Anda di halaman 1dari 36

PENERAPAN METODE AKRUAL

BASIS PADA AKUNTANSI


PEMERINTAH
PSAP PP NO 71 TAHUN 2010
AKUNTANSI PEMERINTAHAN DALAM ILMU
AKUNTANSI

 Akuntansi Pemerintahan merupakan bidang ilmu yang berkembang pesat


 Akuntansi merupakan proses mengenali, mengukur, dan mengomunikasikan informasi
ekonomi untuk memperoleh pertimbangan dan keputusan yang tepat oleh pemakai informasi
 Akuntansi sebenarnya fenomena sehari-hari
 Akuntansi pemerintahan focus pada pencatatan dan pelaporan transaksi yang terjadi di badan
pemerintah dan sesuai dengan UU yang berlaku
ORGANISASI PEMERINTAH VS
PERUSAHAAN
1 Struktur Pemerintahan
2 Sifat dari Sumber Daya
3 Proses Politik
4 Tujuan Organisasi
5 Penggunaan Anggaran
6 Sumber Pendanaan
7 Penentuan Harga Barang dan Jasa
CIRI KHAS AKUNTANSI PEMERINTAHAN

1. Investasi pada aset yang tidak menghasilkan pendapatan


2. Tidak ada pengungkapan laba
3. Tidak ada pengungkapan kepemilikan
4. Penggunaan akuntansi dana
TUJUAN POKOK AKUNTANSI
PEMERINTAHAN
1 Pertanggungjawaban
2 Managerial
3 Pengawasan
DEFINISI DAN URGENSI AKUNTANSI BASIS AKRUAL

BASIS AKRUAL adalah suatu basis akuntansi di mana TRANSAKSI EKONOMI ATAU PERISTIWA
AKUNTANSI DIAKUI, DICATAT, DAN DISAJIKAN dalam laporan keuangan PADA SAAT TERJADINYA
TRANSAKSI tersebut, tanpa memperhatikan waktu kas diterima atau dibayarkan.
 PENDAPATAN DIAKUI/DICATAT PADA SAAT TIMBULNYA HAK dan tidak semata-mata pada saat kas
masuk ke kas negara.
 BELANJA DIAKUI/DICATAT PADA SAAT TIMBULNYA KEWAJIBAN atau tidak selalu pada saat kas
keluar dari kas negara.
 Aset diakui pada saat potensi ekonomi masa depan diperoleh dan mempunyai nilai yang dapat diukur
dengan andal.
 Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat kewajiban timbul.

Urgensi Implementasi Akuntansi Berbasis Akrual:


 International Best Practice dalam pertanggungjawaban pengelolaan keuangan negara
khususnya untuk meningkatkan keandalan penyajian nilai hak dan kewajiban pemerintah;
 Perhitungan biaya lebih akurat untuk mencapai suatu output tertentu sebagai dasar
penilaian kinerja dibandingkan jika hanya berdasarkan basis kas;
 Penyajian aset di neraca menjadi lebih andal, karena adanya perhitungan beban
penyusutan, amortisasi dan penyisihan piutang tak tertagih untuk dapat menyajikan aset
sesuai dengan nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value).
LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL

 Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bertujuan umum untuk


memenuhi kebutuhan informasi dari semua kelompok pengguna.

 Sebagai wujud akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, maka komponen


laporan yang disajikan setidak-tidaknya mencakup jenis laporan dan elemen
informasi yang diharuskan oleh ketentuan peraturan perundang-undangan
(statutory reports)

 Kebutuhan informasi tentang kegiatan operasional pemerintahan serta posisi


kekayaan dan kewajiban dapat dipenuhi dengan lebih baik dan memadai apabila
didasarkan pada basis akrual, yakni berdasarkan pengakuan munculnya hak dan
kewajiban, bukan berdasarkan pada arus kas semata.

 Pemerintah wajib memperhatikan informasi yang disajikan dalam laporan


keuangan untuk keperluan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan
keputusan
KEBIJAKAN IMPLEMENTASI AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL (1/2)

 55
KEBIJAKAN IMPLEMENTASI AKUNTANSI
BERBASIS AKRUAL (2/2)
KRONOLOGIS SAP AKRUAL
1. Dengar Pendapat(hearing) telah dilaksanakan dari tahun 2007 sampai tahun 2008
2. Konsultasi ke DPR di September 2008
3. Draft Final telah disampaikan ke BPK untuk dimintakan pertimbangan di Desember 2008
4. BPK mengeluarkan surat pertimbangan di Februari 2009
5. Rancangan Peraturan Pemerintah(RPP) SAP Akrual disampaikan ke Menkeu dan
Menhukham
6. Pembahasan dengan Menhukham di November 2009
7. RPP SAP Akrual disampaikan ke Mensesneg di Juli 2010
8. Terbit PP No 71 Tahun 2010 SAP Akrual
PENERAPAN BASIS AKRUAL ( PASAL 7)

 Penerapan SAP Berbasis Akrual dapat dilaksanakan bertahap dari penerapan SAP Berbasis
Kas menuju SAP Berbasis Akrual
 Ketentuan penerapan SAP Berbasis Akrual di pemerintah pusat diatur oleh Peraturan
Menteri Keuangan
 Ketentuan penerapan SAP Berbasis Akrual di pemerintah daerah diatur oleh Peraturan
Menteri Dalam Negeri
STRUKTUR SAP BERBASIS AKRUAL
(LAMPIRAN I PP 71 TAHUN 2010)
1. PSAP No 1 tentang Penyajian Laporan Keuangan
2. PSAP No 2 tentang Laporan Realisasi Anggaran
3. PSAP No 3 tentang Laporan Arus Kas
4. PSAP No 4 tentang Catatan Atas Laporan
5. PSAP No 5 tentang Akuntansi Persediaan
6. PSAP No 6 tentang Akuntansi Investasi
7. PSAP No 7 tentang Akuntansi Aset Tetap
8. PSAP No 8 tentang Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan
9. PSAP No 9 tentang Akuntansi Kewajiban
10. PSAP No 10 tentang Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, dan Peristiwa Luar
Biasa
11. PSAP No11 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian
12. PSAP No12 tentang Laporan Operasional.
PP 71 TAHUN 2010 TENTANG SAP
(Lamp 2)
KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN
1. LAPORAN
REALISASI
ANGGARAN
PENDAPATAN
DAN
BELANJA(APB
N) (1/2)
LAPORAN REALISASI
ANGGARAN
PENDAPATAN DAN
BELANJA(APBN) (2/2)
2.
NERACA
(1/2)
NERACA
(2/2)
3.
LAPOR
AN
ARUS
KAS
(1/3)
LAPORA
N ARUS
KAS (2/3)
LAPORA
N ARUS
KAS (3/3)
5. LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH (LP-SAL)

Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LP-SAL) adalah laporan yang menyajikan
informasi kenaikan atau penurunan Saldo Anggaran Lebih tahun pelaporan dibandingkan
dengan tahun sebelumnya.
5
LAPORAN
PERUBAH
AN SALDO
ANGGARA
N LEBIH
(SAL)
6. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (LPE)

LPE merupakan Laporan Keuangan yang sekurang-kurangnya menyajikan pos-pos:

a) Ekuitas Awal;
b) Surplus/Defisit-LO pada periode bersangkutan;
c) Koreksi-koreksi yang langsung menambah/ mengurangi ekuitas, misalnya: koreksi kesalahan
mendasar dari persediaan yang terjadi pada periode-periode sebelumnya dan perubahan nilai
aset tetap karena revaluasi aset tetap.
d) Ekuitas Akhir.
6.
LAPOR
AN
PERUB
AHAN
EKUITA
S
7. LAPORAN OPERASIONAL (LO)

LO merupakan Laporan Keuangan Pokok yang menyajikan pos-pos sebagai berikut:

a) Pendapatan-LO dari kegiatan operasional;


b) Beban dari kegiatan operasional;
c) Surplus/defisit dari Kegiatan Non Operasional, bila ada;
d) Pos luar biasa, bila ada;
e) Surplus/defisit-LO.
7.LAPOR
AN
OPERAS
IONAL
(LO)
(1/2)
7
LAPORA
N
OPERAS
IONAL
(LO)
(2/2)
PERUBAHAN UTAMA PADA BASIS AKRUAL

KAPAN PENDAPATAN LRA ATAU LO DIAKUI?


KONSEP UMUM

Pendapatan-LRA Pendapatan-LO

Penerimaan oleh
BUN/BUD atau oleh Hak pemerintah yang
entitas pemerintah diakui sebagai
lainnya yang penambah nilai
menambah SAL LRA kekayaan bersih.
dalam periode TA Kekayaan Bersih
yang bersangkutan vs adalah Selisih Aset
yang menjadi hak dengan Kewajiban
pemerintah, dan LO atau disebut dengan
tidak perlu dibayar Ekuitas.
kembali oleh
pemerintah
PERUBAHAN UTAMA PADA BASIS AKRUAL
 PENGAKUAN PENDAPATAN PERPAJAKAN
PERUBAHAN UTAMA PADA BASIS AKRUAL
PENGAKUAN PENDAPATAN PNBP
PERUBAHAN UTAMA PADA BASIS AKRUAL
KAPAN BELANJA ATAU BEBAN DIAKUI?
KONSEP UMUM
Belanja-LRA Beban-LO

Semua pengeluaran
oleh BUN/BUD yang
mengurangi SAL Kewajiban
dalam periode TA LRA
pemerintah yang
bersangkutan yang diakui sebagai
tidak akan vs pengurang nilai
diperoleh kekayaan bersih.
pembayarannya LO
kembali oleh
pemerintah
PERUBAHAN UTAMA PADA BASIS AKRUAL
PENGAKUAN BELANJA ATAU BEBAN
MANFAAT AKRUAL BASIS

 Manfaat Basis Akrual :


1. Memberikan Gambaran yang utuh atas posisi keuangan pemerintah
2. Menyajikan informasi yang sebenarnya mengenai hak dan kewajiban pemerintah
3. Mengevaluasi kinerja pemerintah terkait biaya, jaa layanan, efisiensi dan pencapaian
tujuan.
TUJUAN PENGGUNAAN BASIS AKRUAL BAGI
AKUNTANSI PEMERINTAHAN
1. Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas sistem keuangan (Penggangaran, akuntansi dan
pelaporan) dalam sektor publik
2. Meningkatkan pengendalian fiscal, managemen aset dan budaya sector politik
3. Meningkatkan Akuntanbilitas dalam program penyediaan barang dan jasa oleh pemerintah
4. Menyediakan Informasi yang lebih lengkap bagi pemerintah untuk pengambilan keputusan
5. Mereformasi Sistem Anggaran Belanja( Apropriasi)
6. Mencapai Transparansi yang lebih luas atas biaya pelayanan yang dilakukan oleh
pemerintah
TERIMA KASIH, SUKSES UNTUK KITA, GOD BLESS US

Anda mungkin juga menyukai