Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMBACAAN NILAI HAMBATAN LISTRIK


DAN PENENTUAN NILAI HAMBATAN SERI DAN PARALEL

Hari, Tanggal : Selasa, 21 April 2020


Nilai
Dosen PJP : Dr. Mersi Kurniati

SIDIK TAUFIK YUSUP


C44190035
KELOMPOK 6/
P06.1

Laboratorium Fisika Dasar


Departemen Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Pertanian Bogor
2020
Tujuan
• Dapat menghitung nilai resistansi suatu hambatan listrik serta toleransinya melalui urutan
cincin warnanya.
• Dapat menghitung nilai hambatan pengganti rangkaian seri dan paralel serta kesalahannya.
Pendahuluan
1. Pembacaan Nilai Hambatan Listrik
Resistor adalah komponen dasar elektronika, resistor berfungsi sebagai pembatas jumlah
arus yang mengalir dalam rangkaian. Resistor bersifat meghambat (resistif) dan umumnya terbuat
dari bahan karbon. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan
simbol Ω (Omega).. Kebanyakan bentuk resistor seperti tabung dengan dua kaki di kiri dan kanan.
Untuk mengetahui besar resistansi suatu resistor dapat menggunakan Ohmmeter atau membaca
langsung cincin kode warna yang melingkar di badan resistor. Kode warna tersebut adalah standar
manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries Association) seperti yang ditunjukkan
pada Tabel L01.1
Tabel 1.
Untuk resistor yang tidak presisi, gelang ke empat tidak ada. Ini berarti toleransinya adalah
20%. Besar ukuran resistor sangat tergantung watt atau daya maksimum yang mampu ditahan oleh
resistor. Umumnya di pasar tersedia ukuran 1/8, 1/4, 1, 2, 5, 10 dan 20 watt. Resistor yang memiliki
daya maksimum 5, 10 dan 20 watt umumnya berbentuk balok berwarna putih dan nilai
resistansinya dicetak langsung dibadannya, misalnya 1KΩ5W.
Contoh pembacaan nilai resistansi resistor dari kode warna:

Gambar P10.1 Contoh resistor dengan kode gelang warna


Urutan cincin warna pada resistor 4 cincin warna pada gambar P10.1: coklat, hitam, jingga, emas
Coklat Hitam Jingga Emas Nilai Hambatan Listrik dan Ketidakpastiannya
R = 10 × 103 Ω = 1 × 104 Ω
1 0 × 10 3
±5%
ΔR = 5 % × 10 × 103 Ω = 0.05 × 104 Ω R  ΔR = (1.00 0.05) × 104 Ω

2. Rangkaian Seri dan Paralel


Resistor dapat dirangkai secara seri, parallel ataupun kombinasi seri dan paralel. Rangkaian.

Gambar P10.2 Rangkaian resistor sederhana. a. Rangkaian seri b. Rangkaian paralel


Gambar P10.2a menunjukkan beberapa resistor yang dirangkai secara seri. Nilai resistansi
pengganti pada rangkaian seri adalah:
𝑅𝑠𝑒𝑟𝑖 = 𝑅1 + 𝑅2 + ⋯+ 𝑅𝑛 (10.1)
Ketidakpastian dari nilai hambatan seri ini dengan mudah dapat dituliskan sebagai:
∆𝑅𝑠𝑒𝑟𝑖 = ∆𝑅1 + ∆𝑅2 + ⋯+ ∆𝑅𝑛 (10.2)
Gambar P10.2b menunjukkan beberapa resistor yang dirangkai secara paralel. Nilai resistansi
pengganti pada rangkaian paralel adalah:

(10.3)
Untuk menentukan ketidakpastian rangkaian paralel dapat digunakan metoda sebagai berikut:
1. Misalkan ada besaran 𝑧𝑖 = 1⁄𝑅𝑖 ; i adalah indeks berjalan dari 1 sampai n. Ketidakpastian
dari 𝑧𝑖 adalah

(10.4)

2 Ketidakpastian dari zparalel = (1/𝑅paralel ) adalah jumlah dari ∆𝑧i:

∆𝑧paralel = ∆𝑧1 + ∆𝑧2 + ⋯+ ∆𝑧n (10.


5)
3. Ketidak pastian dari 𝑅𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙 = (1⁄𝑧𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙) adalah:

(10.6)

Resistor-resistor juga dapat dirangkaikan secara seri dan paralel.


Data
1. Percobaan 1
Menenntukan nilai hambatan listrik serta ketidakpastiannya berdasarkan warna gelang-gelang
yang ada padanya.

2. Percobaan 2
Menyusun resistor pada Percobaan 1 secara seri:
a. R1, R2 dan R3
b. R4, R5 dan R6
c. R7, R8 dan R9
Menghitung hambatan pengganti rangkaian seri tersebut beserta ketidakpastiannya.
3. Percobaan 3
Menyusun resistor pada Percobaan 1 secara paralel:
a. R1, R2 dan R3
b. R4, R5 dan R6
c. R7, R8 dan R9
Menghitung hambatan pengganti rangkaian paralel tersebut beserta ketidakpastiannya.
Pengolahan Data

1. Percobaan 1
Nilai hambatan listrik serta ketidakpastiannya berdasarkan warna gelang-gelang yang ada
padanya.

WARNA GELANG KE - Nilai Hambatan Listrik dan


RESISTOR
1 2 3 4 Ketidakpastiannya
WARNA COKLAT HITAM COKLAT EMAS
R = 10 x 10¹ Ω = 1 x 10² Ω
R1 ΔR = 5%, R = 0,05% x 10² Ω
NILAI 1 0 10¹ ± 5%
R ± ΔR = ( 1 ± 0,05 ) x 10² Ω
WARNA KUNING UNGU COKLAT MERAH R = 47 x 10¹ Ω = 4,7 x 10² Ω
R2 ΔR = 2%, R = 0,094% x 10² Ω
NILAI 4 7 10¹ ± 2%
R ± ΔR = ( 47 ± 0,094 ) x 10² Ω
WARNA UNGU HIJAU COKLAT COKLAT R = 75 x 10¹ Ω = 7,5 x 10² Ω
R3 ΔR = 1%, R = 0,075% x 10² Ω
NILAI 7 5 10¹ ± 1%
R ± ΔR = ( 7,5 ± 0,075 ) x 10² Ω
WARNA MERAH MERAH ORANGE HIJAU R = 22 x 10³ Ω = 2,2 x 10⁴ Ω
R4 ΔR = 0,5%, R = 0,011% x 10⁴ Ω
NILAI 2 2 10³ ± 0,5%
R ± ΔR = ( 2,2 ± 0,011 ) x 10⁴ Ω
WARNA HIJAU BIRU ORANGE BIRU R = 56 x 10³ Ω = 5,6 x 10⁴ Ω
ΔR = 0,25%, R = 0,014% x 10⁴
R5
NILAI 5 6 10³ ± 0,25% Ω
R ± ΔR = ( 5,6 ± 0,014 ) x 10⁴ Ω
ABU-
WARNA MERAH ORANGE UNGU R = 82 x 10³ Ω = 8,2 x 10⁴ Ω
ABU
R6 ΔR = 0,1%, R = 0,082% x 10⁴ Ω
NILAI 8 2 10³ ± 0,1%
R ± ΔR = ( 8,2 ± 0,082 ) x 10⁴ Ω
WARNA ORANGE ORANGE HIJAU MERAH R = 33 x 105 Ω = 3,3 x 106 Ω
R7 ΔR = 2%, R = 0,066% x 106 Ω
NILAI 3 3 105 ± 2%
R ± ΔR = ( 3,3 ± 0,066 ) x 106 Ω
ABU-
WARNA BIRU HIJAU COKLAT R = 68 x 105 Ω = 6,8 x 106 Ω
ABU
R8 ΔR = 1%, R = 0,068% x 106 Ω
NILAI 6 8 105 ± 1%
R ± ΔR = ( 6,8 ± 0,068 ) x 106 Ω
WARNA PUTIH COKLAT HIJAU HIJAU R = 91 x 105 Ω = 9,1 x 106 Ω
R9 ΔR = 0,5%, R = 0,0455% x 105 Ω
NILAI 9 1 105 ± 0,5%
R ± ΔR = ( 9,1 ± 0,0455 ) x 105 Ω

2. Percobaan 2
Menyusun resistor Percobaan 1 secara seri:

a. R1, R2 dan R3
b. R4, R5 dan R6
c. R7, R8 dan R9

a. Rtot= (1 + 4,7 + 7,5) x 102 Ω = 13,2 x 102 Ω


ΔR = (0,05 + 0,094 + 0,075) x 102 Ω = 0,219 x 102 Ω
Rtot ± ΔR = (13,2 ± 0,219) x 102 Ω ; %R= 1,65%

b. Rtot= (2,2 + 5,6 + 8,2) x 104 Ω = 16 x 104 Ω


ΔR = (0,011 + 0,014 + 0,0082) x 104 Ω = 0,0332 x 104 Ω
Rtot ± ΔR = (16 ± 0,0332) x 104 Ω; %R= 0,2%
c. Rtot= (3,3 + 6,8 + 9,1) x 106 Ω = 19,2 x 106 Ω
ΔR = (0,066 + 0,068 + 0,0455) x 106 Ω = 0,1795 x 106 Ω
Rtot ± ΔR = (19,2 ± 0,1795) x 106 Ω; %R= 0,93 %

3. Percobaan 3
Menyusun resistor pada Percobaan 1 secara paralel:
a. R1, R2 dan R3
b. R4, R5 dan R6
c. R7, R8 dan R9

a. => Rparalel= 74,29 Ω


ΔR =3,03Ω ; %R = 4,07%
b. => Rparalel= 13243,83 Ω
ΔR =49,11Ω ; %R = 0,37%
c. => Rparalel= 1785714,28 Ω
ΔR =25765,3 Ω ; %R = 1.44%

Pembahasan
Pada percobaan 1 perhitungan mengenai nilai hambatan listrik dan ketidakpastiannya
dengan melihat setiap warna yang tertera pada resistor. Setiap warna yang tertera memiliki nilai
yang berbeda dan setiap urutan warna yang tersusun memiliki makna yang berbeda. Warna
gelang pertama dan kedua menunjukkan nilai resistor, warna gelang ke tiga menunjukkan
pengali, dan warna gelang ke empat menunjukkan toleransi. Pada percobaan 2 dilakukan
perhitunga untuk menyusun resistor percobaan 1 secara seri, serta percobaan 3 dilakukan untuk
menyusun resistor pada percobaan 1 secara paralel. Kesalahan dalam percobaan akan selalu
terjadi berhubung perhitungan percobaan dilakukan secara manual meski dalam proses
penyusunannnya menggunakan ms. Excel beberapa faktor kesalahan yang dapat terjadi seperti
kesalahan saat memasukkan data/angka, kesalahan dalam melihat setiap warna, serta kesalahan
dalam menggunakan pengali, pembagi, dan penjumlahan.

Kesimpulan
Nilai hambatan Resistor yang disusun secara seri dan paralel memiliki nilai hambatan dan
ketidakpastian yang berbeda-beda. Resistor yang disusun secara seri memiliki R% yang lebih
kecil dibandingkan yang disusun secara paralel.

Anda mungkin juga menyukai