Anda di halaman 1dari 2

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Jl. Jenderal Sudirman Denpasar, 80232, Tlp. (0361) 224133, 226196, Fax. (0361) 226196
Kampus Bukit Jimbaran, Tlp. (0361) 701810, Laman: fe.unud.ac.id

UTS SEMESTER GENAP 2019/2020


Mata Kuliah : PERENCANAAN BISNIS USAHA KREATIF
Kode MK/Kls : EKM 475 / B
Hari/Tanggal : Senin / 6 April 2020
Waktu : 10.20 – 12.00 Wita
Ruang :-
Pengampu : I Gst. A. Kt. Gd. Suasana, SE., MM

SOAL: TAKE HOME

1. KASUS: KERAJINAN KIPAS “CENDANA WANGI” (60%)


Pak Nyoman adalah perajin kipas cendana yang telah memulai usahanya sejak tahun
1978, setelah memperoleh pengalaman membuat kipas dari orang tuanya. Dia membuat
kipas dari kayu cendana dan eboni. Disekitar lokasi usahanya terdapat pula lebih dari 30
orang perajinan kipas sejenis, tetapi dianggap bukan merupakan saingan baginya, karena
Pak Nyoman mampu memproduksi kipas berkualitas dengan disain sesuai dengan
kebutuhan pasar dan tepat waktu.
Permintaan akan kipas semakin hari semakin menunjukkan peningkatan sejalan
dengan perkembangan pariwisata. Sebagai seorang pengusaha dia sangat berkeinginan
memanfaatkan peluang tersebut, untuk itu ia membeli mesin yang lebih moderen
sehingga mampu memenuhi permintaan pasar. Sampai saat ini telah diinvestasikan dana
sebesar Rp. 750 juta. Pak Nyoman menjual kipas cendana seharga Rp. 15.000 per buah
sedangkan kipas eboni seharga Rp. 5.000 per buah dan kipas biasa seharga Rp. 2.500 per
buah. Rata-rata penjualan kipas mencapai 12.000 buah per tahun dengan komposisi 50 %,
30% dan 20%. Sedangkan harga pokok penjualan masing-masing jenis kipas
diperkirakan sebesar 65%, 55% dan 40% dari harga jualnya.
Memang permintaan kipas terus meningkat, terutama kipas cendana, namun
persediaan bahan baku kayu cendana sangat terbatas dan bahkan sekarang sudah sulit
diharapkan lagi. Selanjutnya permintaan beralih pada kipas eboni, semakin lama, pasokan
kayu eboni-pun semakin berkurang, sehingga didapatilah kayu bengkel (kayu lokal)
sebagai bahan baku alternatif. Menurut perkiraan Pak Nyoman, kayu inipun dalam waktu
panjang tidak dapat diharapkan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku perusahaannya.
Pak Nyoman sekarang sangat kebingungan menghadapi kondisi seperti tersebut,
disatu sisi dia tidak kekurangan modal dan kualitas tenaga kerja, namun tidak mampu
memenuhi kebutuhan pasar, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Sementara tuntutan

1
kebutuhan hidup keluarganya juga meningkat yang sumber satu-satunya adalah
perusahaan tersebut.
Jelaskan; Bagaimana tanggapan saudara terhadap kasus tersebut, dikaitkan dengan
usaha kreatif? Bagaimana rekomendasi kreatif saudara untuk mengatasi persoalan perajin
tersebut? Tanggapan hendaknya tidak menyimpang dari materi Perencanaan Bisnis
Usaha Kreatif dan pergunakan analisis SWOT atau yang lainnya untuk mengambil
keputusan!

2. Rencana Pengembangan Usaha Kreatif (40%)


Tuliskan business idea (ide bisnis) usaha kreatif yang akan saudara jadikan business plan.
Kemudian; (a) jelaskan bagaimanakah ide bisnis kreatif tersebut dapat menunjukkan adanya
peluang pasar yang menguntungkan? (b) jelaskan keunggulan kreativitas tersebut
dibandingkan dengan pesaing? (c) jelaskan kekuatan dan kelemahan berupa apasaja yang
saudara akan hadapi, jika ingin merealisasikan ide bisnis usaha kretif tersebut? (d) jelaskan
pada bidang usaha apa rencana bisnis saudara? (e) jelaskan siapa pasar sasaran yang dituju
dan kenapa? (f) apasaja produk yang akan ditawarkan? (g) berapa investasi yang dibutuhkan
dan dari mana saja sumbernya? (f) bagaimana proyeksi keuntungannya?

Anda mungkin juga menyukai