Anda di halaman 1dari 11

MENCERMATI RUANG LINGKUP RISIKO

MAKALAH

Disusun Oleh :

1. Dewi Agustika Ikra Mulloh (181010551497)


2. Reni Dwi Utami (181010550967)
3. Aditiya wibisono (181010503350)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN S1

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PAMULANG

TANGERANG SELATAN

2022
KATA PENGANTAR

Setinggi puji sedalam syukur kehadirat Allah, karena atas karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang
mana berkat tuntunan dan kemudahan dari-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah berjudul
“Mencermati Ruang Lingkup Risiko” .

Penyusunan makalah ini didasarkan atas pemenuhan tanggung jawab tugas dan syarat
buat ujian tengah semester yang ditujukan sebagai sarana penampung informasi berdasarkan
judul yang kami tinjau secara lugas. Makalah ini terinterpretasi oleh usaha maksimal yang
tidak luput dari kontribusi para anggota kelompok dua, oleh karena itu, kami menyampaikan
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berperan dalam proses pembuatan makalah ini.

Layaknya segala sesuatu yang ada di bumi ini, tidaklah ada yang sempurna. Begitu
juga kiranya dengan makalah ini, masih banyak memiliki kekurangan. Untuk itu, segala
saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan. Agar dimasa yang akan datang
kami bisa mempersembahkan yang lebih baik dan lebih berguna untuk kami semua. Akan
tetapi mudah-mudahan makalah in memberikan manfaat untuk kami semua.

Tangerang, 24 Juni 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Risiko merupakan suatu kondisi yang muncul akibat ketidakpastian. Apabila risiko yang
muncul ini tidak dikelola dengan baik maka akan menyebabkan kerugian bagi
perusahaan. Maka risiko yang akan muncul ini perlu dikelola dengan baik oleh
manajemen risiko guna menghindari kerugiaan bagi perusahaan. Pengelolaan risiko
dilakukan oleh manajemen risiko atau risk management.

Manajemen risiko (management risk) adalah pendekatan terstruktur atau metodologi


dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman, rangkaian aktivitas
manusia termasuk penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan
mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan atau pengelolaan sumber daya.

Enterprise Risk Management (ERM) atau manajemen resiko perusahaan dalam


pengertian lain merupakan proses yang dipengaruhi oleh board of directors, manajemen,
dan personil lain dalam entitas, diaplikasikan pada pembentukan strategi dan pada
seluruh bagian perusahaan, dirancang untuk mengidentifikasi kejadian potensial yang
dapat mempengaruhi entitas, dan mengelola risiko selaras dengan risk appetite entitas
untuk menyediakan jaminan yang wajar terhadap pencapaian sasaran dari entitas.
Enterprise Risk Management, Enterprise Risk Wide-Management, atau Enterprise Risk
Governance merupakan istilah yang sering dipakai untuk menyebutkan manajemen risiko
perusahaan.

Sedangkan pendekatan manajemen risiko (management risk) itu sendiri adalah


memastikan bahwa perusahaan selalu mengkaji semua risiko dari setiap kegiatan yang
dilakukan untuk melindungi dan mencapai kepentingan perusahaan. Selain itu,
manajemen risiko juga memungkinkan perusahaan mengidentifikasi dan mengelola
risiko-risikonya dengan cara membangun sistem pengawasan dan pengelolaan, sehingga
bisa meningkatkan kemampuan perusahaan dalam mencapai visi, misi dan tujuan
strategisnya.

Terdapat berbagai masalah risiko dalam tiga perusahaan yang berbeda disini yang akan
diidentifikasi dan mencari upaya atau solusi untuk menanggulangi risiko yang terjadi
pada perusahaan tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Profl PT Astra Honda Motor (AHM)

PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan
pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT Federal Motor, yang sahamnya secara mayoritas
dimiliki oleh PT Astra International. Saat itu, PT Federal Motor hanya merakit, sedangkan
komponennya diimpor dari Jepang dalam bentuk CKD (completely knock down).

Seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi serta tumbuhnya pasar sepeda motor terjadi
perubahan komposisi kepemilikan saham di pabrikan sepeda motor Honda ini. Pada tahun 2000
PT Federal Motor dan beberapa anak perusahaan di merger menjadi satu dengan nama PT Astra
Honda Motor, yang komposisi kepemilikan sahamnya menjadi 50% milik PT Astra International
Tbk dan 50% milik Honda Motor Co. Japan

Saat ini PT Astra Honda Motor memiliki 3 fasilitas pabrik perakitan, pabrik pertama berlokasi
berlokasi Sunter, Sunter, Jakarta Jakarta Utara yang juga berfungsi berfungsi sebagai sebagai
kantor pusat. Pabrik ke dua  berlokasi  berlokasi di Pegangsaan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading,
Gading, serta pabrik ke 3 yang berlokasi berlokasi di kawasan kawasan MM 2100 Cikarang
Barat, Bekasi. Pabrik ke 3 ini merupakan fasilitas pabrik perakitan terbaru yang mulai beroperasi
sejak tahun 2005.
Dengan keseluruhan fasilitas ini PT Astra Honda Motor saat ini memiliki kapasitas produksi
produksi 4.2 juta unit sepeda motor per-tahunn per-tahunnya, untuk permintaan permintaan pasar
sepeda motor di Indonesia yang terus meningkat. Salah satu puncak prestasi yang berhasil diraih
PT Astra Honda Motor adalah pencapaian produksi ke 35 juta pada tahun 2012. Prestasi ini
merupakan  prestasi  prestasi pertama pertama yang yang berhasil berhasil diraih oleh industri
industri sepeda motor di Indonesia Indonesia bahkan untuk tingkat ASEAN.

Industri sepeda motor saat ini merupakan suatu industri yang besar di Indonesia. Karyawan PT
Astra Honda Motor saja saat ini berjumlah sekitar 18.000 orang, ditambah ratusan vendor dan
supplier serta ribuan jaringan lainnya, yang kesemuanya ini memberikan dampak ekonomi
berantai yang luar biasa. Keseluruhan rantai ekonomi tersebut diperkirakan dapat diperkirakan
dapat memberikan kesempatan kerja kepa memberikan kesempatan kerja kepada sekitar setengah
da sekitar setengah juta orang. PT juta orang. PT Astra Honda Motor akan terus berkarya
menghasilkan sarana transportasi roda 2 yang menyenangkan, aman dan ekonomis sesuai dengan
harapan dan kebutuhan masyarakat Indonesia.

PT Astra Honda Motor, perusahaan yang menjalankan fungsi produksi, penjualan dan  pelayanan
purna jual  pelayanan purna jual yang lengkap untuk kepuasa yang lengkap untuk kepuasan
pelanggan dan memilik n pelanggan dan memiliki:

 Visi “To take a lead in Indonesian motorcycle market by making customers’ dream come
true, creating joy to customers and contribute to Indonesia society”
 Misi “Creating mobility solution to society with best products and services”

2. Ruang lingkup manajemen risiko PT Astra Honda Motor (AHM)

Setiap perusahaan pasti memiliki risiko dalam menjalankan kinerja perusahaanya, salah satu
risiko yang akan dihadapi perusahaan adalah risiko kredit. Risiko kredit adalah risiko yang
dihadapi sebuah perusahaan karena pendanaan eksternal yang di usahakan oleh  perusahaan.

Dalam pengukuran risiko kredit kita membagi ke dalam penilaian risiko kredit secara kualitatif,
dan penilaian risiko kredit secara kuantitatif. Penilaian kualitatif pada risiko kredit berkaitan
berkaitan dengan penggunakan penggunakan kerangka kerangka 3R dan 5C. Sedangkan
Sedangkan penilaian penilaian kuantitatif kuantitatif pada risiko kredit yaitu dengan
menggunakan analisis kuantitatif untuk mengukur risiko kredit. Ada beberapa metode penilaian
kuantitatif, yaitu model  scoring   kredit, RAROC,  yield income, mortality rate, credit metrics,
dan kerangka opsi.

Penggunaan penilaian kualitatif risiko kredit berdasarkan 3R dan 5C adalah sebuah usaha
pendekatan untuk mendapatkan nilai pengukuran risiko kredit yang dialami oleh  perusahaan.
Return; Repayment Capacity; Risk Bearing Ability. Character; Capacity; Capital; Collateral;
Condition.

Secara sederhana dapat kita simpulkan bahwa penilaian secara kualitatif ini di dasarkan pada
pencintraan terhadap perusahaan di dalam hal ini PT. Astra Honda Motor dalam perspektif 3R
ataupun 5C.

Pedoman 3R 

 Return  (pendapatan) yaitu menilai apakah PT. Astra Honda Motor mempunyai
pendapatan yang memadai d  pendapatan yang memadai dalam mencukupi atau melun
alam mencukupi atau melunasi hutang dan bungan asi hutang dan bunganya.
 Repayment  Repayment Capacity Capacity  (kemampuan mengembalikan pinjaman)
yaitu menilai apakah PT. Astra Honda Motor mempunyai kapasitas/kemampuan dalam
mengembalikan  pinjaman dan bungan  pinjaman dan bunganya pada saat jatuh tempo. ya
pada saat jatuh tempo.
 Risk-bearing  Risk-bearing Ability Ability  yaitu menilai kemampuan PT. Astra Honda
Motor dalam menanggung menanggung risiko kegagalan risiko kegagalan atau
ketidakpastian y atau ketidakpastian yang berkaitan ang berkaitan dengan penggunaan
dengan penggunaan kredit.

Pedoman 5 C

 Character   yaitu penilaian kualitatif atas kemauan peminjam untuk memenuhi kewajiban
hutangnya dan bunganya.
 Capacity  yaitu penilaian kualitatif atas peminjam untuk melunasi kewajiban hutangnya
melalu pengelolaan perusahaannya dengan efektif dan efisien.
 Capital   yaitu penilaian kualitatif posisi keuangan perusahaan (peminjam) secara
keseluruhan.
 Collateral   yaitu penilaian kualitatif aset yang dijaminkan (dijadikan agunan) untuk suatu
pinjaman.
 Condition yaitu penilaian kualitatif tentang sejauh mana kondisi perekonomian akan
mempengaruhi kemampuan mengembalikan pinjaman.

Risiko tingkat suku bunga ini merupakan risiko terkait dengan kesehatan finansial perusahaan.
Adanya risiko Tingkat Tingkat Suku Bunga merupakan merupakan salah satu indikasi indikasi
bahwa PT. Astra Honda Motor menggunakan pendanaan atas investasi dan operasionalnya
dengan modal yang berasal dari luar (external capital ). Dengan demikian akan merubah struktur
modal dari perusahaan. Indikasi yang dari modal yang didapatkan dari luar berupa hutang
merupakan salah satu sebab berubahnya struktur modal perusahaan. Dengan struktur modal yang
berubah seiring dengan bertambahnya utang perusahaan maka akan menambah biaya
kebangkrutan perusahaan walaupun taxshield nya bertambah. Biaya kebangkrutan merupakan
salah satu sebab perusahaan sedang mengalami financial distress.

3. Upaya Penyelesaian Risiko PT Astra Honda Motor (AHM)

Risiko Tingkat suku bunga di PT. Astra Honda Motor ini dapat dilihat dengan mengetahui utang
perusahaan dan membandingkannya dengan modal sendiri perusahaan yang terhubung dalam
struktur modal. Dengan melihat perbandingan antara keduanya, maka kita bisa melihat
bagaimana perusahaan tersebut mempunyai risiko perubahan tingkat suku  bunga yang besar atau
atau rendah.

Kemudian untuk mengantisipasi terjadinya risiko suku bunga, upaya-upaya yang perlu dilakukan
oleh PT. Astra Honda Motor antara lain: Mengelompokkan aktiva dan pasiva  berdasarkan
tingkat kepekaannya dan menyusun perkiraan tingkat suku bunga melalui berbagai metode
sehingga dapat perkiraan yang lebih baik. Selain itu juga PT. Astra Honda Motor harus tanggap
dalam menghadapi perubahan yang potensial akan merugikan  perusahaan.

Sumber : Arianti, Arianti, sherly . sherly .  2013.   2013.


http://sherlyarianti.blogspot.co.id/2013/06/contoh-kasus-manajemen-risiko-pt-astra.html. Diakse
s pada 28 September 2016.

Anda mungkin juga menyukai