Anda di halaman 1dari 23

STIE AMM

DEPARTEMENTALISASI
MATARAM

BIAYA OVERHEAD
PABRIK
AKUNTANSI BIAYA

SYAFARUDIN MAULANA
212395A
D3 AKUNTANSI
Pengertian
 Departementalisasi adalah pembagian pabrik ke
dalam bagian-bagian departemen atau pusat biaya
yg dibebani BOP.
 Departementalisasi biaya overhead pabrik
adalah proses pengumpulan dan penentuan tarif
biaya overhead pabrik per departemen
 Departementalisasi BOP bermanfaat untuk
pengendalian biaya dan ketelitian penentuan
harga pokok produk
 Syarat atau kondisi, ketepatan, pembagian
departemen, penenntuan dasar kapasitas
Faktor-factor yang dipertimbangkan
Tanggung jawab

Sifat operasional

Lokasi,proses,dan mesin

Jumlah departemen

penyesuaian

Penggolongan BOP
Sifatnya bahan penolong, reparasi, BTKTL, penilaian
terhadap aktiva tetap, akibat berlalunya waktu, bop lain.
Perilakunya BOP tetap, BOP variable, BOP semivariable
Hubungannya BOP langsung, tdk langsung
Department Produksi dan Jasa
Pada umumnya perusahaan manufaktur memiliki
dua jenis departemen:
Departmen Produksi

Departemen yang mengubah bentuk, sifat bahan baku


atau merakit komponen-komponen menjadi finished
goods.
 Departmen Jasa
Departemen yang memberikan jasa pelayanan yang
berkontribusi tidak langsung terhadap produksi tetapi
tidak merubah bentuk, jenis, rakitan dari bahan baku.
Menentukan Tarif BOP per
Departemen
 Menyusun anggaran BOP per departemen.
 Menyiapkan Laporan survei Pabrik untuk
pembagian BOP tidak langsung
 Menyusun anggaran BOP tidak langsung
 Alokasi BOP departemen pembantu ke
departemen produksi.
 Perhitungan tarif pembebanan BOP per
departemen.
Penyusunan Anggaran BOP per
Departemen
Dalam penyusunan anggaran, BOP dapat
dibedakan menjadi dua:
1.BOP langsung departemen: BOP yang dapat
diidentifikasikan secara langsung sebagai BOP
departemen tertentu. Contoh biaya bahan penolong, gaji mandor,
lembur karyawan dan biaya penyusutan suatu departemen.
BOP tidak langsung departemen: BOP yang
2.

dinikmati secara bersama-sama oleh dua departemen


atau lebih. Contoh gaji pengawas departemen, biaya penyusutan gedung
pabrik, biaya perbaikan dan pemeliharaan gedung.
Penyusunan Anggaran BOP per
Departemen
Penyusunan anggaran BOP per departemen
dibagi menjadi 4 tahap utama yaitu :
a. Penaksiran BOP langsung departemen atas
dasar kapasitas yg direncanakan untuk tahun
anggaran.
b. Penaksiran BOP tak langsung departemen.
c. Distribusi BOP tak langsung departemen ke
departemen-departemen yg menikmatinya
d. Menjumlah seluruh BOP per departemen
untuk mendapatkan BOP per departemen.
Metode Alokasi BOP Departemen
Pembantu ke Departemen Produksi
METODE ALOKASI LANGSUNG
Metode dalam mengalokasikan biaya secara langsung dari

departemen jasa ke departemen produksi


BOP Departemen Pembantu diasumsikan hanya dinikmati

oleh Departemen Produksi saja.


Dep Prod I
 Dept Prod II Dept Pembantu A Dept Pembantu B
Metode Alokasi Bertahap
 Metode pengalokasian biaya dari departemen jasa ke
departemen produksi secara bertahap
 Jasa pada Dept Pembantu akan dialokasikan ke Departemen
Pembantu & Produksi tetapi jika alokasi ke Dept Pembantu
tidak material akan diabaikan
 Dep Prod I Dept Prod II Dept Pembantu A Dept Pembantu
B
Metode Alokasi Aljabar
 Biaya Departemen Pembantu akan dialokasikan ke Departemen
Pembantu yang lain dan ke Departemen Produksi.

 Dep Prod I Dept Prod II Dept Pembantu A Dept Pembantu


B
Perhitungan Tarif Pembebanan
BOP

Tarif pembebanan BOP dihitung


dengan cara membagi total BOP
departemen produksi setelah
menerima alokasi BOP dari
departemen pembantu, dengan dasar
pembebanan yang digunakan.
Metode Alokasi Langsung
 PT. KARIMATA mempunyai 2 Departemen Produksi yaitu Dept I & Dept II
dan Dept Pemb A & B
 Anggaran BOP untuk periode waktu 19XA adalah sbb :

Dept Jml Anggaran BOP


I 60.000,-
II 80.000,-
A 50.000,-
B 40.000,-
Taksiran Jasa Departemen Pembantu yang dinikmati oleh Dept Produksi :

Dept Pembantu Dept I Dept II


A 60% 40%
Ditanya : B 75% 25%
a. Hitung BOP Dept Produksi stlh mendapat alokasi dari Dept Pembantu
b. Hitung Tarif BOP per Unit Jika Dasar Pembebanan yg dipakai Dept 1
adalah Jam Mesin dengan jumlah yang dianggarkan 10.000 jam mesin
Dept 2 menggunakan dasar pembebanan Unit Produksi, jumlah yang
dianggarkan 20.000 unit.
Metode Alokasi Langsung

Keterangan D.Prod I D.Prod II D.Pemb A D.Pemb B


BOP sblm Alokasi 60.000 80.000 50.000 40.000
Alokasi BOP Dept A 30.000 20.000 (50.000) -
Alokasi BOP Dept B 30.000 10.000 - (40.000)
BOP Setelah 120.000 110.000 0 0
Alokasi

 Tarif BOP = 120.000 110.000


10.000 20.000
= 12/jm 5,5/unit
Metode Alokasi Bertahap

 Dengan Kasus yang sama,


Dept Dept A Dept I Dept II
A - 60% 40%
B 10% 65% 25%
Metode Alokasi Bertahap

Keterangan D.Prod I D.Prod II D.Pemb A D.Pemb B


BOP sblm Alokasi 60.000 80.000 50.000 40.000
Alokasi BOP Dept B 26.000 10.000 4.000 (40.000)
Alokasi BOP Dept A 32.400 21.600 (54.000) -
BOP Setelah Alokasi 118.400 111.600 0 0

 Tarif BOP = 118.400 111.600


10.000 20.000
= 11,84/jm 5,58/unit
Metode Alokasi Aljabar
 Dalam metode ini, jumlah biaya tiap-tiap
departemen pembantu dinyatakan dalam
persamaan aljabar.

Y = jumlah biaya departemen Y setelah


menerima alokasi biaya dari departemen Z
Z = jumlah biaya departemen Z setelah
menerima alokasi biaya dari departemen Y
Metode Alokasi Aljabar
 Dari contoh diatas, misalkan:
 A = 50.000+ 0,10 B
 B = 40.000+ 0,20 A 
 Dua persamaan tersebut dapat diselesaikan lebih lanjut sebagai
berikut:
 A = 50.000 + 0,10 B
 A = 50.000 + 0,10 (40.000+ 0,20 A)
 A = 50.000 +4.000+ 0,02 A
 A – 0,02 A = 54.000
 0,98A =54.000
 A = 54.000 /0,98
 = 55.102
 B = 40.000 + 0,20 (55.102)
 = 40.000 + 11.020
 B = 51.020
Metode Alokasi Aljabar

Keterangan D.Prod I D.Prod II D.Pemb A D.Pemb B


BOP sblm Alokasi 60.000 80.000 50.000 40.000
Alokasi BOP Dept A 27.551 16.530,6 (55.102) 11.020
Alokasi BOP Dept B 25.510 20.408 5.102 (51.020)
BOP Setelah Alokasi 113.061 116.938,6 0 0

 Tarif BOP = 113.061 116.939


10.000 20.000
= 11,31/jm 5,84/u

BOP Dept Pemb A stlh mendapat alokasi dari Dept Pemb B


BOP Dept Pemb B stlh mendapat alokasi dari Dept Pemb A
STIE AMM
MATARAM

Do You Have Any Question ?

Syafarudin Maulana
Syafarudin.maulana28@gmail.com
IG : syafarudin_maulana
Metode Alokasi Aljabar
Biaya overhead pabrik langsung dan tidak langsung departemen-departemen
pembantu dan produksi selama tahun anggaran 19X3 diperkirakan sebagai
berikut:
Departemen produksi
Departemen A $. 6.000
Departemen B $. 8.000
Departemen pembantu
Departemen Y $. 3.630
Departemen Z $. 2.000
 
Jasa yang dihasilkan departemen pembantu dibagikan menurut proporsi
sebagai berikut:

Dipakai di
Departemen Pembantu Departemen Produksi .
Dept. Y Dept Z Dept. A Dept. B
Jasa Departemen Y 20% 40% 40%
Jasa Departemen Z 30% 20% 50%
Metode Alokasi Aljabar
Dari contoh diatas, misalkan:
Oleh karena itu:
Y = 3.630 + 0,30 Z
Z = 2.000+ 0,20 Y 
Dua persamaan tersebut dapat diselesaikan lebih lanjut sebagai berikut:
Y = 3.630 + 0,30 Z
Y = 3.630 + 0,30 (2.000+ 0,20 Y)
Y = 3.630 +600+ 0,06 Y
Y – 0,06 x = 4,230
0,94Y = 4,230
Y = 4,230 /0,94
= 4,500
Z = 2.000 + 0,20 (4,500)
= 2.000 + 900
Z = 2,900
Metode Alokasi Aljabar

Anda mungkin juga menyukai