MANAJEMEN RISIKO DALAM TATA KELOLA

PERUSAHAAN PADA PT. ABC YANG BERGERAK

DIBIDANG JASA ANGKUTAN DARAT YANG MELAYANI
PULAU SUMATRA DAN PULAU JAWA

MINI PAPER
diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Tata Kelola Perusahaan
Dosen : Erdy Riahman Damanik, S.E., M.Ak.

Disusun Oleh :
Suci Amalia Khotimah (2116120128)
Ahmad Iqbal Saputra (2116120131)
Laily Aniswati (2116120153)

612. 4B Manajemen

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PUTER PERDANA

INDONESIA 2022/2023
 BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sehubungan untuk memenuhi tugas mata kuliah tata kelola perushaan,
maka disusunlah Mini paper ini. Mini paper ini membahas tentang risiko
perusahaan yang dialami oleh PT. ABC yang berpusat di tangerang barat.
Manajemen risiko adalah proses identifikasi , penilaian, dan pengelolaan
risiko yang terkait dengan kegiatan atau operasi perusahaan. Tujuan utama
dari manajemen risiko adalah untuk mengurangi dampak risiko pada kinerja
perusahaan dan mengoptimalkan potensi keuntungan. Manajemen risiko
adalah proses yang penting bagi perusahaan untuk memastikan
keberlangsungan operasi dan kesuksesan jangka panjang.
Telah tercatat per 31 Desember 2021. PT. ABC mempunyai armada
sebanyak 50 unit dan pendapatan sebesar 30 Miliar Rupiah. Dengan laba 10%
dari pendapatan pada tahun yang sama perusahaan mencatat modal di
setorkan sebesar 1 Miliar Rupiah. Sedangkan laba yang ditahan sampai tahun
2020 sebesar 10 Miliar Rupiah. Pada tahun 2022 armada yang dimiliki
tercatat sebesar 35 unit dengan pendapatan 20 Miliar Rupiah serta laba
berjalan 7%. Laba yang ditahan pada tahun 2021 sebesar 11 Miliar Rupiah.
Kondisi pada tahun 2023, perusahaan memproyeksikan pendapatan
sebesar 50 Miliar Rupiah dan meremajakan kendaraan nya sebanyak 75%.
Untuk meremajakan kendaraannya dan membiayai kegiatan operasionalnya
untuk memperoleh pendapatan 50 Miliar di tahun 2023 dibutuhkan tambahan
modal sebesara 15 Miliar Rupiah. Di tahun 2023 perusahaan pesaing
bertambah sebanyak 5 perusahaan, sehingga perusahaan angkatan darat 2023
sebanyak 20 perusahaan.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah mengenai keterangan diatas diatas adalah
sebagai berikut :
1. Apa saja risiko yang dihadapi oleh perusahaan PT.ABC?
2. Apa saja jenis-jenis risikonya?
3. Bagaimana untuk mengatasi risiko agar tujuan perusahaan untuk
pendapatan 50 Miliar dapat tercapai di tahun 2023?
C. Tujuan
Adapun tujuan mengenai pembelajaran menejemen risiko dalam tata
kelola perusahaan adalah untuk memahami dan mengelola risiko yang terkait
dengan operasi bisnis perusahaan. Dalam pembelajaran ini, kita akan
mempelajari bagaimana mengidentifikasi, menilai, dan mengurangi risiko
dalam berbagai aspek perusahaan seperti operasional, keuangan, dan reputasi.
Dengan memahami manajemen risiko, perusahaan dapat menghindari atau
meminimalkan kerugian yang disebabkan oleh risiko, sehingga meningkatkan
keselamatan, keberlangsungan, dan profitabilitas perusahaan. Selain itu,
manajemen risiko juga dapat membantu perusahaan mengambil keputusan
yang lebih baik dan akurat berdasarkan analisis risiko yang dilakukan secara
terus-menerus.
Tujuan lain dari pembelajaran manajemen risiko adalah meningkatkan
kesadaran dan tanggung jawab manajemen dan karyawan perusahaan
terhadap risiko yang dihadapi, sehingga membangun budaya pengelolaan
risiko yang kuat dan berkelanjutan dalam perusahaan.
 BAB II
PEMBAHASAN

A. Identifikasi risiko yang dihadapi perusahaan PT. ABC

Berdasarkan skenario yang ada, dapat terjadi beberapa risiko yang akan
dihadapi oleh PT. ABC. berikut beberapa risiko yang dapat dihadapi oleh PT.
ABC pada tahun 2023:
1. Risiko persaingan yang semakin ketat: Dengan bertambahnya jumlah
pesaing, perusahaan harus menghadapi persaingan yang semakin ketat
dalam memperebutkan pangsa pasar. Hal ini dapat mempengaruhi
kemampuan perusahaan untuk mempertahankan pelanggan yang ada dan
memenangkan pelanggan baru.
2. Risiko ketergantungan pada remaja kendaraan: Jika perusahaan hanya
mengandalkan remaja kendaraan yang baru, maka perusahaan harus
mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk mengganti kendaraan yang
sudah tua dan memastikan kendaraan baru tersebut beroperasi dengan
efektif. Selain itu, risiko kerusakan kendaraan juga dapat mempengaruhi
kinerja perusahaan.
3. Risiko keuangan: Perusahaan membutuhkan tambahan modal sebesar
15M untuk membiayai kegiatan operasionalnya pada tahun 2023 dan
memperoleh pendapatan 50 Miliar. Risiko keuangan muncul apabila
perusahaan tidak dapat memperoleh tambahan modal yang dibutuhkan
atau jika pengelolaan keuangan perusahaan tidak efektif.
B. Menentukan jenis-jenis risikonya
Adapun risiko-risiko yang mungkin dihadapi oleh perusahaan tersebut
antara lain:
1. Risiko operasional: terkait dengan operasional perusahaan dalam
mengelola armada angkutan darat, seperti keterlambatan dalam
pengiriman, kerusakan kendaraan, dan keselamatan pengemudi dan
penumpang.
 2. Risiko pasar: terkait dengan fluktuasi permintaan pasar yang dapat
memengaruhi pendapatan perusahaan, terutama dengan penambahan
pesaing.
3. Risiko keuangan: terkait dengan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangan yang ada, seperti membayar utang atau memperoleh
modal tambahan.
4. Risiko reputasi: terkait dengan citra perusahaan di mata publik, terutama
jika terjadi masalah dalam operasional perusahaan atau keterlambatan
pengiriman yang berdampak pada kepercayaan pelanggan.
5. Risiko lingkungan: terkait dengan dampak operasional perusahaan
terhadap lingkungan, seperti emisi gas buang kendaraan dan penanganan
limbah.
6. Risiko hukum: terkait dengan kepatuhan perusahaan terhadap peraturan
dan hukum yang berlaku, seperti ketentuan keselamatan dan kesehatan
kerja, perizinan, dan pajak.
7. Risiko manajemen: terkait dengan kemampuan manajemen dalam
mengambil keputusan yang tepat dan efektif dalam mengelola
perusahaan, termasuk dalam mengatasi risiko-risiko yang muncul.

C. Mencari alternatif untuk mengatasi risiko agar tujuan perusahaan untuk

pendapatan 50M dapat tercapai di tahun 2023.
Setelah melakukan identifikasi risiko, menurut kami perusahaan harus
merumuskan alternatif strategi untuk mengatasi risiko yang teridentifikasi.
Berikut beberapa alternatif strategi yang dapat dilakukan perusahaan PT.
ABC untuk mengatasi risiko yang dihadapi:
1. Memperbaiki sistem manajemen risiko: Perusahaan dapat memperbaiki
sistem manajemen risiko agar lebih efektif dalam mengidentifikasi dan
mengelola risiko yang dihadapi. Hal ini dapat membantu perusahaan
dalam mengurangi dampak risiko yang terjadi.
2. Mengoptimalkan armada yang tersedia: Perusahaan dapat
mengoptimalkan armada yang tersedia dengan melakukan perawatan dan
pemeliharaan yang teratur. Hal ini dapat membantu perusahaan dalam
memperpanjang usia pakai kendaraan dan mengurangi risiko kerusakan.
3. Meningkatkan kualitas layanan: Perusahaan dapat meningkatkan kualitas
layanan dengan memberikan pelayanan yang lebih baik dan
memperhatikan kebutuhan pelanggan. Hal ini dapat membantu
perusahaan dalam mempertahankan dan menarik pelanggan baru.
4. Diversifikasi bisnis: Perusahaan dapat melakukan diversifikasi bisnis
dengan membuka cabang baru atau mengembangkan bisnis lain yang
terkait dengan jasa angkutan darat. Hal ini dapat membantu perusahaan
dalam mengurangi risiko yang terkait dengan bergantung pada satu jenis
bisnis saja.
5. Meningkatkan kerja sama dengan pemasok dan pelanggan: Perusahaan
dapat meningkatkan kerja sama dengan pemasok dan pelanggan dalam hal
pengadaan bahan bakar, perawatan kendaraan, dan pengiriman barang.
Hal ini dapat membantu perusahaan dalam mengurangi risiko yang terkait
dengan ketergantungan pada pihak lain.
6. Menjaga likuiditas perusahaan: Perusahaan harus menjaga likuiditas yang
baik agar dapat membiayai kegiatan operasional dan memperoleh
pendapatan yang diharapkan. Hal ini dapat membantu perusahaan dalam
mengurangi risiko yang terkait dengan kekurangan dana.
Perusahaan harus mempertimbangkan alternatif strategi yang paling sesuai
dengan situasi dan kondisi yang dihadapi untuk mengatasi risiko dan
mencapai tujuan perusahaan.
 BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam menghadapi risiko, manajemen risiko sangat penting untuk
diterapkan dalam tata kelola perusahaan. Sebuah perusahaan harus dapat
mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi risiko yang dihadapinya,
sehingga dapat merencanakan dan mengimplementasikan strategi yang tepat
untuk mencapai tujuan perusahaan.
Dalam contoh kasus di atas, perusahaan angkutan darat menghadapi
beberapa risiko seperti peningkatan persaingan, ketergantungan pada armada
kendaraan yang lama, dan kebutuhan tambahan modal untuk meremajakan
armada. Untuk mengatasi risiko tersebut, perusahaan dapat melakukan
beberapa alternatif seperti diversifikasi produk atau layanan, memperkuat
manajemen keuangan, dan memperbaharui armada kendaraan secara
bertahap.
Dalam prakteknya, manajemen risiko dan tata kelola perusahaan yang baik
menjadi penting untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan menghindari
risiko yang dapat mengancam kelangsungan bisnis.

B. Saran
saran yang dapat diberikan untuk perusahaan PT. ABC agar dapat
menghadapi risiko dan mencapai tujuan pendapatan 50 Miliar di tahun 2023
antara lain:
1. Meningkatkan manajemen keuangan dengan melakukan evaluasi terhadap
sumber dan penggunaan dana perusahaan secara teratur serta melakukan
pengelolaan risiko keuangan dengan baik.
2. Diversifikasi produk atau layanan agar tidak tergantung hanya pada satu
jenis angkutan dan dapat menghadapi persaingan dengan perusahaan lain.
3. Meremajakan armada kendaraan secara bertahap agar armada yang
dimiliki selalu dalam kondisi yang baik dan dapat memenuhi kebutuhan
pasar yang semakin berkembang.
4. Meningkatkan kualitas layanan dan kepuasan pelanggan agar dapat
mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan menarik pelanggan baru.
5. Memperkuat manajemen risiko secara keseluruhan dengan
mengembangkan prosedur dan kebijakan yang baik untuk mengelola
risiko serta melakukan evaluasi secara berkala terhadap strategi mitigasi
risiko yang telah dilakukan.

Dengan menerapkan saran-saran tersebut, diharapkan perusahaan PT.

ABC dapat mengelola risiko dengan lebih baik dan mencapai tujuan
pendapatan 50M di tahun 2023 serta meningkatkan kinerja perusahaan secara
keseluruhan.