Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah EAI3123


Analisis Laporan Keuangan
(Analisis Kredit: Solvabilitas)

Disusun Oleh :
‘Ashriyani Fadhilah 1402204087
Adelia Syahira 1402204187
Chintya Aldila Puspita 1402204038
Laurensius Adrian Wahyu Setiaji 1402204311
M. Iqbal 1402204147
M Jovandra Khanedy 1402204311
Rafif Muhammad Hafizh 1402200278
Shafira Deswita Sari 1402204173

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2022
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1
1.3 Tujuan Analisis ................................................................................................................ 1

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................................. 2


2.1 Komposisi Struktur Modal dan Solvabilitas ................................................................... 2
2.2 Ukuran Struktur Modal Untuk Solvabilitas .......................................................................... 2
2.3 Interpretasi Ukuran Struktur Modal ................................................................................ 3
2.4 Ukuran dan Analisis Likuiditas dengan Kewajiban Lancar ............................................ 3

BAB III IMPLEMENTASI TEORI DI INDONESIA .......................................................... 4


3.1 Komposisi Struktur Modal & Solvabilitas............................................................................. 4
3.2 Ukuran Struktur Modal untuk Solvabilitas ........................................................................... 5
3.2.1 Total Hutang Terhadap Total Ekuitas ....................................................................... 5
3.2.2 Total Hutang Terhadap Total Ekuitas ....................................................................... 5
3.2.3 Total Hutang Jangka Panjang Terhadap Ekuitas ................................................. 5
3.2.4 Total Hutang Jangka Pendek Terhadap Total Utang ................................................... 6
3.2.5 Ukuran dan Analisis Likuiditas dengan Kewajiban Lancar ................................ 6

BAB IV KESIMPULAN .......................................................................................................... 7


DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 8

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Rudianto (2013, hal. 198) mengatakan bahwa kinerja perusahaan merupakan
hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh manajemen perusahaan dalam menjalankan
fungsinya mengelola asset perusahaan secara efektif selama periode tertentu. Agar kita dapat
dengan mudah melakukan penilaian terhadap kinerja keuangan maka kita dapat menggunakan
laporan keuangan perusahaan yang telah disediakan. Laporan keuangan tersebut didalamnya
berisakan informasi-informasi penting menyangkut posisi keuangan yang dapat digunakan
oleh pengguna informasi baik pihak internal maupun pihak eksternal.
Biasanya para pengguna laporan keuangan melakukan analisa terlebih dahulu atas rasio
keuangan. Untuk dapat membuktikan apakah pada tahun saat ini dengan tahun sebelum
mengalami peningkatan atau penurunan. Sehingga para pengguna laporan keuangan dapat
lebih mudah memutuskan tindakan apa yang harusnya mereka gunakan, khususnya para
investor. Apakah mereka harus menambah investasi atau malah melakukan pengurangan
investasi terhadap perusahaan. Sehingga, analisis ini juga dijadikan sebagai tolak ukur seberapa
jauh perusahaan dapat mempertahankan keberlangsungan usahanya .
Salah satu analisis laporan keuangan yang biasa digunakan yaitu rasio solvabilitas.
Menurut Dr. Kasmir menyatakan bahwa rasio solvabilitas atau biasa disebut laverage ratio
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa seberapa mampu perusahaan
dalam melakukan pembayaran atas semua kewajibannya, baik jangka pendek atau pun jangka
panjang apabila perusahaan di likuidasi. Dengan menggunakan analisis rasio solvabilitas ini,
dapat diketahui beberapa hal yang berkaitan dengan penggunaan modal berupa milik sendiri
ataupun menggunakan modal dari hasil peminjaman. Yang artinya, para pengguna laporan
keuangan dapat mengetahui seberapa besar beban utang yang harus ditanggung oleh
perusahaan dibandingkan dengan total aset yang dimilikinya saat ini.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah yang akan dibahas adalah:
1. Mengetahui komposisi struktur modal dan solvabilitas.
2. Mengetahui ukuran struktur modal untuk solvabilitas.
3. Mengetahui interpretasi ukuran struktur modal.
4. Mengetahui ukuran dan analisis likuiditas dengan kewajiban lancar.

1.3 Tujuan Analisis


Berdasarkan rumusan masalah diatas, makalah ini disusun dengan tujuan mengetahui:
1. Komposisi struktur modal dan solvabilitas.
2. Ukuran struktur modal untuk solvabilitas.
3. Interpretasi ukuran struktur modal.
4. Ukuran dan analisis likuiditas dengan kewajiban lancar.

1
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Komposisi Struktur Modal dan Solvabilitas


a. Risiko Fundamental
Risiko tidak cukupnya kas pada saat-saat sulit. Utang melibatkan komitmen untuk
membayar beban tetap dalam bentuk bunga dan pembayaran kembali pokok pinjaman.
b. Common Size dalam Solvabilitas
Membuat common size statement atas kewajiban dan ekuitas pada neraca.
Mengungkapkan besaran relatif sumber pendanaan suatu perusahaan.
c. Ukuran Solvabilitas Berdasarkan Aktiva
Semakin tinggi proporsi utang, semakin besar beban bunga tetap dan pembayaran
kembali utang. Dan semakin besar kemungkinan gagal bayar pada periode penurunan
laba atau masa sulit.
- Total utang terhadap total modal
- Total utang terhadap modal ekuitas
- Total utang jangka panjang terhadap modal ekuitas
- Utang jangka pendek terhadap total utang
d. Interpretasi Ukuran Struktur Modal
Mengukur risiko struktur modal perusahaan. Semakin tinggi proporsi utang,
semakin besar beban bunga tetap dan pembayaran kembali utang, dan semakin besar
kemungkinan gagal bayar pada periode penurunan laba atau masa sulit.

2.2 Ukuran Struktur Modal Untuk Solvabilitas


a. Total Utang Jangka Panjang terhadap Ekuitas (Long Term Debt To Equity
Capital Ratio)
Rasio utang jangka panjang terhadap ekuitas menghitung antara utang jangka
panjang (biasanya disebut kewajiban tak lancar) terhadap modal ekuitas. Tujuannya
adalah untuk mengukur berapa banyak modal sendiri yang dijadikan jaminan utang
jangka panjang. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus:
Utang Jangka Panjang / Ekuitas Pemegang Saham
b. Utang Jangka Pendek Terhadap Total Utang
rasio utang jangka pendek terhadap total utang merupakan indikator yang penting
atas kekurangan kas jangka pendek dan kebutuhan pendanaan perusahaan. Utang jangka
pendek merupakan ketergantungan perusahaan terhadap pendanaan jangka pendek. Rasio
ini dapat dihitung dengan rumus:
Utang Jangka Pendek / Total Utang
c. Total Utang Terhadap Total Modal
Merupakan rasio total utang atau total debt ratio dengan tujuan mengukur
hubungan antara total kewajiban (kewajiban jangka pendek + kewajiban jangka
panjang + kewajiban lainnya) dengan total modal (total kewajiban + ekuitas pemegang
saham). Pada rasio ini total modal sama dengan total aktiva. Rasio ini dapat dihitung

2
dengan rumus :
Total Kewajiban / Total Modal
d. Total Utang Terhadap Ekuitas
Rasio total kewajiban terhadap ekuitas atau total debt to equity capital ratio
merupakan suatu hubungan ukuran dari kewajiban terhadap sumber modal. Rasio ini
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Total Ekuitas / Total Ekuitas Pemegang Saham

2.3 Interpretasi Ukuran Struktur Modal


Analisis common-size dan rasio struktur modal utamanya mengukur risiko struktur
modal perusahaan. Semakin tinggi proporsi hutang, semakin besar beban bunga tetap dan
pembayaran kembali hutang, dan semakin besar kemungkinan gagal bayar pada periode
penurunan laba atau masa sulit. Ukuran struktur modal digunakan sebagai alat penyaring.
Misalnya, jika rasio utang terhadap modal ekuitas relatif kecil (10% atau kurang), tidak ada
masalah terhadap aspek kondisi keuangan perusahaan, analisis mungkin lebih baik diarahkan
ke tempat lain. Jika analisis memperlihatkan bahwa utang merupakan bagian penting dari
kapitalisasi, maka dibutuhkan analisis lebih lanjut. Pengembangan analisis juga harus terpusat
pada beberapa aspek kondisi keuangan perusahaan yang berbeda, hasil operasi, dan prospek
masa depan.

2.4 Ukuran dan Analisis Likuiditas dengan Kewajiban Lancar

Analisis Likuiditas merupakan suatu deskripsi suatu posisi uang kas dan kemampuan
sebuah perusahaan dapat melunasi atau bayar kewajiban utang sesuai dengan jatuh tempo.
Selain itu, Analisis Likuiditas juga adalah hasil pembagian kas serta aset lancar lainnya dalam
bentuk pinjaman jangka pendek.

3
BAB III
IMPLEMENTASI TEORI

3.1 Komposisi Struktur Modal & Solvabilitas

Keterangan 2019 Common Size 2018 Common Size

Utang Jangka Pendek 58.369 26,38% 46.261 22,43%

Utang Jangka Panjang 45.589 20,60% 42.632 20,67%

Modal Saham 4.953 2,23% 4.953 2,40%

Tambahan Modal Disetor 2.711 1,22% 2.455 1,19%

Saldo Laba 91.489 41,35% 90.995 44,13%

Total Ekuitas 117.250 53,00% 117.303 56,88%

Total Liabilitas & Ekuitas 221.208 100% 206.196 100%

4
Berdasarkan hasil perhitungan struktur modal PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.,
dengan menggunakan metode common size, terjadi peningkatan utang jangka pendek sebesar
3,95%, berbanding terbalik dengan utang jangka panjangnya yang mengalami sedikit
penurunan, yaitu sebesar 0,07%. sedangkan pada sisi ekuitas PT Telekomunikasi Indonesia
Tbk., terjadi penurunan total ekuitas di tahun 2019, yaitu sebesar 3,88%.

3.2 Ukuran Struktur Modal untuk Solvabilitas


3.2.1 Total Hutang Terhadap Total Ekuitas
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠

88.893
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2018 = 𝑥 100% = 75,7%
117.303
103.958
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2019 = 𝑥 100% = 88,6%
117.250

Terjadi kenaikan rasio di 2019 sebesar 12,9%. Ini menandakan bahwa modal
yang dimiliki PT Telekomunikasi Indonesia Tbk., di tahun 2019 berasal dari hutang
dengan persentase sebesar 88,6%. Jika rasio ini semakin tinggi, dikahawatirkan
perusahaan tidak mampu menunaikan kewajibannya.

3.2.2 Total Hutang Terhadap Total Ekuitas


Total Utang
Ekuitas Pemegang Saham

88.893
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2018 = 𝑥 100% = 89,8%
98.920
103.958
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2019 = 𝑥 100% = 104,4%
99.561

Pada rasio hutang terhadap ekuitas pemegang saham PT Telekomunikasi di


tahun 2019 mengalami kenaikan menjadi sebesar 104,4 % dari 89,8 % di tahun
sebelumnya pada 2018.

3.2.3 Total Hutang Jangka Panjang Terhadap Ekuitas


Utang Jangka Panjang
Ekuitas Pemegang Saham

Tahun 2018 = 42.632 x 100% = 43,1%


98.910
Tahun 2019 = 58.369 x 100% = 58,6%
99.561
Rasio ini menunjukan bahwa rasio hutang jangka panjang PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk terhadap ekuitas pemegang saham mengalami kenaikan dari tahun 2018

5
ke 2019, yaitu dari 43,1% menjadi 58,6%. Jika rasio nya semangkin tinggi, maka
semakin besar pula resiko kerugian yang harus ditanggung oleh PT Telekomunikasi.
Rasio yang tinggi menandakan perusahaan melakukan kredit yang besar.

3.2.4 Total Hutang Jangka Pendek Terhadap Total Utang


Utang Jangka Pendek
Total Utang

Tahun 2018 = 46.261 x 100% = 52,04%


88.893
Tahun 2019 = 58.369 x 100% = 56,14%
103.958

Berdasarkan hasil perhitungan terlihat bahwa terjadi kenaikan utang jangka


pendek di tahun 2019, sehingga membuat rasio utang jangka pendek terhadap total
utang juga meningkat sebesar 4,10%.

3.2.5 Ukuran dan Analisis Likuiditas dengan Kewajiban Lancar

2018 2017

Kas dan Setara 40,4% 43,7%

Persediaan 1,7% 1,5%

Aset Lancar 5% 1,5%

Aktiva Tetap 26% 26,6%

Piutang Usaha 25% 24%

Aktiva Tak Berwujud 2% 3%

Total Aktiva 100% 100%

Dari data yang ada dapat disimpulkan bahwa dengan menilai distribusi aktiva
dan struktur modal terkait, terdapat proporsi aktiva yang relatif tinggi pada tahun 2018
adalah aktiva tetap (26%), dan kemudian meningkat menjadi 26,6% pada tahun 2019.
Adapun untuk persediaan, piutang usaha,dan aset lancar terjadi penurunan.

6
BAB IV
KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa PT Telekomunikasi Indonesia Tbk pada tahun 2019 untuk
analisis kredit bagian struktur modalnya adalah perusahaan mengalami peningkatankewajiban
atau utangnya terhadap modal selama 2 tahun terakhir dan dikhawatirkan perusahaan tidak
mampu dalam pemberian pinjaman atau kredit untuk membayar semua kewajibannya.
Sementara untuk rasio solvabilitas adalah rasio utang jangka panjang terhadap ekuitas
bahwa PT Telekomunikasi Indonesia Tbk pada tahun 2018 sebesar 43,1%, sedangkan pada
tahun 2019 terjadi kenaikan persentase menjadi sebesar 58,5%. Hal ini mengindikasikan bahwa
semakin tinggi nilai rasio, maka akan semakin tinggi pula risiko kerugian yang ditanggung
perusahaan. Rasio yang semakin tinggi menunjukkan bahwa perusahaan mengambil lebih
banyak utang.

7
DAFTAR PUSTAKA

Annual Report. (2019). PT. Telekomunikasi Tbk.


K.R. Subramanyam., John J. Wild., Analisis Laporan Keuangan. (2010)

Anda mungkin juga menyukai