Disusun Oleh :
Meilani A Novista
Nim : 221613251456
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-NYA
sehingga maka penulis dapat menyusun makalah. Shalawat beriring salam tidak lupa penulis
sampaikan kepada nabi Muhammad S.A.W yang selalu mengajarkan kita untuk senantiasa
menuntut ilmu.
Kesehatan Lingkungan, dan Analisis kesehatan lingkungan” yang disusun dari berbagai sumber
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu
selesainya penyusunan makalah ini.Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan.Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari segala pihak.Namun, besar harapan penulis semoga makalah ini berguna bagi penulis dan
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................23
3.2 Saran.....................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.2Rumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang masalah diatas, penulisan makalah ini dapat dirumuskan
untukmengetahui dan memahami tentang Analisis Resiko Kesehatan Lingkungan (ARKL) serta
prinsipdari Analisis Resiko Kesehatan Lingkungan (ARKL)
Secara umum penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi danmemperluas
wawasan tentang teori Analisi Resiko Kesehatan Lingkungan (ARKL) serta prinsip dari Analisis
Resiko Kesehatan Lingkungan (ARKL).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Identifikasi bahaya merupakan langkah pertama dalam ARKL yang digunakan untuk
mengetahui secara spesifik agen risiko apa yang berpotensi menyebabkan gangguan
kesehatan bila tubuh terpajan. Sebagai pelengkap dalam identifikasi bahaya dapat
ditambahkan gejala – gejala gangguan kesehatan apa yang terkait erat dengan agen risiko
yang akan dianalisis. Tahapan ini harus menjawab pertanyaan agen risiko spesifik apa yang
berbahaya, di media lingkungan yang mana agen risiko eksisting, seberapa besar
kandungan/konsentrasi agen risiko di media lingkungan, gejala kesehatan apa yang
potensial.Uraian apa yang harus dijawab dalam identifikasi bahaya dapat dilihat pada tabel
di bawah ini.
Pertanyaan Uraian
Agen risiko spesifik apa yang berbahaya : Agen risiko bahan kimia jelaskan spesi atau
senyawa kimia apa yang berbahaya secara
jelas. Contoh: Merkuri (Hg) jelaskan apakah
agen risiko berupa elemental mercury,
anorganic mercury, atau organic mercury
(methyl mercury). Agen risiko biologi jelaskan
spesiesnya
Di media lingkungan yang mana agen risiko Jelaskan media lingkungan dimana agen risiko
eksisting eksisting ; apakah di udara ambien, air, tanah,
sludge, biota, hewan, dll. Contoh : jika merkuri
sebagai agen risiko, maka media lingkungan
yang terkontaminasi antara lain air bersih,
sludge (jika pada pertambangan emas rakyat),
ataupun di hewan (ikan yang dikonsumsi).
Seberapa besar kandungan/konsentrasi agen Jelaskan konsentrasi hasil pengukurannya di
risiko di media lingkungan : media lingkungan.
Gejala kesehatan apa yang potensial : Uraikan gejala kesehatan / gangguan kesehatan
apa yang dapat terkait dengan agen risiko.
Contoh : jika merkuri sebagai agen risiko maka
gejala/gangguan kesehatan yang mungkin
timbul antara lain, tremor, gemetaran pada saat
berdiri, pusing pada saat berdiri, rasa nyeri
pada tangan dan kaki, dan gangguan pada
susunan saraf pusat
Langkah ARKL yang terakhir adalah karakterisasi risiko yang dilakukan untuk menetapkan
tingkat risiko atau dengan kata lain menentukan apakah agen risiko pada konsentrasi tertentu
yang dianalisis pada ARKL berisiko menimbulkan gangguan kesehatan pada masyarakat
(dengan karakteristik seperti berat badan, laju inhalasi/konsumsi, waktu, frekuensi, durasi
pajanan yang tertentu) atau tidak. Karakteristik risiko dilakukan dengan membandingkan /
membagi intake dengan dosis /konsentrasi agen risiko tersebut. Variabel yang digunakan
untuk menghitung tingkat risiko adalah intake (yang didapatkan dari analisis pemajanan)
dan dosis referensi (RfD) / konsentrasi referensi (RfC)
1. Karakterisasi risiko pada efek non karsinogenik Perhitungan tingkat risiko non
karsinogenik Tingkat risiko untuk efek non karsinogenik dinyatakan dalam notasi Risk
Quotien (RQ). Untuk melakukan karakterisasi risiko untuk efek non karsinogenik
dilakukan perhitungan dengan membandingkan / membagi intake dengan RfC atau RfD.
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Analisis risiko menurut WHO (2004) merupakan proses yang dimaksudkan untuk
menghitung atau memprakirakan risko pada suatu organisme sasaran, sistem atau sub
populasi, termasuk identifikasi ketidakpastian- ketidakpastian yang menyertainya, setelah
terpajan oleh agent tertentu, dengan memerhatikan karakteristik yang melekat pada
penyebab (agent) yang menjadi perhatian dan karakteristik sistem sasaran yang spesifik.
Risiko itu sendiri didefiniskan sebagai kebolehjadian (probabilitas) suatu efek merugikan
pada suatu organisme, sistem atau (sub) populasi yang disebabkan oleh pemajanan suatu
agent dalam keadaan tertentu. Saat ini analisis risiko digunakan untuk menilai atau menaksir
risiko kesehatan manusia yang disebabkan oleh pajanan bahaya lingkungan. Definisi dari
Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL) adalah sebuah proses yang dimaksudkan
untuk menghitung atau memprakirakan risiko pada kesehatan manusia,
termasuk juga identifikasi terhadap keberadaan faktor ketidakpastian, penelusuran pada
pajanan tertentu, memperhitungkan karakteristik yang melekat pada agen yang menjadi
perhatian dan karakteristikdari sasaran yang spesifik. Di Indonesia Analisis Risiko
Kesehatan Lingkungan (ARKL)
masih belum banyak dikenal dan digunakan sebagai metoda kajian dampak lingkungan terha
dap kesehatan.
3.2 Saran
at Andalas “Prinsip dan Metode Analisis Risiko KesehatanLingkungan” oleh Defriman Djafri
pada 2014.