DAN PIUTANG
PERTEMUAN KE-2
2
Referensi
• Bab 3 dan 4, Seri Akuntansi Pemerintah Indonesia: Akuntansi
Pemerintah Pusat (Suryanovi, 2014)
• Bab 4, Modul Bahan Ajar Akuntansi Bendahara Umum Negara
(Wibowo, et al)
• PMK 225/2019 jo PMK 234/2020 ttg Kebijakan Akuntansi Pemerintah
Pusat
• PMK 271/2014 ttg Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Hibah
• PMK 212/2019 ttg Jurnal Akuntansi Pemerintah pada Pemerintah Pusat
• PMK 69/2014 jo PMK 207/2019 ttg Penentuan Kualitas Piutang dan
Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih pada K/L dan BUN
• KepDirjen Perbendaharaan 211/2018 dan perubahannya
3
Akuntansi
Anggaran
Politeknik Keuangan Negara STAN
4
Apa itu Anggaran?
Dokumen formal hasil kesepakatan antara eksekutif dan legislatif
tentang belanja yang ditetapkan untuk melaksanakan kegiatan
pemerintah dan pendapatan yang diharapkan untuk menutup
keperluan belanja tersebut, atau pembiayaan yang diperlukan bila
diperkirakan akan terjadi defisit atau surplus. (KK PSAP)
5
Apa Pengaruh Anggaran terhadap
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan?
Pernyatan Landasan
Target Fiskal
Kebijakan Publik Pengendalian
6
Bagaimana Struktur APBN?
Jenis
Organisasi Fungsi
Belanja
Kementerian/Lembaga Klasifikasi
dan Satker di bawahnya Ekonomi
Fungsi Utama
Pemerintahan
Belanja Modal
Belanja Lain-lain
9
Dokumen Sumber dan Akun
dalam Akuntansi Anggaran
Kementerian Keuangan Kementerian
selaku BUN Negara/Lembaga selaku PA
13
Jurnal Standar Anggaran
UNTUK APBN/APBN-P
Estimasi Pendapatan
14
Jurnal Standar Anggaran
UNTUK APBN/APBN-P
Apropriasi Belanja
17
Jurnal Standar Anggaran
untuk DIPA
Allotment Belanja
25
Apa yang Anda Ketahui tentang Pendapatan?
Penjualan Investasi
(Sekuritas)
26
Klasifikasi Pendapatan
Pajak
PNBP
Hibah
27
Klasifikasi Pendapatan
Pajak PNBP
❖ Dipungut oleh ❖ Dipungut oleh K/L dan
Kementerian Keuangan BUN
❖ Kontribusi wajib ❖ Kontribusi atas barang/jasa
❖ Kelompok pajak dari Pemerintah
▪ PPh ❖ Kelompok PNBP
▪ PPN, PPnBM ▪ Perizinan
▪ PBB, BPHTB ▪ Layanan
▪ Cukai, Bea Masuk/Bea ▪ Eksploitasi/pemanfaatan SDA
Keluar ▪ Hasil Investasi
▪ Pajak lainnya ▪ Pemanfaatan aset
▪ Lainnya
PPh
Nonmigas
PPh
Migas
PPh DTP
29
Pendapatan hibah
❖ Pendapatan hibah LO adalah hak Pemerintah Pusat
yang diakui sebagai penambah ekuitas yang berasal
dari pemberi hibah baik dalam bentuk uang, barang,
dan/ atau jasa.
31
Klasifikasi Pendapatan
HIBAH
TERENCANA LANGSUNG
BUN K/L
32
Klasifikasi Pendapatan
Proses penarikan hibah yang direncanakan dapat melalui
beberapa mekanisme sebagai berikut:
a) Transfer tunai ke RKUN atau rekening lain yang ditentukan
Bendahara Umum Negara;
b) Pembukaan LC ( letter of credit );
c) Pembayaran langsung (Direct Payment );
d) Pembukaan Rekening khusus (Special account )
e) Pembiayaan pendahuluan ( pre financing )
33
Klasifikasi Pendapatan
Proses penarikan hibah langsung dapat melalui beberapa mekanisme sebagai berikut:
a) Pendapatan Hibah langsung diterima oleh Satker kementerian negara/lembaga.
b) Satker kementerian negara/lembaga dapat langsung menggunakan uang hibah
yang diterima tersebut sesuai dengan tujuan pemberian hibah;
c) Satker kementerian negara/lembaga mengajukan pengesahan atas pendapatan
hibah langsung tersebut kepada BUN atau Kuasa BUN;
d) Seluruh pendapatan hibah yang diterima kementerian negara/lembaga disajikan
sebagai pendapatan BUN,
e) Satker kementerian negara/lembaga wajib menyajikan sisa dana atas
pendapatan hibah langsung dalam bentuk uang pada neraca.
f) Apabila pada akhir tahun masih sisa pendapatan hibah berbentuk uang/kas,
maka dapat:
▪ disetor ke Kas Negara;
▪ digunakan untuk kegiatan di tahun anggaran berikutnya sepanjang sesuai dengan
perjanjian hibahnya;
▪ dikembalikan kepada donor dalam hal naskah perjanjian hibah menyatakan demikian.
34
Asas Bruto
35
Pengakuan Pendapatan-LRA
❖ Pendapatan-LRA baik pendapatan perpajakan, pendapatan
PNBP, maupun pendapatan hibah dicatat pada saat kas dari
pendapatan tersebut diterima di rekening kas umum negara
kecuali Pendapatan BLU.
36
Pengakuan Pendapatan-LO
Terdapat 3 (tiga) metode/sistem pemungutan pajak, yaitu
1) Self Assesment : sistem pemungutan pajak yang memberikan wewenang,
kepercayaan dan tanggung jawab kepada Wajib Pajak (WP) untuk
menghitung, memperhitungkan, membayar/menyetor, dan melaporkan
sendiri besarnya pajak yang harus dibayar/pajak terutang.
2) Official Assesment : sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang
kepada pemerintah untuk menentukan besarnya pajak yang terutang
kepada WP.
3) Withholding tax system : sistem pemungutan yang memberi kewenangan
kepada pihak ketiga untuk menentukan, memotong/memungut, dan
menyetorkan besarnya pajak terutang oleh WP.
37
Pengakuan Pendapatan-LO
Pendapatan Perpajakan LO
❑ Pendapatan Perpajakan LO yang dipungut dengan metode
official assessment diakui pada saat timbulnya hak untuk
menagih pendapatan dimaksud.
40
Pendapatan Pajak-LO
Diakui Diakui
Diakui
ketika ketika
Withholding Official ketika Self
system masuk Assessment Assessment masuk
timbul hak
kas kas
negara
negara negara
41
Pendapatan PNBP-LO
PNBP Perizinan
PNBP Layanan
Pendapatan lainnya
42
PNBP-Perizinan LO
❖ Diakui pada saat diterimanya kas oleh Pemerintah pada saat
wajib bayar mengajukan permohonan izin; atau
43
PNBP-Layanan LO & Eksploitasi SDA - LO
44
PNBP-LO yang diperoleh dari Investasi & Pemanfaatan Aset
45
PNBP Lainnya - LO
❑ Pendapatan PNBP-LO lainnya yang berasal dari keuntungan penjualan aset diakui pada saat
diterima oleh entitas;
❑ Pendapatan PNBP-LO yang berasal dari bunga/jasa perbankan diakui pada saat diterima oleh
entitas;
❑ Pendapatan PNBP-LO yang berasal dari pengembalian kembali belanja tahun sebelumnya diakui
pada saat diterima oleh entitas;
❑ Pendapatan PNBP-LO yang berasal dari denda akibat perjanjian atau peraturan diakui pada saat
menjadi hak entitas;
❑ Pendapatan PNBP-LO yang berasal dari putusan pengadilan atau pelanggaran hukum lainnya
diakui pada saat salinan putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap (inkhract) diterima
oleh eksekutor yang dijadikan dasar penagihan; dan
❑ Pendapatan PNBP-LO yang berasal dari penghapusan utang diakui pada saat telah ada penetapan
dari pemberi pinjaman bahwa utang entitas telah dihapuskan oleh pemberi pinjaman.
46
Pendapatan Hibah-LO
47
Pengukuran Pendapatan-LRA
48
Pengukuran Pendapatan-LO
❖ Pendapatan-LO diukur sebesar nilai bruto dan jumlah tersebut tidak
boleh dikompensasikan dengan beban-beban yang ada. Misalnya,
pemerintah menerima pendapatan PBB dan harus mengeluarkan upah
pungut. Atas penerimaan pendapatan PBB tersebut tidak boleh
dikurangi dengan jumlah upah pungut tersebut.
49
Pengukuran Pendapatan-LO
Pengukuran Pendapatan Perpajakan-LO
❖ Pendapatan-LO perpajakan diukur dengan nilai nominal yaitu nilai
aliran masuk yang telah diterima oleh pemerintah untuk self
assessment system dan Withholding tax system. Sementara itu untuk
official assessment, pendapatan-LO perpajakan diukur dengan nilai
yang ditetapkan oleh Pemerintah.
❖ Pendapatan-LO perpajakan yang dikelola oleh Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai diukur dengan nilai nominal yang akan diterima oleh
Pemerintah sebesar yang tercantum pada pemberitahuan pabean
dan cukai, dokumen pelengkap pabean, dan surat
penetapan/tagihan.
50
Pengukuran Pendapatan-LO
Pengukuran Pendapatan PNBP-LO melalui beberapa cara:
❖ Jumlah yang diterima dari wajib bayar atas pendapatan bukan pajak-
LO yang diakui berdasarkan aliran uang masuk yang diterima di Kas
Umum Negara;
❖ Jumlah yang menjadi hak entitas atas pendapatan bukan pajak yang
berasal dari kontrak kerjasama dalam rangka perikatan;
❖ Tarif PNBP dengan menggunakan formula tertentu. PNBP ini diukur
dengan memasukkan variabel tertentu yang dimasukkan ke dalam
formula yang tertera dalam peraturan pemerintah tentang jenis dan
tarif pendapatan bukan pajak.
51
Pengukuran Pendapatan-LO
Pendapatan Hibah LO diukur sebagai berikut
❖ Pendapatan hibah dalam bentuk kas dicatat
sebesar:
✓ Nilai nominal hibah yang diterima di RKUN atau Reksus;
✓ Nilai nominal yang tercantum dalam NoD; atau
✓ Nilai nominal yang tercantum dalam SP2HL/SPHL yang
disahkan oleh Kuasa BUN.
❖ Pendapatan hibah dalam bentuk barang/jasa/surat
berharga yang menyertakan nilai hibah, dicatat
sebesar nilai barang/jasa dan/atau surat berharga
yang diterima berdasarkan BAST;
52
Pengukuran Pendapatan-LO
Pendapatan Hibah LO diukur sebagai berikut
❖ Pendapatan hibah dalam bentuk barang/jasa/surat
berharga yang tidak menyertakan nilai hibah, pengukuran
dilakukan dengan berdasarkan hal di bawah ini dengan
urutan menandakan prioritas sebagai berikut:
✓ menurut biayanya,
✓ menurut harga pasar,
✓ atau menurut perkiraan/taksiran harga wajar
berdasarkan hasil penilaian.
❖ Apabila pengukuran nilai hibah tidak dapat dilakukan, maka
hibah dalam bentuk barang/jasa cukup diungkapkan dalam
Catatan atas Laporan Keuangan.
53
Penyajian dan Pengungkapan
❖ Entitas Pemerintah menyajikan pendapatan-LO yang
diklasifikasikan menurut sumber pendapatan, yang terdiri
dari pendapatan perpajakan, pendapatan bukan pajak, dan
pendapatan hibah. Rincian lebih lanjut sumber pendapatan
disajikan pada Catatan atas Laporan Keuangan.
❖ Pendapatan-LO disajikan dalam mata uang rupiah.
Penjabaran mata uang asing menggunakan kurs transaksi
Bank Sentral pada tanggal transaksi.
❖ Disamping disajikan pada laporan operasional, pendapatan-
LO juga harus diungkapkan pada Catatan atas Laporan
Keuangan sehingga dapat memberikan semua informasi
yang relevan mengenai bentuk dari pendapatan-LO.
54
Penyajian dan Pengungkapan
❖ Pendapatan-LRA disajikan pada laporan realisasi anggaran
dan laporan arus kas.
55
Perlakuan Khusus Pendapatan LO
❖ Akuntansi untuk koreksi Pendapatan-LO diatur melalui pembukuan koreksi atas
pendapatan-LO sebagai pengurang ekuitas pada periode ditemukannya koreksi
tersebut.
❖ Apabila berdasarkan pemeriksaan otoritas pajak terdapat kelebihan
penghitungan pajak, maka perlu dilakukan pengembalian pendapatan
perpajakan.
❖ Apabila berdasarkan hasil keputusan otoritas pajak ataupun putusan atas upaya
hukum yang diajukan oleh WP mengakibatkan koreksi atas nilai ketetapan pajak
sebelumnya menjadi lebih kecil, maka perlu dilakukan koreksi atas pengakuan
pendapatan perpajakan sebelumnya.
❖ Dalam hal putusan upaya hukum yang terbit mengakibatkan piutang pajak yang
dibayar menjadi lebih kecil sehingga mengakibatkan pengembalian kelebihan
pembayaran pajak, maka perlu dicatat penyesuaian atas nilai piutang pajak dan
pengembalian pendapatan perpajakan-LO.
56
Perlakuan Khusus Pendapatan LRA
❖ Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang (recurring) atas
pendapatan-LRA pada periode penerimaan maupun pada periode
sebelumnya dibukukan sebagai pengurang pendapatan.
❖ Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (nonrecurring) atas
pendapatan-LRA yang terjadi pada periode penerimaan pendapatan
dibukukan sebagai pengurang pendapatan pada periode yang sama.
❖ Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (nonrecurring) atas
pendapatan-LRA yang terjadi pada periode sebelumnya dibukukan sebagai
pengurang ekuitas pada periode ditemukannya koreksi dan pengembalian
tersebut.
57
Perlakuan Khusus Pendapatan LRA
❖ Dalam hal Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan, Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Kesalahan, Perubahan Estimasi
Akuntansi dan Operasi Yang Dihentikan telah terbit dan dinyatakan berlaku
maka kebijakan akuntansi untuk koreksi adalah sebagai berikut:
✓ Pengembalian kelebihan penerimaan pendapatan yang terjadi pada periode berjalan
dan periode sebelumnya diakui sebagai pengurang realisasi pendapatan pada tahun
berjalan.
✓ Apabila tidak terdapat realisasi pendapatan pada tahun berjalan, maka
pengembalian kelebihan penerimaan pendapatan yang terjadi pada periode
sebelumnya diakui sebagai pengurang SAL dan/atau ekuitas.
✓ Pengembalian kelebihan penerimaan pendapatan hibah yang terjadi pada periode
sebelumnya diakui sebagai pengurang SAL dan/atau ekuitas.
58
Jurnal Transaksi Pendapatan
1. Pendapatan tunai yang diterima di rekening kas negara
dan/atau melalui potongan SPM, jurnal pada entitas
akuntansi/pelaporan Pemerintah.
59
Jurnal Transaksi Pendapatan
2. Pendapatan perpajakan diterima oleh bendahara
pengeluaran/penerimaan entitas akuntansi/ pelaporan
pemerintah (pemungut pajak), namun belum
disetor ke rekening kas negara. Jurnal pada entitas
akuntansi/pelaporan pemungut pajak
60
Jurnal Transaksi Pendapatan
3. Pungutan Pajak telah disetor ke rekening kas negara
oleh bendahara penerimaan/pengeluaran, jurnal pada
pemungut pajak
61
Jurnal Transaksi Pendapatan
4. Pendapatan PNBP diterima oleh Bendahara
penerimaan entitas akuntansi/ pelaporan pemerintah
(pemungut PNBP), namun belum disetor ke
rekening kas negara. Jurnal pada entitas
akuntansi/pelaporan pemungut PNBP
62
Jurnal Transaksi Pendapatan
4. Pungutan PNBP telah disetor ke rekening kas negara
Jurnal balik (Pada pemungut PNBP)
63
Jurnal Transaksi Pendapatan
5. Diterima hibah langsung uang oleh Bendahara
Pengeluaran dan/ atau Bendahara Penerimaan entitas
akuntansi/ pelaporan pemerintah penerima hibah.
Jurnal pada penerima hibah atas pendapatan tunai
dari hibah langsung uang belum disahkan.
64
Jurnal Transaksi Pendapatan
6. Diterima hibah langsung barang atau jasa oleh Bendahara
Pengeluaran dan/ atau Bendahara Penerimaan entitas akuntansi/
pelaporan pemerintah penerima hibah. Jurnal pada penerima
hibah atas pendapatan dari hibah langsung barang/jasa belum
disahkan.
65
Jurnal Transaksi Pendapatan
7. Pengesahan secara periodik atas pendapatan Hibah
langsung uang yang diterima entitas
akuntansi/pelaporan untuk keuntungan Kas Lainnya di
Kementerian Negara/Lembaga dari Hibah kepada
KPPN selaku Kuasa BUN.
66
Jurnal Transaksi Pendapatan
8. Pengesahan secara periodik atas pendapatan hibah
langsung barang/jasa yang diterima entitas
akuntansi/pelaporan, jurnal pada entitas
akuntansi/pelaporan.
67
Jurnal Transaksi Pendapatan
9. Pengembalian sisa dana hibah langsung uang TAB
kepada donor yang telah disahkan KPPN selaku kuasa
BUN, pencatatan jurnal oleh entitas
akuntansi/pelaporan :
68
Jurnal Transaksi Pendapatan
10. Pengembalian sisa dana hibah langsung uang TAYL
kepada donor dan telah disahkan KPPN selaku kuasa
BUN, pencatatan jurnal oleh entitas
akuntansi/pelaporan :
69
Jurnal Transaksi Pendapatan
11. Pengembalian sisa dana hibah langsung uang TAB
melalui penyetoran ke kas negara yang telah
disahkan KPPN selaku kuasa BUN, pencatatan jurnal
oleh entitas akuntansi/pelaporan :
70
Jurnal Pengembalian Pendapatan
12. Pengembalian kelebihan pendapatan tunai (Pajak/PNBP)
yang diterima di rekening kas negara dan/atau kelebihan
pemotongan SPM, baik di TAB maupun di TAYL,
dibebankan sebagai pengurang pendapatan di TAB.
(Jurnal pada entitas akuntansi/pelaporan pajak/PNBP)
71
Jurnal Pengembalian Pendapatan
13. Pembayaran pada TAB atas pengembalian kelebihan
pendapatan tunai PNBP yang diterima di rekening kas
negara dan/atau kelebihan pemotongan SPM yang
terjadi pada TAYL, dapat dibebankan sebagai
pengurang pendapatan di TAB seperti jurnal diatas,
atau dapat dibebankan sebagai pengurang SAL.
72
Jurnal Piutang Pendapatan
14. Pada saat entitas akuntansi/pelaporan Pemerintah
melakukan pengakuan atas pendapatan (kredit) dan
piutang berdasarkan surat ketetapan, surat
penagihan, dan/ atau dokumen lainnya yang sah
maka perlu dilakukan pencatatan jurnal.
73
Jurnal Penyelesaian Piutang
15. Penyelesaian piutang pada entitas akuntansi /
pelaporan Pemerintah Pusat, meliputi 2 tahapan
pencatatan yaitu jurnal balik dan jurnal realisasi
pendapatan.
74
Jurnal Penyelesaian Piutang
16. Penyelesaian piutang pada entitas akuntansi /
pelaporan Pemerintah Pusat, khusus untuk
penyelesaian piutang TP /TGR maka jurnal pada
entititas akuntansi dan/ atau pelaporan adalah
sebagai berikut.
75
Jurnal Pengembalian Pendapatan
17. Pendapatan tunai (Pajak, PNBP dan/ atau Hibah)
yang telah diterima di rekening kas negara atau
melalui potongan SPM jika mengalami kelebihan dari
yang seharusnya maka akan dikembalikan
berdasarkan surat tagihan yang telah divalidasi atau
dokumen lainnya yang sah. Entitas akuntansi /
pelaporan mengakui sebagai kewajiban.
76
Jurnal Pengembalian Pendapatan
18. Jika entitas akuntansi/pelaporan menyelesaikan
kewajiban dengan melakukan pembayaran secara
tunai maka entitas akuntansi/pelaporan akan
mencatatnya dengan melakukan jurnal balik dan
jurnal pengembalian pendapatan.
77
Jurnal Penyesuaian Pendapatan
19. Pendapatan diterima di muka (Pajak dan/ atau PNBP)
yang belum menjadi hak pendapatan entitas
akuntansi/ pelaporan pemerintah
78
Pendapatan diterima di muka PNBP
Uang sudah diterima di kas negara namun manfaat/benefitnya
belum diserahkan ke wajib bayar :
❖ Pembayaran ijin atas pemanfaatan sumber daya alam untuk
suatu periode tertentu, biasanya satu tahun. Contoh
pembayaran ijn pemanfaatan frekuensi, ijin penangkapan
ikan, provisi sumber daya hutan, dan lain-lain.
❖ Pembayaran dividen dimuka (interim) oleh BUMN atas dasar
penetapan oleh Kementerian BUMN.
❖ Uang sudah diterima pemerintah di rekening antara,
manfaat/benefit telah diterima wajib bayar, namun earning
process revenue belum selesai.
79
Jurnal Penyesuaian Pendapatan
20. Pendapatan berjalan/bunga akrual yang belum jatuh
tempo
80
Jurnal Penyesuaian Pendapatan
21. Amortisasi kewajiban sebagai pengakuan pendapatan
yang timbul sehubungan dengan perjanjian kemitraan
atas pemanfaatan BMN pola Bangun Serah Kelola dan/
atau perjanjian konsesi jasa
81
Akuntansi
Piutang
Politeknik Keuangan Negara STAN
82
Definisi & Klasifikasi Piutang
• Piutang: uang/hak pemerintah, dapat dinilai dengan
uang, diharapkan dapat diterima di masa yang akan
datang
• Klasifikasi: piutang jk pendek dan jk panjang
• Ukuran jk pendek: jumlah uang yang akan diterima
oleh pemerintah dan/atau hak pemerintah (dinilai
dengan uang) sebagai akibat perjanjian, kewenangan
pemerintah, atau akibat lainnya yang sah, yang
diharapkan diterima pemerintah dalam waktu 12 bulan
sejak tanggal pelaporan
83
Event dan Pengakuan atas Piutang
Event Bentuk/wujud Pengakuan
Terbitnya dokumen penagihan seperti
Pajak
STP, SKP-KB, SPT
Pungutan
Terbitnya dokumen penagihan seperti
Bukan pajak
surat tagihan dan SKP-KB PNBP
Pemberian pinjaman
kepada pemda, Terjadinya realisasi pengeluaran
BUMN/BUMD, pembiayaan dari kas negara
masy/swasta)
Jual beli
Naskah perjanjian penjualan dan BAST
Perikatan (pemindahtanganan
telah ditandatangani kedua belah pihak
BMN/D)
Kemitraan (sewa,
kerja sama
pemanfaatan,
BGS/BSG)
Imbalan fasilitas/jasa
Pada saat terjadinya penjualan
TPA/TP/TGR TPA/TP/TGR
angsuran/pada saat penetapan TP/TGR
Jenis Piutang Jangka Pendek
• Piutang pajak • Bagian lancar piutang jangka panjang
– pendapatan pajak pusat, piutang pajak DJP & • Beban dibayar di muka/UM belanja
DJBC
– pembayaran brg/jasa pihak lain lebih dulu
• Piutang bukan pajak – Contoh: UM beli aset, sewa gedung dibayar
– s.d. tgl pelaporan belum dilunasi, mencakup di muka
piutang dari penerimaan SDA, piutang • Piutang BLU, kegiatan operasional dan non
pendapatan laba BUMN, dan PNBP lainnya operasional BLU
85
Pengukuran Piutang Jangka Pendek
usai pengakuan
❖ Piutang pajak : nilai nominal
❖ Piutang bukan pajak : nilai nominal
❖ Bagian lancar TPA : nilai TPA yang akan
jatuh tempo
❖ Bagian lancar TP/TG : nilai TP/TGR yang
akan jatuh tempo
❖ Bagian lancar PJP : nilai PJP yang akan
jatuh tempo
❖ Beban dibayar di muka : nilai yang belum diterima
❖ Piutang BLU : nilai nominal
❖ Piutang transfer : nilai nominal kelebihan
ke daerah transfer
86
Jurnal Piutang: Timbul Hak & Reklasifikasi
Jurnal Buku Besar Akrual
Pada 16 Juni 2015 terbit surat penagihan
atas denda keterlambatan penyelesaian
pekerjaan kepada rekanan senilai
Rp10.000.000 Pada 31 Desember 2015, dilakukan
reklasifikasi atas TPA yang akan diterima
tahun depan Rp12 juta
Tgl Uraian Debet Kredit
Piutang PNBP … 10.000.000
Pendapatan-LO PNBP
10.000.000 Tgl Uraian Debet Kredit
… (uraian MAP)
Bagian Lancar Piutang
Jangka Panjang…(sesuai 12 juta
jenisnya)
Piutang Jangka
12 juta
Panjang…
87
Ilustrasi TPA/TP/TGR
Pada 19 Agustus, Satker menjual mobil dinas kepada pegawai sebesar Rp72 juta, dok. perjanjian 25 Agustus:
pegawai membayar tiap tgl 5 sebesar Rp2 Juta/bulan. Angsuran pertama pada tgl 5 September.
Jurnal Buku Besar Akrual Jurnal Buku Besar Kas
Tgl Uraian Debit Kredit
Tagihan Penjualan
72 juta
Angsuran
25-Agt
Pendapatan LO –
72 juta
PNBP…
Tgl Uraian Debit Kredit Tgl Uraian Debit Kredit
Diterima dari Entitas Lain 2 juta Diterima dari Entitas Lain 2 juta
05-Sep Tagihan Penjualan 05-Sep Pendapatan LRA -
2 juta 2 juta
Angsuran PNBP
88
Penyisihan Piutang
• Tujuan penyisihan piutang jk pendek dan jk panjang → NRV
• Penyisihan piutang menimbang kualitas/umur piutang → Metode Pencadangan
• Kualitas piutang: hampiran atas ketertagihan piutang yang diukur berdasarkan
kepatuhan membayar oleh debitur
• Penentuan kualitas piutang tidak dilakukan terhadap:
• Belanja dibayar di muka/uang muka belanja
• Piutang transfer ke daerah dan piutang kelebihan pembayaran dimaksud yang
dikompensasikan di TA berikutnya
• Penentuan kualitas piutang diatur lebih lanjut :
• Piutang pajak bidang perpajakan diatur dengan PER Dirjen Pajak
• Piutang pajak bidang kepabeanan dan cukai diatur dengan PER Dirjen BC
• Piutang penerusan pinjaman diatur dengan PER Dirjen Perbendaharaan
Kurang
Lancar Diragukan Macet
Lancar
Macet 100% dari piutang dengan kualitas macet setelah dikurangi dengan nilai agunan/sitaan
Tanah dengan bukti kepemilikan berupa Surat Girik (letter C) atau bukti kepemilikan non sertifikat lainnya yang dilampiri surat 50% dari NJOP
pemberitahuan pajak terhutang (SPPT) terakhir
Pesawat udara dan kapal laut dengan isi kotor paling sedikit 20 meter kubik 50% dari nilai hipotik
Kendaraan bermotor yang diikat dengan fidusia 50% dari nilai jaminan
fidusia
Pesawat udara, kapal laut, dan kendaraan bermotor yang tidak diikat sesuai ketentuan yang berlaku dan disertai bukti kepemilikan 50% dari nilainya
91
Penentuan Penyisihan
Piutang Tak Tertagih (PTT)
• Ketentuan yang berlaku disesuaikan
• Pada 31 Desember ditemukan data bahwa Satker memiliki tunggakan
piutang PNBP Rp75 juta, dan telah dilakukan tagihan yang kedua
meskipun Surat Tagihan belum diterbitkan
• Satker memegang agunan berupa tanah dengan bukti kepemilikan
Surat Girik dengan NJOP Rp50 juta
– Kualitas KURANG LANCAR → tarif 10%
– Surat Girik → tarif pengurangan nilai agunan atas piutang 50%
93
Penghapustagihan Piutang →
penghapusan mutlak
• Penghapustagihan piutang: penghapusan hak tagih/upaya
tagih secara perdata
• Kriteria penghapustagihan piutang: Piutang yang akan
dihapustagihkan diusulkan Menteri/Pimpinan Lembaga:
✓ diajukan setelah lewat waktu 2 (dua) tahun sejak
tanggal penetapan penghapusbukuan piutang
dimaksud; dan
✓ penanggung utang tetap tidak mempunyai
kemampuan untuk menyelesaikan sisa
kewajibannya, yang dibuktikan dengan
keterangan dari pejabat berwenang
https://www.techrepublic.com/pictures/gallery-how-to-erase-
yourself-from-the-internet/
94
Jurnal Penghapusan Piutang
❖ Jurnal standar penghapusbukuan piutang
Buku Besar Akrual
Tgl Uraian Debet Kredit
Penyisihan Piutang XX
Piutang XX
95
Penyajian Piutang
• Piutang jatuh tempo kurang dari 12 bulan
disajikan di Neraca sebagai Aset Lancar,
jika lebih dari 12 bulan sbg Piutang
Jangka Panjang
• Penyisihan PTT sebagai kontra akun
piutang → NRV
• Penyajian piutang dlm MU asing
menggunakan kurs tengah Bank Sentral
pd tanggal pelaporan. Selisih penjabaran
→ kenaikan/penurunan ekuitas periode
berjalan
• Bunga, denda, commitment fee, pinalti,
dan biaya lainnya yg sejenis yg timbul
dari piutang jangka panjang harus diakui
sebagai piutang jangka pendek (aset
lancar)