Anda di halaman 1dari 17

Makalah

ANALISIS PENILAIAN RISIKO LINGKUNGAN

(Tugas Ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Analisis Risiko
Lingkungan Oleh Ibu Dr. Lintje Boekoesoe M.Kes)

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 1:

Ranggina Sadewi Ngareng 811420023

Dhea Oktaviany Daud 811418061

Lisnawati Otoluwa 811420077

Febriyanto Husain 811420153

Gunawan A. Buhang 811420096

Reza Malik Inayath 811420072

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan karuniaNya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

Makalah mengenai Analisa Resiko Kesehatan Lingkungan. Adapun tujuan

disusunnya makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen

mata kuliah, selain itu untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang Dasar

Ilmu Kesehatan Lingkungan. Tak lupa pula penulis ucapkan terimakasih kepada

dosen yang telah membimbing dan membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu kritik

dan saran dari para pembaca sangat dibutuhkan demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah kecil ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita semua.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih

Gorontalo, Februari 2023

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………..iii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………...1

1.1 Latar Belakang ………………………………………………………...1

1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………..2

1.3 Tujuan Masalah………………………………………………………..3

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………….......4

2.1 Definisi Analisis Risiko Lingkungan……………….……...………….4

2.2 Konsep analisis risiko lingkungan……………………………………..5

2.3 Tujuan analisis risiko lingkungan……………………………….……..7

2.4 Implementasi analisis risiko lingkungan…………………………….…7

2.5 Kelebihan dan kekurangan analisis risiko lingkungan…………………9

2.6 Prinsip Analisis Risiko Lingkungan……………………………...…..10

BAB III PENUTUP…………………………………………………………...…12

Kesimpulan ……………………………………………………………………..12

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….…..13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia tidak akan terlepas dari lingkungan untuk melangsungkan

kehidupannya. Lingkungan senantiasa menyediakan kebutuhan demi

mendukung kesejahteraan makhluk hidup didalamnya khususnya manusia.

Dalam praktiknya, interaksi antara manusia dengan lingkungan

menimbulkan suatu dampak dibalik manfaat yang didapatkan. Tiga aspek

lingkungan yang dapat menimbulkan bahaya pada manusia adalah

lingkungan fisik, kimia, dan biologi. Interaksi manusia dengan bahaya

lingkungan menimbulkan suatu risiko. Risiko dimaknai sebagai

kebolehjadian atau probabilitas efek merugikan pada organisme, populasi

maupun sub populasi akibat terpapar suatu agent lingkungan tertentu.

Analisis risiko merupakan suatu proses memperkirakan risiko pada suatu

organisme beserta segala ketidakpastiannya setelah terpajan oleh suatu

agent lingkungan dengan memperhatikan karakteristik agent dan organisme

terpapar. Analisis risiko dapat dilakukan untuk pemajanan yang telah

lampau dengan efek yang telah atau belum terlihat maupun untuk

memperkirakan risiko pemajanan yang akan dating (Basri,2014).

Salah satu metode yang dapat digunakan untuk analisis risiko adalah

metode Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL). ARKL dapat

dilakukan untuk memantau efek karsinogenik maupun non karsinogenik.

Besaran risiko untuk efek karsinogenik dinamai ECR dan untuk efek non

1
karsinogenik dinamai RQ. Jika nilai RQ sedikitnya 1, maka risiko perlu

dikendalikan, tetapi jika RQ kurang dari 1, risiko tidak perlu dikendalikan

melainkan dipertahankan agar RQ tidak melebihi 1.

Pada zaman modern seperti sekarang ini, perkembangan dan kemajuan

teknologi dan industri begitu pesat. Kemudahan yang ditawarkan dari

kemajuan teknologi serta keberdayaan masyarakat secara ekonomi melalui

perkembangan industri, juga menimbulkan dampak buruk dan merugikan

bagi masyarakat. Bahaya-bahaya dari lingkungan yang mengancam

kesehatan manusia di Indonesia dulunya didominasi oleh bahaya biologi

yang bersifat tradisional seperti kontaminasi bakteri E. coli dan Vibrio

cholerapada air minum. Seiring dengan perkembangan zaman, bahaya

lingkungan semakin beragam tidak hanya bahaya biologi tetapi bahaya

lingkungan yang bersifat modern risk mulai dari berbagai senyawa

kimiahingga radiasi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Definisi Analisis Risiko Lingkungan

2. Konsep analisis risiko lingkungan

3. Tujuan analisis risiko lingkungan

4. Implementasi analisis risiko lingkungan

5. Kelebihan dan kekurangan analisis risiko lingkungan

6. Prinsip Analisis Risiko Lingkungan

2
1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui Pengertian Analisis Risiko Lingkungan

2. Untuk mengetahui Konsep analisis risiko lingkungan

3. Untuk mengetahui Tujuan analisis risiko lingkungan

4. Untuk mengetahui Implementasi analisis risiko lingkungan

5. Untuk mengetahui Kelebihan dan kekurangan analisis risiko


lingkungan

6. Untuk mengetahui Prinsip Analisis Risiko Lingkungan

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Analisis Risiko Lingkungan

Di dalam Keputusan Menteri Kesehatan No. 876 tahun 2001 tentang

Pedoman Teknis Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL), ARKL

didefinisikan sebagai suatu pendekatan untuk mencermati potensi besarnya

risiko yang dimulai dengan mendeskripsikan masalah lingkungan yang

telah dikenal dan melibatkan penetapan risiko pada kesehatan manusia yang

berkaitan dengan masalah lingkungan yang bersangkutan. ARKL

memberikan jawaban tentang risiko yang dapat diterima atau ditoleransi dan

bentuk pengelolaan risiko yang diperlukan. Mengacu pada International

Program on Chemical Safety (IPCS, 2004) Risk Assessment Terminology,

Analisis adalah pengujian terperinci dari sesuatu yang kompleks (rumit)

dengan maksud untuk memahami sifat dasarnya dan untuk menentukan

komponen/ciri-ciri dan sifat pentingnya, kemudian Risiko merupakan

Kemungkinan atau kebolehjadian dari suatu dampak buruk pada organisme,

sistem, atau sub / populasi timbul akibat (disebabkan) oleh terpajan suatu

agen pada kondisi tertentu.

Analisis Risko Kesehatan Lingkungan (ARKL) merupakan proses

untuk menghitung atau memprakirakan risiko pada kesehatan manusia,

termasuk juga identifikasi terhadap keberadaan faktor ketidakpastian,

penelusuran pada pajanan tertentu, memperhitungkan karakteristik yang

melekat pada agen yang menjadi perhatian dan karakteristik dari sasaran

4
yang spesifik. Analisis risiko adalah padanan istilah untuk risk assessment,

yaitu karakterisasi efek-efek yang potensial merugikan kesehatan manusai

oleh pajanan bahaya lingkungan (Aldrich dan Griffith 1993). Analisis risiko

merupakan suatu alat pengelolaan risiko prses penilaiaan bersama para

ilmuwan dan birokrat untuk meprakirakan peningkatan risiko kesehatan

pada manusia yang terpajan (NRC 1983).

WHO (2004) mendefinisikan analisis risiko sebagai proses yang

dimaksudkan untuk menghitung atau memprakirakan risiko pada suatu

organisme sasaran, sistem atau sub populasi, termasuk identifikasi

ketidakpastian yang menyertainya, setelah terpajan oleh agen tertentu,

dengan memerhatikan karakteristik yang melekat pada penyebab (agen)

yang menjadi perhatian dan karakteristik sistem sasaran yang spesifik.

Risiko itu sendiri didefinisikan sebagai kebolehjadian (probabilitas)

suatu efek merugikan pada suatu organisme, sistem atau su (populasi) yang

disebabkan oleh pemajanan suatu agen dalam keadaan tertentu. Definisi lain

menyebutkan risiko kesehatan manusia sebagai kebolehjadian kerusakan

kesehatan seseorang yang disebabkan oleh pemajanan atau serangkaian

pemajanan bahaya lingkungan (Ardyanto, 2005).

2.2 Konsep analisis risiko lingkungan

Analisis risiko lingkungan adalah proses yang digunakan untuk

mengevaluasi potensi dampak lingkungan dari suatu aktivitas atau produk.

Analisis ini melibatkan identifikasi bahaya, estimasi frekuensi dan

keparahan dampak, serta evaluasi risiko yang terkait dengan aktivitas atau

5
produk tersebut. Analisis risiko lingkungan juga melibatkan tindakan

pengurangan risiko yang sesuai.

Analisis risiko lingkungan dapat digunakan dalam berbagai bidang

seperti industri, transportasi, konstruksi, jasa lingkungan, dan peraturan

lingkungan. Dapat digunakan untuk mengevaluasi risiko dari produk,

proses, atau aktivitas yang dapat mempengaruhi lingkungan. Beberapa

contoh dari analisis risiko lingkungan termasuk evaluasi risiko dari bahan

kimia yang digunakan dalam produk, analisis risiko dari proses produksi

yang menghasilkan limbah, dan analisis risiko dari aktivitas transportasi

yang dapat mempengaruhi kualitas udara.

Analisis risiko lingkungan adalah proses untuk mengevaluasi

potensi dampak negatif dari suatu kegiatan atau proyek terhadap

lingkungan. Ini dapat digunakan untuk menentukan tindakan pencegahan

atau mitigasi yang diperlukan untuk mengurangi risiko tersebut. Untuk

menggunakan analisis risiko lingkungan, pertama-tama perlu untuk

menentukan tujuan dan scope dari analisis. Kemudian, identifikasi sumber

risiko dan potensial dampak lingkungan yang mungkin terjadi. Selanjutnya,

analisis risiko dilakukan dengan mengevaluasi probabilitas dan dampak dari

setiap sumber risiko yang telah diidentifikasi. Setelah itu, tindakan

pencegahan atau mitigasi dapat direkomendasikan untuk mengurangi risiko

yang teridentifikasi.

6
2.3 Tujuan analisis risiko lingkungan

Tujuan utama dari analisis risiko lingkungan adalah untuk

menentukan potensi dampak lingkungan yang mungkin terjadi dari suatu

kegiatan atau proyek, dan menentukan tindakan pencegahan atau mitigasi

yang diperlukan untuk mengurangi atau menghilangkan risiko tersebut.

Secara khusus tujuan dari analisis risiko lingkungan dapat meliputi :

1. Identifikasi sumber risiko yang mungkin terjadi dari kegiatan

atau proyek tersebut, seperti polusi udara, air, tanah atau suara.

2. Evaluasi probabilitas dan dampak dari setiap sumber risiko yang

telah diidentifikasi.

3. Rekomendasi tindakan pencegahan atau mitigasi yang

diperlukan untuk mengurangi risiko yang teridentifikasi.

4. Membantu pembuatan keputusan yang informatif dan

bertanggung jawab dalam mengelola risiko lingkungan yang

mungkin terjadi dari proyek atau kegiatan yang akan dilakukan.

5. Mendukung kesadaran dan komitmen dari pihak-pihak yang

terkait untuk melindungi lingkungan.

6. Memenuhi persyaratan peraturan lingkungan dan standar

industri yang berlaku.

2.4 Implementasi analisis risiko lingkungan

Analisis risiko lingkungan dapat diterapkan dalam berbagai situasi

dan konteks dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa contoh implementasi

dari analisis risiko lingkungan dapat ditemukan dalam:

7
1. Perencanaan dan pengembangan proyek

Analisis risiko lingkungan dapat digunakan dalam perencanaan dan

pengembangan proyek untuk mengevaluasi potensi dampak lingkungan

dari proyek tersebut, seperti pembangunan jalan, pabrik, atau

pembangkit listrik.

2. Operasi industri

Analisis risiko lingkungan dapat digunakan dalam operasi industri

untuk mengevaluasi potensi dampak lingkungan dari kegiatan industri,

seperti pembuangan limbah, polusi udara atau air, dan pengelolaan

sumber daya alam.

3. Pertanian dan perikanan

Analisis risiko lingkungan dapat digunakan dalam sektor pertanian dan

perikanan untuk mengevaluasi potensi dampak lingkungan dari praktik

pertanian dan perikanan, seperti penggunaan pestisida, pengelolaan air,

dan pengelolaan sumber daya alam.

4. Pengelolaan sumber daya alam

Analisis risiko lingkungan dapat digunakan dalam pengelolaan sumber

daya alam untuk mengevaluasi potensi dampak lingkungan dari

pengelolaan sumber daya alam, seperti pertambangan, penebangan

hutan, dan pengelolaan air.

8
5. Pemerintahan

6. Analisis risiko lingkungan dapat digunakan oleh pemerintah dalam

proses pengambilan keputusan untuk mengevaluasi potensi dampak

lingkungan dari kebijakan atau program yang akan diimplementasikan.

2.5 Kelebihan dan kekurangan analisis risiko lingkungan

Keseluruhan proses dari implementasi analisis risiko lingkungan

harus dilakukan secara transparan, partisipatif dan berkolaborasi dengan

pihak-pihak terkait serta memperhatikan regulasi yang berlaku dan standar

industri.

Kelebihan analisis risiko lingkungan adalah :

1. Memungkinkan identifikasi dan evaluasi potensi risiko lingkungan yang

diakibatkan oleh aktivitas manusia

2. Memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih informatif dan

terukur dalam mengelola lingkungan

3. Memungkinkan pencegahan dan mitigasi risiko lingkungan yang lebih

efektif

Kekurangan analisis risiko lingkungan adalah :

1. Biaya yang dibutuhkan untuk melakukan analisis ini cukup tinggi

2. Keterbatasan dalam mengukur risiko lingkungan yang tidak dapat

diamati atau diukur dengan tepat

3. Perbedaan pendapat dalam interpretasi data yang diperoleh dari analisis

risiko lingkungan

4. keterbatasan dalam mengukur dampak jangka panjang dari suatu risiko.

9
2.6 Prinsip Analisis Risiko Lingkungan

a. Paradigma analisis risiko

Mengacu pada Risk Assessment and Management Handbook tahun

1996, analisis risiko mengenal dua istilah yaitu risk analysis dan risk

assessment. Risk analysis meliputi 3 komponen yaitu penelitian,

asesmen risiko (risk assessment) atau ARKL dan pengelolaan risiko. Di

dalam prosesnya, analisis risiko dapat diilustrasikan sebagai berikut :

1. Penelitian dimaksudkan untuk membangun hipotesis, mengukur,

mengamati dan merumuskanefek dari suatu bahaya ataupun agen

risiko di lingkungan terhadap tubuh manusia, baik yang dilakukan

secara laboratorium, maupun penelitian lapangan dengan maksud

untuk mengetahui efek, respon atau perubahan pada tubuh manusia

terhadap dosis, dan nilai referensi yang aman bagi tubuh dari agen

risiko tersebut.

2. Asesmen risiko (risk assessment) atau ARKL dilakukan dengan

maksud untuk mengidentifikasi bahaya apa saja yang

membahayakan, memahami hubungan antara dosis agen risiko dan

respon tubuh yang diketahui dari berbagai penelitian, mengukur

seberapa besar pajanan agen risiko tersebut, dan menetapkan

tingkat risiko dan efeknya pada populasi.

3. Pengelolaan risiko dilakukan bilamana asesmen risiko

menetapkan tingkat risiko suatu agen risiko tidak aman atau tidak

bisa diterima pada suatu populasi tertentu melalui langkah-langkah

10
pengembangan opsi regulasi, pemberian rekomendasi teknis serta

sosial – ekonomi –politis, dan melakukan tindak lanjut.

The National academy of Sciences USA (1983) menyebutkan bahwa

penilaian risiko terbagi menjadi 4 tahap yaitu :

1. Identifikasi bahaya (hazard identification)

Adalah suatu proses untuk menentukan bahan kimia yang

berpengaruh terhadapkesehatan manusia, misalnya kanker dan

cacat lahir. Jika data dari efek bahan kimia terhadap manusia sukar

didapat, maka dipakai data dari hasil percobaan binatang.

2. Penilaian dosis-respon (Dose-response assement)

Merupakan suatu proses untuk menentukan hubungan antara dosis

suatu agen dengan efek terhadap kesehatan. Pada analisis ini

termasuk metode ekstrapolasi data dari binatang ke manusia.

3. Penilaian paparan (Exposure assement)

Mengidentifikasi dan menghitung jumlah populasi yang terpapar

serta lamanya agen tersebut bekerja. Mengidentifikasi faktor umur,

status kesehatan, sejarah merokok dan memperkirakan adanya efek

sinergistik pada pemaparan bahan toksik.

4. Sifat dari risiko (Risk characterization)

Merupakan gabungan dari ketiga tahap di atas yang menghasilkan

perkiraan adanya masalah kesehatan masyarakat.

11
BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan

1. Definisi dari Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL) adalah


sebuah proses yang dimaksudkan untuk menghitung atau
memprakirakan risiko pada kesehatan manusia, termasuk juga
identifikasi terhadap keberadaan faktor ketidakpastian, penelusuran
pada pajanan tertentu, memperhitungkan karakteristik yang melekat
pada agen yang menjadi perhatian dan karakteristik dari sasaran
yang spesifik.Di Indonesia Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan
(ARKL) masih belum banyak dikenal dan digunakan sebagai
metoda kajian dampak lingkungan terhadap kesehatan.
2. Tujuan utama dari analisis risiko lingkungan adalah untuk
menentukan potensi dampak lingkungan yang mungkin terjadi dari
suatu kegiatan atau proyek, dan menentukan tindakan pencegahan
atau mitigasi yang diperlukan untuk mengurangi atau
menghilangkan risiko tersebut.
3. Keseluruhan proses dari implementasi analisis risiko lingkungan

harus dilakukan secara transparan, partisipatif dan berkolaborasi

dengan pihak-pihak terkait serta memperhatikan regulasi yang

berlaku dan standar industri.

12
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2020. "Resume Analisis Risiko Lingkungan",

https://www.studocu.com/id/document/universitas-pembangunan-

nasional-veteran-jawa-timur/teknik-lingkungan/resume-analisis-risiko-

lingkungan/44303145, diakses pada 13 Februari 2023 pukul 11.12.

Ardyanto, D. 2005. Deteksi Pencemaran Timah Hitam (Pb) dalam Darah

Masyarakat yang Terpajan Timbal (Plumbum). Jurnal Kesehatan

Lingkungan, VOL. 2, NO.68 1, JULI 2005 : 67 – 76

Asih, Retno. 2011. "Metode Penentuan Risiko Lingkungan",

https://www.scribd.com/doc/50014476/PENILAIAN-RISIKO-DAMPAK-

LINGKUNGAN#, diakses pada 13 Februari 2023 pukul 11.19.

Basri, S. et al., 2014. Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (Model Pengukuran

Risiko Pencemaran Udara Terhadap Kesehatan). Jurnal Kesehatan, VII(2),

pp.427-42.

Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas “Prinsip dan Metode Analisis Risiko

Kesehatan Lingkungan” oleh Defriman Djafri pada 2014.

13
14

Anda mungkin juga menyukai