Anda di halaman 1dari 21

Departementalisasi

Biaya Overhead Pabrik

Purwanti, M.M., M.Ak.


Tujuan Pembelajaran
1. Mampu mendefinisikan biaya langsung departemental dengan
biaya tidak langsung serta memberikan contoh untuk masing-
masing biaya tersebut.
2. Mampu menghitung dan menggunakan tarif overhead
departemental.
3. Mampu mengakumulasikan biaya actual dari overhead
departemental.
4. Mampu menggambarkan departementalisasi dalam organisasi
nonmanufaktur dan nirlaba.
Konsep Departementalisasi
Departementalisasi BOP : membagi pabrik ke dalam
segmen-segmen yang disebut departemen, yang menjadi
tujuan pembebanan biaya overhead.

Tujuan Departementalisasi BOP :


1. Menghasilkan biaya produksi yang lebih baik yaitu
departemen yang berbeda memiliki tarif overhead
yang berbeda, sehingga pesanan yang melewati
suatu departemen produksi akan dibebani dengan
BOP sesuai dengan tarif departemen yang
bersangkutan.
2. Meningkatkan pengendalian BOP yaitu setiap
manajer departemen bertanggungjawab atas biaya
yang terjadi di departemen tersebut.
Klasifikasi Departemen
Klasifikasi Departemen:
1. Departemen Produksi, menghasilkan produk
dengan mengubah bentuk atau sifat dari bahan
baku atau dengan merakit komponen.
Contoh : dept.pemotongan, dept. penyerutan,
dept. Perakitan.

2. Departemen Jasa, memberikan pelayanan yang


berkontribusi secara tidak langsung terhadap
produksi produk tetapi tidak mengubah bentuk,
rakitan, maupun sifat dari bahan baku.
Contoh: dept. penyimpanan, dept. pembelian,
dept. pemeliharaan.
Biaya Langsung Departemental
Adalah Biaya Overhead Pabrik yang dapat
ditelusuri secara langsung ke departemen tertentu.

Umumnya terdiri atas :


1. Biaya supervisi, biaya tenaga kerja tidak
langsung dan biaya lembur.
2. Tunjangan-tunjangan tenaga kerja
3. Bahan baku tidak langsung dan perlengkapan
pabrik
4. Biaya perbaikan dan pemeliharaan
5. Biaya penyusutan dan sewa peralatan.
Biaya Tidak Langsung
Departemental
Adalah biaya yang memberikan manfaat bagi semua
departemen, sehingga biaya tersebut tidak dibebankan
langsung ke suatu departemen tertentu tetapi dialokasikan
ke semua departemen.

Umumnya terdiri dari :


1. Biaya sewa gedung
2. Pajak Properti
3. Biaya penyusutan bangunan
4. Asuransi kebakaran
5. Perbaikan gedung
6. Biaya listrik.
7. Biaya Air
8. Dll.
Menentukan Tarif BOP
Departemental
Penggunaan tarif departemental
seringkali menghasilkan dasar yang
berbeda untuk departemen yang
berbeda, contoh : tarif per jam
tenaga kerja langsung untuk
departemen A, tarif jam mesin
untuk departemen B.
Langkah Menentukan Tarif BOP
Departemental
1. Estimasi total overhead departemental dari departemen
produksi dan departemen jasa pada tingkat aktivitas yang
diperkirakan. Tentukan jika mungkin sifat tetap dan
variabel untuk setiap kategori biaya.
2. Survey pabrik untuk menentukan dasar alokasi & dasar
distribusi. Contoh: estimasi konsumsi kwh, jumlah meter
persegi, jumlah karyawan di setiap departemen.
3. Estimasi total overhead tidak langsung departemental
pada tingkat aktivitas yang dipilih dan alokasikan biaya-
biaya tersebut ke departemen-departemen. Contoh:
biaya utilitas seperti listrik, bahan bakar, air.
4. Distribusikan biaya departemen jasa ke departemen yang
memperoleh manfaat dari jasa tersebut.
5. Hitung Tarif Overhead Departemental.
Metode Akuntansi untuk Biaya
Utilitas
1. Membebankan semua biaya tenaga dan bahan
bakar ke departemen utilitas tersendiri,
kemudian mengalokasikannya ke departemen
yang menerima manfaatnya.

2. Membebankan departemen - departemen


tertentu dengan biaya tenaga dan bahan bakar
jika ada meteran terpisah, dan membebankan
sisanya ke departemen utilitas tersendiri. Sisa ini
kemudian akan dialokasikan ke departemen yang
menerima manfaatnya.
Distribusi Biaya Departemen
Jasa
Distribusi didasarkan pada unit pengukuran umum yang
berkorelasi dengan penyebab dari biaya departemen
jasa.

Contoh: jumlah karyawan, konsumsi kwh, konsumsi tenaga


kuda per jam, luas lantai, nilai aset, atau biaya dari bahan
baku yang akan diminta.

Tiga metode umum distribusi overhead departemen jasa ke


departemen yang memperoleh manfaatnya:
1. Metode Langsung (Direct Method)
2. Metode Bertingkat (Step Method)/Sequential Method
3. Metode Simultan (Simultaneous Method)/Metode
Aljabar (Algebraic Method)
Contoh untuk perhitungan

Data pada Nicleby Company:


Departemen Jasa
Biaya Overhead
Pabrik
Departemen
Departemen Jasa
sebelum distribusi Departemen Y Departemen Z

Dept.Produksi A $ 60.000 40% 20%

Dept.Produksi B $ 80.000 40% 50%

Dept. Jasa Y $ 36.300 - 30%

Dept. Jasa Z $ 20.000 20% -

Total Overhead $196.300 100% 100%


Pabrik
Metode Langsung (direct method)
Pada metode langsung:
Biaya departemen jasa didistribusikan hanya ke
departemen produksi saja.

Metode ini mengabaikan dan tidak membebankan


biaya apapun ke jasa yang diberikan oleh suatu
departemen jasa ke departemen jasa lain.

Metode langsung dapat dibenarkan untuk


perhitungan biaya produk jika hasil akhirnya tidak
jauh berbeda dengan hasil dari metode distribusi
lainnya.
Metode Langsung (direct method)
Distribusi Overhead Dept.Jasa Menggunakan Metode
Langsung
Departemen Produksi Departemen Jasa

Total A B Y Z

BOP sebelum $ 196.300 $ 60.000 $ 80.000 $ 36.300 $ 20.000


distribusi

Distribusi
dari:
Dept. Y 18.150 18.150 (36.300)
(40/80 x 36.300) (40/80 x 36.300)

Dept. Z 5.714 14.286 (20.000)


(20/70 x 20.000) (50/70 x 20.000)

Total $ 196.300 $ 83.864 $ 112.436 0 0


Overhead
Metode Bertingkat (step method)
Pada metode bertingkat:
Mendistribusikan biaya dari departemen jasa
berdasarkan urutan tertentu yang telah ditentukan
sebelumnya.
Sekali biaya telah didistribusikan dari suatu departemen
jasa, tidak ada biaya departemen jasa lain yang
dibebankan kembali ke departemen tersebut dalam
langkah berikutnya.
Urutan yang berbeda memberikan hasil yang berbeda.
Urutan dapat dimulai dari departemen yang paling
banyak melayani departemen lain dan paling sedikit
menggunakan jasa departemen lain atau dimulai dari
departemen jasa yang menyediakan jasa ke departemen
jasa lain dengan jumlah biaya terbesar.
Metode Bertingkat (step method)
Distribusi Overhead Dept.Jasa Menggunakan Metode
Bertingkat
Departemen Produksi Departemen Jasa

Total A B Y Z

BOP sebelum $ 196.300 $ 60.000 $ 80.000 $ 36.300 $ 20.000


distribusi
Dept.Jasa
Distribusi dari:

Dept.Y 14.520 14.520 (36.300) 7.260


(40/100 x 36.300) (40/100 x 36.300) (20/100 x 36.300)

Dept.Z 7.789 19.471 (27.260)


(20/70 x 27.260) (50/70 x 27.260)

Total Overhead $196.300 $ 82.309 $ 113.991 0 0


Metode Simultan
Mempertimbangkan secara lengkap hubungan
timbal balik antar semua departemen jasa.

Biaya dari departemen jasa didistribusikan


secara simultan, pertama-tama dengan
menggunakan aljabar untuk menyelesaikan dua
persamaan linier dengan dua variabel yang
tidak diketahui, tujuannya untuk menentukan
berapa besar alokasi terlalu tinggi yang
diperlukan dan untuk menentukannya secara
simultan bagi kedua departemen jasa.
Metode Simultan
Jika : Y = $ 36.300 + 0,3Z
Z = $ 20.000 + 0,20Y

Substitusi: Y = $ 36.300 + 0,3 ($ 20.000 + 0,20Y)


Penyelesaian:
Y = $ 36.300 + $ 6.000 + 0,06Y
Y = $ 42.300 + 0,06Y
0,94Y= $ 42.300
Y = $ 45.000

Substitusi: Z = $ 20.000 + (0,20 x $ 45.000)


Penyelesaian:
Z = $ 20.000 + $ 9.000
Z = $ 29.000
Metode Simultan
Distribusi Overhead Dept.Jasa Menggunakan Metode Simultan

Departemen Produksi Departemen Jasa

Total A B Y Z

BOP sebelum $196.300 $ 60.000 $ 80.000 $ 36.300 $ 20.000


distribusi
dept.jasa
Distribusi
Dari:
Dept.Y 18.000 18.000 (45.000) 9.000
(40/100 x 45.000) (40/100 x 45.000) (20/100 x 45.000)

Dept.Z 5.800 14.500 8.700 (29.000)


(20/100 x 29.000) (50/100 x 29.000) (30/100 x 29.000)

Total $196.300 $ 83.800 $ 112.500 0 0


Overhead
Menggunakan Tarif BOP
Departemen
Setelah biaya departemen jasa didistribusikan, tarif overhead
departemen produksi dapat dihitung dengan cara membagi
total overhead pabrik final dari setiap departemen produksi
dengan dasar alokasi yang dipilih.

Pada akhir periode overhead pabrik dibebankan dengan jurnal


sbb:

Barang Dalam Proses XXX


Overhead Pabrik dibebankan Dept.A XXX
Overhead Pabrik dibebankan Dept.B XXX
Overhead Pabrik dibebankan Dept.C XXX
Biaya Overhead Aktual
Terdepartementalisasi
Overhead Pabrik Aktual diikhtisarkan
dalam akun Pengendali Overhead di buku
besar. Rinciannya dimasukkan dalam buku
pembantu overhead pabrik.

Pada akhir periode, biaya overhead aktual


dikumpulkan dengan cara yang sama
seperti estimasi biaya di awal periode.
Biaya Overhead Aktual
Terdepartementalisasi
Langkah Di Akhir Periode Untuk Overhead Pabrik
Aktual Terdepartementalisasi
1. Biaya aktual dari overhead langsung departemental di
departemen produksi dan departemen jasa, serta overhead tidak
langsung departemental diikhtisarkan.
2. Survey kedua untuk tingkat aktual dari dasar alokasi yang dialami
selama tahun tersebut.
3. Biaya aktual dari overhead tidak langsung departemental
dialokasikan berdasarkan hasil dari survey akhir tahun.
4. Biaya aktual dari departemen jasa didistribusikan ke departemen
yang menerima manfaat berdasarkan hasil survey akhir tahun.
5. Overhead pabrik aktual dibandingkan dengan overhead pabrik
dibebankan , baik untuk fasilitas tersebut secara keseluruhan
maupun untuk setiap departemen produksi. Hitung jumlah
overhead pabrik dibebankan, apakah terlalu tinggi atau terlalu
rendah.

Anda mungkin juga menyukai