Anda di halaman 1dari 4

Dosen PJ : drh.

Hernowo
Hari, tanggal : Kamis, 28 November 2013
Kelompok : 6 (11.30-14.00)

Laporan Praktikum Toksikologi Veteriner


IDENTIFIKASI RACUN LOGAM BERAT

Mulyani Nofriza B04100044 1.


Nisa Bila Sabrina Haisya B04100059 2.
Dwi Budiono B04100063 3.
Ruben Panggabean B04100067 4.
Ninditya Anggie Wiyani P. B04100125 5.

Bagian Farmakologi & Toksikologi


Departemen Anatomi, Fisiologi & Farmakologi
Fakultas Kedokteran Hewan
Institut Pertanian Bogor
2013
BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang
Logam merupakan kelompok toksikan yang unik. Logam ini ditemukan dan
menetap dalam alam, tetapi bentuk kimianya dapat berubah akibat pengaruh
fisikokimia, biologis atau akibat aktivitas manusia. Umunya logam bermanfaat
bagi manusia karena penggunaannya di bidang industri, pertanian atau kedokteran.
Dilain pihak, logam dapat berbahaya bagi kesehatan masyarakat bila terdapat
dalam makanan, air atau udara dan dapat berbahaya bagi pekerja tambang, pekerja
peleburan logam dan berbagai jenis industri. Logam memiliki berbagai jenis sifat
toksisk misal timbal dan merkuri bersifat sangat toksik dan titanium hampir tidak
beracun. Kerja utama logam adalah menghambat enzim yang biasanya timbul
akibat interaksi antara logam dengan gugus SH pada enzim itu. Mekanisme lain
dalam mengganggu fungsi enzim adalah menghambat sintesisnya misal nikel dan
platina menghambat asam δ-aminolevulinat sintetase (ALAS), sehingga
mengganggu sintesis heme (Maines dan Kappas 1997). Logam-logam biasanya
bisa didapatkan dalam bentuk larutan garam-garamnya pada spesimen yang
diambil dari hewan atau manusia yang diduga keracunan logam.

Tujuan Praktikum
Mengidentifikasi logam berat dalam bentuk garam secara kualitatif
menggunakan Reinsch’s test.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tembaga (Cu)
Air Raksa (Hg)
Perak (Ag)
Arsenik (As)
Bismuth (Bi)
Reinsch test

BAB III METODOLOGI

Alat dan Bahan


Keping-keping tembaga, larutan-larutan logam yang akan dianalisa, yaitu
garam Hg, Ag, Bi dan As. HNO3 pekat, HCl encer, tabung-tabung reaksi,
penangas air dan alat pemanas/bunsen.
Prosedur
Empat tabung reaksi masing-masing diisi dengan keping tembaga yang
sudah dibersihkan kemudian salah satu larutan logam yang akan diperiksa (Hg,
Ag, Bi dan As). Pada tiap tabung ditambahkan HCl encer (10%). Semua tabung
diletakkan pada penangas air selama 10-15 menit. Bila dalam larutan terdapat
logam, maka akan terlihat adanya lapisan di permukaan tembaga dengan warna
kelabu mengkilat untuk Hg, kelabu kehitaman untuk As, keunguan utnuk Bi dan
putih untuk Ag.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Pengamatan
Keping ke- Reaksi Warna lapisan permukaan keping

1 Keping Cu + Garam Hg + HCl 10% Kelabu mengkilat

2 Keping Cu + Garam As + HCl 10% Kelabu kehitaman

3 Keping Cu + Garam Bi + HCl 10% Keunguan

4 Keping Cu + Garam Ag + HCl 10% Putih

Gambar 1. Keping tembaga setelah pemanasan


Pembahasan

BAB V KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai