Anda di halaman 1dari 21

BIAYA OVERHEAD PABRIK :

DEPARMENTALISASI
211200009 / VIOLINA JASMINE R
211200011 / MERRY NATALIA
Pengertian
 Departementalisasi adalah pembagian pabrik ke dalam
bagian-bagian atau pusat biaya yg dibebani BOP.
 Departementalisasi biaya overhead pabrik adalah
proses pengumpulan dan penentuan tarif biaya overhead
pabrik per departemen
 Departementalisasi BOP bermanfaat untuk
pengendalian biaya dan ketelitian penentuan harga
pokok produk
Departemen Produksi dan jasa
Pada umumnya perusahaan manufaktur memiliki dua jenis departemen:
Departmen Produksi
Departemen yang mengubah bentuk, sifat bahan baku atau merakit komponen-
komponen menjadi finished goods (barang jadi).
Contoh departemen produksi pada perusahaan pembuat perabot
adalah departemen pemotongan bahan, departemen perakitan komponen,
dan departemen pengecatan. 
Departmen Jasa
Departemen yang memberikan jasa pelayanan yang berkontribusi tidak langsung
terhadap produksi tetapi tidak merubah bentuk, jenis, rakitan dari bahan baku.
Contoh departemen jasa adalah pembangkit tenaga listrik, bengkel, dan cafe.
Menentukan tarif per BOP

Menyusun anggaran BOP per departemen.


Menyiapkan Laporan survei Pabrik untuk pembagian BOP tidak
langsung
Menyusun anggaran BOP tidak langsung
Alokasi BOP departemen pembantu ke departemen produksi.
Perhitungan tarif pembebanan BOP per departemen.
Penyusunan Anggaran BOP per Departemen

Dalam penyusunan anggaran, BOP dapat dibedakan menjadi


dua:
1. BOP langsung departemen: BOP yang dapat diidentifikasikan
secara langsung sebagai BOP departemen tertentu. Contoh biaya
bahan penolong, gaji mandor, lembur karyawan dan biaya
penyusutan suatu departemen.
2. BOP tidak langsung departemen: BOP yang dinikmati secara
bersama-sama oleh dua departemen atau lebih. Contoh gaji
pengawas departemen, biaya penyusutan gedung pabrik, biaya
perbaikan dan pemeliharaan gedung.
Penyusunan Anggaran BOP per
Departemen
• Penyusunan anggaran BOP per departemen dibagi menjadi 4
tahap utama yaitu :
a.Penaksiran BOP langsung departemen atas dasar kapasitas yg
direncanakan untuk tahun anggaran.
b.Penaksiran BOP tak langsung departemen.
c. Distribusi BOP tak langsung departemen ke departemen-
departemen yg menikmatinya
d.Menjumlah seluruh BOP per departemen untuk mendapatkan BOP
per departemen.
Metode Alokasi BOP Departemen Pembantu ke
Departemen Produksi

Metode Langsung
• Metode dalam mengalokasikan biaya secara langsung dari departemen jasa
ke departemen produksi
• BOP Departemen Pembantu diasumsikan hanya dinikmati oleh Departemen
Produksi saja.
• Metode ini mengabaikan dan tidak membebankan biaya apapun ke jasa yang
diberikan oleh suatu departemen jasa ke departemen jasa lain.
• Metode langsung dibenarkan untuk perhitungan biaya produk jika hasil
akhirnya tidak jauh berbeda dengan hasil dari metode distribusi lainnya.
METODE ALOKASI LANGSUNG
PT. KARIMATA mempunyai 2 Departemen Produksi yaitu Departemen I & Departemen II dan
Departemen Pembantu A & Biaya Anggaran BOP untuk periode waktu tertentu adalah sbb :
Departemen Jumlah Anggaran
BOP
I 60.000
II 80.000
A 50.000
B 40.000

Taksiran Jasa Departemen Pembantu yang dinikmati oleh Departemen Produksi


Departemen Departemen I Departemen II
pembantu
A 60% 40%
B 75% 25%
Ditanya :
a. Hitung BOP Departemen Produksi setelah mendapat alokasi dari Departemen Pembantu
b. Hitung Tarif BOP per Unit Jika Dasar Pembebanan yg dipakai Departemen 1 adalah Jam Mesin
dengan jumlah yang dianggarkan 10.000 jam mesin Departemen 2 menggunakan dasar
pembebanan Unit Produksi, jumlah yang dianggarkan 20.000 unit.
JAWABAN

Keterangan D. Prod I D. Prod II D. Pemb A D. Pemb B

BOP sebelum 60.000 80.000 50.000 40.000


alokasi
Alokasi BOP Dept A 30.000 20.000 (50.000) -
Alokasi BOP Dept B 30.000 10.000 - (40.000)
BOP Setelah Alokasi 120.000 110.000 0 0

Tarif BOP = 120.000 /10.000 = 12/jam


= 110.000 / 20.000 = 5,5/unit
Metode Bertingkat
• Mendistribusikan biaya dari departemen jasa berdasarkan urutan
tertentu yang telah ditentukan sebelumnya.
• Sekali biaya telah didistribusikan dari suatu departemen jasa,
tidak ada biaya departemen jasa lain yang dibebankan Kembali ke
departemen tersebut dalam langkah berikutnya.
• Urutan yang berbeda memberikan hasil yang berbeda
• Urutan dapat dimulai dari departemen yang paling sedikit
menggunakan jasa departemen lain atau dimulai dari departemen
jasa yang menyediakan jasa ke departemen jasa lain dengan
jumlah biaya terbesar.
Metode Alokasi Bertingkat
• Dengan kasus yang sama

Departemen Departemen A Departemen I Departemen II

A - 60% 40%
B 10% 65% 25%

Jawaban :
Keterangan D. Prod I D. Prod II D. Pemb A D. Pemb B

BOP sebelum alokasi 60.000 80.000 50.000 40.000


Alokasi BOP Dept B 26.000 10.000 4.000 (40.000)
Alokasi BOP Dept A 32.400 21.600 (54.000) -
BOP Setelah Alokasi 118.400 111.600 0 0

Tarif BOP = 118.400 / 10.000 = 11,84/jam


= 111.600/ 20.000 = 5,58/unit
Metode Simultan (Aljabar)
• Mempertimbangkan secara lengkap hubungan timbal balik antar semua
departemen jasa.
• Biaya dari departemen jasa didistribusikan secara simultan, pertama-tama
dengan menggunakan aljabar untuk menyelesaikan dua persamaan linier
dengan dua variabel yang tidak diketahui, tujuannnya untuk menentukan
berapa besar alokasi terlalu tinggi yang diperlukan dan untuk
menentukannya secara simultan bagi kedua departemen jasa.
Metode Simultan /Aljabar
• Biaya Departemen Pembantu akan dialokasikan ke Departemen Pembantu yang lain dan ke
Departemen Produksi.
• Dalam metode ini, jumlah biaya tiap-tiap departemen pembantu dinyatakan dalam persamaan aljabar.
Y = jumlah biaya departemen Y setelah menerima alokasi biaya dari departemen Z
Z = jumlah biaya departemen Z setelah menerima alokasi biaya dari departemen Y
Misalkan:
A = 50.000+ 0,10 B
B = 40.000+ 0,20 A 
Dua persamaan tersebut dapat diselesaikan lebih lanjut sebagai berikut:
A = 50.000 + 0,10 B
A = 50.000 + 0,10 (40.000+ 0,20 A)
A = 50.000 +4.000+ 0,02 A
A – 0,02 A = 54.000
0,98A =54.000
A = 54.000 /0,98
= 55.102
B = 40.000 + 0,20 (55.102)
= 40.000 + 11.020
B = 51.020
Keterangan D. Prod I D. Prod II D. Pemb A D. Pemb B
BOP sebelum 60.000 80.000 50.000 40.000
alokasi
Alokasi BOP 27.551 16.530,6 (55.102) 11.020
Dept A
Alokasi BOP 25.510 20.408 5.102 (51.020)
Dept B
BOP Setelah 113.061 116.938,6 0 0
Alokasi

• Tarif BOP = 113.061 / 10.000 = 11,31/jam


= 116.939 / 20.000 = 5,85/ unit
BOP Dept Pemb A stlh mendapat alokasi dari Dept Pemb B = 55.102
BOP Dept Pemb B stlh mendapat alokasi dari Dept Pemb A = 51.020
Menggunakan Tarif BOP Departemen
• Setelah biaya departemen jasa didistribusikan tarif overhead departemen produksi dapat dihitung
dengan cara membagi total overhead pabrik final dari setiap departemen produksi dengan dasar
alokasi yang dipilih.
• Pada akhir periode overhead pabrik dibebankan dengan jurnal sebagai berikut :
Barang Dalam Proses XXX
Overhead Pabrik dibebankan Departemen A XXX
Overhead Pabrik dibebankan departemen B XXX
Overhead pabrik dibebankan Departemen C XXX
Biaya Overhead Aktual Terdepartementalisasi

• Overhead Pabrik Aktual diikhtisarkan dalam akun Pengendali Overhead di


buku besar. Rinciannya dimasukkan dalam buku pembantu overhead pabrik.
• Pada akhir periode, biaya overhead aktual dikumpulkan dengan cara yang
sama seperti estimasi biaya di awal periode
Langkah-Langkah Di Akhir Periode Untuk Overhead Pabrik
Aktual Terdepartementalisasi
1. Biaya aktual dari overhead langsung departemental di departemen produksi dan departemen jasa,
serta overhead tidak langsung departemental diikhtisarkan.
2. Survei kedua untuk tingkat aktual dari dasar alokasi yang dialami selama tahun tersebut dipersiapkan
3. Biaya actual dari overhead tidak langsung departemental dialokasikan berdasarkan dari survei akhir
tahun.
4. Biaya actual dari departemen jasa didistribusikan ke departemen yang menerima manfaat
berdasarkan hasil survei akhir tahun.
5. Overhead pabrik actual dibandingkan dengan overhead pabrik dibebnakan, baik untuk fasilitas
tersebut secara keseluruhan dan untuk setiap departemen produksi, serta jumlah overhead pabrik
dibebankan terlalu tinggi atau terlalu rendah dihitung.
HITUNGAN
METODE ALOKASI LANGSUNG
PT Jasmine mengolah produknya melalui dua departemen produksi yakni departemen proses 1
dan proses 2, dan ditunjang oleh 2 departemen jasa yaitu departemen jasa listrik (X) dan
departemen jasa pemeliharaan mesin (Y). Seluruh tenaga listrik dan pemeliharaan mesin
sepenuhnya digunakan oleh departemen produksi dengan proporsi.

Departemen Produksi Departemen Jasa X Departemen Jasa Y


Proses 1 30% 25%
Proses 2 35% 40%
Proses 3 35% 35%
Perkiraan besarnya BOP untuk masing- Jawab :
masing departemen adalah Menghitung BOP dianggarkan alokasi BOP dari masing-masing departemen
adalah :
Departemen Jumlah BOP (Rp) 1. Jasa X
Produksi
BOP departemen jasa X sebanyak Rp 30.000.000 seluruhnya dialokasikan ke
Proses 1 180 juta masing-masing departemen produksi dengan proporsi masing-masing
Proses 2 200 juta Departemen proses 1 = 30% x Rp 30.000.000 = Rp 9.000.000
Proses 3 150 juta Departemen proses 2 = 35% x Rp 30.000.000 = Rp 10.500.000
Jasa X 30 juta Departemen proses 3 = 35% x Rp 30.000.000 = Rp 10.500.000
Jasa Y 60 juta Total = Rp 30.000.000

Ditanya : 2. Jasa Y
BOP departemen jasa Y sebanyak Rp 60.000.000 seluruhnya dialokasikan ke
Tentukan BOP dianggarkan setelah alokasi masing-masing departemen produksi dengan proporsi masing-masing :
dengan menggunakan metode alokasi
langsung! Departemen 1 = 25% x Rp 60.000.000 = Rp 15.000.000
Jawab : Departemen 2 = 40% x Rp 60.000.000 = Rp 24.000.000
Menghitung BOP dianggarkan alokasi BOP Departemen 3 = 35% x Rp 60.000.000 = Rp 21.000.000
dari masing-masing departemen adalah : Total = Rp 60.000.000
Contoh 2
BOP langsung dan tidak langsung
departemen-departemen pembantu
dan produksi selama tahun anggaran
2023 diperkirakan sebagai berikut :
Departemen produksi
Departemen A Rp 9.000.000
Departemen B Rp 15.000.000

Departemen pembantu
Departemen X Rp 3.000.000
Departemen Y Rp 5.000.000
THANK YOUU

Anda mungkin juga menyukai