Anda di halaman 1dari 28

TUGAS BESAR

KEWIRAUSAHAAN DAN ETIKA PROFESI


(KT-32202)

ANALISA SWOT DAN BMC DALAM MEMBUKA USAHA


OBILECARE SERVICE

Oleh :
Mohammad Fahmi Ramadhan
NIM : 203011

Dosen Pengampu :
Robi Fernando, ST, MT
NIP : 198608282014021005

TEKNOLOGI KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN


POLITEKNIK PEKERJAAN UMUM
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karunia dan berkat-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini, guna memenuhi tugas untuk mata kuliah
Kewirausahaan Dan Etika Profesi dengan judul : “ANALISA SWOT DAN BMC
DALAM MEMBUKA USAHA OBILECARE SERVICE”

Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang
dengan tulus memberi doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Semarang, 16 September 2022

Mohammad Fahmi Ramadhan

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................1
DAFTAR ISI........................................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................3
1.2 Strengths, Opportunities, Weaknesess dan Threats......................................................................4
1.3 Business Model Canvas...............................................................................................................5
1.4 Rumusan Masalah........................................................................................................................7
1.5 Maksud Dan Tujuan.....................................................................................................................7
1.6 Landasan Teori............................................................................................................................8
BAB 2 PEMBAHASAN.......................................................................................................................9
2.1 Profil Usaha.................................................................................................................................9
2.2 Inovasi/Diferensiasi.....................................................................................................................9
2.3 Teknis dan Opersional...............................................................................................................10
2.4 Aspek Pasar dan Pemasaran.......................................................................................................11
2.5 Aspek Menejemen.....................................................................................................................13
2.6 Rencana Ekspansi......................................................................................................................13
2.7 Aspek Keuangan........................................................................................................................13
2.8 Analisis SWOT..........................................................................................................................15
2.9 Analisis BMC............................................................................................................................16
BAB 3 PENUTUP..............................................................................................................................22
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................22
3.2 Saran..........................................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................23

2
BAB 1

1.1 Latar Belakang


PENDAHULUAN
Perusahaan jasa merupakan perusahaan yang menjual dan menawarkan produk dalam
bentuk pelayanan jasa. Sama halnya dengan seseorang mendirikan badan usaha yang
nantinya akan dijual kepada pelanggan untuk mendapatkan keuntungan. Perusahaan jasa
sering kali menawarkan keahlian khusus yang bermanfaat dan memudahkan pelanggan.
Ada berbagai jenis perusahaan jasa seperti; jasa transportasi, jasa rumah tangga, jasa
akomodasi, jasa penunjang transportasi, dan lain sebagainya. Contoh khusus dari
perusahaan jasa jenis penunjang transportasi yaitu perusahaan reparasi kendaraan
bermotor.

Perusahaan reparasi kendaraan bermotor tidak akan pernah lepas dari meningkatnya
angka kendaraan dijalan raya, karena semakin banyak kendaraan terutama kendaraan
pribadi maka akan semakin banyak kendaraan yang perlu perawatan hingga perbaikan.
Tidak sedikit para pemilik kendaraan yang mengerti akan otomotif baik itu perawatannya
atau bahkan perbaikannya. Maka disitulah peran penting perusahaan jasa reparasi
kendaraan untuk memberikan pelayanan bahkan edukasi kepada para konsumennya.

Sebenarnya, perusahaan perusahaan otomotif sudah menyediakan jasa pelayanan


untuk membantu merawat atau memperbaiki kendaraan para konsumennya, namun tidak
semua konsumen akan bersedia datang karena biaya perawatan yang relative mahal, juga
kelemahan lain ialah satu perusahaan hanya menerima jenis kendaraan yang dikeluarkan
oleh perusahaan tersebut dan tidak bisa memperbaiki kendaraan dari perusahaan lain.
Banyak sekali para pemilik kendaraan yang kurang mengerti dengan dunia otomotif.

3
Maka dari itu, kami berinisiatif untuk menjalankan sebuah usaha dibidang reparasi mobil
untuk mendapatkan sebuah keuntungan, walaupun membutuhkan modal yang besar. Namun,
banyaknya peluang yang diiringi dengan barbagai tantangan membuat kami terpacu. Oleh
karena itu perlu dilakukan strategi-strategi dan ciri khas tertentu demi menarik perhatian
pelanggan, memaksimalkan keuntungan dan menghadapi persaingan. Dari beberapa strategi
tersebut, kita perlu melakukan analisa terlebih dahulu mengenai berbagai aspek dalam usaha
ini. Salah satu caranya dapat menganalisa dari faktor keuangannya juga dapat pula
menggunakan pendekatan lain misalnya analisis SWOT dan BMC sehingga dapat diketahui
kelayakan usaha ini.

1.2 Strengths, Opportunities, Weaknesess dan Threats


Analisis SWOT merupakan indentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (Strengths), peluang (Opportunities) namun secara bersamaan
dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesess) dan ancaman (Threats). Metode ini paling
sering digunakan dalam metode evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang akan
dilakukan. Analisis SWOT hanya menggambarkan situasi yang terjadi bukan sebagai
pemecah masalah. Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu (Rangkuty, 1997).:

a. Strengthss (kekuatan) Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi,


proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang
terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

b. Weakness (kelemahan) Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam


organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis
merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu
sendiri.

4
c. Opportunities (peluang) Merupakan kondisi peluang berkembang dimasa datang
yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek
atau konsep bisnis itu sendiri. Misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi
lingkungan sekitar.

d. Threats (ancaman) Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini
dapat mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. Peroses
pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan,
strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian, perencana starategis (Starategic
planner) harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman) dalam kondisi saat ini. Model yang paling populer untuk
analisis situasi adalah Analisis SWOT.

Peroses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi,


tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian, perencana starategis
(Starategic planner) harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi saat ini. Model yang paling populer
untuk analisis situasi adalah Analisis SWOT.

1.3 Business Model Canvas


Menurut pendapat (Kajanus, et al., 2019). Business Model Canvas (BMC) yang
diusulkan oleh (Osterwalder & Pigneur, 2010). Telah menjadi alat yang cukup populer
dan bahkan secara menjadi standar untuk merancang atau menganalisis model bisnis.
BMC terdiri dari sembilan blok bangunan yang saling terkait yang mewakili "Perolehan
Logika" untuk menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai: segmen pelanggan,
pelanggan hubungan, proposisi nilai, saluran, kegiatan utama, kunci sumber daya, mitra
utama, struktur biaya dan aliran pendapatan. Untuk memfasilitasi proses desain model
bisnis, Kajanus et al. (2014). BMC diperluas yang menambahkan tiga blok bangunan ke
aslinya kanvas, yaitu, kebutuhan pelanggan, solusi yang disediakan dan kompetisi.

Dikutip dalam (Kajanus, et al., 2019). Perluasan BMC dan prosedurnya


menggambarkan sangat nyaman bagi individu dengan non-bisnis latar belakang karena
membantu mereka mempertimbangkan semua yang relevan aspek ketika merancang
model bisnis. BMC yang diperluas mencakup dua belas blok bangunan di empat bidang
utama: pelanggan dan kompetisi, penawaran, infrastruktur dan formula laba. Pelanggan
dan area kompetisi mencakup orang dan organisasi yang utama target perusahaan,
serta saluran
5
melalui mana pelanggan tercapai dan nilai diturunkan, dan jenis hubungan organisasi
bertujuan untuk membangun dengan pelanggan. Tawaran organisasi meliputi bermacam-
macam produk dan layanan yang menciptakan nilai untuk pelanggan yang sesuai. Intinya,
proposisi nilai memenuhi kebutuhan pelanggan dan mewakili bangunan inti blok model
bisnis. Infrastruktur diwakili oleh kegiatan utama, sumber daya dan jaringan mitra yang
dibutuhkan organisasi membuat model bisnis berfungsi. Infrastruktur menghasilkan biaya
dan prasyarat untuk memungkinkan nilai menghasilkan pendapatan. Formula keuntungan
mewujudkan struktur biaya dan aliran pendapatan, sementara keuntungan menunjukkan
kemampuan organisasi untuk memberikan nilai secara berkelanjutan. Sebuah representasi
skematis dari BMC yang diperluas digambarkan berikut:

Dikutip dalam (Herlina, 2016). Seseorang yang bernama Alexander Osterwalder


menciptakan sebuah canvas pada tahun 2008, dirancang untuk business model yang
dikenal dengan Lean Canvas. Dengan menggunakan Lean Canvas ini maka aktivitas
utama dalam bisnis terlihat jelas dan dapat di-explore lebih jauh untuk menentukan
business model yang baik. Lean Canvas ini tampak ramping dengan 9 blok yang
sederhana namun mengandung 9 key activities dalam sebuah model bisnis. Berikut ini
adalah 9 aktivitas kunci sebuah model bisnis.

1. Customer Segments: Siapakah pelanggan kita? Apa yang mereka pikirkan,


rasakan, lihat dan lakukan terhadap produk kita?
2. Value Propositions: Apa yang menarik tentang proposisi nilai? Mengapa
pelanggan membeli dan menggunakan produk kita?

6
3. Channels: Bagaimana value ini dipromosikan, dijual, dan disampaikan. Apakah
channels yang kita pakai selama ini bekerja dengan baik untuk menghasilkan
uang?
4. Customer Relationships: Bagaimana Anda berinteraksi dengan pelanggan melalui
pengalaman mereka terhadap produk Anda selama ini?
5. Revenue Streams: Bagaimana bisnis memperoleh penghasilan dari proposisi nilai?
6. Key Activities: Apakah strategi unik yang harus dimiliki perusahaan untuk dapat
bersaing? Apa saja kegiatan yang harus dilakukan perusahaan?
7. Key Resources: Apa aset unik yang strategis yang harus dimiliki perusahaan agar
dapat bersaing?
8. Key Partnerships: Siapa saja partner bisnis yang perlu digandeng agar bisnis
berjalan baik? Partnership mana yang tidak diperlukan agar perusahaan dapat
fokus pada partnership yang utama.
9. Cost Structure: Apakah cost bisnis yang paling utama? Bagaimana cost terkait
dengan pendapatan?
Sembilan hal ini perlu dijawab baik oleh bisnis perorangan maupun bisnis yang
sudah berjalan (Herlina, 2016).

1.4 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis uraikan diatas, maka penulis
mermuskan masalah-masalah sebagai berikut :

1. Apakah jasa reparasi mobil ini layak dilaksanakan?


2. Bagaimana usaha ini menghadapi ancaman dan persaingan?
3. Bagaimana aspek teknis, pemasaran, manjemen dan keuangan dari jasa
barbershop ini?
4. Bagaimana SWOT dan BMC yang ada dalam usaha ini?

1.5 Maksud Dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan dibuatnya makalah ini antara lain:

1. Untuk memahami kelayakan dari suatu bisnis khususnya bisnis jasa.


2. Untuk mengetahui aspek-aspek penting dalam sebuah bisnis.
3. Untuk pembelajaran atau landasan bilamana akan melakukan bisnis nyata di
kemudian hari
4. Untuk mengetahui SWOT dan BMC dalam suatu bisnis khususnya jasa

7
1.6 Landasan Teori
Untuk menjadi wirausaha tentu kita harus mengerti apa yang dimaksud sesungguhnya
dengan usaha, apa tujuan kita menjalankan usaha tersebut, dan bagaimana agar usaha kita
dapat berhasil. Wirausaha merupakan suatu proses atau cara untuk melakukan suatu usaha
yang bertujuan untuk mendapatkan hasil atau keuntungan yang diharapkan dengan cara
memproduksi, menjual atau menyewakan suatu produk barang atau jasa dalam
menjalankan suatu usaha. Seorang pelaku usaha harus memiliki :

1. Skill (kemampuan)
Seorang pelaku usaha harus memiliki skill untuk berwirausaha karena tanpa skill
seorang pelaku usaha tidak akan mungkin bisa berwirausaha dan skill ini adalah
modal utama yang harus dimiliki dalam berwirausaha.
2. Tekad (kemauan)
Apabila seorang pelaku usaha telah mempunyai skill tapi tanpa ada tekad untuk
berwirausaha maka skill berwirausaha itu akan sia-sia karena tidak dapat
tersalurkan.
3. Modal
Modal merupakan aspek yang sangat menunjang dalam hal memulai dan
menjalankan suatu usaha disamping mempunyai skill dan tekad.
4. Target dan Tujuan
Seorang pelaku usaha apabila ingin menjalankan suatu usaha maka harus bisa
menentukan target dan tujuan pemasarannya. Karena apabila target dan tujuan
tidak direncanakan maka usaha yang dijalankan tidak mungkin dapat bertahan
lama.
5. Tempat
Tempat berwirausaha merupakan aspek yang harus dimiliki karena sangat
menunjang dalam hal wirausaha dan bisa menjadikan suatu bahan pertimbangan
oleh konsumen mengenai wirausaha yang sedang dijalankan.

8
BAB 2

PEMBAHASAN
2.1 Profil Usaha

Nama Usaha : ObileCare Service

Pemilik Usaha : Mohammad Fahmi R.

Bentuk Perusahaan : Usaha Kecil Menengah (UKM)

Bidang Usaha : Jasa Reparasi Mobil

Tempat/Lokasi Usaha : Jl. Raya Rambay, Sukabumi, Jawa Barat.

Jumlah Tenaga Kerja : 10 orang

Perusahaan yang kami jalankan adalah jasa reparasi mobil yang menawarkan jasa
perbaikan, perawatan, modifikasi, dan semua hal tentang otomotif. Nama “ObileCare”
kami ambil dari kata Mobil, Mobile, dan Care, Karena menurut kami nama ini akan
merepresentasikan tujuan kami yang menginginkan kemudahan pelayanan, kepuasan
pelanggan serta kepercayaan pelanggan. Selain itu, nama ini juga akan sangat mudah
diingat dan disebutkan.

2.2 Inovasi/Diferensiasi
Untuk membuka jasa reparasi mobil yang unik dan mampu menghadapi persaingan,
kami membuat beberapa inovasi yang mampu meningkatkan daya saing dan juga sebagai
ciri khas yang dapat menarik perhatian pelanggan dengan harapan bisa meningkatkan
permintaan.

1. Adanya Layanan Konsultasi Gratis


9
Ketika pelanggan kebingungan atau kurang paham dalam merawat mobilnya,
kami menyediakan layanan gratis bagi para pelanggan untuk bebas bertanya
apapun mengenai mobil yang ia miliki, baik itu perawatannya, perbaikannya,
bahkan modifikasinya. Seringkali ketidak pahaman pelanggan terhadap
kendaraannya menjadi alasan utama para pelanggan tidak ingin pergi kebengkel
karena takut harganya mahal.
2. Adanya Layanan Antar Jemput
Kami menyadari bahwa setiap pelanggan tidak selamanya dapat meluangkan
waktu untuk mengantarkan mobil ke tempat reparasi, atau bahkan mengambilnya
dari tempat reparasi. Maka dari itu, kami menyediakan layanan ini untuk memberi
kemudahan bagi para pelanggan supersibuk yang tidak memiliki waktu untuk
sekedar mengantarkan atau menjemput mobilnya dari tempat reparasi.
3. Membentuk Aplikasi
Banyak pelanggan yang kurang paham, dan pelanggan yang takut untuk
“Kemahalan” menjadi dasar kami membentuk versi aplikasi dari ObileCare,
aplikasi ini akan menjadi jembatan sekaligus alat bantu bagi para pelanggan untuk
berhubungan dengan kami, dan untuk mengakses semua jenis pelayanan kami.
Dalam aplikasi ini, para pelanggan dapat berkonsultasi dan mengetahui biaya
terlebih dahulu .
4. Memberikan edukasi
Didalam Aplikasi nantinya akan ada notifikasi mengenai fun fact otomotif,
yang secara tidak langsung akan memberikan edukasi bagi para pelanggan
mengenai otomotif, dari edukasi yang paling mendasar mengenai perawatan
hingga edukasi penting seperti ganti ban jika mengalami pecah ban diperjalanan.
5. Menyediakan layanan car wash
Bagi para pelanggan yang ingin mobilnya tetap kinclong setelah diperbaiki,
kami menyediakan layanan car wash dan tentunya para pelanggan yang sudah
memperbaiki akan diberikan diskon khusus untuk layanan car wash

10
6. Menyediakan ruang tunggu berkonsep Cafe
Pelanggan yang mempercayakan mobilnya kepada kami untuk direparasi,
kami pun akan memberikan pelayanan yang sangat memuaskan kepada pelanggan
tersebut, salah satunya dengan memanjakan pelanggan diruang tunggu berkonsep
cafe, mereka akan diberikan minuman gratis dan tempat nyaman ala cafe.
7. Menyediakan wifi dan steker gratis
Internet dan gadget tidak akan lepas pada zaman sekarang untuk kenyamanan
dan kepuasan kami menyediakan wifi dan steker gratis kepada pelanggan.

2.3 Teknis dan Opersional


A. Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan untuk setiap unit bisnis ini adalah:
• Kompresor
• Kursi
• Meja
• Komputer
• Printer
• Mechanical Tool
• Hydrolic Car
• Automatic Carwash
• Mobil Pembersih Lantai

B. Perlengkapan yang dibutuhkan untuk setiap unit bisnis ini antara lain:

 Suku Cadang
 Pengharum Mobil
 Pengharum Ruangan
 Air Minum
 Pembersih Lantai
 Kertas Printer
 Alat Tulis
 Drum
 Jaringan Internet Cepat

11
C. Lokasi
Kami akan membuka bisnis hanya di satu lokasi. Mungkin untuk kedepannya kami
mempunyai ide dalam pembukaan cabang diberbagai daerah yang terintegrasi dengan pusat
agar pelanggan kami tetap bisa menikmati pelayanan yang dapat kami berikan dimanapun dan
kapan pun mereka mau.

D. Tenaga Kerja
Karyawan yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha ini adalah 10 orang untuk setiap
jam kerja (enam hari, satu hari libur). Karyawan tersebut dibagi menjadi, 1 orang bagian
administrasi, 1 orang kasir, 5 orang teknisi yang juga bekerjan sebagai driver, 1 orang
waiters, 2 orang customer service.

E. Proses
Jam buka ObileCare untuk reparasi, pelayanan antar jemput dan hal teknisi lainnya itu
dari pukul 08.00 hingga 17.00, sedangkan untuk pelayanan konsultasi kami buka selama
24 jam. Hal ini kami lakukan agar para pelanggan tetap dapat berkonsultasi dengan kami.

F. Tarif Jasa (Price)


Tarif jasa kami kurang lebih sama dengan kebanyakan bengkel reparasi pada
umumnya berkisar antara 100.000,- hingga 200.000.-

2.4 Aspek Pasar dan Pemasaran

A. Pasar
Target pasar kami adalah para pemilik mobil berusia 18-60 tahunan. Dimana hampir
setiap kalangan yang memiliki mobil dapat kami raih dan menikmati pelayanan yang
kami berikan.

B. Strategi Pemasaran

1. Diskon CarWash
Dalam rangka melakukan promosi dan menumbuhkan pelanggan yang loyal,
kami memberikan Pelayanan cuci mobil murah agar mereka tertarik dan merasa
puas dengan pelayanan yang kami berikan.

12
2. Memberikan Souvenir atau reward
Tidak lupa memberi souvenir berupa sticker yang menjadi daya tarik terhadap
pelanggan. Sticker ini secara tidak langsung akan menjadi media promosi untuk
kami kepada lingkungan pelanggan.

3. Pemanfaatan Sosial Media


Sosial media adalah media komunikasi yang sangat praktis digunakan untuk
melakukan promosi serta berkomunikasi dengan pelanggan. Kami menunjuk
beberapa karyawan sebagai admin aktif yang memantau sosial media berupa WA,
Facebook, Instagram, Twitter dan Youtube. Dimana admin tersebut melakukan
posting konten foto, video dan artikel secara terjadwal mengenai fun fact otomotif.
Selain digunakan sebagai penyedia artikel dan customer service, social media juga
dapat digunakan mengumumkan promo-promo terbaru serta landasan untuk
melakukan consumer market survey.

4. Endorsement / Brand Deal


Membuat Artis atau influencer menginstal aplikasi obilecare, dan merasakan
pelayanan obilecare akan membuat para pengikutnya tertarik juga menyebar
luaskan segala keuntungan yang akan didapat dari bengkel ObileCare

2.5 Aspek Menejemen


Struktur organisasi dalam usaha ini sangatlah sederhana. Pemilik usaha bisa menjadi
manager untuk mengelola seluruh usahanya sendiri.

Tugas manager disini adalah mengelola usaha sesuai fungsi menejemen yaitu
Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Directing (pengarahan) dan
Controlling dalam seluruh aspek (SDM, Keuangan, Pemasaran, Operasional).

2.6 Rencana Ekspansi


1. Resaller Produk Suku Cadang Yang Dipercaya

Membuat bengkel yang sekaligus menjual suku cadang membuat bengkel tersebut
semakin menumbuhkan kepercayaan bagi para pelanggannya.

2. Pengembangan Aplikasi

Aplikasi untuk konsultasi, serta adanya ruang edukasi yang secara berkala akan

13
terkirim kepara pengguna, maka akan ada keuntungan yang diperoleh karena secara
tidak langsung akan banyak produk produk yang diiklankan oleh kami.

2.7 Aspek Keuangan


A. Perhitungan Biaya
Perhitungan biaya untuk membuat bisnis ObileCare,
Bahan Harga Banyaknya Jumlah
Sewa Tempat Rp. 100.000.000 500m2 Rp. 100.000.000
Kompresor Rp. 2.000.000 1 Unit Rp. 2.000.000
Kursi Rp. 1.000.000 10 Unit Rp. 10.000.000
Meja Rp. 2.000.000 5 Unit Rp. 10.000.000
Komputer Rp. 5.000.000 2 Unit Rp. 10.000.000
Printer Rp.
Mechanical Tool
Hydrolic Car
Automatic Carwash
Mobil Pembersih
Suku Cadang
Pengharum Mobil
Pengharum Ruangan
Air Minum
Kertas
Alat Tulis
Drum
Pembersih Lantai

14
Pengeluaran perbulan :

Nama Biaya
Listrik dan Air 200.
0
0
0
Shampoo 100.
0
0
0
Minyak Mesin Cukur 75.0
0
0
Biaya Perawatan 75.0
0
0
Total 450.
0
0
0

B. Estimasi Penghasilan
1 tahun di estimasikan 315 hari kerja. Pendapatan 1 hari ditargetkan Rp. 450.000.
Sehingga pendapatan dalam 1 tahun :

1 Hari = Rp. 450.000

1 Bulan = Rp. 13.050.000

1 Tahun = Rp. 156.600.000

15
C. BEP (Break Event Point)
BEP merupakan titik dimana pendapatan dari usaha sama dengan modal yang anda
keluarkan, dengan artian anda tidak mengalami kerugian maupun keuntungan. BEP terdiri
atas dua jenis yaitu BEP unit dan BEP rupiah. Untuk dapat mengetahui BEP harus
diketahui terlebih dahulu biaya tetap dan biaya variabel dari usaha. Dan setelah kami
hitung, estimasi biaya tetap berbulan adalah 9.000.000,- dan biaya variabel adalah
3000,-/sekali jasa. Selain itu kami mematok jasa potong dan cuci sebagai Harga per unit
mengingat jasa tersebut yang paling umum digunakan. Maka dapat diketahui Harga per
unit adalah 35.000,-.

1. BEP Unit
BEP Unit = Biaya Tetap / (harga per unit – Biaya variable per unit)
= 9.000.000/(35.000-3.000) = 281,25
Jadi, harus ada 282 kali pelanggan dalam setiap bulannya agar dapat mencapai
titik BEP
2. BEP Rupiah
BEP Rupiah = Biaya Tetap / (Kontribusi Margin perunit – Harga per unit)
= 9.000.000/(30.000-35.000) = 10.501.750

D. Payback Period
Jangka waktu pengembalian modal sebagai berikut :

Estimasi penghasilan per bulan Rp 13.050.000 sedangkan perkiraan pengeluaran


perbulan Rp 8.600.000 sehingga jangka waktu pengembalian modal adalah 6,5 bulan atau
7 bulan.

2.8 Analisis SWOT


A. Kekuatan (Strengths)
 Memiliki diferensiasi/ inovasi yang menjadi daya tarik yang khas yang kami
yakini mampu menarik pelanggan.
 Menjaga hubungan emosional dengan pelanggan, sehingga menciptakan
pelanggan-pelanggan loyal.
 Menjaga komunikasi dengan pelanggan dengan pemanfaatan social media.
 Modal dan biaya perbulan relatif kecil (kurang dari 100 juta rupiah).
 Promosi yang sangat baik. (Bonus loyalty dan diskon)
 Keuntungan perbulan relatif besar.
16
B. Kelemahan (Weaknesses)
 Konsumsi jasa perkepala/perorang relatif lama (antara 2 minggu hingga 2 bulan).
 Sulitnya menciptakan pelanggan baru.

C. Peluang (Opportunities)
 Banyaknya peluang untuk melakukan pengembangan usaha (ekspansi).
 Banyaknya calon konsumen dari berbagai kalangan.

D. Ancaman (Threats)
 Beberapa pesaing di industri sejenis.
 Ancaman jasa subtitusi (salon/potong sendiri/ tukang cukur umum)

2.9 Analisis BMC


Adapun Sembilan blok bisnis model canvas usaha Rubichair Barbershop,
sebagaimana pada berikut ini :

A. Customer Segment
Blok bangunan segmen pelanggan menggambarkan sekelompok orang atau organisasi
berbeda yang ingin dijangkau atau dilayani perusahaan. Sangat penting untuk
menentukan segmen mana yang akan dilayani organisasi/perusahaana. Segmen

17
konsumen/ pelanggan

18
mana yang paling penting karena tiap segmen perlu pelayanan yang berbeda-beda,
dicapai dengan saluran distribusi yang berbeda, memerlukan hubungan yang berbeda,
mempunyai kemampuan. Segmen pelanggan juga diartikan adalah kelompok orang,
pengguna, atau organisasi tempat bisnis yang menciptakan nilai, menyelasaikan masalah
atau kebutuhan yang dibantuterpuaskan. Semua model bisnis tercipta dari pelanggan. Dari
pelangganlah pendapatan perusahaan diperoleh, tidak ada perusahaan yang mampu
bertahan dalam waktu lama tanpa pelanggan. Agar lebih memberikan nilai kepuasan
terhadap pelanggan suatu usaha dapat mengelompokkan dalam segmen-segmen tertentu.

Target pasar kami adalah laki-laki berusia 12-35 tahun. Dimana usia muda (belasan)
jaman sekarang cukup tertarik terhadap gaya rambut untuk menarik perhatian teman-
temannya. Target pasar tersebut berasal dari berbagai kalangan, antara lain: Pelajar
SMP/SMA, Mahasiswa, Pegawai Kantoran dan Warga sekitar

B. Value Proposition
Blok bangunan proposisi nilai menggambarkan gabungan antara produk dan layanan
yang menciptakan nilai untuk segmen pelanggan spesifik. Proposisi nilai adalah alasan
yang membuat pelanggan beralih dari sau perusahaan ke perusahaan lain. Proposisi nilai
dapat memecahkan masalah pelanggan atau memuaskan kebutuhan pelanggan. Setiap
proposisi nilai berisi gabungan produk dan atau jasa tertentu yang melayani kebutuhan
segmen pelanggan spesifik. Oleh karenanya proposisi nilai adalah kesatuan atau
gabungan manfaat-manfaat yang ditawarkan perusahaan kepada pelanggan. Beberapa
proposisi nilai menjadi inovatif dan mewakili sebuah penawaran baru atau justru
mengubah penawaran yang ada. Proposisi nilai lain mungkin sama-sama dengan
penawaran pasar yang sudah ada, tetapi dengan fitur dan atribut tambahan. Proposisi nilai
menciptakan nilai untuk segmen pelanggan melalui paduan elemen-elemen berbeda yang
melayani kebutuhan segmen tersebut. Nilai dapat bersifat kuantitatif (misalnya harga dan
kecepatan layanan) atau kualitatif (misalnya desain dan pengalaman pelanggan).

Bisnis yang dilakukan oleh Rubichair Barbershop adalah memeberikan penekanan


nilai yang diberikan kepada pelanggan yaitu memiliki inovasi/deferensiasi yang menjadi
daya tarik khas yang kami yakini mampu menarik pelanggan, karyawan ramah dan
konsultasi tanpa pemungutan biaya, wifi dan steker dalam menunggu antrian, bonus
loyalty, memberikan souvenir atau reward, nyaman dan tentunya harga terjangkau

19
C. Channels
Blok bangunan saluran menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan
berkomunikasi dengan segmen pelanggannya dan menjangkau mereka untuk memberikan
proposisi nilai. Saluran ini digunakan sebagai media penyampaian dari proposisi nilai
yang telah dimilki oleh suatu produk atau jasa dengan berbagai cara yang dapat
dilakukan. Tujuan dari adanya saluran ini untuk menghubungkan kepada pelanggan agar
lebih mudah dalam menggunakan layanan jasa yang ditawarkan.

Dalam hal penyaluran kepada pelanggan Rubichair Barbershop menggunakan grai


usaha Rubichair Barbershop sebagai tempat melakukan bisnis dan penjualan produk dan
menggunakan layanan jejaring media sosial seperti: Whats App, Facebook, Instagram,
Twitter, Youtube dan melakukan penyaluran komunikasi kemitraan seperti: Kampus,
sekolah dan kantor.

D. Customer Relationship
Hubungan dengan pelanggan adalah cara perusahaan dalam membina relasi dengan
para pelanggan dengan tujuan memelihara kesetiaan dan komitmen pelanggan untuk tetap
menggunakan produk perusahaan yang bersangkutan, sehigga dapat berintraksi langsung
dengan pelanggan maupun jenis komunikasi yang akan dibangun perusahaan dengan
pelanggan. Intinya adalah bagaimana membangun kesetiaan pelanggan terhadap produk
dibuat atau jasa yang ditawarkan, terus berupaya untuk memotivasi pelanggan, dan
meminimalisir anggapan bahwa perusahaaan bukan lagi berorientasi pada produk
(product- oriented) tetapi telah berorientasi pada pelanggan (customer-oriented).

Metode yang dilakukan Rubichair Barbershop untuk berupaya membina hubungan


baik dengan pelanggan dalam rangka mencuri hati pelanggan adalah dengan cara
memberikan souvenir atau reward, bonus loyalty gratis pangkas dengan syarat ketentuan
yang berlaku dan memberikan pelayanan yang lebih baik melalui berbagai social media.
Misalnya saja dengan memberikan 10 nota berstempel rubichair barbershop gratis
pangkas rambut 1 kali, penyediaan wifi gratis, dll. Dengan kata lain, Rubichair
Barbershop harus mampu menjadi pihak deliver values kepada pelanggannya dengan
lebih baik jika dibandingkan dengan para pesaingnya serta selalu menjadi agent of
maintenance bagi para pelanggan mereka.

E. Revenue Stream
Blok bangunan arus pendapatan menggambarkan uang tunai yang dihasilkan

20
perusahaan dari masing-masing segmen pelanggan (biaya harus mengurangi pendapatan

21
untuk menghasilkan pemasukan). Revenue Stream menggambarkan bagaimana organisasi
memperoleh uang. Arus pendapatan merupakan cara yang dapat dilakukan untuk
mendapatkan pendapatan dalam aktivitas bisnis. Banyak cara yang dapat dilakukan oleh
pelaku bisnis sehingga mendapatkan sebuah pendapatan. Pada umumnya arus pendapatan
suatu bisnis biasanya melalui transaksi jual-beli yang terjadi.

Dalam hal ini Rubichair Barbershop mengeluarkan data keuangan seperti dana
investasi awal dan pendapatan uang masuk. Pendapatan dapat diperoleh melalui beragam
aktivitas bisnis yang dilakukan seperti pada bisnis yang dilakukan Rubichair Barbershop.
Pendapatan yang diperoleh yaitu melalui hasil transaksi jual-beli produk serta melakukan
kerjasama yang dilakukan terhadap kemitraan. Pendapatan melalui transaksi jual beli
dalam bisnis ini memilki perubahan pendapatan pada setiap periodenya, hal tersebut dapat
terjadi karena beberapa faktor yang mempengaruhi. Faktor yang dianggap mempengaruhi
seperti naik-turunnya harga bahan baku produk dan kuantitas produk yang telah terjual
atau dibeli oleh pelanggan. Adapun tarif potong rambut di Rubichair Barbershop Rp.
35.000 dengan operasional kerja 26 hari dengan 2 orang karyawan seperti yang sudah
dijelaskan pada bagian Aspek Keuangan.

F. Key Resources
Blok bangunan key resources menggambarkan aset-aset terpenting yang diperlukan
agar sebuah model bisnis dapat berfungsi. Aset-aset atau sumber daya yang penting yang
dimiliki organisasi/perusahaan yang diperlukan agar bisnis dapat berjalan dengan lancar
dapat terdiri dari aset fisik, infrastruktur, uang, intektual.

SDM, tata nila yang bisa dimiliki oleh organisasi/perusahaan sendiri atau disediakan
oleh Key Partners (mitra). Sumber daya utama merupakan bagian utama yang menjadi
kunci dari keberhasilan suatu bisnis. Dengan adanya sumber daya utama suatu bisnis
dapat melakukan aktivtas bisnis tersebut sehingga proporsi nilai suatu bisnis dapat
tersampaikan kepada pelanggan.

Dalam hal ini sumber daya utama adalah SDM tukang pangkas rambut yang dimiliki
Rubichair barbershop yang merupakan faktor kunci kepuasan pelanggan dalam
menggunakan layanan jasa pangkas rambut, serta sumber daya pelanggan yang sudah
loyal.

22
G. Key Activites
Aktivitas utama didefinisikan sebagai bagian aktivitas terpenting yang dilakukan
perusahaan untuk menyampaikan value proposition yang ditentukan sebelumnya. Ada
beberapa tipe aktivitas utama yang dilakukan perusahaan agar bisnisnya dapat berjalan
yaitu penjualan jasa dan produk. Sesuai dengan objek yang diamati sekarang, maka tipe
aktivitas utama yang dilakukan pada usaha Rubichair Barbershop adalah layanan jasa
pangkas rambut. Dimana peroses pangkas rambut dimulai jam 09.00 dan tutup pada jam
21.00. Selama aktivitas pangkas rambut, kami juga melayani perawatan rambut seperti
creambath, semir rambut dan menjual pomade dan vitamin rambut serta melayani jasa
hair tatto seperti lukisan grafity media rambut, motif batik, tribal dan skin rambut. Untuk
menambah pemasukan usaha Rubichair Barbershop.

H. Key Patners
Blok kemitraan merupakan pihak-pihak luar yang dapat menjadi partner untuk
bekerjasama dalam bisnis. Tujuan adanya kerjasama kemitraan agar dapat memudahkan
dalam menjalankan aktivtas bisnis, seperti bekerjasama dalam mengoptimalkan alokasi
sumber daya, mengurangi resiko dan ketidak pastian dalam lingkungan persaingan, dan
bekerjasama untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Terdapat beberapa jenis kategori
dalam bangunan kemitraan diantaranya adalah kerjasama dengan perusahaan yang tidak
sejenis, kerjasama dengan perusahaan kompetitor, kerjasama untuk membentuk usaha
baru, dan hubungan hanya sebagai pembeli dan penjual.

Bisnis layanan jasa pangkas rambut Rubichair Barbershop ini, menjalin hubungan
dengan supplier peratalan pangkas rambut. Adanya kerjasama dengan penyedia peralatan
pangkas rambut bertujuan untuk memudahkan Rubichair Barbershop dalam perlengkapan
usaha nya, dengan transaksi yang dapat dikirim oleh pemilik toko, sehingga dapat
memangkas biaya pengiriman. Namun jika ada beberapa barang yang kosong, maka
Rubichair Barbershop melakukan transaksi dengan Onlineshop.

I. Cost Structure
Struktur biaya adalah blok bagunan yang menggambarkan semua biaya yang
dikeluarkan untuk mengoperasikan model bisnis. Cost structure menggambarkan semua
jenis dan besarnya biaya yang dikeluarkan. Struktur biaya merupakan catatan atau
penjelasan dari rincian pengeluaran yang akan dikeluarkan oleh perusahaan terkait dana

23
dalam melakukan aktivitas sebuah bisnis. Seperti halnya promosi, gaji karyawan,
peralatan barbershop, sewa toko, produk brand toko, listrik dan air.

24
BAB 3

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jenis usaha yang akan kami dirikan adalah bisnis jasa yaitu pangkas rambut dan
perawatan rambut yang kami namakan “Rubichair Barbershop”. Bisnis barbershop yang
kami jalankan ini sangat unik dan berbeda dengan barbershop lainnya karena terdapat
unsur teknologi dengan menggunakan bantuan aplikasi yang juga dapat menjadi peluang
baru. Oleh karena itu, kami pastikan usaha ini sangat unik dan mampu menghadapi
persaingan industry serupa.

Jika ditinjau dari aspek keuangan, usaha ini cukup menguntungkan. Dimana
keuntungan yang dihasilkan dapat mencapai Rp. 13.050.000 perbulan, serta perkiraan
balik modal yang tidak begitu lama yaitu 7 bulan.

Dilihat dari analisis SWOT dimana kami melihat faktor internal (Kekuatan,
Kelemahan) serta faktor eksternal (Peluang dan Ancaman) dapat disimpulkan bahwa
usaha ini sangat layak untuk dijalankan. Dapat dilihat dari banyaknya kekuatan yang
mampu mengantisipasi kelemahan-kelemahan yang ada serta menjadi peluang-peluang
baru. Selain itu, kemampuan bisnis ini dapat mengatasi berbagai ancaman yang ada.

Inovasi bisnis model canvas perusahaan dibutuhkan pengembangan di 7 blok model


yang terdiri dari customers segment, value proposition, key resource, channels, key
patners, key activitie, dan revenue streams yang dapat meningkatkan kualitas layanan,
kompetensi sumber daya manusia, serta menunjang pencapaian jangka panjang
perusahaan dengan lebih terukur.

3.2 Saran
Sebelum memulai suatu usaha, sangatlah penting untuk melakukan analisa terlebih
dahulu dalam berbagai aspek dan juga menggunakan analisa tertentu misalnya analisa
SWOT dan BMC. Setelah diketahui bahwa usaha tersebut benar-benar menguntungkan
maka usaha tersebut dapat dinilai layak untuk dijalankan/direalisasikan.

25
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Ghufron Khafidin. 2017. Perencanaan Usaha Jasa Barbershop Head & Café
Dengan Analysis Bisnis Model Canvas

Suhandy Jaya Priatna Karya, Kurniawan, Hendri, Raeven Dharma Setiawan, Elvina Dyah
Pramesti, Yenny & Shelden Thimotius. 2018. Makalah Kewirausahaan Usaha The
Cheers Barbershop
Gede Mangku Kariada, Ketut Nala Hari Wardana & Elly Herliyani. 2020. Perencangan
Media Promosi Genjek Barbershop. Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha, Vol 10,
pp. 113-119, 2020.

26
LAMPIRAN A3

Anda mungkin juga menyukai