PERTEMUAN 13:
Perhitungan Pajak Penjualan atas barang mewah (PPnBM)
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai Pajak Penjualan Barang Mewah
(PPnBM) dan cara perhitungannya Anda harus mampu:
1.1 Memahami Pengertian dari PPnBM, subyek, obyek
1.2 Memahami Saat Terutang Pajak Penjualan atas Barang Mewah dan tariff
PPnBM
1.3 Memahami cara Perhitungan PPnBM
B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 1.1:
pengusaha pajak yang menghasilkan barang kena pajak yang tergolong mewah di
dalam daerah pabean, dalam lingkungan perusahaan atau pekerjaanya dan
pengusaha yang mengimpor barang yang tergolong mewah.
a. Kelompok kapal atau kendaraan air lainnya, sampan dan kano, kecuali
untuk keperluan negara atau angkutan umum;
b. Kelompok peralatan dan perlengkapan olah raga selain yang disebut pada
huruf a.
a. Kendaraan bermotor sedan atau station wagon dengan motor bakar cetus
api atau nyala kompresi (diesel/semi diesel) dengan kapasitas isi silinder
sampai dengan 1500 cc; dan
b. Kendaraan bermotor selain sedan atau station wagon dengan motor bakar
cetus api atau nyala kompresi (diesel/semi diesel), dengan sistem 2 (dua)
gandar penggerak (4x4) dengan kapasitas isi silinder sampai dengan 1500
cc.
a. Kendaraan bermotor selain sedan atau station wagon, dengan motor bakar
cetus api, dengan sistem 1 (satu) gandar penggerak (4x2) dengan kapasitas
10. Kelompok Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah yang berupa
kendaraan bermotor yang dikenakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
dengan tarif sebesar 50% (lima puluh persen) adalah semua jenis kendaraan
khusus yang dibuat untuk golf.
11. Kelompok Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah yang berupa
kendaraan bermotor yang dikenakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
dengan tarif
sebesar 60% (enam puluh persen), adalah:
a. Kendaraan bermotor beroda dua dengan kapasitas isi silinder lebih dari
250 cc sampai dengan 500 cc; dan
b. Kendaraan khusus yang dibuat untuk perjalanan di atas salju, di pantai, di
gunung, dan kendaraan semacam itu.
12. Kelompok Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah yang berupa
kendaraan bermotor yang dikenakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
dengan tarif sebesar 75% (tujuh puluh lima persen), adalah :
a. Kendaraan bermotor untuk pengangkutan kurang dari 10 (sepuluh) orang
termasuk pengemudi, dengan motor bakar cetus api, berupa sedan atau
station wagon dan selain sedan atau station wagon, dengan sistem 1 (satu)
gandar penggerak (4x2) atau dengan sistem 2 (dua) gandar penggerak
(4x4) dengan kapasitas isi silinder lebih dari 3000 cc;
b. Kendaraan bermotor pengangkutan kurang dari 10 (sepuluh) orang
termasuk pengemudi, dengan motor bakar nyala kompresi (diesel/semi
diesel) berupa sedan atau station wagon dan selain sedan atau station
wagon, dengan sistem 1 (satu) gandar penggerak (4x2) atau dengan sistem
2 (dua)
gandar penggerak (4x4), dengan kapasitas isi silinder lebih dari 2500 cc;
c. Kendaraan bermotor beroda 2 (dua) dengan kapasitas isi silinder lebih dari
500 cc;
13. Kendaraan bermotor yang dibebaskan dari pengenaan Pajak Penjualan Atas
Barang Mewah adalah:
a. Kendaraan bermotor yang digunakan untuk kendaraan ambulan,
kendaraan jenazah, kendaraan pemadam kebakaran, kendaraan
tahanan, dan kendaraan angkutan umum;
b. Kendaraan bermotor yang digunakan untuk tujuan protokoler kenegaraan;
c. Kendaraan bermotor untuk pengangkutan 10 (sepuluh) orang atau lebih
termasuk pengemudi, dengan motor bakar cetus api atau nyala kompresi
(diesel/semi diesel), dengan semua kapasitas isi silinder, yang digunakan
untuk kendaraan dinas tni atau polri;
d. Kendaraan bermotor yang digunakan untuk keperluan patroli TNI atau
POLRI.
2. 20 % (dua puluh persen) yaitu, untuk kelompok barang kena pajak yang
tergolong mewah selain kendaraan bermotor seperti:
a. Semua jenis permadani
b. Barang saniter
c. Alat fotografi. alat sinematografi. alat optik dan sejenisnya*) 10% baru
d. Alat-alat olahraga tertentu buatan luar negeri
e. Minuman yang mengandung alkohol
f. Barang dari kulit buatan luar negeri
g. Pennadani dari jenis tertentu
h. Barang dari kristal. batu pualam granit dan atau onix
i. Alas kaki buatan luar negeri
j. Barang pecah belah atau keramik buatan luar negeri.
k. arang dari logam mulia, batu mulia), mutiara atau campurannya yang
buatan luar negeri. Untuk kelompok barang yang kena pajak yang
tergolong mewah dari kendaraan bermotor seperti:
Kendaraan roda dua dengan isi silinder lebih dari 250 cc
Kendaraan jenis bus
Kendaraan jenis sedan dan statiom wagon serta jeep.
3. 25 % (dua lima persen) yaitu, untuk kelompok barang kena pajak yang
tergolong mewah berupa kendaraan bermotor: seperti kombi. pick up.
minibus. van dengan bahan bakar solar.
2. 35 % (tiga lima persen) yaitu, utuk kelompok barang kena pajak yang tergolong
mewah selain kendaraan bermotor:
= Rp 500.000,00
= Rp 1.000.000,00
2. Kemudian PKP “D” menggunakan BKP yang diimpor tersebut sebagai bagian
dari suatu BKP yang atas penyerahannya dikenakan PPN 10% dan PPnBM
dengan tarif misalnya 35%. Oleh karena PPnBM yang telah dibayar atas BKP
yang diimpor tersebut tidak dapat dikreditkan, maka PPnBM sebesar
Rp1.000.000,00 dapat ditambahkan ke dalam harga BKP yang dihasilkan oleh
PKP “D” atau dibebankan sebagai biaya.
PPN sebesar Rp500.000,00 yang dibayar pada saat impor merupakan pajak
masukan bagi PKP “D” dan
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Seorang pengusaha membeli 1 buah mobil sedan 2.600 cc dengan harga
Rp. 800.000.000,00 pengusaha tersebut dikenai PPnBM sebesar 40%.
Berapa harga perolehan mobil tersebut?
2. Bpk.Andi seorang importir mengimpor BKP Barang Mewah dengan tarif
20% seharga Rp 200.000.000,- hitung :
- PPN dan PPN-BM
- jumlah yang di bayar Bpk.Andi
3. PT. Cahaya membeli BKP Barang Mewah Langsung dari pabrik seharga
Rp 500.000.000 tarif barang Mewah 20% kemudian barang tersebut dijual
lagi seharga Rp 750.000.000 di dalam negeri.
hitunglah :
PPN dan PPN BM
Jumlah yang dibayar PT Cahaya
Jumlah Yang dibayar pembeli