Anda di halaman 1dari 28

TUGAS MAKALAH ANALISIS DAN VALUASI BISNIS

“ANALISIS STRATEGI”

Disusun oleh :
Andien Maulana Zahra (232821925)
Arini Yuniar (232811961)
Asep Sutrisno (232811962)
Imelda Mariaty (232821927)
M Andrean (232811967)
Rama

Dosen :
Irvan F.C. Oentoeng, SE., MM.

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tri Bhakti Business School


Program Studi Akuntansi
Bekasi
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisa Strategi”.

Kami juga mengucapkan Terima kasih kepada bapak Irvan F.C. Oentoeng, S.E., M.M
selaku dosen pengampu mata kuliah Analisa Valuasi Bisnis yang sudah memberikan kepercayaan
kepada kami untuk menyelesaikan tugas kelompok ini.

Kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka menambah ilmu
pengetahuan juga wawasan tentang Analisa Strategi. Kamipun menyadari bahwa di dalam
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan kami buat di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun dari
kalian.

Mudah-mudahan makalah ini dapat dipahami oleh semua orang khususnya bagi para
pembaca. Kami memohon maaf jika terdapat kata-kata yang kurang berkenan.

Bekasi, 24 September 2023

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………..……………i


KATA PENGANTAR……………….………………………………………..................………..ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..……iii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………..…….……………1
A. Latar Belakang……………………………………………………………………………...1
B. Perumusan Masalah………………………………………………………………..………..2

BAB II PEMBAHASAN…………………..…………………………………………….....……..3
A. Analisis Industri……………………………………………………………………………4
1. Profitabilitas Industri…………………………………………………………………...4
B. Implementasi Analisis Industri……………………………………………………………...5
1. Tinjauan Dokumen/Laporan Yang
Ada…………………………………………………5
2. Pilih dengan Hati-hati Industri yang Dianalisis……………………………………...…6
3. Datang dengan Penawaran dan Permintaan Industri…………………………………...6
4. Kenali Pesaing Anda……………………………………………………………………6
5. Ikuti Perkembangan Terbaru di Industri………………………………………………..6
6. Fokus pada Dinamika Industri………………………………………………………….6
C. Analisis Strategi dengan Kompetitor………………………………………………………...7
1. Kepemimpinan Biaya (Cost leadership)………………………………………………..9
2. Diferensiasi……………………………………………………………………………10
3. Mencapai dan Mempertahankan Keunggulan Kompetitif…………………………….12
4. Studi Kasus Analisis Strategi
Kompetitif……………………………………………...13
D. Analisis Strategi Korporat…………………………………………………………………16
1. Jenis Strategi Korporat………………………………………………………………...17
2.Komponen Kunci Strategi Korporat…………………………………………………...20
3. Cara Menjalankan Strategi Korporat Secara Efektif…………………………………..22
BAB III PENUTUP………………………….....………………………………………………..24
Daftar Pustaka…………………………………………………………………...….....................25
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep mengenai

strategis terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep tentang

strategi selama 30 tahun terakhir. Dapat dilihat pada pengertian yang dikemukakan beberapa tokoh

yaitu Menurut Chandler (1962) Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam

kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut serta prioritas alokasi sumber

daya. Menurut Argyris (1985), Mintzberg (1979). Steiner dan Miner (1977) Strategi merupakan

respon secara terus menerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta

kekuatan dan kelemahan internal yang dapat mempengaruhi suatu organisasi. Menurut Porter

(1985) Strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing.

Tidak semua alternatif strategi yang dapat menguntungkan perusahaan dapat

dipertimbangkan para penyusun strategi karena adanya keterbatasan dalam berbagai hal. Dalam

identifikasi dan evaluasi strategi alternatif, hendaknya melibatkan beberapa tokoh penting dalam

sebuah perusahaan, seperti manajer, karyawan, perwakilan departemen dan divisi perusahaan,

serta auditor eksternal dan auditor internal, hal tersebut dapat memberikan peluang pemahaman

terhadap strategi perusahaan dengan lebih baik dan berkomitmen penuh terhadapnya. Strategi-

strategi alternatif yang diajukan oleh para partisipan harus dipertimbangkan dan didiskusikan

dalam satu rangkaian rapat. Setelah seluruh strategi yang masuk akal yang diidentifikasi oleh

partisipan sudah disampaikan dan dimengerti, strategi-strategi tersebut hendaknya diperingkat

berdasarkan daya tarik masing-masing menurut partisipan.


Analisis strategi merupakan titik awal bagi analisis keuangan. Tujuan dari analisis strategi

ini ialah memudahkan analis untuk memeriksa ekonomi perusahaan pada level kualitatif sehingga

analisis keuangan dan akuntansi selanjutnya didasarkan pada realitas bisnis yang ada. Analisis ini

juga memungkinkan identifikasi pemicu laba dan risiko kunci perusahaan. Selanjutnya analis ini

akan menilai keberlanjutan kinerja perusahaan terkini dan membuat peramalan kinerja di masa

mendatang secara realistis.

Nilai perusahaan ditentukan oleh kemampuannya untuk memperoleh imbal hasil yang

melebihi biaya modal. Apa yang menentukan dapat tidaknya perusahaan mencapai tujuannya?

Jika biaya modal ditentukan oleh pasar modal maka potensi laba ditentukan oleh pilihan

strateginya sendiri:

1. Industri yang dipilih sebagai tempat operasi perusahaan (pilihan industri).

2. Cara perusahaan berkompetisi dengan perusahaan lain dalam industri yang sama (posisi

kompetitif).

3. Cara perusahaan menciptakan dan mengeksploitasi sinergi serangkaian bisnis yang

dioperasikannya (strategi perusahaan).

Oleh karena itu, analisis strategi melibatkan analisis industri, analisis strategi kompetitif, dan

analisis strategi perusahaan yang akan kita bahas di bab berikutnya.


B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas, maka dapat disusun sebuah
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan analisis industri ?

2. Bagaimana cara implementasi analisis industri?

3. Sebutkan dan jelaskan analisis strategi dengan kompetitor?

4. Sebutkan dan jelaskan analisis strategi perusahaan ?

5. Bagaimana cara Cara Menjalankan Strategi Korporat Secara Efek f ?


BAB II
PEMBAHASAN
A. Analisis Industri

Analisis industri merupakan kombinasi antara ekonomi industri dan strategi. Pengetahuan

tentang pasar yang sedang mengalami baik pertumbuhan maupun penurunan, jumlah pesaing,

seluruh perubahan pada kebutuhan konsumen merupakan persoalan penting yang menjadi

beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan secara matang oleh seorang pengusaha dalam

menganalisis suatu industri. Tujuan utama dari perusahaan adalah memaksimalkan layanan yang

disediakan guna kepuasan konsumen.

Sebelum membangun sebuah usaha atau bisnis, seorang wirausaha hendaknya mempelajari

persaingan dari sudut pandang industri dan pasar agar dapat mengetahui dan lebih fokus tentang

tren yang ada pada industri masa kini. Industri itu sendiri merupakan suatu kelompok perusahaan

yang menawarkan produk atau kelas produk yang merupakan pengganti erat satu sama lain (Kotler

dan Keller 2013;322).

Berdasarkan riset yang telah dilakukan, rata-rata profitabilitas industri dipengaruhi oleh lima

kekuatan yang tertera di bawah ini :

 Persaingan antar perusahaan yang ada yaitu Pertumbuhan industri, Konsentrasi, Diferensiasi,

Biaya perpindahan, Skala ekonomi, Biaya tetap variabel, Kapasitas tersisa dan Hambatan

keluar

 Ancaman pendatang baru yaitu Skala ekonomi, Keunggulan pendatang pertama, Akses

distribusi, Hubungan baik dan Hambatan hukum

 Ancaman produk pengganti yaitu Kinerja dan harga relatif dan Keinginan pembeli untuk

berpindah
 Kekuatan tawar pembeli yaitu Biaya perpindahan, Diferensiasi, Pentingnya biaya dan kualitas

produk, Jumlah pembeli dan Volume per pembeli

 Kekuatan tawar penjual yaitu Biaya perpindahan, Diferensiasi, Pentingnya biaya dan kualitas

produk, Jumlah pembeli dan Volume per pembeli

Berdasarkan penjelasan di atas, keseriusan kompetisi menentukan potensi untuk

menciptakan laba abnormal oleh perusahaan dalam industri tersebut. Bertahannya potensi ini di

suatu industri ditentukan oleh kekuatan tawar (bargaining power) relatif perusahaan di industri

B. Implementasi Analisi Industri

Implementasi analisi industri dengan memperhatikan beberapa hal, yaitu :

1. Tinjauan Dokumentasi/Laporan Yang Ada

Wirausaha harus meluangkan waktu untuk menemukan dan mempelajari laporan yang

sudah diterbitkan yang relevan dengan industri. Wirausaha menemukan laporan yang terinci

dengan baik dan mempelajarinya. Ini tidak berarti bahwa wirausaha harus sepenuhnya

bergantung pada laporan yang dipublikasikan seperti itu.

Oleh karena itu, wirausaha harus memilih laporan terbanyak dari industri karena tren dan

statistik berubah dari waktu ke waktu. Jika hanya mengandalkan laporan lama, itu tidak akan

memberikan hasil yang konklusif.

2. Pilih dengan Hati-hati Industri yang dianalisis

Wirausaha harus memilih industri yang paling relevan untuk bisnisnya karena setiap

industri memiliki banyak subkategori. Misalnya, industri kimia akan memiliki subkategori

pestisida, organik, anorganik, dan sebagainya.


3. Datang dengan Penawaran dan Permintaan Industri

Pasokan dan permintaan memainkan peran penting dalam mengendalikan pasar.

Wirausaha harus mempelajari tren masa lalu dan skenario produk dan temuannya akan

membantu Anda memprediksi masa depan.

4. Kenali Pesaing Anda

Anda harus mempertimbangkan untuk mempelajari pesaing dan harapan serta

rencana pesaing dari pasar.

5. Ikuti Perkembangan Terbaru di Industri

Yang terpenting adalah wirausaha harus mempelajari faktor lingkungan makro yang

dapat memengaruhi industri Anda. Seperti perkembangan teknologi, tren teknologi terkini,

dan inovasi teknologi akan berdampak pada banyak bisnis di seluruh dunia.

6. Fokus pada dinamika Industri

Analisis industri harus fokus pada industri tertentu yang bersangkutan dan

memahami berbagai dinamika industri. Analisi industri harus langsung to the point dan

mendalam. Misalnya, jika industri anda adalah aluminium, maka Anda harus menyadari

konsumsi per kapita dalam industri tersebut bersama dengan produksi dan konsumsi total.

C. Analisis Strategi dengan Kompetitor

Analisis kompetitif merupakan metode atau strategi untuk menemukan pesaing bisnis dalam

pasar serta menganalisis rencana para pesaing untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan

mereka apabila dibanding dengan bisnis milik sendiri. Analisis ini bertujuan untuk memperoleh

informasi terkait bisnis milik pesaing serta mengembangkan strategi pemasaran. Pemasar dan
pemilik bisnis dapat mempelajari lebih lanjut tentang persaingan mereka dengan menggunakan

perangkat lunak dan teknologi modern. Analisis kompetitif yang dilakukan secara sistematis

merupakan langkah yang sangat penting untuk tetap selangkah lebih maju dari persaingan.

Profitabilitas suatu perusahaan tidak hanya dipengaruhi oleh struktur industri, namun juga

oleh pilihan strateginya dalam memosisikan dirinya pada industri. Ada dua macam strategi

kompetitif yang generik yaitu (1) kepemimpinan biaya (cost leadership) dan (2) diferensiasi

(differentiation). Kedua strategi ini dapat digunakan untuk membangun keunggulan bersaing

perusahaan. Secara tradisional, peneliti strategi biasanya menganggap kedua strategi ini bersifat

saling meniadakan. Perusahaan yang tidak memilih salah satu strategi ini akan dianggap "terjebak

di tengah" dan akan mendapatkan profitabilitas yang rendah. Perusahaan semacam ini menghadapi

risiko karena tidak mampu menarik konsumen dengan harga karena biaya produksinya yang

terlalu tinggi, dan mereka juga tidak mampu menyediakan diferensiasi atau keunikan yang cukup

untuk menarik konsumen premium.

1. Kepemimpinan biaya (cost leadership)

a. Menyediakan produk atau jasa berbiaya rendah.

b. Ekonomi skala dan jangkauan.

c. Produksi efisien.

d. Desain produk yang lebih sederhana.

e. Biaya input yang lebih rendah.

f. Distribusi berbiaya rendah.

g. Sedikit penelitian dan pengembangan atau promosi merek.

h. Sistem pengendalian biaya yang ketat.


2. Diferensiasi

a. Menyediakan produk atau jasa yang unik dengan biaya lebih rendah yang bersedia

dibayarkan oleh konsumen premium.

b. Kualitas produk yang unggul.

c. Variasi produk yang unggul.

d. Pelayanan konsumen yang unggul.

e. Pengiriman yang lebih fleksibel.

f. Investasi pada citra merek.

g. Investasi pada riset dan pengembangan .

h. Sistem pengendalian yang berfokus pada kreativitas dan inovasi.

Adapun keunggulan kedua strategi kompetitif tersebut :

a. Sesuaikan antara kompetensi inti perusahaan dan faktor kunci kesuksesan untuk

eksekusi strategi.

b. Sesuaikan antara rantai nilai perusahaan dan aktivitas yang diperlukan untuk eksekusi

strategi.

c. Keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.

Kepemimpinan biaya membuat perusahaan mampu untuk menyediakan produk atau jasa

yang sama dengan yang ditawarkan kompetitornya dengan harga yang lebih terjangkau.

Sedangkan strategi diferensiasi berfokus pada menyediakan produk atau jasa berbeda yang dinilai

penting oleh konsumennya. Sebagai contoh di bidang ritel makanan, Sainsbury di Inggris

berkompetisi dengan strategi diferensiasi dengan menekankan kualitas yang tinggi pada makanan

dan jasanya serta mengoperasikan toko makanan secara online. Sedangkan kepemimpinan atau

keunggulan biaya dapat dilihat dari perusahaan McDonald’s, cara yang diterapkan adalah dengan
memperkerjakan koki-koki yang baru saja lulus, bukan dengan koki terampil.

Strategi Kompetitif yang generik yaitu :

1. Kepemimpinan Biaya

Kepemimpinan biaya adalah cara paling jelas untuk mencapai keunggulan bersaing.

Dalam industri dimana produk atau jasa merupakan komoditas, kepemimpinan biaya

mungkin merupakan satu-satunya cara untuk mencapai kinerja yang unggul. Ada banyak

cara untuk mencapai kepemimpinan biaya, termasuk ekonomi skala dan jangkauan,

ekonomi pembelajaran, produksi yang efisien, desain produk yang lebih sederhana, biaya

input yang lebih rendah dan proses organisasional yang lebih efisien. Apabila sebuah

perusahaan mampu mencapai kepemimpinan biaya maka dapat dikatakan perusahaan

tersebut akan mampu untuk memperoleh keuntungan di atas rata-rata hanya dengan

menetapkan harga yang sama dengan kompetitornya. Bahkan pemimpin biaya dapat

memaksa kompetitornya untuk mengurangi biaya dan menerima imbal hasil yang lebih

rendah atau keluar dari industri. Contohnya adalah, masuknya penerbangan berbiaya rendah

di industri penerbangan Eropa pada akhir tahun 1990-an memaksa perusahaan yang sudah

lebih dulu ada untuk merubah strateginya dan fokus pada persaingan harga.

Perusahaan dengan strategi kepemimpinan biaya fokus pada pengendalian dan

persaingan biaya yang sangat ketat. Mereka melakukan investasi secara efisien, fokus pada

desain produk yang dapat mengurangi biaya produksi, meminimalkan biaya overhead,

sedikit investasi pada riset dan pengembangan yang berisiko dan menghindari melayani

konsumen yang marginal. Perusahaan juga memiliki struktur organisasi dan pengendalian

yang fokus pada pengendalian biaya.


2. Diferensiasi

Perusahaan yang menerapkan strategi diferensiasi berusaha untuk menjadi unik

dalam industrinya pada beberapa dimensi yang dinilai tinggi oleh konsumen. Agar berhasil,

perusahaan perlu melakukan tiga hal. Pertama, perlu untuk mengidentifikasi satu atau lebih

atribut pada produk atau jasanya yang akan dinilai oleh konsumen. Kedua, memosisikan diri

untuk memenuhi konsumen yang dipilihnya dengan cara yang unik. Terakhir, perusahaan

harus mencapai diferensiasi dengan biaya yang lebih rendah dari harga yang bersedia

dibayarkan oleh konsumen untuk produk atau jasa tersebut.

Pemicu diferensiasi meliputi penyediaan nilai intrinsik yang unggul melalui kualitas

produk, variasi, jasa terbendel atau pengantaran yang tepat waktu. Diferensiasi juga dapat

dicapai dengan berinvestasi pada sinyal nilai seperti merek, tampilan produk, atau reputasi.

Strategi diferensiasi memerlukan investasi pada riset dan pengembangan, keterampilan

teknik dan kapabilitas pasar. Struktur organisasi dan sistem pengendalian pada perusahaan

yang menggunakan strategi diferensiasi diperlukan untuk memperkuat kreativitas dan

inovasi.

Setelah perusahaan sukses memilih diantara strategi kepemimpinan biaya dan

diferensiasi perusahaan tersebut tidak boleh sepenuhnya mengabaikan dimensi yang bukan

merupakan kompetisi utama mereka. Perusahaan yang menerapkan strategi diferensiasi

masih harus fokus pada pembiayaan sehingga diferensiasi dapat dicapai pada biaya yang

masih dapat diterima oleh konsumen. Hal yang sama juga berlaku pada perusahaan yang

menerapkan strategi kepemimpinan biaya, kecuali mereka mencapainya pada level

minimum dimensi kunci yang berbeda dengan pesaingnya, contohnya seperti kualitas dan

layanan.
3. Mencapai dan Mempertahankan Keunggulan Kompetitif

Pemilihan strategi bersaing tidak serta merta menghasilkan keunggulan kompetitif.

Baik strategi kepemimpinan biaya maupun diferensiasi memerlukan komitmen perusahaan

untuk memperoleh kompetensi utama yang diperlukan dan menyusun rantai nilainya dengan

cara yang efisien. Kompetensi inti merupakan aset ekonomis yang dimiliki oleh perusahaan

sedangkan rantai nilai merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan

untuk mengubah input menjadi produk jadi. Keunikan kompetensi inti perusahaan dan rantai

nilainya serta sulitnya pesaing untuk menirunya akan menentukan keberlangsungan

keunggulan kompetitif perusahaan. Untuk mengevaluasi apakah suatu perusahaan telah

mencapai keunggulan kompetitif yang diinginkan, analis harus menanyakan pertanyaan-

pertanyaan berikut pada diri mereka sendiri :

1) Apakah faktor kunci kesuksesan dan risiko berhubungan strategi kompetitif yang

dipilih perusahaan?

2) Apakah perusahaan pada saat ini memiliki sumber daya dan kapabilitas yang

berhubungan dengan faktor kunci kesuksesan dan risiko bisnis?

3) Apakah perusahaan telah membuat komitmen tetap untuk menghubungkan

kesenjangan antara kapabilitas saat ini dan kapabilitas yang seharusnya guna mencapai

keunggulan kompetitif?

4) Apakah perusahaan telah menyusun aktivitasnya (seperti riset dan pengembangan,

desain,

5) produksi, pemasaran dan distribusi, dan aktivitas pendukung) dengan cara yang

konsisten dengan strategi kompetitifnya?


6) Apakah keunggulan kompetitifnya akan bertahan? Apakah ada hambatan yang bisa

menyulitkan perusahaan lan untuk meniru strategi perusahaan?

7) Apakah ada potensi perubahan pada struktur industri (seperti teknologi baru,

kompetisi dengan luar negeri, perubahan regulasi, perubahan permintaan konsumen)

yang dapat mengganggu keunggulan kompetitif perusahaan? Apakah perusahaan

cukup fleksibel guna merespons perubahan ini?

4. Studi Kasus Analisis Strategi Kompetitif

Pembahasan kali ini adalah penerapan konsep analisis strategi kompetitif pada konteks

IKEA. Pada tahun 2008, IKEA di Swedia merupakan pengecer furnitur terbesar di dunia.

Perusahaan ini didirikan oleh Ingvar Kamrad sebagai perusahaan pemesanan lewat pos,

yang membeli pabrik furnitur dan ruang pameran pertamanya pada tahun 1953. Selama

tahun 1960an, IKEA mulai mengembangkan konsep operasinya pada saat perusahaan masih

dikenal sebagai penjual furnitur melalui took serba ada. Pada saat yang sama, IKEA memulai

ekspansi internasional.

Sambil meneruskan ekspansi internasionalnya, IKEA berekspansi ke industri ritel

furnitur dengan strategi berbiaya rendah. Pada akhir tahun fiskal 31 Agustus 2008, IKEA

mencapai pendapatan sebesar €22,2 miliar. Rata-rata pertumbuhan tahunan IKEA selama 9

tahun antara tahun 1999 dan 2008 adalah sekira II persen. Meski perusahaan tidak

mengungkapkan margin keuntungannya karena merupakan perusahaan swasta, analis

industri memperkirakannya sekitar 10 persen. Margin ini di atas competitor besar IKEA

seperti perusahaan Target yang ada di Amerika Serikat (7-8 persen), IKEA merupakan

perusahaan yang paling sukses untuk sebuah perusahaan ritel furnitur, perusahaan yang

paling menguntungkan di industri. Bagaimana IKEA mencapai kinerja tersebut?


Kinerja superior IKEA didasarkan pada strategi kompetitif biaya rendah yang terdiri

dari elemen kunci sebagai berikut :

a. Strategi global. IKEA menerapkan strategi global murni. Di tiap-tiap negara 36 toko

IKEA, menargetkan kelompok konsumen yang sama, yaitu keluarga dari pasangan

muda, menawarkan pilihan furnitur yang sama. Strategi integrasi ekonomi yang kuat

dan rendahnya daya tanggap terhadap budaya nasional menolong perusahaan untuk

meraih ekonomi skala.

b. Sumber produksi. IKEA tidak memiliki fasilitas produksi sendiri selain swed-wood

yang memasok 10% furniturnya. Sebaliknya, perusahaan berkolaborasi dengan

perusahaan lain untuk memproduksi di seluruh lokasi yang tersebar di seluruh dunia.

IKEA telah memiliki jaringan 1.300 pemasok di 54 negara, sehingga perusahaan dapat

memilih dari bebeapa perusahaan manufaktur besar. Seringkali, perusahaan

menempatkan pesanan konsumennya sendiri. Oleh karena itu, IKEA memiliki posisi

negosiasi yang baik dengan pemasok sehingga mampu mempertahankan biaya input

yang rendah.

c. Desain ekonomis. Meski IKEA melakukan outsourcing produksinya, perusahaan tetap

melakukan pengendalian yang ketat atas desain furniturnya. Desainernya bekerja dua

atau tiga tahun sebelum proses produksi agar memberikan cukup waktu guna

menemukan desain yang paling ekonomis sambil me-review pemasok yang potensial.

d. Logistik. IKEA menyertakan logistik pada strateginya. Perusahaan mengoperasikan

gudang besar pada lokasi yang relatif murah di pusat kota. Toko gudang ini menjual

furnitur dalam format flat-pack sehingga konsumen harus merakitnya sendiri di

rumah. Integrasi toko dan gudang serta penggunaan format flat-pack membantu IKEA
untuk menghemat biaya penyimpanan dan transportasi.

e. Penjualan. Toko IKEA mempekerjakan staf yang lebih sedikit dibanding toko lain

karena konsumen hanya membutuhkan sedikit bantuan. Seluruh toko gudang didesain

sehingga konsumen, setelah memilih, mengambil furnitur dari rak dapat membayar di

lokasi yang ada di tengah toko. IKEA juga menyediakan layanan jasa purna jual yang

terbatas. Melalui strategi ini, perusahaan dapat mempertahankan biaya pegawai yang

minimum.

Sebagai hasil dari semua strategi di atas, IKEA mencapai keunggulan biaya yang signifikan

dibandingkan para kompetitornya di industri furnitur ritel. IKEA mampu melanjutkan

pemangkasan harga dan mempertahankan perbedaan harga dengan pesaingnya akibat perusahaan

telah melakukan investasi besar pada pengetahuan tentang desain furnitur, desain toko, dan

logistik berbiaya rendah sehingga model bisnisnya sangat sulit ditiru oleh pesaing sehingga

keunggulan kompetitifnya dapat bertahan. Meskipun citra merek IKEA bervariasi antarnegara, di

beberapa negara IKEA menjadi merek yang dipuji. Pada tahun 2008, Interbrand Corp.

memperkirakan nilai merek IKEA sebesar €8,5 juta. Nilai merek ini setara dengan merek Dell,

Budweiser, dan Phillips. Citra merek yang kuat, keanekaragaman dan desainnya yang berbeda

menunjukkan bahwa strategi IKEA juga memiliki karakteristik yang serupa dengan strategi

diferensiasi. Namun, perusahaan tetap fokus pada pengendalian biaya sebagai pendorong utama

keberhasilannya. Kesuksesan IKEA menginspirasi beberapa pesaing lokal seperti Fly yang ada di

Prancis, yang mencoba mereplikasi beberapa strateginya. Namun sampai saat ini tidak ada

perusahaan yang mampu untuk mereplikasi model bisnis IKEA pada skala yang sama.

D. Analisis Strategi Korporat


Strategi adalah cara atau pendekatan untuk mengalahkan musuh. Strategi akan selalu

dikaitkan dengan taktik, yaitu langkah langkah untuk dapat mengeksekusi strategi lebih detail.

Sedangkan Korporat adalah suatu bentuk organisasi bisnis yang bergerak di kegiatan usaha yang

bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari barang atau jasa.

Salah satu ciri umum korporat adalah pemisahan kepemilikan dari organisasi yang

memberikan tanggung jawabnya secara terbatas kepada pemilik usaha. Dalam korporat saham

yang diterbitkan mudah dipindahtangankan. Korporat dapat menjalankan bisnisnya dengan

produk tunggal maupun produk yang bermacam-macam, selain dapat memungkinkan tempat

beroperasi dan menjalankan layanan produksi yang sangat luas di berbagai tempat.

Strategi korporat adalah strategi yang dikembangkan di tingkat perusahaan atau korporasi.

Strategi korporat digunakan untuk menentukan bisnis mana yang harus tumbuh, bisnis mana yang

harus bertahan dan bisnis mana yang harus ditinggalkan.

1. Jenis Strategi Korporat

a. Growth Strategy (Strategi Pertumbuhan)

Strategi pertumbuhan atau growth strategy adalah strategi yang digunakan ketika

perusahaan memperluas pasar sasarannya atau menambahkan jumlah produknya. Strategi

ini dilakukan dengan melibatkan perusahaan yang sudah ada maupun dengan mendirikan

perusahaan baru

Penerapan growth strategi akan berdampak pada peningkatan pendapatan

perusahaan, peningkatan jumlah karyawan karena produktivitas perusahaan yang lebih

tinggi, dan peningkatan pangsa pasar. Growth strategy dapat diimplementasikan dengan

empat cara, yaitu:


 Konsentrasi

Strategi pertumbuhan perusahaan diwujudkan dengan fokus pada bisnis inti yang sudah

ada. Perusahaan perlu meningkatkan jumlah produk yang ditawarkan dan memperluas

jangkauan target pasar utama. Contoh: Sebuah perusahaan Amerika yang bergerak

dibidang teknologi Bose Corporation, berfokus pada pengembangan produk audio yang

inovatif. Saat ini, Bose Corporation adalah salah satu produsen terkemuka di pasar

otomotif, hiburan rumah, dan peralatan audio lainnya.

 Integrasi Vertikal

Ada dua jenis integrasi vertikal, yaitu maju dan mundur. Perusahaan dapat melakukan

salah satu ataupun melakukan kombinasi keduanya.

 Integrasi vertikal mundur.

Perusahaan mengontrol input dengan menjadi pemasoknya sendiri, bukan pemasok

eksternal. Integrasi vertikal mundur terjadi saat perusahaan mengambil alih peran

pemasok atau distributornya sendiri. Contohnya Indomaret memproduksi air kemasan

sendiri untuk dijual di minimarket.

 Integrasi vertikal maju.

Perusahaan mengontrol produksi dengan menjadi distributor sendiri. Contohnya adalah

Apple telah membangun toko resmi untuk mendistribusikan produknya

 Integrasi Horizontal.

Integrasi horizontal adalah strategi untuk menumbuhkan bisnis dengan mengakuisisi

atau menggabungkan dengan salah satu pesaing. Contohnya Merger antara “Tri

Indonesia dan Indosat Ooredoo” yang awalnya saling bersaing.


 Diversifikasi.

Ada dua jenis diversifikasi, yaitu: Diversifikasi Berkaitan. Suatu perusahaan

mengakuisisi atau bergabung dengan perusahaan lain yang beroperasi di industri yang

sama atau terkait. Contohnya Facebook telah mengakuisisi Instagram dan Whatsapp,

dimana tiga diantaranya merupakan penyedia layanan komunikasi online. Diversifikasi

yang tidak berkaitan. Perusahaan mengakuisisi atau bergabung dengan perusahaan lain

yang beroperasi di industri yang berbeda atau tidak terkait. Contoh: Coca-Cola

(produsen minuman kemasan) mengakuisisi Columbia Pictures (produser film).

b. Stability strategy (Strategi Kestabilan)

Stability strategy atau strategi kestabilan adalah strategi perusahaan untuk

bertahan dalam suatu bisnis yang sedang dijalankan. Dengan kata lain, bisnis tidak

tumbuh atau menyusut. Misalnya, layanan yang sama, pangsa pasar yang sama, dan

aktivitas bisnis yang sama. Contohnya adalah The Boeing Company selama bertahun-

tahun berfokus pada bisnis utamanya yaitu sebagai produsen pesawat terbang dan

komponennya

c. Renewal Strategy (Strategi Pembaruan)

Strategi pembaruan atau renewal strategy adalah strategi yang biasanya

diterapkan ketika perusahaan terkena masalah dan perlu memulihkan atau

membalikkan keadaan. Ada dua jenis renewal strategy:

 Retrenchment Strategy

Strategi penghematan atau retrenchment strategy adalah strategi jangka

pendek yang sering digunakan untuk memperbaiki masalah yang relatif


kecil. retrenchment strategy berguna untuk menstabilkan operasi, memulihkan

kemampuan dan sumber daya perusahaan, dan bersiap untuk bersaing lagi.

Contohnya Perusahaan Biogen mengurangi hingga 11% tenaga kerjanya untuk

memotong biaya. Pengurangan biaya dialokasikan untuk meningkatkan anggaran

penelitian dan pengembangan untuk obat multiple sclerosis yang sangat hemat

biaya.

 Turnaround Strategy

Strategi putar balik atau turnaround strategy adalah salah satu strategi yang

diterapkan ketika perusahaan menghadapi masalah yang relatif lebih serius.

Dalam strategi ini, penghematan biaya dan restrukturisasi yang lebih dalam dan

drastis tercapai. Dapat dikatakan bahwa turnaround strategy merupakan versi

ekstrim dari retrenchment strategy. Contohnya Perusahaan keuangan CIT Group

memangkas biaya hingga $125 juta karena keuntungan yang didapat lebih rendah.

CIT Group menjual bisnis pembiayaan pesawatnya untuk lebih fokus pada bisnis

pinjaman komersialnya.

2. Komponen Kunci Strategi Korporat

Ada empat elemen kunci yang terlibat dalam mengembangkan strategi korporat secara

keseluruhan. Keempatnya adalah:

a. Visi

Visi perusahaan adalah elemen yang sangat penting dari strategi perusahaan.

Tujuan utama dari sebuah visi adalah untuk menentukan arah perusahaan, nilai-nilai
potensialnya, dan misinya. Selain itu, perusahaan juga perlu merencanakan tujuan yang

ingin dicapai dalam 3 tahun sampai 5 tahun ke depan dan jumlah karyawan yang perlu

dilibatkan untuk mencapai tujuan tersebut.

Strategi korporat juga memikirkan bagaimana cara meningkatkan tingkat

komitmen dan kerja tim dalam perusahaan. Tujuan utama dalam pembuatan visi

perusahaan adalah bagaimana pemimpin melihat perusahaan berkembang di masa

depan.

b. Tujuan

Dasar penetapan tujuan adalah mengembangkan visi dan mengubahnya menjadi

serangkaian tujuan yang akan dicapai selama tiga sampai lima tahun ke depan. Sasaran

strategis korporat memberikan perusahaan gambaran tentang apa yang akan dilakukan

untuk memenuhi misinya.

Dengan memiliki tujuan, perusahaan dapat mengukur kemajuan mereka. Sasaran

ini harus dikomunikasikan kepada karyawan sehingga setiap karyawan dapat fokus

pada misi mereka, menetapkan prioritas, dan beroperasi dengan asumsi yang sama

tentang masa depan perusahaan yang lebih baik.

c. Alokasi Sumber Daya

Komponen ketiga ini membahas keputusan tentang alokasi sumber daya manusia

dan modal yang paling efisien dalam konteks tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam

komponen visi dan tujuan di atas.

Alokasi sumber daya melibatkan perencanaan, pengelolaan, dan pengalokasian

sumber daya sehingga dapat dialokasikan secara efisien dan membantu memaksimalkan

nilai bisnis. Pemimpin harus dapat menentukan alokasi sumber daya pada berbagai
bisnis yang dimiliki perusahaan.

d. Prioritas

Prioritas adalah salah satu aspek yang paling sulit dari empat komponen strategi

korporat. Sebuah bisnis harus mempertimbangkan faktor-faktor ini untuk mencapai

tujuannya secara optimal, karena tidak semua peluang dapat dimanfaatkan dengan baik

dan semua keputusan bisnis harus mempertimbangkan resiko. Bisnis perlu

menyeimbangkan risiko dan manfaat sambil memastikan tingkat manajemen risiko dan

manfaat yang diharapkan tercapai.

3. Cara Menjalankan Strategi Korporat Secara Efektif

Kembangkan visi dan misi perusahaan dan pikirkan dampak yang Anda inginkan dari

perusahaan terhadap masyarakat. Kemudian pikirkan bagaimana bisnis dapat mencapai

tujuan tersebut. Kembangkan rencana strategis dan pastikan setiap orang dalam bisnis

berada di kapal yang sama untuk mencapai tujuan yang sama.

Mengembangkan struktur pengambilan keputusan dan melibatkan manajemen dalam

pengambilan keputusan. Pastikan seluruh organisasi berkontribusi dan bergerak ke arah

yang sama. Konfirmasi strategi perusahaan yang telah dikembangkan dan langkah-langkah

yang terlibat untuk mencapai tujuan perusahaan.

Profitabilitas finansial bukan satu-satunya ukuran keberhasilan bisnis. Sebuah

perusahaan hebat karena bermanfaat bagi masyarakat di mana ia berada dan membawa

pertumbuhan bagi karyawan yang bekerja di sana. Untuk melakukan ini, kita harus melihat

nilai apa yang ingin kita berikan kepada pelanggan. Kemudian yang terpenting adalah

mengetahui bagaimana membangun DNA organisasi tersebut agar terus berkembang dan

dapat menghadapi berbagai kesulitan yang akan muncul di kemudian hari. Untuk
memastikan strategi korporat yang dibuat dapat menguntungkan sebuah perusahaan,

perhatikan 4 langkah berikut:

a. Hal pertama yang perlu kita lakukan adalah mempersiapkan karyawan melalui proses

pembelajaran yang ada dalam organisasi, tahapan ini harus berpusat pada nilai agar

karyawan berkembang sesuai dengan nilai-nilai yang ideal, sehingga dapat bekerja

sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan.

b. Hal kedua kita harus merancang dan menyempurnakan proses bisnis, dengan

mempertimbangkan sisi operasional bisnis, sehingga dapat diimplementasikan sejalan

dengan nilai, visi, dan misi perusahaan.

c. Hal ketiga adalah memperhatikan faktor konsumen. Utamakan pelanggan dan

perjuangkan pelayanan yang baik. Konsumen yang senang berbisnis dengan kita akan

mempercayai kita untuk memenuhi kebutuhan perusahaannya.

d. Akhirnya, tujuan keempat akan tercapai, yaitu memperoleh keuntungan finansial sesuai

dengan tujuan yang diharapkan

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Analisis strategi adalah poin awak yang penting guna menganalisis laporan

keuangan karena memungkinkan analis unuk memeriksa kondisi ekonomi perusahaan

secara kualitatif. Analisis strategis juga memungkinkan idenifikasi pemicu laba


perusahaan , sehingga analis dapat menilai keberlangsungan kinerja perusahaan.

Bisa atau tidaknya perusahaan mendapat imbal hasil atas modalnya melebihi biaya

modalnya ditentukan oleh pilihan strateginya, yang meliputi :

1. Pilihan industri. Yang menjadi tempat operasionalnya

2. Posisi persaingan. Cara untuk berkompetisi dengan perusahaan lain pada industri yang

dipilihnya

3. Strategi korporat. Cara perusahaan menciptkan ddan memanfaatkan sinergi pada

serangkaian bisnis yang dikendalikannya.

Analisis industri terdiri dari identifikasi faktor ekonomi yang memicu profitabilitas

industri. Guna melakukan analisis industri analis mengevaluasi kekuatan terkini yang ada

diindustri dan membuat peramalan atas setiap perubahan yang mungkin terjadi.

Analisis strategis kompetitif meliputi identifikasi hal yang mendasari keinginan

perusahaan untuk berkompetisi dalam industri. Secara umum ada 2 strategis yang

berpotensi memberikan keunggulan bersaing pada perusahaann yaitu kepemimpinan biaya

dan diferensiasi. Kepemimpinan biaya berarti menawarkan biaya lebih rendah untuk

produk atau jasa yang sama dengan yang ditawarkan perusahaan lain. Diferensiasi artinya

memuaskan dimensi pilihan kebutuhan konsumen agar lebih baik dibanding


kompetitornya. Pada biaya tambahan yang lebih rendah dari harga premium dengan

ketersediaan konsumen untuk membayar. Untuk melakukan analisis strategi kompetitif,

analisis harus mengidentifikasikan strategi yang diinginkan perusahaan menilai apakah

perusahaan memiliki kompetisi yang diminta untuk mengeksekusi strategi dan mengenali

resiko kunci yang harus dihadapi oleh perusahaan

Analisis strategi Korporat meliputi pemeriksaan apakah perusahaan dapat menciptakan

nilai dengan melakukan multi bisnis pada saat yang bersamaan. Strategi korporat yang

diciptakan dengan baik dapat mengurangi biaya atau meningkatkan pendapatan dengan

menjalanan beberapa bisnis sekaligus dalam suatu perusahaan, relative jika dibandingkan

bisnis yang sama yang dioperasikan secara independent dan melakukan transaksi satu

sama lain di pasar.

Pada analisis akuntansi, analis dapat memeriksa apakah kebijakan akuntansi dan

estimasinya konsisten dengan srategi dinyatakan perusahaan. Analisis strategi juga

memanfaat sebagai panduanuntuk analisis keuangan.


DAFTAR PUSTAKA

Analisis Strategi :

Buku

Budiarti,Anisa Shinta dkk. “TUGAS MAKALAH MANAJEMEN FARMASI “ANALISIS


STRATEGI””. Scribd.com, 15 Oktober 2017,
https://www.scribd.com/document/406886011/Makalah-Analisis-Strategi

Analisis Industri : Buku dan Jurnal Kwik kan gie

Buku sub bab an komp

Adminlp2m. (15 Agustus 2022). Analisis Kompetitif; Definisi Bagaimana Cara Melakukannya,
Blog Adminlp2m. https://lp2m.uma.ac.id/2022/08/15/analisis-kompetitif-definisi-dan-bagaimana
-cara-
melakukannya/#:~:text=Analisis%20kompetitif%20adalah%20metode%20untuk,dan%20menge
mbangkan%20strategi%20pemasaran%20Anda

Casofa, F. Cost Leadership: Menang Bisnis di Era Kompetitif. Fchmycasofa.com. Diakses pada 22
September 2023 dari https://fachmycasofa.com/cost-leadership/
Analisis Strategi Perusahaan:

Zahran, ZF. Strategi Korporat: Definisi, Jenis, Komponen, dan Cara Menjelaskannya.
Gramedia.com. Diakses pada 24 September 2023 dari https://www.gramedia.com/literasi/strategi-
korporat/

Anda mungkin juga menyukai