Anda di halaman 1dari 10

Modul Perpajakan ANGGA PRATAMA, S.E., M.M.

PERTEMUAN 13:
Perhitungan Pajak Penjualan atas barang mewah (PPnBM)
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai Pajak Penjualan Barang Mewah
(PPnBM) dan cara perhitungannya Anda harus mampu:
1.1 Memahami Pengertian dari PPnBM, subyek, obyek
1.2 Memahami Saat Terutang Pajak Penjualan atas Barang Mewah dan tariff
PPnBM
1.3 Memahami cara Perhitungan PPnBM

B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 1.1:

Memahami Pengertian PPnBM, subyek, obyek

Atas penyerahan dan atau impor barang-barang berwujud yang tergolong


mewah selain dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) juga dikenakan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah (PPn.BM) yang hanya dipungut pada sumbernya,
yaitu pada pabrikan atau pada saat barang diimpor dengan ketentuan:
a. Tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah ditetapkan paling rendah 10%
(sepuluh persen) dan paling tinggi 200% (dua ratus persen).
b. Ekspor Barang Kena Pajak yang tergolong mewah dikenai pajak dengan tarif
0% (nol persen).
c. Ketentuan mengenai kelompok Barang Kena Pajak yang tergolong mewah
yang dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah dengan tarif sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
d. Ketentuan mengenai jenis barang yang dikenai Pajak Penjualan atas Barang
Mewah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dengan atau berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan.

 Objek dan Subjek Pajak Penjualan pada Barang Mewah


Objek pajak penjualan atas barang mewah adalah penyerahan barang
berwujud yang tergolong mewah dan impor barang berwujud yang tergolong
mewah.Yang bertindak sebagai subjek pajak penjualan atas barang mewah adalah

S1 Manajemen Universitas Pamulang 1


Modul Perpajakan ANGGA PRATAMA, S.E., M.M.

pengusaha pajak yang menghasilkan barang kena pajak yang tergolong mewah di
dalam daerah pabean, dalam lingkungan perusahaan atau pekerjaanya dan
pengusaha yang mengimpor barang yang tergolong mewah.

Adapun yang tergolong Obyek pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM)


antara lain:
1. Kelompok Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah selain kendaraan
bermotor yang dikenakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah dengan tarif
sebesar 10% (sepuluh persen), adalah :

a. kelompok alat rumah tangga, pesawat pendingin, pesawat pemanas, dan


pesawat penerima siaran televisi;
b. Kelompok peralatan dan perlengkapan olah raga;
c. Kelompok mesin pengatur suhu udara;
d. Kelompok alat perekam atau reproduksi gambar, pesawat penerima siaran
radio
e. Kelompok alat fotografi, alat sinematografi, dan perlengkapannya.

2. Kelompok Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah selain kendaraan


bermotor yang dikenakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah dengan tarif
sebesar 20% (dua puluh persen), adalah:
a. Kelompok alat rumah tangga, pesawat pendingin, pesawat pemanas, selain
yang disebut pada huruf a;
b. Kelompok hunian mewah seperti rumah mewah, apartemen,
kondominium, town house, dan sejenisnya;
c. Kelompok pesawat penerima siaran televisi dan antena serta reflektor
antena, selain yang disebut pada huruf a;
d. Kelompok mesin pengatur suhu udara, mesin pencuci piring, mesin
pengering, pesawat elektromagnetik dan instrumen musik;
e. Kelompok wangi-wangian;

3. Kelompok Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah selain kendaraan


bermotor yang dikenakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah dengan tarif
sebesar 30% (tiga puluh persen), adalah:

S1 Manajemen Universitas Pamulang 2


Modul Perpajakan ANGGA PRATAMA, S.E., M.M.

a. Kelompok kapal atau kendaraan air lainnya, sampan dan kano, kecuali
untuk keperluan negara atau angkutan umum;
b. Kelompok peralatan dan perlengkapan olah raga selain yang disebut pada
huruf a.

4. Kelompok Barang Kena Pajak yang tergolong Mewah selain kendaraan


bermotor yang dikenakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah dengan tarif
sebesar 40% (empat puluh persen), adalah :

a. Kelompok minuman yang mengandung alkohol;


b. Kelompok barang yang terbuat dari kulit atau kulit tiruan;
c. Kelompok permadani yang terbuat dari sutra atau wool;
d. Kelompok barang kaca dari kristal timbal dari jenis yang digunakan untuk
meja, dapur, rias, kantor, dekorasi dalam ruangan atau keperluan semacam
itu;
e. Kelompok barang-barang yang sebagian atau seluruhnya terbuat dari
logam mulia atau dari logam yang dilapisi logam mulia atau campuran
daripadanya;
f. Kelompok kapal atau kendaraan air lainnya, sampan dan kano, selain yang
disebut pada huruf c, kecuali untuk keperluan negara atau angkutan
umum;
g. Kelompok balon udara dan balon udara yang dapat dikemudikan, pesawat
udara lainnya tanpa tenaga penggerak;
h. Kelompok peluru senjata api dan senjata api lainnya, kecuali untuk
keperluan negara;
i. Kelompok jenis alas kaki;
j. Kelompok barang-barang perabot rumah tangga dan kantor;
k. Kelompok barang-barang yang terbuat dari porselin, tanah lempung cina
atau keramik;
l. Kelompok barang-barang yang sebagian atau seluruhnya terbuat dari
batu selain batu jalan atau batu tepi jalan.

Kelompok Barang kena Pajak yang Tergolong Mewah selain kendaraan


bermotor yang dikenakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah dengan tarif
sebesar 50% (lima puluh persen), adalah:

a. Kelompok permadani yang terbuat dari bulu hewan halus;

S1 Manajemen Universitas Pamulang 3


Modul Perpajakan ANGGA PRATAMA, S.E., M.M.

b. Kelompok pesawat udara selain yang dimaksud pada huruf d, kecuali


untuk keperluan negara atau angkutan udara niaga;
c. Kelompok peralatan dan perlengkapan olah raga selain yang disebut pada
huruf a dan huruf c;
d. Kelompok senjata api dan senjata api lainnya, kecuali untuk keperluan
negara.
5. Kelompok Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah selain kendaraan
bermotoryang dikenakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah dengan tarif
sebesar 75% (tujuh puluh lima persen), adalah :
a. Kelompok minuman yang mengandung alkohol selain yang disebut pada
huruf d;
b. Kelompok barang-barang yang sebagian atau seluruhnya terbuat dari batu
mulia dan/atau mutiara atau campuran daripadanya;
c. Kelompok kapal pesiar mewah, kecuali untuk keperluan negara atau
angkutan umum.

6. Kelompok Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah yang berupa


kendaraan bermotor yang dikenakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
dengan tarif
sebesar 10% (sepuluh persen), adalah :

a. Kendaraan bermotor untuk pengangkutan 10 (sepuluh) orang sampai


dengan 15 (lima belas) orang termasuk pengemudi, dengan motor bakar
cetus api atau nyala kompresi (diesel/semi diesel), dengan semua kapasitas
isi silinder; dan
b. Kendaraan bermotor untuk pengangkutan kurang dari 10 (sepuluh) orang
termasuk pengemudi selain sedan atau station wagon, dengan motor bakar
cetus api atau nyala kompresi (diesel/semi diesel) dengan sistem 1 (satu)
gandar penggerak (4x2), dengan kapasitas isi silinder sampai dengan 1500
cc.

7. Kelompok Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah yang berupa


kendaraan bermotor yang dikenakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
dengan tarif
sebesar 20% (dua puluh persen), adalah :

S1 Manajemen Universitas Pamulang 4


Modul Perpajakan ANGGA PRATAMA, S.E., M.M.

a. Kendaraan bermotor untuk pengangkutan kurang dari 10 (sepuluh) orang


termasuk pengemudi selain sedan atau station wagon, dengan motor bakar
cetus api atau dengan nyala kompresi (diesel/semi diesel), dengan sistem 1
(satu) gandar penggerak (4x2), dengan kapasitas isi silinder lebih dari
1500
cc sampai dengan 2500 cc; dan
b. Kendaraan bermotor dengan kabin ganda (double cabin), dalam bentuk
kendaraan bak terbuka atau bak tertutup, dengan penumpang lebih dari 3
(tiga) orang termasuk pengemudi, dengan motor bakar cetus api atau nyala
kompresi (diesel/semi diesel), dengan sistem 1 (satu) gandar penggerak
(4x2) atau dengan sistem 2 (dua) gandar penggerak (4x4), dengan semua
kapasitas isi silinder, dengan massa total tidak lebih dari 5 (lima) ton.

8. Kelompok Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah yang berupa


kendaraan bermotor yang dikenakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
dengan tarif sebesar 30% (tiga puluh persen), adalah kendaraan bermotor
untuk pengangkutan kurang dari 10 (sepuluh) orang termasuk pengemudi,
berupa:

a. Kendaraan bermotor sedan atau station wagon dengan motor bakar cetus
api atau nyala kompresi (diesel/semi diesel) dengan kapasitas isi silinder
sampai dengan 1500 cc; dan
b. Kendaraan bermotor selain sedan atau station wagon dengan motor bakar
cetus api atau nyala kompresi (diesel/semi diesel), dengan sistem 2 (dua)
gandar penggerak (4x4) dengan kapasitas isi silinder sampai dengan 1500
cc.

9. Kelompok Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah yang berupa


kendaraan bermotor yang dikenakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
dengan tarif sebesar 40% (empat puluh persen), adalah kendaraan bermotor
untuk
pengangkutan kurang dari 10 (sepuluh) orang termasuk pengemudi, berupa :

a. Kendaraan bermotor selain sedan atau station wagon, dengan motor bakar
cetus api, dengan sistem 1 (satu) gandar penggerak (4x2) dengan kapasitas

S1 Manajemen Universitas Pamulang 5


Modul Perpajakan ANGGA PRATAMA, S.E., M.M.

isi silinder lebih dari 2500 cc sampai dengan 3000 cc;


b. Kendaraan bermotor dengan motor bakar cetus api, berupa sedan atau
station wagon dan selain sedan atau station wagon, dengan sistem 2 (dua)
gandar penggerak (4x4) dengan kapasitas isi silinder lebih dari 1500 cc
sampai dengan 3000 cc; dan

c. Kendaraan bermotor dengan motor bakar nyala kompresi (diesel/semi


diesel), berupa sedan atau station wagon dan selain sedan atau station
wagon, dengan sistem 2 (dua) gandar penggerak (4x4) dengan kapasitas isi
silinder lebih dari 1500 cc sampai dengan 2500 cc.

10. Kelompok Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah yang berupa
kendaraan bermotor yang dikenakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
dengan tarif sebesar 50% (lima puluh persen) adalah semua jenis kendaraan
khusus yang dibuat untuk golf.

11. Kelompok Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah yang berupa
kendaraan bermotor yang dikenakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
dengan tarif
sebesar 60% (enam puluh persen), adalah:

a. Kendaraan bermotor beroda dua dengan kapasitas isi silinder lebih dari
250 cc sampai dengan 500 cc; dan
b. Kendaraan khusus yang dibuat untuk perjalanan di atas salju, di pantai, di
gunung, dan kendaraan semacam itu.

12. Kelompok Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah yang berupa
kendaraan bermotor yang dikenakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
dengan tarif sebesar 75% (tujuh puluh lima persen), adalah :
a. Kendaraan bermotor untuk pengangkutan kurang dari 10 (sepuluh) orang
termasuk pengemudi, dengan motor bakar cetus api, berupa sedan atau
station wagon dan selain sedan atau station wagon, dengan sistem 1 (satu)
gandar penggerak (4x2) atau dengan sistem 2 (dua) gandar penggerak
(4x4) dengan kapasitas isi silinder lebih dari 3000 cc;
b. Kendaraan bermotor pengangkutan kurang dari 10 (sepuluh) orang
termasuk pengemudi, dengan motor bakar nyala kompresi (diesel/semi

S1 Manajemen Universitas Pamulang 6


Modul Perpajakan ANGGA PRATAMA, S.E., M.M.

diesel) berupa sedan atau station wagon dan selain sedan atau station
wagon, dengan sistem 1 (satu) gandar penggerak (4x2) atau dengan sistem
2 (dua)

gandar penggerak (4x4), dengan kapasitas isi silinder lebih dari 2500 cc;
c. Kendaraan bermotor beroda 2 (dua) dengan kapasitas isi silinder lebih dari
500 cc;

d. Trailer, semi-trailer dari tipe caravan, untuk perumahan atau kemah.

13. Kendaraan bermotor yang dibebaskan dari pengenaan Pajak Penjualan Atas
Barang Mewah adalah:
a. Kendaraan bermotor yang digunakan untuk kendaraan ambulan,
kendaraan jenazah, kendaraan pemadam kebakaran, kendaraan
tahanan, dan kendaraan angkutan umum;
b. Kendaraan bermotor yang digunakan untuk tujuan protokoler kenegaraan;
c. Kendaraan bermotor untuk pengangkutan 10 (sepuluh) orang atau lebih
termasuk pengemudi, dengan motor bakar cetus api atau nyala kompresi
(diesel/semi diesel), dengan semua kapasitas isi silinder, yang digunakan
untuk kendaraan dinas tni atau polri;
d. Kendaraan bermotor yang digunakan untuk keperluan patroli TNI atau
POLRI.

Tujuan Pembelajaran 1.2:


Memahami Saat Terutang Pajak Penjualan atas Barang Mewah dan tariff
PPnBM

• Saat Terutang Pajak Penjualan atas Barang Mewah


Pajak penjualan atas barang mewah dikenakan hanya sekali yaitu pada saat
penyerahan barang kena pajak yang tergolong mewah oleh pengusaha yang
menghasilkan barang kena pajak tersebut atau pada saat impor barang kena pajak
yang tergolong mewah.
• Tarif Pajak Penjualan Barang Mewah
1. 10 % (sepuluh persen), yaitu untuk barang kena pajak yang tergolong mewah
selain kendaraan bermotor seperti :
a. Susu atau susu yang diasamkan/diragi yang dibotol/dikemas
b. Air sayuran atau air buah yang dibotol dan dikemas
c. Minuman yang tidak mengandung alkohol yang dibotolkan/dikemas
d. Wangi-wangian serta perlengkapan rias lainnya

S1 Manajemen Universitas Pamulang 7


Modul Perpajakan ANGGA PRATAMA, S.E., M.M.

e. Alat rumah tangga, pesawat pendingin, televisi


f. Hunian mewah seperti apartemen, kondominium dan sejenisnya

2. 20 % (dua puluh persen) yaitu, untuk kelompok barang kena pajak yang
tergolong mewah selain kendaraan bermotor seperti:
a. Semua jenis permadani
b. Barang saniter
c. Alat fotografi. alat sinematografi. alat optik dan sejenisnya*) 10% baru
d. Alat-alat olahraga tertentu buatan luar negeri
e. Minuman yang mengandung alkohol
f. Barang dari kulit buatan luar negeri
g. Pennadani dari jenis tertentu
h. Barang dari kristal. batu pualam granit dan atau onix
i. Alas kaki buatan luar negeri
j. Barang pecah belah atau keramik buatan luar negeri.
k. arang dari logam mulia, batu mulia), mutiara atau campurannya yang
buatan luar negeri. Untuk kelompok barang yang kena pajak yang
tergolong mewah dari kendaraan bermotor seperti:
 Kendaraan roda dua dengan isi silinder lebih dari 250 cc
 Kendaraan jenis bus
 Kendaraan jenis sedan dan statiom wagon serta jeep.

3. 25 % (dua lima persen) yaitu, untuk kelompok barang kena pajak yang
tergolong mewah berupa kendaraan bermotor: seperti kombi. pick up.
minibus. van dengan bahan bakar solar.

2. 35 % (tiga lima persen) yaitu, utuk kelompok barang kena pajak yang tergolong
mewah selain kendaraan bermotor:

Tujuan Pembelajaran 1.3:


Memahami cara Perhitungan PPnBM
Dalam hal pengusaha kena pajak selain pabrikan menyerahkan barang kena pajak
yang tergolong mewah, PPN yang terutang dihitung dari dasar pengenaan pajak
yang ditetapkan berdasarkan harga barang setelah dikurangi dengan unsur

PPn.BM yang terkandung di dalamnya dengan demikian rumusnya adalah:

PPN = TARIF PPN x (HARGA BARANG - PPnBM)

S1 Manajemen Universitas Pamulang 8


Modul Perpajakan ANGGA PRATAMA, S.E., M.M.

Contoh Perhitungan PPN dan PPnBM:

1. Pengusaha Kena Pajak “D” mengimpor Barang Kena

Pajak yang tergolong Mewah dengan Nilai Impor sebesar Rp5.000.000,00


Barang Kena Pajak yang tergolong mewah tersebut selain dikenai PPN juga
dikenai PPnBM misalnya dengan tarif 20%. Berapakah PPN dan PPnBM
yang terutang atas impor Barang Kena Pajak yang tergolong mewah
tersebut?
Jawab:
a. Dasar Pengenaan Pajak = Rp 5.000.000,00

b. PPN = 10% x Rp 5.000.000,00

= Rp 500.000,00

c. PPn BM = 20% x Rp 5.000.000,00

= Rp 1.000.000,00

2. Kemudian PKP “D” menggunakan BKP yang diimpor tersebut sebagai bagian
dari suatu BKP yang atas penyerahannya dikenakan PPN 10% dan PPnBM
dengan tarif misalnya 35%. Oleh karena PPnBM yang telah dibayar atas BKP
yang diimpor tersebut tidak dapat dikreditkan, maka PPnBM sebesar
Rp1.000.000,00 dapat ditambahkan ke dalam harga BKP yang dihasilkan oleh
PKP “D” atau dibebankan sebagai biaya.

Misalnya PKP “D” menjual BKP yang dihasilkannya, maka penghitungan


PPN dan PPn BM yang terutang adalah :

a. Dasar Pengenaan Pajak DPP = Rp 50.000.000,00


b. PPN = 10% x Rp 50.000.000,00
= Rp 5.000.000,00

c. PPn BM = 35% x Rp 50.000.000,00


= Rp 17.500.000,00

PPN sebesar Rp500.000,00 yang dibayar pada saat impor merupakan pajak
masukan bagi PKP “D” dan

S1 Manajemen Universitas Pamulang 9


Modul Perpajakan ANGGA PRATAMA, S.E., M.M.

PPN sebesar Rp 5.000.000,00 merupakan pajak keluaran bagi PKP “D”.


Sedangkan PPnBM sebesar Rp 1.000.000,00 tidak dapat dikreditkan.
Begitupun dengan PPnBM sebesar Rp 17.500.000,00 tidak dapat dikreditkan
oleh PKP “X”.

C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Seorang pengusaha membeli 1 buah mobil sedan 2.600 cc dengan harga
Rp. 800.000.000,00 pengusaha tersebut dikenai PPnBM sebesar 40%.
Berapa harga perolehan mobil tersebut?
2. Bpk.Andi seorang importir mengimpor BKP Barang Mewah dengan tarif
20% seharga Rp 200.000.000,- hitung :
- PPN dan PPN-BM
- jumlah yang di bayar Bpk.Andi
3. PT. Cahaya membeli BKP Barang Mewah Langsung dari pabrik seharga
Rp 500.000.000 tarif barang Mewah 20% kemudian barang tersebut dijual
lagi seharga Rp 750.000.000 di dalam negeri.
hitunglah :
 PPN dan PPN BM
 Jumlah yang dibayar PT Cahaya
 Jumlah Yang dibayar pembeli

S1 Manajemen Universitas Pamulang 10

Anda mungkin juga menyukai