Anda di halaman 1dari 12

1

ANALISIS DAMPAK POTENSIAL DAN


DAMPAK PENTING HIPOTETIK
DALAM PEMBANGUNAN HOTEL “NURFA CIPTA RASA”
OLEH PT. ANNISA KARYA NEGARA

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas kelompok


pada mata kuliah Etika Lingkungan
Dosen: A. Silvan Erusani, S.T., M.Sc.

Disusun oleh:
Kelompok 5 Semester 6A
Utami Dhea Rindyani (11150161000016)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
2

MATRIKS DAMPAK POTENSIAL PEMBANGUNAN HOTEL NURFA CITA RASA


PT ANNISA ASET NEGARA

Pasca-
Komponen Kegiatan Pra-Konstruksi Konstruksi Operasi
Operasi
Komponen Lingkungan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
GEOFISIK
Kebisingan X X X X X X
Kualitas udara X X X X X X X X
Kualitas air X X X X X X
Transportasi X X X X X
Getaran X X X X

BIOLOGI
Flora X X X X
Fauna X X X X

SOSIAL
Kesempatan kerja X X X X X
Peluang usaha X X X X X
Pendapatan masyarakat X X X X X
Perubahan perilaku sosial X X X X X X
Pengurangan pengangguran X X X
Pertumbuhan ekonomi X X X
Perubahan jumlah penduduk X X
Perubahan kepemilikan lahan X X
Gangguan proses sosial X X
Sikap dan persepsi X X X X X
masyarakat

KESEHATAN MASYARAKAT
Kecelakaan kerja X X X X X X X
Limbah domestik X X X X
3

Limbah padat X X X X X
Limbah B3 X X X

Deskripsi Kegiatan Pembangunan Hotel “NURFA CIPTA RASA”

Prakonstruksi
1. Perizinan
2. Sosialisasi dan konsultasi
3. Pembebasan lahan
4. Penerimaan tenaga kerja

Konstruksi
5. Mobilisasi peralatan dan material kerja
6. Penyiapan lahan
7. Penggalian dan penimbunan
8. Pembangunan konstruksi
9. Pembangunan sarana dan prasarana
10. Pemutusan tenaga kerja

Operasi
11. Penerimaan tenaga kerja operasional
12. Operasional hotel
13. Pemeliharaan dan perawatan hotel

Pasca-operasi
14. Pemutusan tenaga kerja

A. Prakontruk
1. Perijinan
4

Perizinan bangunan gedung meliputi izin lokasi, advice planning, Rencana Tata Letak Bangunan (RTLB), UKL UPL, HO (ijin gangguan), IMB
(ijin mendirikan bangunan), dan perijinan lainnya sesuai dengan perturan daerah tempat gedung berdiri. Permintaan ijin, wajib dilakukan untuk
mendirikan sebuah bangunan agar nantinya jika terjadi sesuatu terhadap lahan tersebut ada jaminan dari pemerintah.

2. Sosialisasi dan konsultasi

Sosialisasi rencana kegiatan dilakukan untuk menjelaskan kepada masyarakat tentang tahapan/rencana kegiatan, manfaat, kemungkinan dampak
yang ditimbulkan. Kegiatan sosialisasi melputi kegiatan :

 Pengumuman melalui media cetak, media elektronik dan papan pengumuman.


 Sosialisasi langsung kepada perwakilan masyarakat (perangkat pemerintahan desa dan tokoh masyarakat yang berada di sekitar lokasi pembangunan
gedung hotel).

3. Pembebasan lahan

Kegiatan pembebasan yang dimaksud adalah pembelian lahan yang akan dibangun proyek dari para pemilik lahan dimana harga yang digunakan
adalah harga pasar yang berlaku saat itu. Dalam kegiatan ini, hanya lahan yang terkena pembangunan hotel saja yang akan mengalami pembebasan
lahan. Prosedur pembebasan lahan dilakukan dengan mengikuti ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah daerah dengan memperhatikan status lahan
serta berkoordinasi dengan Instansi /terkait yang ada di Lokasi kelas A jl ciputat parung ex PPG dab Lokasi kelas B jl Juanda ex spbu sandratex.

4. Penerimaan tenaga kerja :

Pelaksanaan perkerjaan pembangunan hotel dirancang sesederhana mungkin tetapi memiliki otonomi yang cukup untuk menjamin kelancaran
kegiatan pembangunan, baik dalam kaitannya dengan aspek teknis maupun non teknis. Bentuk organisasi yang akan diterapkan adalah organisasi
fungsional dimana kegiatan pembangunan hotel dibagi menjadi fungsi-fungsi yang terpisah tetapi masih tetap dapat bekerjasama.

Sistem kerja yang diterapkan dibagi menjadi 2 (dua) kelompok yaitu :


5

 Golongan karyawan yang bekerja pada waktu tertentu (kontrak).


 Golongan karyawan yang bekerja dengan waktu tidak tertentu (permanent).

Penerimaan tenaga kerja dilakukan sesuai dengan tingkat kebutuhan dan berdasarkan kualifikasi tingkat pendidikan dan keterampilan. Sistem
penerimaan karyawan dilakukan menurut SOP penerimaan tenaga kerja yang ada. Kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan dalam kegiatan
pembangunan gedung hotel adalah tingkat sarjana, diploma, teknisi, SMA dan SMP. Tenaga kerja harian diperlukan untuk kegiatan-kegiatan di
pembangunan gedung hotel.

B. Kontruksi
5. Mobilisasi peralatan dan material :

Sebelum kegiatan pembangunan hotel dilakukan, terlebih dahulu akan dilakukan mobilisasi alat-alat berat dan bahan ke lokasi proyek yang
dilakukan melalui jalan darat. Alat-alat berat yang dibawa dan akan digunakan seperti bulldozer, excavator, vibro roller, damp truk dan peralatan
lainnya dimana akan digunakan untuk mengangkut material seperti pasir, semen, batu-batuan, besi, dll.

Pembuatan base camp/barak kerja Yaitu pembuatan pos untuk semua kegiatan dengan cara membuat suatu bangunan khusus buat para
kontraktor dan penempatan bahan-bahan material bangunan. Pembuatan jalan kerja Pembuatan ini bertujuan untuk jalan bagi kendaraan pengangkut
material seperti semen, pasir, batu-batuan, besi, dan lain-lain dan juga sebagai jalan bagi alat-alat berat dan jalan bagi para pekerja proyek.

6. Penyiapan lahan

Kegiatan penyiapan lahan akan dilakukan pada saat membuka areal penbangunan gedung untuk kegiatan pembangunan hotel. Kegiatan ini
dilakukan secara selektif dan sesuai kebutuhan atau hanya pada areal yang akan digunakan pada pembangunan hotel saja (sesuai dengan rencana
kemajuan pembangunan hotel). Peralatan yang digunakan untuk perbersihan lahan ialah eksavator, truk, chainsaw dan bulldozer.
6

Batang-batang pohon yang berukuran kecil dan semak belukar didorong dengan bulldozer, sedangkan pohon yang berukuran besar dipotong
dengan menggunakan chainsaw, kemudian kayunya dikumpulkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat setempat, sementara bangunan permanen di
hancurkan dengan Kegiatan pembukaan dan pembersihan lahan dilakukan seiring dengan kemajuan tambang.

7. Penggalian dan Penimbunan


Pada tahap ini, sebelum membangun hotel maka harus di adakan penggalian tanah untuk menetapkan pondasi awal, untuk mengecek kulaitas tanah
serta penimbunan dilakukan untuk pemadatan tanah agar di dapatkan kontruksi hotel yang baik.

8. Pembangunan Konstruksi
Pembangunan Hotel dimulai dengan perataan tanah dengan menggunakan alat berat lalu pembuatan pondasi, pembangunan dinding, sampai bangunan
konstruksi tersebut selesai dan siap digunakan.

9. Pembangunan sarana dan prasarana


Pengadaan fasilitas saran dan prasarana sangat perlu untuk mendukung kegiatan utama , sehingga dapat berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan.
Lokasi fasilitas penunjang ini dikonsentrasikan pada daerah tertentu agar memudahkan dalam aktivitas.Adapun kegiataanya meliputi : Pembangunan
fasilitas Hotel Pembuatan fasilitas seperti mushola, tempat parkir, taman bermain, Rooftop, Ruangan Lobi

10. Pemutusan Tenaga Kerja


Penanganan tenaga kerja setelah kegiatan berakhir adalah memberikan tenggang waktu pada karyawan yang akan terkena pemutusan hubungan kerja
(PHK) yaitu dengan pendekatan personal dan akan memberikan uang pesangon sesuai peraturan pemerintah yang berlaku dan surat pengalaman kerja,
dengan harapan uang pesangon tersebut dapat dijadikan sebagai modal kerja dan modal usaha maupun modal lainnya yang akan menunjang kehidupan
para tenaga kerja tersebut setelah lepas dari perusahaan, serta surat pengalaman kerja dapat mempermudah bekerja di perusahaan lain. Alternatif lain
dengan mempromosikan karyawan yang berprestasi dan masih dalam usia produktif akan disalurkan pada proyek lain sejenis yang membutuhkan
7

sumber daya terdidik, terlatih dan berpengalaman. Serta memberikan bimbingan dan peluang, yaitu membentuk kelompok untuk membuka lapangan
kerja baru.

C. Operasi
11. Penerimaan Kerja Operasional
Pada tahap ini perusahaan pengembang menjaring sumber daya manusia yang dapat di berdayakan untuk menunjang aktvitas Operasional hotel dalam
hal ini pengembang harus memberdayakan masyarakat sekitar hotel secara kontrak.

12. Operasi Hotel dan Pusat Perdagangan dan Jasa


Dalam hal ini hotel melakukan aktivitas sebagaimana mestinya, melakukan perdagangan dan pelayanan.

13. Pemeliharaan dan Perawatan Hotel dan Pusat Perdagangan


Management hotel harus menjaring sumberdaya manusia yang berasal dari kalangan teknisi(engineering) untuk perawatan hotel serta menjaring
sumberdaya manusia dari kalangan marketing untuk bergerak di bidang perdagangan.

D. Pasca Operasional
14. Pemutusan Tenaga Kerja
Pada umumnya masyarakat sekitar perusahaan dipekerjakan dengan status kontrak dimana hal ini untuk menyetarakan hak masyarakat sekitar agar
dapat merasakan penghasilan dari akivitas yang dilakukan didalam perusahaan yang bergerak di bidang jasa perhotelan.
8

PELINGKUPAN PEMBANGUNAN FLOS HOTEL


PT HARUM MEWANGI

1. Apakah beban komponen lingkungan tersebut sudah sangat tinggi?


2. Apakah komponen lingkungan tersebut memegang peranan penting?
3. Apakah ada kekhawatiran masyarakat yang tinggi tentang komponen lingkungan tersebut?
4. Apakah ada aturan/kebijakan yang dilanggar/dilampaui/diabaikan?

PRAKONSTRUKSI 1 2 3 4 Kesimpulan
1. Perizinan
Kesempatan kerja Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Perubahan kepemilikan lahan Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
2. Sosialisasi dan konsultasi
Peluang usaha Tidak Ya Ya Tidak Ya
Perubahan perilaku sosial Tidak Tidak Ya Tidak Ya
Sikap dan persepsi masyarakat Tidak Tidak Ya Tidak Ya
3. Pembebasan lahan
Kualitas udara Ya Ya Ya Tidak Ya
Kualitas air Tidak Ya Ya Tidak Ya
Flora Ya Ya Ya Tidak Ya
Fauna Tidak Ya Tidak Tidak Ya
Perubahan kepemilikan lahan Tidak Ya Ya Tidak Ya
Limbah domestik Ya Tidak Ya Tidak Ya
Limbah padat Tidak Tidak Ya Tidak Ya
Limbah B3 Tidak Tidak Ya Tidak Ya
4. Penerimaan tenaga kerja
Kesempatan kerja Ya Ya Ya Tidak Ya
Peluang usaha Ya Ya Ya Tidak Ya
Pendapatan masyarakat Ya Ya Ya Tidak Ya
Perubahan perilaku sosial Ya Ya Ya Tidak Ya
Pengurangan pengangguran Ya Ya Tidak Tidak Ya
Pertumbuhan ekonomi Ya Ya Ya Tidak Ya

KONSTRUKSI 1 2 3 4 Kesimpulan
5. Mobilisasi peralatan dan material kerja
Kebisingan Ya Ya Ya Tidak Ya
Kualitas udara Ya Ya Ya Ya Ya
Transportasi Ya Ya Tidak Tidak Ya
Getaran Ya Ya Ya Tidak Ya
Flora Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
9

Fauna Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak


Gangguan proses sosial Tidak Ya Ya Tidak Ya
Kecelakaan kerja Tidak Tidak Ya Ya Ya
Limbah padat Tidak Ya Ya Ya Ya
6. Penyiapan lahan
Kebisingan Ya Ya Ya Ya Ya
Kualitas udara Ya Ya Ya Ya Ya
Kualitas air Tidak Ya Ya Ya Ya
Transportasi Ya Ya Tidak Tidak Ya
Flora Ya Ya Ya Ya Ya
Fauna Ya Ya ya Ya Ya
Sikap dan persepsi masyarakat Tidak Ya Ya Tidak Tidak
Kecelakaan kerja Tidak Ya Ya Tidak Ya
7. Penggalian dan penimbunan
Kebisingan Tidak Tidak Ya Tidak Tidak
Kualitas udara Ya Ya Ya Ya Ya
Kualitas air Ya Ya Ya Ya Ya
Transportasi Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Getaran Ya Ya Ya Tidak Ya
Flora Ya Ya Ya Tidak Ya
Fauna Ya Ya Ya Tidak Ya
Kecelakaan kerja Tidak Tidak Ya Tidak Tidak
Limbah domestik Ya Ya Tidak Tidak Ya
Limbah padat Ya Ya Tidak Ya Ya
8. Pembangunan konstruksi
Kebisingan Ya Ya Ya Ya Ya
Kualitas udara Ya Ya Ya Ya Ya
Kualitas air Ya Ya Ya Tidak Ya
Getaran Ya Ya Ya Tidak Ya
Kecelakaan kerja Ya Ya Ya Tidak Tidak
Limbah domestik Ya Ya Ya Tidak Ya
Limbah padat Ya Ya Ya Tidak Ya
Limbah B3 Ya Ya Ya Tidak Ya
9. Pembangunan sarana dan prasarana
Kebisingan Ya Ya Tidak Tidak Ya
Kualitas udara Ya Ya Ya Tidak Ya
Transportasi Ya Ya Ya Tidaj Ya
Peluang usaha Ya Ya Tidak Tidak Ya
Perubahan perilaku sosial Ya Ya Tidak Tidak Ya
Kecelakaan kerja Tidak Ya Ya Tidak Tidak
10. Pemutusan tenaga kerja
Pendapatan masyarakat Ya Ya Tidak Tidak Ya
10

Perubahan jumlah penduduk Ya Ya Tidak Ya Ya


Gangguan proses sosial Tidak Ya Ya Ya Ya
Sikap dan persepsi masyarakat Tidak Ya Ya Ya Ya

OPERASI 1 2 3 4 Kesimpulan
11. Penerimaan tenaga kerja operasional
Kesempatan kerja Ya Ya Ya tidak Ya
Peluang usaha Tidak Ya Ya Tidak Tidak
Pendapatan masyarakat Tidak Tidak Ya Tidak Tidak
Perubahan perilaku sosial Ya Ya Ya Tidak Ya
Pengurangan pengangguran Tidak Ya Ya Ya Ya
Pertumbuhan ekonomi Ya Ya Tidak Ya Ya
Kecelakaan kerja Ya Tidak Tidak Tidak Tidak
12. Operasional hotel
Kebisingan Ya Ya Ya Tidak Ya
Kualitas udara Ya Ya ya Tidak Ya
Kualitas air Ya Ya Ya Tidak Ya
Transportasi Ya Ya Ya Tidak Ya
Getaran Tidak Tidak Tidak Ya Tidak
Kesempatan kerja Ya Ya Ya Ya Ya
Peluang usaha Ya Ya tidak tidak Ya
Pendapatan masyarakat Tidak Ya Ya Ya Ya
Perubahan perilaku sosial Ya Ya Tidak Ya Ya
Pengurangan pengangguran Ya Ya ya Tidak Ya
Pertumbuhan ekonomi Ya Ya Ya Tidak Ya
Perubahan jumlah penduduk Ya Ya Tidak Ya Ya
Sikap dan persepsi masyarakat Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Kecelakaan kerja Ya Ya ya Tidak Ya
13. Pemeliharaan dan perawatan hotel
Kualitas udara Ya Ya Ya Tidak Ya
Kualitas air Ya Ya Ya tiang Ya
Limbah domestik Ya Ya tidak ya Ya
Limbah padat Ya Ya Ya Ya Ya
Limbah B3 Ya Ya Ya Ya Ya

PASCAOPERASI 1 2 3 4 Kesimpulan
14. Pemutusan tenaga kerja
Kesempatan kerja Ya Ya ya ya Ya
Pendapatan masyarakat Ya Tidak tidak ya Ya
Perubahan perilaku sosial Ya Ya Tidak ya Ya
Sikap dan persepsi masyarakat Ya Ya Tidak Ya Ya
11

Analiis:
Rencana pembangunan hotel Nurfa Cita Rasa PT Annisa Aset Negara beserta sarana dan
prasarananya akan di dirikan pada tanah seluas 30.000M2. Secara umum hotel terdiri dari
bangunan utama dan bangunan pendukung lain berupa masjid, taman bermain, parkiran dan
kolam renag. Luas bangunan tediri dari 65.000M2 untuk 800 kamar .
Kebisingan yang berasal dari kendaraan berat pengangkut alat berat dan material serta suara
mesin yang digunakan lalu dari kegiatan pembangunan kebisingan ini dapat mengganggu
warga sekitar proyek pembangunan hotel ini. Getaran yang berasal dari kendaraan berat yang
melintas, penurunan alat berat dan material dan pemancang tiang yang tentunya getaran ini
akan di rasakan oleh warga sekitar proyek pembangunan. Pencemran udara disebabkan oleh
emisi kendaraan berat yang melintas serta aktivitas pembangunan yang menyebabkan
konsentrasi debu dan unsur pencemar lain seperti CO, Pb di udara meningkat. Suhu menjadi
panas Karena pohon pohon yang sebelumnya ada sudah tidak ada lagi dan juga karena
disebabkan pembangunan yang menjadi kan suhu menjadi panas. Keberadaan debu di udara
dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan warga sekitar proyek menderita penyakit ISPA.

Dalam kegiatan konstruksi tentunya membutuhkan air untuk menunjang kegiatan tersebut.
Jumlah air yang dibutuhkan sangatlah banyak dan untuk memenuhi kebutuhan air tersebut
maka sumber air yang digunakan adalah air tanah sehingga kuantitas air tanah bias berkurang
dan kualitasnya pun bias menurun karena kontaminasi lumpur pada kegiatan pembangunan.
Keberadaan vector penyakit seperti nyamuk dapat terjadi karena adanya genangan genangan
air berupa lubang galian yang dapat menjadi breeding place nyamuk, dan juga ada lalat dan
tikus karena ada tumpukan sampah dari aktivitas pekerja proyek. Penularan penyakit dapat
terjadi dari pekarja yang berasal dari daerah endemic penyakit menular, dia bisa menularkan
ke sesame pekerja atau bahkan dapat menularkan ke warga sekitar. Para pekerja bangunan
dating dari luar daerah akan menyebabkan penduduk di skitar wilayah pembangunan proyek
menjadi bertambah. Kerusakan jalan yang di akibatkan oleh lalu lalangnya kendaraan berat
dapat menyebabkab kecelakaan sehingga menimbulkan kemacetan.

Pada tahap pasca kontruksi untuk memenuhi air pasca operasional hotel tersebut, air yang
digunakan adalah air artesis. Dalam pemakaian air yang banyak maka kuantitas air tanah
menjadi dangkal yang dipakai oleh masyarakat sekitar menjadi berkurang dan kualitasnya
menajadi menurun akibat adanya kontaminasi lumpur atau tanah pada sumur bor penurunan
kualitas tanah dapat disebabkan karena penumpukan sampah yang di serap ke tanah.
12

Kebisingan berasal dari lalu lintas yang semakin ramai karena berdatangannya pengunjung
hotel. Pencemaran udara karena lalu lalang kendaraan pengunjung hotel dan juga dapat
menyebabkan kemacetan karena banyak angkot yang berhenti di depan hotel karena hotel
disini menjadi pusat perbelanjaan juga. Timbulnya sampah dari hasil operasional hotel tesebut,
limbah dari toilet, wastafel dan bak cucian piring.

Desain ukuran tampak atas

Anda mungkin juga menyukai