Arang adalah suatu bahan padat yang berpori dan merupakan hasil
Sebagian dari pori-porinya masih tertutup dengan hidrokarbon, ter dan senyawa
organik lain. Komponennya terdiri dari karbon terikat (fixed carbon), abu, air,
Proses pirolisis terdiri dari dua tingkat yaitu pirolisis primer dan pirolisis
sekunder. Pirolisis primer adalah proses pirolisis yang terjadi pada suhu 150 -
300C (proses lambat) dan pada suhu 300 - 400C (proses cepat). Hasil dari
proses primer lambat adalah arang, H2 O, CO dan CO2 . Sedangkan hasil pirolisis
primer cepat adalah arang, gas, H2 O dan uap. Pirolisis sekunder adalah proses
pirolisis yang terjadi pada gas-gas hasil dan terjadi pada suhu lebih dari 600C
dan hasil prosesnya adalah CO, H2 dan hidrokarbon. Umumnya proses pirolisis
sekunder ini digunakan untuk gasifikasi (Alvarez et al. 1998; Agustina, 2002
karbon sebagian besar komponennya adalah karbon dan terjadi akibat peruraian
panas. Proses pemanasan ini dapat dilakukan dengan jalan memanasi bahan
langsung atau tidak langsung di dalam timbunan, kiln, retort dan tanur (Djatmiko
dkk, 1985).
9
Roy (1993) mendefinisikan arang aktif adalah arang yang telah mengalami
sehingga daya adsorpsi dapat ditingkatkan. Definisi lain mengatakan arang aktif
permukaannya bertambah luas sekitar 300 sampai 2000 m2 /g. Permukaan arang
aktif yang semakin meluas ini menyebabkan daya adsorpsinya terhadap gas atau
cairan makin tinggi (Kirk dan Othmer, 1964). Daya adsorpsi arang aktif yang
Sedangkan menurut Sudrajat dan Salim (1994), arang aktif adalah arang
yang konfigurasi atom karbonnya dibebaskan dari ikatan dengan unsur lain, serta
rongga atau pori dibersihkan dari senyawa lain atau kotoran sehingga permukaan
dan pusat aktif menjadi luas atau daya adsorpsi terhadap cairan dan gas akan
meningkat.
Arang aktif dapat dibuat dari semua bahan yang mengandung karbon, baik
organik maupun anorganik asal bahan tersebut memiliki struktur berpori (Sudrajat
dan Salim, 1994). Arang aktif dapat dibuat dari arang biasa yang berasal dari
kayu, serbuk gergaji, sekam padi, dan batu bara (Pari, 1995).
dalam dua tahap. Tahap pertama adalah pembentukan arang bersifat amorf porous
pada suhu rendah. Tahap kedua adalah proses pengaktifan arang untuk
dalam Pari (1995), pada kedua proses tersebut terjadi tahap-tahap sebagai berikut :
Pada prinsipnya arang aktif dapat dibuat dengan dua cara, yaitu cara kimia
dan cara fisika. Pada pembuatan arang aktif, mutu yang dihasilkan sangat
tergantung dari bahan baku yang digunakan, bahan pengaktif, suhu dan cara
dipanaskan. Pada proses pengaktifan secara kimia, arang direndam dalam larutan
pengaktifasi selama 24 jam lalu ditiriskan dan dipanaskan pada suhu 600 - 900C
selama 1 2 jam. Pada suhu tinggi ini bahan pengaktif akan masuk di antara sela-
Bahan kimia yang dapat digunakan antara lain H3 PO4 , NH4 Cl, AlCl3 , HNO3 ,
sisa-sisa berupa oksida yang tidak larut dalam air pada waktu pencucian, oleh
karena itu dalam beberapa proses sering dilakukan pelarutan dengan HCl untuk
11
mengikat kembali sisa-sisa bahan kimia yang menempel pada permukaan arang
dan kandungan abu yang terdapat dalam arang aktif. Hasil penelitian Botha (1992)
dalam Pari (2004) yang membuat arang aktif dari batubara, lalu mengekstrak
arang aktif tersebut dengan HCl 0,5 M menghasilkan arang aktif yang struktur
Prinsipnya adalah pemberian uap air atau gas CO2 kepada arang yang telah
dialirkan uap air atau gas CO2 . Pada suhu dibawah 800C, aksi oksidasi uap air
ataupun gas CO2 berlangsung sangat lambat, sedangkan pada suhu diatas 1000C
C + H2 O CO + H2 ?H = + 117 kJ
menjadi kurang efektif akibat panas yang terbentuk menjadi berkurang. Salah satu
hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan membakar
CO + O2 CO2 ?H = -285 kJ
H2 + O2 H2 O ?H = -238 kJ
12
permukaan kristalit atau celah menjadi terbuka sehingga gas-gas pengaktif yang
metanol dan senyawa lain yang menempel pada permukaan arang. Cara yang
Arang aktif adalah padatan amorf yang mempunyai luas permukaan dan
jumlah pori yang sangat banyak (Baker et al. 1997). Arang aktif berbentuk
kristal mikro, karbon non grafit, yang pori-porinya telah mengalami proses
pengembangan kemampuan untuk menjerap gas dan uap dari campuran gas dan
zat-zat yang tidak terlarut atau terdispersi dalam cairan (Roy, 1985). Tiap-tiap
kristal, biasanya terdiri dari 3 atau 4 lapisan atom karbon dengan sekitar 20 30
1. Sifatnya keras dan bobot jenis tinggi, sesuai untuk bahan adsorpsi gas
2. Sifatnya lunak dan bobot jenis rendah, sesuai untuk bahan adsorpsi cairan
Menurut Hassler (1974), arang aktif adalah arang halus yang berwarna hitam,
tidak berbau, tidak mempunyai rasa, higroskopis, tidak larut dalam air, basa, asam
dan pelarut organik. Arang aktif tidak terdekomposisi atau bereaksi setelah
13
digunakan. Arang aktif berbentuk amorf, yang terdiri dari unsur karbon. Karbon
ini terdiri dari pelat-pelat dasar yang atom karbonnya terikat secara kovalen dalam
suatu kisi heksago nal mirip dengan grafit. Pelat-pelat ini terkumpul satu sama lain
membentuk kristal-kristal dengan susunan tidak beraturan dan jarak antar pelatnya
acak.
hidrogen dan oksigen yang terikat secara kimia. Arang aktif biasanya
mengandung 2 % mineral yang biasanya ditunjukkan oleh kadar abu atau residu
kristal yang sangat kecil mirip dengan struktur grafit. Grafit terdiri dari sejumlah
pelat yang tersusun secara paralel dan masing- masing pelat mempunyai sistem
heksagonal dengan enam atom karbon. Daerah kristalin hanya pada ketebalan 0,7
sampai 1,1 nm, lebih kecil dibanding grafit yang teramati. Hal ini berarti bahwa
tiap-tiap kristalin biasanya hanya tiga atau empat lapis atom dengan 20 sampai 30
tergantung pada suhu karbonisasi juga bahan baku yang digunakan. Ukuran
porinya dapat berkisar antara 10 - > 250 A. Beukens et al. (1985) membagi
1. Makropori
diameter lebih besar dari 250 A dengan volume sebanyak 0,8 mL/g dan
2. Mesopori
3. Mikropori
Pori arang aktif dengan ukuran diameter lebih kecil dari 50 A dan terbagi
a. Maksi mikropori
dapat digunakan untuk menyerap pigmen tanaman dan sangat baik untuk adsorpsi
molase.
b. Mesi mikropori
c. Mini mikropori
Diameter pori mini mikropori lebih kecil dari 15 A, dan dapat digunakan
kemampuan daya serap arang aktif terhadap molekul yang ukurannya bervariasi.
Disamping distribusi pori, bentuk pori merupakan parameter yang khusus untuk
15
daya serap arang aktif yang terjadi. Pori-pori dengan bentuk silinder lebih mudah
tertutup yang menyebabkan tidak aktifnya bagian permukaan dari arang aktif
tersebut. Bila arang aktif digunakan untuk penjernihan air, lebih banyak
macam- macam partikel. Pengaruh dari ukuran pori untuk penyerapan fasa cair
Keterangan : 1. Daerah yang memungkinkan pelarut dan bahan yang akan diserap
dapat masuk.
Adsorpsi
Adsorpsi adalah suatu peristiwa fisik atau kimia pada permukaan yang
dipengaruhi oleh suatu reaksi kimia antara adsorben dan adsorbat. Adsorben
adalah padatan atau cairan yang mengadsorpsi sedang adsorbat adalah padatan,
cairan atau gas yang diadsorpsi. Jadi proses adsorpsi dapat terjadi antara padatan
dengan padatan, gas dengan padatan, gas dengan cairan dan cairan dengan
permukaan adsorben. Adsorpsi terjadi karena adanya gaya tarik menarik antara
merupakan peristiwa terjadinya perubahan kepekatan dari molekul, ion atau atom
komponen pada suatu permukaan atau antar partikel. Komponen yang terserap
disebut adsorbat dan bahan yang dapat menyerap disebut adsorben. Adsorben
dapat berupa padatan atau cairan. Adsorbat terlarut dalam cairan atau berada
dalam gas.
padatan atau cairan terhadap adsorbat atom-tom, ion-ion atau molekul- molekul
gas atau cairan lainnya (Microsoft, 2000), yang melibatkan ikatan intramolekuler
proses adsorpsi dapat menghilangkan warna (Kadirvelu et al. 2003) dan logam
ada dua metode adsorpsi yaitu adsorpsi secara fisik (physisorption) dan adsorpsi
energi atau gaya tarik menarik elektrik (gaya Van der Waals) sehingga molekul-
molekul adsorbat secara fisik terikat pada molekul adsorben. Jenis adsorpsi ini
umumnya adalah lapisan ganda (multi layer) dalam hal ini tiap lapisan molekul
makin banyak lapisan molekul yang terbentuk pada adsorben. Adsorpsi fisik ini
bersifat dapat balik (reversible) yang berarti atom-atom atau ion- ion yang terikat
dapat dilepaskan kembali dengan bantuan pelarut tertentu yang sesuai dengan sifat
ion yang diikat. Sedangkan adsorpsi secara kimia, ikatan yang terjadi adalah
ikatan kimia yang kuat dan bersifat tidak dapat balik (irreversible) karena pada
diperlukan pula energi yang besarnya relatif sama dengan energi pembentukan.
permukaan luar adsorben (disebut difusi eksternal); sebagian ada yang teradsorpsi
(disebut difusi internal). Proses adsorpsi pada arang aktif terjadi melalui tiga tahap
18
dasar, yaitu : zat terjerap pada bagian luar, zat bergerak menuju pori-pori arang
Menurut Azah dan Rudyanto (1984) daya serap arang aktif dapat terjadi
karena (1) adanya pori-pori mikro yang sangat banyak yang dapat menimbulkan
gejala kapiler yang menyebabkan timbulnya daya serap (2) permukaan yang luas
dari arang aktif (3) pada kondisi bervariasi hanya sebagian permukaan yang
mempunyai daya serap, hal ini karena permukaan arang aktif bersifat heterogen,
Suatu zat dapat digunakan sebagai adsorben untuk tujuan pemisahan bila
satuan massa yang besar) dan mempunyai daya ikat yang kuat terhadap zat yang
Kirk dan Othmer (1957) dalam Pari (1995) menyebutkan bahwa faktor-
Menurut Kadirvelu et al. (2001) mekanisme adsorpsi ion logam oleh arang
aktif adalah pertukaran ion. Alfarra et al. (2004) menambahkan bahwa pada
19
mempunyai perilaku sebagai penukar kation. Dalam kasus ini, adsorpsi tergantung
pada tekstur karbon, dan akan meningkat dengan meningkatnya pH, jumlah
Ada dua macam jenis arang aktif yang dibedakan menurut fungsinya
(Setyaningsih, 1995) :
Jenis arang ini digunakan untuk menjerap kotoran berupa gas. Pori-pori
yang terdapat pada arang jenis ini adalah mikropori yang menyebabkan molekul
gas akan mampu melewatinya, tapi molekul dari cairan tidak bisa melewatinya.
Arang jenis ini digunakan untuk menjerap kotoran/zat yang tidak diinginkan
dari cairan atau larutan. Jenis pori-pori dari karbon ini adalah makropori yang
memungkinkan molekul besar untuk masuk. Arang jenis ini biasanya berasal dari
Saat ini arang aktif telah digunakan secara luas dalam industri kimia, pangan
dan farmasi. Umumnya arang aktif digunakan sebagai bahan penjerap dan
Kemampuan arang aktif sebagai bahan penyerap tidak sama antara satu
dengan yang lainnya, karena suatu penyerapan belum tentu baik untuk proses
penyerapan lainnya. Perbedaan ukuran partikel pori dan tingkat aktivasi dapat
2004).
Kegunaan arang aktif sebagai adsorben sangat luas. Arang aktif dapat
digunakan untuk menyerap senyawa organik non polar seperti mineral minyak,
21
produk-produk fermentasi dan substansi non polar yang tidak larut dalam air
(Lenntech, 2004). Kemampuan arang aktif sebagai adsorben terhadap ion logam
telah dibuktikan antara lain oleh Kadirvelu et al. (2001) serta Kadirvelu dan
Namasivayam (2003).
adsorben terhadap logam Hg, Pb, Cd, Ni, Cu dalam limbah cair industri radiator,
kadar karbon menaikkan persen adsorpsi ion logam. Sedangkan Kadirvelu dan
Dalam proses penjernihan air, arang aktif selain mengadsorpsi logam- logam
seperti besi, tembaga, nikel, juga dapat menghilangkan bau, warna dan rasa yang
terdapat dalam larutan atau buangan air. Karena arang aktif lebih bersifat non
polar, maka komponen non polar dengan berat molekul tinggi (4 sampai 20 atom
karbon) yang terdapat dalam air buangan pabrik dapat diadsorpsi oleh arang aktif
Pencemaran Air
energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga
kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat
22
Pencemaran air diakibatkan oleh masuknya bahan pencemar (polutan) yang dapat
berupa gas, bahan-bahan terlarut dan partikulat. Pencemar memasuki badan air
dengan berbagai cara, misalnya melalui atmosfer, tanah, limpasan (run off)
pertanian, limbah domestik dan perkotaan, pembuangan limbah industri dan lain-
Parameter kualitas air dibagi menjadi empat kelompok, yaitu (1) sifat fisik,
(2) sifat kimiawi, (3) sifat mikrobiologis dan (4) sifat radioaktif. Parameter fisik
antara lain warna, bau dan rasa, padatan tersuspensi, daya hantar listrik dan
kecerahan. Parameter kimiawi air dibagi menjadi dua yaitu (a) organik dan (b)
Sumber Pencemar
Sumber pencemar (polutan) dapat berupa suatu lokasi tertentu (point source)
misalnya knalpot mobil, cerobong asap pabrik dan saluran limbah industri.
Pencemar yang berasal dari point source bersifat lokal. Efek yang ditimbulkan
dari point source biasanya relatif tetap. Sedangkan sumber pencemar non-point
source dapat berupa point source dalam jumlah yang banyak. Misalnya : limpasan
dari daerah pertanian yang mengandung pestisida dan pupuk, limpasan dari
Bahan pencemar (polutan) adalah bahan-bahan yang bersifat asing bagi alam
atau bahan yang berasal dari alam itu sendiri yang memasuki suatu tatanan
yaitu polutan alamiah dan polutan antropogenik. Polutan alamiah adalah polutan
yang memasuki suatu lingkungan (misalnya badan air) secara alami, misalnya
akibat letusan gunung berapi, tanah longsor, banjir dan fenomena alam yang lain.
Polutan tak toksik biasanya telah berada pada ekosistem secara alami. Sifat
destruktif pencemar ini muncul apabila berada dalam jumlah yang berlebihan
fisika kimia perairan. Polutan tak toksik terdiri atas bahan-bahan tersuspensi dan
nutrien.
2. Polutan toksik
berupa bukan bahan alami, misalnya pestisida, detergen dan bahan artifisial
a. Logam (metals), meliputi : timbal, nikel, kadmium, zinc, copper dan merkuri
Jenis-jenis Pencemar
polutan. Jika di perairan terdapat lebih dari dua jenis polutan maka kombina si
2. Synergism : pengaruh yang ditimbulkan oleh beberapa jenis polutan lebih besar
pengaruh kombinasi copper dan klorin atau pengaruh kombinasi copper dan
surfaktan.
penyakit (disease causing agents), (3) senyawa organik sintetis, (4) nutrien
tumbuhan, (5) senyawa anorganik dan mineral, (6) sedimen, (7) radioaktif, (8)
panas (thermal discharge), dan (9) minyak. Bahan pencemar (polutan) yang
26
masuk ke dalam air biasanya merupakan kombinasi dari beberapa jenis pencemar
Limbah
Yang dimaksud dengan limbah atau benda/zat buangan yang kotor adalah
manusia atau hewan dan umumnya muncul karena hasil perbuatan manusia
Sumber utama air limbah rumah tangga dari masyarakat adalah berasal
dari perumahan dan daerah perdagangan, sumber lainnya yang tidak kalah
pentingnya adalah daerah perkantoran atau lembaga serta fasilitas rekreasi. Air
limbah rumah tangga dapat dibedakan atas air limbah rumah tangga dari :
- daerah rekreasi
Jumlah aliran limbah yang berasal dari industri sangat berva riasi
tergantung dari jenis dan besar kecilnya industri, pengawasan pada proses
industri, derajat penggunaan air, derajat pengolahan air limbah yang ada.
27
Apabila turun hujan di suatu daerah, maka air yang turun secara cepat
akan mengalir masuk ke dalam saluran pengering atau saluran air hujan. Apabila
saluran ini tidak mampu menampungnya, maka limpahan air hujan akan digabung
dengan saluran air limbah, dengan demikian akan merupakan tambahan yang
sangat besar.
buangan air limbah ke sungai, danau, laut dan lain- lain, akan menimbulkan
Semula peraturan yang ada hanya berbentuk Baku Mutu Effulen Standar
dalam PP No. 20 tahun 1990 tentang pengendalian pencemaran air, dimana badan
air digolongkan atas empat kelompok utama, yaitu : (i). Golongan A : air yang
dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa pengelolaan terlebih
dahulu (ii). Golongan B : air yang dapat dipergunakan sebagai bahan baku air
minum (iii). Golongan C : air yang dapat dipergunakan untuk keperluan pertanian
dan dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan, industri pembangkit tenaga listrik
tenaga air (iv). Golongan D : air yang dapat dipakai untuk pelayaran dan lalu
jumlah zat padat terlarut, bau, suhu, berat jenis dan warna. Karakteristik kimiawi
air limbah meliputi bahan organik dalam air limbah (protein, karbohidrat, lemak
dan minyak, surfaktan, peptisida), senyawa anorganik dalam air limbah (pH,
alkalinitas, klor, nitrogen, phospor, logam berat dan senyawa beracun). Sedangkan
pathogenik.
Pengolahan air limbah dapat dibedakan dalam tiga jenis yaitu secara fisika,
kimia dan biologi. Ketiga jenis proses ini bertujuan mengubah sifat buangan
kedalam bentuk yang lebih mudah diterima seperti sifat racun berkurang,
Secara lebih spesifik, ketiga cara pengolahan air limbah adalah sebagai
berikut :