Laporan Dokumen Supermarket Giant

ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
Pusat Perbelanjaan Giant di Jl. Tun Abdul Razak, Gowa
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan
karunia yang diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini
yang berjudul Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
terhadap Pembangunan Giant Supermarket Kelurahan Tombolo, Kecamatan
Sombaopu, Kabupaten Gowa dengan baik sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan sehingga dapat terselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Muh. Natsri, ST., M.Si sebagai dosen mata kuliah Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL)
2. Serta rekan-rekan dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu
per satu yang telah memberikan berbagai kontribusi yang berguna dalam
penyusunan dokumen AMDAL ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari berbagai pihak demi perbaikan dan peningkatan pengetahuan penulis dalam
hal penyusunan Dokumen AMDAL ini. Serta besar harapan penulis agar laporan
ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan khususnya penulis sendiri.
Samata, Juli 2017
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
DAFTAR TABEL...........................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Tujuan Rencana Kajian......................................................................2
C. Perundang-Undangan.........................................................................2
1. Undang-Undang...........................................................................2
2. Peraturan Pemerintah...................................................................3
3. Keputusan Menteri Dan Peraturan Menteri..................................3
4. Peraturan Daerah..........................................................................3
D. Pelaksana Studi (Pemrakarsa Dan Tim Penyusun
Dokumen AMDAL.............................................................................3
1. Pemrakarsa Dan Penanggung Jawab Usaha Dan/Atau Kegiatan. 3
2. Pelaksana Studi Amdal.................................................................4
BAB II METODE STUDI..............................................................................5

A. Metode Pengumpulan Dan Analisis Data...........................................5
a. Komponen Lingkungan Tata Ruang.............................................7
b. Komponen Lingkungan Fisik-Kimia............................................9
c. Tata Ruang....................................................................................9
d. Komponen Sosial Ekonomi Dan Budaya.....................................10
e. Komponen Kesehatan Masyarakat...............................................11
B. Metode Prakiraan Dampak Penting....................................................12
1. Metode Perkiraan Besaran Dampak.............................................13
2. Penentuan Sifar Penting Damapk.................................................13
C. Metode Evaluasi.................................................................................15
BAB III PERLINGKUPAN...........................................................................17
A. Deskripsi Umum Rona Lingkungan Hidup........................................17
1. Lingkungan Kimia........................................................................17
a. Kualistas Udara Dan Bising...................................................17
b. Kualitas Air.............................................................................18
c. Getaran...................................................................................18
d. Transportasi............................................................................18
2. Lingkungan Ekonomi...................................................................19
a. Kesempatan Kerja..................................................................19
b. Kesempatan Berusaha............................................................19
c. Pendapatan Masyarakat..........................................................20
3. Lingkungan Kesehatan Masyarakat.............................................20
2
B. Deskripsi Rencana Usaha Dan Kegiatan............................................20

1. Batas Wilayah Studi Dan Batas Waktu Kajian.............................21
a. Batas Proyek...........................................................................21
b. Batas Ekologis........................................................................22
c. Batas Sosial............................................................................22
d. Batas Administratif.................................................................23
2. Tahap Operasional........................................................................27
a. Kesempatan Kerja..................................................................27
b. Operasional Pembangunan Supermarket Giant......................28
c. Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana......................................28
C. Identifikasi Dampak...........................................................................28
1. Tahap Kontruksi...........................................................................28
a. Penerimaan Tenaga Kerja.......................................................28
b. Pembuatan Base Camp/Barak Kerja......................................29
c. Mobilitas Alat Barat Dan Material.........................................29
d. Kontruksi Bangunan Utama...................................................30
e. Pembangunan Sarana Dan Prasarana.....................................32
b. Operasional Pembangunan Pusat Perbelanjaan Giant............33
c. Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana......................................35
D. Evaluasi Dampak Penting..................................................................35
1. Tahap Konstruksi..........................................................................35
b. Pembuatan Base Camp/Barak Kerja......................................36
c. Mobilitas Alat Berat Dan Material.........................................37
d. Konstruksi Bangunan Utama..................................................38
e. Pembangunan Sarana Dan Prasarana.....................................40
b. Operasional Pembangunan Pusat
Perbelanjaan GIANT..............................................................44
E. Dampak Penting Hipotetik.................................................................47
BAB IV RKL-RPL.........................................................................................53
A. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (Rkl).................................53
B. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (Rpl).................................53
3
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era globalisasi ini Indonesia masih dalam kategori negara
berkembang. Terlihat semakin banyak bermunculnya berbagai jenis usaha
yang berperan sebagai memajukan negara dalam kegiatan ekonomi dan
pembangunanya. Kegiatan ekonomi yang berdampak pada pembangunan
daerah sangat berperan bagi kemajuan daerah. Dengan semakin banyak
kegiatan ekonomi dapat memunculkan lapangan pekerjaan dan meningkatkan
pendapatan daerah. Semakin tinggi kegiatan usaha maka semakin banyak
pelaku usaha yang bermunculan disetiap daerah yang dapat memunculkan
persaingan bisnis antara pelaku usaha. Persaingan yang terjadi bukan hanya
antara beberapa pihak atau perusahaan tetapi antara pasar tradisional dan
pasar modern.
Kebutuhan konsumen dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
semakin membesar. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan jumlah penduduk
dan pendapatan di Kabupaten Gowa sehingga menjadi peluang bisnis yang
tidak bisa dipungkiri mendorong berdirinya Giant Supermarket yang
merupakan salah satu toko retail dengan format toko swalayan yang
menyajikan berbagai kebutuhan sehari-hari (consumer goods).
Pembangunan Giant Supermarket yang akan dilakukan di Kabupaten

Gowa diperkirakan memberikan pengaruh dampak positif dan juga negatif
berupa meningkatnya tekanan terhadap lingkungan. Hal ini terjadi karena
pembangunan yang kurang memperhatikan daya dukung dan daya tampung
lingkungan setempat yang akhirnya menyebabkan kerusakan lingkungan dan
menjadi tanggung jawab bersama seluruh lapisan masyarakat, pemerintah dan
pihak swasta.
Berdasarkan peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau
Kegiatan yang Wajib memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
1
Hidup maka Pembangunan Giant ini wajib untuk melakukan penyusunan

dokumen amdal yang sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan
Hidup Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup.
B. Tujuan Rencana Kajian

Adapun tujuan penyusunan dokumen analisis mengenai dampak
lingkungan untuk kegiatan pembangunan Giant adalah :
1. Menghindari dampak yang ditimbulkan terhadap pembangunan giant

2. Meminialisasi dampak yang ditimbulkan terhadap pembangunan gian
3. Melakukan mitigasi atau kompensasi dampak terhadap pembangunan
giant.
C. Perundang Undangan
Landasasn hokum yang dipakai sebagai payung dalam menyusun
dokumen AMDAL, rencana kegiatan pembangunan Gedung Supermarket
Giant.
1. Undang Undang
Tabel 1.1 Undang-Undang terkait dengan Studi Amdal

Undang
No. Tentang Alasan
Undang
1 No. 18 Tahun Jasa Konstruksi Acuan penyelengaraan pada
1999 konstruksi
2 No. 28 Tahun Bangunan Gedung Acuan pembangunan giant
2002
3 No.32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Pedoman Umum Perlindungan
dan Pengelolaan dan jalan jalan umum untuk
Lingkungan Hidup kegiatan proyek.
4 No.13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan Regulasi bidang ketenagakerjaan
2. Peraturan Pemerintah
Tabel 1.2 Peraturan Pemerintah terkait dengan Studi Amdal

Pembangunan Giant
Peraturan
No. Tentang Alasan
Pemerintah
1. No.12 Tahun 2012 Analisis Mengenai Acuan dalam proses
Dampak Lingkungan pelaksanaaan Studi Amdal
2
2. No. 32 Tahun 2011 Manajemen dan Acuan kemacetan lalu lintas

Rekayasa, Analisis
Dampak, serta
Manajemen
Kebutuhan Lalu
Lintas
3. Keputusan Menteri dan Peraturan Menteri

Tabel 1.3 Keputusan Menteri dan Peraturan Menteri terkait dengan Studi
Amdal Pembangunan Giant
Peraturan
No. Tentang Alasan
Pemerintah
1. Kep. Men LH Baku Mutu Pedoman pelaksanaan kegiatan
48/MENLH/11/1996 Kebisingan agar tidak melebihi baku mutu
lingkungan
2. Permen LH No.12 Jenis Rencana Usaha Pedoman dan landasan hukum
Tahun 2012 dan/atau Kegiatan penyusunan studi AMDAL
yang Wajib AMDAL
3. Permen PU No. 13 Pedoman Pedoman prediksi kebisingan
Tahun 2003 Perhitungan pada jalan raya
Lingkungan
Kapasitas Jalan
4. Peraturan Daerah
Terkait proses pembangunan Supermarket Giant yaitu Peraturan

Daerah Kabupaten Gowa No. 04 Tahun 2014 Tentang Bangunan Gedung
dengan alasan sebagai acuan dalam penyelenggaraan bangunan gedung di
Kabupaten Gowa.
D. Pelaksana Studi (Pemrakarsa dan Tim Penyusun Dokumen Amdal)
1. Pemrakarsa dan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan

Nama Pemrakarsa : PT Housing Group
Alamat Lengkap Instansi/Perusahaan : Jl. Sultan Hasanuddin No.18, Kota
Makassar
Nama Penanggung Jawab : Faujan Al-Mukarim
Alamat Lengkap Penanggung Jawab : Jl. Perintis Kemerdekaan No.67,
Kota Makassar
2. Pelaksana Studi Amdal
3
a. Tim Penyusun Amdal, terdiri atas :

1) Ketua Tim : Chandra Sakti Wahyudi
2) Anggota Tim :
a) Aswita Wiryadisuria
b) Kartini
3) Tenaga Ahli
a) Tenaga Ahli Lingkungan
(1) Fitri Ayu Febriani
(2) Aulia Putri Habibun
(3) Yayah Awaliyah
b) Tenaga Ahli Ekonomi
(1) Hajerianti Sari
(2) Kartini Nawir
(3) Alfina Mutia Fitra
c) Tenaga Ahli Transportasi
(1) Inayah Putri Ansar
(2) Muhammad Aswar
(3) Muhammad Abdillah
d) Tenaga Ahli Planologi
(1) Fitriyani Rasyid
(2) Nursaidah Asad
(3) Miftakhaeriah
e) Tenaga Ahli Konstruksi
(1) Muh.Faizal
(2) Muh. Firdaus
BAB II
METODE STUDI
A. Metode pengumpulan dan analisi data
4
Metode pengumpulan dan analisis data, Bagian ini berisi metode

pengumpulan data primer dan sekunder yang sahih serta dapat dipercaya
(reliable) untuk digunakan dalam penyusunan rona lingkungan hidup awal
yang rinci dan sebagai masukan dalam melakukan prakiraan besaran dan sifat
penting dampak. Metode pengumpulan dan analisis data harus relevan dengan
metode pengumpulan dan analisis data untuk penentuan rona lingkungan
hidup rinci serta metode prakiraan dampak yang digunakan untuk setiap
dampak penting hipotetik yang akan dikaji, sehingga data yang dikumpulkan
relevan dan representatif dengan dampak penting hipotetik yang akan
dianalisis dalam prakiraan dampak
Secara umum studi yang akan dilakukan berdasarkan data primer
dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan,
pengukuran,dan wawancara dilapangan. Untuk wawancara seluruh
masyarakat berpeluang untuk menjadi responden baik pendapat masyarakat
miskin dan pendapat masyarakat kaya,Sedangkan data sekunder diperoleh
dengan studi pustaka/literatur yang dihimpun. Metode yang digunakan untuk
pengumpulan data disesuaikan dengan komponen yang akan ditelaah. Studi
ini dirancang untuk mendapatkan data primer dan sekunder seakurat mungkin
sehingga dapat digunakan untuk menelaah dan mengamati komponen
lingkungan yang diprakirakan terkena dampak akibat kegiatan pembangunan
GIANT di Jl. Tun Abdul Razak di Kabupaten Gowa. Data yang dikumpulkan
meliputi komponen geo-fisik-kimia, sosial ekonomi, budaya dan kesehatan
masyarakat. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data sekunder,
yaitu dengan menggunakan data-data yang telah ada tentang proyek-proyek
pembangunan/pengembangan GIANT di Jl. Tun Abdul Razak di Kabupaten
Gowa. Pengumpulan dan analisis data berbagai komponen lingkungan perlu
dilakukan untuk:
1. Menelaah, mengamati, dan mengukur rona lingkungan awal yang
diperkirakan terkena dampak besar dan penting dari kegiatan proyek;
2. Menelaah dan mengamati komponen rencana kegiatan yang diperkirakan
menimbulkan dampak pada lingkungan di sekitarnya;
5
3. Memprakirakan kualitas lingkungan akibat kegiatan proyek, berdasarkan

perhitungan data dari parameter rona lingkungan hidup awal
Beberapa teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada
studi Amdal antara lain :
1. Wawancara
Tehnik wawancara ada dua macam, yaitu wawancara bebas dan
wawancara dengan menggunakan pedoman pertanyaan. Wawancara
bebas umumnya dilakukan saat peneliti melakukan peninjauan ke
lapangan.
Pada wawancara dengan menggunakan pedoman pertanyaan pada
prinsipnya pedoman pertanyaan hanya dilakukan sebagai pedoman untuk
menggali informan yang bersifat umum (masalah banjir, tipe masyarakat
lokal, sifat sosial atau jiwa gotong royong respon terhadap ide-ide baru
dan sebagainya).
2. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematis
tentang gejala-gejala yang diamati. Observasi dapat dilakukan oleh para
peneliti secara langsung, yaitu saat melakukan wawancara penulis dapat
melakukan pengamatan tentang lingkungan secara umum dan lingkungan
dari responden yang diwawancarai
Beberapa kelebihan tehnik Observasi antara lain :
a. Peneliti dapat memahami kontens tempat proyek dilakukan .
b. Peneliti dapat memperoleh data atau informasi yang tidak mungkin
bisa dihimpun melalui wawancara
c. Penulis mampu melihat sesuatu yang rutin di luar perhatian
responden dan sangat berharga terhadap informasi penelitian.
3. Delphi
Delphi adalah suatu teknik untuk memperoleh masukan dari para
ahli dengan melalui suatu proses sehingga tercapai suatu kesimpulan
tentang sesuatu. Dalam teknik Delphi, para pakar diminta pendapatnya
tentang dampak yang akan terjadi jika suatu usaha diterapkan . Prosesnya
dilakukan berulang-ulang, dengan masing-masing pakar tidak saling
mengetahui pendapatnya masing-masing. Kesimpulan diambil sendiri
6
oleh penyelenggara Delphi . Teknik Delphi sangat cocok untuk

mengidentifikasikasi dan memproduksi dampak suatu usaha / kegiatan.
4. Diskusi Kelompok Terfokus
Kelompok diskusi terfokus merupakan teknik penelitian dengan
cara menyampaikan responden menstimulir diskusi dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian. Peserta diberi
kebebasan untuk mengungkapkan pendapat, aspirasi dan tanggapan
secara bebas.
a. Komponen Lingkungan Tata Ruang

Transportasi (Peningkatan Bangkitan Lalu Lintas dan
Kerusakan Jalan) :
1) Metoda Pengumpulan Data
Data transportasi (Peningkatan bangkitan lalu lintas dan kerusakan
jalan) merupakan data primer yang diperoleh dari pengukuran di
lapangan. Pengukuran transportasi (Peningkatan bangkitan lalu
lintas dan kerusakan jalan) akan dilakukan dilokasi rencana
kegiatan yang diprakirakan akan terkena dampak.
a) Volume lalu lintas ruas jalan yang diperkirakan terkena dampak
diketahui melalui survey perhitungan lalu lintas yang dilakukan
secara manual pada suatu titik pengamatan pada waktu sibuk.
Satuan volume lalu lintas ini adalah smp/jam (satuan mobil
penumpang/jam)
b) Kapasitas Jalan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI)
memberikan satu rumus pendekatan untuk menghitung
kapasitas satu ruas jalan sebagai berikut,
C = C0 x FCWx FCSP x FCSF x FCCS (smp/jam)
Dimana :
C = kapasitas
C0 = Kapasitas Dasar (smp/jam)
FCW =Faktor penyesuaian lebar jalur lalu lintas
FCSP =Faktor penyesuaian pemisahan arah
FCSF =Faktor penyesuaian hambatan samping
FCCS =Faktor penyesuaian ukuran kota
c) Bangkitan Lalu lintas Dalam memprediksi bangkitan dan tarikan

,yang perlu di analisa adalah potensi-potensi yang dominan
7
yang menyebabkan terjadinya pergerakan dari dan ke suatu

wiayah. secara umum, faktor yang dominan sebagai penyebab
bangkitan dan tarikan perjalanan adalah jumlah penduduk. Jadi
bangkitan dan tarikan dapat dimodelkan berdasarkan faktor
dominan tersebut. bangkitan tarikan dapat diprediksi dengan
menggunakan konsep equilibrium antara bangkitan dengan
tarikan, sehingga antara total bangkitan yang terjadi akan sama
dengan total tarikan perjalanan yang terjadi.dalam persamaan
matematis bisa dapat dirumuskaan sebagai berikut :
Pij = P ji
Dengan :
Pij= Pejalanan dari i ke j
P ji= Pejalanan dari j ke i
Untuk peramalan jumlah perjalanan di masa mendatang
dapat digunakan persamaan sebagai berikut :
Ti = Fiti
Dimana :
Ti dan ti = pergerakan pada masa mendatang dan sekarang
Fi = faktor pertumbuhan (seperti populasi (P),pendapatan
(P),dan pemilikan kendaraan (C)) .
2) Metode Analisa Data

Data yang diperoleh akan dianalisis secara deskriptif
b. Komponen Lingkungan Fisik-Kimia
Komponen lingkungan yang termasuk dalam lingkup kajian
geofisik-kimia adalah ikim. Parameter yang diteliti dalam sub
komponen iklim meliputi data iklim yang relevan dengan studi ini
adalah curah hujan, suhu, kelembaban, dan kecepatanangin.
1) Metode Pengumpulan Data
Data iklim yang dikumpulkan merupakan data sekunder
data iklim di daerah lokasi proyek. Data yang berhasil dikoreksi
selanjutnya dianalisis,yang meliputi curah hujan, suhu,
kelembaban, dan kecepatan angin sehingga menggambarkan
keadaan iklimdi tapak studi.
2) Metode Analis Data
8
Metode analisa data untuk sub komponen iklim dilakukan

dengan metode analogi. Data-data tersebut akan digunakan untuk
data penunjang dalam menganalisa dampak.
c. Tata Ruang
Parameter yang diteliti merupakan kesesuaian lokasi proyek
dengan tata ruang didalam wilayah pembangunan rencana tata ruang
kota Makassar pada Wilayah Pembangun (WP) 1 meliputi kesesuaian
fungsi lahan serta luas wilayah pembangunan
Data mengenai tata ruang diperoleh dari Dinas Tata Ruang
Wilayah dan Kota Makassar

Metode analisa yang digunakan dalam kesesuaian lokasi
proyek dengan tata ruang adalah menelaah dokumen tata ruang
Kota Makassar sesuai dengan fungsinya untuk mencocokan pada
keadaan sebenarnya dan rencana lokasi proyek
d. Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya
Paramater yang diteliti diseleksi berdasarkan keputusan Kepala
Bappedal No.Kep299/11/1996 adalah ;
Demografi, meliputi jumlah dan kepadatan penduduk serta
struktur umur
Sosial ekonomi, meliputi kesempatan kerja, mata pencaharian,
peluang warung makan, tingkat pendapatan masyarakat,
peningkatan PAD, ganti rugi, tuntutan ganti rugi, kemacetan lalu
lintas, kerusakan jalan, dan kenyamanan lalu-lintas
Sosial budaya, meliputi keresahan masyarakat, pendidikan, norma
dan nilai tradisional maupun modern serta budaya yang ada.
Pertahanan/keamanan, meliputi tingkat keamanan dan ketertiban
masyarakat
1) Metoda pengumpulan data
Kegiatan pengumpulan data diarahkan untuk mendapatkan
data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui:
a) Masukan langsung dari masyarakat saat sosialisasi.
b) Wawancara.
2) Metode Analisis Data
9
Data yang terkumpul akan dianalisa dengan tabulasi silang

dan analisis deskriptif.Apabila data yang tersedia menuntut waktu
(time series) maka akan dilakukan analisa kecenderungan (trend
series) . Lokasi pengambilan data Kegiatan pengambilan data ini
dilakukan pada penduduk yang berada di sekitar proyek,
sedangkan data sekunder diperoleh dari badan pusat statistik
(BPS) kota Makassar maupun dari instansi terkait.
Tabel 2.1 Metode Pengumpulan dan Analisa Data Komponen

Sosial Ekonomi dan Budaya
N Komponen Indikator Parameter Metode
o
1 Demografi Kependuduka Jumlah Survey dan
n Penduduk, studi pustaka
Kepadatan,
Jumlah
jiwa/KK,
Mobilitas
penduduk,
Jumlah
rumah tangga
jenis
kelamin.
2 Sosial Pendidikan Tingkat Survey dan
Budaya masalah sosial pendidikan, studi pustaka
persepsi dan
sikap
masyarakat,
tingkat
keimanan
dan
ketertiban
3 Sosial pendapatan Tingkat Survey dan
pendapatan studi pustaka
e. Komponen Kesehatan Masyarakat

Parameter yang diteliti
Parameter yang berpengaruh terhadap kesehatan, meliputi : limbah,
penurunan sanitasi lingkungan, kecelakaan kerja, gangguan
kesehatan masyarakat.
10
Kondisi sanitasi lingkungan, meliputi : peningkatan volume

sampah, peningkatan limbah cair, dan peningkatan buangan
materia
1) Metode Pengumpulan Data
Kegiatan pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan

data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan
menggunakan teknik survei dan wawancara langsung yang
dilakukan terhadap penduduk sekitar proyek.sedangkan data
sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik atau BPS Kota
Makassar maupun dari instansi setempat.
2) Metode Analisis Data
Baik data primer maupun data sekunder yang terkumpul akan

dianalisa dengan analisis deskriptif, dan data kualitatif akan
dianalisa dengan teknik content analisis berdasarkan topik
wawancara
Tabel 2.2 Metode Pengumpulan dan Analisa Data Komponen

Kesehatan Masyarakat
N Komponen Indikator Parameter Metode

o
1 Kesehatan Sanitasi Jumlah Survey dan
Lingkungan Lingkunagan Penduduk, wawancara
Kepadatan,
Tingkat
pendidikan,
Sarana
pembuangan
sampah,
Sarana
pembuangan
air limbah,
Tingkat
pendapatan,
gangguan
lingkungan
2 Kesehatan Status Sarana dan Wawancara
11
Masyarakat kesehatan prasarana

pelayanan
kesehatan,
tingkat
pendapatan,
jenis penyakit
yang pernah
diderita
B. Metode prakiraan dampak penting

Bagian ini menjelaskan metode prakiraan dampak
penting yang digunakan untuk memprakirakan besaran dan
sifat penting dampak dalam studi Andal untuk masing-masing
dampak penting hipotetik, termasuk rumus-rumus dan
asumsi prakiraan dampaknya disertai argumentasi/alasan
pemilihan metode tersebut. Penyusun dokumen Amdal dapat
menggunakan metode-metode ilmiah yang berlaku secara
nasional dan/atau internasional di berbagai literatur untuk
melakukan prakiraan dampak penting yang sesuai dengan
kaidah ilmiah metode prakiraan dampak penting dalam
Amdal.
1. Metode Perkiraan Besaran Dampak
Prakiraan besarnya dampak merupakan selisih kualtas lingkungan
antara kondisi lingkugan dengan adanya kegiatan proyek dengan kondisi
lingkungan tanpa adanya proyek.metode prakiraan besaran dampak
dihitung dengan menggunakan formula sederhana:
Besar prakiraan dampak = KLP-KLTP
Dimana:
KLP= kondisi lingkungan dengan adanya proyek
KLTP= kondisi lingkungan tanpa adanya proyek.kondisi tanpa proyek
diasumsikan sama dengan rona lingkungan awal
2. Penentuan Sifat Penting Dampak
Penilaian terhadap sifat penting dampak dilakukan dengan
merujuk kepada Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor: KEP-056 Tahun
1994 tentang Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting. Sedangkan
dalam kaitannya dengan evaluasi dampak dilakukan perbedaan derajat
12
penting dampak menjadi 2 (dua) kategori, yaitu: Tidak Penting (TP) dan
Penting (P). Sifat dampak dibedakan menjadi 2 (dua) golongan, yaitu
dampak negatif (-) dan dampak positif (+).
Dampak bersifat negatif apabila perubahan/dampak diperkirakan
menurunkan kualitas lingkungan, dan bersifat positif apabila
perubahan/dampak diperkirakan meningkatkan kualitas lingkungan.
Penentuan dampak penting didasarkan pada UU No. 32 Tahun 2009
,pasal 22 ayat 2 serta Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor: KEP-056
Tahun 1994 sebagai berikut :
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
Jika manusia diwilayah studi ANDAL yang terkena dampak

lingkungan tetapi tidak menikmati manfaat dari usaha /kegiatan,
Jumlahnya sama atau lebih besar dari jumlah manusia yang
menikmati manfaat dari usaha/kegiatan di wilayah studi maka
dampak dari usaha /kegiatan tersebut tergolong penting
b. Luas wilayah persebaran dampak
Dampak lingkungan rencana usaha/kegiatan bersifat penting

bilamana: rencana usaha / kegiatan mengakibatkan adanya wilayah
yang mengalami perubahan mendasar dari segi aintensitas dampak,
atau tidak berbaliknya dampak atau segi kumulatif dampak .
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Dampak kegiatan dapat berlangsung lama atau dalam waktu

singkat pada tahap persiapan, tahap operasi sampai dengan tahap
pasca operasi .atas dasar pengertian ini maka dampak lingkungan
bersifat penting bilamana : Rencana usaha/kegiatan mengakibatkan
timbulnya perubahan mendasar dari segi intensitas dampak atau
tidak berbaliknya dampak, atau segi kumulatif dampak yang
berlangsung hanya pada satu atau lebih tahapan kegiatan .
d. Banyaknya komponen lingkungan lain yang terkena dampak
13
Dikarenakan dampak terhadap kompoonen lingkungan akan

berdampak lannjut terhadap komponen lingkungan ainnya
,sehinngga atas pengertian ini dampakk tergolong pentng biila :
Rencana usaha /kegiatan menimbulkan dampak sekunder dan
dampak lanjutan lainnya yang jumlah komponennya lebih atau sama
dengan komponen yang terkena dampak primer.
e. Sifat kumulatif dampak Dampak
suatu usaha atau kegiatan tergolong berdampak besar dan

penting bila :
1) Dampak lingkungan berlangsung eruang kali dan terus-menerus,

sehingga pada kurun waktu tertentu tidak dapat diasimilasi oleh
ingkungan alam/sosial yang menerimanya.
2) Beragam dampak lingkungan bertumpuk dalam suatu ruang
tertentu sehngga tidak dapat diasimilasi oleh lingkungan
alam/sosial yang menerimanya
3) Dampak lingkungan dari berbagai sumber keiatan menimbulkan
efek yang sering memperkuat sinergetik)
f. Berbalik/tidak berbaliknya dampak
Dampak bersifat penting bilamana :Perubahan yang akan

dialami oleh suatu komponen lingkungan tidak dapat dipulihkan
kembali walaupun dengan invensi manusia.
Suatu dampak dikatagorikan penting apabila manusia

langsung terkena dampak dan atau berdasarkan penilaian termasuk
ke dalam 3 kriteria dari 6 kriteria dampak penting yang
memungkinkan dampak tersebut dinilai sebagai dampak penting.
Pembuatan batasan penilaian terhadap masing-masing

kriteria dimaksudkan untuk memudahkan penilaian terhadap
pentingnya dampak. Dengan ketentuan bahwa dampak yang terjadi
akibat adanya kegiatan dikategorikan sebagai dampak penting yang
14
perlu dikelola, apabila memiliki skala minimum 3 dari 6 kriteria

yang diberikan.
C. Metode Evaluasi
Metode evaluasi secara holistik terhadap dampak lingkungan,
Evaluasi secara holistik terhadap dampak lingkungan yang terjadi dilakukan
untuk menentukan kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan hidup. Bagian
ini menguraikan metode-metode yang lazim digunakan dalam studi Andal
untuk mengevaluasi keterkaitan dan interaksidampak lingkungan yang
diprakirakan timbul (seluruh dampak penting hipotetik) secara keseluruhan
dalam rangka penentuan karakteristik dampak rencana usaha dan/atau
kegiatan secara total terhadap lingkungan hidup. Metode evaluasi dampak
menggunakan metode-metode ilmiah yang berlaku secara nasional dan/atau
internasional di berbagai literatur yang sesuai dengan kaidah ilmiah metode
evaluasi dampak penting dalam Amdal.
Evaluasi dampak akan dilakukan terhadap hasil prakiraan dampak
penting dari rencana kegiatan .evaluasi dampak penting memuat hal-hal:
a. Telaahan secara holistik terhadap seluruh dampak besar dan penting yang
diperoleh terhadap komponen lingkungan hidup akibat adanya rencana
kegiatan sebagai sumber dampak metode yang digunakan adalah bagan
alir. Metode bagan alir digunakan untuk menggambarkan keeratan
hubungan antara sumber dampak dengan komponen lingkungan terkena
dampak dan antar komponen lingkungan yang terkena dampak penting
itu sendiri
b. Penilaian kelayakan lingkungan yang menilai secara utuh rencana kegiata
yang didasarkan pada tujuan pembangunan yang ramah lingkungan
c. Arahan pengelolaan dan pemantauan lingkungan yaitu evaluasi untuk
mengarahkan penekanan dampak negatif yang timbul dan
mengembangkan dampak posiif yang akan terjadi.
15
BAB III
PERLINGKUPAN
A. Deskripsi Umum Rona Lingkungan Hidup

1. Lingkungan Kimia
a. Kualitas Udara dan Bising

Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No:
Kep-48/MENLH/11/1996 Bising adalah bunyi yang tidak diinginkan
dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan
lingkungan. Banyaknya pengunjung yang datang ke supermarket
dapat mengakibatkan peningkatan jumlah kendaraan sehingga
berdampak pada kebisingan di area sekitar supermarket tersebut.
Kegiatan pengangkutan alat dan material, pematangan tanah,
pelaksanaan konstruksi dan operasional supermarket diidentifikasi
dapat menimbulkan ketidaknyamanan warga sekitar lokasi
pemukiman karena peningkatan intensitas kebisingan. Kebisingan
yang berasal dari suara kendaraan berat, pengangkut alat berat,
material, dan suara mesin-mesin yang digunakan dalam kegiatan
pembanguan. Kebisingan berasal dari kegiatan lalu lintas yang
semakin ramai karena banyaknya pengunjung serta distribusi
pengiriman barang ke supermarket dan pengiriman ke konsumen.
Pada kegiatan pengangkutan material dan pembuatan jalan
serta pada kegiatan operasional supermarket akan mengakibatkan
pencemaran udara, yang berasal dari asap masakan dari pedagang
kaki lima disekitar supermarket, dan asap rokok dari pedagang, supir
angkot, pembeli atau pengunjung dan masyarakat sekitar, emisi dari
kendaraan berat yang melintas serta aktivitas pembangunan dan lalu
lintas kendaraan pengunjung supermarket, dapat menyebabkan
konsentrasi debu dan unsur pencemar lain seperti CO, Pb, di udara
16
meningkat. Hal ini juga dapat menyebabkan perubahan suhu

meningkat, sehingga daerah sekitar menjadi sangat panas.
b. Kualitas Air
Kualitas air sangat berpengaruh terhadap pembangunan proyek
dan pada saat proses pengperasian supermarket Giant. Air yang
digunakan pada lokasi tersebut bersumber dari air tanah yang berada
di sekitar lokasi. Kualitas air dapat dipengaruhi oleh limbah yang
dihasilkan selama proses pembangunan dan pengoperasian
supermarket Giant. Bahan material yang digunkan selama proses
pembangunan dapat mencemari air tanah. Sedangkan dalam proses
pengoperasian supermarket Giant dapat menghasilkan limbah cair
yang dapat menyebabkan pencemaran air sehingga diperlukan IPAL
untuk menganggulangi hal tersebut.
c. Getaran
Selama pelaksanaan proyek pembangunan supermarket Giant,
terdapat proses yang dapat menimbulkan getaran pada permukaan
tanah sekitar lokasi. Getaran tersebut dapat ditimbulkan oleh berbagai
sebab diantaranya pekerjaan pondasi tiang pancang, kendaraan berat
yang melintas serta dalam proses bongkar muat alat berat dan material
bangunan. Getaran yang ditimbulkan dapat dirasakan oleh warga
sekitar lokasi proyek dan kondisi yang parah yaitu dapat
menimbulkan keretakan pada bangunan rumah warga jika getaran
yang dihasilkan mempunyai intensitas yang tinggi.
d. Transportasi
Banyaknya pengunjung yang datang ke supermarket dapat
mengakibatkan peningkatan jumlah kendaraan. Selain itu, lokasi
supermarket yang dilalui jalan raya Jln. Tun Abdul Razak juga
menjadi salah satu faktor bangkitan lalu-lintas di lokasi tersebut.
Kegiatan mobilisasi alat berat dan material yang membebani
jalan akses yang sudah tersedia, sehingga timbul bangkitan/tarikan
arus lalu lintas. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan volume
17
kendaraan di jalan, yang menuju ke lokasi pembangunan supermarket

supermarket Giant. Pada tahap operasional juga menyebabkan
peningkatan arus lalu lintas keluar-masuk (mobilisasi kendaraan)
yang dapat menimbulkan peningkatan arus dan kemacetan lalu lintas
karena banyak angkot yang berhenti di sekitar supermarket.
Kerusakan jalan ini dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas
sehingga bisa menimbulkan kemacetan dan polusi udara. Banyaknya
kendaran yang melintas, apalagi saat musim hujan kerusakannnya
bisa bertambah parah.
2. Lingkungan Ekonomi, Sosial dan Budaya
a. Kesempatan Kerja
Kesempatan kerja adalah suatu keadaan yang menggambarkan
ketersediaan pekerjaan untuk para pencari kerja. Namun bisa diartikan
juga sebagai permintaan atas tenaga kerja. Tenaga kerja memegang
peranan yang sangat penting dalam roda perekonomian suatu wilayah,
karena tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi Sumber
Daya Alam dan Kewiraswastaan.
Sehingga dengan adanya pembangunan Giant Supermarket
akan membuka peluang besar bagi masyarakat sekitar untuk
mendapatkan kesempatan kerja dan akan berdampak terhadap
pendapatan masyarakat sekitar.
b. Kesempatan Berusaha
Kesempatan untuk memulai suatu bisnis, baik berskala besar
maupun kecil. Banyak pengusaha mengatakan bahwa menjalankan
usaha sendiri akan lebih aman daripada menjadi seorang karyawan.
Mereka juga beranggapan bahwa dengan memiliki usaha sendiri akan
lebih cepat menghasilkan uang. Jadi, walaupun banyak orang yang
beranggapan bahwa memulai usaha sendiri memiliki risiko yang
besar, namun sebagian orang beranggapan sebaliknya, karena merasa
lebih bebas untuk mengatur usahanya sendiri. Pada waktu mereka
18
memulai suatu bisnis, mereka bertindak sebagai seorang wirausaha

yang sukses. Masyarakat sekitar supermarket Giant mendapat
kesempatan berusaha untuk mendapatkan pekerjaan dan membuat
usaha-usaha kecil di sekitar supermarket Giant.
c. Pendapatan Masyarakat
Pendapatan masyarakat adalah penerimaan dari gaji atau
balas jasa dari hasil usaha yang diperoleh individu maupun kelompok
yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan
adanya pembangunan supermarket Giant, dapat berdampak pada
pendapatan masyarakat sekitar yang kemungkinan bisa mendapatkan
pendapatan yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
3. Lingkungan Kesehatan Masyarakat
Kondisi kesehatan di daerah pembangunan supermarket Giant lebih

terkait pada penyediaan air bersih, status gizi, kecukupan pangan dan
obat-obatan. Perencanaan Kesmas yang baik, dimulai dengan melakukan
identifikasi bahaya, penilaian risiko, dan penentuan pengendaliannya.
Tanpa perencanaan, sistem manajemen tidak akan berjalan dengan baik.
Dalam melakukan hal tersebut, harus dipertimbangkan berbagai
persyaratan perundangan Kesehatan Masyarakat dan Keselamatan Kerja
yang berlaku bagi organisasi serta persyaratan lainnya seperti standar,
kode, atau pedoman perusahaan proyek supermarket Giant.
B. Deskripsi Rencana Usaha dan/Kegiatan

Giant adalah jaringan toko swalayan yang memiliki banyak cabang di
Indonesia. Selain department store yang menjual produk sandang seperti
makanan, Giant juga memiliki supermarket atau pasar swalayan yang
menjual kebutuhan sandang, barang kebutuhan hidup dan sehari-hari. Salah
satu cabang Giant yang sedang dalam tahap pembangunan yaitu terletak di
jln. Tun Abdul Razak, Kabupaten Gowa.
Pembangunan supermarket Giant ini telah dimulai sejak 8 bulan yang
lalu tepatnya bulan November tahun 2016 dengan target penyelesaian bulan
19
Mei 2017. Luas lahan yang disediakan 2 Ha dengan luas bangunan yaitu
469 m2. Adapun biaya yang dibutuhkan diperkirakan milyaran rupiah.
Adapun batas-batas supermarket Giant ini adalah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan area persawahan
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan jln. Tun Abdul Razak yang

menghubungkan Kota Makassar dan Kabupaten Gowa.
3. Sebelah Barat berbatasan dengan Showroom Assa.
4. Sebelah Timur berbatasan dengan ruko dan Caf Tosil.
1. Batas Wilayah Studi dan Batas Waktu Kajian

Batas wilayah studi ini merupakan batas terluar dari hasil
tumpeng susun (overlay) dari batas wilayah proyek, ekologis, sosial, dan
adminstrasif setelah mempertimbangkan kendala teknis yang dihadapi.
Batasan ruang lingkup wilayah studi penentuannya disesuaikan dengan
kemampuan pelaksananya yang biasanya memiliki keterbatasan sumber
data, seperti waktu, dana, tenaga, teknis dan metode telaahan. Setiap
penentuan masing-masing batas wilayah (proyek, ekologis, sosial dan
adminstratif) harus dilengkapi dengan justifikasi ilmiah yang kuat.
Bagian ini harus dilengkapi dengan peta batas wilayah studi yang dapat
menggambarkan batas wilayah proyek, ekologis, sosial, dan adminstratif.
Peta yang disertakan harus memenuhi kaidah-kaidah kartografi.
Batas wilayah studi dibentuk dari empat unsur yang berhubungan
dengan dampak lingkungan suatu rencana kegiatan, yaitu:
a. Batas Proyek
Batas proyek yaitu ruang dimana seluruh komponen rencana
kegiatan akan dilakukan, termasuk komponen kegiatan tahap pra-
konstruksi, konstruksi, operasi dan pasca operasi. Dari ruang rencana
usaha dan/atau kegiatan inilah bersumber dampak terhadap
lingkungan hidup disekitarnya. Batas proyek secara mudah dapat
diplotkan pada peta, karena lokasi-lokasinya dapat diperoleh langsung
20
dari peta-peta pemrakarsa. Selain tapak proyek utama, batas proyek

harus juga meliputi fasilitas pendukung seperti perumahan, dermaga,
tempat penyimpanan bahan, bengkel, dan sebagainya.
b. Batas Ekologis
Batas ekologis, yaitu ruang terjadinya sebaran dampak-dampak
lingkungan dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan
dikaji, mengikuti media lingkungan masing-masing (seperti air dan
udara), dimana proses alami yang berlangsung dalam ruang tersebut
diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar. Batas ekologis
akan mengarahkan penentuan lokasi pengumpulan data rona
lingkungan awal dan analisis persebaran dampak. Penentuan batas
ekologis harus mempertimbangkan setiap komponen lingkungan
biogeofisikkimia yang terkena dampak (dari daftar dampak penting
hipotetik). Untuk masing-masing dampak, batas persebarannya dapat
diplotkan pada peta sehingga batas ekologis memiliki beberapa garis
batas, sesuai dengan jumlah dampak penting hipotetik.
c. Batas Sosial
Batas sosial , yaitu ruang disekitar rencana usaha dan/atau
kegiatan yang merupakan tempat berlangsungsunya berbagai interaksi
sosial yang mengandung norma dan nilai tertentu yang sudah mapan
(termasuk sistem dan struktur sosial), sesuai dengan proses dan
dinamika sosial suatu kelompok masyarakat, yang diperkirakan akan
mengalami perubahan mendasar akibat suatu rencana usaha dan/atau
kegiatan. Batas ini pada dasarnya merupakan ruang di mana
masyarakat, yang terkena dampak lingkungan seperti limbah, emisi
atau kerusakan lingkungan, tinggal atau melakukan kegiatan. Batas
sosial akan mempengaruhi identifikasi kelompok masyarakat yang
terkena dampak sosial-ekonomi-kesehatan masyarakat dan penentuan
masyarakat yang perlu dikonsultasikan (pada tahap lanjutan
keterlibatan masyarakat).
21
d. Batas Administratif
Batas administratif, yaitu wilayah administratif terkecil yang
relevan (seperti desa, kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi)
yang wilayahnya tercakup tiga unsur batas diatas. Dengan
menumpang susunkan (overlay) batas administrative wilayah
pemerintahan dengan tiga peta batas seperti tersebut di atas, maka
akan terlihat desa/keluruhan, kecamatan, kabupaten dan/atau provinsi
mana saja yang masuk dalam batas proyek, batas ekologis dan batas
sosial. Batas administratif sebenarnya diperlukan untuk mengarahkan
pemrakarsa dan/atau penyusun Amdal untuk dapat berkoordinasi ke
lembaga pemerintah daerah yang relevan, baik untuk koordinasi
administratif (misalnya penilaian Amdal dan pelaksanaan konsultasi
masyarakat), pengumpulan data tentang kondisi rona lingkungan awal,
kegiatan di sekitar lokasi kegiatan, dan sebagainya.
Dalam pembangunan supermarket, batas wilayah studi yang

terbentuk berdasarkan empat unsur yang berhubungan dengan dampak
lingkungan suatu rencana kegiatan, diantaranya:
a. Batas proyek, pembangunan supermarket Giant ini dilaksanakan
diatas lahan seluas 2 Ha dengan luas terbangun yaitu 496 m2. Adapun
batas-batas pembangunan proyek Giant ini sebelah utara berbatasan
dengan area persawahan, sebelah selatan berbatasan dengan jln. Tun
Abdul Razak yang menghubungkan Kota Makassar dan Kabupaten
Gowa, sebelah barat berbatasan dengan Showroom Assa dan sebelah
timur berbatasan dengan ruko dan Caf Tosil.
b. Batas ekologis, pembangunan supermarket Giant diperkirakan akan
memberi dampak terhadap lingkungan yang berada di sekitar lokasi
proyek khususnya pada area persawahan yang terletak di sebelah utara
pembangunan proyek Giant.
22
c. Batas sosial, adapun batas social yang terkena pengaruh dari

pembangunan supermarket Giant ini yaitu penduduk-penduduk yang
bermukim di sekitar proyek.
d. Batas administratif, Pembangunan gedung supermarket ini terletak
di Kelurahan Tombolo, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa,
Provinsi Sulawesi Selatan
Aktifitas pembangunan supermarket Supermarket Giant dibagi dalam
2 tahap yaitu tahap konstruksi dan tahap operasional
1. Tahap Konstruksi
Tahapan ini merupakan kegiatan pelaksanaan fisik pembangunan
Giant Supermarket baik mulai dari perataan tanah, sampai selesainya
bangunan. Adapun kegiatannya yaitu :
a. Penerimaan Tenaga Kerja
Yaitu kegiatan perekrutan tenaga kerja untuk pelaksanaan

pembangunan Giant Supermarket. Tenaga kerja di ambil dari
masyarakat setempat. Tenaga kerja dibagi menjadi tenaga yang
membutuhkan keterampilan khusus seperti pemasangan listrik, pipa,
mesin dan lain-lain, dan pekerja yang membutuhkan tenaga fisik
yang diambil dari masyarakat setempat. Tenaga kerja dilakukan
sesuai dengan kebutuhan dan tahapan perencanaan.
Secara bertahap tenaga kerja setempat dilatih untuk memenuhi
formasi apa yang dibutuhkan oleh perusahaan mengenai tenaga
kerja. Berikut adalah jumlah dan kualifikasi tenaga kerja yang
dibutuhkan oleh Giant.
Tabel 3.1 Jumlah dan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan oleh
Giant.
No. Pekerjaan Jumlah
1 Pekerja Pondasi 10
2 Pekerja Beton 10
3 Pekerja Langit-Langit 5
4 Pekerja Kaca dan Kunci 2
5 Pekerja Sanitasi 7
6 Pekerja Pengecetan 5
7 Pekerja listrik 3
8 Pekerja Pipa 4
23
No. Pekerjaan Jumlah

9 Pekerja Mesin 4
Jumlah 50
b. Pembuatan Base Camp/Barak Kerja
Yaitu pembuatan pos untuk semua kegiatan dengan cara

membuat suatu bangunan khusus buat para kontraktor dan
penempatan bahan-bahan material bangunan. Pembuatan bacecamp
berada di samping bangunan Giant, dengan bahan kayu dan tripleks.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.2 Pembuatan Basecamp/Barak Kerja Pada Tahap Konstruksi
No. Pembuatan Basecamp Keterangan

1 Bahan Material Kayu dan Tripleks
Berada di samping
2 Posisi
bangunan Giant
3 Peruntukan Para Kontraktor dan Pekerja
c. Mobilitas Alat Berat Dan Material
Berdasarkan hasil observasi lapangan, kegiatan mobilisasi jalan

akan digunakan adalah jalan kolektor. Peralatan utama akan
dimobilisasi untuk digunakan selama kegiatan pembangunan Giant
adalah alat-alat berat seperti bulldozer, excavator, vibroroller, damp
truk dan peralan lainnya dimana akan digunakan untuk mengangkut
material seperti pasir, semen, batu-batuan, besi, dan lain-lain.
Adapun bahan material yang diangkut diambil berasal dari luar
lokasi rencana kegiatan (Proyek). Alat berat yang digunakan berupa
alat berat untuk menggali, meratakan serta mengangkut peralatan
dan bahan bangunan. Mobilisasi peralatan dilakukan melalui jalur
pintu masuk sementara. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 3.3 Alat Berat yang digunakan untuk tahap konstruksi
No. Peralatan Keterangan

1 Bulldozer 1 Unit
2 Excavator 1 Unit
3 Vibroroller 1 Unit
24

4 Damp Truk 1 Unit
Tabel 3.4 Jumlah material yang digunakan selama tahap konstruksi

1 Pasir dan tanah
Bahan material diambil
2 Semen
berasal dari luar lokasi
3 Batu-Batuan
proyek.
4 Besi
d. Konstruksi Bangunan Utama
Pembangunan atau konstruksi bangunan utama dimulai dengan

perataan tanah dengan menggunakan alat berat lalu pembuatan
pondasi, pembangunan dinding, sampai bangunan konstruksi
tersebut selesai dan siap digunakan.
Giant dibangun dengan 2 lantai yang masing-masing sebagai
tempat perbelanjaan. Pembangunan Giant ini sangat strategis karena
berada di dekat kampus UINAM dan berada di daerah urban sprawl
yang berbatasan dengan Kota Makassar. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel.
Tabel 3.5 Konstruksi Bangunan pada Tahap Konstruksi
No. Konstruksi Bangunan Keterangan

1 Bangunan Utama
Pembangunan atap Rangka besi baja
Pembangunan Jalan Paving Block
Lahan parker Paving Block
2 Jangka Waktu Pengerjaan 6 Bulan
3 Luas Lahan 2 Ha
4 Luas Terbangun 248 m2
e. Pembangunan Sarana dan Prasarana
Pembuatan jalan, baik itu di dalam lokasi supermarket maupun

di luar lokasi supermarket, pemasangan instalasi listrik, dipilih
sumber tenaga PLN dan sebagai cadangan menggunakan tenaga
diesel/ generator pemasangan jaringan telepon, pemasangan jaringan
25
air bersih dimana akan menggunakan sumber air dari PDAM dan air
bawah tanah.
Pembangunan fasilitas seperti mushola, toilet, tempat parkir, pos
keamanan dan pembangunan sarana pengolahan air limbah dan
sampah. Sarana pengolahan/pembuangan air limbah dometik dibuat
dibagian timur lokasi proyek yang berupa saluran air besar.Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.6 Sarana dan Prasarana
No. Sarana dan Pasarana Jenis

1. Sarana a. Mushollah
b. Pos Keamanan
c. Toilet
d. RTH
e. Kantor
2. Prasarana a. Jalan
b. Tempat Parkir
c. Pintu Masuk-Keluar
d. IPAL
e. Drainase
f. Listrik
g. Air Bersih
h. Persampahan
i. Hydrant
j. Jaringan Telepon
f. Finishing
Setelah pembangunan selesai kemudian dilakukan pembersihan

lahan dari sisa material bangunan, agar di sekitar bangunan terlihat
bersih. Sisa-sisa material bangunan diangkut oleh mobil angkutan
sampah dan di buang ke tempat pembuangan akhir (TPA).
2. Tahap Operasional
a. Kesempatan Kerja
Pada tahap pengoperasian supermarket Giant yang terletak di

Jalan Tun Abdul Razak, akan membuka peluang kesempatan kerja
untuk masyarakat yang mempunyai skill sehingga menarik tenaga
26
kerja yang berpotensi dalam proses pengoperasian tempat tersebut.

Tenaga kerja yang diterima bukan hanya berasal dari daerah sekitar
wilayah tersebut, akan tetapi mencakup seluruh kalangan masyarakat
baik di dalam maupun luar daerah mempunyai peluang yang sama
untuk bekerja pada supermarket Giant.
b. Operasional Pembangunan Supermarket Giant
Adanya pembangunan gedung supermarket Giant yang terletak

di Jalan Tun Abdul Razak akan menimbulkan terhadap pola
pergerakan khususnya pengunjung. Hal ini sebabkan karena
supermarket yang akan di bangun merupakan ruang publik yang
akan dikunjungi oleh siapa pun.
c. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Perawatan bangunan gedung Giant dilakukan perawatan dengan

pengecetan ulang pada bangunan yang sudah rusak warnanya. Selain
itu, dilakukan juga perawatan bangunan yang mulai rusak dan
diperbaiki kembali.
C. Identifikasi Dampak
Dalam mengidentifikasi dampak terdapat beberapa metode yang perlu
dilakukan diantaranya yaitu :
1. Studi pustaka
2. Interaksi kelompok
3. Daftar uji
4. Overlays
5. Bagan alir
6. Matriks
1. Tahap Konstruksi
1) KesempatanKerja
Pada tahap konstruksi supermarket Giant akan

meningkatkan kesempatan kerja. Kesempatan kerja yang muncul
27
pada tahap konstruksi akan menunjang perekonomian masyarakat

sekitar supermarket. Pada tahap konstruksi terjadi recruitmen
tenaga kerja diawasi oleh beberapa ahli Arsitektur, sipil dan lain-
lain. Mobilitas tenaga kerja konstruksi berpengaruh terhadap
kesempatan kerja karena semakin banyak tenaga kerja yang dating
maka semakin banyak mobilitas tenaga kerja konstruksi.
2) Kesempatan Berusaha
Pada kegiatan konstruksi supermarket Giant akan

menimbulkan kesempatan berusaha terhadap berdirinya kantin
sederhana oleh masyarakat sekitar di area supermarket Giant yang
akan mengakibatkan limbah organik maupun anorganik yang
dibuang di sekitar lokasi proyek.
3) Pendapatan Masyarakat
Dengan adanya kegiatan konstruksi supermarket Giant

tersebut membuka kesempatan kerja dan kesempatan berusaha
sehingga yang akan menunjang pendapatan masyakarat sekitar
lokasi supermarket Giant.

1) Timbulan sampah
Pada pembuatan Base Camp/Barak kerja akan
menimbulkan timbulan sampah karena aktivitas para pekerja
bangunan akan mengkasilkan sampah timbunan sampah berupa
sisa makanan, dan dari kegiatan konstruksi juga akan
menghasilkan sampah berupa sisa-sisa material.
c. Mobilitas Alat Berat dan Material
1) Gangguan Lalu Lintas

menimbulkan kemacetan. Mobilitas peralatandan material
28
berpengaruh terhadap gangguan lalu lintas di jalan karena dalam

pengangkutan material dengan menggunakan truk yang banyak
dapat menimbulkan gangguan lalu lintas seperti kemacetan.
2) Kecelakaan Lalu lintas
menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Mobilisasi alat bahan
material dapat berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas
karena situasi lalu lintas yang padat dan macet dan penggunaan
truk dengan jumlah yang banyak menimbulkan bangkitan yang
dapat merusak jalan dan berisiko menimbulkan kecelakaan lalu
lintas.
3) Kerusakan Jalan
Pada mobilitas alat berat dan material akan menyebabkan
kerusakan jalan diakibatkan oleh lalu lalangnya truk pengangkut
material dapat menyebabkan jalan rusak karena banyaknya
kendaraan berat yang melitas dan akan menyebabkan kecelakaan
lalulintas sehingga bisa menimbulkan kemacetan dan bahkan
menimbulkan polusi udara.
1) Intensitas Bising
Pada kegiatan pengangkutan material akan mengakibatkan

pencemaran udara, yang berasal dari asap masakan dari pedagang
kaki lima di sekitar Supermarket, dan asap rokok dari pedagang,
supir angkot, pembeli atau pengunjung dan masyarakat sekitar,
emisi dari kendaraan berat yang melintas serta aktivitas
pembangunan yang dapat menyebabkan konsentrasi debu dan
unsur pencemar lain di udara.
Pada kegiatan pengangkutan material akan mengakibatkan
kebisingan yang berasal dari suara kendaraan berat, pengangkat
alat berat, material, dan suara-suara mesin yang di gunakan pada
29
saat kegiatan pembangunan. Kebisingan ini dapat mengganggu

kenyamanan masyarakat sekitar lokasi proyek karena akan
menimbulkan terganggu dan menurunnya daya dengar seseorang.
2) Kualitas Air
Pada kegiatan konstruksi supermarket Giant, Pembangunan

fisik bangunan berpengaruh terhadap kualitas air. Kuantitas air
menurun dan terkontaminasi lumpur atau tanah pada sumur bor,
penurunan kualitas air tanah ini dapat disebabkan oleh limbah
domestik yang terserap ke dalam tanah, serta pembuangan limbah
domestik berupa limbah. Hal ini juga menyebabkan perubahan
suhu meningkat, sehingga daerah sekitar menjadi sangat panas dan
juga dampak lanjutan pada kesehatan manusia.
3) Gangguan Getaran
Pembangunan fisik bangunan berpengaruh terhadap getaran

karena pada saat pelaksanaan konstruksi, akan menimbulkan
getaran khususnya pada pekerjaan pondasi tiang pancang,
kendaraan berat yang melintas, penurunan alat berat dan material,
getaran ini akan dirasakan oleh warga sekitar proyek pembangunan
sehingga akan berdampak terhadap rumah-rumah sekitarnya, hal
ini akan menimbulkan gangguan kenyamanan dan ketenangan.
4) Lingkungan Kesehatan Masyarakat
Kualitas air dan polusi udara yang dihasilkan dari asap

kendaraan berat yang membawa bahan-bahan bangunan, jika
dalam jangka waktu yang lama maka akan berpengaruh terhadap
kualitas udara sehingga akan berpengaruh terhadap kesehatan
masyarakat di sekitar pembangunan supermarket Giant.
30
Keberadaan vector penyakit seperti nyamuk dapat terjadi

karena adanya genangan-genangan air berupa lubang galian yang
dapat menjadi tempat munculnya nyamuk.
1) Penurunan/konsolidasi Tanah
Dalam pembangunan sarana dan prasarana di tahap

konstruksi akan akan mengakibatkan penurunan/konsolidasi tanah
yang di sebabkan oleh pendirian toilet sementara yang
diperuntukan oleh para buruh bangunan. Pembuatan toilet
sementara ini akan mengakibatkan limbah yang di buang ke
sekitar lokasi proyek dan pembuatan paving blok atau aspal baru
sehingga pembakaran aspal pada lokasi proyek akan
mengakibatkan pencemaran udara. Pendirian toilet sementara dan
pembuatan paving blok akan mengurangi daerah resapan air pada
lokasi proyek.
a. Penerimaan Tenaga kerja
1) Kesempatan Kerja
Kegiatan opeasional supermarket Giant pada tahap ini
memerlukan penyerapan tenaga kerja yang cukup besar untuk
memenuhi kebutuhan tenaga kerja pada saat kegiatan supermarket
tersebut beroperasi. Dengan berjalannya kegiatan supermarket
Giant ini, dapat berdampak terhadap perkembangan ekonomi
masyarakat sekitas proyek Giant. Perkembangan ekonomi yang
dimaksud disini yaitu dengan adanya kegiatan operasional
supermarket Giant tersebut akan membuka lowongan pekerjaan
untuk masyarakat sekitar. Pada tahap operasional supermarket
Giant memerlukan tenaga kerja berupa karyawan, satpan, office
boy (OB) dan lain-lain. Tenaga kerja yang dibutuhkan juga yang
mempunyai keterampilan atau pengalaman kerja di bidangnnya.
31
2) Kesempatan berusaha
Pada kegiatan operasional supermarket Giant akan
membuka kesempatan berkerja untuk masyarakat disekitar
kegiatan operasional Supermarket tersebut seperti bengkel,
warung dan lain-lain. Pihak supermarket Giant bisa membangun
ruko-ruko di samping supermarket sehingga masyarakat sekitar
bisa menyewa tempat tersebut untuk melakukan usaha mereka.
Sehingga selain berdampak pada masyarakat yang dapat berusaha,
pihak supermarket juga bisa mendapatkan keuntungan dari hasil
penyewaan tempat berusaha masyarakat..
Dengan berlangsungnya kegiatan operasional pada
supermarket Giant tersebut membuka kesempatan berkerja dan
kesempatan berusaha maka masyarakat sekitar sehingga
pendapatan dan lapangan pekerjaan bertambah. Dengan begitu
dapat peningkatan pendapatan atau dapat menunjang pendapatan
masyakarat sekitar lokasi .
b. Operasional pembangunan pusat perbelanjaan Giant

Pada tahap operasional kegiatan supermarket Giant
berlangsung akan menyebabkan Penurunan kualitas udara yang
disebabkan oleh peningkatan partikel debu yang bersumber dan
menyebabkan kebisingan yang disebabkan oleh peningkatan lalu
lintas di sekitar Supermarket.
2) Kualitas Air
Untuk memenuhi air pada saat kegiatan opersional
supermarket Giant beroperasi akan membutuhkan banyak air. Air
yang digunakan pada saat operasional berlangsung menggunakan
air tanah. Dalam pemakaian air yang banyak maka kualitas air
tanah dangkal sehingga penggunaan air masyarakat sekitar menjadi
32
berkurang dan kualitasnyapun dapat turun. Selain karena kuantitas

air menurun dan terkontaminasi dengan lumpur atau tanah pada
sumur bor dan juga penurunan kualitas air ini dapat disebabkan
oleh limbah domestic yang di serap ke dalam tanah.
3) Gangguan Getaran
Pada tahap operasional akan memnimbulkan getaran karena
meningkatnya kendaraan dan peralatan mesin seperti genset dll.
Hal tersebut akan mengakibatkan getaran di sekitar lokasi
supermarket.
Pada tahap operasional akan memnimbulkan gangguan
kelancaran lalu lintas. Keramaian dan kepadatan lalun lintas
bersumber dari mobilisasi yang meningkat di sekitar supermarket
serta mobilitas para pekerja sehari-hari pada saat operasional.
5) Kecelakaan Lalu lintas

menimbulkankecelakaan lalu lintas. Mobilisasi alat bahan material
dapat berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas karena
situasi lalu lintas yang padat dan macet.
6) Gangguan Perparkiran
Pada kegiatan operasional supermarket Giant akan
menimbulkan gangguan parkiran. Hal ini terjadi karena adanya
parkir yang dilakukan oleh beberapa masyarakat maupun
pengunjung yang akan berkunjung ke supermarket Giant tersebut.
supermarket Giant akan terjadi peningkatan polusi udara yang
disebabkan oleh mobilisasi yang meningkat di sekitar supermarket
serta mobilitas para pekerja sehari-hari pada saat operasional dan
timbulan limbah padat berupa sampah sekitar tapak proyek akan
33
meningkat yang akan menggagu kesehatan masyarakat sekitar

lokasi supermarket Giant. Pencemaran udara karena lalu lalang
kendaraan pengunjung supermarket, bahkan dapat terjadi
kemacetan karena banyak angkot yang berhenti di sekitar
supermarket.
supermarket Giant juga akan menghasilkan limbah domestik dan
sampah. Limbah domestik berupa sisa-sisa makanan, kamar mandi
dan lain sebagainya. Dan sampah berupa sampah pelastik, kaleng,
pecahan kaca dan lain sebagainya. Jika pengelolaan dari limbah
dan sampah tidak dilalukan secara baik maka akan menyebabkan
penurunan kualitas kehidupan terutama pada lingkungan sekitar.
c. Pemeliharaan sarana dan prasarana

1) CO, Nox, Sox, HC, Partikel
Pada tahap pemeliharaan kegiatan operasional supermarket

Giant akan dilakukan pengecetan bangunan. Dimana pada proses
pengecetan bangunan akan menyebabkan pencemaran udara dan
limbah B3 (berbau, beracun dan berbahaya).
D. Evaluasi Dampak Penting

1. Tahap Konstruksi
1) Kesempatan Kerja
Pada tahap konstruksi supermarket Giant akan

meningkatkan kesempatan kerja. Kesempatan kerja yang
muncul pada tahap konstruksi akan menunjang perekonomian
masyarakat sekitar supermarket. Pada tahap konstruksi terjadi
rekruitmen tenaga kerja diawasi oleh beberapa ahli arsitektur,
sipil dan lain-lain. Mobilitas tenaga kerja konstruksi
berpengaruh terhadap kesempatan kerja karena semakin banyak
34
tenaga kerja yang datang maka semakin banyak mobilitas tenaga

kerja konstruksi.
Hal ini berdampak terhadap jumlah tenaga kerja yang

dibutuhkan dan waktu pengerjaan pada tahap konstruksi
sehingga membuka kesempatan kerja yang lebih besar. Oleh
karena itu, kesempatan kerja merupakan Dampak Penting
Hipotetik karena termasuk ke dalam 3 kriteria evaluasi yaitu
Jumlah Manusia Yang Terkena Dampak, Berbalik atau
Tidak Berbaliknya Dampak Dan Intensitas dan Lama
Dampak Berlangsung.
2) Kesempatan Berusaha
Pada kegiatan konstruksi Supermarket Giant akan

menimbulkan kesempatan berusaha terhadap berdirinya kantin
sederhana oleh masyarakat sekitar di area Supermarket Giant.
Sehingga kesempatan berusaha termasuk ke dalam Dampak
Penting Hipotetik karena termasuk 1 kriteria evaluasi yaitu
Jumlah Manusia Terkena Dampak.
Dengan adanya kegiatan konstruksi Supermarket Giant

tersebut membuka kesempatan masyarakat sekitar melakukan
usaha yang akan menunjang pendapatan masyakarat sekitar
lokasi proyek. Sehingga pendapatan masyarakat bukan
merupakan Dampak Penting Hipotetik karena hanya memenuhi
1 kriteria evaluasi yaitu Jumlah Manusia Terkena Dampak.
35
1) Timbulan sampah
Pada pembuatan Base Camp/Barak Kerja akan
menimbulkan timbulan sampah karena aktivitas para pekerja
bangunan akan menghasilkan timbulan sampah berupa sisa
makanan. Sampah sisa makanan ini akan menimbulkan bau
yang tidak sedap jika tidak dikelola dengan baik.
Kegiatan konstruksi juga akan menghasilkan sampah
berupa sisa-sisa material. Pembangunan fisik bangunan
berpengaruh terhadap timbulan sampah di sekitar kawasan
tersebut. Sampah yang dihasilkan dalam proses pembangunan
tidak dikelola dengan baik sehingga merusak keindahan
kawasan tersebut.
Timbulan sampah juga akan mempengaruhi kualitas air
tanah sekitar dan menimbulkan berbagai penyakit. Sehingga
indikator ini dapat dikategorikan sebagai Dampak Penting
Hipotetik karena memenuhi kriteria evaluasi Jumlah
Manusia Terkena Dampak dan Banyaknya Komponen
Lingkungan yang Terkena Dampak.
c. Mobilitas Alat Berat dan Material
Pada kegiatan Konstruksi Supermarket Giant, proses

pengangkutan material tidak menimbulkan kemacetan karena
pengguna jalan di Jln. Tun Abdul Razak belum ramai.
Sehingga indikator gangguan lalu lintas bukan merupakan
Dampak Penting Hipotetik karena tidak memenuhi kriteria
evaluasi.
2) Kecelakaan Lalu Lintas
Mobilitas peralatan dan material berpengaruh terhadap
gangguan lalu-lintas karena menimbulkan bangkitan yang
dapat merusak jalan dan berisiko menimbulkan kecelakaan
36
lalu-lintas. Kecelakaan lalu lintas merupakan Dampak Penting

Hipotetik karena memenuhi 1 kriteria evaluasi yaitu Jumlah
Manusia Terkena Dampak.
3) Kerusakan Jalan
Pada mobilitas alat berat dan material akan
menyebabkan kerusakan jalan diakibatkan oleh truk
pengangkut material keluar-masuk lokasi proyek. Hal ini dapat
menyebabkan jalan rusak karena banyaknya kendaraan berat
yang melintas. Sehingga apabila hujan turun genangan air bisa
terjadi, tidak menutup kemungkinan akan menyebabkan
kecelakaan lalu-lintas. Apabila dampak ini tidak segera diatasi,
maka akan menimbulkan permasalahan yang serius karena
berkaitan dengan sarana pengguna jalan. Sehingga kerusakan
jalan merupakan Dampak Penting Hipotetik karena hanya
memenuhi 2 kriteria evaluasi yaitu Jumlah Manusia Terkena
Dampak dan Luas Wilayah yang Terkena Dampak.

1) Penurunan/Konsolidasi Tanah
Pada kegiatan konstruksi bangunan utama akan

memerlukan material. Penempatan material berupa semen,
batu, besi dalam site area lokasi proyek akan mengakibatkan
limbah konstruksi pada tanah menyebabkan perubahan
komposisi tanah dan akan mengakibatkan limbah mudah
terserap tanah ataupun saluran air. Sehingga kualitas tanah
akan menurun karena limbah yang terserap. Indikator
penempatan material termasuk Dampak Penting Hipotetik
karena memenuhi kriteria evaluasi Luas Wilayah Terkena
37
Dampak dan Banyaknya Komponen Lingkungan yang

Terkena Dampak.
Pada kegiatan pengangkutan material akan

mengakibatkan pencemaran udara, yang berasal dari asap
masakan dari pedagang kaki lima disekitar Supermarket, dan
asap rokok dari pedagang, supir angkot, pembeli atau
pengunjung dan masyarakat sekitar, emisi dari kendaraan berat
yang melintas serta aktivitas pembangunan yang dapat
menyebabkan konsentrasi debu dan unsur pencemar lain di
udara.
Pada kegiatan pengangkutan material akan
mengakibatkan kebisingan yang berasal dari suara kendaraan
berat, pengangkat alat berat, material, dan suara-suara mesin
yang digunakan pada saat kegiatan pembangunan. Kebisingan
ini dapat mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar lokasi
proyek karena akan menimbulkan terganggu dan menurunnya
daya dengar seseorang. Kualitas udara dan kebisingan akan
mempengaruhi kesehatan masyarakat. Sehingga kedua
indikator ini termasuk termasuk ke dalam Dampak Penting
Hipotetik karena termasuk ke dalam 3 kriteria evaluasi yaitu
Jumlah Manusia Terkena Dampak, Luas Wilayah Terkena
Dampak dan Intensitas dan Lama Dampak Berlangsung.
3) Kualitas Air
Pada kegiatan konstruksi Supermarket Giant,

Pembangunan fisik bangunan berpengaruh terhadap kualitas
air. Kuantitas air menurun dan terkontaminasi lumpur atau
tanah pada sumur bor, penurunan kualitas air tanah ini dapat
disebabkan oleh limbah domestik yang diserapkan ke dalam
38
tanah, serta pembuangan limbah domestik berupa limbah. Hal

ini juga menyebabkan perubahan suhu meningkat, sehingga
daerah sekitar menjadi sangat panas dan juga dampak lanjutan
pada kesehatan manusia.
Penurunan kualitas dan kuantitas air tanah berpengaruh
terhadap kualitas tanah di sekitar proyek dan kualitas air yang
digunakan masyarakat. Sehingga dampak kualitas air termasuk
ke dalam Dampak Penting Hipotetik karena termasuk ke dalam
3 kriteria evaluasi yaitu Luas Wilayah yang Terkena
Dampak dan Banyaknya Komponen Lingkungan yang
Terkena Dampak.
4) Gangguan Getaran
Pembangunan fisik bangunan berpengaruh terhadap

getaran karena pada saat pelaksanaan konstruksi, akan
menimbulkan getaran khususnya pada pekerjaan pondasi tiang
pancang, kendaraan berat yang melintas, penurunan alat berat
dan material, getaran ini akan dirasakan oleh warga sekitar
proyek pembangunan yang akan merambat sehingga akan
berdampak sampai pada rumah-rumah sekitarnya, hal ini akan
menimbulkan gangguan kenyamanan dan ketenangan.
Akan tetapi, pada tahap pembangunan proyek giant,
gangguan getaran tidak begitu berpengaruh karena masih
sedikitnya bangunan yang ada di sekitar proyek. Sehingga
gangguan getaran bukan merupakan Dampak Penting
Hipotetik karena tidak memenuhi kriteria dampak evaluasi.
5) Kesehatan Masyarakat
Kualitas air dan polusi udara yang dihasilkan dari asap

kendaraan berat yang membawa bahan-bahan bangunan, jika
dalam jangka waktu yang lama maka akan berpengaruh
terhadap kualitas udara sehingga akan berpengaruh terhadap
39
kesehatan masyarakat di sekitar pembangunan Supermarket

Giant.
Keberadaan vector penyakit seperti nyamuk dapat
terjadi karena adanya genanga-genangan air berupa lubang
galian yang dapat menjadi tempat munculnya nyamuk
sehingga akan menimbulkan penyakit demam berdarah
maupun malaria.
Hal ini tentu tidak baik untuk kesehatan masyarakat
sekitar dan tidak menutup kemungkinan semakin luasnya
cakupan wilayah yang terkena dampak. Maka, indikator
lingkungan kesehatan masyarakat merupakan Dampak Penting
Hipotetik karena termasuk kriteria evaluasi Jumlah Manusia
Terkena Dampak, Luas Wilayah Terkena Dampak, dan
Intensitas dan lama dampak berlangsung.
Pada tahap konstruksi yaitu finishing, pembangunan

supermarket Giant akan dilakukan pengecetan bangunan.
Dimana pada proses pengecetan bangunan akan menyebabkan
pencemaran udara dan limbah B3 (berbau, beracun dan
berbahaya). Sehingga indikator CO, Nox, Sox, HC, Partikel
termasuk ke dalam Dampak Penting Hipotetik karena
memenuhi kriteria evaluasi Jumlah Manusia yang Terkena
Dampak.
a. Penerimaan Tenaga kerja
1) Kesempatan Kerja
40
Dengan berjalannya kegiatan Supermarket Giant ini,

dapat berdampak terhadap perkembangan ekonomi masyarakat
sekitas proyek Giant. Perkembangan ekonomi yang dimaksud
disini yaitu dengan adanya kegiatan operasional Supermarket
Giant tersebut akan membuka lowongan pekerjaan untuk
masyarakat sekitar. Prinsip kesempatan kerja ini adalah
penempatan orang sesuai dengan kemampuan latar belakang
pendidikan dan pengalaman kerja.
Adapun Jenis kesempatan kerja Giant Supermarket ini
adalah sebagai berikut:
1. Store Manager, Memimpin seluruh kegiatan operasi
supermarket.
2. Fresh and Forezen Section Manager, Grocery and Non Food
Section Manager, Bertanggung jawab atas kegiatan
pemajangan, pemberian harga dan ketersediaan jenis barang
dagangan masing-masing.
3. Produce Supervisor, Daily Dairy and Frozen Supervisor,
Meat and Fish Supervisor, Grocery Food Supervisor, Grocery
Non Food Supervisor, bertugas Mengawasi kegiatan
pemajangan, proses pemberian harga jual, ketersediaan jenis
barang masing-masing.
4. Produce Staff, Daily Dairy and Frozen Staff, Butcher Staff,
Fish Staff, Grocery Food Staff, Grocery Non Food Staff,
bertugas Memajang, memeriksa yang telah kosong/berkurang
kemudian mengisi kembali sesuai jenis barang masing-
masing.
5. Receiving and Storage Section Manager, Bertanggung jawab
untuk mengkoordinir, mengarahkan dan mengawasi kegiatan
penerimaan dan penyimpanan barang.
6. Receiving and Storage Supervisor, bertugas Mengawasi
kegiatan penerimaan dan penyimpanan barang
41
7. Receiving and Storage Staff, bertugas Mengecek dan

menerima barang serta menyimpannya dalam gudang.
8. Store Administration Section Manager, bertugas bertanggung
jawab untuk mengarahkan, mengatur dan mengawasi
terhadap semua kegiatan administrasi di dalam supermarket.
9. Finance Administration Supervisor, Bertanggung jawab untuk
menyiapkan uang kecil untuk kasir, mencetak dan mengecek
laporan keuangan, penjualan omset per departemen dan
counter, memposting hasil penjualan, membuat laporan petty
cash, kupon; mengecek isi brankas dan kupon/voucher
barang.
10. Administration SDM, Bertanggung jawab terhadap absen,
jadwal kerja dan cuti karyawan; memberi laporan absensi ke
Hero pusat; bekerja sama dengan supervisor memberi
penilaian kerja, promosi, mutasi dan rotasi; perhitungan
lembur.
11. Administration POS, Bertanggung jawab membuat laporan
perubahan harga jual, POP (Point of Purchase); bertanggung
jawab terhadappemrosesan faktur, DO, PO, CN (Credit
Note); transfer data order ke gudang David/IT.
12. Administration Supermarket, Bertanggung jawab mengontrol
pekerjaan administrasi POS; mengecek administrasi faktur,
PO, DO, data labelling, bukti transfer dan CN dari POS;
menginput data transfer PLU, data BS, rekap data incoming
goods; menyerahkan hasil rekapan dan copy faktur ke
supervisor keuangan.
13. Security, Bertanggung jawab atas keamanan dalam
supermarket.
14. Driver, Bertugas sebagai supir dalam memperlancar kegiatan
operasi supermarket.
42
15. Customer Service Section Manager, Bertanggung jawab atas

kegiatan pelayanan kepada pelanggan, pembungkusan
barang-barang yang dibeli, penitipan barang-barang,
pengoperasian genset, pelayanan pemeliharaan umum.
16. Customer Service Supervisor, Bertanggung jawab untuk
mengawasi kegiatan pelayanan kepada pelanggan.
17. Cashier, Bertanggung jawab atas penerimaan dan
pengeluaran uang dalam operasi.
18. Customer Service Staff, Bertanggung jawab untuk mengecek
pengembalian barang yang tidak jadi dibeli customer; kontrol
peralatan mesin EDC (Electronic Draft Capture), cash
register, area deposit, promosi, service counter, display
produk, packing material; mengatur antrian pelanggan dan
buka atau tutup kasir, administrasi penukaran dan
pengembalian barang; membuat faktur, invoice pembelian;
menangani keluhan pelanggan; cek audit report dan
melakukan settlement mesin EDC.
Untuk perekrutan tenaga kerja Supermarket Giant ini
lebih diprioritaskan kepada tenaga kerja dari masyarakat sekitar
lokasi Supermarket Giant sehingga dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat tersebut dan menguntungkan terhadap
Supermarket Giant karena telah mendapatkan tenaga kerja. Oleh
karena itu, kesempatan kerja merupakan dampak penting
hipotetik karena memenuhi kriteria evaluasi dampak penting
yaitu Jumlah Manusia yang Terkena Dampak.
4) Kesempatan berusaha
Pada kegiatan operasional Supermarket Giant akan
membuka kesempatan berkerja untuk masyarakat disekitar
kegiatan operasi Supermarket tersebut seperti bengkel, warung dan
43
lain-lain. Dengan kesempatan berusaha akan menunjang

perekonomian masyarakat sekitar kegiatan Supermarket Giant
berlangsung. Oleh karena itu, kesempatan berusaha termasuk
dampak penting hipotetik karena memenuhi kriteria evaluasi yaitu
Jumlah Manusia yang Terkena Dampak.
Supermarket Giant tersebut membuka kesempatan masyarakat
sekitar melakukan usaha yang membuat peningkatan pendapat
atau dapat menunjang pendapatan masyakarat sekitar lokasi
proyek. Oleh karena itu, pendapatan masyarakat termasuk dampak
penting hipotetik karena memenuhi kriteria evaluasi yaitu Jumlah
Manusia yang Terkena Dampak.
b. Operasional pembangunan pusat perbelanjaan Giant
i. Kualitas Udara dan Kebisingan
Pada tahap operasional kegiatan Supermarket Giant
berlangsung akan menyebabkan kebisingan yang disebabkan oleh
kegiatan lalu lintas yang semakin ramai karena kedatangan
pengunjung ke Supermarket. Oleh karena itu kualitas udara dan
kebisingan termasuk dampak penting hipotetik karena memenuhi
kriteria evaluasi dampak penting yaitu jumlah manusia yang
terkena dampak, wilayah yang terkena dampak, lama
berlangsungnya kebisingan, berbaliknya dampak ke
Supermarket Giant.
2) Kualitas Air
Untuk memenuhi air pada saat kegiatan opersional
Supermarket Giant beroperasi akan membutuhkan banyak air, air
yang digunakan pada saat operasional berlangsung menggunakan
air tanah. Dalam pemakaian air yang banyak maka kualitas air
tanah dangkal sehingga penggunaan air masyarakat sekitar menjadi
berkurang dan kualitasnyapun dapat turun. Selain karena kuantitas
44
air menurun dan terkontaminasi dengan lumpur atau tanah pada

sumur bor dan juga penurunan kualitas air ini dapat disebabkan
oleh limbah domestik yang di serap ke dalam tanah. Oleh karena
itu kualitas air pada tahap memenuhi dampak penting hipotetik
karena memenuhi kriteria evaluasi dampak penting yaitu manusia
yang terkena dampak, lama berlangsungnya dampak,
komponen lingkungan terkena dampak, dan berbaliknya
dampak.
3) Getaran
Dengan timbulnya getaran karena kendaraan dan peralatan
mesin seperti genset dll. Hal tersebut akan mengakibatkan getaran
di sekitar Lokasi Supermarket. Oleh karena itu getaran pada tahap
operasional memenuhi dampak penting hipotetik karena
memenuhi kriteria evaluasi dampak penting yaitu manusia yang
terkena dampak, wilayah yang terkena dampak, lama dampak
berlangsung, dan berbaliknya dampak.
Pada tahap operasional akan memnimbulkan gangguan
kelancaran lalu lintas. Keramian dan kepadatan lalun lintas
bersumber dari mobilisasi yang meningkat di sekitar Supermarket
serta mobilitas para pekerja sehari-hari pada saat operasional. Oleh
karena itu gangguan lalu lintas pada kegiatan operasional
Supermarket Giant memenuhi dampak penting hipotetik karena
memenuhi kriteria evaluasi dampak penting yaitu manusia
terkena dampak, wilayah sekitaran Supermarket giant, sifat
kumulatif
5) Kecelakaan Lalu Lintas
Pada kegiatan Konstruksi Supermarket Giant akan
menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Mobilisasi alat bahan
material dapat berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas
karena situasi lalu lintas yang padat dan macet. Oleh karena itu
45
kecelakaan lalu lintas pada kegiatan operasional Supermarket

Giant memenuhi dampak penting hipotetik karena memenuhi
kriteria evaluasi dampak penting yaitu manusia terkena dampak,
wilayah sekitaran Supermarket giant, lama dampak
berlangsungsifat kumulatif
6) Gangguan Parkiran
Pada kegiatan operasional Supermarket Giant akan
menimbulkan gangguan parkiran pada kegiatan Supermarket
Giant. Gangguan parkir pada kegiatan supermarket Giant terjadi
dengan adanya parkir yang dilakukan oleh beberapa masyarakat
maupun pengunjung yang akan berkunjung ke Supermarket Giant
tersebut. Oleh karena itu gangguan parkiran pada kegiatan
operasional Supermarket Giant memenuhi dampak penting
hipotetik karena memenuhi kriteria evaluasi dampak penting yaitu
manusia terkena dampak, wilayah sekitaran Supermarket
giant, lama dampak berlangsungsifat kumulatif
Supermarket Giant akan terjadi peningkatan polusi udara yang di
sebabkan oleh mobilisasi yang meningkat di sekitar Supermarket
Pencemaran udara karena lalu lalang kendaraan pengunjung
Supermarket, bahkan dapat terjadi kemacetan karena banyak
angkot yang berhenti di sekitar Supermarket. Oleh karena itu
lingkungan kesehatan masyarakat termasuk dampak penting
hipotetik karena memenuhi kriteria evaluasi dampak penting yaitu
jumlah manusia yang terkena dampak, wilayah sekitar
Supermarket Giant yang terkena dampak, komponen
lingkungan.
3. Pemeliharaan sarana dan prasarana
46

Pada tahap pemeliharaan akan dilakukan pengecetan
bangunan. Dimana pada proses pengecetan bangunan akan
menyebabkan pencemaran udara dan limbah B3. Oleh karena itu
pengecetan bangunan pada tahap operasional di Supermarket Giant
termasuk dampak penting hipotetik karena memenhui kriteria
evaluasi dampak penting yaitu manusia yang terkena dampak,
wilayah di sekitar Spermarket Giant terkena dampak, lama
berlangsung dampak, komponen lingkungan terkena dampak,
termasuk sifat kumulatif dampak, berbaliknya dampak ke
Supermarket.
E. Dampak Penting Hipotetik

Dampak penting hipotetik, pada bagian ini penyusun dokomen amdal
menguraikan dampak penting hipotetik terkait dengan rencana usaha dan/atau
kegiatan yang diusulkan. Proses untuk menghasilkan dampak penting
hipotetik dilakukan dengan menggunakan motede-metode ilmiah yang
berlaku secara nasional dan/atau internasional di berbagai literatur yang
sesuai dengan kaidah ilmiah metode penentuan dampak penting hipotetik
dalam Amdal.
Proses untuk menghasilkan dampak penting hipotetik tersebut pada
dasarnya diawali melalui proses identifikasi dampak potensial. Esensi dari
proses identifikasi dampak potensial ini adalah menduga semua dampak yang
berpotensi terjadi jika rencana usaha dan/atau kegiatan dilakukan pada lokasi
tersebut. Langkah ini menghasilkan daftar dampak potensial. Pada tahap ini
kegiatan pelingkupan dimaksudkan untuk mengidentifikasi segenap dampak
lingkungan hidup (primer, sekunder, dan seterusnya) yang secara potensial
akan timbul sebagai akibat adanya rencana usaha dan/atau kegiatan. Pada
tahapan ini hanya diinventarisasi dampak potensial yang mungkin akan
timbul tanpa memperhatikan besar/kecilnya dampak, atau penting tidaknya
47
dampak. Dengan demikian pada tahap ini belum ada upaya untuk menilai
apakah dampak potensial tersebut merupakan dampak penting atau tidak.
Proses identifikasi dampak potensial dilakukan dengan menggunakan
metode-metode ilmiah yang berlaku secara nasional dan/atau internasional di
berbagai literatur. Keluaran yang diharapkan disajikan dalam bagian ini
adalah berupa daftar dampak-dampak potensial yang mungkin timbul atas
adanya rencana usaha dan/atau kegiatan yang diusulkan. Selanjutnya
dilakukan evaluasi dampak Potensial. Evaluasi Dampak Potensial esensinya
adalah memisahkan dampak-dampak yang perlu kajian mendalam untuk
membuktikan dugaan (hipotesa) dampak (dari dampak yang tidak lagi perlu
dikaji). Dalam proses ini, harus dijelaskan dasar penentuan bagaimana suatu
dampak potensial dapat disimpulkan menjadi dampak penting hipotetik
(DPH) atau tidak.
Salah satu kriteria penapisan untuk menentukan apakah suatu dampak
potensial dapat menjadi DPH atau tidak adalah dengan menguji apakah pihak
pemrakarsa telah berencana untuk mengelola dampak tersebut dengan cara-
cara yang mengacu pada Standar Operasional Prosedur (SOP) tertentu,
pengelolaan yang menjadi bagian dari rencana kegiatan, panduan teknis
tertentu yang diterbitkan pemerintah dan/atau standar internasional, dan lain
sebagainya.
Langkah ini pada akhirnya menghasilkan daftar kesimpulan dampak
penting hipotetik (DPH). Dalam bagian ini, penyusun dokumen Amdal
diharapkan menyampaikan keluaran berupa uraian proses evaluasi dampak
potensial menjadi DPH. Setelah itu seluruh DPH yang telah dirumuskan
ditabulasikan dalam bentuk daftar kesimpulan DPH akibat rencana usaha
dan/atau kegiatan yang akan dikaji dalam ANDAL sesuai hasil pelingkupan.
Dampak-dampak potensial yang tidak dikaji lebih lanjut, juga harus
dijelaskan alasan-alasannya dengan dasar argumentasi yang kuat kenapa
dampak potensial tersebut tidak dikaji lebih lanjut.
48
Tabel 3.1 Matriks Identifikasi Dampak
TAHAP
TAHAP
PASCAKONSTRUKS
KEGIATAN PRAKONS TAHAP KONSTRUKSI
I
TRUKSI
(OPERASIONAL)
MOBILIT OPERASI PEMELIHAR
N0 PENER AS ALAT ONAL AAN
. IMAA PEMBUAT BERAT KONSTRU PENERIM PEMBAN SARANA
PERIZINA PEMBANGUNA
KOMPONEN N AN BASE DAN KSI AAN GUNAN DAN
PARAMETER N -DAN N SARANA
LINGKUNGAN TENA CAMP/BAR MATERI BANGUNA TENAGA PSAT PRASARAN
SURVEY DAN PRASANA
GA AK KERJA AL N UTAMA KERJA PERBEL A
KERJA ANJAAN
GIANT
FISIK-
KIMIA
KUALITAS CO, Nox, Sox, HC, +p +p +p
UDARA DAN Partikel
KEBISINGA Intensitas Bising +p +p
N
KUALITAS FIsik (Suhu, Kekeruhan,

AIR TSS)
1 Genangan
HIDROLOGI
Kualitas Air +p +p
Penurunan/Konsolidasi +p
TANAH
Tanah
GETARAN Gangguan Getaran -+p +p
ESTETIKA Timbulan Sampah +p
Gangguan Lalu Lintas +p +p
TRANSPORT Kecelakaan Lalu Lintas +p +p
ASI Kerusakan Jalan +p
Gangguan Perparkiran +p
49
TAHAP
TAHAP
PASCAKONSTRUKS
KEGIATAN PRAKONS TAHAP KONSTRUKSI
I
TRUKSI
(OPERASIONAL)
MOBILIT OPERASI PEMELIHAR
N0 PENER AS ALAT ONAL AAN
. IMAA PEMBUAT BERAT KONSTRU PENERIM PEMBAN SARANA
PERIZINA PEMBANGUNA
KOMPONEN N AN BASE DAN KSI AAN GUNAN DAN
PARAMETER N -DAN N SARANA
LINGKUNGAN TENA CAMP/BAR MATERI BANGUNA TENAGA PSAT PRASARAN
SURVEY DAN PRASANA
GA AK KERJA AL N UTAMA KERJA PERBEL A
KERJA ANJAAN
GIANT
SOSIAL
EKONOMI
2
DAN
BUDAYA
SOSIAL- Kesempatan Kerja +p +p
EKONOMI-
Kesempatan Berusaha +p +p
Pendapatan Masyarakat +p +p
Gangguan Usaha
Masyarakat
Peningkatan PAD
Kerusakan Bangunan
SOSIAL Persepsi Masyarakat
BUDAYA
Keresahan Masyarakat +p
KESEHATA Gangguan Kesehatan +p +p
3
N Masyarakat
Kecelakaan Kerja
TAHAP PASCA KONSTRUKSI
(OPERASIONAL)
50
Penerimaan Tenaga Operasional Pembangunan Pemeliharaan Sarana

Kerja Pusat Perbelanjaan dan Prasarana
Kesempatan Berusaha Intensitas Bising CO, Nox, Sox, HC,

Partikel
Kuantitas Air
Gangguan Getaran
Gangguan Lalu Lintas
Gangguan Perparkiran
Gangguan Perparkiran
51
TAHAP KONSTRUKSI
Penerimaan Tenaga Pembuatan Base Mobilitas Alat Berat Konstruksi Bangunan Pembangunan Sarana
Kerja Camp/Barak Kerja dan Material Utama dan Prasarana
Kesempatan Kerja Kerusakan Jalan Intensitas Bising Penurunan /

Konsolidasi Tanah
Kuantitas Air
Keresahan Masyarakat
Gangguan Kesehatan
Masyarakat
52
BAB IV
RKL-RPL
C. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup selanjutnya disebut RKL adalah
upaya penanganan dampak lingkungan yang ditimbulkan dari rencana
dan/atau usaha kegiatan. RKL memuat upaya-upaya mencegah,
mengendalikan dan menanggulangi dampak penting lingkungan hidup dan
dampak lingkungan hidup lainnya yang bersifat negative dan meningkatkan
dampak positif yang timbul sebagai akibat dari suatu rencana usaha dan/atau
kegiatan. Dalam pengertian tersebut upaya pengelolaan lingkungan hidup
antara lain mencakup kelompok aktivitas sebagai berikut :
1. Pengelolaan lingkungan yang bertujuan untuk menghindari atau mencegah
dampak negative lingkungan hidup.
2. Pengelolaan lingkungan yang bertujuan untuk menanggulangi,
meminimalisasi, atau mengendalikan dampak negative baik yang timbul
pada saat usaha dan/atau kegiatan dan/atau
3. Pengelolaan lingkungan hidup yang bersifat meningkatkan dampak positif
sehingga dapat tersebut dapat memberikan manfaat yang lebih besar baik
kepada pemrakarsa maupun pihak lain terutama masyarakat yang turut
menikmati dampak positif tersebut.
Untuk menangani dampak penting yang sudah diprediksi dari studi Andal
dan dampak lingkungan hidup lainnya, pengelolaan lingkungan hidup yang
dirumuskan dapat menggunakan salah satu atau beberapa pendekatan
lingkungan hidup yang selama ini dikenal seperti Teknologi, Sosial Ekonomi,
Maupun Institusi.
D. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
Rencana pemantauan lingkungan hidup selanjutnya disebut RPL adalah
upaya pemantauan komponen lingkungan hidup yang terkena dampak dari
rencana usaha dan/atau kegiatan. Pemantauan lingkungan hidup dapat
digunakan untuk memahami fenomena-fenomena yang terjadi pada berbagai
tingkatan, mulai dari tingkat proyek (untuk memahami perilaku dampak yang
53
timbul akibat usaha dan/atau kegiatan), sampai ke tingkat kawasan atau

bahkan regional; tergantung pada skala masalah yang dihadapi.
Pemantauan merupakan kegiatan yang berlangsung secara terus-menerus,
sistematis dan terencana. Pemantauan dilakukan terhadap komponen
lingkungan yang relevan untuk digunakan sebagai indicator untuk
mengevaluasi penataan (compliance), kecenderungan (trendline) dan tingkat
kritis (critical level) dari suatu pengelolaan lingkungan hidup.
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam merumuskan rencana
pemantauan lingkungan dalam Dokumen RKL-UPL, yakni :
1. Komponen/parameter lingkungan hidup yang dipantau mencakup
komponen/parameter lingkungan hidup yang mengalami perubahan
mendasar, atau terkena dampak penting dan komponen/parameter
lingkungan hidup yang terkena dampak lingkungan hidup lainnya.
2. Aspek-aspek yang dipantau perlu memperhatikan benar dampak penting
yang dinyatakan dalam Andal dan dampak lingkungan hidup lainnya, dan
sifat pengelolaan dampak lingkungan hidup yang dirumuskan rencana
pengelolaan lingkungan hidup.
3. Pemantauan dapat dilakukan pada sumber penyebab dan/atau terhadap
komponen/parameter lingkungan hidup yang terkena dampak. Dengan
memantau kedua hal tersebut sekaligus akan dapat dinilai/diuji efektivitas
kegiatan pengelolaan lingkungan hidup yang djalankan.
4. Pemantauan lingkungan hidup harus layak secara ekonomi. Biaya yang
dikeluarkan untuk pemantauan perlu diperhatikan mengingat kegiatan
pemantauan senantiasa berlangsung sepanjang usia usaha dan/atau
kegiatan.
5. Rencana pengumpulan dan analisis data aspek-aspek yang perlu dipantau,
mencakup :
a. Jenis data yang dikumpulkan
b. Lokasi pemantauan
c. Frekuensi dan jangka waktu pemantauan
d. Metode pengumpulan data (termasuk peralatan dan instrument yang
digunakan untuk pengumpulan data);
e. Metode analisis data.
6. Rencana pemantauan lingkungan perlu memuat tentang kelembagaan
pemantauan lingkungan hidup. Kelembagaan pemantauan lingkungan
54
hidup yang dimaksud disini adalah institusi yang bertanggung jawab

sebagai pelaksana pemantauan, pengguna hasil pemantauan, dan
pengawasan kegiatan pemantauan.
E. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
55
Tabel 4.1 Matriks Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) Pembangunan
Pusat Perbelanjaan Giant di Jalan Tun. Abdul Razak
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi
Pengelola
Lokasi Periode Lokasi Periode
Bentuk Dan
Pengelol Pengelolaa Bentuk Upaya Pemanta Pemanta
Sumber Jenis Besaran Upaya Pemantau Keteran
aan n Pemantauan uan uan
Dampak Dampak Dampak Pengelolaan an gan
Lingkun Lingkunga Lingkungan Lingkun Lingkun
Lingkungan Lingkung
gan n Hidup gan gan
Hidup an
Hidup Hidup Hidup Hidup
Hidup
TAHAP KONTRUKSI
Penerima Kesempatan Kesempatan Kesempata Lokasi Priode Melakukan Lokasi Pemantau a. Pelaksa
an n Kerja pengelola pengelolaan pengamatan langsung pemanta an na;
Kerja dan kerja dan
Tenaga dan an lingkungan dan wawancara uan lingkung Dinas
berusaha berusaha;
Kerja Berusaha lingkung hidup adalah langsung/kuesioner lingkung an hidup Sumber
Jumlah tenaga Pendekata an yaitu selama dengan tenaga kerja an yaitu dilakukan Daya
Dampak kerja yang akan n Sosial sekitar proses dan masyarakat sekitar selama Air,
pada di rektrut. Ekonomi lokasi rekruitmen sekitar lokasi kegiatan lokasi penerima Cipta
kegaitan - Melakuk usaha tenaga kerja usaha an tenaga Karya
ini an dan/kegia oleh pihak dan/atau kerja dan Tata
bersumbe sosialisa tan di perusahaan kegiatan kontruksi Ruang
r dari si atau Jalan di Jalan . Provinsi
kegiatan menyam Tun. Tun. Frekuensi Sulawesi
perektruta paikan Abdul Abdul pemantau Selatan.
n tenaga langsung Razak, Razak di an b. Pengaw
kerja ke Keluraha Keluraha dilakukan as
yang masyara n n dengan Dinas
dilakukan kat Tombolo, Tombolo menyusu Lingkun
oleh sekitar Kecamat , n gan
pemrakar lokasi an Somba Kecamat dokumen Hidup
sa kegiatan Opu, an Soma pelaporan (DLH)
kegiatan mengena Kabupate Opu, yaitu 2 Kabupat
untuk i jumlah n Gowa. Kabupate (kali) en
memenuh dan n Gowa selama Gowa,Di
i tuntutan spesialis satu (1) nas
kddgerja asi tahun. Tenaga
56

Lokasi Periode Lokasi Periode Pengelola
Bentuk
Pengelol Pengelolaa Bentuk Upaya Pemanta Pemanta Dan
Sumber Jenis Besaran Upaya Keteran
aan n Pemantauan uan uan Pemantau
Dampak Dampak Dampak Pengelolaan gan
Lingkun Lingkunga Lingkungan Lingkun Lingkun an
Lingkungan
gan n Hidup gan gan Lingkung
Hidup
Hidup Hidup Hidup Hidup an
dalam tenaga Hidup
Kerja
proyek kerja Kabupat
yang en
akan Gowa,
dibutuhk Lurah
an. dan LPM
- Melakuk Tombolo
an skala c. Penerim
prioritas a
penerima Laporan
an Dinas
tenaga Lingkun
kerja gan
yang Hidup
diperunt (DLH)
ukkan Kabupat
untuk en
tenaga Gowa,
kerja Dinas
lokal Tenaga
yang Kerja
berpoten Kabupat
si. en
Pendekata Gowa.
n Institusi
- Kordinas
i dengan
Dinas
Tenaga
Kerja
Kabupat
57

Bentuk
Lingkungan
Hidup
en Gowa Hidup
dan
Aparat
pemerint
ah
setempat
dalam
proses
penerima
an
tenaga
kerja.
Mobilitas Kerusakan Kerusakan Kerusakan Lokasi Priode Memantau tingkat Lokasi Pemantau a. Pelaksa
Alat Berat Jalan pada badan Badan pengelola pelaksanaan kerusakan badan pemanta an na;
dan jalan.; Jalan an pengelolaan jalan pada jalur uan lingkunga Dinas
Material kendaraan Pendekata lingkung lingkungan jalan yang dilalui lingkung n hidup Sumber
proyek yang n an yaitu hidup adalah kendaraan an yaitu dilakukan Daya
Dampak mengangkut Teknologi pada jalur selama pengangkut bahan sekitar selama Air,
pada dan melewati - Membat jalan kegiatan dan material. lokasi kegiatan Cipta
kegaitan jalur jalan asi yang pengangkuta jalur pengangk Karya
mobilisasi menuju ke beban dilalui n peralatan jalan utan dan Tata
Alat Berat lokasi proyek. kendaraa oleh dan material yang peralatan Ruang
dan n sesuai kendaraa dilalui dan Provinsi
Material daya n kendaraa material. Sulawesi
bersumber pembeba pengangk n Frekuensi Selatan.
dari nan ut pengang pemantau b. Pengaw
proses maksima peralatan kut an as
pengangk l jalan. dan peralatan dilakukan Dinas
utan - Menggu material dan dengan Lingkun
peralatan nakan material menyusun gan
kendaraa dokumen Hidup
58

Bentuk
Lingkungan
Hidup
dan n pelaporan Hidup
(DLH)
material berskala yaitu 2 Kabupat
sampai di kecil. kali en
lokasi selama Gowa,
kegiatan satu Dinas
tahun. Perhubu
ngan
Kabupat
en
Gowa,
Satlantas
Polretabe
s
Kabupat
en
Gowa,
Lurah
dan LPM
Tombolo
.
c. Penerim
a
Laporan
Dinas
Lingkung
an Hidup
(DLH)
Kabupate
n Gowa,
Dinas
Perhubun
59

Bentuk
Lingkungan
Hidup
Hidup
gan
Kabupate
n Gowa,
Satlantas
Polretabe
s
Kabupate
n Gowa.
Kontruksi Intensitas Intensitas Intensitas Di sekitar Selama - Memantau tingkat Lokasi Pemantau a. Pelaksan
Bangunan Bising bising ; Bising area kegiatan kebisingan pemantau an a;
Utama Kualitas Air perubahan Pendekata pembang pembanguna kendaraan pada jalur an lingkunga Dinas
Kesehatan tingkat n Teknologi unan n pusat yang dilalui oleh lingkunga n hidup Sumber
Masyarakat kebisingan - Membuat pusat perbelanjaan kendaraan proyek. n yaitu dilakukan Daya Air,
Kualitas air; jadwal perbelanj giant dan - Melakukan sekitar selama Cipta
perubahan kontruksi aan giant pengangkuta pengamatan terhadap lokasi kegiatan Karya
tingkat kualitas di luar dan n perubahan kualitas jalur jalan kontruksi dan Tata
air yang jam sepanjan berlangsung air yang ada disekitar yang dilakukan Ruang
dihasilkan istirahat g rute lokasi kegiatan dilalui dengan Provinsi
menurun dan jam jalan pembangunan kendaraan menyusun Sulawesi
selama sembahya pengangk proyek pusat pengangk dokumen Selatan.
kegiatan ng. utan perbelanjaan giant. ut pelaporan b. Pengawa
kontruksi - Setiap (hauling - Melakukan peralatan yaitu 2 s
bangunan kendaraan road) pengamatan dan kali Dinas
pendukung di proyek material langsung (observasi), material selama Lingkung
lokasi kegaitan. agar wawancara/kuesione satu an Hidup
Kesehatan memakai er kepada tahun. (DLH)
masyarakat; alat masyarakat sekitar Kabupate
tingkat peredams pembangunan n
kesehatan uara di proyek mengenai Gowa,Di
masyarakat knalpot tingkat kesehatan nas
60

Bentuk
Lingkungan
Hidup
yang menurun - Kecepatan masyarkat akibat Hidup
Kesehata
selama kendaraan dari pembangunan n
kegiatan pengangk proyek. Kabupate
kontruksi ut max. 60 n Gowa,
bangunan di km/jam Lurah dan
lokasi kegiatan Kualitas LPM
Air Tombolo
Pendekat c. Penerima
an Laporan
Teknologi Dinas
- Membuat Lingkung
kolam an Hidup
pengemd (DLH)
apan Kabupate
- Tidak n Gowa,
melakuka Dinas
n land Kesehatan
cleaning Kabupate
pada n Gowa.
kawasan
- Menyedia
kan
sumur
peresapan
Air Hujan
dan
membuat
lubang-
lubang
biopori
untuk
61

Bentuk
Lingkungan
Hidup
meningka Hidup
tkan
timbunan
air tanah
khusus
pada
lahan
terbuka.
- Mengelol
a area
terbuka
hijau
Kesehatan
Masyarak
at
Pendekatan
Teknologi
- Melakukan
pengelolaa
n
kebisingan,
air limbah,
sampah dan
kualitas
udara.
Pembangu Penurunan/Kon Penurunan/kon
Pendekatan Di sekitar Selama Melakukan Lokasi Pemantau a. Pelaksan
nan teknologi : area kegiatan pemantauan pemantau an a;
solidasi Tanah solidasi tanah;
Sarana - Melakuka pembang pembanguna langsung di an lingkunga Dinas
penurunan/kon
dan n unan n pusat lapangan serta lingkunga n hidup Sumber
solidasi tanah
Prasarana pengamata pusat perbelanjaan wawancara dengan n yaitu dilakukan Daya Air,
akibat
n dengan perbelanj giant dan
62

Bentuk
Lingkungan
Hidup
teknologi aan giant pengangkuta tenaga kerja tetang sekitar selama Hidup
Cipta
pendirian
beberapa GPS yang dan n bagaimana dampak lokasi kegiatan Karya
sarana di sebar di sepanjan berlangsung yang mereke pembuata kontruksi dan Tata
sementar untuk beberapa g rute timbulkan kepada n dilakukan Ruang
para buruh titik jalan lingkungan sekitar basecamp dengan Provinsi
yang pantau pengangk akibat pembuatan di area menyusun Sulawesi
menyebakan yang utan beberapa sarana kegiatan dokumen Selatan.
beberapa dipilih (hauling semetanra seperti pelaporan b. Pengawa
dampak road) wc, dan pemuangan yaitu 2 s
material sampah atau limbah kali Dinas
di area pusat selama Lingkung
pemangunana satu an Hidup
kontruksi. tahun. (DLH)
Kabupate
n
Gowa,Di
nas
Kesehata
n
Kabupate
n Gowa,
Lurah dan
LPM
Tombolo
c. Penerima
Laporan
Dinas
Lingkung
an Hidup
(DLH)
Kabupate
63

Bentuk
Lingkungan
Hidup
nHidup
Gowa,
Dinas
Kesehata
n
Kabupate
n Gowa.
TAHAP OPERASIONAL
Penerimaa Kesempatan Kesempatan Kesempata Di sekitar Selama - Melakukan Lokasi Dilakukan a.Pelaksan
n Tenaga Berusaha berusaha; n area pusat kegiatan pengamatan terhadap pemantau 2 kali a;
Kerja terbukanya Berusaha perbelanja pusat peningkatan usaha an selama Dinas
kesempatan Pendekata an Giant perbelanjaan yang ada di sekitar terletak satu tahun Sumber
kerja bagi n Sosial yang berjalan/bero lokasi pusat pada areal selama Daya Air,
masyarakat Ekonomi berlokasi prasi perbelanjaan pusat masa Cipta
setempat untuk - Memberi di Jalan terhadap jenis usaha perbelanj operasion Karya
membuka kan Tun. yang dilakukan oleh aan Giant al dan Tata
usaha. kesempat Abdul masyarakat sekitar Ruang
an atau Razak Provinsi
peluang Kabupate Sulawesi
bagi n Gowa. Selatan.
masyarak b. Pengawa
at sekitar s
untuk Dinas
membuka Lingkung
usaha di an Hidup
sekitar (DLH)
lokasi Kabupate
kegiatan. n
Gowa,Di
nas
Tenaga
64

Bentuk
Lingkungan
Hidup
Hidup
Kerja
Kabupate
n Gowa,
Lurah dan
LPM
Tombolo
c. Penerima
Laporan
Dinas
Lingkung
an Hidup
(DLH)
Kabupate
n Gowa,
Dinas
Tenaga
Kabupate
n Gowa.
Operasion Intensi Intensitas Intensitas Di sekitar Selama - Intensitas Lokasi Dilakukan a. Pelaksan
al tas bising kebisingan; kebisingan area pusat kegiatan keisingan pemantau 2 kali a;
Pembangu Kualit kegiatan pusat Pendekatan perbelanja pusat Melakukan an selama Dinas
nan Pusat as air perbelanjaan teknologi : an Giant perbelanjaan pemantaun terletak satu tahun Sumber
Perbelanja Gamg giant yang Memberi yang berjalan/bero terhadap intensitas pada areal selama Daya Air,
an Giant guan getaran beroprasi pemasangan berlokasi prasi kebisingan di pusat masa Cipta
Gangg Kualitas pagar di Jalan sekitar lokasi perbelanj operasion Karya
uan lalulintas udara; sebagai Tun. kegiatan selama aan Giant al dan Tata
Gangg kegiatan pusat peredam Abdul kegiatan Ruang
uan Perparkiran perbelanjaan suara pada Razak berlangsung. Provinsi
Gangg giant yang batas area Kabupate - Kualitas air Sulawesi
uan Kesehatan beroprasi operasional n Gowa. Melakukan Selatan.
65

Bentuk
Lingkungan
Hidup
Masyarakat Gangguan kegiatan pemantauan Hidup
b. Pengawa
getaran; terhadap kualitas s
kegiatan pusat Kualitas air yang ada Dinas
perbelanjaan udara; selama kegiatan Lingkung
giant yang Pendetakan berlangsung/ an Hidup
beroprasi teknologi : - Gangguan getaran (DLH)
Gangguan Melakukan Melakukan Kabupate
lalu lintas; pengolahan pemantaun n
Kegiatan pusat kualitas terhadap gangguan Gowa,Di
perbelanjaan udara agar getaran yang nas
giant yang tidak disebakan selama Kesehata
beroprasi tercemar kegiatan n
Gangguan selama berlangsung Kabupate
perparkitan; operasional - Gangguan lalu n Gowa,
pusat lintas Lurah dan
perbelanjaan Memantau LPM
giant yang Gangguan bagaimana Tombolo
beroprasi getaran; gangguan lalu c. Penerima
Gangguan Pendekatan lintas yang Laporan
kesehatan teknologi : disebabkan selama Dinas
masyarakat; Mereduksi kegaitan Lingkung
gangguan pusat getaran berlangsung. an Hidup
perbelanjaan melalui - Gangguan (DLH)
giant yang sensor tipis. perparkiran Kabupate
beroprasi (sinyal Melakukan n Gowa,
elektronik) pemantauan Dinas
terhadap lokasi Kesehatan
Gan parkir yang Kabupate
gguan lalu disediakan selama n Gowa.
lintas; kegitan
Pendekatan berlangsung
66

Bentuk
Lingkungan
Hidup
teknologi : - Gangguan Hidup
- Mengoptimal kesehatan
kan kondisi masyarakat
lalu lintas di Melakukan
sekitar area pengamatan
pusat langsung di
perbelanjaan lapagan/oservasi/pe
giant dengan mbagian kuesioner
mebuat pintu kepada masyarakat
masuk-keluar untuk mengetahui
yang berbeda bagaimana
- Menertibkan gangguan
kendaraan kesehatan yang
yang masuk- disebabkan selama
keluar kegiatan
dengan berlangsung.
memeri
beberapa
atribut jalan.
perparkitan
;
pendekatan
teknologi :
-mengoptimalk
an kendaraan
yang
berkunjung
ke lokasi
kegiatan
dengan
67

Bentuk
Lingkungan
Hidup
mengatur Hidup
posisi
perparkiran
yang optimal
-menertibkan
kendaraan
dengan
memberlaku
kan sistem
auto parking
di area lokasi
kegiatan.
Gangguan
kesehatan
masyarakat;
Pendekatan
sosial
ekonomi :
Melakukan
sosialisasi
kepada
masyarakat
terhadap
gangguang
yang
dirasakan
selama
kegiatan
pusat
68

Bentuk
Lingkungan
Hidup
perbelanjaan Hidup
berlangsung.
Pemelihar CO, Nox, Sox, Menyebabkan Pendekatan Di sekitar Selama - Melakukan Lokasi Dilakukan a. Pelaksan
aan Sarana HC, Partikel terjadi teknologi : area pusat kegiatan pemantauan langsung pemantau 2 kali a;
dan pencemaran - Stabilisasi perbelanja pusat di lokasi kegiatan an selama Dinas
Prasarana lingkungan yang atau an Giant perbelanjaan - Melakukan terletak satu tahun Sumber
berdapak solidifikasi yang berjalan/bero pengawasan terhadap pada areal selama Daya Air,
terhadap terdahap berlokasi prasi dampak yang akan di pusat masa Cipta
masyarakat dampak dari di Jalan timbulkan apakah perbelanj operasion Karya
sekitar. CO, Nox, Tun. berbaya atau tidak aan Giant al dan Tata
Sox, HC, Abdul dan kegiatan ini Ruang
Partikel Razak dilakukan secara Provinsi
- Pembakarran Kabupate intens. Sulawesi
untuk n Gowa. Selatan.
memperkecil b. Pengawa
dampak s
- Membuat Dinas
IPAL di Lingkung
lokasi an Hidup
kegiatan (DLH)
Kabupate
n
Gowa,Di
nas
Kesehata
n
Kabupate
n Gowa,
Lurah dan
LPM
69

Bentuk
Lingkungan
Hidup
Hidup
Tombolo
c. Penerima
Laporan
Dinas
Lingkung
an Hidup
(DLH)
Kabupate
n Gowa,
Dinas
Kesehata
n
Kabupate
n Gowa.
70
LAMPIRAN I PERTANYAAN, TANGGAPAN DAN SARAN

1. Nasrul (TIM TEKNIS)
Dari segi ekonomi, bagaimana jenis kesempatan kerja dan berusaha terhadap
pembangunan Giant pada tahap operasional ?
Jawaban :
Tenaga Ahli Ekonomi (Siti Hajerianti Sari)
Adapun Dalam Kesempatan kerja di supaermarket Giant terdapat
pembagian tugas yang jelas dari para anggotanya. Promosi jabatan di lakukan
sesuai dengan perkembangan kebutuhan. Pengambilan keputusan berdasarkan
pertimbangan yang matang karena pimpinan selalu memakai konsep
musyawarah dalam memutuskan segala sesuatunya dan dalam situasi yang
mendadak pemimpin juga mengambil keputusan tanpa konsuktasi dengan
beberapa staffnya. Prinsip kesempatan kerja ini adalah penempatan orang
sesuai dengan kemampuan latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja.
Adapun Jenis kesempatan kerja Giant Supermarket ini adalah sebagai
berikut:
a. Store Manager, Memimpin seluruh kegiatan operasi supermarket.
b. Fresh and Forezen Section Manager, Grocery and Non Food Section
Manager, Bertanggung jawab atas kegiatan pemajangan, pemberian harga
dan ketersediaan jenis barang dagangan masing-masing.
c. Produce Supervisor, Daily Dairy and Frozen Supervisor, Meat and Fish
Supervisor, Grocery Food Supervisor, Grocery Non Food Supervisor,
bertugas Mengawasi kegiatan pemajangan, proses pemberian harga jual,
ketersediaan jenis barang masing-masing.
d. Produce Staff, Daily Dairy and Frozen Staff, Butcher Staff, Fish Staff,
Grocery Food Staff, Grocery Non Food Staff, bertugas Memajang,
memeriksa yang telah kosong/berkurang kemudian mengisi kembali sesuai
jenis barang masing-masing.
e. Receiving and Storage Section Manager, Bertanggung jawab untuk
mengkoordinir, mengarahkan dan mengawasi kegiatan penerimaan dan
penyimpanan barang.
71
f. Receiving and Storage Supervisor, bertugas Mengawasi kegiatan

penerimaan dan penyimpanan barang
g. Receiving and Storage Staff, bertugas Mengecek dan menerima barang
serta menyimpannya dalam gudang.
h. Store Administration Section Manager, bertugas bertanggung jawab untuk
mengarahkan, mengatur dan mengawasi terhadap semua kegiatan
administrasi di dalam supermarket.
i. Finance Administration Supervisor, Bertanggung jawab untuk menyiapkan
uang kecil untuk kasir, mencetak dan mengecek laporan keuangan,
penjualan omset per departemen dan counter, memposting hasil penjualan,
membuat laporan petty cash, kupon; mengecek isi brankas dan
kupon/voucher barang.
j. Administration SDM, Bertanggung jawab terhadap absen, jadwal kerja
dan cuti karyawan; memberi laporan absensi ke Hero pusat; bekerja sama
dengan supervisor memberi penilaian kerja, promosi, mutasi dan rotasi;
perhitungan lembur.
k. Administration POS, Bertanggung jawab membuat laporan perubahan
harga jual, POP (Point of Purchase); bertanggung jawab
terhadappemrosesan faktur, DO, PO, CN (Credit Note); transfer data order
ke gudang David/IT.
l. Administration Supermarket, Bertanggung jawab mengontrol pekerjaan
administrasi POS; mengecek administrasi faktur, PO, DO, data labelling,
bukti transfer dan CN dari POS; menginput data transfer PLU, data BS,
rekap data incoming goods; menyerahkan hasil rekapan dan copy faktur ke
supervisor keuangan.
m. Security, Bertanggung jawab atas keamanan dalam supermarket.
n. Driver, Bertugas sebagai supir dalam memperlancar kegiatan operasi
supermarket.
o. Customer Service Section Manager, Bertanggung jawab atas kegiatan
pelayanan kepada pelanggan, pembungkusan barang-barang yang dibeli,
72
penitipan barang-barang, pengoperasian genset, pelayanan pemeliharaan

umum.
p. Customer Service Supervisor, Bertanggung jawab untuk mengawasi
kegiatan pelayanan kepada pelanggan.
q. Cashier, Bertanggung jawab atas penerimaan dan pengeluaran uang dalam
operasi.
r. Customer Service Staff, Bertanggung jawab untuk mengecek
pengembalian barang yang tidak jadi dibeli customer; kontrol peralatan
mesin EDC (Electronic Draft Capture), cash register, area deposit,
promosi, service counter, display produk, packing material; mengatur
antrian pelanggan dan buka atau tutup kasir, administrasi penukaran dan
pengembalian barang; membuat faktur, invoice pembelian; menangani
keluhan pelanggan; cek audit report dan melakukan settlement mesin
EDC.
2. Nurhasan Basri (TIM TEKNIS)

Bagaimana sistem manajemen konstruksi yang digunakan dalam
pembangunan giant ?
Jawaban :
3. A. Dedy Cahyadi (TIM TEKNIS)

Bagaimana cara mengatasi kecelakaan lalu lintas yang ditimbulkan dari
pembangunan giant ?
Jawaban :
Tenaga Ahli Transportasi (Inayah Putri Ansar)
a. Mengatur waktu dan rute mobilisasi seperti pengangkutan barang
dilakukan pada jam-jam tertentu .
b. Mengoptimalkan kondisi lalu lintas di sekitar Giant.
c. Menertibkan kendaraan yang masuk-keluar dengan memberikan beberapa
atribut jalan.
d. Membuat pintu masuk keluar.
e. Bekerja sama dengan Polsek, dinas perhubungan dan instansi lain yang
bersangkutan.
73
4. Rangga Birawa (TIM TEKNIS)

Seberapa besar dampak lingkungan yang diakibatkan pembangunan giant?
Jawaban :
Ada beberapa poin penting yang menjadikan pembangunan giant berdampak
besar dan penting bagi lingkungan sekitar, yaitu intensitas bising, kualitas air,
kesehatan masyarakat dan timbulan sampah.
Tenaga Ahli Lingkungan (Feby Febrianti)
a. Intensitas Bising : disebabkan oleh suara kendaraan berat, pengangkat alat
berat, material, dan suara-suara mesin yang digunakan pada saat kegiatan
pembangunan. Kebisingan ini dapat mengganggu kenyamanan masyarakat
sekitar lokasi proyek karena akan menimbulkan terganggu dan
menurunnya daya dengar seseorang. Intensitas bising ini merupakan
dampak penting hipotetik pada tahap konstruksi.
b. Kualitas Air : penurunankualitas air tanah ini dapat disebabkan oleh
limbah domestik yang diserapkan ke dalam tanah, serta pembuangan
limbah domestik berupa limbah. Penurunan kualitas dan kuantitas air
tanah berpengaruh terhadap kualitas tanah di sekitar proyek dan kualitas
air yang digunakan masyarakat. Kualitas air ini juga merupakan dampak
penting hipotetik pada tahap konstruksi.
Tenaga Ahli Lingkungan (Aulia Putri Habibun)

c. Lingkungan Kesehatan Masyarakat
Kualitas air dan polusi udara yang dihasilkan dari asap kendaraan
berat yang membawa bahan-bahan bangunan, jika dalam jangka waktu
yang lama maka akan berpengaruh terhadap kualitas udara sehingga akan
berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat di sekitar pembangunan
supermarket Giant.
Keberadaan vector penyakit seperti nyamuk dapat terjadi karena
adanya genangan-genangan air berupa lubang galian yang dapat menjadi
tempat munculnya nyamuk.
74
d. Penurunan/Konsolidasi Tanah
Pada kegiatan konstruksi bangunan utama akan memerlukan
material. Penempatan material berupa semen, batu, besi dalam site area
lokasi proyek akan mengakibatkan limbah konstruksi pada tanah
menyebabkan perubahan komposisi tanah dan akan mengakibatkan limbah
mudah terserap tanah ataupun saluran air.
5. Ahmad Zaky Natsir (TIM TEKNIS)
Metode apa yang dilakukan untuk menghindari efek debu terhadap
pembangunan giant ?
Jawaban :
Tenaga Ahli Lingkungan (Yayah Awaliyah)
a. Pemakaian Masker
Untuk mencegah masuknya kotoran-kotoran dan debu kita dapat
menggunakan masker (bagi pekerja proyek) selama proses pembangunan
berlangsung, adapun jenis masker yang dapat digunakan yaitu:
1) Masker Penyaring Debu
Masker penyaring debu ini berguna untuk melindungi pernafasan dari
serbuk-serbuk logam, penggerindaan atau serbuk kasar lainnya.
2) Masker berhidung
Masker ini dapat menyaring debu atau benda lain sampai ukuran 0,5
mikron, bila kita sulit bernafas waktu memakai alat ini maka hidung-
hidungnya harus diganti karena filternya telah tersumbat oleh debu. Hal
yang perlu diingat dalam penggunaan masker berhidung adalah:
Memasang masker ini harus menempel baik pada wajah. Untuk memeriksa
ini tempelkan selembar kertas atau telapak tangan pada hidung. Bila
masker terpasang baik pada wajah, maka kertas atau telapak tangan akan
tertarik.
b. Memakai Kacamata
75
Kacamata pengaman digunakan untuk melindungi mata dari debu

kayu, batu, atau serpihan besi yang berterbangan di tiup angin.
Mengingat partikel-partikel debu berukuran sangat kecil dan halus yang
terkadang tidak terlihat oleh kasat mata. Pada bagian mata perlu mendapat
perhatian dan diberikan perlindungan dengan alat pelindung mata.
6. Nur Wahidah (TIM KOMISI)
Bagaimana mengatasi keresahan masyarakat terhadap dampak pembangunan
giant ?
Jawaban :
Masyarakat yang terkena dampak akan disediakan lapangan pekerjaan
di Giant seperti memberikan ruang untuk mereka membuka usaha caf dan
lain sebagainya.
SARAN
1. Ramli (TIM TEKNIS)
Jelaskan mengenai matriks identifikasi dampak terhadap masyarakat.
2. Haniva (TIM KOMISI)
Pada laporan di bagian latar belakang hendaknya diberikan landasan hukum
terkait wajibnya melakukan penyusunan dokumen amdal
3. Khairunnisa (TIM KOMISI)
Penentuan dampak penting hipotetik dilakukan dengan salah satu yang
termasuk dalam 7 kriteria dampak penting
4. Ayustina (TIM KOMISI)
Sosialisasi yang dilakukan sebelum melakukan penyusunan dokumen amdal
5. Muhammad Sukirman, ST (TIM KPA)
Latar belakang dan tujuan harus terkait dengan pentingnya penyusunan
dokumen AMDAL
LAMPIRAN II BIODATA
A. PEMRAKARSA
1. FAUJAN AL MUKARIM/NIM 60800114051
76
Tempat Lahir : Nusa Tenggara Timur

Tanggal Lahir : 18 September 1997
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Golongan Darah : O
Alamat : Larantuka, NTT
B. KETUA TIM
1. CANDRA SAKTI WAHYUDI/ NIM 60800114041
Tempat Lahir : Takalar

Tanggal Lahir : 1 Oktober 1997
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Golongan Darah : -
Alamat : Takalar
C. ANGGOTA TIM
1. ASWITA WIRYADISURIA/NIM 60800114053
Tempat Lahir : Masamba

Tanggal Lahir : 28 April 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Golongan Darah : A
Alamat : Jl. Batua Raya 10 B no. 12
77
2. KARTINI/NIM 60800114072
Tempat Lahir : Pangkajene

Agama : Islam
Golongan Darah : O
Alamat : Samata, Gowa
D. TENAGA AHLI
1. TENAGA AHLI LINKUNGAN
1) Fitri Ayu Febriani/NIM 60800114038
Tempat Lahir : Selayar

Tanggal Lahir : 9 Februari 1997
Agama : Islam
Golongan Darah : B
Alamat : Jl. Denghayo, Antang
2) Aulia Putri Habibun/NIM 60800114035
Tempat Lahir : Maliana

Tanggal Lahir : 17 Oktober 1996
Agama : Islam
Golongan Darah : O
Alamat : Komp. Angkatan Laut, Antang
78
3) Yayah Awaliah/NIM 60800114052
Tempat Lahir : Watansoppeng

Tanggal Lahir : 17 Desember 1995
Agama : Islam
Golongan Darah : AB
Alamat : Jl. Bontotangnga No.2
2. TENAGA AHLI EKONOMI

1) Siti Hajerianti Sari/NIM 60800114066
Tempat Lahir : Palu

Tanggal Lahir : 7 Mei 1996
Agama : Islam
Golongan Darah : B
Alamat : Perumahan Zarindah Permai
2) Kartini Nawir/NIM 60800114096

Tempat Lahir : Makassar
Agama : Islam
Golongan Darah : O
Alamat : Borong 79
3) Alfina Mutia Fitra/NIM 60800114043
Tempat Lahir : Gowa

Agama : Islam
Golongan Darah : O
Alamat : Perumahan Patri Abdullah
3. TENAGA AHLI TRANSPORTASI

1) Inayah Putri Ansar/NIM 60800114034
80
Tempat Lahir : Bulukumba

Tanggal Lahir : 14 September 1996
Agama : Islam
Golongan Darah : O
Alamat : BTN Romang Polong Indah
2) Muhammad Aswar/NIM 60800114087
Tempat Lahir : Polman

Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Golongan Darah : B
Alamat : Jl. Poros Majene No. 39
3) Muhammad Abdillah (60800114034)
81
Tempat Lahir : Enrekang

Agama : Islam
Golongan Darah : AB
Alamat : Rappocini
4. TENAGA AHLI PLANOLOGI

1) Fitriani Rasyid/ NIM 60800114012
Tempat Lahir : Kolaka

Tanggal Lahir : 21 Februari 1996
Agama : Islam
Golongan Darah : O
Alamat : Kolaka, Jalan Kamboja no. 3
2) Nursaidah Asad/NIM 60800114080
Tempat Lahir : Sidodadi

Tanggal Lahir : 20 Juli 1996
Agama : Islam
Golongan Darah : A
Alamat : Perumahan Patri Abdullah
82
3) Miftakhaeriah/NIM 60800114062
Tempat Lahir : Sinjai

Tanggal Lahir : 1 Agustus 1996
Agama : Islam
Golongan Darah : A
Alamat : Jl. Datuk Pagentungan, Gowa
5. TENAGA AHLI KONSTRUKSI

1) Muhammad Faizal/NIM 6080011464
Tempat Lahir : Bima

Agama : Islam
Golongan Darah : O
Alamat : Kota Bima
2) Muhammad Firdaus/NIM 60800114021
83
Tempat Lahir : Pinrang

Tanggal Lahir : 22 Januari 1997
Agama : Islam
Golongan Darah : O
Alamat : Pinrang
84

Laporan Dokumen Supermarket Giant

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Laporan Dokumen Supermarket Giant

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN

Pusat Perbelanjaan Giant di Jl. Tun Abdul Razak, Gowa

Samata, Juli 2017

BAB II METODE STUDI..............................................................................5

B. Deskripsi Rencana Usaha Dan Kegiatan............................................20

Pembangunan Giant Supermarket yang akan dilakukan di Kabupaten

Hidup maka Pembangunan Giant ini wajib untuk melakukan penyusunan

B. Tujuan Rencana Kajian

1. Menghindari dampak yang ditimbulkan terhadap pembangunan giant

Tabel 1.1 Undang-Undang terkait dengan Studi Amdal

Tabel 1.2 Peraturan Pemerintah terkait dengan Studi Amdal

2. No. 32 Tahun 2011 Manajemen dan Acuan kemacetan lalu lintas

3. Keputusan Menteri dan Peraturan Menteri

Terkait proses pembangunan Supermarket Giant yaitu Peraturan

D. Pelaksana Studi (Pemrakarsa dan Tim Penyusun Dokumen Amdal)

1. Pemrakarsa dan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan

a. Tim Penyusun Amdal, terdiri atas :

A. Metode pengumpulan dan analisi data

Metode pengumpulan dan analisis data, Bagian ini berisi metode

3. Memprakirakan kualitas lingkungan akibat kegiatan proyek, berdasarkan

oleh penyelenggara Delphi . Teknik Delphi sangat cocok untuk

a. Komponen Lingkungan Tata Ruang

c) Bangkitan Lalu lintas Dalam memprediksi bangkitan dan tarikan

yang menyebabkan terjadinya pergerakan dari dan ke suatu

2) Metode Analisa Data

Metode analisa data untuk sub komponen iklim dilakukan

2) Metode Analisa Data

Data yang terkumpul akan dianalisa dengan tabulasi silang

Tabel 2.1 Metode Pengumpulan dan Analisa Data Komponen

e. Komponen Kesehatan Masyarakat

Kondisi sanitasi lingkungan, meliputi : peningkatan volume

Kegiatan pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan

2) Metode Analisis Data

Baik data primer maupun data sekunder yang terkumpul akan

Tabel 2.2 Metode Pengumpulan dan Analisa Data Komponen

N Komponen Indikator Parameter Metode

Masyarakat kesehatan prasarana

B. Metode prakiraan dampak penting

Jika manusia diwilayah studi ANDAL yang terkena dampak

b. Luas wilayah persebaran dampak

Dampak lingkungan rencana usaha/kegiatan bersifat penting

c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung

Dampak kegiatan dapat berlangsung lama atau dalam waktu

d. Banyaknya komponen lingkungan lain yang terkena dampak

Dikarenakan dampak terhadap kompoonen lingkungan akan

e. Sifat kumulatif dampak Dampak

suatu usaha atau kegiatan tergolong berdampak besar dan

1) Dampak lingkungan berlangsung eruang kali dan terus-menerus,

Dampak bersifat penting bilamana :Perubahan yang akan

Suatu dampak dikatagorikan penting apabila manusia

Pembuatan batasan penilaian terhadap masing-masing

perlu dikelola, apabila memiliki skala minimum 3 dari 6 kriteria

A. Deskripsi Umum Rona Lingkungan Hidup

a. Kualitas Udara dan Bising

meningkat. Hal ini juga dapat menyebabkan perubahan suhu

kendaraan di jalan, yang menuju ke lokasi pembangunan supermarket

memulai suatu bisnis, mereka bertindak sebagai seorang wirausaha

Kondisi kesehatan di daerah pembangunan supermarket Giant lebih

B. Deskripsi Rencana Usaha dan/Kegiatan

1. Sebelah Utara berbatasan dengan area persawahan

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan jln. Tun Abdul Razak yang

3. Sebelah Barat berbatasan dengan Showroom Assa.

4. Sebelah Timur berbatasan dengan ruko dan Caf Tosil.

1. Batas Wilayah Studi dan Batas Waktu Kajian