KELOMPOK 7 :
Muhammad Ibnu Avisena 141150505
Bayu Artha Seno
141150506
Adi Achmad Istananto 141150507
Shabrina Nugrahani 141150508
Biaya Gabungan
Biaya gabungan (joint cost) didefinisikan sebagai biaya
yang muncul dari produksi yang simultan atas berbagai
produk dalam proses yang sama. Biaya gabungan
terjadi sebelum titik pisah batas.
Biaya produk terpisah (separable product cost) adalah
biaya yang dapat diidentifisikan dengan produk
individual, dan pada umumnya tidak memerlukan
alokasi, biaya produksi gabungan memerlkuan alokasi
ke produk-produk individual.
Kesulitan dalam Menghitung Biaya Produk
Sampingan dan Produk Gabungan
Biaya tersebut sulit dihitung biayanya karena biaya
gabungan yang sesungguhnya tidak dapat dibagi. Oleh
karena itu, maka metode alokasi yang digunakan untuk
menentukan biaya per unit dari produk gabungan
bersifat sedikit arbitrer.
Sampingan
Terdiri dari dua kategori metode untuk
menghitungnya yaitu :
1) Biaya produksi gabungan tidak dialokasikan ke
produk sampingan. Dalam hal ini terdapat dua
metode dibedakan berdasarkan perlakuannya
terhadap pendapatan kotor dari produk sampingan
disebut sebagai metode 1. Dalam metode ini
pendapatan kotor dari penjualan produk sampingan
ditampilkan dalam laporan laba rugi sebagai salah
satu kategori ini :
Pendapatan lain-lain
Tambahan pendapatan penjualan
Pengurang harga pokok penjualan dari produk
utama
Pengurang biaya produksi produk utama
Dalam metode 2, pendapatan bersih dari produk sampingan ,
( pendapatan dari penjualan produk sampingan dikurangi biaya
administratif dan pemasaran untuk memasarkan produk
Metode
Metode
Metode
Metode
METODE
METODE
3 : Metode Biaya
Penggantian
Metode diaya penggantian
(replacement cost method) biasanya
digunakan oleh perusahaan-perusahaan
yang produk sampingannya digunakan
oleh perusahaan itu sendiri. Adanya
produk sampingan menghilangkan
kebutuhan untuk membeli bahan baku
yang serupa dari pemasok. Biaya produksi
dari produk utama dikreditkan, dan
debitnya diposting ke departemen yang
menggunakan produk sampingan
METODE
Biaya)
Metode harga pasar (market value method), atau
metode pembatalan biaya, pada dasarnya hampir
serupa dengan teknik yang diilustrasikan dalam
metode 1(d) . tetapi, metode ini mengurangi biaya
produksi dari produk utama, bukan dengan pendapatan
aktual yang diterima, melainkan dengan estimasi nilai
produk sampingan pada saat dijual. Akun produk
sampingan dibebankan dengan nilai estimasi ini, dan
biaya produksi dari produk utama dikredit. Tambahan
biaya bahan baku, tenaga kerja, atau overhead pabrik
yang terjadi setelah titik pisah batas dibebankan ke
produk sampingan. Saldo dari akun ini dapat
ditampilkan di laporan laba rugi dengan salah satu cara
yang telah dijelaskan di metode 1. Biaya produksi yang
dapat dibebankan ke persediaan produk sampingan
Teori
Metode
Metode
Harga Pasar
Pendukung metode harga pasar sering
kali berpendapat bahwa harga pasar dari
produk apa pun sampai batas tertentu
merupakan manifestasi dari biaya yang
dikeluarkan untuk memproduksinya.
Anggapannya adalah bahwa jika suatu
produk harganya lebih mahal daripada
produk lain, hal tersebut disebabkan
karena biaya yang dikeluarkan untuk
memproduksinya lebih besar
Produk
Produk
Metode
Metode
Rata-rata Tertimbang
Dalam beberapa kasus, metode biaya rata-rata per
unit (avarage unit cost method) tidak memberikan
jawaban yang memuaskan atas masalah alokasi biaya
gabungan, karena unit-unit individual dari berbagai
produk gabungan berbeda secara signifikan. Dalam kasus
semacam ini, faktor pembobotan yang telah ditentukan
sebelumnya dapat diberikan ke setiap unit. Faktor
pembobotan didasarkan pada atribut-atribut seperti
ukuran unit, tingkat kesulitannya, waktu yang diperlukan
untuk memproduksi unit tersebut, perbedaan dalam jenis
tenaga kerja yang digunakan, dan perbedaan dalam
jumlah bahan baku yang digunakan. Barang jadi dari
semua jenis dikalikan dengan faktor pembobolan guna
menghitung dasar untuk mengalokasikan biaya
gabungan.
Metode
Unit Kuantitatif
Metode unit kuantitatif (quantitative unit method)
mengalokasikan biaya gabungan berdasarkan satuan
pengukuran yang sama, misalnya pon, galon, ton, atau meter
persegi. Jika produk gabungan tidak biasanya diukur dalam
satuan ukuran yang sama, maka ukuran tersebut harus
dikonversikan ke satuan yang sama. Misalnya, ketika arang
diproduksi, batu bara, benzol, amonia, sulfat, dan gas juga
ikut diproduksi dan masing-masing diukur dalam satuan yang
berbeda.
Metode biaya rata-rata per unit, metode rata-rata
tertimbang, dan metode unit kuantitatif dapat menghasilkan
biaya produk yang melebihi harga pasar dari satu atau lebih
produk gabungan. Akibatnya, produk gabungan tersebut
tampaknya tidak menguntungkan sementara produk
gabungan yang lainnya tampak menguntungkan
Analisis
Pertimbangan-pertimbangan
Etika
Pertimbangan-pertimbangan etika mengharuskan penggunaan
alokasi biaya gabungan yang mencerminkan dengan wajar hasil
finansial. Metode yang digunakan tidak boleh dengan sengaja
mendistorsi biaya persediaan atau memanipulasi laba dan aset
yang dilaporkan. Misalnya saja, alokasi biaya gabungan menjadi
area etika yang sensitif ketika salah satu produk gabungan
menjadi bagian dari produk final yang diproduksi menggunakan
kontrak biaya-plus (kontrak yang nilainya ditentukan dari biaya
plus markup tertentu). Bila alokasi biaya gabungan ke produk
tersebut bertambah, maka pendapatan juga akan bertambah
karena formula biaya-plus, meskipun secara aktual tidak ada
tambahan biaya yang terjadi. Pemilihan dengan sengaja atas
suatu metode alokasi biaya gabungan guna memaksimalkan
biaya, dan dengan demikian juga turut memaksimalkan harga dari
produk yang termasuk dalam kontrak biaya-plus adalah
penipuan dan tentu saja mencurangi pelanggan dari kontak
tersebut.