Anda di halaman 1dari 18

TUGAS KIMIA

KELAS : XII MIPA 4

KELOMPOK 2

Nama Anggota :

1. Anti Tirani Setianing Elegan (04)


2. Diah Novita Amborowati (07)
3. Happy Wahyuning Tyas (13)
4. M. Nasrul Wahabi (16)
5. Muhammad Arik Permadi (19)
KARBON
 Karakteristik karbon

Karbon memiliki berbagai bentuk alotrop yang berbeda-beda, meliputi intan yang
merupakan bahan terkeras di dunia sampai dengan grafit yang merupakan salah satu bahan
terlunak. Karbon juga memiliki afinitas untuk berikatan dengan atom kecil lainnya, sehingga
dapat membentuk berbagai senyawa dengan atom tersebut. Oleh karenanya, karbon dapat
berikatan dengan atom lain (termasuk dengan karbon sendiri) membentuk hampir 10 juta
jenis senyawa yang berbeda. Karbon juga memiliki titik lebur dan titik sublimasi yang
tertinggi di antara semua unsur kimia. Pada tekanan atmosfer, karbon tidak memiliki titik
lebur karena titik tripelnya ada pada 10,8 ± 0,2 MPa dan 4600 ± 300 K, sehingga ia akan
menyublim sekitar 3900 K.

Karbon dapat menyublim dalam busur karbon yang memiliki temperatur sekitar 5800 K,
sehingga tak peduli dalam bentuk alotrop apapun, karbon akan tetap berbentuk padat pada
suhu yang lebih tinggi daripada titik lebur logam tungsten ataupun renium. Walaupun karbon
secara termodinamika mudah teroksidasi, karbon lebih sulit teroksidasi daripada senyawa
lainnya (seperti besi dan tembaga).

Karbon merupakan unsur dasar segala kehidupan di Bumi. Walaupun terdapat berbagai
jenis senyawa yang terbentuk dari karbon, kebanyakan karbon jarang bereaksi di bawah
kondisi yang normal. Di bawah temperatur dan tekanan standar, karbon tahan terhadap segala
oksidator terkecuali oksidator yang terkuat. Karbon tidak bereaksi dengan asam sulfat, asam
klorida, klorin, maupun basa lainnya. Pada temperatur yang tinggi, karbon dapat bereaksi
dengan oksigen, menghasilkan oksida karbon oksida dalam suatu reaksi yang mereduksi
oksida logam menjadi logam. Reaksi ini bersifat eksotermik dan digunakan dalam industri
besi dan baja untuk mengontrol kandungan karbon dalam baja:

Fe3O4 + 4 C(s) → 3 Fe(s) + 4 CO(g)

Pada temperatur tinggi, karbon yang dicampur dengan logam tertentu akan menghasilkan
karbida logam, seperti besi karbida sementit dalam baja, dan tungsten karbida yang
digunakan secara luas sebagai abrasif.

Pada tahun 2009, grafena diketahui sebagai material terkuat di dunia yang pernah
diujicobakan. Walaupun demikian, proses pemisahan grafena dari grafit masih belum cukup
ekonomis untuk digunakan dalam proses industri. Berbagai alotrop karbon memiliki ciri-ciri
yang sangat berlawanan satu sama lain.

 Kelimpahan Karbon di Alam

Karbon adalah unsur paling berlimpah ke-15 di kerak Bumi dan ke-4 di alam semesta.
Karbon terdapat pada semua jenis makhluk hidup, dan pada manusia, karbon merupakan
unsur paling berlimpah kedua (sekitar 18,5%) setelah oksigen. Keberlimpahan karbon ini,
bersamaan dengan keanekaragaman senyawa organik dan kemampuannya membentuk
polimer membuat karbon sebagai unsur dasar kimiawi kehidupan. Unsur ini adalah unsur
yang paling stabil di antara unsur-unsur yang lain, sehingga dijadikan patokan dalam
mengukur satuan massa atom.

Kelimpahan karbon di bumi hanya sekitar 0,08%. Sekitar 50% dari karbon
tersebut terdapat dalam bentuk karbonat, misalnya CaCo3.Karbon terdapat di alam dalam
keadaan bebas seperti intan dan grafit. Adapundalam keadaan ikatan sebagai bahan bakar
mineral, antrasi, batu bara, batu baramuda, dan sebagai minyak tanah, aspal, gas CO2 dan Ca
CO3. Karbon di alam juga terdapat sebagai hasilpembuatan arang amorf, misalkan kokas dari
penyulingan kering batu bara, arang kayu dari pembakaran kayu, selain itu,karbon juga
terdapat di atmosfer, biosfer, dan di laut.

a. Karbon di atmosfer

Bagian terbesar dari karbon yang berada di atmosfer bumi adalah gas karbon dioksida
(CO2). Meskipun jumlah gas ini merupakan bagian yangsangat kecil dari seluruh gas yang
ada di atmosfer (hanya sekitar 0,04%dalam basisi molar meskipun sedang mengalami
kenaikan), namun gas tersebut memiliki peranan yang penting dalam kehidupan. Gas -
gas lain yang mengandung karbon di atmosfer adalah gas metana dan kloro fluorokarbon
atau CFC (CFC ini merupakan gas artificial atau buatan). Gas – gas tersebut adalah gas
rumahkaca yang konsentrasinya di atmosfer telah bertambah dalam dekade terakhir ini,
dan berperan dalam pemanasan global.

b. Karbon di biosfer

Sekitar 1900 gigaton karbon ada di dalam biosfer. Karbon adalah bagian yang penting
dalamkehidupan di Bumi. Karbon memiliki peranan penting dalam struktur, biokimia, dan
nutrisi pada semua sel makhluk hidup.

c. Karbon di laut

Laut mengandung sekitar 36.000 gigaton karbon, dimana sebagian besar dalam
bentuk ion bikarbonat. Karbon anorganik, yaitu senyawa karbon tanpa ikatan karbon -
karbon atau karbon hidrogen, adalah penting dalam reaksinya di dalam air. Pertukaran karbon
ini menjadi penting di dalam mengontrol pH di laut dan juga dapat berubah menjadi sumber
atau lubuk karbon. Karbon siap untuk saling dipertukarkan antara atmosfer dan lautan.daerah
upwelling, karbon dilepaskan
ke atmosfer. Sebaliknya, pada daerahdownwelling karbon (CO2) berpindah dari atmosfer ke
lautan.

 Sifat Karbon

Sifat Fisika dan Kimia Karbon


Sifat fisika karbon Sifat kimia karbon
Fasa pada suhu kamar : padat b.
Bentuk kristalin : intan dan Bilangan oksidasi : 4,3,2,1,0,-1,-
grafit 2,-3,-4
Massa jenis : 2,267 Elektronegatifitas : 2,55 (skala
g/cm³ (grafit) dan 3,513 g/cm³ (diamond) pauli)
Titik leleh : 4300- Energi ionisasi : 1086 kJ/mol
4700 K Energi ionisasi ke-2 : 2352,6 kJ/mol
Titik didih : 4000 Energi ionisasi ke-3 : 4620,5 kJ/mol
K Jari-jari atom : 70 pm
3
Densitas : 2,267 g/cm Jari-jari kovalen : 77 pm
3
(grafit) 3,515 g/cm (diamond) Jari-jari Vander Waals : 170 pm
Kalor lebur : 100 konduktifitas termal : 119-165
kJ/mol (grafit ) dan 120 kJ/mol (diamond) (grafit) 900-2300 (diamond) W/mK
Kalor uap : 355,8 Struktur Kristal : heksagonal
kJ/mol
Kalor jenis : 8,517
J/molK (grafit) dan 6,115 J/molK (diamond)

 Proses Pembuatan Karbon Aktif


Secara umum proses pembuatan karbon aktif terdiri dari tiga tahap yaitu:

Dehidrasi

Dehidrasi ialah proses penghilangan kandungan air didalam bahan baku dengan
cara pemanasan didalam oven dengan temperatur 170 oC. Pada suhu sekitar 275 oC
terjadi dekomposisi karbon dan terbentuk hasil seperti tar, methanol, fenol dan lain-
lain. Hampir 80% unsur karbon yang diperoleh pada suhu 400-600 oC (Cerny,1970).

Karbonisasi

Karbonisasi adalah suatu proses dimana unsur-unsur oksigen dan hidrogen


dihilangkan dari karbon dan akan menghasilkan rangka karbon yang memiliki
struktur tertentu. Hesseler berpendapat bahwa untuk menghasilkan arang yang sesuai
untuk dijadikan karbon aktif, karbonisasi dilakukan pada temperatur lebih dari 400
o
C akan tetapi hal itu juga tergantung pada bahan dasar dan metoda yang

digunakan pada aktivasi. Smisek dan Cerny, menjelaskan bahwa saat karbonisasi
terjadi beberapa tahap yang meliputi penghilangan air atau dehidrasi, perubahan
bahan organik menjadi unsur karbon dan dekomposisi tar sehingga pori-pori karbon
menjadi lebih besar.

Produk dari hasil proses karbonisasi memiliki daya adorpsi yang kecil. Hal ini
disebabkan pada proses karbonisasi suhunya rendah, sebagian dari tar yang
dihasilkan berada dalam pori dan permukaan sehingga mengakibatkan adsorpsi
terhalang. Produk hasil karbonisasi dapat diaktifkan dengan cara mengeluarkan
produk tar melalui pemanasan dalam suatu aliran gas inert, atau melalui ekstraksi
dengan menggunakan pelarut yang sesuai misalnya selenium oksida, atau melalui
sebuah reaksi kimia. Karbon aktif dengan daya adsorpsi yang besar, dapat dihasilkan
oleh proses aktivasi bahan baku yang telah dikarbonisasi dengan suhu tinggi
(Hassler, 1951).

Aktivasi

Aktivasi adalah suatu perlakuan terhadap arang yang bertujuan untuk


memperbesar pori yaitu dengan cara memecahkan ikatan hidrokarbon atau
mengoksidasi molekul-molekul permukaan sehingga arang mengalami perubahan
sifat, baik fisika maupun kimia, yaitu luas permukaannya bertambah besar dan
berpengaruh terhadap daya adsorpsi (Sembiring, 2003).

Produk dari karbonisasi tidak dapat diaplikasikan sebagai adsorben (karena


struktur porosnya tidak berkembang) tanpa adanya tambahan aktivasi. Dasar metode
aktivasi terdiri dari perawatan dengan gas pengoksidasi pada temperatur tinggi.
Proses aktivasi menghasilkan karbon oksida yang tersebar dalam permukaan karbon
karena adanya reaksi antara karbon dengan zat pengoksidasi (Kinoshita, 1988).

Tujuan utama dari proses aktivasi adalah menambah atau mengembangkan


volume pori dan memperbesar diameter pori yang telah terbentuk pada proses
karbonisasi serta untuk membuat beberapa pori baru. Adanya interaksi antara zat
pengaktivasi dengan struktur atom-atom karbon hasil karbonisasi adalah mekanisme
dari proses aktivasi. Selama aktivasi, karbon dibakar pada suasana oksidasi yang
akan menambah jumlah atau volume pori dan luas permukaan produk melalui proses
eliminasi atau penghilangan volatil produk pirolisis. Aktivator dapat meningkatkan
keaktifan adsorben melalui mekanisme sebagai berikut :

Aktivator menembus celah atau pori-pori diantara pelat-pelat kristalit karbon (pada
karbon aktif) yang berbentuk heksagonal dan menyebar di dalam celah atau pori-
pori tersebut, sehingga terjadi pengikisan pada permukaan kristalit karbon.
Aktivator mencegah senyawa organik bereaksi dengan oksigen yang akan bereaksi
dengan kristalitoksigen.
Menurut teori interkalasi, struktur dari suatu komposisi senyawa akan mengalami
modifikasi jika disisipkan ion atau atom lain kedalam struktur tersebut. Pada
aktivasi maka ion atau atom yang disisipkan adalahaktivator.
Aktivasi dapat berupa aktivasi fisik dimana digunakan gas-gas inert seperti uap air
(steam), CO2dan N2. sedangkan pada aktivasi kimia, digunakan aktivator yang
berperan penting untuk meningkatkan luas permukaan adsorben dengan cara
menngusir senyawa non karbon dari pori-pori. (Hassler, 1951).

Aktivasi karbon aktif dapat dilakukan melalui 2 cara, yakni aktivasi secara kimia
dan aktivasi secara fisika (Kinoshita, 1988).

Aktivasi SecaraKimia

Aktivasi kimia merupakan proses pemutusan rantai karbon dari senyawa organik
dengan pemakian bahan-bahan kimia (Sembiring, 2003). Aktivasi secara kimia
biasanya menggunakan bahan-bahan pengaktif seperti garam kalsium klorida
(CaCl2), magnesium klorida (MgCl2), seng klorida (ZnCl2), natrium hidroksida
(NaOH), natrium karbonat (Na2CO3) dan natrium klorida (NaCl). Selain garam
mineral biasanya digunakan ialah berbagai asam dan basa organik seperti asam sulfat
(H2SO4), asam klorida (HCl), asam hipoklorit (H3PO4), kalium hidroksida (KOH),
dan natrium hidroksida (NaOH).

Kerugian penggunaan bahan-bahan mineral sebagai pengaktif terletak pada


proses pencucian bahan-bahan mineral tersebut kadang-kadang sulit dihilangkan lagi
dengan pencucian (Jankowska, 1991). Sedangkan keuntungan penggunaan bahan-
bahan mineral sebagai pengaktif adalah waktu aktivasi yang relatif pendek, karbon
aktif yang dihasilkan lebih banyak dan daya adsorbsi terhadap suatu adsorbat akan
lebih baik (Jankowska, 1991).

Bahan-bahan pengaktif tersebut berfungsi untuk mendegradasi atau penghidrasi


molekul organik selama proses karbonisasi, membatasi pembentukan tar, membantu
dekomposisi senyawa organik pada aktivasi berikutnya, dehidrasi air yang terjebak
dalam rongga-rongga karbon, membantu menghilangkan endapan hidrokarbon yang
dihasilkan saat proses karbonisasi dan melindungi permukaan karbon sehingga
kemungkinan terjadinya oksidasi dapat dikurangi (Manocha,2003).

Aktivasi secara kimia dengan menggunakan aktivator KOH tanpa kehadiran


oksigen akan mengontrol rekasi pembakaran karbon melalui mekanisme sebagai
berikut:

6 KOH+C 4K + CO2+2H2O

6 KOH+C 2K + 3H2+2K2CO3

6 KOH +2 CO2 2K2CO3+ 2H2O

Pada proses tersebut, karbon bereaksi dengan oxidizing agent dan menghasilkan
karbon dioksida yang berdifusi pada permukaan karbon. Amorphous carbon yang
menghalangi pori bereaksi pada tahap oksidasi awal dan sebagai hasilnya closed pore
akan terbuka. Selanjutnya reaksi akan berlanjut dengan mengikis dinding karbon
untuk membentuk pori-poribaru.

Aktivasi SecaraFisika

Aktivasi fisika merupakan proses pemutusan rantai karbon dari senyawa organik
dengan bantuan panas, uap dan CO2(Sembiring, 2003). Metode aktivasi secara fisika
antara lain dengan menggunakan uap air, gas karbon dioksida, oksigen, dan nitrogen.
Gas-gas tersebut berfungsi untuk mengembangkan struktur rongga yang ada pada
arang sehingga memperluas permukaannya, menghilangkan konstituen yang mudah
menguap dan membuang produksi tar atau hidrokarbon- hidrokarbon pengotor pada
arang.

Aktivasi fisika dapat mengubah material yang telah dikarbonisasi dalam sebuah
produk yang memiliki luas permukaan yang luar biasa dan struktur pori. Tujuan dari
proses ini adalah mempertinggi volume, memperluas diameter pori yang terbentuk
selama karbonisasi dan dapat menimbulkan beberapa pori yang baru. Fluidized bed
reactor dapat digunakan untuk proes aktivasi fisika. Tipe reaktor ini telah digunakan
untuk pembuatan karbon aktif dari batu (Swiatkowski, 1998).

Penggunaan gas nitrogen selama proses aktivasi karena nitrogen merupakan gas
yang inert sehingga pembakaran karbon menjadi abu dan oksidasi oleh pamanasan
lebih lanjut dapat dikurangi, selain itu dengan aktivasi gas akan mengembangkan
struktur rongga yang ada pada arang sehingga memperluas permukaannya
(Sugiharto, 1978). Kenaikan temperatur aktivasi pada kisaran 450°C - 700 °C dapat
meningkatkan luas permukaan spesifik dari karbon aktif (Raharjo, 1997).

Berdasarkan proses oksidari karbon aktif yang dihasilkan terdiri dari dua
jenis,yaitu:

L-Karbon (L-AC)

Karbon aktif yang dibuat dengan oksidari pada suhu 300-400⁰C dengan
menggunakan udara atau oksidasi kimia L-AC sangat cocok dalam mengadsorbsi ion
terlarut dari logam berat basa seperti Pb2+, Cn2+, Cd2+, karakter permukaannya yang
bersifat asam akan berinteraksi dengan logan basa. Regenerasi dari L-AC dapat
dilakukan menggunakan asam atau garam seperti NaCl yang hampir sama
perlakuannya pada pertukaran ion.

H-Karbon (H-AC)

Karbon aktif yang dihasilkan dari proses pemasakan pada suhu 800-1000⁰C
kemudian didinginkan pada atmosfer inersial. H–AC memiliki permukaan yang
bersifat basa sehingga tidak efektif didalam mengadsorbsi logam berat alkali pada
suatu larutan air tetapi sangat lebih efisien dalam mengadsorbsi kimia organik,
partikulat hidrolit dan senyawa kimia yang mempunyai kelarutan yang rendah dalam
air, akan tetapi H-AC dapat dimodifikassi dengan menaikkan angka asiditas.
Permukaan yang netral akan mengakibatkan tidak efektifnya dalam mereduksi dan
mengadsorbsikimia.

 Kegunaan Karbon

1. Kegunaan Karbon dalam industri :

 Digunakan sebagai unsur dekoratif dalam barang-barang perhiasan.


 Bahan bakar fosil seperti gas metana, minyak mentah, bensin, dan diesel mengandung
persentase tinggi karbon. Bahkan gas memasak yang kita gunakan adalah hidrokarbon.
 Karbon digunakan sebagai dasar pelarut untuk tinta yang digunakan dalam printer inkjet.
 Unsur ini digunakan dalam industri otomotif sebagai pigmen hitam.
 Plastik merupakan polimer karbon.
 ‘Vegetable carbon’ atau karbon aktif sering digunakan sebagai agen pemutih atau
penyerap gas yang banyak digunakan dalam sistem filtrasi.
 Karbon (dalam bentuk karbon dioksida) juga digunakan dalam minuman bersoda, alat
pemadam kebakaran, dan bahan pembuat es kering.
 Barang sehari-hari seperti parfum, semir sepatu, dan kertas karbon menggunakan karbon.
 Dalam metalurgi, karbon monoksida digunakan sebagai agen pereduksi untuk
memperoleh unsur dan senyawa lainnya.
 Karbon dalam bentuk ‘freon’ digunakan dalam alat dan sistem pendingin.
 Banyak pemotong logam dan alat-alat tahan panas diproduksi dari karbon.
 Salah satu bahan yang paling berlimpah yaitu plastik, dihasilkan dari polimer karbon
sintetis.

2. Kegunaaan Karbon Dalam Tubuh Manusia :

 Karbon bertindak sebagai makronutrien bagi tubuh dalam bentuk karbohidrat. Untuk
diketahui, setiap bagian tubuh manusia terdiri dan memerlukan sejumlah besar unsur
ini.
 Karbon berperan utama dalam banyak proses kehidupan yang kompleks dan penting.
Karbon dalam tubuh berikatan dengan banyak atom lain sehingga membuat tubuh
berfungsi serta membantu pertumbuhan. Sekitar 18% tubuh manusia terdiri dari
karbon.
 Unsur ini merupakan dasar dari protein, lemak, dan asam nukleat dalam tubuh
manusia. Ini berarti karbon memainkan peran penting dalam fisiologi tubuh manusia.
 Karbon dioksida yang kita keluarkan pada saat respirasi mengandung karbon. Kadar
tidak normal karbon dioksida dalam tubuh dapat menimbulkan berbagai masalah
kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk menjaga tingkat normal karbon dioksida
dalam tubuh.
 Semua kegiatan metabolisme yang berlangsung dalam tubuh melibatkan karbon
sebagai komponen dasar. Sebagai contoh, hormon dan enzim mengandung karbon.
 Arang aktif digunakan dalam pengobatan untuk menyerap berbagai racun atau gas
yang diproduksi dalam tubuh manusia.

NITROGEN
 Karakteristik Nitrogen

Simbol: N

Nomor atom: 7

Berat atom: 14,007

Klasifikasi: Gasdan bukan logam

Fase pada SuhuKamar: Gas

Berat jenis: 1,251g / L @ 0 ° C

Titik leleh: -210,00 ° C, -346,00 ° F

Titik didih: -195,79 ° C, -320,33 ° F

Ditemukan oleh: Daniel Rutherford pada tahun 1772

Dalam kondisi standar nitrogen tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. Membentuk
molekul diatomik, yang berarti bahwa ada dua atom nitrogen per molekul gas nitrogen (N2).
Dalam konfigurasi nitrogen ini sangat inert, yang berarti bahwa hal itu tidak biasanya
bereaksi dengan senyawa lain.

Nitrogen menjadi cair pada suhu -210,00 derajat C. nitrogen cair berbentuk seperti air.

Senyawa yang sama dengan atom nitrogen termasuk amonia (NH3), nitrous oksida (N2O),
nitrit, dan nitrat. Nitrogen juga ditemukan dalam senyawa organik seperti amina, amida, dan
kelompok nitro.

 Kelimpahan Nitrogen di Alam

Nitrogen merupakan unsur yang paling melimpah yang dapat dengan mudah diakses oleh
manusia. Di alam, nitrogen berbentuk sebagai senyawa N2 dengan kadar 78,03% volum dan
75,45% berat. Nitrogen adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa, serta
mencair pada suhu –195,8 °C dan membeku pada suhu –210 °C. Nitrogen diperoleh dengan
cara distilasi bertingkat udara cair.
Nitrogen terdapat di alam sebagai unsur bebas berupa molekul diatomik (N2) kira-kira
78,09% volume atmosfer. Dijumpai dalam mineral penting seperti KNO3 dan sendawa Chili
NaNO3 .Pada tumbuhan dan hewan, nitrogen berupa bentuk protein yang komposisi rata-
ratanya 51% C; 25% O; 16% N; 7% H; 0,4%P; dan 0,4% S.

 Sifat Nitrogen

Sifat fisika dan kimia nitrogen


Ø Sifat Fisika Nitrogen :
a. Tidak berbau
b. Tidak berwarna
c. Titik leleh nitrogen sebesar -210˚C
d. Titik Didih nitrogen sebesar -195˚C
e. Masa jenis nitrogen sebesar 0,001145 g/mL
Ø Sifat Kimia Nitrogen
a. Nitrogen merupakan unsur yang stabil (kurang reaktif). Dalam keadaan bebas,
nitrogen merupakan molekul diatomik dengan ikatan kovalen rangkap 3.
b. Kestablian molekul nitrogen didukung oleh besarnya energi disosiasi ikatan.
c. Pada suhu rendah, nitrogen sukar bereaksi dengan usnur lain,hanya logam
litium yang dapat bereaksi dengan nitrogen.
d. Pada suhu tinggi, dapat bereaksi dengan beberapa logam alkali dan alkali tanah.
e. Pada suhu tinggi, dapat bereaksi dengan unsur nonlogam, misalnya oksigen dan
hidrogen.

 Proses Pembuatan Nitrogen

1. Filtrasi

Pada saat udara dihisap oleh compressor, terlebih dahulu udara disaring dengan
menggunakan filter, agar kotoran atau gas-gas pengotor dari udara bebas dapat disaring dan
tidak terikut dalam proses – proses selanjutnya.

Contoh gas pengotor : uap air dan karbondioksida, debu juga bisa menjadi zat
pengotor pada udara bebas. Zat pengotor ini harus dihilangkan karena dapat menyebabkan
penyumbatan pada perlatan, tingkat bahaya yang dapat ditimbulkan, korosi, dan juga
dalam batas – batas tertentu dilarang terkandung dalam spesifikasi produk akhir.
2. Kompressi

Alat yang digunakan yaitu compressor, dimana fungsinya yaitu menaikkan tekanan
udara bebas yang diserap sampai 145 – 175 Psig.atau sekitar 6 bar.

3. Cooling Water

Air umumnya digunakan sebagai pendingin pada industry sebab air tersedia
jumlahya dan mudah ditangani. Air juga mampu menyerap sejumlah besar enegi per satuan
volume dan tidak mengalami ekspansi maupun pengerutan dalam rentang temperature yang
biasanya dialaminya. System penguapan terbuka merupakan tipe system pendingin yang
umumnya digunakan dalam plant pemisahan udara.

Sebagian industry menggunakan system direct cooler pada proses pendinginannya,


dimana terjadi kontak langsung antara udara dengan air pada sepanjang tray direct cooler.
Direct cooler mempunyai kelebihan dari pada proses pendinginan yang menggunakan tube
atau shell cooler, dimana temperature yang bisa dicapai yaitu 2ºC, sedang pada tube atau
shell cooler hanya sekitar 8ºC, efek pengguyuran (scrubbing) dari air juga dapat membantu
menurunkan kandungan partikel dan menyerap pengotor yang terbawa udara. Namun jika
direct cooler tidak terjaga,seperti ∆P tinggi (pada aliran dan udara masuk) dan tinggi cairan
(pada aliran air). Oleh karena tingginya perbedaan temperature yang melalui tray bawah
unit, maka pada tray ini sangat mungkin terjadi pembentukan kerak. Untuk alasan itu,
water treatment harus bekerja efektif dan tray harus dibersihkan dan diperiksa jika
memungkinkan.

4. Purrification (Pemurnian)

Pada proses ini terdapat proses penyerapan ( adsorpsi ) terhadap material / zat – zat
pengotor dari feed air , diantaranya : uap air, karbon monoksida, karbon dioksida, dan
beberapa kandungan hidrokarbon. Pada beberapa industry, menggunakan 2 layer pada
vessel pemurnian ini, layer bawah menggunakan alumina untuk menyerap / mengadsorpsi
kandungan uap air dalam udara dan bagian top / atas menggunakan molecular sieve yang
bertindak sebagai adsorben untuk menghilangkan karbondioksida.

5. Heat Exchanger (Pemindah Panas)

Melewati exchanger, udara didinginkan hingga mendekati titik pencairan. Karena


udara menjadi dingin, mula – mula uap air akan menjadi deposit, dimulai jadi cairan
kemudian berubah menjadi salju halus dengan arah yang berlawanan. Fungsi heat
exchanger untuk memudahkan pergerakan panas yang akan dipindahkan aliran panasnya,
dari zat yang memiliki panas lebih tinggi menuju daerah yang dingin hingga temperature
keduanya sama

6. Ekspansi

Udara yang dingin tersebut diekspansikan atau diturunkan pressure nya sampai tekanan
menjadi 70 – 80 psig hingga udara tersebut cair.

7. Distilasi

Pada proses ini final terjadi proses pemisahan antara gas – gas yang terkandung pada
udara bebas sebagai umpan melalui perbedaan titik didih (relative volatilitas). Dimana
nitrogen memiliki titik didih yang lebih tinggi dibandingkan dengan gas – gas lain yang
terkandung dalam udara yaitu -195. Bila dipisahkan masing – masing gas pada proses
vaporisasi (destilasi), maka nitrogen akan cepat menguap dan menghasilkan produk gas
yang siap digunakan.

 Kegunaan Nitrogen :
 Dalam Dunia medis (membekukan dan menjaga darah , sperma , embrio , sel-
sel,sumsum tulang dan sampel jaringan hidup lainnya dalam periode yang cukup
lama )
 Dalam industri kimia (Pressurising gas atau yang lebih dikenal sebagai gas tekan,
membantu mendorong cairan melalui pipa )
 Dalam pesawat dan kedirgantaraan ( membangun terowongan angin high Reynolds ,
untuk tungku dan autoklaf, membantu membuat bahan yang sangat kuat namun ringan
dalam industri pesawat , membantu aplikasi Laser Cutting)
 4. Dalam Otomotif dan transportasi ( Pengelasan suku cadang mobil Mufler dan
komponen lain , pemanfaatan konsep air bag)
 Dalam Energi dan Lingkungan Hidup ( memisahkan molekul atau produk sensitif dari
udara , digunakan dalam pipa untuk mencegah berbagai kontaminasi )
 Dalam makanan dan minuman ( proses pendinginan , pembekuan dari berbagai
makanan dan minuman )
OKSIGEN
 Karakteristik Oksigen

Simbol: O

Nomor atom: 8

Berat atom:15,999

Klasifikasi: Gasdan bukan logam

Fase pada SuhuKamar: Gas

Berat jenis: 1,429g / L

Titik leleh: -218,79 ° C, -361,82 ° F

Titik didih: -182,95 ° C, -297,31 ° F

Ditemukan oleh: Joseph Priestley pada tahun 1774 dan CW Scheele independen pada tahun
1772

Dalam kondisi standar oksigen membentuk gas yang terdiri dari molekul-molekul yang
terdiri dari dua atom oksigen (O2). Ini disebut gas diatomik. Dalam bentuk ini oksigen tidak
berwarna, tidak berbau, gas tawar.

Oksigen juga ada sebagai ozon alotrop (O3). Ozon ada di daerah atas atmosfer bumi
membentuk lapisan ozon yang membantu melindungi kita dari sinar berbahaya dari matahari.

Oksigen adalah unsur yang sangat reaktif dalam keadaan murni dan dapat membuat senyawa
dari berbagai elemen lainnya.

 Kelimpahan Oksigen di Alam

Oksigen merupakan unsur yang paling banyak di bumi dan merupakan elemen paling
penting dalam kehidupan. Semua makhluk hidup membutuhkan oksigen untuk proses
respirasi (pernapasan). Oksigen terdapat di alam dalam keadaan bebas dan dalam bentuk
senyawa. Dalam keadaan bebas di alam, oksigen mempunyai dua alotropi, yaitu gas oksigen
(O2) dan gas ozon (O3). Kelimpahan oksigen di alam ± 20% dan dalam air ± 5%. Unsur
oksigen mudah bereaksi dengan semua unsur, kecuali dengan gas mulia ringan. Gas oksigen
tidak berwarna (oksigen padat/cair/lapisan tebal oksigen berwarna biru muda), tidak berbau,
dan tidak berasa sehingga tidak terdeteksi oleh panca indra kita. Oksigen mengembun pada –
183 °C dan membeku pada –218,4 °C. Oksigen merupakan oksidator yang dapat
mengoksidasi logam maupun nonlogam.

Menurut massanya, oksigen merupakan unsur kimia paling melimpah di biosfer,


udara, laut, dan tanah bumi. Oksigen merupakan unsur kimia paling melimpah ketiga di alam
semesta, setelah hidrogen dan helium. Sekitar 0,9% massa Matahari adalah oksigen. Oksigen
mengisi sekitar 49,2% massa kerak bumi dan merupakan komponen utama dalam samudera
(88,8% berdasarkan massa). Gas oksigen merupakan komponen paling umum kedua
dalam atmosfer bumi, menduduki 21,0% volume dan 23,1% massa (sekitar 1015 ton)
atmosfer.

Oksigen bebas juga terdapat dalam air sebagai larutan. Peningkatan kelarutan O2 pada
temperatur yang rendah memiliki implikasi yang besar pada kehidupan laut. Lautan di sekitar
kutub bumi dapat menyokong kehidupan laut yang lebih banyak oleh karena kandungan
oksigen yang lebih tinggi. Air yang terkena polusi dapat mengurangi jumlah O2 dalam air
tersebut.

 Sifat Oksigen

Sifat fisika :
Massa atom relative 15,9944 g/mol
Konfigurasi electron 1s2 2s2 2s4
Jai-jari atom 60 pm
Jari-jari kovalen 73 pm
Keelektronegatifan 3,44(skala Pauling)
Energi Ionisasi (I) 1313,9 kJ/mol
Energi Ionisasi (II) 3388,3 kJ/mol
Energi Ionisasi (III) 5300,5 kJ/mol
Kerapatan 1,27 padatan
Titik Beku -218,9°C
Titik leleh -182,9°C
Potensial Elektroda +0,401
Massa jenis (0°C;101,325kPa)
1,429 g/L
Sifat magnetik Paramagnetik

Sifat Kimia
Ø Merupakan unsur bebas
Ø Terdapat dua bentuk molekul ( Diatomik dan Triatomik)
Ø Dapat bersenyawa dengan berbagai unsur

 Proses Pembuatan Oksigen

Oksigen dapat dibuat dalam skala besar di industri dan dapat juga dalam skala kecil di
laboratorium. Dalam skala besar di industri, pembuatan oksigen diperoleh dari destilasi
bertingkat udara cair. Prosesnya, mula-mula udara disaring untuk menghilangkan debu lalu
dimasukkan ke dalam kompresor. Pada kompresi ini suhu udara akan naik, kemudian
didinginkan dalam pendingin. Udara dingin mengembang melalui celah, dan hasilnya
adalah udara yang suhunya lebih dingin, cukup untuk menyebabkannya mencair. Udara
cair disaring untuk memisahkan karbondioksida dan air yang telah membeku. Kemudian
udara cair itu memasuki bagian puncak kolom di mana nitrogen, komponen yang paling
mudah menguap, keluar sebagai gas. Pada pertengahan kolom, gas argon keluar dan
selanjutnya oksigen cair. Komponen lain yang paling sulit menguap akan terkumpul di
dasar. Berturut-turut titik didih normal nitrogen, argon, dan oksigen adalah -195,8, -185,7,
dan -183,0°C.

 Kegunaan oksigen :
1. Kegunaan Bagi Tubuh :
· Diperlukan dalam sistem pernafasan
Oksigen diperlukan dalam proses pernafasan pada manusia, dikarenakan oksigen
memiliki peran sebagai pemenuhan kebutuhan metabolisme tubuh. Bila manusia tidak
lagi ada oksigen, kecil harapan untuk hidup. Oksigen diperlukan oleh semua makhluk
hidup, bila tidak ada oksigen manusia menuju kepunahan dan kehidupan menuju
kehancuran.
· Membantu fungsi sel-sel tubuh manusia
Salah satunya adalah, didalam tubuh manusia ada bakteri aerob yang hanya bisa hidup
dikarenakan adanya oksigen yang masuk kedalam tubuh. Bakteri inilah yang bertanggung
jawab terhadap terjadinya penguraian limbah yang dilakukan oleh bakteri aerob didalam
usus.
· Mencegah pertumbuhan sel anaerob
Oksigen mencegah pertumbuhan sel anaerob pada tubuh. Dimana bakteri anaerob pada
tubuh, bila kekurangan kadar oksigen, maka perkembangannya akan meningkat. Sehingga
limbah yang dihasilkan semakin berteumpuk dan membahayakan tubuh.
· Membantu sistem peredaran darah
Sistem peredaran darah pada manusia dipengaruhi oleh adanya oksigen. Tubuh
membutuhkan oksigen dengan nilai persentase 90 % keatas. Karena ketika oksigen di
dalam darah berkurang, maka akan menyebabkan kesulitan bernafas (sesak nafas).
· Mengoptimalkan Daya Ingat
Sirkulasi oksigen pada tubuh berpengaruh terhadap fungsi otak. Jika oksigen masuk ke
otak secara stabil, maka daya ingat serta kecerdasan otak menjadi meningkat. Selain itu
lakukan latihan otak seperti pada :manfaat bermain catur,manfaat bermain gitar,manfaat
berman piano
2. Kegunaan Dalam Industri :
· Membantu Pembakaran
Jika ingin membakar namun tidak adanya oksigen, maka pembakaran tidak akan bisa.
Karena pada kenyataannya, syarat pembakaran haruslah ada tiga komponen penting, yaitu
sumber panas, bahan bakar serta oksigen. Sehingga kebakaran bukan hanya karena
adanya sumber api serta bahan bakar tapi juga karena ada oksigen.
· Menerbangkan pesawat
Pesawat terbang hanya mampu terbang dengan ketinggian maksimum 11 km. Hal ini
dikarenakan semakin tinggi terbangnya, maka akan semakin berkurang kadar oksigen di
udara.
· Dimanfaatkan roket pesawat angkasa
Oksigen yang ada di atmosfer dimanfaatkan roket untuk bahan bakar yang menghasilkan
gaya dorong sehingga roket dapat bergerak, baik maju ataupun melesat terbang ke atas
· Sebagai Bahan peledak
Oksigen yang direaksikan dengan berbagai unsur lain dapat menjadi bahan peledak.
· Untuk melakukan penyelaman
Tidak ada manusia yang mampu menyelam lama diair tanpa adanya alat bantu
penyelaman. Karena manusia terbiasa bernafas dengan oksigen menggunakan tabung.

Anda mungkin juga menyukai