Anda di halaman 1dari 2

BAHAYA MEROKOK SAAT BERKENDARA

Hingga kini, pihak Kepolisian dan Departemen Perhubungan terus menyosialisasikan Permenhub
Nomor 12 tahun 2019 tentang tidak diperbolehkan merokok untuk pengguna kendaraan roda dua
(R2) dan roda empat (R4).  Secara ringkas, pengertiannya adalah kegiatan merokok di jalan raya
bisa membahayakan orang lain. Mulai terpapar asap, terkena bara api, sampai potensi tersundut
pada bagian tubuh.
Sebagian dari Anda tentu merasa nyaman merokok di dalam mobil. Biasanya, dilakukan dengan
cara membuka sedikit kaca jendela, dan merasa aman untuk merokok karena sirkulasi udara
terasa lebih lancar dengan adanya "sentuhan" dari udara luar.
Nyatanya, meski rokok atau sigaret sudah habis dibakar, Anda dan penumpang lain dalam kabin
masih terancam dengan bahaya tar yang menempel di jok mobil, dasbor, sampai segala macam
aksesori di situ. Demikian diungkapkan oleh dr. Mariatul Fadilah, MARS, Ketua Umum
Perhimpunan Dokter Kedokteran Komunitas.
"Tar harus dibersihkan, harus dicuci karena sifatnya mudah lengket. Yang merokok di mobil itu
bahaya banget untuk third-hand smoke karena tar menempel di udara, di kursi, di mana-mana,"
ujar dr. Mariatul Fadilah dalam temu media di Jakarta, Senin (10/4/2019).
Ketika diisap, asap padat ini akan memasuki paru-paru dan mengubah struktur sel. Sel paru
menjadi lebih keras dan padat, sehingga fungsinya dalam menangkap oksigen menjadi
terganggu.
Jika dihirup dalam waktu lama dan terus menerus, maka tar bisa memicu kanker paru, nasofaring
dan hidung. Jika tidak berujung kanker pun, dampaknya bisa menyerang sistem susunan saraf
pusat dan membuat seseorang menjadi ketagihan dan tidak bisa berhenti mengisap sigaret.

Anda mungkin juga menyukai