Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

IDENTIFIKASI RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN,


KARAKTERISTIK KESEHATAN LIGKUNGAN, DAN ANALISIS
RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN

Disusun Oleh :

Meilani A Novista

Nim : 221613251456

Prodi S-1 Kesehatan Lingkungan


Jurusan S1 Kesehtan Lingkungan
Stikes Widyagama Husada Malang
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-NYA

sehingga maka penulis dapat menyusun makalah. Shalawat beriring salam tidak lupa penulis

sampaikan kepada nabi Muhammad S.A.W yang selalu mengajarkan kita untuk senantiasa

menuntut ilmu.

Makalah ini berjudul “Identifikasi Risiko Kesehatan Lingkungan, Karakteristik Risiko

Kesehatan Lingkungan, dan Analisis kesehatan lingkungan” yang disusun dari berbagai sumber

tulisan.Makalah ini disusun untuk memenuhitugas mata kuliah Biomonitoring.Penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu

selesainya penyusunan makalah ini.Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak

kekurangan.Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

dari segala pihak.Namun, besar harapan penulis semoga makalah ini berguna bagi penulis dan

segala pihak yang membacanya.Aamiin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang....................................................................................………….1

1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................………….2

1.3 Tujuan Penelitian ...............................................................................………….2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pencemaran Lingkungan

2.2 Macam Pencemaran Lingkungan 4

2.3 Parameter Pencemaran Lingkungan...................................................................15

2.4 Penyebab Pencemaran Lingkungan...................................................................16

2.5 Dampak Pencemaran Lingkungan.....................................................................19

2.6 Upaya Penanggulangan Pencemaran Lingkungan.............................................21

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................23

3.2 Saran.....................................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia tidak akan terlepas dari lingkungan untuk melangsungkan kehidupannya.Lingkungan


senantiasa menyediakan kebutuhan demi mendukung kesejahteraan makhluk hidupdidalamnya
khususnya manusia. Dalam praktiknya, interaksi antara manusia dengan
lingkunganmenimbulkan suatu dampak dibalik manfaat yang didapatkan.Tiga aspek lingkungan
yang dapatmenimbulkan bahaya pada manusia adalah lingkungan fisik, kimia, dan
biologi.Interaksi manusiadengan bahaya lingkungan menimbulkan suatu risiko.Risiko dimaknai
sebagai kebolehjadian atau probabilitas efek merugikan pada organisme, populasi maupun
sub populasi akibat terpapar suatuagent lingkungan tertentu. Analisis risiko merupakan suatu
proses memperkirakan risiko padasuatu organisme beserta segala ketidakpastiannya setelah
terpajan oleh suatu agent lingkungandengan memperhatikan karakteristik agent dan organisme
terpapar. Analisis risiko dapat dilakukanuntuk pemajanan yang telah lampau dengan efek yang
telah atau belum terlihat maupun untukmemperkirakan risiko pemajanan yang akan datang
(Basri et al., 2014).Salah satu metode yang dapat digunakan untuk analisis risiko adalah metode
Analisis RisikoKesehatan Lingkungan (ARKL). ARKL dapat dilakukan untuk memantau efek
karsinogenikmaupun non karsinogenik.Besaran risiko untuk efek karsinogenik dinamai ECR dan
untuk efeknon karsinogenik dinamai RQ. Jika nilai RQ sedikitnya 1, maka risiko perlu
dikendalikan,
tetapi jika RQ kurang dari 1, risiko tidak perlu dikendalikan melainkan dipertahankan agar RQ ti
dakmelebihi 1 (Basri et al., 2014)Polusi udara pada masa lalu lebih banyak disebabkan oleh
kejadian alam seperti debu
dan pasir, kebakaran hutan, letusan gunung berapi, dan gas yang keluar dari dalam bumi atau yan
gdilepas oleh materi organik yang membusuk. Bentuk polusi ini masih ada sampai sekarang
dansesekali dapat menyebabkan ancaman serius.Namun, selain polutan alami ini, sekarang
terdapat produk limbah yang dihasilkan oleh peradaban industrialisasi modern.Pada zaman
modern seperti sekarang ini, perkembangan dan kemajuan teknologi dan industri begitu
pesat. Kemudahan yang ditawarkan dari kemajuan teknologi serta keberdayaan masyarakatsecara
ekonomi melalui perkembangan industri, juga menimbulkan dampak buruk dan
merugikan bagi masyarakat. Bahaya-bahaya dari lingkungan yang mengancam kesehatan manusi
a diIndonesia dulunya didominasi oleh bahaya biologi yang bersifat tradisional seperti
kontaminasi bakteri E. coli dan Vibrio cholerapada air minum.Seiring dengan perkembangan
zaman, bahaya lingkungan semakin beragam tidak hanya bahaya biologi tetapi bahaya lingkunga
n yang bersifat modern risk mulai dari berbagai senyawa kimiahingga radiasi.

1.2Rumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang masalah diatas, penulisan makalah ini dapat dirumuskan
untukmengetahui dan memahami tentang Analisis Resiko Kesehatan Lingkungan (ARKL) serta
prinsipdari Analisis Resiko Kesehatan Lingkungan (ARKL)

1.3 Tujuan Penulisan

Secara umum penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi danmemperluas
wawasan tentang teori Analisi Resiko Kesehatan Lingkungan (ARKL) serta prinsip dari Analisis
Resiko Kesehatan Lingkungan (ARKL).

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Identifikasi Risiko Kesehatan Lingkungan

Identifikasi bahaya merupakan langkah pertama dalam ARKL yang digunakan untuk
mengetahui secara spesifik agen risiko apa yang berpotensi menyebabkan gangguan
kesehatan bila tubuh terpajan. Sebagai pelengkap dalam identifikasi bahaya dapat
ditambahkan gejala – gejala gangguan kesehatan apa yang terkait erat dengan agen risiko
yang akan dianalisis. Tahapan ini harus menjawab pertanyaan agen risiko spesifik apa yang
berbahaya, di media lingkungan yang mana agen risiko eksisting, seberapa besar
kandungan/konsentrasi agen risiko di media lingkungan, gejala kesehatan apa yang
potensial.Uraian apa yang harus dijawab dalam identifikasi bahaya dapat dilihat pada tabel
di bawah ini.

Tabel Uraian langkah identifikasi bahaya

Pertanyaan Uraian
Agen risiko spesifik apa yang berbahaya : Agen risiko bahan kimia jelaskan spesi atau
senyawa kimia apa yang berbahaya secara
jelas. Contoh: Merkuri (Hg) jelaskan apakah
agen risiko berupa elemental mercury,
anorganic mercury, atau organic mercury
(methyl mercury). Agen risiko biologi jelaskan
spesiesnya
Di media lingkungan yang mana agen risiko Jelaskan media lingkungan dimana agen risiko
eksisting eksisting ; apakah di udara ambien, air, tanah,
sludge, biota, hewan, dll. Contoh : jika merkuri
sebagai agen risiko, maka media lingkungan
yang terkontaminasi antara lain air bersih,
sludge (jika pada pertambangan emas rakyat),
ataupun di hewan (ikan yang dikonsumsi).
Seberapa besar kandungan/konsentrasi agen Jelaskan konsentrasi hasil pengukurannya di
risiko di media lingkungan : media lingkungan.
Gejala kesehatan apa yang potensial : Uraikan gejala kesehatan / gangguan kesehatan
apa yang dapat terkait dengan agen risiko.
Contoh : jika merkuri sebagai agen risiko maka
gejala/gangguan kesehatan yang mungkin
timbul antara lain, tremor, gemetaran pada saat
berdiri, pusing pada saat berdiri, rasa nyeri
pada tangan dan kaki, dan gangguan pada
susunan saraf pusat

2.2 Analisis Resiko Kesehatan Lingkungan (ARKL)


Di dalam Keputusan Menteri Kesehatan No. 876 tahun 2001 tentang Pedoman TeknisAnalisis
Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL), ARKL didefinisikan sebagai suatu pendekatanuntuk
mencermati potensi besarnya risiko yang dimulai dengan mendeskripsikan masalahlingkungan yang
telah dikenal dan melibatkan penetapan risiko pada kesehatan manusia
yang berkaitan dengan masalah lingkungan yang bersangkutan. ARKL memberikan jawaban tentang
risiko yang dapat diterima atau ditoleransi dan bentuk pengelolaan risiko yang diperlukan.Mengacu
pada International Program on Chemical Safety( IPCS , 2004)

Risk Assessment Terminology, Analisis adalah pengujian terperinci dari sesuatu


yang kompleks (rumit) dengan maksud untuk memahami sifat dasarnya dan untuk menentukan
komponen/ciri-ciri dan
sifat pentingnya, kemudian Risiko merupakan Kemungkinan atau kebolehjadian dari suatu dampak b
uruk pada organisme, sistem, atau sub / populasi timbul akibat (disebabkan) oleh terpajan suatu agen
pada kondisi tertentu. Analisis Risko Kesehatan Lingkungan (ARKL) merupakan prosesuntuk
menghitung atau memprakirakan risiko pada kesehatan manusia, termasuk juga identifikasiterhadap
keberadaan faktor ketidakpastian, penelusuran pada pajanan tertentu, memperhitungkankarakteristik
yang melekat pada agen yang menjadi perhatian dan karakteristik dari sasaran yangspesifik.Analisis
risiko adalah padanan istilah untuk risk assessment, yaitu karakterisasi efek-efekyang potensial
merugikan kesehatan manusai oleh pajanan bahaya lingkungan (Aldrich danGriffith 1993).

Analisis risiko merupakan suatu alat pengelolaan risiko prses penilaiaan


bersama para ilmuwan dan birokrat untuk meprakirakan peningkatan risiko kesehatan pada manusia
yangterpajan (NRC 1983). WHO (2004) mendefinisikan analisis risiko sebagai proses yang
dimaksudkan untuk menghitung atau memprakirakan risiko pada suatu organisme sasaran,
sistematau sub populasi, termasuk identifikasi ketidakpastian yang menyertainya, setelah terpajan
olehagen tertentu, dengan memerhatikan karakteristik yang melekat pada penyebab (agen)
yangmenjadi perhatian dan karakteristik sistem sasaran yang spesifik. Risiko itu sendiri
didefinisikansebagai kebolehjadian (probabilitas) suatu efek merugikan pada suatu organisme, sistem
atau su(populasi) yang disebabkan oleh pemajanan suatu agen dalam keadaan tertentu. Definisi
lainmenyebutkan risiko kesehatan manusia sebagai kebolehjadian kerusakan kesehatan seseorang
yangdisebabkan oleh pemajanan atau serangkaian pemajanan bahaya lingkungan (WHO 2004).

2.3 Karakterisasi risiko (risk characterization)

Langkah ARKL yang terakhir adalah karakterisasi risiko yang dilakukan untuk menetapkan
tingkat risiko atau dengan kata lain menentukan apakah agen risiko pada konsentrasi tertentu
yang dianalisis pada ARKL berisiko menimbulkan gangguan kesehatan pada masyarakat
(dengan karakteristik seperti berat badan, laju inhalasi/konsumsi, waktu, frekuensi, durasi
pajanan yang tertentu) atau tidak. Karakteristik risiko dilakukan dengan membandingkan /
membagi intake dengan dosis /konsentrasi agen risiko tersebut. Variabel yang digunakan
untuk menghitung tingkat risiko adalah intake (yang didapatkan dari analisis pemajanan)
dan dosis referensi (RfD) / konsentrasi referensi (RfC)

1. Karakterisasi risiko pada efek non karsinogenik Perhitungan tingkat risiko non
karsinogenik Tingkat risiko untuk efek non karsinogenik dinyatakan dalam notasi Risk
Quotien (RQ). Untuk melakukan karakterisasi risiko untuk efek non karsinogenik
dilakukan perhitungan dengan membandingkan / membagi intake dengan RfC atau RfD.

Interpretasi tingkat risiko non karsinogenik


Tingkat risiko yang diperoleh pada ARKL merupakan konsumsi pakar ataupun
praktisi, sehingga perlu disederhanakan atau dipilihkan bahasa yang lebih sederhana agar
dapat diterima oleh khalayak atau publik.Tingkat risiko dinyatakan dalam angka atau
bilangan desimal tanpa satuan.Tingkat risiko dikatakan AMAN bilamana intake ≤ RfD
atau RfCnya atau dinyatakan dengan RQ ≤ 1. Tingkat risiko dikatakan TIDAK AMAN
bilamana intake >RfD atau RfCnya atau dinyatakan dengan RQ > 1.
Narasi yang digunakan dalam penyederhanaan interpretasi risiko agar dapat
diterima oleh
khalayak atau publik harus memuat sebagai berikut :
 Pernyataan risiko  ‘aman’ atau ‘tidak aman’
 Jalur pajanan (dasar perhitungan)  ‘inhalasi’ atau ‘ingesti’
Konsentrasi agen risiko (dasar perhitungan)  mis. ‘0,00008 µg/m3 ’, ‘0,02 mg/l’, dll
Populasi yang berisiko  mis. ‘pekerja tambang’, ‘masyarakat di sekitar jalan tol’, dll
 Kelompok umur populasi (dasar perhitungan)  ‘dewasa’ atau ‘anak – anak'
Berat badan populasi (dasar perhitungan)  mis. ‘15 kg’, ‘55 kg’, ‘65 kg’, ‘70 kg’, dll
Frekuensi pajanan (dasar perhitungan)  mis. ‘350 hari/tahun’, ‘250 hari/tahun’, dll
Durasi pajanan (dasar perhitungan)  mis. ....yang terpajan selama ‘10 tahun’, ‘30
tahun’, dll

Interpretasi tingkat risiko karsinogenik


Tingkat risiko dinyatakan dalam bilangan exponen tanpa satuan (cth. 1,3E-4).
Tingkat risiko dikatakan acceptable atau aman bilamana ECR ≤ E-4 (10-4) atau
dinyatakan dengan ECR ≤ 1/10.000.Tingkat risiko dikatakan unacceptable atau tidak
aman bilamana ECR > E-4 (10-4) atau dinyatakan dengan ECR > 1/10.000.
Narasi yang digunakan dalam risiko karsinogenik harus memuat sebagai berikut :
 Pernyataan risiko  „acceptable‟ atau „unacceptable‟ (‘aman’ atau ‘tidak aman’)
 Jalur pajanan (dasar perhitungan)  ‘inhalasi’ atau ‘ingesti’
Konsentrasi agen risiko (dasar perhitungan)  mis. ‘0,00008 µg/m3 ’, ‘0,02 mg/l’,
dll
Populasi yang berisiko  mis. ‘pekerja tambang’, ‘masyarakat di sekitar jalan tol’,
dll
 Kelompok umur populasi (dasar perhitungan)  ‘dewasa’ atau ‘anak – anak'
Berat badan populasi (dasar perhitungan)  mis. ‘15 kg’, ‘55 kg’, ‘65 kg’, ‘70 kg’,
dll
Frekuensi pajanan (dasar perhitungan)  mis. ‘350 hari/tahun’, ‘250 hari/tahun’, dll
Durasi pajanan (dasar perhitungan)  mis. ....yang terpajan selama ‘10 tahun’, ‘30
tahun’, dll
Risiko kanker  mis. “terdapat 1,3 kasus dalam 100.000 orang yang dapat
berkembang menjadi kasus kanker” atau “terdapat 1,3 orang yang berisiko terkena
kanker pada 100.000 orang populasi”.
BAB III

PENUTUP

3.1Kesimpulan

Analisis risiko menurut WHO (2004) merupakan proses yang dimaksudkan untuk
menghitung atau memprakirakan risko pada suatu organisme sasaran, sistem atau sub
populasi, termasuk identifikasi ketidakpastian- ketidakpastian yang menyertainya, setelah
terpajan oleh agent tertentu, dengan memerhatikan karakteristik yang melekat pada
penyebab (agent) yang menjadi perhatian dan karakteristik sistem sasaran yang spesifik.
Risiko itu sendiri didefiniskan sebagai kebolehjadian (probabilitas) suatu efek merugikan
pada suatu organisme, sistem atau (sub) populasi yang disebabkan oleh pemajanan suatu
agent dalam keadaan tertentu. Saat ini analisis risiko digunakan untuk menilai atau menaksir
risiko kesehatan manusia yang disebabkan oleh pajanan bahaya lingkungan. Definisi dari
Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL) adalah sebuah proses yang dimaksudkan
untuk menghitung atau memprakirakan risiko pada kesehatan manusia,
termasuk juga identifikasi terhadap keberadaan faktor ketidakpastian, penelusuran pada
pajanan tertentu, memperhitungkan karakteristik yang melekat pada agen yang menjadi
perhatian dan karakteristikdari sasaran yang spesifik. Di Indonesia Analisis Risiko
Kesehatan Lingkungan (ARKL)
masih belum banyak dikenal dan digunakan sebagai metoda kajian dampak lingkungan terha
dap kesehatan.

3.2 Saran

Sebaiknya makalah ini dilengkapi dengan materi-materi lainnya yang dapat


memberikaninformasi yang tepat dan akurat.Penulis berharap agar makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca dan bersedia memberikan kritik dan saran sebagai bahan
pertimbangan untuk hasil yanglebih baik di kemudian hari
DAFTAR PUSTAKA
Ardyanto, D. 2005. Deteksi Pencemaran Timah Hitam (Pb) dalam Darah Masyarakat
yangTerpajan Timbal (Plumbum). Jurnal Kesehatan Lingkungan, VOL. 2, NO.68 1, JULI
2005 : 67 –

76Basri, S. et al., 2014. Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (Model Pengukuran


RisikoPencemaran Udara Terhadap Kesehatan). Jurnal Kesehatan, VII(2), pp.427-
42.Jurnal Kesehatan Masyarak

at Andalas “Prinsip dan Metode Analisis Risiko KesehatanLingkungan” oleh Defriman Djafri
pada 2014.

Jurnal Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar “Analisis Risiko Kesehatan


Lingkungan(Model Pengukuran Risiko Pencemaran Udara Terhadap Kesehatan)” oleh

Syahrul Basri, EmmiBujawati, Munawir Amansyah, Habibi, Samsiana pada 2014.Pedoman


Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL) oleh Kemenkes tahun 2012.

Anda mungkin juga menyukai