasarkan pemeriksaan otoritas pajak terdapat kelebihan
penghitungan pajak, maka perlu dilakukan pengembalian pendapatan
perpajakan.
❖ Apabila berdasarkan hasil keputusan otoritas pajak ataupun putusan atas upaya
hukum yang diajukan oleh WP mengakibatkan koreksi atas nilai ketetapan pajak
sebelumnya menjadi lebih kecil, maka perlu dilakukan koreksi atas pengakuan
pendapatan perpajakan sebelumnya.
❖ Dalam hal putusan upaya hukum yang terbit mengakibatkan piutang pajak yang
dibayar menjadi lebih kecil sehingga mengakibatkan pengembalian kelebihan
pembayaran pajak, maka perlu dicatat penyesuaian atas nilai piutang pajak dan
pengembalian pendapatan perpajakan-LO.

56
Perlakuan Khusus Pendapatan LRA
❖ Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang (recurring) atas
pendapatan-LRA pada periode penerimaan maupun pada periode
sebelumnya dibukukan sebagai pengurang pendapatan.
❖ Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (nonrecurring) atas
pendapatan-LRA yang terjadi pada periode penerimaan pendapatan
dibukukan sebagai pengurang pendapatan pada periode yang sama.
❖ Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (nonrecurring) atas
pendapatan-LRA yang terjadi pada periode sebelumnya dibukukan sebagai
pengurang ekuitas pada periode ditemukannya koreksi dan pengembalian
tersebut.

57
Perlakuan Khusus Pendapatan LRA
❖ Dalam hal Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan, Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Kesalahan, Perubahan Estimasi
Akuntansi dan Operasi Yang Dihentikan telah terbit dan dinyatakan berlaku
maka kebijakan akuntansi untuk koreksi adalah sebagai berikut:
✓ Pengembalian kelebihan penerimaan pendapatan yang terjadi pada periode berjalan
dan periode sebelumnya diakui sebagai pengurang realisasi pendapatan pada tahun
berjalan.
✓ Apabila tidak terdapat realisasi pendapatan pada tahun berjalan, maka
pengembalian kelebihan penerimaan pendapatan yang terjadi pada periode
sebelumnya diakui sebagai pengurang SAL dan/atau ekuitas.
✓ Pengembalian kelebihan penerimaan pendapatan hibah yang terjadi pada periode
sebelumnya diakui sebagai pengurang SAL dan/atau ekuitas.

58
Jurnal Transaksi Pendapatan
1. Pendapatan tunai yang diterima di rekening kas negara
dan/atau melalui potongan SPM, jurnal pada entitas
akuntansi/pelaporan Pemerintah.

59
Jurnal Transaksi Pendapatan
2. Pendapatan perpajakan diterima oleh bendahara
pengeluaran/penerimaan entitas akuntansi/ pelaporan
pemerintah (pemungut pajak), namun belum
disetor ke rekening kas negara. Jurnal pada entitas
akuntansi/pelaporan pemungut pajak

60
Jurnal Transaksi Pendapatan
3. Pungutan Pajak telah disetor ke rekening kas negara
oleh bendahara penerimaan/pengeluaran, jurnal pada
pemungut pajak

61
Jurnal Transaksi Pendapatan
4. Pendapatan PNBP diterima oleh Bendahara
penerimaan entitas akuntansi/ pelaporan pemerintah
(pemungut PNBP), namun belum disetor ke
rekening kas negara. Jurnal pada entitas
akuntansi/pelaporan pemungut PNBP

62
Jurnal Transaksi Pendapatan
4. Pungutan PNBP telah disetor ke rekening kas negara
Jurnal balik (Pada pemungut PNBP)

Jurnal pengakuan realisasi PNBP (Pada pemungut PNBP)

63
Jurnal Transaksi Pendapatan
5. Diterima hibah langsung uang oleh Bendahara
Pengeluaran dan/ atau Bendahara Penerimaan entitas
akuntansi/ pelaporan pemerintah penerima hibah.
Jurnal pada penerima hibah atas pendapatan tunai
dari hibah langsung uang belum disahkan.

64
Jurnal Transaksi Pendapatan
6. Diterima hibah langsung barang atau jasa oleh Bendahara
Pengeluaran dan/ atau Bendahara Penerimaan entitas akuntansi/
pelaporan pemerintah penerima hibah. Jurnal pada penerima
hibah atas pendapatan dari hibah langsung barang/jasa belum
disahkan.

65
Jurnal Transaksi Pendapatan
7. Pengesahan secara periodik atas pendapatan Hibah
langsung uang yang diterima entitas
akuntansi/pelaporan untuk keuntungan Kas Lainnya di
Kementerian Negara/Lembaga dari Hibah kepada
KPPN selaku Kuasa BUN.

66
Jurnal Transaksi Pendapatan
8. Pengesahan secara periodik atas pendapatan hibah
langsung barang/jasa yang diterima entitas
akuntansi/pelaporan, jurnal pada entitas
akuntansi/pelaporan.

67
Jurnal Transaksi Pendapatan
9. Pengembalian sisa dana hibah langsung uang TAB
kepada donor yang telah disahkan KPPN selaku kuasa
BUN, pencatatan jurnal oleh entitas
akuntansi/pelaporan :

68
Jurnal Transaksi Pendapatan
10. Pengembalian sisa dana hibah langsung uang TAYL
kepada donor dan telah disahkan KPPN selaku kuasa
BUN, pencatatan jurnal oleh entitas
akuntansi/pelaporan :

69
Jurnal Transaksi Pendapatan
11. Pengembalian sisa dana hibah langsung uang TAB
melalui penyetoran ke kas negara yang telah
disahkan KPPN selaku kuasa BUN, pencatatan jurnal
oleh entitas akuntansi/pelaporan :

70
Jurnal Pengembalian Pendapatan
12. Pengembalian kelebihan pendapatan tunai (Pajak/PNBP)
yang diterima di rekening kas negara dan/atau kelebihan
pemotongan SPM, baik di TAB maupun di TAYL,
dibebankan sebagai pengurang pendapatan di TAB.
(Jurnal pada entitas akuntansi/pelaporan pajak/PNBP)

71
Jurnal Pengembalian Pendapatan
13. Pembayaran pada TAB atas pengembalian kelebihan
pendapatan tunai PNBP yang diterima di rekening kas
negara dan/atau kelebihan pemotongan SPM yang
terjadi pada TAYL, dapat dibebankan sebagai
pengurang pendapatan di TAB seperti jurnal diatas,
atau dapat dibebankan sebagai pengurang SAL.

Jurnal pada entitas akuntansi/pelaporan PNBP : Tidak


ada jurnal

72
Jurnal Piutang Pendapatan
14. Pada saat entitas akuntansi/pelaporan Pemerintah
melakukan pengakuan atas pendapatan (kredit) dan
piutang berdasarkan surat ketetapan, surat
penagihan, dan/ atau dokumen lainnya yang sah
maka perlu dilakukan pencatatan jurnal.

73
Jurnal Penyelesaian Piutang
15. Penyelesaian piutang pada entitas akuntansi /
pelaporan Pemerintah Pusat, meliputi 2 tahapan
pencatatan yaitu jurnal balik dan jurnal realisasi
pendapatan.

74
Jurnal Penyelesaian Piutang
16. Penyelesaian piutang pada entitas akuntansi /
pelaporan Pemerintah Pusat, khusus untuk
penyelesaian piutang TP /TGR maka jurnal pada
entititas akuntansi dan/ atau pelaporan adalah
sebagai berikut.

75
Jurnal Pengembalian Pendapatan
17. Pendapatan tunai (Pajak, PNBP dan/ atau Hibah)
yang telah diterima di rekening kas negara atau
melalui potongan SPM jika mengalami kelebihan dari
yang seharusnya maka akan dikembalikan
berdasarkan surat tagihan yang telah divalidasi atau
dokumen lainnya yang sah. Entitas akuntansi /
pelaporan mengakui sebagai kewajiban.

76
Jurnal Pengembalian Pendapatan
18. Jika entitas akuntansi/pelaporan menyelesaikan
kewajiban dengan melakukan pembayaran secara
tunai maka entitas akuntansi/pelaporan akan
mencatatnya dengan melakukan jurnal balik dan
jurnal pengembalian pendapatan.

77
Jurnal Penyesuaian Pendapatan
19. Pendapatan diterima di muka (Pajak dan/ atau PNBP)
yang belum menjadi hak pendapatan entitas
akuntansi/ pelaporan pemerintah

78
Pendapatan diterima di muka PNBP
Uang sudah diterima di kas negara namun manfaat/benefitnya
belum diserahkan ke wajib bayar :
❖ Pembayaran ijin atas pemanfaatan sumber daya alam untuk
suatu periode tertentu, biasanya satu tahun. Contoh
pembayaran ijn pemanfaatan frekuensi, ijin penangkapan
ikan, provisi sumber daya hutan, dan lain-lain.
❖ Pembayaran dividen dimuka (interim) oleh BUMN atas dasar
penetapan oleh Kementerian BUMN.
❖ Uang sudah diterima pemerintah di rekening antara,
manfaat/benefit telah diterima wajib bayar, namun earning
process revenue belum selesai.

79
Jurnal Penyesuaian Pendapatan
20. Pendapatan berjalan/bunga akrual yang belum jatuh
tempo

80
Jurnal Penyesuaian Pendapatan
21. Amortisasi kewajiban sebagai pengakuan pendapatan
yang timbul sehubungan dengan perjanjian kemitraan
atas pemanfaatan BMN pola Bangun Serah Kelola dan/
atau perjanjian konsesi jasa

81
Akuntansi
Piutang
Politeknik Keuangan Negara STAN

82
Definisi & Klasifikasi Piutang
• Piutang: uang/hak pemerintah, dapat dinilai dengan
uang, diharapkan dapat diterima di masa yang akan
datang
• Klasifikasi: piutang jk pendek dan jk panjang
• Ukuran jk pendek: jumlah uang yang akan diterima
oleh pemerintah dan/atau hak pemerintah (dinilai
dengan uang) sebagai akibat perjanjian, kewenangan
pemerintah, atau akibat lainnya yang sah, yang
diharapkan diterima pemerintah dalam waktu 12 bulan
sejak tanggal pelaporan
83
Event dan Pengakuan atas Piutang
Event Bentuk/wujud Pengakuan
Terbitnya dokumen penagihan seperti
Pajak
STP, SKP-KB, SPT
Pungutan
Terbitnya dokumen penagihan seperti
Bukan pajak
surat tagihan dan SKP-KB PNBP
Pemberian pinjaman
kepada pemda, Terjadinya realisasi pengeluaran
BUMN/BUMD, pembiayaan dari kas negara
masy/swasta)

Jual beli
Naskah perjanjian penjualan dan BAST
Perikatan (pemindahtanganan
telah ditandatangani kedua belah pihak
BMN/D)
Kemitraan (sewa,
kerja sama
pemanfaatan,
BGS/BSG)
Imbalan fasilitas/jasa
Pada saat terjadinya penjualan
TPA/TP/TGR TPA/TP/TGR
angsuran/pada saat penetapan TP/TGR
Jenis Piutang Jangka Pendek
• Piutang pajak • Bagian lancar piutang jangka panjang
– pendapatan pajak pusat, piutang pajak DJP & • Beban dibayar di muka/UM belanja
DJBC
– pembayaran brg/jasa pihak lain lebih dulu
• Piutang bukan pajak – Contoh: UM beli aset, sewa gedung dibayar
– s.d. tgl pelaporan belum dilunasi, mencakup di muka
piutang dari penerimaan SDA, piutang • Piutang BLU, kegiatan operasional dan non
pendapatan laba BUMN, dan PNBP lainnya operasional BLU

• Bagian lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) • Piutang transfer ke daerah


– pemerintah dapat melakukan – piutang dana transfer ke daerah melebihi
pemindahtanganan BMN, dijual
tunai/cicilan/angsuran (tdk lewat 12 bl) dari jumlah hak pemda pada TAB, akan
dibayarkan kembali oleh pemda ke pempus
• Bagian lancar Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP / TGR) atau dikompensasi dengan penyaluran
– piutang pengenaan ganti kerugian negara dana transfer pada TA mendatang
kepada bendahara (TP), dan kepada
pegawai negeri bukan bendahara (TGR),
jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah
tanggal pelaporan

85
Pengukuran Piutang Jangka Pendek
usai pengakuan
❖ Piutang pajak : nilai nominal
❖ Piutang bukan pajak : nilai nominal
❖ Bagian lancar TPA : nilai TPA yang akan
jatuh tempo
❖ Bagian lancar TP/TG : nilai TP/TGR yang
akan jatuh tempo
❖ Bagian lancar PJP : nilai PJP yang akan
jatuh tempo
❖ Beban dibayar di muka : nilai yang belum diterima
❖ Piutang BLU : nilai nominal
❖ Piutang transfer : nilai nominal kelebihan
ke daerah transfer

86
Jurnal Piutang: Timbul Hak & Reklasifikasi
 Jurnal Buku Besar Akrual
Pada 16 Juni 2015 terbit surat penagihan
atas denda keterlambatan penyelesaian
pekerjaan kepada rekanan senilai
Rp10.000.000 Pada 31 Desember 2015, dilakukan
reklasifikasi atas TPA yang akan diterima
tahun depan Rp12 juta
Tgl Uraian Debet Kredit
Piutang PNBP … 10.000.000
Pendapatan-LO PNBP
10.000.000 Tgl Uraian Debet Kredit
… (uraian MAP)
Bagian Lancar Piutang
Jangka Panjang…(sesuai 12 juta
jenisnya)
Piutang Jangka
12 juta
Panjang…

87
Ilustrasi TPA/TP/TGR
Pada 19 Agustus, Satker menjual mobil dinas kepada pegawai sebesar Rp72 juta, dok. perjanjian 25 Agustus:
pegawai membayar tiap tgl 5 sebesar Rp2 Juta/bulan. Angsuran pertama pada tgl 5 September.
Jurnal Buku Besar Akrual Jurnal Buku Besar Kas
Tgl Uraian Debit Kredit
Tagihan Penjualan
72 juta
Angsuran
25-Agt
Pendapatan LO –
72 juta
PNBP…
Tgl Uraian Debit Kredit Tgl Uraian Debit Kredit
Diterima dari Entitas Lain 2 juta Diterima dari Entitas Lain 2 juta
05-Sep Tagihan Penjualan 05-Sep Pendapatan LRA -
2 juta 2 juta
Angsuran PNBP

Pada 31 Des dilakukan reklas piutang sebesar Rp24 juta


Jurnal Buku Besar Akrual

Tgl Uraian Debit Kredit


Bagian Lancar TPA 24 juta
Tagihan Penjualan
24 juta
Angsuran

88
Penyisihan Piutang
• Tujuan penyisihan piutang jk pendek dan jk panjang → NRV
• Penyisihan piutang menimbang kualitas/umur piutang → Metode Pencadangan
• Kualitas piutang: hampiran atas ketertagihan piutang yang diukur berdasarkan
kepatuhan membayar oleh debitur
• Penentuan kualitas piutang tidak dilakukan terhadap:
• Belanja dibayar di muka/uang muka belanja
• Piutang transfer ke daerah dan piutang kelebihan pembayaran dimaksud yang
dikompensasikan di TA berikutnya
• Penentuan kualitas piutang diatur lebih lanjut :
• Piutang pajak bidang perpajakan diatur dengan PER Dirjen Pajak
• Piutang pajak bidang kepabeanan dan cukai diatur dengan PER Dirjen BC
• Piutang penerusan pinjaman diatur dengan PER Dirjen Perbendaharaan

PMK 69/PMK.06/2014 jo PMK 207/PMK.06/2019


89
Kebijakan Penyisihan Piutang K/L

Kurang
Lancar Diragukan Macet
Lancar

Belum dilunasi hingga


Belum dilunasi Belum dilunasi
Belum dilunasi satu bulan sejak Surat
hingga satu bulan hingga satu bulan
hingga jatuh Tagihan Ketiga atau
sejak Surat sejak Surat
tempo piutang dilimpahkan
Tagihan Pertama Tagihan Kedua
ke DJKN

Disisihkan 10% Disisihkan 50%


dari nilai piutang dari nilai piutang Disisihkan 100% dari
Disisihkan paling
kualitas kurang kualitas nilai piutang kualitas
sedikit 5 per mil
lancar setelah diragukan setelah macet setelah
atau 0,5%
dikurangi nilai dikurangi nilai dikurangi nilai agunan
agunan agunan
90
Tarif Penyisihan Piutang
Kualitas Tarif Dasar Perhitungan

Lancar Minimal 5% dari jumlah piutang yang memiliki kualitas lancar


Kurang Lancar 10% dari jumlah piutang dengan kualitas kurang lancar setelah dikurangi dengan nilai agunan/nilai
barang sitaan
Diragukan 50% dari piutang dengan kualitas diragukan setelah dikurangi dengan nilai agunan/sitaan

Macet 100% dari piutang dengan kualitas macet setelah dikurangi dengan nilai agunan/sitaan

Nilai yang Dapat


Jenis Agunan
Dikurangkan
Surat berharga yang diterbitkan oleh BI, surat berharga negara, garansi bank, tabungan dan deposito yang diblokir pada bank, emas 100%
dan logam mulia
Tanah bersertifikat hak milik (SHM) atau hak guna bangunan (HGB) berikut bangunan di atasnya yang diikat dengan hak tanggungan 80% dari nilai hak
tanggungan
Tanah bersertifikat (SHM), HGB, atau hak pakai, berikut bangunan di atasnya yang tidak diikat dengan hak tanggungan 60% dari NJOP

Tanah dengan bukti kepemilikan berupa Surat Girik (letter C) atau bukti kepemilikan non sertifikat lainnya yang dilampiri surat 50% dari NJOP
pemberitahuan pajak terhutang (SPPT) terakhir
Pesawat udara dan kapal laut dengan isi kotor paling sedikit 20 meter kubik 50% dari nilai hipotik
Kendaraan bermotor yang diikat dengan fidusia 50% dari nilai jaminan
fidusia
Pesawat udara, kapal laut, dan kendaraan bermotor yang tidak diikat sesuai ketentuan yang berlaku dan disertai bukti kepemilikan 50% dari nilainya

91
Penentuan Penyisihan
Piutang Tak Tertagih (PTT)
• Ketentuan yang berlaku disesuaikan
• Pada 31 Desember ditemukan data bahwa Satker memiliki tunggakan
piutang PNBP Rp75 juta, dan telah dilakukan tagihan yang kedua
meskipun Surat Tagihan belum diterbitkan
• Satker memegang agunan berupa tanah dengan bukti kepemilikan
Surat Girik dengan NJOP Rp50 juta
– Kualitas KURANG LANCAR → tarif 10%
– Surat Girik → tarif pengurangan nilai agunan atas piutang 50%

Tgl Uraian Debet Kredit Penyisihan PTT = 10% x (Rp75 juta –


Beban Piutang Tak (50% x Rp50 juta) = Rp5 juta
Rp5 juta
Tertagih
Penyisihan Piutang Tak
Rp5 juta
Tertagih
92
Penghentian Pengakuan Piutang
• Terjadi akibat pelunasan atau penghapusan → pelunasan, sdh jelas
• Ada 2 cara penghapusan: penghapusbukuan (akuntansi),
penghapustagihan (perdata)
• Penghapusbukuan piutang (write-off) merupakan kebijakan internal,
pesimis kemampuan debitur membayar, proses dan keputusan akuntansi
agar nilai piutang dapat dipertahankan sesuai NRV
✓ Penghapusbukuan piutang tidak otomatis menghapus hak tagih
yuridis formil. Usaha penagihan tetap dilakukan, piutang yang sudah
dihapusbukukan dieliminasi dari Neraca dan dibukukan
ekstrakomptabel serta CALK
✓ Penghapusan bersyarat dilakukan dengan menghapuskan piutang
negara dari pembukuan pempus tanpa menghapuskan hak tagih
negara https://www.accdocket.com/articles/ask-aliya-companies-that-refuse-to-erase-data.cfm
✓ Penghapusan mutlak dilakukan dengan menghapuskan hak tagih
negara

93
Penghapustagihan Piutang →
penghapusan mutlak
• Penghapustagihan piutang: penghapusan hak tagih/upaya
tagih secara perdata
• Kriteria penghapustagihan piutang: Piutang yang akan
dihapustagihkan diusulkan Menteri/Pimpinan Lembaga:
✓ diajukan setelah lewat waktu 2 (dua) tahun sejak
tanggal penetapan penghapusbukuan piutang
dimaksud; dan
✓ penanggung utang tetap tidak mempunyai
kemampuan untuk menyelesaikan sisa
kewajibannya, yang dibuktikan dengan
keterangan dari pejabat berwenang
https://www.techrepublic.com/pictures/gallery-how-to-erase-
yourself-from-the-internet/

94
Jurnal Penghapusan Piutang
❖ Jurnal standar penghapusbukuan piutang
Buku Besar Akrual
Tgl Uraian Debet Kredit
Penyisihan Piutang XX
Piutang XX

❖ Penerimaan piutang yang telah dihapusbukukan → kredit akun Pendapatan


Pajak/PNBP

Buku Besar Akrual Buku Besar Kas


Tgl Uraian Debet Kredit Tgl Uraian Debet Kredit
Diterima dari Entitas Lain XX Diterima dari Entitas Lain XX
Pendapatan LO – Pendapatan LRA -
XX XX
PNBP Lainnya Pajak/PNBP

95
Penyajian Piutang
• Piutang jatuh tempo kurang dari 12 bulan
disajikan di Neraca sebagai Aset Lancar,
jika lebih dari 12 bulan sbg Piutang
Jangka Panjang
• Penyisihan PTT sebagai kontra akun
piutang → NRV
• Penyajian piutang dlm MU asing
menggunakan kurs tengah Bank Sentral
pd tanggal pelaporan. Selisih penjabaran
→ kenaikan/penurunan ekuitas periode
berjalan
• Bunga, denda, commitment fee, pinalti,
dan biaya lainnya yg sejenis yg timbul
dari piutang jangka panjang harus diakui
sebagai piutang jangka pendek (aset
lancar)

96 Sumber: Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Audited 2019


Pengungkapan Piutang
Informasi piutang pada CALK mencakup:
https://www.framestr.com/report-templates/
❖ Kebijakan akuntansi penilaian, pengakuan, dan pengukuran piutang
❖ Rincian per jenis saldonya menurut umur (tingkat kolektibilitasnya)
❖ Penjelasan penyelesaian piutang masih ada di K/L atau diserahkan kepada KPKNL
❖ Jaminan atau sita jaminan jika ada
✓ Piutang yang sudah dihapusbukukan tidak disajikan lagi di Neraca,
namun dicatat secara ekstrakomptabel → Off-Balance Sheet piutang
dihapusbukukan namun secara yuridis formil belum dihapus, terus
ditagih
✓ Piutang yang penagihannya diserahkan kepada DJKN, pencatatan
atas piutang tersebut tetap melekat pada satker ybs
✓ Pengungkapan penghapusbukuan piutang di Neraca meliputi jenis
piutang; nama debitur; nilai putang; nomor dan tanggal keputusan
penghapusan piutang; penjelasan lain
97
Terima
Kasih
Politeknik Keuangan Negara STAN

Tim Dosen Akpem II

Anda mungkin juga menyukai