FEDERAL INTERNATIONAL
FINANCE CABANG CILEUNGSI.
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB II
LANDASAN TEORI
Tabel 2.1
NAMA JUMLAH UMUR PIUTANG (HARI)
PIUTANG BELUM 1-30 Hari 31-60 Hari 61-90 Hari >90 Hari
MENUNGGAK
XXX XXX XXX XXX XXX XXX
XXX XXX XXX XXX
XXX XXX XXX XXX XXX
XXX XXX XXX XXX XXX XXX
XXX XXX XXX XXX XXX XXX
XXX XXX XXX XXX
XXX XXX XXX XXX XXX XXX
XXX XXX XXX XXX XXX XXX
XXX XXX XXX XXX XXX
XXX XXX XXX XXX XXX XXX
JUMLAH XXX XXX XXX XXX XXX XXX
Pemisahan masing-masing piutang ke dalam kelompok-kelompok umur dilakukan dari data yang
ada dalam buku pembantu piutang. Setelah piutang masing-masing langganan dapat
dikelompokkan bersarkan umurnya. Langkah berikutnya adalah menentukan besarnya persentase
kerugian piutang untuk masing-masing kelompok umur, seperti table dibawah ini :
Tabel 2.2
Kelompok umur Jumlah (a) Kerugian piutang (b) Taksiran kerugian piutang
Belum menunggak XXX XXX% XXX
Menunggak 1 30 hari XXX XXX% XXX
Menunggak 31 60 hari XXX XXX% XXX
Menunggak 61 90 hari XXX XXX% XXX
Menunggak >90 hari XXX XXX% XXX
Jumlah XXX XXX% XXX (Y)
Rumus untuk menghitung jumlah Taksiran Kerugian Piutang adalah: (Efraim Ferdinan
Giri,1993,115)
Taksiran Kerugian Piutang (Y) = jumlah masing-masing kelompok (a) * persentase kerugian
piutang (b)
Dari perhitungan di atas diketahui jumlah kerugian piutang (y), hasil diatas belum menunjukkan
jumlah kerugian piutang yang dibebankan. Jumlah piutang yang dibebankan adalah :
Taksiran Kerugian Piutang (Y) ditambah saldo debit atau dikurangi saldo kredit rekening
Cadangan Kerugian Piutang. (Ali Machmud,1993,81)
2.1.10 Bentuk Perjanjian Penjualan Angsuran
1. Perjanjian penjualan bersyarat, dimana barang-barang telah diserahkan, tetapi hak atas barang-
barang masih berada di tangan penjual sampai seluruhnya pembayaran sudah lunas.
2. Pada saat perjanjian ditanda-tangani dan pembayaran pertama telah dilakukan, hak milik dapat
diserahkan kepada pembeli, tetapi dengan menggadaikan atau menghipotikkan untuk bagian
harga penjualan yang belum dibayar kepada penjual.
3. Hak milik atas barang-barang untuk sementara diserahkan kepada suatu badan trust (trustee)
sampai pembayaran harga penjualan dilunasi. Setelah pembayaran lunas oleh pembeli, baru
trustee menyerahkan hak atas barang-barang itu kepada pembeli.
4. Beli sewa, dimana barang-barang diserahkan kepada pembeli. Pembayaran angsuran dianggap
sewa sampai harga dalam kontrak telah dibayar lunas, baru sesudah itu hak milik berpindah
kepada pembeli.
2.1.11 Jaminan bagi Pihak Penjual
Periode pembayaran penjualan angsuran yang lama, mengakibatkan resiko tak tertagihnya
piutang dan biaya pengumpulan piutang yang lebih besar. Untuk mengurangi resiko kerugian
yang dapat terjadi, biasanya perjanjian penjualan angsuran ditentukan sebagai berikut:
1. Pada saat perjanjian penjualan angsuran disetujui, pembeli harus membayar suatu jumlah
tertentu yang merupakan uang muka dan sisa harga jual dibayar angsuran.
2. Kepada pembeli dibebankan bunga yang biasanya sudah dimasukkan dalam perhitungan total
pembayaran angsuran.
3. Hak milik atas barang tetap berada di tangan penjual sampai seluruh atau sebagian dari harga
jual telah dibayar.
4. Dalam hal pembeli tidak mampu untuk melunasi semua kewajibannya, penjual berhak untuk
menarik kembali barang yang telah dijual tersebut.
Hak penjual untuk menarik kembali barang yang telah dijual bila pembeli tidak dapat lagi
memenuhi kewajibannya, sering merupakan cara yang kurang tepat. Hal ini disebabkan karena
nilai barang yang dijual, turun lebih cepat daripada saldo piutangnya, sehingga pemilikan
kembali barang tersebut tidak dapat menutup kerugian tak tertagihnya saldo piutang. Untuk
mengurangi atau menghindari kerugian yang terjadi dalam pemilikan kembali, maka harus
diperhatikan:
1. Jumlah uang muka dan pembayaran-pembayaran angsuran berikutnya, harus cukup untuk
menutup semua kemungkinan terjadinya penurunan nilai barang yang dijual.
2. Periode pembayaran angsuran jangan melebihi umur ekonomis dari barang yang dijual. Tidak
telalu lama atau panjang, sebaiknya tiap bulan.
BAB III
METODE PENELITIAN
BAB IV
PEMBAHASAN
Tabel 4.1
PT. Federal International Finance
Cabang Cileungsi
Tabel 4.2
PT. Federal International Finance
Cabang Cileungsi
Prosentase Kerugian
GOLONGAN UMUR PIUTANG PRESENTASE KERUGIAN
Belum Menunggak 0.5%
Menunggak 1-30 hari 1%
1-60 hari 2%
1-90 hari 5%
>90 hari 10%
Tabel 4.3
PT. Federal International Finance
Cabang Cileungsi
Analisa Umur Piutang
31 Desember 2006
NAMA JUMLAH UMUR PIUTANG (HARI)
PIUTANG BELUM 1-30 Hari 31-60 Hari 61-90 Hari >90 Hari
MENUNGGAK
Triyadi 5.040.000 4.536.000 504.000 - - -
Joy Matulatua 2.953.866 2.953.866 - - - -
Ujang Sonjaya 886.000 443.000 443.000 - - -
Suharsono 12.073.400 11.383.400 690.000 - - -
Rudi Harsono 6.898.400 5.863.400 1.035.000 - - -
Ocih Herawati 20.053.455 20.053.455 - - - -
Bubun Gunawan 19.913.251 19.913.251 - - - -
Kadmani 17.030.504 17.030.504 - - - -
Suminta 7.779.872 7.779.872 - - - -
Hasanudin Ziadi 15.823.859 15.823.859 - - - -
Hartoyo 19.108.584 19.108.584 - - - -
Sahabi bin Suhara 17.078.354 17.078.354 - - - -
Dahlan JR 11.880.000 9.240.000 2.640.000 - - -
W. Irwantoni 11.570.244 11.570.244 - - - -
Nurhartini 7.256.137 7.256.137 - - - -
Muchayati 17.369.608 17.369.608 - - - -
M. Nadih 12.878.889 12.878.889 - - - -
Obing Ganda S 5.005.000 4.550.000 455.000 - - -
Charles 15.567.821 11.509.000 3.381.821 677.000 - -
Anah 7.974.000 6.202.000 1.772.000 - - -
Didin N 12.878.360 12.878.360 - - - -
Adang 5.808.000 5.808.000 - - - -
Moedjiono 12.028.028 12.028.028 - - - -
Marno 10.758.562 10.220.562 538.000 - - -
JUMLAH 275.614.194 263.478.373 11.458.821 677.000 - -
(Dalam Rupiah)
Sumber: Hasil Pengolahan Penulis
Tabel 4.4
Estimasi Piutang Tak Tertagih
31 Desember 2006
GOLONGAN UMUR JUMLAH % PIUTANG TAK PENYISIHAN
PIUTANG TERTAGIH PIUTANG TAK TERTAGIH
Belum menunggak 263.478.373 0.5% 1.317.391,865
Menunggak 1 - 30 hari 11.458.821 1% 114.588,21
31 - 60 hari 677.000 2% 13.54
61 - 90 hari 0 5% 0
>90 hari 0 10% 0
Jumlah 275.614.194 1.445.520,075
Sumber: Hasil Pengolahan Penulis
Dengan estimasi piutang tak tertagih sebesar 1.445.520,075, berarti nilai realisasi piutang dagang
di dalam neraca pada akhir tahun buku 2006 adalah Rp. 274.168.673,9. Pada akhir periode tahun
2005 PT. Federal International Finance Cabang Cileungsi memiliki penyisihan piutang tak
tertagih bersaldo kredit sebesar Rp. 581.100 untuk itu di perlukan jurnal penyesuaian untuk
mencatat perubahan tersebut yaitu:
Penyisihan piutang tak tertagih yang diinginkan = 1.445.520,075
Saldo awal taksiran piutang tak tertagih
Tahun 2006 (kredit) = (581.100)
Biaya piutang tak tertagih = 864.420,075
Jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi pada tahun 2004 adalah sebagai berikut:
Aktiva Lancar:
Kas 370.434.025
Piutang dagang =275.614.194 274.749.773,9
(-) Taksiran kerugian
Piutang = 864.420,075
Utang Lancar:
Saldo kredit rekening piutang dagang 581.100
Modal 95.103.151,1
Total 95.684.251,1 95.684.251,1
Jurnal yang diperlukan untuk mencatat pengakuan terhadap besarnya piutang tak tertagih adalah:
Kekurangannya:
1. Jika terjadi hubungan yang cukup stabil antara penjualan tahun/ bulan sebelunmya dengan
piutang tak tertagih maka hubungan tersebut tidak dapat dijabarkan menjadi prosentase dan
digunakan untuk menentukan beban piutang tak tertagih tahun ini.
2. Diperlukan suatu evaluasi terhadap jumlah dan komposisi piutang dagang untuk menentukan
cukup tidaknya penyisihan piutang ragu ragu, minimal sekali dalam setahun, apabila hasil
evaluasi terhadap piutang dagang ternyata bahwa penyisihan piutang ragu ragu tidak cukup
jumlahnya atau sebaliknya, maka diperlukan adanya penyesuaian terhadap prosentase piutang
tak tertagih.
3. Besarnya piutang tak tertagih yang dihitung dengan metode ini tidak dimaksudkan untuk
menunjukan bahwa piutang kepada debitur tertentu akan terbukti tak tertagih, tetapi lebih
bersifat preventif karena berdasarkan pengalaman rata rata sejumlah tertentu dari hasil
penjualan kredit ternyata tidak dapat tertagih atau direalisasikan.
4.2.3 Perhitungan Denda yang dilakukan oleh PT. Federal International Finance Jika konsumen
terlambat membayar.
Tidak semua konsumen yang membayar angsuran sepeda motor berjalan sesuai dengan tanggal
yang dijadwalkan (jatuh tempo), ada yang membayar sesuai dengan tanggal yang di jadwalkan
dan ada yang membayar terlambat dari tanggal yang dijadwalkan. PT. Federal International
Finance memberikan denda bagi konsumen yang terlambat lebih dari 3 hari dari tanggal yang
dijadwalkan sebesar 0.5% dari angsuran sepeda motor namun jika konsumen terlambat
membayar lebih dari 3 hari maka denda tersebut dihitung berdarsarkan keterlambatannya.
Berikut data denda konsumen per hari.
Tabel 4.6
DATA DENDA KONSUMEN PER HARI
NO NAMA TYPE TANGGAL JANGKA JUMLAH Denda/hari
DEBITUR TRANSAKSI WAKTU ANGSURAN (0,5 X Angsuran)
1 Triyadi Supra X 03/01/2004 2,5 thn 345.000 2.520 / hari
2 Joy M Karisma X 03/01/2004 3 thn 455.000 2.955 / hari
3 Ujang S Legenda 03/01/2004 3 thn 538.000 2.215 / hari
4 Suharsono Kirana 05/01/2004 3 thn 358.000 1.725 / hari
5 Rudi H Kirana 05/01/2004 3 thn 660.000 1.725 / hari
6 Ocih H Karisma X 05/01/2004 3 thn 589..000 2.865 / hari
7 Bubun G Supra X 05/01/2004 3 thn 546.000 2.845 / hari
8 Kadmani Karisma X 05/01/2004 3 thn 688.000 2.505 / hari
9 Suminta Kirana 05/01/2004 2 thn 389.000 1.945 / hari
10 Hasanudin Z Karisma X 06/01/2004 2 thn 501.000 3.440 / hari
11 Hartoyo GL Max 06/01/2004 3 thn 569.000 2.730 / hari
12 Sahabi bin S Mega Pro 06/01/2004 2,5 thn 573.000 2.945 / hari
13 Dahlan JR Karisma X 06/01/2004 2 thn 523.000 3.300 / hari
14 W. Irwantoni Karisma X 06/01/2004 2,5 thn 560.000 1.995 / hari
15 Nurhartini Supra Fit 06/01/2004 2,5 thn 443.000 1.910 / hari
16 Muchayati Supra X 07/01/2004 3 thn 677.000 2.895 / hari
17 M. Nadih Supra Fit 07/01/2004 3 thn 368.000 1.840 / hari
18 Obing G.S Supra Fit 07/01/2004 2,5 thn 579.000 2.275 / hari
19 Charles Mega Pro 08/01/2004 3 thn 382.000 3.385 / hari
20 Anah Karisma X 08/01/2004 3 thn 345.000 2.215 / hari
21 Didin N Supra X 09/01/2004 2 thn 399.000 2.800 / hari
22 Adang Supra X 09/01/2004 2,5 thn 443.000 2.640 / hari
23 Moedjiono Supra X 13/01/2004 2 thn 591.000 2.615 / hari
24 Marno Supra Fit DB 17/02/2004 2 thn 504.000 2.690 / hari
4.2.3 Langkah Langkah yang dilakukan PT. Federal International Finance jika konsumen tidak
sanggup membayar.
1. PT. Federal International Finance akan memberikan surat peringatan pertama atau SP 1 jika
konsumen terlambat membayar 1 bulan.
2. PT. Federal International Finance akan memberikan surat peringatan kedua atau SP 2 jika
konsumen terlambat membayar 2 bulan.
3. PT. Federal International Finance akan memberikan surat peringatan ketiga atau SP 3 jika
konsumen terlambat membayar 3 bulan.
4. PT. Federal International Finance akan memberikan SPJB (Surat Perjanjian Janji Bayar) yang
telah disepakati oleh konsumen, PT Federal International Finance akan memberikan tenggang
selama 7 hari setelah surat tersebut di keluarkan, jika konsumen tidak juga membayar makan PT.
Federal International Finance akan menarik motor tersebut.
4.3 Evaluasi
Dari perhitungan yang dilakukan dapat diketahui bahwa perhitungan dengan menggunakan
metode analisis umur piutang lebih akurat dari pada menggunakan metode prosentase tertentu
dari piutang dagang.
Metode analisis umur piutang sebaiknya digunakan perusahaan untuk menentukan taksiran
piutang tak tertagihnya, karena kelebihan yang terdapat dalam metode ini menguntungkan
manajemen dalam hal analisis kredit dan pengendalian.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab bab sebelumnya, maka
penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Perhitungan taksiran piutang tak tertagih tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis
umur piutang menghasilkan taksiran sebesar Rp. 864.420.075. Dengan metode prosentase
tertentu dari saldo piutang dagang menghasilkan taksiran sebesar Rp.796.970,97 Dan dengan
metode prosentase dari penjualan menghasilkan taksiran sebesar Rp. 370.434,025
2. metode analis umur piutang menghasilkan taksiran yang lebih mendekati kenyataan , karena
dilakukan estimasi untuk masing masing debitur, metode prosentase tertentu dari saldo piutang
diterapkan dengan menggunakan tarif gabungan yang mencerminkan estimasi piutang tak
tertagih. Metode prosentase tertentu dari saldo penjualan lebih bersifat prefentif, karena
berdasarkan pengalaman rata rata sejumlah tertentu dari hasil penjualan kredit tenyata tidak
dapat tertagih.
5.2 Saran
Dalam melakukan perhitungan taksiran piutang tak tertagih, sebaliknya PT. Federal International
Finance Cabang Cileungsi menggunakan metode analisis umur piutang, karena metode ini cukup
akurat dan mempunyai tingkat ketepatan yang cukup tinggi karena dilakukan estimasi untuk
masing masing debitur.
Diposkan oleh Rizky Ayu Adiani Putri di 03.16
Label: Tugas 1 dan 2 Riset Akutansi
1 komentar:
KikyBlogs mengatakan...
Menurut saya penelitian ini termasuk riset survei karena Penelitian survei adalah
penelitian yang hemat karena beberapa hal. Pertama, untuk meneliti populasi yang besar
seorang peneliti dapat menghemat energinya dengan cara pengambilan sampel. Kedua,
untuk meneliti fenomena yang rumit dalam kehidupan yang mengandung banyak unsur
yang saling tekait satu sama lain. Ketiga, untuk menganalisis data, sang peneliti dapat
menggunakan mesin atau komputer sehingga analisis dapat dilakukan secara lebih
efisien.