Anda di halaman 1dari 76

PRODUK BERSAMA

DAN PRODUK SAMPINGAN

PERTEMUAN 12 DAN 13

http://sanwanifood.blogspot.com/2012/10/menyediakan-
Tujuan 1: Produk bersama, produk utama, dan
produk sampingan, serta titik pisah

Produk bersama (Joint products) adalah beberapa


produk dengan nilai jual relatif tinggi yang dihasilkan
melalui proses bersama dan menggunakan satu jenis
bahan baku.

Titik dimana produk Produk yang dihasilkan dari


dapat diidentifikasi proses bersama dan memiliki
kemasing-masingnya nilai jual yang rendah disebut
disebut titik pisah produk sampingan (by-
(split-off point). product).
Gambar 10-1
Pengolahan Produk Bersama

Bahan Baku Proses Produk


Daging (nilai jual tinggi)

Tulang (nilai jual tinggi)

Rumah Jeroan (nilai jual tinggi)


Sapi
Potong

Kulit (nilai jual rendah)

Tanduk (nilai jual rendah)


Titik Pisah
Bila satu proses menghasilkan beberapa macam
produk, akan tetapi hanya satu produk yang memiliki
nilai jual tinggi, maka produk yang nilai jualnya tinggi
tersebut disebut produk utama (main product).

Titik
Pisah Kopra
(nilai jual tinggi)

Kelapa Proses Sabut


(nilai jual rendah)

Gambar 10-2 Tempurung


Pengolahan Produk (nilai jual rendah)
Utama
Perbedaan utama antara produk bersama atau
produk utama dengan produk sampingan adalah
nilai jualnya

Produk Bersama/ Produk


Produk Utama Sampingan

Tinggi Rendah

Nilai Penjualan Relatif

Gambar 10-3
Produk Bersma, Produk Utama, dan Produk Sampingan
Tujuan 2: Biaya produksi bersama dan separable cost
 Biaya produksi bersama adalah biaya untuk
menghasilkan produk bersama dan produk
sampingan. Biaya ini merupakan indirect cost of
product.

Separable cost adalah biaya yang terjadi


setelah titik pisah atau setelah produk dapat
diidentifikasi ke masing-masingnya yang
terdiri dari biaya produksi untuk memproses
produk tertentu lebih lanjut (separable
production cost) dan biaya pemasaran &
administrasi produk tersebut.
Gambar 10-4
Biaya Produksi Bersama

Bahan Baku Proses Produk


Daging (nilai jual tinggi)

Tulang (nilai jual tinggi)

Rumah Jeroan (nilai jual tinggi)


Sapi
Potong

Kulit (nilai jual rendah)

Biaya Produksi Bersama Tanduk (nilai jual rendah)


Titik Pisah
Harga pokok produk dihitung sebagai berikut:

Alokasi biaya produksi bersama xxx


Separable production cost xxx
Harga produk xxx
Gambar 10-5
Biaya produksi bersama dan Biaya Proses Lebih Lanjut

Proses II Sosis
Titik Pisah Daging Sapi

Tulang Separable
Production cost
(direct cost)
Sapi Proses I Jeroan

Biaya Bersama Kulit


(indirect cost)
Tanduk
Tujuan 3: Perlunya alokasi biaya bersama ke
masing-masing produk
1. Untuk menentukan nilai persediaan dan menghitung harga
harga pokok penjualan dalam rangka penyusunan laporan
keuangan eksternal
2. Untuk menentukan nilai persediaan untuk tujuan asuransi
3. Untuk menentukan nilai persediaan dan harga pokok
penjualan untuk pelaporan keuangan internal, seperti
laporan profitabilitas produk
4. Untuk menentukan penggantian biaya kontrak bilamana
perusahaan hanya menjual bagian tertentu dari produk
bersama.
5. Untuk menentukan harga jual masing-masing produk yang
dihasilkan
Tujuan 4: akuntansi produk sampingan

1. Nilai pasar bersih atau nilai realisasi bersih


diperlakukan sebagai persediaan produk
sampingan

Taksiran nilai pasar xxx


Separable cost (xxx)
Nilai pasar bersih xxx
Gambar 10.6
Pembebanan Biaya Produksi Bersama Ke
Produk Bersama dan Produk Sampingan

Biaya
Produksi
Bersama

Produk Produk
Bersama Sampingan
Biaya produksi bersama Rp 10.000.000
Nilai pasar bersih produk sampingan Rp
1.000.000

Biaya produksi bersama yang


dibebankan ke produk bersama atau
produk utama adalah sebesar Rp
9.000.000 (Rp 10.000.000 – Rp
1.000.000).
Ayat Jurnal
 Mencatat pembebanan biaya produksi bersama ke produk
Persediaan BDP 10.000.000
Berbagai rekening di kredit (persediaan
BBBL, biaya gaji dan upah, dan Bop) 10.000.000

 Mencatat nilai pasar bersih produk samping:


Persediaan produk sampingan 1.000.000
Persediaan barang dalam proses 1.000.000
Taksiran nilai pasar setelah produk
diproses lebih lanjut sebesar Rp
1.000.000. Biaya produksi untuk
memproses lebih lanjut sebesar Rp
300.000. Taksiran biaya pemasaran
sebesar Rp 60.000 dan biaya administrasi
sebesar Rp 40.000.
Taksiran nilai pasar produk sampingan Rp 1.000.000
Separable cost:
Taksiran biaya produksi untuk memproses
lebih lanjut Rp (300.000)
Taksiran biaya pemasaran ( 60.000)
Taksurab biaya peasaran dan administrasi (40.000)
Total separable cost Rp (400.000)
Taksiran nilai pasar bersih produk sampingan Rp 600.000
Ayat Jurnal
(1) mencatat nilai pasar bersih produk sampingan
Persediaan Produk Sampingan 600.000
Persediaan BDP 600.000
(2) Mencatat pembebanan biaya produk
untuk memproses lebih lanjut (Dept. II)
Persediaan BDP – Dept. II 300.000
Berbagai rekening dikredit 300.000
(3) Pembebanan biaya proses lebih lanjut ke produk sampingan
Persediaan Produk Sampingan 300.000
Persediaan BDP – Dept. II 300.000
(4) Mencatat terjadinya biaya pemasaran dan administrasi
Biaya Pemasaran 60.000
Biaya Administrasi dan Umum 40.000
Berbagai rekening di kredit 100.000
(5) Pembebanan biaya pemasaran dan administrasi & umum
ke produk sampingan
Persediaan Produk Sampingan 100.000
Biaya Pemasaran 60.000
Biaya Administrasi & Umum 40.000
(6) Mencatat penjualan produk sampingan
Kas 1.000.000
Persediaan Produk Sampingan 1.000.000
Jika produk sampingan laku dijual sebesar Rp 1.200.000, ayat
jurnalnya:

Kas 1.200.000
Persediaan Produk Sampingan 1.000.000
Keuntungan Penjualan Produk Sampingan 200.000

Keuntungan dan kerugian penjualan produk sampingan


dilaporkan pada Pendapatan dan Beban Lain-Lain di Laporan
Laba Rugi.

Metode ini diterapkan jika produk sampingan memiliki nilai


pasar bersih yang signifikan.
2. Nilai Pasar Bersih Produk Sampingan
Diperlakukan sebagai Pendapatan Lain-lain
 Pada saat dihasilkan produk sampingan,
pencatatan yang dilakukan hanya dalam bentuk
“memo” yang berisikan kuantitas produk
sampingan yang dihasilkan.
 Pada saat dijual, ayat jurnal adalah sebagai
berikut:
Kas atau Piutangn Dagang xx
Pendapatan Lain-Lain
(Penjualan Produk Sampingan) xx
 Dengan metode ini, semua biaya produksi
bersama dibebankan ke produk bersama

Biaya Produksi Bersama

Produk Bersama

Gambar 10.7
Pembebanan Biaya Produksi Bersama ke Produk Bersama
 Metode ini diterapkan bilamana nilai bersih
produk sampingan adalah tidak signifikan
(nilainya kecil). Jastifikasi nilai pasar
bersih diperlakukan sebagai pendapatan
lain-lain karena tujuan perusahaan adalah
menghasilkan produk bersama atau
produk utama, bukan produk sampingan.
TUJUAN 5: PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI BERSAMA
KE PRODUK BERSAMA

 Biaya produksi bersama dialokasikan


ke produk bersama dapat berdasarkan
ukuran pisik (berat produk yang
dihasilkan, unit yang dihasilkan, rata-
rata jam kerja tertimbang), atau nilai
pasar (nilai pasar bruto, atau nilai
pasar bersih).
Contoh:

Harga Jual
Produk Unit Berat per Unit
Dada 3.000 9.000 kg Rp 5.000
Paha 5.000 10.000 kg Rp 4.000
Sayap 2.000 6.000 kg Rp 2.500
Ceker Presto 1.000 2.000 kg Rp 1.100

Biaya produksi bersama untuk menghasilkan keempat produk


tersebut adalah sebesar Rp 11.000.000. Biaya produksi untuk
memproses lebih lanjut (separable cost) Ceker Presto (produk
sampingan) sebesar Rp 100.000.
DIMINTA :
a. Berapa biaya produksi bersama yang harus
dialokasikan keproduk bersama jika nilai pasar
bersih produk sampingan diperlakukan sebagai
persediaan produk sampingan?
b. Hitunglah harga pokok perunit untuk setiap jenis
produk bersama?
b1 berdasarkan Berat Produk
b2 berdasrkan jumlah unit dihasillkan
b3 berdasrkan Nilai pasar bruto
(a):
Nilai pasar bruto produk sampingan CEKER PRESTO:
1.000 unit x Rp 1.100 Rp 1.100.000
Separable cost ( 100.000)
Nilai pasar bersih produk sampingan Rp 1.000.000

Biaya produksi bersama Rp 11.000.000


Nilai pasar bersih produk sampingan ( 1.000.000)
Biaya produksi bersama untuk
produk bersama Rp 10.000.000
b.1 Alokasi Berdasarkan Berat Produk
Produk Berat Alokasi Biaya Produksi Bersama
Dada 9.000 kg 9.000 / 25.000 x Rp 10.000.000 Rp 3.600.000
Paha 10.000 kg 10.000 / 25.000 x Rp 10.000.000 4.000.000
Sayap 6.000 kg 6.000 / 25.000 x Rp 10,000.000 2.400.000
Total 25.000 kg Rp 10.000.000

Produk Alokasi
Bersama Biaya Bersama Produksi HP/unit
Dada Rp 3.600.000 3.000 Rp 1.200
Paha 4.000.000 5.000 800
Sayap 2.400.000 2.000 1.200
Total Rp 10.000.000
Ayat jurnal untuk membebankan biaya produksi
bersama ke produk bersama dan produk sampingan:

Persediaan Dada 3.600.000


Persediaan Paha 4.000.000
Persediaan Sayap 2.400.000
Persediaan Ceker 1.000.000
Persediaan Barang Dalam Proses 11.000.000
b.2 Alokasi Berdasarkan Jumlah Unit Dihasilkan

Produk Produksi Alokasi Biaya Produksi Bersama


Dada 3.000 unit 3.000 / 10.000 x Rp 10.000.000 Rp 3.000.000
Paha 5.000 unit 5.000 / 10.000 x Rp 10.000.000 5.000.000
Sayap 2.000 unit 2.000 / 10.000 x Rp 10.000.000 2.000.000
Total 10.000 unit Rp 10.000.000

Produk Alokasi
Bersama Biaya Bersama Produksi HP/unit
Dada Rp 3.000.000 3.000 Rp 1.000
Paha 5.000.000 5.000 1.000
Sayap 2.000.000 2.000 1.000
Total Rp 10.000.000
Ayat jurnal untuk membebankan biaya produksi
bersama ke produk bersama dan produk sampingan:

Persediaan Dada 3.000.000


Persediaan Paha 5.000.000
Persediaan Sayap 2.400.000
Persediaan Ceker 1.000.000
Persediaan Barang Dalam Proses 11.000.000
b.3 Nilai Pasar Bruto
Produk Nilai Pasar
Bersama Bruto*) Alokasi Biaya Produksi Bersama

Dada Rp 15.000.000 15 jt / 40 jt x Rp 10.000.000 Rp 3.750.000


Paha 20.000.000 20 jt / 40 jt x Rp 10.000.000 5.000.000
Sayap 5.000.000 5 jt / 40 jt x Rp 10.000.000 1.250.000
------------------- -------------------
Rp 40.000.000 Rp 10.000.000
=========== ===========

Produk Alokasi
Bersama Biaya Bersama Produksi HP/unit
Dada Rp 3.750.000 3.000 Rp 1.250
Paha 5.000.000 5.000 1.000
Sayap 1.250.000 2.000 625
Total Rp 10.000.000
*Menghitung Nilai Bruto
Dada =3000 unit x 5.000 = 15.000.000
Paha = 5000 unit x 4.000 = 20.000.000
Sayap = 2.000 unit x 2.500 = 5.000.000
LABA KOTOR PERUNIT

Produk Harga Jual Harga Pokok Laba Kotor %tase


Bersama Per Unit Per Unit Per Unit Laba Kotor
Dada Rp 5.000 Rp 1.250 Rp 3.750 75%
Paha 4.000 1.000 3.000 75%
Sayap 2.500 625 1.875 75%

NB = MENGHITUNG PERSENTASE LABA KOTOR =


LABA KOTOR PERUNIT/HARGA JUAL X 100
Ayat jurnal untuk membebankan biaya produksi
bersama ke produk bersama dan produk sampingan:

Persediaan Dada 3.750.000


Persediaan Paha 5.000.000
Persediaan Sayap 1.250.000
Persediaan Ceker 1.000.000
Persediaan Barang Dalam Proses 11.000.000
Quiz 4 Serta Latihan 3

Harga Jual
Produk Unit Berat per Unit
Dada 20.000 15.000 kg Rp 6.000
Paha 25.000 23.000 kg Rp 7.000
Sayap 23.000 22.000 kg Rp 8.000
Ceker Presto 13.000 10.000 kg Rp 5.000

Biaya produksi bersama untuk menghasilkan keempat produk


tersebut adalah sebesar Rp 130.000.000. Biaya produksi untuk
memproses lebih lanjut (separable cost) Ceker Presto (produk
sampingan) sebesar Rp 3.000.000.
DIMINTA :
a. Berapa biaya produksi bersama yang harus
dialokasikan keproduk bersama jika nilai pasar
bersih produk sampingan diperlakukan sebagai
persediaan produk sampingan?
b. Hitunglah harga pokok perunit untuk setiap jenis
produk bersama?
b1 berdasarkan Berat Produk
b2 berdasrkan jumlah unit dihasillkan
b3 berdasrkan Nilai pasar bruto
TUGAS 11
NO 1
Harga Jual
Produk Unit Berat per Unit
Dada 20.000 3.000 kg Rp 7.000
Paha 30.000 5.000 kg Rp 9.000
Sayap 50.000 8.000 kg Rp 10.000
Ceker Presto 20.000 5.000 kg Rp 5.000

Biaya produksi bersama untuk menghasilkan keempat produk


tersebut adalah sebesar Rp 200.000.000. Biaya produksi untuk
memproses lebih lanjut (separable cost) Ceker Presto (produk
sampingan) sebesar Rp 20.000.000.
DIMINTA :
a. Berapa biaya produksi bersama yang harus
dialokasikan keproduk bersama jika nilai pasar
bersih produk sampingan diperlakukan sebagai
persediaan produk sampingan?
b. Hitunglah harga pokok perunit untuk setiap jenis
produk bersama?
b1 berdasarkan Berat Produk
b2 berdasrkan jumlah unit dihasillkan
b3 berdasrkan Nilai pasar bruto
TUGAS 11
NO 2
Harga Jual
Produk Unit Berat per Unit
Dada 17.540 1.400 kg Rp 5.000
Paha 30.340 2.500 kg Rp 6.000
Sayap 40.900 1.230 kg Rp 8.000
Ceker Presto 4.450 2.000 kg Rp 4.000

Biaya produksi bersama untuk menghasilkan keempat produk


tersebut adalah sebesar Rp 39.300.000. Biaya produksi untuk
memproses lebih lanjut (separable cost) Ceker Presto (produk
sampingan) sebesar Rp 3.500.000.
DIMINTA :
a. Berapa biaya produksi bersama yang harus
dialokasikan keproduk bersama jika nilai pasar
bersih produk sampingan diperlakukan sebagai
persediaan produk sampingan?
b. Hitunglah harga pokok perunit untuk setiap jenis
produk bersama?
b1 berdasarkan Berat Produk
b2 berdasrkan jumlah unit dihasillkan
b3 berdasrkan Nilai pasar bruto
Tujuan 6: Laporan Laba Rugi Yang Menghasilkan
Produk Bersama dan Produk Sampingan
PT Padang Argo Food menjual produk Sosis
sebanyak 2.000 unit dengan harga Rp 10.000 per
unit, produk Bakso 3.000 unit dengan harga Rp
6.000 per unit, produk Canned Wings sebanyak
1.500 unit dengan harga Rp 7.500 per unit, dan
semua produk Drumsticks Presto sudah terjual
dengan harga Rp 1.500 per unit. Semua penjualan
dilakukan secara tunai. Perusahaan mengalokasikan
biaya bersama ke produk bersama berdasarkan nilai
pasar bersih (net market value). Biaya pemasaran
dan administrasi sebesar Rp 5.000.000.
Ayat Jurnal
(a) Mencatat penjualan produk berasama selama tahun 20XX
Kas 49.250.000
Penjualan 49.250.000

(b) Mencatat harga pokok penjualan untuk produk bersama


selama tahun 20XX
Harga Pokok Penjualan 23.223.340
Persediaan Sosis 9.333.340
Persediaan Bakso 7.440.000
Persediaan Canned Wings 6.450.000
(c) Mencatat penjualan produk sampingan selama tahun 200x
Kas 1.500.000
Persediaan Produk Sampingan
(Drumsticks Presto) 1.100.000
Keuntungan Penjualan Produk Sampingan 400.000
Gambar 10.9
Laporan Laba Rugi PT Padang Agro Food

PT Padang Agro Food


Laporan Laba Rugi
Tahun 20XX
========================================================

Penjualan Rp 49.250.000
Harga pokok penjualan ( 23.223.340)
Laba kotor Rp 26.026.660

Beban Operasi:
Beban pemasaran dan administrasi & umum ( 5.000.000)
Laba operasi Rp 21.026.660
Pendapatan Lain-Lain
Keuntungan penjualan produk sampingan 400.000
Laba bersih sebelum pajak Rp 21.426.660
Tujuan 7: Alokasi biaya produksi bersama ke produk
bersama yang diolah melalui beberapa titik
pisah (multiple split off points)

Split off point 1 Crude Daging


Palm Oil Kelapa
Buah (CPO)
Sawit
Kelapa
Proses II Proses III
Sawit

Tandan
Fiber Cangkang
Buah Proses I
(Sabut) (tempurung)
Segar
(TBS) Tandan
Split off point 2
Split off point 3

Gambar 10-10
Pengolahan Buah Sawit melalui Beberapa Titik Pisah
Contoh – PT Lampung Nyiur Melambai

Produk Cocodrink dihasilkan pada Departemen III, produk


Santan Kotak pada Departemen IV dan produk VCO pada
Departemen V. Harga jual per kotak untuk produk Santan Kotak
Rp 50.000, produk VCO Rp 150.000, dan produk Cocodrink Rp
100.000. Departemen I memproses 1.000 kotak produk
dengan total biaya Rp 5.950.000. Produk selesai pada
Departemen I, 60%-nya ditransfer ke Departemen II dan
sisanya ditransfer ke Departemen III. Tambahan biaya pada
Departemen II sebesar Rp 1.000.000 dan Departemen III
sebesar Rp 1.500.000. Oleh karena adanya penguapan, produk
yang dihasilkan pada Departemen III hanya sebanyak 250
kotak. Produk selesai pada Departemen II 80%-nya ditransfer
ke Departemen IV dan sisanya ke Departemen V. Tambahan
biaya pada Departemen IV sebesar Rp 2.000.000, dan
Departemen V sebesar Rp 3.000.000.
a)

Santan
Rp 2.000.000
Kotak
(4) 480 unit Rp 50.000
Rp 1.000.000
(2) 600 unit
Rp 5.950.000 Rp 3.000.000 VCO
(1) 1.000 unit Rp 150.000
(5) 120 unit

Rp 1.500.000 Cocodrink
(3) 400 unit Rp 100.000 (250 unit)
Produk Santan Kotak & VCO:
Nilai Pasar – Santan Kotak ( 480 kg x Rp 50.000) Rp 24.000.000
Dikurang: Pemrosesan di Depart. IV (2.000.000) Rp 22.000.000

Nilai pasar – VCO (120 kg x Rp 150.000) Rp 18.000.000


Dikurang: Pemrosesan di Depart. V (3.000.000) 15.000.000
Total nilai pasar Rp 37.000.000
Dikurang: Pemrosesan di Depart. II (1.000.000)
Nilai pasar bersih –Santan Kotak dan VCO Rp 36.000.000

Produk Cocodrink:
Nilai pasar – Cocodrink (250 kg x Rp 100.000 Rp 25.000.000
Dikurang: Pemrosesan di Dept. III (1.500.000) 23.500.000
Total nilai pasar pada titik pisah Rp 59.500.000
Alokasi biaya produksi bersama pada Departemen I:
Alokasi Biaya Produksi Bersama
Produk Santan Kotak dan VCO
(ke Departemen II): Rp 36 jt / Rp 59,5 jt x Rp 5.950.000 Rp 3.600.000
Produk Cocodrink
(ke Dept. III) Rp 23.500.000 / Rp 59.500.000 x Rp 5.950.000 2.350.000
Total Rp 5.950.000
Alokasi biaya bersama Dept II sebesar Rp 4.600.000 ke Dept. IV (produk
Santan Kotak) dan Dept. V (produk VCO):

Alokasi Biaya Bersama


Produk Santan Kotak
(Dept. IV): Rp 22 jt / Rp 37 jt x Rp 4.600.000 Rp 2.735.135
Produk VCO
(Dept. V): Rp 15 jt / Rp 37 jt x Rp 4.600.000 1.864.865
Total Rp 4.600.000
Alokasi Biaya Separable
Produk Produksi Bersama Production Costs Total Produksi HP Per Unit
Santan Kotak Rp 2.735.135 Rp 2.000.000 (Dept. IV) Rp 4.735.135 480 unit Rp 9.864,86
VCO 1.864.865 3.000.000 (Dept. V) 4.864.865 120 unit 40.540,54
Cocodrink 2.350.000 1.500.000 (Dept. III) 3.850.000 250 unit 15.400,00
Total Rp 6.950.000 Rp 6.500.000 Rp 13.450.000
Ayat Jurnal
(1) Mencatat pembebanan biaya produksi pada Dept. I
Persediaan BDP Dept. I 5.950.000
Berbagai rekening dikredit 5.950.000

(2) Mencatat produk selesai pada Dept. I yang ditransfer ke


Dept. II dan Dept. III
Persediaan BDP Dept. II 3.600.000
Persediaan BDP Dept. III 2.350.000
Persediaan BDP Dept. I 5.950.000

(3) Mencatat pembebanan biaya produksi pada Dept. II


Persediaan BDP Dept. II 1.000.000
Berbagai rekening dikredit 1.000.000
(4) Mencatat produk selesai pada Dept. II yang ditransfer ke
Dept. IV dan Dept. V
Persediaan BDP Dept. IV 2.735.135
Persediaan BDP Dept. V 1.864.865
Persediaan BDP Dept. II 4.600.000
(5) Mencatat pembebanan biaya produksi pada Dept. IV
Persediaan BDP Dept. IV 2.000.000
Berbagai rekening dikredit 2.000.000
(6) Mencatat produk selesai pada Dept. IV (Produk A)
Persediaan BJ -Santan Kontak 4.735.135
Persediaan BDP Dept. IV 4.735.135
(7) Mencatat pembebanan biaya produksi pada Dept. V
Persediaan BDP Dept. V 3.000.000
Berbagai rekening dikredit 3.600.000
(8) Mencatat produk selesai pada Dept. V (Produk B)
Persediaan BJ - VCO 4.864.865
Persediaan BDP Dept. V 4.864.865

(9) Mencatat pembebanan biaya produksi pada Dept. III


Persediaan BDP Dept. III 1.500.000
Berbagai rekening dikredit 1.500.000

(10) Mencatat produk selesai pada Dept. III


Persediaan BJ - Cocodrink 3.850.000
Persediaan BDP Dept. III 3.850.000
Tujuan 8: Produk Gabungan (common products)

 Common products adalah beberapa produk


yang dihasilkan secara bergiliran dengan
menggunakan proses yang sama dimana
bahan baku dan tenaga kerja dapat ditelusuri
ke masing-masing produk.
Pemakaian BBB dan Sosis Sapi
BTK tgl. 1 – 10 untuk
Sosis Sapi

Pemakaian BBB dan Sosis Ayam


BTK tgl. 11 – 20 Proses
untuk Sosis Ayam
(BOP)
Pemakaian BBB dan Sosis Ikan Tuna
BTK tgl. 21 – 31
untuk Sosis Ikan
Tuna
Gambar 10.11
Proses Produksi untuk Common Products
Contoh – PT Sosis Aceh

Sosis Sapi diproduksi dari tanggal 1 – 10 Agustus, Sosis Ayam


tanggal 11 – 20 Agustus, dan Sosis Ikan Tuna tanggal 21 – 31
Agustus. Lama proses produksi Sosis Sapi 0,15 jam mesin per
bungkus, Sosis Ayam 0,4 jam mesin per bungkus, dan Sosis Ikan
Tuna 0,2 jam mesin per bungkus.

Produk Produksi BBBL BTKL


Sosis Sapi 5.000 bungkus Rp 10.000.000 Rp 7.000.000
Sosis Ayam 1.000 bungkus Rp 6.000.000 Rp 5.000.000
Sosis Ikan Tuna 4.000 bungkus Rp 8.000.000 Rp 6.500.000

Biaya overhead untuk ketiga produk ini sebesar Rp 19.500.000


a).
Sosis Sapi Sosis Ayam Sosis Ikan Tuna
BBBL Rp 10.000.000 Rp 6.000.000 Rp 8.000.000
BTKL 7.000.000 5.000.000 6.500.000
BOP*) 7.500.000 4.000.000 8.000.000
Total HP. Produk Rp 24.500.000 Rp 15.000.000 Rp 22.500.000
Produksi 5.000 bungkus 1.000 bungkus 4.000 bungkus
HP. per bungkus Rp 4.900 Rp 15.000 Rp 5.625
b) Ayat Jurnal
(1) Mencatat pembebanan biaya bahan baku langsung ke produk
Persediaan Barang Dalam Proses – Sosis Sapi 10.000.000
Persedian Barang Dalam Proses – Sosis Ayam 6.000.000
Persediaan Barang Dalam Proses – Sosis Ikan Tuna 8.000.000
Persediaan Bahan Baku Langsung 24.000.000

(2) Mencatat pembebanan biaya tenaga kerja langsung ke produk


Persediaan Barang Dalam Proses – Sosis Sapi 7.000.000
Persedian Barang Dalam Proses – Sosis Ayam 5.000.000
Persediaan Barang Dalam Proses – Sosis Ikan Tuna 6.500.000
Biaya Gaji dan Upah 18.500.000
(3) Mencatat pembebanan biaya overhead pabrik ke produk

Persediaan Barang Dalam Proses – Sosis Sapi 7.500.000


Persedian Barang Dalam Proses – Sosis Ayam 4.000.000
Persediaan Barang Dalam Proses – Sosis Ikan Tuna 8.000.000
Biaya Overhead Pabrik 19.500.000

Mencatat produk selesai


Persediaan Sosis Sapi 24.500.000
Persediaan Sosis Ayam 15.000.000
Persediaan Sosis Ikan Tuna 22.500.000
Persediaan Barang Dalam Proses – Sosis Sapi 24.500.000
Persediaan Barang Dalam Proses – Sosis Ayam 15.000.000
Persediaan Barang Dalam Proses – Sosis Ikan Tuna 22.500.000
Tujuan 9: Co-products

 Co-products adalah beberapa produk


yang dihasilkan dari proses yang sama
tetapi menggunakan bahan baku yang
berbeda.
 Masalah utama pada co-products adalah
pembebanan biaya overhead pabrik dan
biaya tenaga kerja ke masing-masing
produk.
Kayu Jati Papan Jati

Kayu Surian Papan Surian


Proses
Kayu Meranti (BTK dan Papan Meranti
BOP)
Kayu Kruing Papan Kruing

Kayu Benio Papan Benio

Gambar 10.12
Proses Produksi untuk Co-Products
Contoh – PT Kalimantan Saw Mill
Harga Jual
Produk Produksi BBBL per Lembar
Triplek Jati 100 lembar Rp 3.500.000 Rp 100.000
Triplek Surian 150 lembar Rp 3.000.000 Rp 75.000
Triplek Sungkai 300 lembar Rp 4.500.000 Rp 50.000

Biaya konversi untuk menghasilkan ketiga produk ini sebesar Rp


7.250.000.
Biaya konversi dialokasikan ke masing-masing produk
berdasarkan nilai jual produk.
Alokasi biaya konversi sebagai barikut:
Produk Nilai Jual Alokasi Biaya Konversi
Triplek Jati Rp 10 .000.000 10 jt / 36,250 jt x Rp 7.250.000 Rp 2.000.000
Triplek Surian 11.250.000 11,250 jt / 36,250 jt x Rp 7.250.000 2.250.000
Triplek Sungkai 15.000.000 15 jt / 36,250 jt x Rp 7.250.000 3.000.000
Total Rp 36.250.000 Rp 7.250.000

Triplek Jati Triplek Surian Triplek Sungkai


BBBL 3.500.000 3.000.000 4.500.000
Biaya Konversi*) 2.000.000 2.250.000 3.000.000
Total Biaya Produksi 5.500.000 5.250.000 7.500.000
Produksi 100 lembar 150 lembar 300 lembar
Biaya Produksi per lembar 50.000 35.000 25.000
b. Ayat Jurnal
Mencatat pemakaian bahan baku untuk masing-masing produk
Persediaan BDP – Triplek Jati 3.500.000
Persediaan BDP – Triplek Surian 3.000.000
Persediaan BDP – Triplek Sungkai 4.500.000
Persediaan Bahan Baku Langsung 11.000.000

Mencatat alokasi biaya konversi ke masing-masing produk


Persediaan BDP – Triplek Jati 2.000.000
Persediaan BDP – Triplek Surian 2.250.000
Persediaan BDP – Triplek Sungkai 3.000.000
Biaya konversi 7.250.000

Mencatat produk selesai


Persediaan Triplek Jati 5.500.000
Persediaan Triplek Surian 5.250.000
Persediaan Triplek Sungkai 7.500.000
Persediaan BDP – Triplek Jati 5.500.000
Persediaan BDP – Triplek Surian 5.250.000
Persediaan BDP – Triplek Sungkai 7.500.000
Tujuan 10: Penerapan Activity-based Costing Pada Common
Product

 Perhitungan harga pokok produk


untuk common products
menggunakan metode harga pokok
proses (process costing) karena
produknya bersifat standar atau
homogen (standardized products)
Contoh – PT Pekanbaru Sweety
Produksi dan barang dalam proses (BDP) akhir serta persentase
penyelesaiannya selama bulan Agustus 20XX adalah sebagai
berikut:
Produk Produk Selesai BDP Akhir
Manisan Rambutan 10.000 kaleng 2.000 klg (BB 100%, BK 50%)
Manisan Nenas 4.000 kaleng 1.000 klg (BB 80%, BK 60%)
Manisan Kedondong 2.000 kaleng 500 klg (BB 40%, BK 20%)

Produk BBB langsung BTK Langsung


Manisan Rambutan Rp 12.000.000 Rp 5.500.000
Manisan Nenas 9.600.000 4.600.000
Manisan Kedondong 6.600.000 4.200.000
Biaya aktivitas overhead pabrik adalah sebagai berikut:

Set up mesin Rp 1.000.000


Pengecekan kualitas bahan baku 2.000.000
Pengupasan dan Pengirisan bahan 4.000.000
Pengecekan kualitas produk 1.250.000
Pemindahan produk ke gudang 1.750.000
Total BOP Rp 10.000.000

Aktivitas overhead adalah sebagai berikut:

Manisan Manisan Manisan


Rambutan Nenas Kedondong
Lama set up mesin 2 jam 5 jam 3 jam
Lama pengecekan bahan 8 jam 7 jam 10 jam
Jumlah jam mesin 100 jam 250 jam 150 jam
Jumlah pengecekan produk 10 x 8x 7x
Jumlah perpindahan 20 x 12 x 8x
PT Pekanbaru Sweety
Laporan Harga Pokok Produksi
(Pendekatan Perhitungan Harga Pokok Produk Berbasis Volume)
Bulan Agustus 200X
=============================================================================
DATA PRODUKSI
Manisan Rambutan Masuk Proses (10.000 + 2.000) 12.000 kaleng
Manisan Rambutan Selesai 10.000 kaleng
Manisan Rambutan Dalam Proses Akhir (BBB 100%, BK 50%) 2.000
Total 12.000 kaleng

Manisan Nenas Masuk Proses (4.000 + 1.000) 5.000 kaleng


Manisan Nenas Selesai 4.000 kaleng
Manisan Nenas Dalam Proses Akhir (BBB 80%, BK 60%) 1.000
Total 5.000 kaleng

Manisan Kedondong Masuk Proses (2.000 + 500) 2.500 kaleng


Manisan Kendondong Selesai 2.000 kaleng
Manisan Kedondong Dalam Proses Akhir (BBB 40%, BK 20%) 500
Total 2.500 kaleng
BIAYA DIBEBANKAN
Unsur Biaya Total Unit Setara HP Per Unit
Manisan Rambutan
BBB Rp 12.000.000 10.000 + 2.000 (100%) = 12.000 kaleng Rp 1.000
BTK 5.500.000 10.000 + 2.000 (50%) = 11.000 500
BOP 2.000.000 10.000 + 2.000 (50%) = 11.000 181,82
Sub Total Rp 19.500.000 Rp 1.681,82

Manisan Nenas
BBB Rp 9.600.000 4.000 + 1.000 (80%) = 4.800 kaleng Rp 2.000
BTK 4.600.000 4.000 + 1.000 (60%) = 4.600 1.000
BOP 5.000.000 4.000 + 1.000 (60%) = 4.600 1.086,96
Sub Total Rp 19.200.000 Rp 4.086,96

Manisan Kedondong
BBB Rp 6.600.000 2.000 + 500 (40%) = 2.200 kaleng Rp 3.000
BTK 4.200.000 2.000 + 500 (20%) = 2.100 2.000
BOP 3.000.000 2.000 + 500 (20%) = 2.100 1.428,57
Sub Total Rp 13.800.000 Rp 6.428,57
Total Rp 52.500.000
BIAYA DIPERHITUNGKAN
Harga Pokok Produk Selesai – Manisan Rambutan: 10.000 x Rp 1.681,82 Rp 16.818.200
Harga Pokok Produk Selesai – Manisan Nenas: 4.000 x Rp 4.086,96 16.347.840
Harga Pokok Produk Selesai – Manisan Kedondong: 2.000 x Rp 6.428,57 12.857.107*)
Total HP Produk Selesai Rp 46.023.147

Harga Pokok Barang Dalam Proses Akhir:


Manisan Rambutan
BBB 2.000 kaleng (100%) x Rp 1.000 Rp 2.000.000
BTK: 2.000 kaleng (50%) x Rp 500 500.000
BOP: 2.000 kaleng (50%) x Rp 181,82 181.820
Sub-total Rp 2.681.820
Manisan Nenas
BBB 1.000 kaleng (80%) x Rp 2.000 Rp 1.600.000
BTK: 1.000 kaleng (60%) x Rp 1.000 600.000
BOP: 1.000 kaleng (60%) x Rp 1.086,96 652.176
Sub-total Rp 2.852.176
Manisan Kedondong
BBB 500 kaleng (40%) x Rp 3.000 Rp 600.000
BTK: 500 kaleng (20%) x Rp 2.000 200.000
BOP: 500 kaleng (20%) x Rp 1.428,57 142.857
Sub-total Rp 942.857
Total Harga Pokok BDP akhir 6.476.853
Total biaya diperhitungkan Rp 52.500.000
Aktivitas Total Konsumsi Driver Tarif Aktivitas
Aktivitas
(1) (2) (3) (4) = (2) / (3)
Men-setup Rp 1.000.000 10 jam setup Rp 100.000 per jam setup
mesin

Mengecek Rp 2.000.000 25 jam Rp 80.000 per jam


kualitas bahan pengecekan pengecekan

Mengupas dan Rp 4.000.000 5.000 JM Rp 8.000 per JM


mengiris bahan

Mengecek Rp 1.250.000 25 pengecekan Rp 50.000 per


kualitas produk pengecekan

Memindahkan Rp 1.750.000 40 pemindahan Rp 43.750 per


produk pemindahan
Manisan Manisan Manisan
Rambutan Nenas Kedondong

Men-setup mesin
2 jam x Rp 100.000 200.000 500.000 300.000
5 jam x Rp 100.000
3 jam x Rp 100.000
Mengecek bahan
8 jam x Rp 80.000 640.000 560.000 800.000
7 jam x Rp 80.000
10 jam x Rp 80.000
Mengupas dan mengiris bahan
100 JM x Rp 8.000 800.000 2.000.000 1.200.000
250 JM x Rp 8.000
150 JM x Rp 8.000
Mengecek produk
10 x Rp 50.000 500.000 400.000 350.000
8 xRp 50.000
7 x Rp 50.000
Memindahkan produk
20 x Rp 43.750 875.000 525.000 350.000
12 x Rp 43.750
8 x Rp 43.750
Total 3.015.000 3.985.000 3.000.000
PT Pekanbaru Sweety
Laporan Harga Pokok Produksi
(Pendekatan Perhitungan Harga Pokok Produk Berbasis Aktivitas)
Bulan Agustus 200X
=============================================================================
DATA PRODUKSI
Manisan Rambutan Masuk Proses (10.000 + 2.000) 12.000 kaleng
Manisan Rambutan Selesai 10.000 kaleng
Manisan Rambutan Dalam Proses Akhir (BBB 100%, BK 50%) 2.000
Total 12.000 kaleng

Manisan Nenas Masuk Proses (4.000 + 1.000) 5.000 kaleng


Manisan Nenas Selesai 4.000 kaleng
Manisan Nenas Dalam Proses Akhir (BBB 80%, BK 60%) 1.000
Total 5.000 kaleng

Manisan Kedondong Masuk Proses (2.000 + 500) 2.500 kaleng


Manisan Kendondong Selesai 2.000 kaleng
Manisan Kedondong Dalam Proses Akhir (BBB 40%, BK 20%) 500
Total 2.500 kaleng
BIAYA DIBEBANKAN
Unsur Biaya Total Unit Setara HP Per Unit
Manisan Rambutan
BBB Rp 12.000.000 10.000 + 2.000 (100%) = 12.000 kaleng Rp 1.000
BTK 5.500.000 10.000 + 2.000 (50%) = 11.000 500
BOP 3.015.000 10.000 + 2.000 (50%) = 11.000 274,09
Sub Total Rp 20.515.000 Rp 1.774,09

Manisan Nenas
BBB Rp 9.600.000 4.000 + 1.000 (80%) = 4.800 kaleng Rp 2.000
BTK 4.600.000 4.000 + 1.000 (60%) = 4.600 1.000
BOP 3.985.000 4.000 + 1.000 (60%) = 4.600 866,30
Sub Total Rp 18.185.000 Rp 3.866,30

Manisan Kedondong
BBB Rp 6.600.000 2.000 + 500 (40%) = 2.200 kaleng Rp 3.000
BTK 4.200.000 2.000 + 500 (20%) = 2.100 2.000
BOP 3.000.000 2.000 + 500 (20%) = 2.100 1.428,57
Sub Total Rp 13.800.000 Rp 6.428,57
Total Rp 52.500.000
BIAYA DIPERHITUNGKAN
Harga Pokok Produk Selesai – Manisan Rambutan: 10.000 x Rp 1.774,09 Rp 17.740.900
Harga Pokok Produk Selesai – Manisan Nenas: 4.000 x Rp 3.866,30 15.465.200
Harga Pokok Produk Selesai – Manisan Kedondong: 2.000 x Rp 6.428,57 12.857.170*)
Total HP Produk Selesai Rp 46.063.270

Harga Pokok Barang Dalam Proses Akhir:


Manisan Rambutan
BBB 2.000 kaleng (100%) x Rp 1.000 Rp 2.000.000
BTK: 2.000 kaleng (50%) x Rp 500 500.000
BOP: 2.000 kaleng (50%) x Rp 274,09 274.090
Sub-total Rp 2.774.090

Manisan Nenas
BBB 1.000 kaleng (80%) x Rp 2.000 Rp 1.600.000
BTK: 1.000 kaleng (60%) x Rp 1.000 600.000
BOP: 1.000 kaleng (60%) x Rp 866.30 519.783
Sub-total Rp 2.719.783

Manisan Kedondong
BBB 500 kaleng (40%) x Rp 3.000 Rp 600.000
BTK: 500 kaleng (20%) x Rp 2.000 200.000
BOP: 500 kaleng (20%) x Rp 1.428,57 142.857
Sub-total Rp 942.857
Total Harga Pokok BDP akhir 6.436.730
Total biaya diperhitungkan Rp 52.500.000

Anda mungkin juga menyukai