BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Peraturan
Peraturan pembangunan Flyover Siteba adalah
sebagai berikut:
1. Undang-Undang No. 26 Tahun 2007, tentang
penataan ruang (terkait dengan lokasai rencana
kegiatan dengan tata ruang sebagai persyaratan
dalam penyusunan dokumen AMDAL di
Padang).
BAB II
RUANG LINGKUP STUDI
b. Konstruksi
Mobilitas tenaga kerja, peralatan dan material,
tentang tenaga kerja dan penurunan kualitas
hidup lingkungan sekitar, berupa pencemaran
udara maupun air.
a. Komponen geo-fisik-kimia
1. Iklim yang terdapat di Padang adalah pada
termperatur 23 s/d 30OC dengan curah hujan
tinggi dan kelembaban tinggi.
2. Kualitas udara dan kebisingan yaitu mencakup
parameter kualitas udara ambient, debu dan
kebisingan yang ditimbulkan. Polusi udara yang
dimaksudkan tersebut berasal dari semen, alat
bangunan, mesin-mesin bangunan, dan
transportasi pengangkutan alat dan material
bangunan.
3. Fisiologi yang meliputi kondisi lahan awal,
bentuk lahan, sifat lahan, dan komponen-
komponen yang ada di lahan.
b. Batas Ekologis
Pembangunan Flayover Siteba dibangun dari
simpang jembatan siteba sampai dengan
jalan Pontianak,panjangnya mencapai 600
meter. Dampak dari pembangunan flyover
siteba yaitu pada dampak polusi udara pada
proses pembangunan flyover
tersebut,akibatnya debu-debu dari
pembangunan flyover tersebut menyebabkan
polusi udara dan kemunkinan akan
berdanpak kepada timbulnya penyakit
pernapasan.
c. Batas Social
Pembangunan Flyover jalan siteba sejauh
600 m,mengubah pola hidup masyarakat
d. Batas Administratif
Masyarakat tidak dapat sembarangan dalam
membuka lapak dagangan, sepanjang
pembangunan flyover, karena ada
penanaman tiang pancang jembatan pada
pembangunan flyover.
III. Ekonomi
Sumatera Barat dikenal sebagai daerah
pemasok hasil-hasil pertanian, perkebunan
dan agroindustri. Perkembangan komoditi
ini di Sumatera Barat saat ini cukup
berkembang pesat dan menjanjikan. Sebagai
akses utama pemasaran antar daerah di
Padang, kondisi fisik kurang dapat
mendukung kelancaran transportasi dalam
mengangkut hasil-hasil pertanian tersebut.
Hal ini berakibat terbatasnya jumlah produk
yang dapat diangkut atau secara umum
berdampak sulitnya pendistribusian
pemasaran hasil-hasil pertanian, perkebunan
dan agroindustri. Solusi dari masalah ini
maka dibangunlah Flyover Siteba yang
diharapkan dapat mendukung ataupun
kemudahan akses transportasi pemasaran di
Pasar Nanggalo dengan hasil-hasil produksi
antar daerah di Padang. Sehingga akan dapat
meningkatkan pemasaran hasil-hasil
produksi pertanian yang berdampak akan
meningkatkan pendapatan petani dan
b. Dampak Organisasional
I. Dampak langsung
Pembangunan Flyover Siteba sebagai proyek
strategis merupakan solusi yang paling tepat
untuk mengatasi kemacetan di jalan Raya
Siteba. Ini merupakan solusi yang diberikan
RTRW dalam memberikan pelayanan akses
jalan yang baik. Tentunya akan membantu
Dinas Perhubungan dan transportasi dalam
mengatasi kemacetan sehingga aktivitas
transportasi darat menjadi lancar. Jalan
layang Siteba, tidak sekedar memperlancar
akses transportasi di daerah Siteba tetapi
juga memberikan kontribusi yang besar bagi
pemkab/kota dalam pencapaian visi misi
daerah. Kemudahan akses akan dapat
menggerakkan kegiatan ekonomi baik sektor
pertanian, pariwisata, maupun jasa.
Sehingga dapat menyinergikan
pembangunan daerah Sumbar dengan
pertumbuhan yang pesat didaerah timur
Sumatera. Tujuan Pemkab untuk memajukan
dan memacu kegiatan ekonomi akan dapat
terwujud. Jalan layang ini akan
mempercepat perkembangan sektor
perekonomian/ peningkatan pertumbuhan
ekonomi daerah, terkhusus daerah
Siteba,Padang untuk memacu pertumbuhan
perekonomian daerah masing-masing.
II. Kepercayaan
Masalah-masalah yang selama ini dirasakan
masyarakat pengguna seperti kenyamanan
berkendaraan rute di daerah Siteba ataupun
kesulitan akses jalan dalam pemasaran hasil-
hasil pertanian, perkebunan dan agroindustri
akan segera dapat terpecahkan dengan
pembangunan Flyover Siteba. Akan tetapi
masyarakat masih meragukan tentang
penggurusan rumah warga yang lahannya
akan digunakan sebagai pembangunan
Flyover berlangsung. Hal ini akan membuat
timbulnya keraguan dari masyarakat
terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah
yang ingin mewujudkan kebutuhan
masyarakat.
BAB III
METODA
BAB IV
PELAKSANAAN STUDI
4.1 Pemrakarsa
Pemrakarsa kegiatan studi Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL)
pembangunan Flyover Siteba berlokasi di
Siteba,Padang adalah sebagai berikut :
PENAPISAN
I. Pelingkupan
1. Ruang lingkup (Identifikasi isu-isu, air, tanah
dan sumber daya)
Kebisingan
Limbah sampah
Banjir