Anda di halaman 1dari 4

Navicular Syndrome

Kelompok 6

Adila Sagita PUI B04160125


Sarasvathi Cecile B04160135
Maria Yohana S B04160138
Elvina Nurfadhilah B04160139
Abdul Aziz M B04160140
Kharil Irsyad B04160143

Etiologi

Navicular syndrome pada kuda banyak terjadi akibat adanya penyakit


idiopatik degenerative, trauma pada os navicula, dan kurangnya sirkulasi pada
bagian palmar atau kaki depan, terutama pada bagian sekitar os navicula. Kondisi
degeneratif tersebut terjadi secara kronis yang ditunjukkan oleh adanya kerusakan
arsitektur (struktur) dari medulla secara fokal yang disertai dengan invaginasi
subsekuen synovial, sklerosis medulla yang disertai dengan kerusakan
fibrokartilago bagian flexor permukaan tulang, fibrilasi traumatis dari tendon
m.flexor digitorum profundus yang bersinggungan dengan bagian flexor
permukaan tulang sehingga terbentuk adhesi antara tendon dengan tulang, serta
pembetukan enthesiofit pada bagian batas tulang proximal dan distal. Salah satu
predisposisi kejadian navicular syndrome adalah bersifat herediter. Kasus banyak
terjadi pada kuda-kuda pacu dewasa yang berumur sekitar 6-10 tahun.
Hampir semua jenis kuda dapat mengalami navicular syndrome, terutama
pada jenis Warmblood horses, Quarter horses dan Thoroughbreds, serta kuda arab
dan Friesian. Tekanan berlebihan pada os navicula terjadi bersamaan dengan
kerusakan bagian caudal kuku-pastern axis. Konformasi tersebut menyebabkan
terjadinya benturan antara tendon flexor dengan os navicular sehingga bisa juga
menyebabkan bursitis dengan kerusakan secara langsung pada fibrokartilago
permukaan flexor dan kolagen permukaan pada tendon flexor tersebut. Perubahan
konformasi akibat kerusakan os navicular pada kejadian navicular syndrome
dapat menyebabkan kepincangan pada kaki depan kuda, yang akan berlanjut
terus-menerus (progresif), bersifat kronis, dan terjadi baik secara unilateral
maupun bilateral.

Patogenesis

Tiga teori utama tentang patogenesis navicular syndrome telah


berkembang (Pool et al. 1989). Teori pertama yaitu vaskular etiologi. Teori ini
dikemukakan oleh Colles (1979) yang mengatakan bahwa navicular syndrome
terjadi karena trombosis pada arteriol yang memberi suplai darah pada aspek
distal tulang navicular, menyebabkan nyeri dan nekrosis iskemik pada tulang.
Sedangkan penelitian Ostblom et al. (1984) menemukan bukti ditemukannya
hiperemia (meningkatnya vaskularisasi) dibandingkan iskemia pada tulang
navicular dari kuda yang menunjukkan gejala klinis.
Teori kedua melibatkan kausa biomekanik. Thompson et al. (1991)
menduga bahwa tekanan terus menerus pada tendo flexor digitalis profundus
(DDFT) dan area permukaan fleksor tulang navicular menyebabkan perubahan
degeneratif pada struktur tersebut. Penelitian Ostblom et al. (1989) membuktikan
bahwa perubahan struktural pada os sesamoidea distal disebabkan oleh proses
remodelling pada bagian spongiosa yang mendasari fibrokartilago fleksor sebagai
respon terhadap peningkatan tekanan antara DDFT dan permukaan fleksor tulang
navicular. Selain itu, faktor-faktor seperti konformasi yang sangat tegak, ukuran
kuku yang kecil, teknik sepatu yang buruk (short heel and long toe), dan ukuran
tubuh yang besar dianggap mempengaruhi sindrom ini (Adam 1974).
Teori ketiga, atau teori yang paling banyak diterima oleh peneliti,
mengatakan bahwa sindrom navicular adalah proses yang mirip dengan
osteoartritis (penyakit sendi degeneratif). Sejumlah penelitian (Pool et al. 1989;
Syalastoga 1983; Pleasant et al. 1993; Wright et al. 1998) menunjukkan bahwa
perubahan tulang navicular, subchondral tulang, medullary cavity, dan bursal
synovium menyerupai perubahan pada tulang rawan hialin dan membran sinovial
sendi pada kasus osteoartritis (Pleasant et al. 1993; Wright et al. 1998). Selain
itu, kerusakan pada permukaan DDFT, lesi inti, dan adhesi di antara os navicular
dan DDFT juga telah diobservasi.
Evaluasi dari teori-teori tersebut yaitu penyebab mekanis dari sindrom
navicular dapat terjadi jika beban abnormal dibebankan pada struktur yang normal
atau struktur abnormal mendapatkan beban yang normal. Dua kemungkinan
tersebut menyebabkan ketidakseimbangan antara beban yang harus ditopang
dengan kemampuan jaringan untuk menahan beban (Pleasant et al. 1997).
Berbagai teori dari etiologi menunjukkan kurangnya pemahaman pada perubahan
patologis sementara yang ditemukan pada os navicular dan struktur di sekitarnya.

Gejala Klinis

Navicular disease atau navicular syndrome merupakan gangguan pada os


navicular atau os sesamoidea distalis akibat dari adanya gangguan vaskularisasi
atau adanya trauma. Gangguan tidak hanya terjadi pada tulangnya tetapi juga dapat
terjadi pada tendo insertio m. Flexor digitorum profundus, bursa navicularis, dan
lig. Navicularis (Casey 2010). Kuda dengan penyakit ini akan menunjukan gejala
kesakitan pada kaki depan. Penyakit ini lebih sering terjadi pada kedua kaki depan
(secara bilateral) sehingga sulit melihat kepincangan saat kuda berjalan lurus ke
depan karena tidak menunjukkan anggukkan kepala yang berarti. Kepincangan
yang muncul juga biasanya bersifat intermitten. Kaki landing lebih sering
menggunakan bagian toe karena rasa sakit di bagian heel sehingga walaupun lokasi
sakit berada di daerah distal os metacarpale (pincang tumpu) kuda akan berjalan
dengan langkah diperpendek. Saat berjalan memutar, kaki yang berada di sisi
medial menunjukkan kepincangan yang lebih besar. Semisal kuda jalan berputar ke
sisi kanan maka kaki kanan depan akan lebih terlihat kepincangannya dibandingkan
dengan kaki kiri.
Diagnosis
Diagnosa navicular syndrome dilakukan mulai dari hal paling dasar, yaitu
histori dan sinyalemen, gejala klinis, lalu kemudian menggunakan alat-alat
penunjang diagnosa seperti radiografi, termografi, ultrasonografi, MRI, dan
beberapa alat penunjang diagnosa lainnya. Kuda yang menderita navicular
syndrome sering mengalami lameness pada kaki depan. Dengan melakukan
inspeksi, dapat diperhatikan gerakan kuda saat menurunkan kakinya, yaitu dengan
didahului daerah toe dan menghindari tumpuan pada tumit. Langkahnyapun
nampak diperpendek dengan langkah berombak. selanjutnya, dapat dilakukan
vesitasi pada daerah frog dengan menggunakan hoof tester. Cara anestesi blok
juga penting dilakukan dalam tahapan diagnosanya, yaitu dengan menganastesi
daerah perineural dari nervus palmar digitalis (Waguespack dan Hanson 2010).

Pencegahan dan Terapi

Pencegahan dapat dilakukan dengan pemotongan kuku dan pemasangan


tapal kuda yang berkala. Terapi jangka panjang dapat dilakukan dengan isoxsuprine
dan aspirin untuk meningkatkan suplai darah (Casey 2010). Pengobatan terdiri dari
pemberian sepatu khusus dan atau suntikan corticoid. Keduanya adalah merupakan
pemecahan sementara. Satu-satunya pemecahan yang telah mendapatkan
pengakuan adalah memblokir syaraf-syaraf untuk menghilangkan kepekaan bagian
kaki yang mengalami gangguan. Hal ini dapat memperpanjang masa kegunaan
kuda sampai beberapa tahun.

Daftar Pustaka

Adams OR. 1974. Navicular disease (navicular bursitis, podotrochleitis). In: Adams
OR, ed. Adams’ Lameness in Horses. 3rd ed. Philadelphia (US): Lea &
Febiger.
Belknap JK. MSD Vet Manual. Navicular Disease in Horses (Palmar Foot Pain,
Podotrochlosis, Podotrochlitis). https://www.msdvetmanual.com/musculo
skeletal-system/lameness-in-horses/navicular-disease-in-horses
Casey JM. 2010. Navicular Disease in Horse. Florida (US): Equine Sport
Medicine, Dentistry, and Surgery.
Colles CM. 1979. Ischaemic necrosis of the navicular bone and its treatment. Vet
Rec. 104:133-137.
Ostblom LC, Lund C, Melsen F. 1984. Navicular bone disease: results of treatment
using egg-bar shoeing technique. Equine Vet J. 16:203-206.
Ostblom L, Lund C, Melsen F. 1989. Navicular bone disease: a comparative
histomorphometric study. Equine Vet J. 21:431-433.
Pleasant RS, Baker GJ, Foreman JH. 1993. Intraosseous pressure and pathologic
changes in horses with navicular disease. Am J Vet Res. 54:7-12.
Pleasant RS, Chrisman MC. 1997. Navicular disease in horses: pathogenesis and
diagnosis. Vet Med.250-257.
Pool RR, Meagher DM, Stover SM. 1989. Pathophysiology of navicular syndrome.
Vet Clin North Am Equine Pract. 5:109-129.
Svalastoga E. 1983. Navicular disease in the horse: a microangiographic
investigation. Nord Vet Med. 131-139.
Thompson KN, Rooney JR, Petrites-Murphy MB. 1991. Considerations on the
pathogenesis of navicular disease. J Equine Vet Sci.4-8.
Waguespack W, Hanson R. 2010. Navicular syndrome in equine patients: anatomy,
causes, and diagnosis. Surgical view article

Anda mungkin juga menyukai