Anda di halaman 1dari 5

Definisi Karbon

Karbon atau zat arang merupakan unsur kimia yang mempunyai simbol C dan nomor atom 6 pada tabel
periodik. Sebagai unsurgolongan 14 pada tabel periodik, karbon merupakan unsur non-logam dan
bervalensi 4 (tetravalen), yang berarti bahwa terdapat empat elektron yang dapat digunakan untuk
membentuk ikatan kovalen. Terdapat tiga macam isotop karbon yang ditemukan secara alami,
yakni 12C dan 13C yang stabil, dan 14C yang bersifat radioaktif dengan waktu paruh peluruhannya sekitar
5730 tahun.[9] Karbon merupakan salah satu dari di antara beberapa unsur yang diketahui keberadaannya
sejak zaman kuno.[10][11]Istilah "karbon" berasal dari bahasa Latin carbo, yang berarti batu bara.

Karbon memiliki beberapa jenis alotrop, yang paling terkenal adalah grafit, intan, dan karbon
amorf.[12] Sifat-sifat fisika karbon bervariasi bergantung pada jenis alotropnya. Sebagai contohnya, intan
berwarna transparan, manakala grafit berwarna hitam dan kusam. Intan merupakan salah satu materi
terkeras di dunia, manakala grafit cukup lunak untuk meninggalkan bekasnya pada kertas. Intan
memiliki konduktivitas listik yang sangat rendah, sedangkan grafit adalah konduktor listrik yang sangat
baik. Di bawah kondisi normal, intan memiliki konduktivitas termal yang tertinggi di antara materi-materi
lain yang diketahui. Semua alotrop karbon berbentuk padat dalam kondisi normal, tetapi grafit merupakan
alotrop yang paling stabil secara termodinamik di antara alotrop-alotrop lainnya.

Semua alotrop karbon sangat stabil dan memerlukan suhu yang sangat tinggi untuk bereaksi, bahkan
dengan oksigen. Keadaan oksidasi karbon yang paling umumnya ditemukan adalah +4, manakala +2
dijumpai pada karbon monoksida dan senyawa kompleks logam transisi lainnya. Sumber karbon
anorganik terbesar terdapat pada batu kapur, dolomit, dan karbon dioksida, sedangkan sumber organik
terdapat pada batu bara, tanah gambut, minyak bumi, dan klatrat metana. Karbon dapat membentuk lebih
banyak senyawa daripada unsur-unsur lainnya, dengan hampir 10 juta senyawa organik murni yang telah
dideskripsikan sampai sekarang.[13]

Karbon adalah unsur paling berlimpah ke-15 di kerak Bumi dan ke-4 di alam semesta. Karbon terdapat
pada semua jenis makhluk hidup, dan pada manusia, karbon merupakan unsur paling berlimpah kedua
(sekitar

18,5%)

setelah

oksigen.[14] Keberlimpahan

karbon

ini,

bersamaan

dengan

keanekaragaman senyawa organik dan kemampuannya membentuk polimer membuat karbon sebagai
unsur dasar kimiawi kehidupan. Unsur ini adalah unsur yang paling stabil di antara unsur-unsur yang lain,
sehingga dijadikan patokan dalam mengukur satuan massa atom.

Karakteristik Karbon
Karbon memiliki berbagai bentuk alotrop yang berbeda-beda, meliputi intan yang merupakan bahan
terkeras di dunia sampai dengan grafit yang merupakan salah satu bahan terlunak. Karbon juga memiliki
afinitas untuk berikatan dengan atom kecil lainnya, sehingga dapat membentuk berbagai senyawa dengan
atom tersebut. Oleh karenanya, karbon dapat berikatan dengan atom lain (termasuk dengan karbon
sendiri) membentuk hampir 10 juta jenis senyawa yang berbeda.[13] Karbon juga memiliki titik lebur dan
titiksublimasi yang tertinggi di antara semua unsur kimia. Pada tekanan atmosfer, karbon tidak memiliki
titik lebur karena titik tripelnya ada pada 10,8 0,2 MPa dan 4600 300 K,[2][3] sehingga ia akan
menyublim sekitar 3900 K.[15][16]

Karbon dapat menyublim dalam busur karbon yang memiliki temperatur sekitar 5800 K, sehingga tak
peduli dalam bentuk alotrop apapun, karbon akan tetap berbentuk padat pada suhu yang lebih tinggi
daripada titik lebur logam tungsten ataupun renium. Walaupun karbon secara termodinamika mudah
teroksidasi, karbon lebih sulit teroksidasi daripada senyawa lainnya (seperti besi dan tembaga).

Karbon merupakan unsur dasar segala kehidupan di Bumi. Walaupun terdapat berbagai jenis senyawa
yang terbentuk dari karbon, kebanyakan karbon jarang bereaksi di bawah kondisi yang normal. Di bawah
temperatur dan tekanan standar, karbon tahan terhadap segala oksidator terkecuali oksidator yang terkuat.
Karbon tidak bereaksi dengan asam sulfat, asam klorida,klorin, maupun basa lainnya. Pada temperatur
yang tinggi, karbon dapat bereaksi dengan oksigen, menghasilkan oksida karbon oksida dalam suatu
reaksi yang mereduksi oksida logam menjadi logam.

Reaksi ini bersifat eksotermik dan digunakan dalam industri besi dan baja untuk mengontrol kandungan
karbon dalam baja:
Fe3O4 + 4 C(s) 3 Fe(s) + 4 CO(g)
Pada temperatur tinggi, karbon yang dicampur dengan logam tertentu akan menghasilkan karbida logam,
seperti besi karbidasementit dalam baja, dan tungsten karbida yang digunakan secara luas sebagai abrasif.

Pada tahun 2009, grafena diketahui sebagai material terkuat di dunia yang pernah
diujicobakan.[17] Walaupun demikian, proses pemisahan grafena dari grafit masih belum cukup ekonomis
untuk digunakan dalam proses industri.[18]

Berbagai alotrop karbon memiliki ciri-ciri yang sangat berlawanan satu sama lainnya:
Intan nano kristal sintetik merupakan material terkeras yang

Grafit adalah salah satu material

diketahui.

terlunak yang diketahui.

Intan merupakan bahan abrasif.

Intan tidak menghantarkan listrik (insulator).

Intan merupakan konduktor panas yang baik.


Intan berwarna transparan.
Intan mengkristal dalam sistem kristal kubik.

Grafit adalah pelumas yang


sangat baik.
Grafit menghantarkan listrik
(konduktor).
Beberapa jenis grafit digunakan
sebagai insulator panas.
Grafit berwarna kelam.
Grafit mengkristal dalam sistem
kristal heksagonal.
Karbon nano tabung merupakan

Karbon amorf bersifat isotropik.

bahan yang paling anisotropik


yang pernah dibuat.

Proses pembakaran minyak menggunakan minyak bumi aromatik dan residu sebagai bahan baku dan
dalam proses pembakaran minyak (Fig. 1), bahan baku minyak yang sangat aromatik dikonversikan ke
kelas yang diinginkan dari karbon hitam berdasarkan pembakaran parsial dan pirolisis pada suhu 1400
1650 didalah sebuah refactory reactor berlapis baja.

Figure 1 Carbon manufacture by the oil furnace process

Bahan baku yang dikabutkan atau diatomisasi dan disemprotkan melalui nozzle yang dirancang khusus
untuk pembakaran gas yang alirannya sangat turbulent (bergejolak/tidak tenang) yang terbentuk sebelum
pembakaran gas alam atau minyak bumi dengan udara berlebih sekitar 50%, udara tidak cukup untuk
pembakaran bahan baku, dan minyak yang disemprotkan adalah pyrolyzed dalam beberapa mikrodetik ke
karbon hitam dengan hasil (berdasarkan karbon) yang bervariasi sekitar 65-70 % untuk jenis bangkainya
( karkasnya ) dalam tempat/wadah yang besar dan untuk jenis tapak-tempat/wadah yang kecil, turun
menjadi sekitar 35 %.

Emisi dari ruang reaksi memasuki lorong yang mana emisi tersebut akan didinginkan dengan air hingga
mencapai suhu sekitar 200 oC. Lorong dan ruang pembakaran. Lorong dan ruang pembakaran mempunyai
dimensi yang bervariasi, tetapi panjang yang sering digunakan adalah 2 sampai 6 meter dan untuk
diameter dalamnya adalah 0.1 sampai 1 meter. serat kaca bag filter memungkinkan mendekati hasil yang
kuantitatif dari karbon hitam. Setelah masuk ke langkah penumbukan dan pembuangan, pasir yang lepas
dan berwarna hitam lembut biasanya pelet untuk penanganan untuk mengurangi kecenderungan untuk
membentuk debu. Secara umum digunakan proses pembentukan pelet basah, yang berwarna hitam diaduk
dan dicampur didalam palung yang berisi dengan air dan porosnya berputar dengan pin yang
memproyeksikan secara radial, yang akan membentuk pellet (butiran). Pellet (butiran) basah biasanya
berukuran kisaran 25 sampai dengan 60 mesh. Dikeringkan didalam drum yang berputar yang berbahan
bakar gas. Dalam proses pengeringan pellet, pelet dibentuk dengan pengadukan yangn lembut dan
bergulir pada warna hitam dalam drum berputar secara horizontal untuk periode 12 sampai 36 jam. Proses
pembuatan minyak pellet juga digunakan sebagian kecil dalam pengaplikasian yang khusus.

Proses channel black meliputi tumbukan api dari bahan gas alam pada jarak 20 sampai 25 cm di kanal
besi yang mendapatkan timbal balik seperti pengikisan endapan jelaga. Jenis dari produk yang berwarna
hitam tersebut dikendalikan oleh pembakar, dan penyuplai udara.

Didalam proses black thermal, gas alam retak ke hitam karbon dan pembakaran hidrogen di tungku
pembakaran yang berlapis pada 1100-1650 oC yang memiliki 2 siklus operasi, reaksi :
CH4 C + 2H2
Karbon yang dihasilkan berkisaran hingga 30 sampai 45 %.

Nama Kelompok :

Ahmad Khoir Wawicaksana ( 1309065005 )

Novia Ergita Sari ( 1309065034 )

Anda mungkin juga menyukai