DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2
Puji dan syukur tim penulis ucapkan kepada Allah atas segala nikmat yang
telah diberikan sehingga lapoan Perencanaan Tambang mengenai “Studi Kelayakan
Tambang Batubara PT. Bukit Basa” dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan laporan ini penulis tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,
untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dedi Yulhendra,
ST, MT dan Defri Kurniawan, ST sebagai dosen pembimbing matakuliah
Perencanaan Tambang.
Sebagai manusia biasa yang tidak lepas dari berbagai kekurangan penulis
menyadari bahwa didalam laporan ini masih terdapat banyak kekurangan untuk itu
kritik dan saran sangat saya harapkan guna penyempurnaan laporan ini. Akhir kata
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Geologi ......................................................................................... 10
ii
D. Peralatan ....................................................................................... 27
C. Peralatan Pengolahan.................................................................... 32
B. Peralatan ....................................................................................... 36
A. Lingkungan .................................................................................. 37
A. Bagan Organisasi.......................................................................... 45
BAB IX PEMASARAN
A. Bagan Organisasi.......................................................................... 52
A. Investasi ........................................................................................ 55
LAMPIRAN
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR LAMPIRAN
1. Spesifikasi Alat
2. Kebutuhan Alat
3. Perkiraan Teknis
5. Target Produksi
6. Produktivitas Alat
7. Kontribusi Alat
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
serta urutan teknik pelaksanaan berbagai macam kegiatan untuk mencapai suatu
tujuan dan sasaran yang diinginkan. Perencanaan tambang merupakan suatu tahap
sumberdaya yang akan ditambang, baik berupa block model, maupun gradded
seam model untuk endapan tabular seperti batubara. Dua aspek penting dalam
tambang bawah tanah menghasilkan sekitar 60% dari produksi batubara dunia,
yaitu:
1
2. Perencanaan operasional, menyangkut teknik pengerjaan dan penggunaan
landasan dasar atau konsep dasar dalam pembukaan suatu tambang. Sebagai
baru.
Adapun maksud dan tujuan penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut.
1. Sebagai tugas akhir untuk Ujian Akhir Semester (UAS) pada mata kuliah
Perencanaan Tambang.
2
C. Ruang Lingkup dan Metode Studi
dari buku-buku dan bahan yang relevan serta pengambilan bahan dari internet.
Menentukan batas akhir dari kegiatan penambangan (ultimate pit limit) untuk
penentuan batas akhir dari pit, nilai waktu dari uang belum diperhitungkan.
2. Perancangan pushback
menambang habis cadangan batubara tersebut mulai dari titik masuk awal
lebih kecil dan lebih mudah dikelola. Hal ini akan membuat masalah
Pada tahap ini elemen waktu sudah mulai dimasukkan kedalam rancangan
dipertimbangkan.
3
3. Penjadwalan produksi
Menambang bijih dan lapisan penutupnya (waste) di atas kertas, jenjang demi
kadar untuk tiap pushback yang diperoleh. Pengaruh dari berbagai kadar
batas (cut off grade) dan berbagai tingkat produksi bijih dan waste dievaluasi
dengan menggunakan kriteria nilai waktu dari uang, misalnya net present
yang akan memberikan tingkat produksi dan strategi kadar batas yang terbaik.
per tahun). Peta-peta ini menunjukkan dari bagian mana di dalam tambang
tahunan ini sudah cukup rinci, di dalamnya sudah termasuk pula jalan angkut
dan ruang kerja alat, sedemikian rupa sehingga merupakan bentuk yang dapat
pula untuk periode waktu yang sama sehingga gambaran keseluruhan dari
5. Pemilihan alat
penutup dapat dibuat profil jalan angkut untuk setiap periode waktu. Dengan
mengukur profil jalan angkut ini, kebutuhan armada alat angkut dan alat
4
muatnya dapat dihitung untuk setiap periode (setiap tahun). Jumlah alat bor
untuk peledakan serta alat-alat bantu lainnya (dozer, grader, dan lain-lain)
dihitung pula.
dihitung jumlah gilir kerja (operating shift) yang diperlukan untuk mencapai
sasaran produksi. Jumlah dan jadwal kerja dari personil yang dibutuhkan
D. Pelaksana Studi
4. Nursyamsu 1202084/2012
5
E. Jadwal Waktu Studi
6
BAB II
KEADAAN UMUM
Luas wilayah IUP PT. Bukit Basa seluas 3.477.813,22 m2 dan luas Pit
2.460.670,47 m2.
wilayah penyelidikan batubara PT. Bukit Basa jika ditempuh dari Kota
7
Jurai kita dapat menggunakan kendaraan umum atau kendaraan pribadi
Bukit Basa cukup baik dengan mata pencarian penduduk setempat. Sumber
mata pencarian penduduk adalah sebagai petani sawah maupun sebagai petani
dialiri dengan banyak sungai besar dan kecil, pencarian ikan dan sumber
8
Galian C pasir dan kerekel. Nama–nama sungai tersebut adalah Batang
9
BAB III
A. Geologi
Jurai sangat mempengaruhi kondisi fisik daerah ini. Batuan yang tersebar di
endapan permukaan, Tomp yaitu batuan gunung api, dan Qou yaitu batuan
mempunyai topografi variasi mulai datar, landai, miring dan curam yang
10
1. Litologi
a. Stratigrafi
dengan mengacu pada Peta Geologi Lembar Ketaun dan Sungai penuh,
1) Formasi Hulusimpang
2) Formasi Lemau
11
sampai kekuningan dengan ukuran butir halus, klastik dan
3) Formasi Bintunan
12
berada tidak selaras diatas formasi Simpangaur dan mempunyai
5) Batuan Terobosan
6) Endapan Permukaan
2. Struktur
antiklin dapat teramati dibagian Timur laut lembar peta. Terdapat 4 buah
sesar utama yang cukup berperan di daerah ini, yaitu sesar yang berarah
13
Sumatera terutama dengan sesar mendatar yang berarah baratlaut-
B. Keadaan Endapan
1. Penyebaran Endapan
digunakan sebagai bahan bakar kapal laut dan kereta api. Batubara
terowongan-terowongan.
ketebalan antara 0.30 – 2.00 m dengan kalori yang cukup tinggi yakni
antara 7000 – 7700 kal/gr. Batubara pada formasi painan ini terdapat
batuibara dengan kalori yang lebih rendah yaitu antara 6000 – 7200
14
beberapa tempat disepanjang sungai yang dilalui, batubara pada formasi
diantaranya.
Karena adanya arus yang agak kuat hal ini ditunjukan oleh endapan
batupasir yang agak kotor (wacky). Cekungan berada dalam kondisi tidak
stabil.
15
serta kandungan pirit yang cukup tinggi pada batubara menunjukan
terlihat jejak strutur kayu. Dari ciri fisik ini memperlihatkan bahwa
C. Cadangan
1. Perhitungan Cadangan
16
dan dapat mewakili model endapan pada daerah tersebut. Pada masing-
dihitung saja.
17
adalah variasi (perbedaan) dimensi antara kedua penampang
penampang antara.
b. Metode Krigging
18
estimasi minimum ’ BLUE (Best Linier Unbiased Estimator). (Dr. Ir.
geostatistik dari Afrika Selatan yaitu D.G Krige yang telah banyak
2. Klasifikasi Cadangan
19
seorang mining enginer dapat di mengerti secara tepat dan jelas. Dalam
konteks ini suberdaya (Resource) baik itu mineral dan batubara, menurut
layak tambang.
20
BAB IV
RENCANA PENAMBANGAN
1. Sistem Penambangan
Batubara)
c. Sifat geomekanik
21
4) Konsolidasi, kompaksi dan kompeten
d. Konsiderasi ekonomi
2) Produksi
3) Umurtambang
4) Produktifitas
cocok
e. Faktor teknologi
4) Konsentrasi/penyebara pekerjaan.
Sistem penambangan yang diterapkan adalah sitem Open Pit, karena endapan
yang akan ditambang terletak disuatu daerah yang datar dengan penggalian
22
B. Tahapan Kegiatan Penambangan
1. Persiapan
penambangan. Pada tahap ini akan dibangun jalan tambang (acces road),
lainnya.
2. Land Clearing
ditambang mulai dari semak belukar hingga pepohonan yang berukuran besar.
Alat yang digunakan adalah buldozer saja, karena pohon yang akan
unsur hara tanah yang masih asli, sehingga tanah pucuk ini dapat digunakan
23
menggunakan excavator komatsu PC 400 untuk loading dan untuk hauling
menggunakan drill tech dengan diameter lubang bor 5,5 inchi.setelah kegiatan
dilakukan kegiatan coal cleaning. Maksud dari kegiatan coal cleaning ini
(face batubara) yang berupa material sisa tanah penutup yang masih tertinggal
sedikit, serta pengotor lain yang berupa agen pengendapan (air permukaan, air
menuju stockpile atau langsung ke unit pengolahan. untuk pemuatan dari pit
24
dengan dumptruck HM-400. sedangkan dari stockpile ke pelabuhan
7. Pengolahan
operasi peremukan atau crushing dari bongkahan besar menjadi ukuran yang
yang lebih tinggi dapat dilakukan dengan pencucian atau washing dengan
25
C. Rencana Produksi
anggaran target produksi batubara yang harus diperoleh baik itu perbulan
beberapa periode dimana berjangka waktu 5 tahun yang tersusun seperti berikut:
1. Tahun ke 1:
2. Tahun ke 2:
3. Tahun ke 3:
4. Tahun ke 4:
5. Tahun ke 5:
26
D. Rencana Penanganan/Perlakuan Bahan Galian yang Belum Terpasarkan
pasar kembali.
27
BAB V
A. Studi/Percobaan Pengolahan/Pemurnian
antara lain:
30
Flowsheet pengolahan yang sesuai dengan memperhatikan unsur
keselamatan kerja.
2. Kualitas Produksi
produk akhir.
4. Lokasi pengolahan
yang mana dalam proses ini terjadi pula proses pencampuran batubara ( coal
blending ) pada ROM stockpile. Perusahaan PT. Bukit Basa memiliki Crusher
dimana alat ini begitu penting dalam pengolahan material yang akan diproses,
menjadi kecil dan sesuai dengan ukuran yang diminta oleh konsumen.
31
1. Tahapan Pengolahan
sebagai berikut :
1) Hopper
32
l
t
P
L
V = La x P
V =[(L + l) x ½ t] x P
K = T x L x V x Bi
33
dimana :
adanya alat ini maka material umpan yang telah memenuhi ukuran
K = T x L x V x Bi
dimana :
34
Bi= Bobot isi material (ton/m3)
untuk batubara yang telah diproses dimana setelah itu batubara akan
berkalori rendah.
C. Peralatan Pengolahan
D. Hasil Pengolahan
didapat kualitas batubara dengan kalori 6600 kkal/kg, dan batubara tersebut
35
BAB VI
A. Tata Cara
a. Frontal cut
Paralell cut with turn and back terdiri dari dua metode berdasarkan cara
pemuatannya, yaitu:
36
truck kedua diisi, dump truck ketiga datang dan menunggu untuk
sisi back hoe selagi back hoe memuati dump truck pertama. Begitu
kedua. Ketika dump truck kedua diisi dump truck ketiga datang dan
seterusnya.
Pola pemuatan dapat dilihat dari beberapa keadaan yang ditunjukkan alat
untuk dimuati terhadap posisi alat gali muat. Single back up, yaitu alat
penuh, setelah alat angkut pertama berangkat maka alat angkut kedua
b. Double back up, yaitu alat angkut memposisikan diri untuk dimuati
pada dua tempat, kemudian alat gali muat mengisi salah satu alat
angkut sampai penuh setelah itu mengisi alat angkut kedua yang sudah
memposisikan diri di sisi lain sementara alat angkut kedua diisi, alat
37
B. Peralatan
alat gali nya menggunakan excavaotor PC-1250 SP-7 dan PC 800. dan untuk
400 untuk alat galinya menggunakan PC-800 dan PC-800, sedangkan dari
38
BAB VII
A. Lingkungan
merubah rona lingkungan awal, apabila hal tersebut tidak diantisipasi maka
Nomor 17 tahun 2001 tentang AMDAL Pasal 3, tentang jenis usaha dan atau
dan 5.
1. Dampak Kegiatan
1) Pencemaran air
2) Pencemaran udara
3) Pencemaran tanah
38
tersebut mengandung belerang (b), Merkuri (Hg), Mangan (Mn),
pengangkutan batubara.
2. Pengelolaan lingkungan
a. Pengelolaan limbah
limbah (padat & B3) yang ada di area kerja (ex: oli bekas & aki
39
Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah payung dibidang pengelolaan
sebagai satu kesatuan yang bulat dan utuh didalam suatu sistem
(Rensi, 2012).
40
Pengolahan air asam harus dilakukan sebelum air tersebut
3. Pemantauan Lingkungan
pada tahap persiapan lalu menerus selama tahap operasi dan tahap pasca
operasi.
41
3) Pemantauan kualitas tanah terkait dengan efektifitas
penghijauan
pertambangan
setempa
42
B. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1. Organisasi
b. Pengawas operasional.
c. Pengawas teknik.
2. Peralatan
43
operasional akan menjamin keselamatan dan kesehatan kerja dapat
berlangsung baik.
c. Kesehatan kerja
d. Pengawasan
e. Evaluasi program
Berbahaya Lainnya
bahwa Bahan peledak adalah bahan yang berbentuk padat, cair, atau gas
yang apabila dikenai atau terkena suatu aksi berupa panas, benturan atau
efek panas dan tekanan yang sangat tinggi. Maka dari itu pengamanan
situasi yang aman dari kondisi buruk terjadinya suatu ledakan. Untuk
44
penempatan bahan peledak yang belum digunakan di tempatkan di
45
BAB VIII
KETENAGAKERJAAN
A. Bagan Organisasi
46
B. Kriteria Tenaga Kerja
1. Direktur Utama
2. General manager
3. Sekretaris perusahaan
4. Departemen tambang
roda perusahaan.
a. Drilling
47
b. Blasting
a. Loading
b. Hauling
yang lain
7. Bid. Crushing
pengotornya.
berat
Orang yang memelihara dan merawat semua alat berat tambang (exavator,
48
12. Bid. Bengkel Tambang
Orang yang bertanggung merawat alat berat dan alat tambang lainnya
49
17. HRD
daya manusia.
18. Accountant
19. K3
Kerja.
50
20. Staf lingkungan
22. Secretary
23. Security
51
8 Staff Quality S1 Kimia 1 tahun 4 T
Control
9 Staff Analisis dan S1 Tambang 1 tahun 2 T
Engineer
10 Staff Adm S1/D3 3 tahun 3 T
Ekonomi
11 Staff Teknik S1 Teknik 2 tahun 2 TT
12 General Foreman S1 Tambang 2 tahun 2 T
13 Equipment Operator S1 tambang 2 tahun 2 T
14 Light Equipment D3/SMU 1 tahun 4 T
15 Mine Engineer S1 Tambang 0 3 T
16 Staff K3 dan Safety S1 Tambang 2 tahun 3 T
17 Project Engineer S1 Tambang 1 tahun 5 T
18 Geologist S1 Geologi 1 tahun 2 T
19 Surveyor S1 Tambang 1 tahun 3 T
20 Engineer S1 Teknik 1 tahun 2 T
21 Mekanik S1 Mesin 1 tahun 5 TT
22 Elektrician S1 Elektro 1 tahun 4 T
23 Welder STM 1 tahun 3 T
24 Marketing S1 Markerting 1 tahun 2 T
25 HRD S1 Manajemen 1 tahun 3 T
26 Akuntan S1 Akuntansi 1 tahun 2 T
27 Staff Lingkungan S1 1 tahun 2 T
Lingkungan
28 Staff Comdev S1 Public 1 tahun 2 T
Relation
29 Security SMA 0 3 TT
30 Office Boy SMA 0 5 TT
31 Dokter S1 Pendok 2 tahun 4 T
32 Juru Masak D3 tata Boga 2 tahun 4 T
52
BAB IX
PEMASARAN
A. Bagan Organisasi
bagian pemasaran yang dibagi dalam beberapa divisi yang berperan dalam
pemasaran produk.
Kepala Divisi
Pemasaran
Manager Manager
Keuangan Tambang
Kabag Kabag
Keuangan Pemasaran
Staff Staff
Pemasaran Pemasaran
1. Manajemen Pemasaran
50
berjalan dengan baik, maka kebijakan pemasaran harus disesuaikan
potensial yang berbeda yang mungkin meminta produk dan atau bauran
pemasaran tersendiri.
perusahaan.
pasar.
B. Prospek Pemasaran
Batubara yang akan dipasarkan adalah batubara kalori 6.600 kkal
setelah di crushing terlebih dahulu. Dalam hal ini, batubara yang akan
51
tambah atau nilai jual serta untuk mengurangi kadar abunya. Permintaan pasar
baik dalam negeri maupun luar negeri terhadap batubara semakin meningkat
dewasa ini.
Tujuan pemasaran batubara PT. Bukit Basa adalah pasar dalam negeri.
Semua hasil produk batubara PT. Bukit Basa akan dijual keberbagai macam
tekstil, kimia, maupun industri makanan sampai industri rumah tangga yang
52
BAB X
INVESTASI
A. Investasi
Investasi terdiri dari dua bagian yaitu modal tetap (kapital) dan modal
1. Modal Tetap
Total modal tetap yang telah dan akan dikeluarkan oleh perusahaan
sebagai berikut:
Komponen Biaya
55
2. Modal Kerja
dalam satu proses produksi. Modal kerja tersebut terdiri dari sewa
portal jalan, jasa crushing plant, Jasa pelabuhan, gaji karyawan dan
3. Sumber Dana
perusahaan.
56
B. Analisis Kelayakan
1. Biaya Produksi
faktor – faktor produksi dan bahan baku yang akan di gunakan untuk
8. pajak
2. Pendapatan Penjualan
Bukit Basa dari hasil penjualan batubara. Batubara PT. Bukit Basa
57
yang ditambang adalah kalori 6600 (Antracite) dengan revenue 7%.
Hasil penjualan batubara, jasa jalan dan pelabuhan dengan produksi sekitar
3. Cash Flow
Cash flow (aliran kas) merupakan “sejumlah uang kas yang keluar dan
yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain
adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran
Berikut adalah data cash flow dari PT. Bukit Basa, yang dapat dilihat
pada tabel.
IRR adalah tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah nilai sekarang
dari proceeds yang diharapkan akan diterima (PV of future proceeds) sama
58
dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran modal (PV of capital
outlays). Pada dasarnya “internal rate of return” harus dicari dengan cara
kembalian dilakukan dengan metode trial and error dengan cara sebagai
berikut :
a) Mencari nilai tunai aliran kas masuk bersih pada tarif kembalian yang
dipilih secara sembarang di atas atau dbawah tarif kembalian investasi yang
diharapkan.
Interpolasi:
atau:
59
Satuan IRR adalah %
Berikut adalah tingkat IRR yang diterapkan oleh PT. Bukit Basa.
Dalam ilmu ekonomi, terutama akuntansi biaya, titik impas (break even
point) adalah sebuah titik dimana biaya atau pengeluaran dan pendapatan
6. Payback Periode
Riyanto (2004) payback period adalah suatu periode yang diperlukan untuk
60
Untuk Cash Flow yang tidak sama tiap tahunnya:
61
BAB XI
KESIMPULAN
Berdasarkan kajian dan analisis yang telah dibahas sebelumnya, dapat
1. Operasional kegiatan pertambangan PT. Bukit Basa dilakukan pada areal IUP
5. Umur tambang yang ditargetkan adalah selama 5 tahun dengan dengan target
produksi tahun pertama 1.304.425 ton, tahun kedua 940.107 ton, tahun ketiga
1.688.760 ton, tahun keempat 1.845.552 ton dan tahun kelima sebesar 1.531.590
ton.
harga jual USD 59,04 per ton dengan kalori batubara 6600 kkal.
8. Setalah dilakukan analisis kelayakan bahwa tambang batubara di PT. Bukit Basa
9. Jumlah kebutuhan tenaga kerja tetap sebanyak 53 orang dan tenaga kerja tidak
tetap pada tahun pertama sebanyak 86 orang, tahun kedua 108 orang, tahun
ketiga 160 orang, tahun keempat 184 orang dan tahun kelima sebanyak 206
orang.
10. Kegiatan pengelolaan lingkungan dengan cara menanam pohon pada reklamasi