BM
Pendahuluan
PPN adalah pajak tidak langsung atas konsumsi daerah pabean, artinya beban
pajak tersebut dapat dialihkan kepada pihak lain, sepanjang pihak yang mengalihkan
pajak tersebut memenuhi syarat sebagai PKP
kelompok kapal atau kendaraan air lainnya, sampan dan kano, kecuali
untuk keperluan negara atau angkutan umum;
kelompok peralatan dan perlengkapan olah raga selain yang disebut
pada huruf a.
kendaraan bermotor beroda dua dengan kapasitas isi silinder lebih dari
250 cc sampai dengan 500 cc; dan
kendaraan khusus yang dibuat untuk perjalanan di atas salju, di pantai,
di gunung, dan kendaraan semacam itu.
Tarif Pajak
1. Pengusaha
Pengusaha adalah orang pribadi atau badan dalam bentuk apapun yang dalam
kegiatan atau pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor barang,
mengekspor barang atau jasa, melakukan usaha perdagangan, memanfaatkan
barang tidak berwujud dari luar daerah pabean, melakukan usaha jasa, atau
memanfaatkan jasa dari luar daerah pabean. Tidak mungkin pengusaha tidak
menjadi WP karena sebelum menjadi PKP harus terdaftar sebagai WP.
Pengertian Badan adalah seperti pada PPh yakni sekumpulan orang dan atau
modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang
tidak melakukan usaha, meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer,
BUMN/BUMD dengan nama dan dalam bentuk apapun, Firma, Kongsi, dana
pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi
social, atau organisasi yang sejenis, lembaga dan bentuk badan lainnya
termasuk KIK, BUT, KSO.
2. PKP
PKP adalah pengusaha yang melakukan penyerahan BKP dan atau penyeraha
JKP yang dikenakan pajak berdasarkan UU PPN, tidak termasuk pengusaha
kecil yang batasannya ditetapkan dengan keputusan menteri keuangan. Dalam
hal pengusaha kecil sukarela memilih untuk dikukuhkan sebagai PKP maka
pengusaha kecil menjadi PKP.
3. Bukan PKP
Tidak semua pengusaha adalah PKP, dijelaskan dalam UU bahwa PKP adalah
pengusaha yang melakukan penyerahan BKP dan JKP yang dikenakan pajak
berdasarkan UU PPN. Ini berarti tidak merupakan PKP, contoh pengusaha
restoran, pada contoh tersebut barang atau jasa diserahkan bukan BKP atau
JKP. Pengusaha yang tidak menghasilkan BKP atau JKP meskipun tidak
termasuk pengusaha kecil adalah bukan PKP, yang termasuk bukan PKP
adalah :
a. Pengusaha kecil, kecuali pengusaha kecil yang bersangkutan sukarela
memilih untuk dikukuhkan sebagai PKP.
b. Pengusaha yang menghasilkan dan/atau menyerahkan bukan BKP atau
JKP.
Dasar Hukum
a. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai
Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2000
yang tetap dinamakan Undang-undang Pajak Pertambahan Nilai 1984.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 143 Tahun 2000 jo. Peraturan Pemerintah
Nomor 24 Tahun 2002 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 8 Tahun
1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan
atas Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-undang Nomor 18 Tahun 2000.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 144 Tahun 2000 tentang Jenis Barang dan Jasa
yang Tidak Dikenakan Pajak Pertambahan Nilai.
d. Peraturan Pemerintah Nomor 145 Tahun 2000 tentang Kelompok Barang
Kena Pajak yang Tergolong Mewah yang Dikenakan Pajak Penjualan atas
Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2006.
e. Peraturan Pemerintah Nomor 146 Tahun 2000 tentang Impor dan atau
Penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu dan atau Penyerahan Jasa Kena
Pajak Tertentu yang Dibebaskan dari Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 38 Tahun 2003.
f. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2001 tentang Impor dan atau
Penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu yang Bersifat Strategis yang
Dibebaskan dari Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun
2007.
PPn.BM
PnBM merupakan jenis pajak yang merupakan satu paket dalam Undang-undang
Pajak Pertambahan Nilai. Namun demikian, mekanisme pengenaan PPnBM ini
sedikit berbeda dengan PPN. Berdasarkan Pasal 5 Ayat (1) Undang-undang PPN,
Pajak Penjualan Atas Barang Mewah dikenakan terhadap :
1. penyerahan Barang Kena Pajak Yang Tergolong Mewah yang dilakukan oleh
Pengusaha yang menghasilkan Barang Kena Pajak Yang Tergolong Mewah di
dalam Daerah Pabean dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya;
2. impor Barang Kena Pajak Yang Tergolong Mewah.
Dengan demikian, PPnBM hanya dikenakan pada saat penyerahan BKP Mewah oleh
pabrikan (pengusaha yang menghasilkan) dan pada saat impor BKP Mewah. PPnBM
tidak dikenakan lagi pada rantai penjualan setelah itu. Adapun fihak yang memungut
PPnBM tentu saja pabrikan BKP Mewah pada saat melakukan penyerahan atau
penjualan BKP Mewah. Sementara itu, PPnBM atas impor BKP mewah dilunasi oleh
importir berbarengan dengan pembayaran PPN impor dan PPh Pasal 22 Impor.
Pengertian Menghasilkan