Anda di halaman 1dari 23

RISIKO & TINGKAT

PENGEMBALIAN
RISK & RETURN
ANNISA ISLAMIATIE
B1A130710
Konsep Dasar

Konsep Dasar : Investor menyukai Return dan tidak menyukai Risk

High Risk, High Return


Low Risk, Low Return

DEFINISI
Tingkat Pengembalian (Return) adalah keuntungan
atau aliran kas bersih yang diperoleh dari suatu
investasi.

Risiko (Risk) adalah kemungkinan bahwa return


sesungguhnya dari suatu investasi akan tidak sesuai
dari return yg diharapkan.

Risiko menunjukkan variabilitas return dari yang


diharapkan sehingga makin bervariasi return, makin
Risiko dari suatu aset dapat dilihat
dgn 2 cara :
Risiko dari suatu aset dapat dilihat dgn 2 cara:
1) on a stand alone basis (risiko tunggal)
2) in a portfolio context (risiko aset dalam suatu
portofolio)
PENGUKURAN
RISIKO TUNGGAL
3 Cara Mengukur Risiko Tunggal (Stand Alone Risk)
:
1. Pengembalian Yang Diharapkan (Expected Return)
Risiko dari suatu aktiva juga dapat diukur secara
kuantitatif dengan menggunakan statistik. Statistik yang
dapat digunakan sebagai alat adalah :
2. Standar Deviasi
3. Koefisien Variasi
Pengembalian Yang Diharapkan
(Expected Return)
Total keuntungan atau kerugian yang dialami investor
dalam suatu periode tertentu yang dihitung dengan
membagi perubahan nilai aktiva ditambah penerimaan
kas dari investasi aktiva dalam periode tersebut dengan
nilai investasi awal periode. Secara umum tingkat
pengembalian dinyatakan dalam penerimaan kas
selama periode tertentu ditambah dengan perubahan
nilai atas investasi yang dinyatakan dalam persentase
tertentu dari nilai investasi pada awal periode.
LANJUTAN
Tingkat pengembalian (Rt) mencerminkan pengaruh gabungan dari
perubahan nilai
(Ht Ht-) dan aliran kas (Kt) yang
direalisasikan selama periode waktu (t).

Rt = (Ht Ht-) + K
Ht-
Dengan keterangan :
Rt : tingkat pengembalian yang nyata, diharapkan selama periode waktu
Ht : harga dari aktiva
Ht- : harga dari aktiva awal
Kt : kas yang diterima dari investasi aktiva pada periode (t 1) sampai periode
Contoh Soal :
PT ABC menghitung tingkat pengembalian dari kedua
aktivanya, yaitu X dan Y. Aktiva X dibeli 1 tahun yang
lalu, dengan harga Rp400.000.000,00 dan harga pasar
saat ini Rp430.000.000,00. Selama 1 tahun aktiva
tersebut telah menghasilkan pendapatan setelah pajak
Rp16.000.000,00. Aktiva Y dibeli 4 tahun lalu. Harga
aktiva tersebut sekarang Rp240.000.000,00 dan pada
akhir tahun menjadi Rp236.000.000,00. Selama periode
tersebut aktiva ini telah menghasilkan pendapatan
setelah pajak Rp34.000.000,00. Hitunglah tingkat
Rt = (Ht Ht-) + K
H t-
Aktiva X : Rt = 430.000.000 400.000.000 + 16.000.000 =
1,5%
400.000.000

Aktiva Y : Rt = 236.000.000 240.000.000 + 34.000.000 =


2,5%
240.000.000

Meskipun harga aktiva Y cenderung turun, pendapatan yang


diterimanya relatif lebih tinggi karena aktiva tersebut
menghasilkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi
daripada aktiva X.
2. DEVIASI STANDAR
Untuk mengukur kerapatan distribusi probabilitas,
digunakan deviasi standar ()

= (ki k )2 . p i

Semakin kecil deviasi standar, semakin rapat distribusi


probabilitas. Sebagai akibatnya semakin kecil risiko.
Contoh Deviasi Standar
Rate of Return
Probabilitas PT Wings
Kejadian (pi) (ki) (ki - k)2 (ki - k)2 x pi
0,3 100% 0,723 0,217
0,4 15% 0,023 0,009
0,3 -70% 0,490 0,147

Total 0,373

Standar Deviasi 61,053

Expected Return
3. KOEFISIEN VARIASI
Terdapat dua pilihan investasi, yaitu A dengan return
yg diharapkan lebih tinggi dan B mempunyai deviasi
standar lebih rendah.

CV = / k

KV menunjukkan risiko per unit of return dan menunjukkan


perbandingan yang berarti ketika return yg diharapkan untuk
dua pilihan investasi tidak sama.
CONTOH KOEFISIEN VARIASI
Cnth: Apabila terdapat 2 proyek, A & B.

A B
Return yg diharapkan 60% 8%
Deviasi standar 15% 3%
Koefisien Variasi 15 = 0.25 3 = 0.37
60 8

0.37 > 0.25 berarti proyek B lebih berisiko


daripada proyek A
Portofolio : suatu kombinasi dua atau lebih
investasi
Contoh : portofolio si Otong terdiri saham Telkom,
saham Indosat, saham Indofood.

Tujuan portofolio : meminimumkan risiko dengan


cara diversifikasi.
INVESTASI PORTFOLIO
Aset dalam suatu portofolio lebih kecil risikonya
dibanding jika asset itu hanya dipegang tunggal

Dari kacamata investor, yang terpenting adalah return


dan risiko keseluruhan dari portofolio yg dia miliki,
bukan masing-masing asset didalam portofolio tersebut.

Oleh karena itu, investor menganalisa bagaimana risiko


dan return suatu asset tunggal mempengaruhi risiko
dan return portofolio dimana aset itu berada.
Contoh:

Berapakah return yang diharapkan dari portofolio


ini?

Kp = w1k1+w2k2+w3k3+w4k4
= 0,25(14%)+0,25(13%)+0,25(20%)+0,25(18%)
= 16,25 %
Dua Tipe Risiko Dalam Portofolio
Dalam konteks portofolio, risiko dari suatu aset dibagi
menjadi dua komponen :
1) Diversifiable risk
2) Market risk. Only market risk is relevant because
diversifiable risk can be eliminated
1.Diversifiable risk
Disebabkan oleh kejadian-kejadian random
seperti mogok kerja, sukses atau gagalnya
marketing program.
Efeknya terhadap portofolio dapat
dihilangkan dengan diversifikasi.
2. Market Risk
Disebabkan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi
hampir semua perusahaan seperti inflasi, naiknya harga
bbm, perang, resesi, dll.
HUBUNGAN KARAKTERISTIK RISK
DAN RETURN
Secara umum dibagi 3
1. Takut pada risiko/risk avoider
2. Hati-hati pada risiko/risk indifference
3. Suka pada risiko/risk seeker/risk lover
Pengambilan keputusan dalam
berbagai kondisi
Kondisi pasti
Kondisi tidak pasti
Kondisi konflik
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai