DISUSUN OLEH:
ERADITA (17210031)
TA 2019/2020
BAB I
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan
izin-Nyalah kami diberi petunjuk sehingga kami dapat menyusun makalah ini. Dalam
penyusunan Makalah ini kami banyak menemukan hambatan, tapi berkat usaha dan
kerja keras, akhirnya makalah ini dapat diselesaikan.
Kami menyadari, tanpa bantuan dari berbagai pihak tidak mungkin Makalah ini bisa
kami selesaikan. Untuk itu melalui lembaran ini kami mengucapkan terima kasih
banyak kepada semua pihak yang telah membagi ilmu dan bertukar pikiran sehingga
kami dapat merampungkan Karya tulis dalam Makalah ini.
2
DAFTAR ISI
BAB II ISI..................................................................................................................
RASIO SOLVABILITAS...................................................................................
BAB II PENUTUP..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................
3
BAB II
ISI
4
II.PENGERTIAN RASIO SOLVABILITAS SECARA UMUM
Rasio solvabilitas atau leverage adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam melunasi semua kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang
dengan jaminan aktiva atau kekayaan yang dimiliki perusahaan hingga perusahaan tutup
atau dilikuidasi (Fred Weston yang dikutip oleh Kasmir). Sebesar apa beban utang yang
ditanggung perusahaan akan dibandingkan dengan aktivanya. Rasio Solvabilitas
(Solvency Ratio) memiliki nama lain yaitu Rasio Leverage (Leverage Ratio) namun
berbeda dengan rasio profitabilitas.
Utang jangka panjang yaitu kewajiban untuk membayar pinjaman yang jatuh temponya
lebih dari satu tahun. Letak perbedaan antara Rasio Solvabilitas (Rasio Leverage)
dengan Rasio Likuiditas adalah jangka waktu pinjaman (kewajiban). Rasio Solvabilitas
mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjang.
Sedangkan rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka pendek.
5
III.JENIS-JENIS RASIO SOLVABILITAS
Rasio ini memaparkan porsi yang relatif antara ekuitas dan utang yang dipakai
untuk membiayai aset perusahaan. Debt to Equity Ratio (DER) membandingkan antara
total kewajiban (liabilities) dengan ekuitas (equity). Utang tidak boleh lebih besar dari
modal supaya beban perusahaan tidak bertambah. Tingkat rasio yang rendah berarti
kondisi perusahaan semakin baik karena porsi utang terhadap modal semakin kecil.
Rasio ini memperlihatkan bahwa dana pinjaman yang segera jatuh tempo akan
ditagih dibandingkan modal yang dimiliki. Perhitungan rasio ini bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar bagian dari modal (termasuk pengertian modal dan jenis
jenis modal yang menjadi jaminan utang lancar. Semakin kecil rasio ini berarti kondisi
perusahaan semakin baik karena modal untuk menjamin utang lancar masih cukup
(besar). Batas terendah dari rasio ini adalah 100% atau 1 : 1.
Pengertian Rasio Hutang (Debt Rasio) dan Rumus Rasio Hutang – Rasio Hutang
atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Debt Ratio adalah Rasio yang digunakan
untuk mengukur seberapa besar perusahaan mengandalkan hutang untuk membiayai
asetnya. Rasio Hutang ini dapat menunjukan proporsi hutang perusahaan terhadap total
aset yang dimilikinya. Para Investor dapat menggunakan Rasio Hutang atau Debt Ratio
ini untuk mengetahui berapa banyak hutang yang dimiliki oleh perusahaan
dibandingkan dengan asetnya. Kreditur juga dapat mengukur seberapa tinggi risiko
yang diberikan kepada suatu perusahaan. semakin tinggi rasionya, semakin besar pula
risiko yang terkait dengan operasional perusahaan. Sedangkan rasio utang yang rendah
mengindikasikan pembiayaan konservatif dengan kesempatan untuk meminjam di masa
6
depan tanpa risiko yang signifikan. Rendahnya Rasio Hutang juga memiliki arti hanya
sebagian kecil aset perusahaan yang dibiayai dari Hutang.
7
IV.CONTOH SOAL
UD Sejahtera
Neraca
Per 31 Desember 2017
8
Carilah :
JAWAB:
Rp.7000.000/Rp.9.100.000 x 100%=76,92%
Semakin tinggi rasio maka semakin buruk ,namun sebaliknya semkin kecil rasio maka
semakin baik.Hal ini dikarenakan karena bagian dari modal yang menjadi jaminan utang
lancar.
2.RASIO HUTANG
Rp.7.000.000/Rp.16.100.000 x 100%=43,47%
9
Rp. 250 juta sedangkan Biaya bunga untuk tahun yang bersangkutan hanya sebesar Rp.
50 juta. Perhitungan Times Interest Earned Ratio adalah sebagai berikut :
Penyelesaiannya :
Times Interest Earned Ratio = Laba sebelum Pajak dan bunga / Beban Bunga
Times Interest Earned Ratio = Rp. 250.000.000,- / Rp. 50.000.000,-
Times Interest Earned Ratio = 5 kali
10
V.TUJUAN RASIO SOLVABILITAS
Rasio solvabilitas berguna untuk mengetahui seberapa solvable atau insolvable sebuah
perusahaan yang dilihat dari utangnya. Perusahaan membutuhkan pinjaman atau utang
untuk tambahan modal pada saat perusahaan ingin melakukan ekspansi seperti
penambahan cabang atau ekspansi jumlah produksi. Fungsi buku besar juga
berpengaruh terhadap hasil laporan keuangan secara keseluruhan.
11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-times-interest-earned-ratio/
https://www.akuntansilengkap.com/akuntansi/contoh-laporan-neraca-perusahaan-dagang-
dan-jasa/
https://dosenakuntansi.com/rasio-solvabilitas
https://jojonomic.com/blog/solvabilitas/
13