Anda di halaman 1dari 48

MAKALAH

ANALISIS DAN ESTIMASI PERMINTAAN

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Manajerial

Dosen Pengampu : Erdi., S.Pd., MM

Kelas : MA.22.A8
Disusun Oleh :
1. Dea Islamey Aulia (112210487)
2. Devia Wulandari (112210742)
3. Ella Ramadhani (112210766)
4. Friska Fariska (112211365)

PRODI MANAGEMENT

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PELITA BANGSA

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamin...
Segala puji dan syukur bagi Allah, Tuhan Semesta Alam, karena telah memberikan
kesempatan, kesehatan, dan kuliah keselamatan untuk kita semua. Berkat rahmat dan karunia
dari-Nya, akhirnya makalah mata kuliah Ekonomi Manajerial ini bisa diselesaikan dengan
baik.
Makalah ini merupakan salah satu tugas yang dapat membantu nilai harian mata
kuliah Manajemen Ekonomi Manajerial, di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan
Manajemen, khususnya untuk Kelas A.8 dengan dosen pengajar Bapak Erdi., S.Pd., MM. Di
dalamnya membahas mengenai Analisis dan Etimasi Permintaan.
Penulis menyadari bahwa hasil tulisan ini jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, bila
ada kesalahan dalam penulisan, rancangan tampilan, dan informasi, dengan segala
kerendahan hati kami memohon maaf dengan keterbatasan kemampuan yang kami punya.
Dan kepada para pembaca, diharapkan kritik dan sarannya yang membangun, dan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Jazakallahu khoir.

Bekasi, 5 Maret 2024

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii

BAB I

PENDAHULUAN................................................................................................................1

A. Latar belakang............................................................................................................1
B. Rumusan masalah......................................................................................................1
C. Tujuan penulisan........................................................................................................2

BAB II

PEMBAHASAN...................................................................................................................3

A. Konsep Permintaan....................................................................................................3
B. Pengertian Estimasi Permintaan................................................................................5
C. Tujuan Estimasi Permintaan......................................................................................6
D. Pengertian Analisis Permintaan.................................................................................7
E. Tujuan Analisis Permintaan.......................................................................................8
F. Fungsi Permintaan.....................................................................................................8
G. Macam – Macam Permintaan....................................................................................9
H. Dasar – Dasar Estimasi Permintaan...........................................................................11
I. Aspek Penting Estimasi Permintaan..........................................................................12
J. Faktor yang Mempengaruhi Estimasi Permintaan.....................................................13
K. Factor – Faktor yang Mempengaruhi Permintaan.....................................................14
L. Metode yang Digunakan dalam Estimasi Permintaan...............................................17
M. Pentingnya Estimasi Permintaan................................................................................24
N. Pentingnya Analisis Permintaan................................................................................25
O. Langkah – Langkah Estimasi Permintaan..................................................................25
P. Tantangan Terhadap Estimasi Permintaan.................................................................26
Q. Kelemahan Permintaan..............................................................................................28
R. Kurva Permintaan......................................................................................................29
S. Study Kasus Analisis Permintaan..............................................................................30

iii
T. Study Kasus Estimasi Permintaan.............................................................................32
U. Model – Model Rumus Permintaan...........................................................................33

BAB III

PENUTUP............................................................................................................................. 43

A. Kesimpulan................................................................................................................43
B. Saran..........................................................................................................................43

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................44

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Estimasi permintaan adalah proses penting dalam perekonomian yang
melibatkan analisis dan prediksi permintaan konsumen untuk produk atau layanan
tertentu. Hal ini bertujuan untuk mengukur dan memperkirakan jumlah barang atau
jasa yang konsumen ingin dan mampu beli pada berbagai titik harga, dengan
mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi seperti preferensi
konsumen, tingkat pendapatan, tren pasar, dll.

Dengan menganalisis data penjualan masa lalu dan tren pasar , estimasi
permintaan bertujuan untuk memahami bagaimana konsumen bereaksi terhadap
perubahan harga, pendapatan, iklan , atau rangsangan pasar lainnya. Pemahaman ini
membantu dalam memprediksi pola pembelian di masa depan. Ini membantu dalam
menetapkan harga barang dan jasa yang optimal. Estimasi permintaan yang akurat
membantu bisnis dalam menentukan strategi penetapan harga yang paling sesuai
untuk memaksimalkan keuntungan sekaligus memenuhi permintaan konsumen.

Estimasi permintaan adalah alat penting yang digunakan untuk


memperkirakan dan mengukur permintaan produk atau layanan di masa depan. Ini
melibatkan penerapan teori ekonomi dan metode statistik untuk menganalisis dan
memprediksi perilaku konsumen . Hal ini berkaitan dengan jumlah barang atau jasa
yang ingin dan mampu mereka beli pada berbagai harga.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan estimasi permintaan?
2. Apa saja aspek penting dalam estimasi permintaan?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi estimasi permintaan?
4. Apa saja metode yang digunakan dalam estimasi permintaan?
5. Apa tujuan dari estimasi permintaan?
6. Bagaimana contoh estimasi permintaan?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan estimasi permintaan
2. Untuk mengetahui tujuan serta manfaat dari estimasi permintaan
3. Untuk mengetahui metode apa saja yang digunakan dalam estimasi permintaan
4. Untuk mengetahui bagaimana metode yang digunakan dalam estimasi permintaan
5. Untuk mengetahui pentingnya estimasi permintaan
6. Untuk mengetahui bagaimana contoh dari estimasi permintaan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Permintaan
Bagi produsen, permintaan mengenai barang/jasa yang dijualnya merupakan
komponen penting dan strategis dalam bisnisnya karena erat kaitannya dengan hasil
penjualan (Total Revenue = TR) yang akan diperolehnya, dan pada gilirannya akan
mempengaruhi terhadap tingkat keuntungan yang diraihnya. Bagaimanapun efisiensinya
suatu proses produksi serta didukung oleh manajer yang handal, tetapi bila permintaan
akan barang & jasa yang dijualnya mengalami penurunan maka mustahil sebuah
perusahaan akan dapat bertahan lama.
Kita sering mendengar banyak perusahaan yang gulung tikar karena hanya tidak
mampu mempertahankan tingkat penjualan yang minimal, atau dengan kata lain
permintaan terhadap barang yang dijualnya menunjukkan trend yang semakin menurun.
Dengan kata lain, kegagalan perusahaan untuk mempertahankan pangsa pasar yang telah
diraihnya merupakan salah satu factor utama mengapa banyak perusahaan tidak mampu
bertahan dalam jangka waktu yang lebih lama.

Bila perusahaan menghadapi permintaan yang sering berfluktuasi, sudah barang tentu
dituntut untuk mampu memperkirakan secara tepat bagaimana kemungkinan permintaan
dimasa yang akan datang. Keberhasilan memperkirakan permintaan di masa datang
merupakan informasi berharga bagi manajemen untuk secara tepat pula menentukan
berapa jumlah produksi yang harus dihasilkan, kemudian berapa biaya produksi yang
dibutuhkan, dan pada akhirnya dapat pula diperkirakan berapa kira-kira keuntungan yang
akan diperolehnya.
Dengan demikian informasi mengenai permintaan yang akan datang merupakan
landasan bagi perencanaan kegiatan perusahaan secara keseluruhan, sehingga
kekurangcermatan dalam perencanaan terhadap seluruh kegiatan perusahaan dapat
dihindarkan sekecil mungkin. Begitu juga bila kita akan mendirikan perusahaan, maka
pertama kali yang harus dipertimbangkan adalah apakah barang/jasa yang akan kita jual
itu akan laku terjual sesuai target atau tidak. Singkatnya, kelangsungan hidup suatu

3
perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuannya untuk mempertahankan dan
meningkatkan permintaan terhadap barang yang dijualnya.
Permintaan (demand) merupakan konsep penting dalam bidang ekonomi dan bisnis
merupakan. Secara umum, permintaan adalah jumlah barang/jasa tertentu yang konsumen
mau beli pada kondisi dan waktu tertentu. Kondisi dalam kontekspermintaan adalah
factor-faktor yang mempengruhi permintaan, seperti harga barang tersebut, pendapat
konsumen dan sebagainya.
Sebagai contoh, apabila kita memperoleh informasi tentang turunnya permintaan
beras di Indonesia, maka harus dijelaskan penurunan permintaan tersebut terjadi pada
harga beras berapa, atau pada tingkat pendapatan konsumen berapa. Sedangkan waktu
dalam kontek ini adalah periode waktu terjadinya penurunan permintaan tersebut, apakah
terjadi pada bulan Januari, atau pada tahun 2018 atau pada tahun sebelumnya. Informasi
lain yang diperlukan untuk menjelaskan permintaan adalah tempat atau wilayah. Jadi
kalau ada informasi mengenai penurunan permintaan beras, perlu dipertegas terjadinya
dimana, apakah di Jawa Barat, Indonesia atau di pasaran internasional.

Dari sudut konsumen, kita dapat membedakan antara permintaan individu dan
permintaan pasar. Permintaan individu si A akan beras pada bulan Januari 2019 sebesar
30 kg, kita artikan sebagai permintaan individu, sedangkan permintaan masyarakat Jabar
akan beras pada bulan Januari 2019 sebesar 3000 ton kita artikan sebagai permintaan
pasar beras di Jabar. Dengan demikian secara umum permintaan pasar adalah gabungan
permintaan-permintaan individu untuk satu jenis barang tertentu. Bagi perusahaan dan
pemerintah, permintaan pasar lebih penting daripada permintaan individu, karena
permintaan pasar merupakan informasi berharga untuk merencanakan produksi atau
penyediaan barang tersebut.

Sumber permintaan terhadap suatu barang/jasa adalah berasal dari kebutuhan


konsumen, dan permintaan ini harus dipenuhi oleh produsen. Sehingga oleh karenanya
dari sudut perusahaan, kita harus membedakan antara permintaan yang dihadapi oleh
sebuah perusahaan (demand faced by a firm) dan permintaan yang dihadapi oleh industri
(industry demand), yaitu bagaimana permintaan pasar itu dihadapi oleh seluruh
perusahaan yang sejenis. Karena objek kajian dalam ekonomi manajerial adalah
perusahaan, maka permintaan individu perusahaan menjadi lebih penting dan banyak
dibahas daripada permintaan industri.

4
B. Pengertian Estimasi Permintaan
Analisis permintaan merupakan bagian dari analisis pasar yang membahas tentang
hubungan antara permintaan dan penawaran barang atau jasa. Permintaan adalah jumlah
barang atau jasa yang dibutuhkan oleh konsumen, sementara penawaran adalah jumlah
barang atau jasa yang ditawarkan oleh produsen. Dalam analisis permintaan, beberapa
faktor utama yang mempengaruhi permintaan antara lain harga barang, harga barang
substitusi, pendapatan konsumen, jumlah pembeli, biaya produksi, dan jumlah produsen
di pasar.

Dalam analisis permintaan, teori permintaan dan teori penawaran digunakan untuk
memahami hubungan antara permintaan dan penawaran. Teori permintaan menyatakan
bahwa permintaan dapat berubah tergantung pada faktor lain, seperti harga barang, harga
barang substitusi, dan pendapatan konsumen. Teori penawaran menyatakan bahwa
penawaran dapat berubah tergantung pada faktor lain, seperti biaya produksi dan jumlah
produsen.

Analisis permintaan dapat dilakukan melalui metode kualitatif atau kuantitatif.


Metode kualitatif menggunakan teknik seperti observasi, wawancara langsung, dan
analisis grafik permintaan dan penawaran untuk menentukan tingkat kebutuhan sehari-
hari di komunitas. Metode kuantitatif menggunakan teknik analisis seperti regresi linier
berganda dan elastisitas untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan.

Estimasi permintaan adalah proses untuk menentukan jumlah barang yang diinginkan
konsumen pada berbagai kondisi harga dan waktu tertentu. Estimasi ini dapat dilakukan
melalui berbagai pendekatan, seperti analisis regresi, pendekatan riset pemasaran, dan
analisis permintaan.

Hasil estimasi permintaan dapat digunakan dalam pengambilan keputusan bisnis


untuk membantu perusahaan dalam memperkirakan pasar dan membuat keputusan bisnis
yang efektif.

5
Dengan menggunakan hasil estimasi permintaan dalam pengambilan keputusan
bisnis, perusahaan dapat membangun strategi yang efektif dan meminimalkan risiko
dalam melakukan investasi.

C. Tujuan Estimasi Permintaan


Tujuan dari estimasi permintaan adalah untuk memprediksi atau mengukur seberapa
banyak produk atau layanan yang akan dibutuhkan atau diinginkan oleh konsumen pada
suatu waktu tertentu di masa depan. Estimasi permintaan sangat penting dalam berbagai
aspek bisnis, termasuk perencanaan produksi, manajemen rantai pasokan, penetapan
harga, pengembangan produk, dan strategi pemasaran. Beberapa tujuan khusus dari
estimasi permintaan antara lain:
1. Perencanaan Produksi: Dengan memahami permintaan yang diantisipasi,
perusahaan dapat merencanakan produksi secara efisien untuk memenuhi
kebutuhan pasar dan menghindari kelebihan stok atau kekurangan pasokan.
2. Manajemen Rantai Pasokan: Estimasi permintaan membantu dalam manajemen
rantai pasokan dengan memberikan pandangan yang lebih baik tentang
permintaan di setiap tahap, memungkinkan perencanaan yang lebih baik untuk
pengadaan bahan baku, distribusi, dan logistik.
3. Penetapan Harga: Mengestimasi permintaan membantu perusahaan dalam
menentukan harga yang optimal untuk produk atau layanan mereka, dengan
mempertimbangkan keseimbangan antara harga yang dapat diterima oleh
konsumen dan keuntungan yang diinginkan oleh perusahaan.
4. Pengembangan Produk: Dengan memahami permintaan konsumen saat ini dan
tren pasar, perusahaan dapat mengarahkan upaya pengembangan produk mereka
untuk menciptakan atau memperbarui produk yang sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan pelanggan.
5. Strategi Pemasaran: Estimasi permintaan memungkinkan perusahaan untuk
merencanakan strategi pemasaran yang lebih efektif, termasuk alokasi anggaran
iklan dan promosi, serta segmentasi pasar yang tepat.
6. Optimasi Operasional: Dengan memiliki perkiraan yang akurat tentang
permintaan, perusahaan dapat mengoptimalkan operasi mereka secara
keseluruhan, termasuk manajemen inventaris, penggunaan sumber daya, dan
pengaturan produksi.

6
Dengan demikian, tujuan utama dari estimasi permintaan adalah untuk memberikan
wawasan yang diperlukan kepada perusahaan agar dapat membuat keputusan yang lebih
baik dalam berbagai aspek operasional dan strategis mereka.
D. Pengertian Analisis Permintaan
Analisis permintaan adalah proses untuk memahami dan menganalisis faktor-faktor
yang memengaruhi tingkat permintaan suatu produk atau layanan di pasar. Tujuan dari
analisis ini adalah untuk mendapatkan wawasan tentang perilaku konsumen, preferensi,
kebutuhan, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi permintaan. Dengan pemahaman
yang lebih baik tentang permintaan, perusahaan dapat mengambil keputusan yang lebih
baik terkait strategi pemasaran, penetapan harga, pengembangan produk, dan alokasi
sumber daya.

Beberapa langkah yang umum dilakukan dalam analisis permintaan meliputi:


1. Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi permintaan: Ini termasuk harga
produk, pendapatan konsumen, preferensi konsumen, tren pasar, harga produk
pengganti atau produk yang bersaing, dan faktor-faktor ekonomi lainnya.
2. Pengumpulan data: Data tentang harga, penjualan, pendapatan konsumen, dan
variabel lainnya dikumpulkan dari berbagai sumber, seperti survei konsumen, data
penjualan internal, dan data pasar.
3. Analisis statistik: Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan
metode statistik untuk mengidentifikasi pola, tren, dan hubungan antara variabel-
variabel yang memengaruhi permintaan.
4. Pengembangan model permintaan: Berdasarkan analisis data, model matematika
atau statistik dapat dikembangkan untuk menggambarkan hubungan antara
variabel-variabel yang memengaruhi permintaan. Model ini dapat digunakan
untuk memprediksi tingkat permintaan di masa depan dalam berbagai skenario.
5. Interpretasi dan pengambilan keputusan: Hasil dari analisis permintaan dievaluasi
untuk mendapatkan wawasan yang berharga tentang perilaku konsumen dan
faktor-faktor yang memengaruhi permintaan. Informasi ini digunakan untuk
mengambil keputusan strategis terkait pemasaran, penetapan harga, dan
pengembangan produk.
6. Analisis permintaan adalah salah satu aspek penting dari riset pasar dan
membantu perusahaan untuk memahami pasar mereka dengan lebih baik dan
merumuskan strategi yang efektif untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

7
E. Tujuan Analisis Permintaan
Bisnis apa pun bisa gagal jika tidak memenuhi permintaan konsumen. Oleh karena
itu, beberapa keputusan yang diambil perusahaan dapat beresiko. Jika perusahaan Anda
bertujuan untuk menghilangkan kemungkinan ini, Anda dapat menggunakan analisis
permintaan untuk menentukan permintaan pelanggan terhadap produk tertentu. Proses ini
memiliki beberapa tujuan.
a. Mengevaluasi respon pelanggan terhadap suatu produk. Mendapatkan dan
memantau umpan balik pelanggan sangat penting jika tujuan Anda adalah
melihat reaksi pelanggan terhadap produk baru Anda. Ini adalah cara yang
bagus untuk mengetahui apakah konsumen puas dengan produk Anda atau
masih ada yang bisa Anda tingkatkan.
b. Merumuskan kebijakan harga. Anda dapat menetapkan harga setelah
menganalisis permintaan secara menyeluruh. Memahami tren permintaan
konsumen memungkinkan Anda dengan cepat memutuskan apakah akan
menaikkan atau menurunkan harga produk tertentu. Ingat, perusahaan tidak
dapat menetapkan harga tanpa memahami kecenderungan audiens targetnya.
c. Peramalan penjualan. Hal ini memungkinkan Anda membuat keputusan bisnis
yang tepat dan memprediksi kinerja perusahaan Anda. Dengan analisis
mendetail, Anda dapat memperkirakan penjualan Anda di masa depan.
Perkiraan penjualan dapat memberi Anda wawasan dan tips dalam mengelola
arus kas, sumber daya, dan tenaga kerja perusahaan Anda. Selain alokasi
sumber daya yang tepat, ini membantu Anda memprediksi pendapatan
penjualan.
d. Menetapkan kebijakan produksi. Ini memungkinkan Anda untuk menentukan
kesenjangan antara permintaan dan penawaran. Anda dapat memperkirakan
jumlah bahan mentah yang diperlukan untuk menjaga pasokan reguler. Selain
itu, perusahaan Anda dapat memanfaatkan sumber daya secara maksimal jika
operasional Anda didasarkan pada perkiraan.

F. Fungsi Permintaan
Dalam ekonomi manajerial, jika dikaji hubungan antarra variabel harga jual dari suatu
produk atau jasa X (Px) terhadap kuantitas permintaan produk atau jasa X (Q) untuk suatu
periode waktu tertentu, maka semua variable lain vang mempengaruhi permintaan

8
terhadap produk atau jasa X (I, Pt, P., I., PA, T, N, A, F, O, T) dianggap konstan. disebut
sebagai fungsi permintaan atau sering disingkat sebagai permintaan saja. Dengan
demikian secara konseptual, fungsi permintaan dapat didefinisikan sebagai suatu tabel,
grafik, atau persamaan matematik yang menunjukkan bagaimana hubungan antara
kuantitas permintaan produk dan harga jual dari produk tersebut, sementara variabel
lainnya yang dikategorikan sebagai variabel penentu permintaan dibuat konstan (ceteris
paribus).
Dimana :
QDX = kunatitas permintaan barang atau jasa
F = fungsi, berarti fungsi dari atau tergantung pada
PX = harga dari barang atau jasa X
I = pendapatan konsumen
PR = harga dari barang lain yang bersangkutan
PE = ekspektasi konsumen terhadap harga dari barang/jasa X di masa mendatang
IE = ekspektasi konsumen terhadap tingkat pendapatan di masa mendatang
PAE = ekspektasi konsumen thdp. ketersediaan barang / jasa X di masa mendatang
T = selera konsumen
N = banyaknya konsumen potensial
A = pengeluaran iklan
F = features atau atribut dari barang / jasa tersebut
O = faktor-faktor spesifik lain dari permintaan barang / jasa tersebut

G. Macam – Macam Permintaan


Permintaan dalam ekonomi merujuk pada jumlah barang atau jasa yang ingin dibeli
oleh konsumen pada berbagai tingkat harga. Ada beberapa jenis permintaan yang dapat
dibedakan berdasarkan berbagai kriteria, termasuk:
1. Permintaan Primer dan Sekunder:
 Permintaan primer merujuk pada permintaan langsung untuk barang atau
jasa, yaitu permintaan yang muncul dari konsumen akhir.
 Permintaan sekunder terjadi ketika perusahaan membeli barang atau jasa
untuk digunakan dalam produksi barang dan jasa lainnya.
2. Permintaan Individual dan Pasar:

9
 Permintaan individual adalah permintaan yang datang dari individu atau
rumah tangga tertentu.
 Permintaan pasar adalah total permintaan dari semua individu atau
konsumen untuk barang atau jasa tertentu pada suatu tingkat harga
tertentu.
3. Permintaan Efektif dan Permintaan Potensial:
 Permintaan efektif adalah permintaan yang diiringi dengan kemampuan
dan keinginan untuk membayar harga yang diminta.
 Permintaan potensial adalah permintaan yang terjadi tanpa
mempertimbangkan kemampuan atau keinginan untuk membayar harga,
misalnya permintaan di mana seseorang ingin memiliki sesuatu tetapi tidak
memiliki dana untuk membelinya.
4. Permintaan Elastis dan Inelastis:
 Permintaan elastis adalah ketika perubahan harga menyebabkan perubahan
yang proporsional dalam jumlah yang diminta.
 Permintaan inelastis adalah ketika perubahan harga tidak menghasilkan
perubahan yang signifikan dalam jumlah yang diminta.
5. Permintaan Individual vs Permintaan Agregat:
 Permintaan individual merujuk pada permintaan spesifik yang datang dari
individu tertentu atau kelompok kecil.
 Permintaan agregat merujuk pada total permintaan dari semua individu
atau kelompok dalam suatu pasar atau ekonomi.
6. Permintaan Barang dan Jasa:
 Permintaan barang merujuk pada permintaan untuk barang fisik atau benda
seperti makanan, pakaian, elektronik, dan sebagainya.
 Permintaan jasa merujuk pada permintaan untuk layanan yang tidak
berwujud seperti transportasi, perawatan kesehatan, pendidikan, dan
sebagainya.
Ada banyak faktor yang memengaruhi permintaan termasuk harga barang itu sendiri,
harga barang lainnya, pendapatan konsumen, preferensi konsumen, tren mode, perkiraan
masa depan, dan faktor-faktor lainnya. Oleh karena itu, permintaan adalah konsep yang
sangat dinamis dan kompleks dalam ilmu ekonomi.

10
H. Dasar – Dasar Estimasi Permintaan
a. Entri Permintaan

Entri permintaan adalah unit dasar estimasi permintaan. Setiap entri permintaan
mewakili peluang penjualan potensial dalam konteks MRP, perencanaan produksi,
dan manajemen inventaris dengan atribut berikut:

 Nomor Barang (yaitu Nomor Bagian Produsen) Kuantitas


 Tanggal – Kapan konsumsi diperkirakan akan terjadi di masa depan
 Konsumen – Pelanggan atau saluran tertentu (misalnya Amazon, eCommerce,
distributor)
 Gudang – Tempat konsumsi berlangsung (misalnya Kantor Pusat, Barang
Jadi)
 Pendapatan (opsional) – Digunakan untuk merumuskan model perkiraan
pendapatan
 Keunggulan – Sebuah “pengelompokan” permintaan yang memiliki
kemungkinan serupa yang dapat digunakan untuk menentukan kemampuan
untuk ditindaklanjuti

 Permintaan Spot dan Permintaan Arus


Entri permintaan dapat berbentuk tunggal ( permintaan spot ) untuk mewakili satu
peluang atau dapat dikelompokkan secara kolektif ( permintaan arus ) untuk memudahkan
menggambarkan dan mengelola tren pertumbuhan atau penurunan selama periode waktu
tertentu.
Contoh 1: Permintaan Spot
Tim penjualan Anda bekerja sama dengan pelanggan dalam pembelian kendaraan satu
kali untuk memenuhi permintaan mereka akan lokasi armada baru di Oklahoma.
Peluangnya adalah 150 kendaraan yang diproduksi di fasilitas manufaktur Bloomington,
Illinois dengan perkiraan tanggal pengiriman 15-06-2025.
Contoh 2: Arus Permintaan
Perusahaan Anda akan merilis router jaringan kelas atas yang baru. Selama perkiraan
siklus hidup produk selama 6 tahun, produk tersebut diperkirakan akan melalui tiga fase:
pertumbuhan, keberlanjutan, dan penghentian bertahap. Setiap fase akan berlangsung
selama dua tahun dan tim Anda menjelaskan setiap fase sebagai 8 entri permintaan,

11
masing-masing mewakili seperempat. Pada fase pertumbuhan, permintaan meningkat dari
100 unit menjadi 25 unit per kuartal (100, 125, 150,…, 275). Pada fase keberlanjutan,
permintaan diperkirakan meningkat sebesar 5% setiap kuartal (288, 303, 318, dan
seterusnya). Pada fase-fase ini, permintaan diperkirakan turun sebesar 20% setiap kuartal.

 Perkiraan Permintaan Produk


Kumpulan entri permintaan dikumpulkan dalam matriks permintaan produk untuk
menunjukkan setiap permintaan produk untuk jangka waktu tertentu untuk tujuan
perencanaan dan pelaporan. Pendapatan, laba kotor, dan rincian pelanggan dapat berguna
untuk perkiraan keuangan dan hubungan investor.

 Perkiraan Permintaan Komponen


Dengan dibuatnya entri permintaan, permintaan komponen ditentukan dengan
mengumpulkan permintaan turunan untuk setiap komponen dari semua rakitan. Sekali
lagi, mengingat bahwa ini hanyalah perkiraan dan belum tentu dapat ditindaklanjuti untuk
tujuan pengadaan, permintaan komponen dapat memberikan wawasan penting bagi
pembeli/perencana.
Misalnya: Berbagi perkiraan komponen dengan vendor untuk produsen, kelompok, atau
jenis produk tertentu dapat membantu menegosiasikan kontrak harga jangka panjang.

Perencanaan siklus hidup produk dipengaruhi oleh siklus hidup komponen-komponen


pada produk. Memahami perkiraan permintaan sangat penting untuk memahami dampak
perubahan siklus hidup komponen terhadap portofolio produk.
Rekayasa produk baru juga dapat memperoleh manfaat dari perkiraan permintaan
ketika memutuskan apakah akan memasukkan bagian database yang ada yang mungkin
memiliki perkiraan menurun atau tidak atau untuk mengambil alternatif yang memiliki
prospek lebih cerah.

I. Aspek Penting Estimasi Permintaan


1. Penentuan Harga
Memahami bagaimana perubahan harga mempengaruhi permintaan suatu produk atau
layanan sangat penting bagi bisnis. Estimasi permintaan membantu dalam menetapkan
harga optimal yang menyeimbangkan maksimalisasi keuntungan dengan permintaan
konsumen.

12
2. Peramalan Penjualan dan Pendapatan
Manajer dapat memprediksi volume penjualan di masa depan, membantu dalam
penganggaran , alokasi sumber daya, dan perkiraan pendapatan . Informasi ini penting
untuk menetapkan tingkat produksi, manajemen inventaris , dan perencanaan keuangan
secara keseluruhan .

3. Segmentasi dan Penargetan Pasar


Estimasi permintaan membantu dalam mengidentifikasi segmen pasar yang berbeda
dan memahami variasi permintaan dalam segmen tersebut. Hal ini memungkinkan
strategi pemasaran yang ditargetkan dan penyesuaian produk untuk memenuhi beragam
permintaan dari berbagai kelompok konsumen.

J. Faktor yang mempengaruhi Estimasi Permintaan


1. Harga Produk
Faktor paling langsung yang mempengaruhi permintaan adalah harga produk. Secara
umum, terdapat hubungan terbalik antara harga dan kuantitas yang diminta . Harga yang
lebih tinggi cenderung menurunkan jumlah yang diminta, dan sebaliknya.

2. Pendapatan Konsumen
Pendapatan konsumen berdampak langsung pada daya beli . Pendapatan yang lebih tinggi
biasanya menyebabkan peningkatan permintaan terhadap sebagian besar barang. Pada
saat yang sama, pendapatan yang lebih rendah mungkin membatasi kapasitas pembelian
dan selanjutnya mempengaruhi permintaan.

3. Harga dan Ketersediaan Barang Pengganti dan Pelengkap


Ketersediaan dan harga produk substitusi (barang yang dapat digunakan sebagai
pengganti satu sama lain) atau barang pelengkap (barang yang dikonsumsi bersama-sama)
dapat mempengaruhi permintaan suatu produk tertentu secara signifikan.

4. Preferensi dan Selera Konsumen


Perubahan preferensi konsumen , yang dipengaruhi oleh tren, pemasaran, atau perubahan
masyarakat, dapat berdampak signifikan terhadap permintaan terhadap produk atau
layanan tertentu.

13
5. Strategi Periklanan dan Pemasaran
Kampanye periklanan dan pemasaran yang efektif dapat memengaruhi persepsi dan
keinginan konsumen, sehingga memengaruhi permintaan terhadap suatu produk.

6. Tren Musiman dan Siklus


Permintaan sering kali berfluktuasi karena variasi musiman atau perubahan siklus
ekonomi, yang berdampak pada perilaku konsumen pada waktu yang berbeda dalam
setahun atau dalam siklus ekonomi.

K. Factor – Faktor yang Mempengaruhi Permintaan


Dalam bahasa sehari-hari kita sering memperoleh informasi bahwa pasar barang
tertentu mengalami kelesuan, tetapi dalam waktu tertentu kembali menghangat. Hal ini
menunjukkan bahwa permintaan terhadap suatu barang/jasa selalu berfluktuasi, kadang-
kadang turun dan kadang-kadang juga mengalami kenaikan. Pertanyaannya tentu saja
adalah faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan tersebut? Bila sudah
terindentifikasi, kira-kira factor mana yang paling dominan pengaruhnya? Pengaruhnya
besar (elastis) atau kecil (inelastic)?? Paling tidak terdapat enam factor yang patut
diperhitungkan, yaitu harga barang tersebut pada periode sekarang (untuk membedakan
dengan harga barang pada periode yang akan datang), pendapatan konsumen, harga
barang lain yang berhubungan (subtitusi atau komplementer), selera konsumen, harapan
atau perkiraan konsumen mengenai harga barang dimasa datang, dan jumlah penduduk
(populasi).

Sesuai dengan hukum permintaan, maka permintaan terhadap suatu barang/jasa


dipengaruhi oleh harga barangnya itu sendiri (own price), yaitu bila harga suatu barang
mengalami kenaikan maka ceteris paribus permintaan akan turun dan sebaliknya. Dalam
teori ekonomi mikro dijelaskan hal ini dapat terjadi karena adanya dua pengaruh, yaitu
pengaruh subtitusi (subtitution effect) dan pengaruh pendapatan (income effect).
Analisis yang dilakukan oleh Eugene Slutsky (1880-1948) dan dikembangkan oleh
Jhon R. Hicks (1904-1989) seperti dituliskan oleh Silberberg (1990) menunjukkan bahwa
respon konsumen terhadap suatu perubahan harga secara konseptual dapat dipisahkan
menjadi dua yaitu efek atau pengaruh substitusi dan efek pendapatan. Pengaruh subtitusi

14
dimaksudkan sebagai reaksi konsumen untuk mengurangi pembelian barang yang
harganya naik, dan beralih meningkatkan pembelian barang lain (subtitusinya) karena
sekarang harga barang subtitusinya tersebut menjadi relatif lebih murah. Sedangkan
pengaruh pendapatan dimaksudkan sebagai reaksi konsumen untuk mengurangi
pembelian barang yang harganya naik tersebut karena berkurangnya daya beli riel
dihubungkan dengan pendapatan nominalnya yang tetap. Kedua efek itu secara simultan
akan mendorong konsumen untuk mengurangi pembelian ketika harganya naik.

Faktor kedua yang biasanya diperhitungkan pengaruhnya terhadap permintaan adalah


pendapatan konsumen. Bila pendapatan konsumen meningkat (misal karena gaji PNS
atau UMK naik), maka ada kecenderungan permintaan terhadap beberapa jenis barang
juga meningkat. Jenis barang/jasa yang mengikuti pola permintaan demikian digolongkan
sebagai barang normal (normal goods), yaitu ketika pendapatan naik diikuti oleh kenaikan
permintaan. Kemungkinan sebaliknya yaitu kenaikan pendapatan konsumen justeru
diikuti oleh penurunan permintaan.
Barang/jasa yang mengikuti pola permintaan seperti ini digolongkan sebagai barang
inferior, yaitu biasanya barang-barang yang tergolong bermutu rendah, imitasi, barang
bekas. Bila kenaikan pendapatan masyarakat diikuti oleh kenaikan permintaan pembelian
software asli sehingga akibatnya permintaan terhadap software bajakan berkurang, maka
software bajakan tersebut dapat dianggap sebagai barang inferior. Namun perlu hati-hati
dalam menafsirkan barang inferior, karena inferior bagi kelompok konsumen tertentu
belum tentu berlaku bagi yang lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari sangat sulit kita
menemukan jenis barang yang dalam penggunaannya dapat berdiri sendiri. Sangat banyak
penggunaan satu barang memerlukan kehadiran barang lain, atau bahkan sebaliknya dapat
digantikan oleh barang lainnya yang sejenis.

Oleh karena itu factor ketiga yang dapat mempengaruhi permintaan adalah harga
barang lain yang berhubungan. Bila kenaikan harga barang lain tersebut mengakibatkan
kenaikan permintaan akan barang tertentu dan sebaliknya, maka hubungan antara kedua
barang dikelompokkan dapat saling menggantikan (subtitusi). Sebagai contoh kenaikan
harga kopi akan mengakibatkan kenaikan permintaan terhadap teh, artinya bagi
konsumen, minum teh adalah pengganti minum kopi. Semakin kuat daya subtitusi dua
buah barang, maka semakin besar pula tingkat persaingan kedua produsennya. Bila
kenaikan harga komputer merek DELL ikuti oleh kenaikan permintaan yang drastis

15
terhadap komputer merek SAMSUNG, berarti tingkat persaingan kedua merek komputer
tersebut sangat ketat. Sebaliknya bila kenaikan harga barang lain tersebut diikuti oleh
penurunan permintaan akan barang tertentu, maka hubungan kedua buah barang tersebut
dikelompokkan dapat saling melengkapi (komplementer). Bila kenaikan harga kopi di
Indonesia diikuti oleh turunnya permintaan terhadap gula putih, maka hubungan kedua
barang tersebut saling melengkapi.

Selera konsumen merupakan faktor keempat, yang dapat mempengaruhi permintaan.


Bila sekarang celana jean merupakan mode yang sedang trendy di kalangan remaja, maka
diduga permintaan akan jenis pakaian tersebut juga akan meningkat. Bagi pengusaha
pakaian kelihatannya faktor selera ini merupakan yang sangat dipertimbangkan dalam
menentukan produksi pakaian jenis apa yang akan dihasilkan. Kerena sulitnya mengukur
dan mengkuantifikasikan faktor selera ini, maka dalam analisis ekonomi sering
diasumsikan tidak berubah. Asumsi ini dapat diterima untuk analisis jangka pendek,
tetapi perlu hati-hati bila diterapkan untuk jangka panjang. Beberapa teknik dan
manipulasi statistik tertentu dapat diterapkan untuk menganalisis bagaimana pengaruh
selera ini terhadap permintaan.Harapan-harapan atau dugaan konsumen mengenai harga
barang dimasa datang adalah faktor lain yang dapat mempengaruhi permintaan barang
tertentu. Bila konsumen menduga bahwa bulan depan akan terjadi kenaikan harga hand-
phone (HP) karena kurs rupiah terhadap dolar melemah misalnya, maka permintaan
terhadap HP pada bulan sekarang diduga akan meningkat.
Terakhir, yang besar sekali dampaknya terhadap permintaan barang tertentu,
khususnya untuk barang kebutuhan pokok, adalah jumlah penduduk. Usaha pemerintah
Indonesia untuk secara terus menerus melakukan pencetakan sawah baru merupakan
pencerminan antisipasi penanggulangan pemenuhan kebutuhan beras sebagai akibat
pertumbuhan jumlah penduduk yang masih relatif tinggi. Karena faktor utama yang
mempengaruhi permintaan pasar, juga berpengaruh terhadap permintaan yang dilayani
atau dihadapi oleh sebuah perusahaan. Namun demikian seberapa besar permintaan pasar
tersebut dapat dikuasai oleh sebuah perusahaan, juga dipengaruhi oleh strategi pemasaran
yang dilakukan oleh perusahaan itu sendiri, yang tercermin dalam kegiatan promosinya.
Dalam suasana persaingan usaha yang sangat ketat maka promosi merupakan faktor lain
yang mempengaruhi permintaan barang & jasa yang dijual oleh sebuah perusahaan.

16
Dari uraian di atas, jelas bahwa pemahaman perusahaan terhadap factor-faktor yang
mempengaruhi permintaan terhadap barang/jasa yang dijualnya merupakan informasi
penting bagi pengambil keputusan. Sebagai contoh bila perusahaan mengetahui bahwa
barang yang dijualnya termasuk barang inferior, dengan asumsi penduduk perkotaan
adalah berpendapatan tinggi maka akan lebih tepat bila perusahaan tersebut banyak
mempromosikan dan meraih pangsa pasar di pedesaan. Begitu juga upaya pemerintah
Jakarta untuk menghapuskan becak adalah kurang tepat seandainya penduduk Jakarta
menganggap beca masih sebagai barang normal.
Strategi perusahaan meningkatkan biaya promosi untuk meningkatkan volume
penjualan akan kurang mencapai sasaran apabila ternyata perusahaan lain yang
menghasilkan barang pelengkap menaikan harga jualnya. Dari beberapa contoh di atas
sekali lagi bahwa kekeliruan perusahaan dalam menganalisis factor-faktor yang
mempengaruhi permintaan terhadap barang yang dijualnya, akan menghasilkan keputusan
yang keliru pula.

L. Metode yang digunakan dalam Estimasi Permintaan


Fungsi Permintaan suatu perusahaan dapat diperkirakan dengan menggunakan
berbagai metode, yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang unik.
1. Survei konsumen
Perusahaan dapat melakukan wawancara langsung atau kuesioner kepada calon
pelanggan untuk memperoleh informasi mengenai kebiasaan, motif dan niat membeli.
Proses ini melibatkan wawancara/survei singkat dan singkat atau wawancara mendalam,
bergantung pada sumber daya perusahaan dan tujuan penelitian. Misalnya, pewawancara
mungkin mencari data tentang elastisitas permintaan suatu produk dengan menanyakan
berapa banyak/kurangnya suatu produk yang akan dibeli responden berdasarkan sejumlah
tingkat harga produk alternatif.
a.Keuntungan
Sebuah metode sederhana, seringkali relatif cepat untuk mendapatkan informasi
terkini yang mencerminkan lingkungan bisnis saat ini.
Dapat mengungkap informasi berguna mengenai bias dan irasionalitas konsumen, yang
mungkin sulit diungkap dengan cara lain. Misalnya, survei mungkin menemukan bahwa
banyak konsumen tidak mengetahui harga relatif berbagai merek, sehingga akan
mengubah sensitivitas mereka terhadap harga. Perusahaan juga dapat menggunakan
survei untuk dengan mudah menetapkan karakteristik produk yang penting bagi pembeli.

17
b. Kekurangan
1. Bias Sampel - Peserta survei mungkin bukan pelanggan pada umumnya.
2. Validitas - Pertanyaan hipotetis sulit dijawab. Hal ini dapat menyebabkan hasil yang
tidak tepat dan preferensi pelanggan yang tidak konsisten.
3. Keandalan - Menantang untuk mengumpulkan data kuantitatif yang tepat melalui
survei.

2. Eksperimen Pasar
a. Eksperimen laboratorium
Eksperimen ini berupaya menguji bagaimana konsumen bereaksi terhadap perubahan
variabel dalam fungsi permintaan dalam situasi hipotetis. Eksperimen laboratorium
memungkinkan semua variabel dikontrol atau disesuaikan sesuai kebijaksanaan pelaku
eksperimen. Misalnya, konsumen diberi sejumlah uang terbatas dan mereka didorong
untuk memutuskan bagaimana membelanjakannya untuk membeli barang, dengan harga
yang diubah oleh peneliti. Dari informasi ini peneliti dapat membandingkan permintaan
relatif terhadap suatu produk dan nilai produk tersebut bagi konsumen. Eksperimen ini
dapat digunakan untuk menguji perilaku konsumen dalam banyak cara dan tidak selalu
berkaitan dengan permintaan terhadap produk tertentu. Seorang peneliti mungkin ingin
menguji perilaku konsumen selama berinteraksi dengan prototipe sistem pembayaran,
misalnya untuk melihat di mana titik kesulitannya ketika sistem tersebut diterapkan.

b. Uji pemasaran
Uji pemasaran melibatkan penggunaan pasar nyata di lokasi berbeda untuk menguji
bagaimana konsumen bereaksi terhadap perubahan variabel dalam fungsi permintaan.
Jenis eksperimen ini memungkinkan pengamatan belanja konsumen aktual, sehingga
memberikan hasil yang lebih andal. Hal ini paling sering digunakan dalam lingkungan
online di mana perusahaan menjalankan iklan dan menyesuaikan variabel seperti audiens,
minat, atau lokasi untuk mengamati bagaimana setiap kelompok konsumen bereaksi.
Perusahaan kemudian dapat menyesuaikan kembali atau memfokuskan kembali
kampanye mereka. Toko online Amazon terkenal karena terus menjalankan eksperimen
semacam ini pada pelanggannya untuk mengoptimalkan pengalaman online dengan
layanan mereka.

18
1) Keuntungan dari eksperimen pasar
• Kontrol variabel permintaan - pelaku eksperimen dapat mengamati respons konsumen
berdasarkan perubahan dalam satu variabel, menjaga faktor-faktor lain tetap konstan.
Setiap variabel dapat dikontrol sendiri-sendiri atau dalam kombinasi yang berbeda untuk
mempelajari kemungkinan hasil produk, teori, atau ide juga.
• Analisis kontrafaktual - Pelaku eksperimen dapat menggunakan perubahan acak dalam
variabel permintaan untuk membandingkan reaksi konsumen yang diamati terhadap
reaksi mereka tanpa adanya intervensi.
• Replicability - Karena tingginya validitas internal eksperimen, kemampuan untuk
mereplikasi respons konsumen dari variabel perubahan permintaan sangat mungkin
terjadi. Namun, karena perubahan variabel yang tidak terdeteksi seiring waktu dan tempat
serta prosedur pengumpulan data yang sulit dipahami, data lapangan yang terjadi secara
kebetulan sulit untuk ditiru.
• Subjek atau industri tidak terbatas - Peneliti dapat memilih industri atau topik apa pun
untuk dipelajari. Eksperimen pasar dapat digunakan dalam berbagai situasi dan industri.
Selain itu, mereka dapat menggabungkan metode penelitian sesuai dengan karakteristik
tertentu. Misalnya, beberapa metode eksperimen lebih cocok untuk suatu jenis populasi,
tetapi tidak untuk jenis populasi lainnya. Jadi penelitian perlu memilih metode lain untuk
populasi tertentu. Hal ini memungkinkan untuk memperoleh informasi yang lebih akurat.

2) Kerugian dari eksperimen pasar

• Kurangnya kendali – beberapa pelanggan yang hilang pada tahap ini mungkin sulit
untuk dipulihkan. Tidak adanya eksperimen laboratorium, seperti pemasaran pengujian,
akan memungkinkan adanya variabel asing (variabel yang tidak diuji tetapi
mempengaruhi hasil) yang dapat mengganggu hasil dan menurunkan pengendalian.
Variabel tersebut dapat berupa alasan pribadi yang akan mempengaruhi pengeluaran
konsumen (yang dapat menyebabkan hilangnya sebagian konsumen) atau cuaca, yang
akan mempengaruhi barang-barang pasar (seperti buah-buahan dan sayur-sayuran).
• Segmentasi pasar terbatas - Perusahaan hanya dapat mengamati variasi terbatas dalam
variabel di pasar yang berbeda. Saat melakukan eksperimen pasar, mungkin sulit bagi
peneliti untuk menentukan dengan tepat di mana satu pasar berakhir dan pasar lainnya
dimulai.

19
• Biaya tinggi - Eksperimen pasar bisa memakan biaya yang mahal, terutama jika ada
beberapa pasar yang diuji. Biaya dapat mencakup pembayaran konsumen dalam
eksperimen laboratorium atau mempekerjakan karyawan selama pengujian pemasaran.
Biaya lainnya dapat mencakup produksi produk beta dan pengujiannya dalam kondisi
pasar, periklanan, distributor, dll.
• Biaya waktu - Eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama untuk mengungkap
indikasi perilaku konsumen yang dapat diandalkan, terutama jika efek yang diuji adalah
efek jangka panjang terhadap perilaku.
• Kekhawatiran etis - konsumen tidak menghargai diskriminasi yang tidak
menyenangkan. Salah satu contohnya adalah pengobatan eksperimental untuk
menyembuhkan penyakit Alzheimer. Bayangkan jika sebuah obat eksperimental
diciptakan untuk menyembuhkan penyakit Alzheimer, pasien akan dibagi menjadi 2
kelompok berbeda (kelompok Pengobatan dan Kontrol) untuk menguji efektivitas obat
tersebut. Pasien dalam kelompok perlakuan akan diberikan obat dan kelompok kontrol
tidak diberikan obat. Contoh lainnya adalah menguji harga yang berbeda. Sebuah
perusahaan mungkin menguji harga yang berbeda untuk pelanggan yang berbeda,
khususnya di era toko online. Jika pelanggan kemudian membandingkan harga-harga
berbeda yang harus mereka bayar, mungkin akan timbul reaksi balik yang signifikan
terhadap perusahaan.

3. Desain eksperimental
Platform online sering digunakan untuk melakukan desain eksperimental, misalnya
perusahaan dapat menggunakan Facebook untuk melakukan eksperimen berdasarkan
iklan media sosial mereka.
a) Keuntungan:
Pelaku eksperimen dapat mengontrol variabel-variabel kunci dengan menjaganya tetap
konstan atau memvariasikannya.
Memungkinkan perlakuan acak untuk menghilangkan bias.
Replikasi, perusahaan di facebook dapat kembali melakukan percobaan lagi untuk
mengkonfirmasi hasilnya dengan sampel baru.

• Desain antar mata pelajaran


Setiap subjek percobaan berpartisipasi dalam satu dan hanya satu perlakuan
eksperimental (kondisi percobaan). Misalnya dua siswa diminta untuk menilai contoh esai

20
dari A* hingga D. Perbedaan kedua peserta hanya pada satu siswa yang diberi tahu bahwa
esainya ditandai oleh gurunya sebagai A* dan siswa lainnya diberi tahu bahwa esainya
diberi nilai A*. guru sebagai D. Variabel bebas diberi nilai oleh guru dan memiliki dua
nilai A* dan D. Contoh ini adalah eksperimen antar mata pelajaran karena digunakan
partisipan yang berbeda untuk dua nilai variabel bebas yang berbeda (nilai A* dan tandai
D).

Dalam desain mata pelajaran setiap subjek percobaan berpartisipasi dalam semua
perlakuan eksperimental (kondisi percobaan). Hal ini sering disebut studi pengukuran
berulang. Hasil sebelum dilakukan pengobatan dibandingkan dengan hasil setelah
dilakukan pengobatan.

Namun hal ini dapat menyebabkan Efek Histeresis. Efek Histeresis terjadi ketika
perlakuan sebelumnya terhadap subjek mungkin mempengaruhi perlakuan di masa depan.
Hal ini dapat terjadi karena subjek telah menyadari eksperimen tersebut dan kemudian
menyesuaikan tindakannya.

Contoh eksperimen desain dalam subjek adalah subjek menguji efektivitas tiga jenis obat
pereda nyeri (yaitu A, B, C, D). Dalam percobaan ini, variabel bebas jenis obat pereda
nyeri dan kadarnya adalah A, B, C, dan D. Suatu hari subjek diberikan obat pereda nyeri
tipe A dan peneliti mengukur waktu yang diperlukan agar obat pereda nyeri tersebut
efektif. Di lain hari, subjek yang sama diberikan obat pereda nyeri tipe B dan peneliti
mengukur waktu yang diperlukan agar obat pereda nyeri tersebut efektif, dan seterusnya.
Oleh karena itu, subjek yang sama menguji semua level variabel independen.

b) Tantangan desain eksperimental


Pertama, karena sifat eksperimen yang terkontrol dan keakuratannya bergantung pada
cara eksperimen dilakukan, sejumlah bias yang disengaja dan tidak disengaja mungkin
timbul oleh subjek atau pelaku eksperimen. Kedua, data yang dihasilkan biasanya
merupakan informasi pribadi dan terbatas pada pelaku eksperimen, yang hampir tidak
pernah berada dalam domain publik. Terakhir, masalah etika yang melibatkan
diskriminasi terhadap orang-orang dengan tujuan mengelompokkan mereka.
1) Memastikan ketidakberpihakan

21
• Prosedur double-blind - baik partisipan maupun peneliti tidak mengetahui siapa yang
menerima perlakuan tertentu. Hal ini mengurangi prasangka pelaku eksperimen dan
isyarat yang tidak disengaja. Prosedur double-blind biasanya dilakukan dalam pengaturan
klinis.
Contoh prosedur double-blind adalah ketika menelusuri obat baru, baik dokter maupun
pasien tidak mengetahui obat mana yang asli dan mana yang merupakan plasebo.
• Prosedur single-blind - peserta tidak mengetahui siapa yang menerima perlakuan
tertentu, namun peneliti mengetahuinya. Informasi tertentu yang dapat menimbulkan bias
dirahasiakan. Hal ini terutama bertujuan untuk mencegah subjek menunjukkan Efek
Placebo.
Contoh prosedur single-blind adalah ketika seorang peneliti mencoba menentukan efek
obat peningkat kinerja. Jika peserta percobaan mengetahui bahwa mereka menggunakan
obat peningkat kinerja, hal ini mungkin mempengaruhi persepsi mereka dan mulai
meningkatkan tingkat kinerja mereka.

2) Menghindari kebingungan
Antara subjek yang termasuk dalam kelompok kontrol (kelompok baseline yang tidak
mendapat perlakuan) dan kelompok perlakuan sebaiknya hanya terdapat satu variabel
yang berbeda. Hal ini akan memungkinkan perbedaan antara kedua kelompok dikaitkan
dengan perubahan pada satu variabel tertentu.
Dengan mengubah dua variabel, Anda tidak mengetahui apakah pengaruhnya disebabkan
oleh satu variabel atau variabel lainnya. Juga jika Anda tidak menemukan efeknya,
mungkin karena efek berlawanan dari kedua variabel saling meniadakan.

3. Endogenitas
Endogenitas adalah masalah statistik di mana variabel penjelas dipengaruhi oleh faktor-
faktor di luar model yang diuji. Misalnya :
• Simultanitas : dimana suatu variabel penjelas ditentukan secara bersama-sama dengan
variabel terikatnya. Artinya, X menyebabkan Y, tetapi Y juga menyebabkan X.
Contoh X adalah merokok dan Y adalah depresi. Sulit untuk menentukan pemicu awal
yang dialami seseorang. Depresi sebelum merokok atau merokok sebelum depresi.
• Bias Variabel yang Dihilangkan: Terjadi ketika ada variabel perancu yang tidak
terkontrol. Ini adalah variabel yang berkorelasi dengan variabel independen dan error
term, namun tidak tercakup dalam model yang diuji melalui eksperimen.

22
• Kesalahan Pengukuran: bila terdapat kesalahan pengukuran pada suatu variabel penjelas
(disebabkan oleh gangguan pengukuran pada variabel bebas atau kesalahan sistematik)
Akibatnya, variabel yang diminati mungkin dipengaruhi oleh faktor endogen.

Catatan: Korelasi bukan berarti sebab-akibat. Contohnya adalah jumlah kacamata hitam
yang terjual berkorelasi kuat dengan penjualan es krim. Meskipun keduanya memiliki
korelasi, namun jelas tidak ada hubungan sebab akibat antara kedua output tersebut.
Mungkin ada hubungan sebab akibat yang disebabkan oleh kesamaan pelanggan antara
toko kacamata hitam dan toko es krim. Menguraikan bahwa korelasi tidak berarti sebab
akibat.

4. Estimasi Statistik
Memanfaatkan teknik statistik seperti analisis regresi untuk menganalisis data penjualan
historis, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti harga, pendapatan, dan variabel
lain yang mempengaruhi permintaan. Hal ini membantu mengidentifikasi hubungan dan
memperkirakan permintaan di masa depan berdasarkan pola historis ini.

5. Survei Konsumen
Melibatkan konsumen secara langsung melalui kuesioner, wawancara, atau kelompok
fokus untuk mengumpulkan informasi tentang preferensi, niat membeli, dan persepsi
mereka. Survei-survei ini memberikan wawasan kualitatif dan kuantitatif mengenai
perilaku konsumen.

6. Analisis Rangkaian Waktu


Berfokus pada analisis pola permintaan dari waktu ke waktu untuk mengidentifikasi tren,
variasi musiman, dan perubahan siklus. Metode ini membantu dalam memprediksi
permintaan di masa depan berdasarkan data historis.

7. Model Ekonometrika
Model statistik kompleks yang menggabungkan teori ekonomi dengan metode statistik
untuk memperkirakan dan meramalkan permintaan. Model-model ini mengintegrasikan
beberapa variabel untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang
hubungan permintaan.

23
8. Pembelajaran Mesin dan Analisis Big Data
Dengan munculnya big data, algoritme pembelajaran mesin semakin banyak digunakan
untuk menganalisis data dalam jumlah besar, mengidentifikasi pola, dan membuat
prediksi tentang perilaku dan permintaan konsumen.

M. Pentingnya Estimasi Permintaan

Estimasi permintaan mempunyai arti penting dalam berbagai aspek bisnis dan ekonomi
karena beberapa alasan:

1. Perencanaan dan Pengambilan Keputusan


Ini berfungsi sebagai alat mendasar bagi bisnis untuk merencanakan produksi, inventaris,
dan alokasi sumber daya. Estimasi permintaan yang akurat membantu dalam mengambil
keputusan mengenai jumlah barang atau jasa yang akan diproduksi, meminimalkan risiko
kelebihan produksi atau kekurangan produksi.

2. Strategi Penetapan Harga


Memahami permintaan konsumen memungkinkan bisnis menetapkan harga optimal untuk
produk atau layanan mereka. Memperkirakan permintaan membantu dalam menentukan
titik harga yang mencapai keseimbangan antara memaksimalkan keuntungan dan
memenuhi permintaan konsumen, sehingga berkontribusi terhadap pendapatan
dan profitabilitas perusahaan .

3. Alokasi Sumber Daya


Ini membantu alokasi sumber daya yang efisien dengan memprediksi permintaan di masa
depan. Perusahaan dapat merencanakan investasi , kapasitas produksi, dan pengadaan
sumber daya berdasarkan antisipasi permintaan, sehingga mengoptimalkan efisiensi
operasional.

4. Masuk dan Ekspansi Pasar


Untuk bisnis yang mempertimbangkan memasuki pasar baru atau memperluas lini
produk mereka , estimasi permintaan memberikan wawasan tentang potensi penerimaan
produk atau layanan mereka di pasar tersebut. Ini memandu pengambilan keputusan
tentang strategi memasuki pasar .

24
5. Manajemen Risiko
Estimasi permintaan yang akurat membantu dalam penilaian dan manajemen risiko.
Dunia usaha dapat mengantisipasi fluktuasi permintaan dan kondisi pasar, sehingga
memungkinkan mereka mempersiapkan dan menyesuaikan strategi untuk mengatasi
potensi risiko.

N. Pentingnya Analisis Permintaan


Permintaan adalah sumber kehidupan bisnis. Produsen akan menciptakan produk atau
layanan hanya jika pasar menginginkannya. Mereka optimis ketika permintaan pasar
besar dan tumbuh kuat dan pesimistis ketika permintaan kecil dan lemah.
Analisis permintaan membantu perusahaan untuk meramalkan analisis pasar dan
membuat keputusan bisnis. Ini membantu perusahaan meramalkan pasar, yang mana
penting dalam kegiatan bisnis modern. Misalnya, informasi yang dihasilkan membantu
untuk merancang kebijakan penetapan harga yang sesuai dan memaksimalkan
keuntungan.
Studi permintaan membantu menilai ukuran dan prospek permintaan barang,
dikaitkan dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Ini pada gilirannya membantu
untuk meramalkan penjualan produk. Ramalan penjualan kemudian membantu bisnis
untuk menghitung harga jual dan berapa banyak barang yang harus diproduksi.

O. Langkah – Langkah Estimasi Permintaan


Analisis permintaan dapat dilakukan dengan beberapa langkah sebagai berikut:
1. Pengumpulan Data: Kumpulkan data tentang permintaan produk atau layanan
yang ingin dianalisis. Data ini bisa berupa penjualan historis, survei pelanggan,
atau data pasar lainnya.
2. Pemahaman Trend: Identifikasi tren permintaan dari data yang dikumpulkan.
Apakah permintaan meningkat, menurun, atau tetap stabil? Apakah ada pola
musiman atau tren jangka panjang yang dapat diidentifikasi?
3. Segmentasi Pasar: Pisahkan data permintaan ke dalam segmen pasar yang relevan,
seperti demografi, geografi, atau perilaku pembelian. Hal ini membantu dalam
memahami preferensi dan kebutuhan pelanggan yang berbeda.
4. Analisis Persaingan: Teliti bagaimana permintaan produk atau layanan Anda
membandingkan dengan pesaing di pasar. Apakah ada faktor-faktor tertentu yang
memengaruhi permintaan lebih dari pesaing lainnya?
25
5. Analisis Harga: Evaluasi bagaimana perubahan harga dapat memengaruhi
permintaan. Apakah penurunan harga akan meningkatkan permintaan atau
sebaliknya? Apakah harga saat ini bersaing dengan produk sejenis di pasar?
6. Faktor Eksternal: Perhatikan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi
permintaan, seperti perubahan tren industri, kebijakan pemerintah, atau peristiwa
global.
7. Model Prediksi: Gunakan teknik analisis statistik atau machine learning untuk
membangun model prediksi permintaan di masa depan. Ini dapat membantu dalam
perencanaan persediaan, produksi, dan strategi pemasaran.
Evaluasi dan Penyesuaian: Tinjau hasil analisis Anda secara berkala dan sesuaikan
strategi bisnis Anda berdasarkan temuan dan perubahan dalam permintaan pasar.

P. Tantangan Terhadap Estimasi Permintaan


 Ceteris Paribus
Ceteris Paribus adalah asumsi paling mendasar yang mempengaruhi perekonomian
manajerial. Ketika manajer menentukan strategi penetapan harga yang paling
menguntungkan untuk suatu produk, mereka menghadapi kesulitan jika hanya dibekali
dengan informasi tentang volume pembelian saat ini. Pada waktu tertentu, jumlah yang
terjual diamati pada satu titik harga tertentu, padahal kenyataannya terdapat beberapa
kombinasi harga dan kuantitas yang terletak di sepanjang kurva permintaan. Hal ini
menimbulkan masalah ketika menentukan kesediaan membayar maksimum konsumen
dan oleh karena itu, harga yang harus diputuskan. Barang-barang yang kurang elastis
seperti barang-barang kebutuhan (makanan, obat-obatan, bensin, dll.) dan barang-barang
yang bersifat adiktif (misalnya Alkohol) mungkin mempunyai potensi harga yang lebih
tinggi, yang saat ini mungkin belum terealisasi. Selain itu, ketika mengamati tren dari
waktu ke waktu, kuantitas harga yang berbeda mungkin mewakili perubahan dalam
teknik produksi perusahaan, perbedaan masukan harga atau persaingan pemasok, yang
mencerminkan pergeseran dalam kurva penawaran, dan bukan perubahan dalam kurva
permintaan pasar.
Oleh karena itu, ketika memperkirakan perubahan kuantitas harga pasar, Ceteris
Paribus sering digunakan - semuanya dianggap sama. Artinya, hanya mengamati
pengaruh perubahan satu variabel tertentu seperti harga atau periklanan, untuk
mengisolasi dampaknya terhadap permintaan konsumen. Namun pada kenyataannya, cara

26
ini jarang memberikan hasil yang akurat karena terdapat beberapa keterbatasan pada
metode ini:
 Bias Seleksi - Hal ini terjadi ketika pengumpulan data mengenai kuantitas harga
tidak mewakili pasar tempat perusahaan bertindak. Hal ini disebabkan oleh
pemilihan kelompok sampel yang tidak tepat. Contohnya adalah membandingkan
dua pasar yang berbeda. Seorang manajer mungkin salah menerapkan temuan
perubahan kuantitas harga di satu pasar dengan pasar tempat mereka bersaing,
padahal kenyataannya kedua pasar tersebut berbeda karena alasan seperti
perbedaan elastisitas terhadap perubahan harga atau preferensi konsumen.
 Variabel yang Tidak Diamati - Ini adalah akibat dari kegagalan
mempertimbangkan jumlah konsumen yang tidak membeli pada harga
tertentu. Kesediaan konsumen yang tidak membeli suatu barang umumnya tidak
diperhitungkan.
 Kesalahan Pengukuran - Sering terjadi di pasar yang lebih besar dimana kuantitas
harga saat ini tidak merupakan representasi akurat dari kurva permintaan karena
noise (informasi yang tidak akurat), kurangnya data dari perusahaan tertentu atau
pada periode tertentu.
Ini adalah contoh pengukuran validitas internal - kemampuan perusahaan untuk
menghitung kurva permintaan secara akurat.

Manajer perlu mempertimbangkan seberapa besar karakteristik suatu pasar yang


mereka amati dan mencerminkan karakteristik pasar aktual tempat perusahaan bersaing.
Perbedaan populasi, preferensi konsumen, perbedaan pendapatan, dan persaingan pasar
semuanya perlu diteliti dan dapat mengarah pada pengaruh eksternal. masalah validitas -
seberapa banyak perusahaan tertentu menerapkan kesimpulan penelitian di luar
konteksnya. Menentukan apakah kesimpulan ini representatif sering kali memerlukan
penelitian lebih lanjut yang konteksnya berbeda-beda.

Selain itu, penting untuk mengevaluasi validitas analisis di seluruh pasar ketika
menentukan apakah variabel bersifat endogen atau eksogen. Seringkali korelasi antar
variabel tidak selalu sama dengan hubungan sebab akibat ketika mengamati tren antar
pasar, dan hal ini dapat mengganggu pengambilan keputusan oleh para manajer. Hal ini
mungkin terjadi pada simultanitas - ketika tren terjadi bersamaan satu sama lain, atau

27
mungkin terjadi ketika terjadi bias variabel yang dihilangkan, suatu model dalam analisis
statistik yang mengabaikan hasil dari satu atau lebih variabel kunci.

Untuk mengatasi kesalahan tersebut, manajer dapat memperkirakan permintaan


dengan melakukan studi dengan satu atau lebih Furious Five: Uji Acak/Eksperimen
Laboratorium, Analisis Regresi, Variabel Instrumental, Perbedaan Perbedaan, dan Desain
Diskontinuitas Regresi.
 Ceteris Paribus dan Ekonometrika
Perbedaan ceteris paribus dalam teori ekonomi dan ekonometrika adalah bahwa
ceteris paribus diterapkan dalam teori ekonomi, padahal ceteris paribus digunakan
sebagai eksperimen pemikiran yang memudahkan interpretasi hasil estimasi [1] . Teori
Hukum Permintaan menganggap ceteris paribus sebagai asumsi utama. Hukum
Permintaan menyatakan bahwa kuantitas yang diminta bergantung secara negatif pada
harga ceteris paribus (bila kuantitas bertambah maka harga turun). Selain itu, asumsi
ceteris paribus diterapkan secara efisien dalam model teoritis. Namun, dampak asumsi ini
signifikan terhadap model dan estimasi empiris. Dengan asumsi ceteris paribus dalam
model empiris, orang dapat mengabaikan beberapa variabel penting yang mempengaruhi
model dan hal ini dapat mengubah hasil model. Oleh karena itu, penting untuk
mengidentifikasi variabel eksogen dalam ekonometrika. Variabel eksogen ditentukan di
luar model.

Q. Kelemahaan Permintaan
"Kelemahan permintaan" merujuk pada kondisi di mana permintaan suatu produk atau
layanan tidak sekuat yang diharapkan atau diinginkan oleh produsen atau penjual. Ada
beberapa faktor yang dapat menyebabkan kelemahan permintaan, termasuk:
1. Harga yang terlalu tinggi: Jika harga suatu produk atau layanan terlalu tinggi,
permintaan cenderung menurun karena konsumen mungkin tidak mampu atau
tidak bersedia membayar harga tersebut.
2. Persaingan: Jika ada banyak produk atau layanan yang serupa atau penggantinya
di pasar, permintaan untuk produk atau layanan tertentu dapat menurun karena
konsumen memiliki lebih banyak opsi untuk dipilih.
3. Perubahan selera konsumen: Selera dan preferensi konsumen dapat berubah
seiring waktu, menyebabkan permintaan untuk produk atau layanan tertentu
menurun.

28
4. Penurunan daya beli: Jika kondisi ekonomi memburuk atau ada ketidakstabilan
finansial, permintaan untuk banyak produk atau layanan bisa menurun karena
konsumen memiliki kurangnya daya beli.
5. Perubahan tren atau teknologi: Kemajuan teknologi atau perubahan tren dalam
industri tertentu dapat menyebabkan permintaan untuk produk atau layanan
tertentu menurun jika produk tersebut dianggap ketinggalan zaman atau tidak
relevan lagi.
6. Dalam menghadapi kelemahan permintaan, produsen atau penjual sering harus
menyesuaikan strategi pemasaran, harga, atau produk mereka untuk meningkatkan
minat dan permintaan konsumen.

R. Kurva Permintaan
Kurva permintaan adalah grafik yang menunjukkan hubungan antara harga suatu
barang atau jasa dengan jumlah yang diminta oleh konsumen pada berbagai tingkat harga,
dengan asumsi faktor-faktor lainnya tetap konstan. Biasanya, kurva permintaan memiliki
hukum turun, yang berarti ketika harga suatu barang atau jasa naik, jumlah yang diminta
cenderung turun, dan sebaliknya.

Dalam representasi grafisnya, sumbu-x (horizontal) menggambarkan jumlah barang


atau jasa, sedangkan sumbu-y (vertikal) menggambarkan harga. Kurva permintaan
biasanya memiliki bentuk yang menurun dari kiri atas ke kanan bawah, mencerminkan
hubungan negatif antara harga dan jumlah yang diminta.

Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi posisi dan bentuk kurva
permintaan, termasuk:
1. Perubahan Harga: Ketika harga barang atau jasa berubah, hal ini menyebabkan
pergerakan sepanjang kurva permintaan. Pada umumnya, kenaikan harga akan
mengakibatkan penurunan jumlah yang diminta (dan sebaliknya).
2. Perubahan Pendapatan: Perubahan dalam pendapatan konsumen juga dapat
memengaruhi kurva permintaan. Jika pendapatan konsumen meningkat,
permintaan untuk barang normal cenderung meningkat, dan sebaliknya untuk
barang inferior.
3. Selera dan Preferensi: Perubahan dalam selera atau preferensi konsumen juga
dapat memengaruhi kurva permintaan. Jika suatu barang menjadi lebih populer

29
atau dianggap lebih diinginkan, kurva permintaan bisa bergeser ke kanan
(meningkat), dan sebaliknya.
4. Harga Barang Lain (Substitusi dan Komplementer): Harga barang lain yang
merupakan substitusi atau komplementer dari barang tersebut juga memengaruhi
kurva permintaan. Misalnya, jika harga barang pengganti naik, maka permintaan
untuk barang tersebut mungkin akan meningkat.
5. Perubahan dalam Faktor-faktor Eksternal: Faktor-faktor eksternal seperti
perubahan demografi, tren, kondisi ekonomi, regulasi pemerintah, dan faktor-
faktor lainnya juga dapat memengaruhi kurva permintaan.
Kurva permintaan sangat penting dalam analisis ekonomi karena membantu dalam
memahami perilaku konsumen dan memberikan wawasan tentang bagaimana faktor-
faktor tertentu memengaruhi permintaan suatu barang atau jasa.

S. Study Kasus Analisis Permintaan


Berikut adalah sebuah studi kasus tentang analisis permintaan:
Studi Kasus: “ Analisis Permintaan Smartphone di Pasar Tertentu.”

Latar Belakang:
Sebuah perusahaan teknologi yang bergerak di industri smartphone ingin memahami
faktor-faktor yang memengaruhi permintaan smartphone di pasar tertentu. Mereka ingin
mengidentifikasi perilaku konsumen, preferensi produk, dan faktor-faktor lain yang
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen di pasar tersebut.

Langkah-langkah Analisis:
1. Identifikasi Variabel:
 Harga smartphone: Harga produk merupakan faktor penting yang
memengaruhi keputusan pembelian konsumen. Variasi harga antara
model-model smartphone yang berbeda juga perlu dipertimbangkan.
 Fitur dan Spesifikasi: Fitur-fitur seperti kualitas kamera, kekuatan baterai,
ukuran layar, dan performa prosesor juga memengaruhi preferensi
konsumen.
 Merek: Terkadang merek smartphone tertentu memiliki daya tarik
tersendiri bagi konsumen.

30
 Promosi dan Penawaran: Diskon, penawaran khusus, dan promosi produk
juga dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
2. Pengumpulan Data:
 Data penjualan internal: Informasi tentang penjualan smartphone dari
perusahaan tersebut dapat memberikan wawasan tentang performa produk
mereka di pasar.
 Survei Konsumen: Survei dapat dilakukan untuk mengumpulkan data
tentang preferensi konsumen, alasan memilih atau tidak memilih suatu
merek atau model, dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
pembelian mereka.
 Data Pasar: Data tentang tren pasar, harga pesaing, dan aktivitas promosi
pesaing juga penting untuk dianalisis.
3. Analisis Statistik:
 Analisis regresi dapat digunakan untuk memahami hubungan antara harga,
fitur, merek, promosi, dan permintaan smartphone.
 Analisis korelasi dapat membantu mengidentifikasi hubungan antara
variabel-variabel yang berbeda.
 Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan karakteristik data dan
tren permintaan.
4. Pengembangan Model Permintaan:
 Berdasarkan hasil analisis data, model matematika atau statistik dapat
dikembangkan untuk memprediksi permintaan smartphone di masa depan.
 Model ini dapat digunakan untuk menguji berbagai skenario, seperti efek
penurunan harga, peluncuran produk baru, atau promosi tertentu, terhadap
permintaan smartphone.
5. Interpretasi dan Pengambilan Keputusan:
 Hasil analisis digunakan untuk memahami preferensi konsumen, kekuatan
dan kelemahan produk, serta peluang pasar.
 Perusahaan dapat menggunakan wawasan yang diperoleh untuk
merancang strategi pemasaran yang lebih efektif, penetapan harga yang
kompetitif, dan pengembangan produk yang lebih sesuai dengan
kebutuhan konsumen.

31
Dengan melakukan analisis permintaan secara komprehensif, perusahaan dapat
meningkatkan pemahaman mereka tentang pasar dan mengambil keputusan yang lebih
baik untuk memenuhi kebutuhan konsumen serta meningkatkan pangsa pasar mereka.

T. Study Kasus Etimasi Permintaan


Sebagai studi kasus tentang estimasi permintaan, mari kita pertimbangkan sebuah
perusahaan yang memproduksi dan menjual ponsel pintar. Perusahaan ini ingin
melakukan estimasi permintaan untuk ponsel pintar mereka di pasar tertentu. Berikut
langkah-langkah yang dapat diambil dalam proses estimasi permintaan:
 Kumpulkan Data Historis:
Pertama, kumpulkan data historis penjualan ponsel pintar perusahaan selama beberapa
periode waktu sebelumnya. Data ini harus mencakup informasi seperti harga penjualan,
jumlah penjualan, promosi yang dilakukan, dan faktor-faktor lain yang dapat
memengaruhi permintaan.
 Identifikasi Variabel yang Memengaruhi Permintaan:
Identifikasi variabel-variabel yang dapat memengaruhi permintaan ponsel pintar, seperti
harga ponsel, pendapatan konsumen, harga produk pesaing, promosi, dan faktor-faktor
lainnya.
 Modelkan Hubungan Permintaan:
Pilih model matematika atau statistik yang sesuai untuk menggambarkan hubungan antara
variabel-variabel yang telah diidentifikasi dan permintaan ponsel pintar. Contoh model
yang umum digunakan adalah model permintaan linier atau model permintaan non-linier
seperti model elastisitas harga permintaan.
 Estimasi Model Permintaan:
Gunakan data historis yang dikumpulkan untuk mengestimasi parameter-parameter model
permintaan yang telah dipilih. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan teknik statistik
seperti regresi linier, regresi non-linier, atau teknik-teknik lainnya.
 Evaluasi dan Validasi Model:
Evaluasi keakuratan model dengan menggunakan metrik evaluasi yang sesuai, seperti
koefisien determinasi (R-squared), akar mean squared error (RMSE), atau metrik evaluasi
lainnya. Validasi model dengan menguji prediksinya terhadap data yang tidak digunakan
dalam estimasi.
 Prediksi Permintaan Masa Depan:

32
Gunakan model yang telah divalidasi untuk memprediksi permintaan ponsel pintar di
masa depan berdasarkan skenario-skenario yang berbeda, seperti perubahan harga,
perubahan pendapatan konsumen, atau strategi promosi baru.
 Monitoring dan Penyesuaian:
Monitor kinerja model secara berkala dan sesuaikan model jika diperlukan berdasarkan
perubahan dalam kondisi pasar atau faktor-faktor lain yang memengaruhi permintaan.

Contoh Implementasi:
Misalkan hasil analisis menunjukkan bahwa harga, pendapatan konsumen, dan harga
ponsel pesaing memengaruhi permintaan ponsel pintar secara signifikan. Dengan model
yang telah divalidasi, perusahaan dapat melakukan simulasi untuk melihat bagaimana
perubahan harga atau strategi promosi akan memengaruhi permintaan di masa depan,
sehingga dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam merencanakan strategi
pemasaran dan produksi.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, perusahaan dapat mengestimasi


permintaan untuk produk mereka dengan lebih akurat, yang dapat membantu dalam
pengambilan keputusan strategis dan merencanakan operasi bisnis di masa depan.

U. Model – Model Rumus Permintaan


Ada beberapa model rumus fungsi permintaan yang sering digunakan dalam ekonomi
untuk menggambarkan hubungan antara harga suatu barang atau jasa dengan jumlah yang
diminta. Berikut ini adalah beberapa model yang umum digunakan:
 Model Permintaan Linier :
Q = α – bP

Di mana:

 Q adalah jumlah barang atau jasa yang diminta.


 P adalah harga barang atau jasa.adalah intercept, menunjukkan jumlah permintaan
ketika harga
 α adalah nol.
 b adalah kemiringan, menunjukkan seberapa sensitifnya permintaan terhadap
perubahan harga.

33
Contoh soal :

Sebuah toko sepatu olahraga menemukan bahwa pada harga $50, mereka menjual
sebanyak 200 pasang sepatu per bulan. Namun, ketika harga sepatu dinaikkan menjadi
$70, jumlah penjualan turun menjadi 120 pasang per bulan. Berdasarkan informasi ini,
carilah model permintaan linier untuk toko sepatu ini.

Langkah-langkah Solusi:

 identifikasi Data :
 P_1 = $50 (harga awal) dan Q₁ = 200 (jumlah penjualan awal).
 P_2 = $70 (harga awal) dan Q₂ = 120 (jumlah penjualan baru).
 Hitung Kemiringan (b) :

Kemiringan (b) dalam model permintaan linier adalah perubahan jumlah yang diminta
dibagi perubahan harga. Jadi,

Q 2−Q1 120−200 −80


b= = = =−4
P 2−P1 70−50 20

 Hitung Intercept (a) :

Intercept (α) adalah nilai permintaan ketika harga adalah nol. Untuk menghitung α,
kita bisa menggunakan salah satu titik data yang telah diberikan. Mari kita gunakan
P_1 = $50 dan Q1 = 200 untuk menghitung α. Jadi,

α = Q1 + bP1 = 200 + (-4) × 50 = 200 – 200 =0

 Model Permintaan Linier :

Dengan nilai α dan b yang telah dihitung, kita dapat menuliskan model permintaan
linier :

Q = α – bP = 0 – 4P = -4P

 Interpretasi Model :

Model ini menunjukkan bahwa jumlah sepatu yang diminta (Q) berkurang sebesar 4
pasang untuk setiap kenaikan $1 dalam harga (P).

Jadi, model permintaan linier untuk toko sepatu olahraga ini adalah Q = -4P.

34
 Model Permintaan Kuadratik :
Q = α – bP + cP2

Model ini menambahkan elemen kuadratik untuk memberikan fleksibilitas tambahan


dalam menjelaskan hubungan antara harga dan permintaan.

Contoh soal :

Sebuah perusahaan telepon genggam menemukan bahwa hubungan antara harga (P)
dan jumlah ponsel yang terjual (Q) dapat dijelaskan dengan model permintaan kuadratik.
Data penjualan mereka selama beberapa bulan terakhir adalah sebagai berikut:

Harga (dalam $) Jumlah terjual


50 200
60 180
70 160
80 140
90 120

Tentukan model permintaan kuadratik yang paling cocok dengan data ini.

Langkah-langkah Solusi:

 Bentuk Model Permintaan Kuadratik

Sebuah model permintaan kuadratik memliki bentuk umum :

Q = α – bP + cP2

Di mana α, b, dan c adalah koefisien yang perlu ditentukan.

 Tentukan Persamaan Sistem Persamaan Linier :

Kita akan menggunakan data yang diberikan untuk membentuk sistem persamaan
linier dengan tiga variable α, b, dan c Setiap titik data akan memberikan satu
persamaan. Dengan menggunakan tiga titik data pertama dari tabel, kita bisa
membentuk sistem persamaan linier berikut:

{
200=α −50 b+2500 c
180=α −60 b+3600 c
160=α−70 b +4900 c

35
 Selesaikan Sistem Persamaan Linier :

Setelah membentuk sistem persamaan linier, kita bisa menyelesaikannya untuk


mendapatkan nilai α, b, dan c.

 Tentukan Model Permintaan Kuadratik :

Setelah mendapatkan nilai α, b, dan c kita bisa menggunakan nilai-nilai ini untuk
menentukan model kuadratik yang sesuai.

Dengan menyelesaikan sistem persamaan linier tersebut, kita bisa


mendapatkan nilai-nilai koefisien α, b, dan c dan selanjutnya bisa menentukan model
kuadratik yang paling cocok dengan data tersebut.

 Model Permintaan Logaritmik :


Q = α • ln(P) + b

Model ini mengasumsikan bahwa logaritma dari harga memiliki hubungan linear dengan
jumlah yang diminta.

Contoh soal :

Sebuah toko komputer menemukan bahwa hubungan antara harga (P) dan jumlah
pakaian yang terjual (Q) dapat dijelaskan dengan model permintaan logaritmik. Data
penjualan mereka selama beberapa bulan terakhir adalah sebagai berikut:

Harga (dalam $) Jumlah terjual


800 50
900 45
1000 40
1100 35
1200 30

Tentukan model permintaan logaritmik yang paling cocok dengan data ini.

Langkah-langkah Solusi:

 Bentuk Model Permintaan Logaritmik :

Sebuah model permintaan logaritmik memiliki bentuk umum:

36
Q = α • ln(P) + b

Di mana α, b, dan c adalah koefisien yang perlu ditentukan.

 Tentukan Persamaan Sistem Persamaan Linier :

Kita akan menggunakan data yang diberikan untuk membentuk sistem persamaan
linier dengan tiga variable α dan b. Setiap titik data akan memberikan satu persamaan.
Dengan menggunakan data dari tabel, kita bisa membentuk sistem persamaan linier
berikut:

{
50=α • ln ( 800 )+ b
45=α • ln ⁡(900)+b
40=α • ln ( 1000 ) +b


 Selesaikan Sistem Persamaan Linier :

Setelah membentuk sistem persamaan linier, kita bisa menyelesaikannya untuk


mendapatkan nilai α dan b.

 Tentukan Model Permintaan Logaritmik :

Setelah mendapatkan nilai α dan b, kita bias menggunakan nilai – nilai ini untuk
menentukan model permintaan logaritmik yang sesuai.

Dengan menyelesaikan sistem persamaan linier tersebut, kita bisa


mendapatkan nilai-nilai koefisien α dan b, dan selanjutnya bisa menentukan model
permintaan logaritmik yang paling cocok dengan data tersebut.

 Model Permintaan Eksponensial :


Q = α • ebP
Di sini, harga muncul sebagai pangkat eksponensial dalam hubungan dengan jumlah yang
diminta.

Contoh soal :

Sebuah toko buku menemukan bahwa hubungan antara harga sebuah buku(P) dalam
dolar dan jumlah buku yang terjual (Q) setiap minggunya dapat dijelaskan dengan model

37
permintaan eksponensial. Data penjualan mereka selama beberapa minggu terakhir adalah
sebagai berikut:

Harga (dalam $) Jumlah terjual


10 500
12 400
14 300
16 200
18 100

Tentukan model permintaan eksponensial yang paling cocok dengan data ini.

Langkah-langkah Solusi:

 Bentuk Model Permintaan Eksponensial :

Sebuah model permintaan eksponensial memiliki bentuk umum :

Q = α • ebP

diman α dan b adalah koefisien yang perlu ditentukan.

 Tentukan Persamaan Sistem Persamaan Linier :

Kita akan menggunakan data yang diberikan untuk membentuk sistem persamaan
linier dengan dua variabel α dan b. Setiap titik data akan memberikan satu persamaan.
Dengan menggunakan data dari tabel, kita bisa membentuk sistem persamaan linier
berikut:

{
500=α •e ¹⁰ ᵇ
400=α •e ¹²ᵇ
300=α • e ¹⁴ ᵇ


 Selesaikan Sistem Persamaan Linier :

Setelah membentuk sistem persamaan linier, kita bisa menyelesaikannya untuk


mendapatkan nilai α dan b.

 Tentukan Model Permintaan Eksponensi :

38
Setelah mendapatkan nilai α dan b, kita bisa menggunakan nilai-nilai ini untuk
menentukan model permintaan eksponensial yang sesuai.

Dengan menyelesaikan sistem persamaan linier tersebut, kita bisa


mendapatkan nilai-nilai koefisien α dan b, dan selanjutnya bisa menentukan model
permintaan eksponensial yang paling cocok dengan data tersebut.

 Model Permintaan Power :


Q = α • Pᵇ

Metode ini menunjukan hubungan pangkat antara harga dan jumlah yang diminta.

Contooh soal :

Sebuah toko sepatu menemukan bahwa hubungan antara harga sepatu (P) dalam dolar
dan jumlah sepatu yang terjual (Q) setiap bulannya dapat dijelaskan dengan model
permintaan power. Data penjualan mereka selama beberapa bulan terakhir adalah sebagai
berikut:

Harga (dalam $) Jumlah terjual


50 200
60 180
70 160
80 140
90 120

Tentukan model permintaan power yang paling cocok dengan data ini.

Langkah-langkah Solusi:

 Bentuk Model Permintaan Power :

Sebuah model permintaan power memiliki bentuk umum:

Q = α • Pᵇ

Di mana a dan b adalah koefisien yang perlu ditentukan.

 Tentukan Persamaan Sistem Persamaan Linier :

39
Kita akan menggunakan data yang diberikan untuk membentuk sistem persamaan
linier dengan dua variabel a dan b. Setiap titik data akan memberikan satu persamaan.
Dengan menggunakan data dari tabel, kita bisa membentuk sistem persamaan linier
berikut:

{
200=α •(50)ᵇ
180=α •(60)ᵇ
160=α •(70)ᵇ


 Selesaikan Sistem Persamaan Linier:

Setelah membentuk sistem persamaan linier, kita bisa menyelesaikannya untuk


mendapatkan nilai α dan b.

 Tentukan Model Permintaan Power:

Setelah mendapatkan nilai a dan b, kita bisa menggunakan nilai-nilai ini untuk
menentukan modal permintaan power yang sesuai.

Dengan menyelesaikan sistem persamaan linier tersebut, kita bisa


mendapatkan nilai-nilai koefisien a dan b, dan selanjutnya bisa menentukan model
permintaan power yang paling cocok dengan data tersebut.

 Model Permintaan Polinomial Tinggi :


Terkadang, untuk memodelkan hubungan yang kompleks, digunakan polinomial
tinggi seperti kubik atau orde yang lebih tinggi dari fungsi harga dan permintaan.
Contoh soal :
Sebuah toko pakaian menemukan bahwa hubungan antara harga (P) dan jumlah
pakaian yang terjual (Q) dapat dijelaskan dengan model polinomial tinggi. Data penjualan
mereka selama beberapa bulan terakhir adalah sebagai berikut:

Harga (dalam $) Jumlah terjual


50 200
60 180
70 160
80 140

40
90 120
Tentukan model permintaan polinomial tinggi yang paling cocok dengan data ini.
Langkah-langkah Solusi:
 Tentukan Derajat Polinomial yang Cocok:

Karena kita memiliki lima titik data, kita dapat menggunakan polinomial dengan derajat
yang cukup tinggi untuk cocok dengan data tersebut. Untuk contoh ini, kita akan
menggunakan polinomial derajat dua.

 Bentuk Model Polinomial Tinggi:

Sebuah model polinomial derajat dua memiliki bentuk umum:

Q = α + bP + cP²

Di mana α, b, dan c adalah koefisien yang perlu ditentukan.

 Tentukan Persamaan Sistem Persamaan Linier :


Kita akan menggunakan data yang diberikan untuk membentuk sistem persamaan linier
dengan tiga variable α, b, dan c Setiap titik data akan memberikan satu persamaan.
Dengan menggunakan tiga titik data pertama dari tabel, kita bisa membentuk sistem
persamaan linier berikut:

{
200=α +50 b+ 2500 c
180=α +60 b+ 3600 c
160=α +70 b+ 4900 c

 Selesaikan Sistem Persamaan Linier

Setelah membentuk sistem persamaan linier, kita bisa menyelesaikannya untuk


mendapatkan nilai α, b, dan c.

 Tentukan Model Polinomial Tinggi:

Setelah mendapatkan nilai α, b, dan c kita bisa menggunakan nilai-nilai ini untuk
menentukan model polinomial tinggi yang sesuai.

Dengan menyelesaikan sistem persamaan linier tersebut, kita bisa mendapatkan nilai-
nilai koefisien α, b, dan c dan selanjutnya bisa menentukan model polinomial tinggi yang
paling cocok dengan data tersebut.

41
Setiap model ini memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu, dan pilihan model yang
tepat tergantung pada karakteristik data, kompleksitas hubungan antara harga dan
permintaan, dan tujuan analisis yang ingin dicapai. Selain itu, penting juga untuk
mengingat bahwa keakuratan prediksi model bergantung pada kualitas data yang
digunakan dan asumsi yang mendasari model tersebut.

42
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Analisis permintaan adalah proses untuk memahami dan memprediksi jumlah barang
yang diinginkan konsumen pada berbagai kondisi harga dan waktu tertentu. Dalam ilmu
ekonomi, permintaan didefinisikan sebagai keinginan konsumen untuk membeli suatu
barang yang berada pada tingkat harga tertentu selama jangka waktu tertentu.

Analisis permintaan bertujuan untuk memahami alasan yang mendasari permintaan


untuk suatu produk dan membantu perusahaan dalam membuat keputusan bisnis, seperti
merancang kebijakan penetapan harga dan memaksimalkan keuntungan.

Permintaan yang dilakukan konsumen merupakan suatu cara untuk memenuhi


pemuasan suatu kebutuhan. Seorang konsumen harus dapat menyesuaikan permintaan
suatu barang dengan pendapatan yang diterimanya.

Estimasi permintaan penting dalam bisnis karena membantu perusahaan untuk


meramalkan pasar, yang mana penting dalam kegiatan bisnis modern. Informasi yang
dihasilkan membantu untuk merancang kebijakan penetapan harga yang sesuai dan
memaksimalkan keuntungan.

B. SARAN

43
DAFTAR PUSTAKA

https://www.wallstreetmojo.com/demand-estimation/

https://www.researchgate.net/publication/
330967763_MODUL_EKONOMI_MANAJERIAL_ANALISIS_PERMINTAAN

https://cerdasco.com/analisis-permintaan/

https://docs.aligni.com/guides/demand-estimation/

https://en.m.wikiversity.org/wiki/Managerial_Economics/Demand_estimation

44

Anda mungkin juga menyukai