Anda di halaman 1dari 31

KEMENTERIAN

KEUANGAN
DITJEN
PERBENDAHARAAN

GAMBARAN UMUM AKUNTANSI


AKRUAL

Diselenggarakan oleh :
Sosialisasi SAP 2010 : DIT. AKUNTANSI &
PELAPORAN
Penguatan Peran Satker Menuju LKKL Dan LKPP Yang WTP Berkerjasama dengan
Sesuai Dengan Standar Akuntansi Pemerintahan KANWIL PROVINSI JAWA
TIMUR
KEMENTERIAN
AGENDA
KEUANGAN
DITJEN
PERBENDAHARAAN

Page
2
KEMENTERIAN
KEUANGAN
DASAR HUKUM
DITJEN
PERBENDAHARAAN

UU nomor 17 tahun 2003


Pasal 36 ayat (1)

Pengakuan dan pengukuran pendapatan


dan belanja berbasis akrual dilaksanakan
selambat-lambatnya dalam 5 (lima) tahun

Page
3
KEMENTERIAN UU No 1 Tahun 2004
KEUANGAN
DITJEN (pasal 70 ayat 2)
PERBENDAHARAAN

Pengakuan dan pengukuran pendapatan


dan belanja berbasis akrual selambat-
lambatnya dilaksanakan pada Tahun
Anggaran 2008, dan selama pengakuan
dan pengukuran pendapatan dan belanja
berbasis akrual belum dilaksanakan,
digunakan pengukuran dan pengakuan
berbasis kas
Page
4
DEFINISI AKRUAL BASIS
(teori)
KEMENTERIAN
KEUANGAN
DITJEN
PERBENDAHARAAN

 Basis akrual adalah suatu basis akuntansi di mana


transaksi ekonomi atau peristiwa akuntansi diakui,
dicatat, dan disajikan dalam laporan keuangan
pada saat terjadinya transaksi tersebut, tanpa
memperhatikan waktu kas diterima atau
dibayarkan

 Pendapatan diakui pada saat (hak) penghasilan


telah diperoleh (earned) dan beban atau
beban/biaya diakui pada saat kewajiban timbul
atau sumber daya dikonsumsi
Page
5
Definisi Berdasarkan
UU No. 17/2003 (Pasal 1)
KEMENTERIAN
KEUANGAN
DITJEN
PERBENDAHARAAN

Pendapatan negara/daerah adalah hak


pemerintah pusat/daerah yang diakui
sebagai penambah nilai kekayaan bersih

• Belanja negara/daerah adalah


kewajiban pemerintah pusat/daerah
yang diakui sebagai pengurang nilai
kekayaan bersih

Page
6
KEMENTERIAN
KEUANGAN
Manfaat basis akrual
DITJEN
PERBENDAHARAAN

Memberikan gambaran yang utuh atas


posisi keuangan pemerintah
informasi yang sebenarnya kewajiban
pemerintah
bermanfaat dalam mengevaluasi kinerja
pemerintah terkait biaya jasa layanan,
efisiensi, dan pencapaian tujuan

Page
7
Proses Penyusunan SAP
KEMENTERIAN
KEUANGAN
DITJEN
Akrual
PERBENDAHARAAN

• SAP Akrual dikembangkan dari SAP PP 24/ 2005


dengan mengacu pada Internatonal Public
Sector Accounting Standards (IPSAS) dan
memperhatikan peraturan perundangan yang
berlaku.
 Pertimbangan :
◦ PSAP PP 24/2005 berbasis ”kas menuju akrual” sebagian
besar telah mengacu pada praktik akuntansi berbasis
akrual,
◦ pengguna -yang sudah terbiasa dengan SAP PP 24/2005-
dapat melihat kesinambungannya.
Page
8
KEMENTERIAN
Perkembangan SAP Akrual
KEUANGAN
DITJEN
PERBENDAHARAAN

Saat ini (Februari 2010) RPP SAP Akrual


dalam pembahasan di Departemen Hukum
dan HAM

Page
9
SAP AKRUAL
KEMENTERIAN
KEUANGAN
DITJEN
PERBENDAHARAAN

Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan


Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP):
1. PSAP Nomor 01 tentang Penyajian Laporan Keuangan;
2. PSAP Nomor 02 tentang Laporan Realisasi Anggaran;
3. PSAP Nomor 03 tentang Laporan Arus Kas;
4. PSAP Nomor 04 tentang Catatan atas Laporan Keuangan;
5. PSAP Nomor 05 tentang Akuntansi Persediaan;
6. PSAP Nomor 06 tentang Akuntansi Investasi;
7. PSAP Nomor 07 tentang Akuntansi Aset Tetap;
8. PSAP Nomor 08 tentang Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan;
9. PSAP Nomor 09 tentang Akuntansi Kewajiban;
10. PSAP Nomor 10 tentang Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan
Akuntansi, dan Peristiwa Luar Biasa;
11. PSAP Nomor 11 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian;
12. PSAP Nomor 12 tentang Laporan Operasional.
Page
10
Kerangka Konseptual
KEMENTERIAN
KEUANGAN
DITJEN
PERBENDAHARAAN

dimodifikasi dan diperbarui sehingga


menjadi Kerangka Konseptual
berbasis akrual

Page
11
KEMENTERIAN
KOMPONEN LK
KEUANGAN
DITJEN
PERBENDAHARAAN

 Laporan Realisasi Anggaran


 Laporan Perubahan Saldo Anggaran
Lebih/SAL
 Neraca
 Laporan Arus Kas
 Laporan Operasional
 Laporan Perubahan Ekuitas
 Catatan atas Laporan Keuangan

Page
12
LAPORAN
KEMENTERIAN
KEUANGAN
REALISASI
DITJEN
PERBENDAHARAAN ANGGARAN
menyajikan informasi realisasi
pendapatan-LRA, belanja, transfer,
surplus/defisit-LRA, dan pembiayaan,
yang masing-masing diperbandingkan
dengan anggarannya dalam satu
periode
untuk memenuhi kewajiban pemerintah
yang diatur dalam peraturan
perundangan (statutory)
Page
13
STRUKTUR LRA
KEMENTERIAN
KEUANGAN
DITJEN
PERBENDAHARAAN

pendapatan-LRA;
belanja;
transfer;
surplus/defisit-LRA;
pembiayaan;
sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran

Page
14
LAPORAN
PERUBAHAN SAL
KEMENTERIAN
KEUANGAN
DITJEN
PERBENDAHARAAN

 Melaporkan mutasi Saldo Anggaran


Lebih (SAL) yang merupakan akumulasi
saldo SILPA/SIKPA dari Laporan Realisasi
Anggaran

Page
15
STRUKTUR
Laporan Perubahan SAL
KEMENTERIAN
KEUANGAN
DITJEN
PERBENDAHARAAN

Saldo Anggaran Lebih awal;


Penggunaan Saldo Anggaran Lebih;
Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran
tahun berjalan;
Koreksi Kesalahan Pembukuan tahun
Sebelumnya; dan
Lain-lain

Page
16
KEMENTERIAN
KEUANGAN
NERACA
DITJEN
PERBENDAHARAAN

menggambarkan posisi keuangan suatu


entitas pelaporan mengenai aset,
kewajiban, dan ekuitas pada tanggal
tertentu

Page
17
KEMENTERIAN
STRUKTUR NERACA
KEUANGAN
DITJEN
PERBENDAHARAAN

 Aset
 Kewajiban
 Ekuitas (tanpa dirinci lebih lanjut ke
EDL, EDI, EDC)
Ekuitas merupakan surplus/defisit
Laporan Operasional atau selisih
antara pendapatan dan beban akrual

Page
18
KEMENTERIAN
KEUANGAN
STRUKTUR NERACA
DITJEN
PERBENDAHARAAN

kas dan setara kas;


investasi jangka pendek;
piutang pajak dan bukan pajak;
persediaan;
investasi jangka panjang;
aset tetap;
kewajiban jangka pendek;
kewajiban jangka panjang;
ekuitas dana

Page
19
KEMENTERIAN
LAPORAN ARUS KAS
KEUANGAN
DITJEN
PERBENDAHARAAN

menyajikan informasi mengenai sumber,


penggunaan, perubahan kas dan setara
kas selama satu periode akuntansi, dan
saldo kas dan setara kas pada tanggal
pelaporan
klasifikasi berdasarkan aktivitas operasi,
investasi, pembiayaan, dan nonanggaran

Page
20
LAPORAN
KEMENTERIAN
KEUANGAN
OPERASIONAL
DITJEN
PERBENDAHARAAN

Pendapatan-LO dari kegiatan


operasional;
Beban dari kegiatan operasional ;
Surplus/defisit dari Kegiatan Non
Operasional, bila ada;
Pos luar biasa, bila ada;
Surplus/defisit-LO

Page
21
KEMENTERIAN
KEUANGAN
DITJEN
Pendapatan-LO
PERBENDAHARAAN

Hak pemerintah pusat/daerah yang diakui


sebagai penambah nilai kekayaan bersih

Page
22
Beban
KEMENTERIAN
KEUANGAN
DITJEN
PERBENDAHARAAN

Kewajiban pemerintah yang diakui


sebagai pengurang nilai kekayaan
bersih

Page
23
KEMENTERIAN Pos Luar Biasa
KEUANGAN
DITJEN
PERBENDAHARAAN

Pendapatan luar biasa atau beban luar


biasa yang terjadi karena kejadian atau
transaksi yang bukan merupakan operasi
luar biasa, tidak diharapkan sering atau
rutin terjadi, dan berada diluar kendali atau
pengaruh entitas bersangkutan.

Page
24
KEMENTERIAN
LAPORAN
PERUBAHAN EKUITAS
KEUANGAN
DITJEN
PERBENDAHARAAN

menyajikan sekurang-kurangnya pos-pos


Ekuitas awal, Surplus/defisit-LO pada
periode bersangkutan, dan koreksi-
koreksi yang langsung
menambah/mengurangi ekuitas dana

Page
25
Hubungan Antar
KEMENTERIAN
KEUANGAN
DITJEN
Laporan
PERBENDAHARAAN

 Laporan Finansial :

 Laporan Pelaksanaan Anggaran :

Page
26
Laporan Finansial
KEMENTERIAN
KEUANGAN
DITJEN
PERBENDAHARAAN

Laporan Operasional

Pendapatan 500 Neraca


Beban (400)
Surplus/Defisit Opr 100
Aset 2.000
Kegiatan Non Opr 50
Pos Luar Biasa 50
Kewajiban 800
Surplus/Defisit Opr 200
Ekuitas 1.200
Kwjb dan Ekuitas 2.000

Lap. Perubahan Ekuitas

Ekuitas Awal 1.000


Surplus/Defisit LO 200
Ekuitas Akhir 1.200
Page
27
KEMENTERIAN
KEUANGAN
Laporan Pelaksanaan Anggaran
DITJEN
PERBENDAHARAAN

LRA Laporan Perubahan SAL

Pendapatan 1.000
Belanja ( 700) SAL Awal 100
Transfer ( 400) Penggunaan SAL ( 30)
Surplus/(defisit) ( 100) SILPA 50
Pembiayaan 150 SAL Akhir 120
SILPA 50

Page
28
Tahapan Implementasi
KEMENTERIAN
KEUANGAN
SAP Akrual
DITJEN
PERBENDAHARAAN

Thn Tahapan Hal-Hal yang dilakukan


2009 Menyusun Informasi Akrual. 1. Penelitian pos-pos akrual
Infromasi Akrual disusun secara yang disajikan dalam
manual yang berfungsi sebagai informasi akrual.
Pelengkap LRA berbasis Kas. 2. Updating COA dan Posting
Rule Neraca
3. Menyiapkan dasar hukum
2010 Menyusun Informasi Akrual 1. Menyiapkan bisnis proses
berdasarkan Sistem Akuntansi dan COA.
Instansi. 2. Updating aplikasi SAI
3. Sosialisasi standar
2011 Menyusun Informasi Akrual 1. Menyiapak bisnis proses dan
berdasarkan Sistem Akuntansi COA basis Akrual
Instansi. 2. penysusunan aplikasi
berbasis akrual
3. Melaksanakan pelatihan
akuntansi akrual Page
29
4. Sosialisasi standar
KEMENTERIAN Tahapan Implementasi
SAP Akrual (lanj.)
KEUANGAN
DITJEN
PERBENDAHARAAN

Tahun Tahapan Hal-Hal yang dilakukan


2012 Laporan Keuangan meliputi 1. Penyempurnaan SAI
pos akrual melalui ayat dengan menambahkan
penyesuaian Akrual Basis
2. Pengembangan Aplikasi
basis akrual dari transaksi
3. Pelatihan Sistem
Akuntansi Akrual dan
Aplikasi
2013 Transaksi Keuangan 1. Laporan Keuangan disusun
diakuntansikan berdasarkan melalui Aplikasi berbasis
akrual basis Akrual
2. Pelatihan dan Akuntansi
Akrual
Page
2014 Akrual dan seterusnya 30
KEMENTERIAN KEUANGAN
DITJEN PERBENDAHARAAN

TERIMA KASIH

Subdit Standar Akuntansi Pemerintahan:


Gedung Prijadi Praptosuhardjo III, Lantai 2
Jl. Budi Utomo No. 6, Jakarta Pusat
Telp./Fax. 021 3509209
Email : subdit_sap@perbendaharaan.go.id
Website : perbendaharaan.go.id
Sosialisasi SAP 2010 : Diselenggarakan oleh: Page
DIT. AKUNTANSI & PELAPORAN 31
Penguatan Peran Satker Menuju LKKL Dan LKPP Yang WTP Berkerjasama dengan
Sesuai Dengan Standar Akuntansi Pemerintahan KANWIL PROVINSI JAWA TIMUR

Anda mungkin juga menyukai