Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Udara, air dan makanan sangat penting bagi eksistensi manusia. Bahan-bahan ini
begitu penting bagi eksistensi manusia karena jika mereka tercemar mereka dapat
menciptakan masalah. Misalnya, jika udara tercemar maka akan ada penyakit
pernapasan. Jika air terkontaminasi dapat menyebabkan penyakit yang ditularkan melalui
air. Jika makanan terkontaminasi maka bisa menyebabkan keracunan makanan. Itu
sebabnya kualitas ketiga komponen ini harus tetap terjaga. Pencemaran yang terjadi di
lingkungan dapat diakibatkan oleh alam itu sendiri maupun aktivitas manusia. Polutan
yang terjadi dari hasil aktivitas manusia lebih berbahaya dan sulit untuk didegradasi oleh
lingkungan. Polusi yang semakin menumpuk lambat laun akan menjadi sumber bahaya
dan penyakit bagi manusia. Hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi masyarakat dan teknik
lingkungan terutamanya. Di dalam makalah ini akan dibahas mengenai definisi teknik
lingkungan, kualitas dan kuantitas air, tingkat polusi yang terjadi, dan pengolahan air.

I.2. Rumusan Masalah

1. Apakah teknik lingkungan itu dan apa saja tugasnya ?


2. Bagaimana kualitas dan kuantitas air yang baik ?
3. Apa saja tingkatan polusi itu ?
4. Apa saja tingkatan pengolahan air ?
5. Bagaimana membuat instalasi pengolahan air yang baik ?

I.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dan tugas dari teknik lingkungan
2. Untuk mengetahui kualitas dan kuantitas air yang baik
3. Untuk mengetahui tingkatan polusi
4. Untuk mengetahui tingkatan pengolahan air
5. Untuk mengetahui cara membuat instalasi pengolahan air yang baik

I.4. Manfaat

Page | 1
Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu untuk menambah wawasan tentang ruang
lingkup teknik lingkungan serta pengenalan seputar air dan air limbah.

Page | 2
BAB II
PEMBAHASAN

II.1. TEKNIK LINGKUNGAN


1. Definisi Teknik Lingkungan
Teknik Lingkungan dijabarkan sebagai pemikiran keteknikan dan keterampilan
dalam memecahkan masalah pengedalian lingkungan yang menyangkut penyediaan air
minum; sistem pembuangan dan pendaurulangan buangan cair, padat, dan gas; sistem
drainase perkotaan dan desa serta sanitasi lingkungan; pengendalian pencemar dan
pengelolaan kualitas air, tanah, dan udara; serta pengendalian dan pengelolaan dampak
lingkungan. Bidang teknik lingkungan menerapkan pemikiran dan teknik serta
menajemen untuk memelihara dan melindungi kesehatan dan keselamatan manusia,
serta lingkungan secara keseluruhan.
2. Tugas Teknik Lingkungan
a. Menyediakan pasokan air yang aman dalam kualitas dan juga memadai dalam
kuantitas.
Kualitas air sangat penting untuk dijaga karena jika kualitas air tidak baik dan
tercemar serta mengandung bakteri berbahaya maka penyakit yang ditularkan
melalui air akan berada di sana, seperti tipus dan kolera. Dimana yang akan terjadi
selanjutnya adalah bahwa produktivitas bangsa akan menurun. Kuantitas air juga
sangat penting untuk dijaga karena air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk
hidup. Jika kuantitas air bersih tidak mencukupi, yang akan terjadi orang-orang akan
berusaha mendapatkan air dari sumber-sumber yang mungkin tidak aman sehingga
hal ini dapat menjadi masalah besar.
b. Mengumpulkan, mengolah dan membuang air limbah yang dihasilkan oleh
masyarakat.
c. Mencari cara maupun strategi untuk meminimasi limbah yang akan dihasilkan
industri juga untuk mengolah limbah yang telah dihasilkan agar menjadi sesuatu
yang ramah lingkungan.

Page | 3
d. Menjaga kualitas udara sehingga penyakit pernapasan, TBC dll tidak menular
melalui udara. Teknik Lingkungan bertugas menjaga kualitas udara baik dalam
ruangan, lingkungan kerja, maupun di industri.
e. Mengumpulkan, mengolah dan membuang limbah padat yang dihasilkan oleh
masyarakat serta industri.

II.2. KUALITAS DAN KUANTITAS AIR


1. Kualitas Air
Air yang baik dan layak konsumsi harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Estetika
Estetika adalah persepsi fisik. Air minum harulah tidak berwarna, tidak berasa,
dan tidak berbau. Ini adalah dasar kualitas air. Jika air minum keruh, tentunya
orang akan menolak untuk minum air itu. Begitu juga jika air mengandung
beberapa warna, kita tidak akan mauminum air itu sehingga hal ini adalah adalah
estetika. Estetika adalah persepsi fisik dimana persepsi fisik itu adalah tes
subjektif yang bervariasi dari orang ke orang. Konsumen sendiri merupakan
instrumen untuk mengukur estetika air.
b. Keamanan
Keamanan terdiri dari 2 syarat, yaitu keamanan air minum dari bahan kimia
beracun dan keamanan air minum dari mikroorganisme patogen. Air minum
yang tercemar mikroorganisme patogen dapat menyebabkan penyakit seperti;
tipus, kolera, dan disentri. Contohnya adalah Entamoeba histolytica yang bisa
menyebabkan penyakit disentri dan hepatitis menular. Sedangkan Air minum
yang tercemar bahan kimia beracun seperti logam berat dapat menyebabkan
penyakit kanker, kerusakan otak, bahkan kematian. Logam berat dalam air dapat
bersumber secara alami maupun antropogenik. Contoh kontribusi alam terhadap
hadirnya logam berat dalam air adalah arsenik. Arsenik hadir dalam air karena
pembentukan geologi seperti yang terdapat di air tanah Benggala Barat dan juga
di Bangladesh. Sedangkan contoh logam berat yang hadir dalam air karena
antropogenik adalah merkuri, kadmium, nikel, seng dan sebagainya. Ini adalah
beberapa logam berat yang tidak seharusnya hadir dalam air dan mereka semua
datang karena kegiatan antropogenik kegiatan manusia.
c. Ekonomi

Page | 4
Jika air sudah memenuhi kriteria estetika dan keamanan, maka secara tidak
langsung kriteria keamanan akan juga terpenuhi. Air yang bersih dan layak
konsumsi yang tidak mengandung bahan-bahan yang berbahaya bagi kesehatan
tentunya akan membutuhkan biaya pengolahan yang lebih kecil dari pada air
yang tercemar. Biya pengolahan yang kecil akan membuat nilai jual air menjadi
semakin murah. Masyarakat tentunya akan lebih memilih air dengan harga
murah namun kualitas tetap terjaga dengan baik.
2. Kuantitas Air
Air yang tersedia bagi kita dapat dibagi dalam berbagai kategori, yaitu :
a. Air tanah
Air tanah terdiri dari air sumur dangkal dan air sumur dalam. Air sumur dangkal
dengan kedalaman ≤ 30 m biasanya mengandung kontaminan bakteri.
Sedangkan air sumur dalam dengan kedalaman ≤ 300 m tidak mengandung
kontaminan bakteri namun mengandung kontaminan anorganik yang dapat
menyebabkan penyakit kanker.
b. Air permukaan
Pencemaran yang kerap terjadi dalam air permukaan adalah adanya bakteri-
bakteri patogen serta polutan organik dan anorganik.
c. Air danau
Pencemaran yang kerap terjadi dalam air danau adalah alga bloom yaitu
pertumbuhan alga yang berlebihan yang dapat menyebabkan perubahan rasa dan
bau air.
d. Air laut
Pencemaran yang kerap terjadi dalam air laut adalah salinitasnya yang tinggi.
Apabila kita ingin menggunakan air laut untuk kebutuhan rumah tangga dan
industri maka pertama-tama kita harus menghilangkan salinitas dan total padatan
terlarut. Jadi, untuk membuat air laut ini sebagai air minum kita harus melakukan
proses desalinasi yang membutuhkan konsumsi energi yang tinggi.
e. Air limbah olahan
Air limbah yang telah melewati proses pengolahan dapat juga dimanfaatkan
sebagai salah satu sumber air. Namun pengolahan air limbah agar menjadi air
yang layak dikonsumsi juga membutuhkan biaya yang besar. Apabila tidak

Page | 5
diolah, air limbah akan tetap mengandung mikroorganisme patogen dan juga
bahan kimia beracun.
Yang perlu kita ketahui adalah hanya 0,62% dari jumlah air di bumi yang tersedia
siap untuk dikonsumsi.

II.3. TINGKATAN POLUSI


Saat terjadi pencemaran, sebenarnya lingkungan memiliki kemampuan untuk
memulihkan dirinya sendiri. Hal ini yang disebut daya dukung lingkungan. Daya
dukung lingkungan dapat didefinisikan sebagai suatu kemampuan alamiah oleh
lingkungan dimana lingkungan dapat mendegradasi sendiri pencemaran dan polusi
yang masuk ke dalamnya (kemampuan lingkungan untuk memurnikan dan
membersihkan diri). Jika polusi tersebut bersumber secara alamiah maka lingkungan
dapat dengan mudah mengatasi polusi tersebut. Namun apabila polusi tersebut
bersumber dari kegiatan antropogenik manusia maka lingkungan akan sulit untuk
menghilangkannya. Sebagai contoh polusi antropogenik adalah plastik. Plastik yang
kita buang di lingkungan ini bisa tinggal di lingkungan selama bertahun-tahun untuk
waktu yang lama, bahkan anak cucu kita bisa juga melihat sampul plastik yang telah
kita gunakan. Ini karena plastik merupakan bahan organik non-biodegradable.
Daya dukung lingkungan dibatasi hanya pada polutan alami saja, tidak untuk
polutan antropogenik. Contoh lain adalah pestisida buatan manusia. Polutan dari
pestisida ini akan terus terakumulasi di lingkungan yang disebut sebagai polutan
konservatif. Polutan konservatif berarti polutan yang tidak akan bisa hancur. Jadi daya
dukung tidak berarti bagi polutan semacam ini.
Dahulu sebelum berkembangnya era industrilisasi, daya dukung lingkungan
selalu lebih besar dari tingkat polusi yang terjadi sehingga polusi tidak memberikan
dampak yang berarti (Carrying Capacity > Pollution Level). Namun semakin
berkembangnya zaman, polusi yang dihasilkan dari proses industrilisasi semakin
mengkhawatirkan. Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa polusi antropogenik
sangat sulit didegradasi oleh lingkungan (Carrying Capacity < Pollution Level). Dan ini
menjadi masalah yang besar. Karena itulah dibutuhkan suatu gerakan yang disebut
revolusi hijau. Revolusi hijau dapat dimulai dengan menanam pohon dan menggunakan
pupuk alami, bukan pupuk kimiawi. Memilih pestisida dan insektisida yang juga alami.

Page | 6
Selain itu untuk mengurangi tingkat polusi yang ada di lingkungan yaitu dengan cara
pembangunan yang berkelanjutan. Pembangunan yang berkelanjutan adalah upaya
sadar dan terencana yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya ke
dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan dan mutu
hidup generasi masa kini dan generasi masa mendatang.

II.4. TINGKATAN PENGOLAHAN


( Kualitas air dan pemanfaatannya )
1. Kebutuhan rumah tangga
Air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga seoerti memasak,
mencuci, mandi dsb haruslah air yang berkualitas tinggi. Hal ini karena air berfungsi
sebagai air bersih dan air minum.
2. Kebutuhan industri
a. Air yang digunakan untuk proses produksi kualitasnya harus tinggi.
b. Air yang digunakan untuk transportasi air kualitasnya boleh rendah.
c. Air yang digunakan untuk membersihkan ruangan kualitasnya boleh rendah.
3. Pertanian
Air untuk pertanian boleh mengandung TDS dan Sodium Absorption Ratio (SAR)

II.5. INSTALASI PENGOLAHAN AIR


Instalasi pengolahan air harus dirancang sedemikian rupa sehingga setidaknya
dapat beroperasi secara optimal dalam rentang waktu 15-30 tahun. Pengolahan air
ditujukan untuk mendapatkan kondisi air yang aman dan layak dikonsumsi manusi
dengan tidak menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan.

Page | 7
BAB III
PENUTUP

III.1. KESIMPULAN
a. Teknik Lingkungan dijabarkan sebagai pemikiran keteknikan dan keterampilan dalam
memecahkan masalah pengendalian lingkungan yang menyangkut penyediaan air
minum; sistem pembuangan dan pendaurulangan buangan cair, padat, dan gas; sistem
drainase perkotaan dan desa serta sanitasi lingkungan; pengendalian pencemar dan
pengelolaan kualitas air, tanah, dan udara; serta pengendalian dan pengelolaan
dampak lingkungan.
b. Tugas teknik lingkungan adalah menyediakan pasokan air yang aman;
mengumpulkan, mengolah dan membuang air limbah masyarakat; mencari cara untuk
meminimasi limbah industriagar menjadi sesuatu yang ramah lingkungan; menjaga
kualitas udara; mengumpulkan, mengolah dan membuang limbah padat yang
dihasilkan oleh masyarakat serta industry.
c. Kualitas air ditentukan oleh kriteria estetika, keamanan, dan ekonomi. Sedangkan
kuantitas air dapat dipenuhi melalui sumber air seperti air tanah, air permukaan, air
danau, air laut, dan air limbah olahan.
d. Tingkatan polusi : apabila CC>PL maka tidak ada dampak, namun bila CC<PL maka
akan menyebabkan dampak negatif bagi makhluk hidup.
e. Instalasi pengolahan air harus dirancang sedemikian rupa sehingga setidaknya dapat
beroperasi secara optimal dalam rentang waktu 15-30 tahun.

III.2. SARAN
1. Permasalah lingkungan yang terjadi hendaknya disikapi sebagai masalah bersama
yang penyelesaiannya harus dipikirkan secara bersama-sama, bukan hanya menjadi
tugas dari teknik lingkungan saja.
2. Menjaga kualitas lingkungan yang kita tinggali bisa dimulai dari kesadaran diri
sendiri untuk setidaknya tidak menambah beban polusi di lingkungan.
3. Pemerintah seharusnya lebih tegas dalm menindak pelaku kejahatan lingkungan.

Page | 8

Anda mungkin juga menyukai