Rasional Fariz Hakim Hubungan Kos dan Biaya • Beberapa sumber mendefinisi biaya dalam kaitannya dengan pengertian kos karena memang biaya tidak dapat dipisahkan dengan kos. Akan tetapi, kos tidak selalu dapat disebut biaya karena kos dapat juga merepresentasi asset. • Dengan kos sebagai pengukur, kriteria konsumsi manfaat dan kelenyapan manfaat dapat dinyatakan dalam bentuk keterbatasan kos (cost expiration). Kriteria konsumsi lebih berkaitan dengan pengakuan biaya sehingga kriteria ini oleh paton dan Littlen (1970) disebut kehabisan kos penciptaan pendapatan (revenue producing cost expiration) sedangkan kriteria kelenyapan lebih berkaiatan dengan rugi sehingga krtiteria ini dapat disebut keterhabisan kos non penciptaan pendapatan (not revenue produsing cost expiration). Proses dan Konsep Penandingan • Laba akan mempunyai makna kalau laba merupakan selisih pendapatan dan biaya yang mempunyai hubungan tertentu yang bermakna (bukan acak). Dua tahap kritis perlakuan kos adalah pengakuan (aliran masuk sebagai asset) dan pembebanan (aliran keluar sebagai biaya). • Konsep atau prinsip penandingan adalah dasar pemikiran untuk menghubungkan pendapatan dan biaya sehingga laba yang dihasilkan lebih bermakna. Prinsip penandingan menjadi suatu kebutuhan (necessity) dalam akuntansi karena alasan berikut: 1. Pengakuan pendapatan tidak langsung dikaitkan dengan pengakuan biaya karena teknik pembukuan tidak memungkinkan hal tersebut. 2. Transaksi terjadinya pendapatan pada umumnya tidak berkaitan langsung dengan transaksi terjadinya biaya. Proses dan Konsep Penandingan • Karena pendapatan suatu perioda ditentukan lebih dahulu, prinsip penandingan akhirnya juga menentukan saat pengakuan biaya. Bila dianalisis, tiap ketentuan selalu didasarkan atas pertimbangan berikut: 1. Hubungan atau asosiasi dengan pendapatan. 2. Biaya diakui/ dilaporkan dalam perioda yang sama dengan perioda diakui/ dilaporkannya dengan pendapatan. Kelayakan Ekonomik • Penandingan yang tepat harus didasarkan pada kelayakan ekonomik dan bukan fisis. Memang penandingan menuntut identifikasi konsumsi manfaat asset atau jasa secara fisis tetapi nilai asset atau jasa yang dikonsumsi juga harus ditentukan secara tepat dengan memperhatikan kondisi yang melingkupinya. • Oleh karena itu, dasar penandingan yang paling utama adalah kelayakan ekonomik (economic reasonanbleness) bukannya dasar aliran fisis semata-mata. Menandingkan Bukan Mengkompensasi • Ada kalanya biaya komisi penjualan, biaya angkut pengiriman barang (ekspedisi), dan biaya-biaya lain yang bersangkutan dengan transaksi penjualan dikurangkan langsung terhadap hasil penjualan dan hanya jumlah rupiah netonya dicatat dalam akun penjualan dan penjualan dilaporkan sebesar jumlah netonya. Perlakuan semacam ini secara teoritis tidak layak. Karena karakteristik yang berbeda, upaya harus dipisahkan dengan hasil. Semua kos yang mempresentasi upaya harus tetap dicatat sebagai kos (atau biaya kalau langsung dibebankan). Sebaliknya, seluruh hasil penjualan produk harus dicatat seluruhnya secara utuh sebagai pendapatan. Basis Asosiasi • Dalam rangka menghubungkan biaya dan • Alokasi Bukan Sarana Pemerataan biaya, perlu dipertimbangkan basis asosiasi yang menggambarkan penandingan yang Laba. secara ekonomik layak. Berbagai basis asosiasi • Pendekatan Nonalokasi dibahas berikut ini. • Pembebanan Arbitrer. • Asosiasi Sebab dan Akibat • Identifikasi Kos Produk • Penandingan dan Penyajian Pos- • Produk Usang Atau Musiman Pos Biaya • Barang Rusak • Identifikasi Kos Nonproduk • Biaya Antisipasian • Alokasi Sistematik dan Rasional • Kriteria Penangguhan • Alokasi Kos Bergabung atau Bersama. Asosiasi Sebab dan Akibat • Konsep upaya dan capaian menyatakan bahwa biaya merupakan upaya dalam rangka mendapatkan capaian berupa pendapatan. Ini berarti ada hubungan sebab akibat antara biaya dan pendapatan. Oleh karena itu, basis penandingan yang paling masuk akal adalah sebab akibat. Walaupun basis ini lebih merupakan asumsi daripada kenyataan karena dalam banyak hal sulit untuk dibuktikan secara menyakinkan bahwa biaya menyebabkan pendapatan. Identifikasi Kos Produk • Karena produk terjual merupakan takaran penandingan, Kos produk akan dipecah menjadi dua komponen yaitu Kos produk yang telah terjual dan Kos produk yang belum terjual dan masih menjadi aset perusahaan. Kos yang melekat pada produk terjual akan langsung dibebankan sebagai biaya. Kos sdiaan baru dibebankan sebagai biaya kalau produk telah terjual. Masalah teknik yang timbul adalah tidak semua Kos potensi jasa dapat dengan mudah dikaitkan dengan unit produk. Demikian juga, tidak semua unsur Kos produksi dapat secara langsung dikaitkan dengan unit fisis produk atau dengan suatu angkatan produksi. Produk Usang Atau Musiman • Masalah lain yang berkaitan dengan penandingan atas dasar sebab- akibat adalah adanya produk musiman yang tidak laku dijual. Persoalanya adalah apakah Kos produk musiman yan tidak terjual merupakan sebab ( sebagai biaya ) atau bukan (sebagai rugi ). • Dalam keadaan yang khusus sebagai Kos sediaan barang yang tidak terjual dalam suatu periode secara logis dapat dijadikan komponen Kos barang terjual. Sebagai contoh, suatu toko pakaian musiman harus menyediakan berbagai ukuran dan warna yan cukup banyak untuk memenuhi selera konsumer dengan konsekuensi yang tidak terhindarkan dan cukup pasti bahwa sebagian dari sediaan pakaian jadi tersebut tidak akan laku terjual pada akhir musim tertentu. Barang Rusak • Kelayakan ekonomik menuntut pertimbangan dengan memperhatikan kodisi yang melingkupi suatu masalah. Bila kerusakan produk merupakan hal yang normal atau bahkan merupakan prasyarat. Untuk menghasilkan barang dengan kualitas baik, Kos barang yang rusak dapat di anggap sebagai upaya menghasilkan pendapatan. Identifikasi Kos Nonproduk • Kalau penandingan atas dasar sebab-akibat akan dipertahankan maka secara logis tidak seluruh Kos nonproduksi akan dibebankan sebagai biaya. • Oleh karena itu, perlu diadakan alokasi agar dapatdicapai penandinganyang tepat antara biaya dan pendapatan yang dihasilkan. • Kos nonproduksi tidak menyebabkan pendapatan karena sulit secara teknis untuk menelusuri hubungan sebab-akibat tersebut. • Sulit untuk mengatakan bahwa bagian dari Kos nonproduksi yang ditunda pembebananya tersebut akan menghasilkan pendapatan dimasa mendatang. Biaya Antisipasian • Biaya Antisipasian ( anticipated expenses ) adalah biaya yang dianggap menyebabkan timbulnya pendapatan tetapi baru terjadi setelah pendapatan diakui. Sebagai contoh adalah Kos yang berkaitan dengan kegiatan purna-jual (after- sale costs) seperti jaminan penjualan, jaminan reparasi gratis, dan pengumpulan piutang. Alokasi Sistematik dan Rasional • Alokasi sistematik dan rasional merupakan penandingan dengan periode sebagai penakar pendapatan dan biaya. Proses ini sering disebut penandingan periode (period matching). Dalam pengkuan biaya, diasumsi bahwa yang menerima manfaat dari potensi jasa adalah periode bukanya produk. • Proses alokasi menimbulkan banyak metode alokasi. Memenuhi definisi aset. Paton dan Littleton mengemukakan bahwa aset pada dasarnya merupakan beban tangguh (deferred charges). Dilain pihak, bila alokasi bersifat arbitrer, hal tersebut lebih baik tidak dilakukan karena alokasi akan memberi kesan adanya ketepatan (preciseness) padahal kenyataanya tidak demikian.