MANAJEMEN KEUANGAN
MANAJEMEN PIUTANG
Disusun oleh :
3. Solikhatin (4.43.14.0.23)
Jurusan Akuntansi
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
1.4 Manfaat 1
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Setiap pemimpin perusahaan selalu menginginkan penjualan barang dagangannya dibayar
secara tunai. Namun, di lain pihak, penjualan secara kredit justru akan memberi peluang untuk
perluasan pasar sehingga dapat menambah laba usaha, meski hal ini juga bukan tanpa resiko.
Biasanya keberhasilan suatu perusahaan dilihat dari segi financialnya, yaitu seberapa besar laba
yang diperoleh dari hasil usahanya. Sehingga setiap perusahaan berlomba-lomba menaikan
besaran profit yang didapatnya. Namun untuk mencapai tujuan yang diinginkan, suatu
perusahaan harus mengoptimalkan segala kegitan dalam perusahaan tersebut, baik itu produksi,
pemasaran maupun penjualannya.
Masalah yang umum dihadapi perusahaan ialah penagihan piutang yang telah jatuh tempo
tidak selalu dapat diselesikan seluruhnya. Jika keadaan itu terus berlangsung dalam jangka
waktu yang lama maka modal perusahaaan akan semakin kecil. Dengan begitu penagihan
piutang perlu mendapat perhatian dan penanganan serius agar resiko yang mungkin timbul
dapat dihindari sekecil mungkin. Dalam hal ini, pimpinan seharusnya juga turut aktif
mengelola penagihan piutang agar tidak sampai menghambat operasi atau kegiatan
perusahaan.
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Piutang
Piutang adalah tagihan kepada pihak lain di masa yang akan datang karena terjadinya
transaksi dimasa lalu. Walaupun pada dasarnya semua perusahaan dagang atau industri
menginginkan penjualan tunai, tetapi karena adanya keterbatasan daya beli masyarakat atau
alasan lainnya dilakukan penjualan secara kredit. Penjualan secara kredit akan dapat
meningkatkan omset penjualan, akan tetapi memiliki resiko tertundanya penerimaan kas,
sehingga membutuhkan investasi yang lebih besar. Selain itu dapat juga mengakibatkan
kerugian karena menunggak atau bahkan tidak tertagih. Semakin lama piutang tertunggak akan
semakin besar investasi yang dibutuhkan.
Piutang, salah satu jenis transaksi akutansi yang mengurusi penagihan konsumen yang
berhutang pada seseorang, suatu perusahaan, atau suatu organisasi untuk barang dan layanan
yang telah diberikan pada konsumen tersebut. Pada sebagian besar entitas bisnis, hal ini
biasanya dilakukan dengan membuat tagihan dan mengirimkan tagihan tersebut kepada
konsumen yang akan dibayar dalam suatu tenggang waktu yang disebut termin kredit atau
pembayaran.
Rp 900.000.000
Contoh analisis pemantauan piutang. Misalnya, suatu perusahaan menetapkan batas waktu
pembayaran piutang 30 hari. DSO rata-rata = 45% (20) + 50 % (51) + 3% (80) + 2% (96) = 52
Hari. Hal itu berarti bahwa secara rata-rata pelanggan membayar kewajibannya pada bulan
kedua dari batas waktu penagihan yang ditentukan. Pelanggan yang membayarnya hingga
batas akhir penagihan hanya mencapai 45%. Sisanya (55%) justru tergolong pelanggan yang
membayar melebihi batas waktu penagihan. Analisis sederahana ini menunjukan bahwa pola
penerimaan penagihan piutang dari pelanggan perusahaan kurang baik karena lebih dari
separuhnya tergolong sebagai pelanggan yang tidak tepat waktu. Untuk memperbaiki kondisi
tersebut, perusahaan perlu mengkaji ulang kebijakan kreditnya secara menyeluruh.
Langkah 2. Membandingkan NPV kebijakan lama dan baru. Apabila NPV kebijakan
baru lebih besar (dan positif) daripada NPV kebijakan lama, maka perubahan
kebijakan piutang layak dijalankan.
Contoh:
2002 2003
akhir th Rp Rp 10.000
30.000
Average receivable Rp 25.000 Rp 20.000
Penjualan secara kredit akan berdampak positif (kenaikan omset penjualan) dan
negatif, seperti kerugian karena piutang tak tertagih dan atau biaya kesempatan (opportunity
cost).Pertimbangan untuk memperketat atau mempermudah pemberian kredit, dapat dilakukan
dengan memperhatikan cost dan benefit bila akan mengambil keputusan seperti contoh berikut
ini:
Selama ini perusahaan menjual secara tunai, omset penjualannya sebesar Rp 800 juta,
keuntungan 15% dari penjualan. Jika perusahaan berencana untuk menjual secara kredit
dengan syarat pembayaran n/60. hal ini ditaksir akan meningkatkan omset penjualan menjadi
1.050 juta pertahun. Dana yang dibutuhkan untuk membiayai piutang tersebut ditaksir sebesar
Rp148,75 juta pertahun.
Apakah manejemen menerima alternatif penjualan kredit tersebut?
Perusahaan menawarkan syarat penjualan 2/20 ; n/60. ditaksir 50% pelanggan akan membayar
pada hari ke 20, dan sisanya pada hari ke 60. Maka:
Rata-rata periode pembayaran piutang = 0,5(20) + 0,5(60) = 40 hari
Perputaran piutang = 360/40 = 9 kali
Rata-rata piutang = 1.050/9 = 116,67 juta
Rata-rata dana yang diperlukan untuk membiayai piutang = 116,67 jt x 85% = 99,17 jt
Penurunan biaya dana 116,67 jt – 99,17 jt = 17,5 jt
· Manfaat : penurunan biaya dana = 17,5 jt
· Pengorbanan: diskon = 2% x 50% x 1.050 jt = 10,50 jt
manfaat bersih = 7,00 jt
Benefit > cost, layak untuk diterapkan.
DAFTAR PUSTAKA
http://manajemena2011.blogspot.co.id/2013/04/manajemen-piutang.html#sthash.KXORhW9U.dpuf
http://sepnazyik.wordpress.com/makalah-pendidikan/manajemen-
piutang/?like=1&_wpnonce=5ce63ba138
http://www.downloadprovider.me/search/contoh%20kasus%20manajemen%20piutang.html?aff.id=
1087&aff.subid=1