0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
17 tayangan21 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang departementalisasi biaya overhead pabrik, yang merupakan proses membagi pabrik menjadi segmen-segmen yang disebut departemen untuk tujuan pembebanan biaya overhead. Dokumen tersebut menjelaskan konsep, tujuan, dan metode penentuan tarif biaya overhead departemen."
Dokumen tersebut membahas tentang departementalisasi biaya overhead pabrik, yang merupakan proses membagi pabrik menjadi segmen-segmen yang disebut departemen untuk tujuan pembebanan biaya overhead. Dokumen tersebut menjelaskan konsep, tujuan, dan metode penentuan tarif biaya overhead departemen."
Dokumen tersebut membahas tentang departementalisasi biaya overhead pabrik, yang merupakan proses membagi pabrik menjadi segmen-segmen yang disebut departemen untuk tujuan pembebanan biaya overhead. Dokumen tersebut menjelaskan konsep, tujuan, dan metode penentuan tarif biaya overhead departemen."
Tujuan Pembelajaran 1. Mampu mendefinisikan biaya langsung departemental dengan biaya tidak langsung serta memberikan contoh untuk masing- masing biaya tersebut. 2. Mampu menghitung dan menggunakan tarif overhead departemental. 3. Mampu mengakumulasikan biaya actual dari overhead departemental. 4. Mampu menggambarkan departementalisasi dalam organisasi nonmanufaktur dan nirlaba. Konsep Departementalisasi Departementalisasi BOP : membagi pabrik ke dalam segmen-segmen yang disebut departemen, yang menjadi tujuan pembebanan biaya overhead.
Tujuan Departementalisasi BOP :
1. Menghasilkan biaya produksi yang lebih baik yaitu departemen yang berbeda memiliki tarif overhead yang berbeda, sehingga pesanan yang melewati suatu departemen produksi akan dibebani dengan BOP sesuai dengan tarif departemen yang bersangkutan. 2. Meningkatkan pengendalian BOP yaitu setiap manajer departemen bertanggungjawab atas biaya yang terjadi di departemen tersebut. Klasifikasi Departemen Klasifikasi Departemen: 1. Departemen Produksi, menghasilkan produk dengan mengubah bentuk atau sifat dari bahan baku atau dengan merakit komponen. Contoh : dept.pemotongan, dept. penyerutan, dept. Perakitan.
2. Departemen Jasa, memberikan pelayanan yang
berkontribusi secara tidak langsung terhadap produksi produk tetapi tidak mengubah bentuk, rakitan, maupun sifat dari bahan baku. Contoh: dept. penyimpanan, dept. pembelian, dept. pemeliharaan. Biaya Langsung Departemental Adalah Biaya Overhead Pabrik yang dapat ditelusuri secara langsung ke departemen tertentu.
Umumnya terdiri atas :
1. Biaya supervisi, biaya tenaga kerja tidak langsung dan biaya lembur. 2. Tunjangan-tunjangan tenaga kerja 3. Bahan baku tidak langsung dan perlengkapan pabrik 4. Biaya perbaikan dan pemeliharaan 5. Biaya penyusutan dan sewa peralatan. Biaya Tidak Langsung Departemental Adalah biaya yang memberikan manfaat bagi semua departemen, sehingga biaya tersebut tidak dibebankan langsung ke suatu departemen tertentu tetapi dialokasikan ke semua departemen.
Umumnya terdiri dari :
1. Biaya sewa gedung 2. Pajak Properti 3. Biaya penyusutan bangunan 4. Asuransi kebakaran 5. Perbaikan gedung 6. Biaya listrik. 7. Biaya Air 8. Dll. Menentukan Tarif BOP Departemental Penggunaan tarif departemental seringkali menghasilkan dasar yang berbeda untuk departemen yang berbeda, contoh : tarif per jam tenaga kerja langsung untuk departemen A, tarif jam mesin untuk departemen B. Langkah Menentukan Tarif BOP Departemental 1. Estimasi total overhead departemental dari departemen produksi dan departemen jasa pada tingkat aktivitas yang diperkirakan. Tentukan jika mungkin sifat tetap dan variabel untuk setiap kategori biaya. 2. Survey pabrik untuk menentukan dasar alokasi & dasar distribusi. Contoh: estimasi konsumsi kwh, jumlah meter persegi, jumlah karyawan di setiap departemen. 3. Estimasi total overhead tidak langsung departemental pada tingkat aktivitas yang dipilih dan alokasikan biaya- biaya tersebut ke departemen-departemen. Contoh: biaya utilitas seperti listrik, bahan bakar, air. 4. Distribusikan biaya departemen jasa ke departemen yang memperoleh manfaat dari jasa tersebut. 5. Hitung Tarif Overhead Departemental. Metode Akuntansi untuk Biaya Utilitas 1. Membebankan semua biaya tenaga dan bahan bakar ke departemen utilitas tersendiri, kemudian mengalokasikannya ke departemen yang menerima manfaatnya.
2. Membebankan departemen - departemen
tertentu dengan biaya tenaga dan bahan bakar jika ada meteran terpisah, dan membebankan sisanya ke departemen utilitas tersendiri. Sisa ini kemudian akan dialokasikan ke departemen yang menerima manfaatnya. Distribusi Biaya Departemen Jasa Distribusi didasarkan pada unit pengukuran umum yang berkorelasi dengan penyebab dari biaya departemen jasa.
Contoh: jumlah karyawan, konsumsi kwh, konsumsi tenaga
kuda per jam, luas lantai, nilai aset, atau biaya dari bahan baku yang akan diminta.
Tiga metode umum distribusi overhead departemen jasa ke
departemen yang memperoleh manfaatnya: 1. Metode Langsung (Direct Method) 2. Metode Bertingkat (Step Method)/Sequential Method 3. Metode Simultan (Simultaneous Method)/Metode Aljabar (Algebraic Method) Contoh untuk perhitungan
Data pada Nicleby Company:
Departemen Jasa Biaya Overhead Pabrik Departemen Departemen Jasa sebelum distribusi Departemen Y Departemen Z
Dept.Produksi A $ 60.000 40% 20%
Dept.Produksi B $ 80.000 40% 50%
Dept. Jasa Y $ 36.300 - 30%
Dept. Jasa Z $ 20.000 20% -
Total Overhead $196.300 100% 100%
Pabrik Metode Langsung (direct method) Pada metode langsung: Biaya departemen jasa didistribusikan hanya ke departemen produksi saja.
Metode ini mengabaikan dan tidak membebankan
biaya apapun ke jasa yang diberikan oleh suatu departemen jasa ke departemen jasa lain.
Metode langsung dapat dibenarkan untuk
perhitungan biaya produk jika hasil akhirnya tidak jauh berbeda dengan hasil dari metode distribusi lainnya. Metode Langsung (direct method) Distribusi Overhead Dept.Jasa Menggunakan Metode Langsung Departemen Produksi Departemen Jasa
Distribusi dari: Dept. Y 18.150 18.150 (36.300) (40/80 x 36.300) (40/80 x 36.300)
Dept. Z 5.714 14.286 (20.000)
(20/70 x 20.000) (50/70 x 20.000)
Total $ 196.300 $ 83.864 $ 112.436 0 0
Overhead Metode Bertingkat (step method) Pada metode bertingkat: Mendistribusikan biaya dari departemen jasa berdasarkan urutan tertentu yang telah ditentukan sebelumnya. Sekali biaya telah didistribusikan dari suatu departemen jasa, tidak ada biaya departemen jasa lain yang dibebankan kembali ke departemen tersebut dalam langkah berikutnya. Urutan yang berbeda memberikan hasil yang berbeda. Urutan dapat dimulai dari departemen yang paling banyak melayani departemen lain dan paling sedikit menggunakan jasa departemen lain atau dimulai dari departemen jasa yang menyediakan jasa ke departemen jasa lain dengan jumlah biaya terbesar. Metode Bertingkat (step method) Distribusi Overhead Dept.Jasa Menggunakan Metode Bertingkat Departemen Produksi Departemen Jasa
(40/100 x 36.300) (40/100 x 36.300) (20/100 x 36.300)
Dept.Z 7.789 19.471 (27.260)
(20/70 x 27.260) (50/70 x 27.260)
Total Overhead $196.300 $ 82.309 $ 113.991 0 0
Metode Simultan Mempertimbangkan secara lengkap hubungan timbal balik antar semua departemen jasa.
Biaya dari departemen jasa didistribusikan
secara simultan, pertama-tama dengan menggunakan aljabar untuk menyelesaikan dua persamaan linier dengan dua variabel yang tidak diketahui, tujuannya untuk menentukan berapa besar alokasi terlalu tinggi yang diperlukan dan untuk menentukannya secara simultan bagi kedua departemen jasa. Metode Simultan Jika : Y = $ 36.300 + 0,3Z Z = $ 20.000 + 0,20Y
Substitusi: Y = $ 36.300 + 0,3 ($ 20.000 + 0,20Y)
Penyelesaian: Y = $ 36.300 + $ 6.000 + 0,06Y Y = $ 42.300 + 0,06Y 0,94Y= $ 42.300 Y = $ 45.000
Substitusi: Z = $ 20.000 + (0,20 x $ 45.000)
Penyelesaian: Z = $ 20.000 + $ 9.000 Z = $ 29.000 Metode Simultan Distribusi Overhead Dept.Jasa Menggunakan Metode Simultan
distribusi dept.jasa Distribusi Dari: Dept.Y 18.000 18.000 (45.000) 9.000 (40/100 x 45.000) (40/100 x 45.000) (20/100 x 45.000)
Dept.Z 5.800 14.500 8.700 (29.000)
(20/100 x 29.000) (50/100 x 29.000) (30/100 x 29.000)
Total $196.300 $ 83.800 $ 112.500 0 0
Overhead Menggunakan Tarif BOP Departemen Setelah biaya departemen jasa didistribusikan, tarif overhead departemen produksi dapat dihitung dengan cara membagi total overhead pabrik final dari setiap departemen produksi dengan dasar alokasi yang dipilih.
Pada akhir periode overhead pabrik dibebankan dengan jurnal
sbb:
Barang Dalam Proses XXX
Overhead Pabrik dibebankan Dept.A XXX Overhead Pabrik dibebankan Dept.B XXX Overhead Pabrik dibebankan Dept.C XXX Biaya Overhead Aktual Terdepartementalisasi Overhead Pabrik Aktual diikhtisarkan dalam akun Pengendali Overhead di buku besar. Rinciannya dimasukkan dalam buku pembantu overhead pabrik.
Pada akhir periode, biaya overhead aktual
dikumpulkan dengan cara yang sama seperti estimasi biaya di awal periode. Biaya Overhead Aktual Terdepartementalisasi Langkah Di Akhir Periode Untuk Overhead Pabrik Aktual Terdepartementalisasi 1. Biaya aktual dari overhead langsung departemental di departemen produksi dan departemen jasa, serta overhead tidak langsung departemental diikhtisarkan. 2. Survey kedua untuk tingkat aktual dari dasar alokasi yang dialami selama tahun tersebut. 3. Biaya aktual dari overhead tidak langsung departemental dialokasikan berdasarkan hasil dari survey akhir tahun. 4. Biaya aktual dari departemen jasa didistribusikan ke departemen yang menerima manfaat berdasarkan hasil survey akhir tahun. 5. Overhead pabrik aktual dibandingkan dengan overhead pabrik dibebankan , baik untuk fasilitas tersebut secara keseluruhan maupun untuk setiap departemen produksi. Hitung jumlah overhead pabrik dibebankan, apakah terlalu tinggi atau terlalu rendah.